SlideShare a Scribd company logo
WAWASAN NUSANTARA & OTONOMI DAERAH
Wawasan Nusantara, Otonomi Daerah
Wawasan nusantara adalah sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan
nasional. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman
(pendapat,kepercayaan,dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat
bersatu guna memelihara keutuhan negaranya.
Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh
lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi
bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat,
budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah.
Upayapemerintahdanrakyatmenyelengarakankehidupannya, memerlukansuatukonsepsi yang
berupa WawasanNasional yang dimaksudkanuntukmenjamin kelangsunganhidup,
keutuhanwilayahsertajatidiri.
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau memandang,
jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.
Kehidupannegarasenantiasadipengaruhiperkembanganlingkunganstrategiksehingawawasanha
rusmampumemberiinspirasipadasuatubangsadalammenghadapiberbagaihambatandantantanga
n yang ditimbulkandalammengejarkejayaanya.
Dalammewujudkanaspirasidanperjuanganadatigafaktorpenentuutama yang
harusdiperhatikanolehsuatubangsa :
1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekaddansemangatmanusia / rakyat
3. Lingkungan
WawasanNasionaladalahcarapandangsuatubangsa yang
telahmenegaratentangdiridanlingkungannyadalameksistensinya yang serbaterhubung
(interaksi&interelasi) sertapembangunannya di dalambernegara di tengah-
tengahlingkungannyabaiknasional, regional, maupun global.
Tujuanwawasannusantaraterdiridaridua, yaitu:
1. Tujuankedalamadalahmewujudkankesatuansegenapaspekkehidupanbaikalamiahmaup
unsosial, makadapatdisimpulkanbahwatujuanbangsa Indonesia
adalahmenjunjungtinggikepentingannasional,
sertakepentingankawasanuntukmenyelenggarakandanmembinakesejahteraan,
kedamaiandanbudiluhursertamartabatmanusia di seluruhdunia.
2. Tujuannasional, dapatdilihatdalamPembukaan UUD 1945,
dijelaskanbahwatujuankemerdekaan Indonesia adalah
ā€œuntukmelindungisegenapbangsa Indonesia danseluruhtumpahdarah Indonesia
danuntukmewujudkankesejahteraanumum, mencerdaskankehidupanbangsa,
danikutmelaksanakanketertibandunia yang
berdasarkankemerdekaanperdamaianabadidankeadialnsosial.
Fungsi :
1. Wawasannusantarasebagaiwawasanpertahanandankeamanannegaramerupakanpandan
gangeopolitik Indonesia dalamlingkuptanah air Indonesia sebagaisatukesatuan yang
meliputiseluruhwilayahdansegenapkekuatannegara.
2. Wawasannusantarasebagaikonsepketahanannasional,
yaituwawasannusantaradijadikankonsepdalampembangunannasional,
pertahanankeamanan, dankewilayahan.
Wawasannusantarasebagaiwawasanpembangunanmempunyaicakupankesatuanpolitik,
kesatuanekonomi, kesatuansosialdanekonomi, kesatuansosialdanpolitik,
dankesatuanpertahanandankeamanan.
3. Wawasannusantarasebagaiwawasankewilayahan,
sehinggaberfungsidalampembatasannegara, agar
tidakterjadisengketadengannegaratetangga. Cara
penarikanbataslautwilayahtidaklagiberdasarkangarispasangsurut (low water line),
tetapipadasistempenarikangarislurus (straight base line) yang diukurdarigaris yang
menghubungkantitik ā€“ titikujung yang terluardaripulau-pulau yang
termasukdalamwilayah RI.
UnsurDasarWawasan Nusantara
UU
1. Wadah (Contour)
Wadahkehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegarameliputiseluruhwilayah Indonesia
yang
memilikisifatserbanusantaradengankekayaanalamdanpenduduksertaanekaragambudaya.
Bangsa Indonesia memilikiorganisasikenegaraan yang
merupakanwadahberbagaikegiatankenegaraandalamwujud supra
strukturpolitikdanwadahdalamkehidupanbermasyarakatadalahberbagaikelembagaandalamwuj
ud infra strukturpolitik.
2. Isi (Content)
Adalahaspirasibangsa yang berkembang di masyarakatdancita-citasertatujuannasional.
3. Tata laku (Conduct)
Hasilinteraksiantarawadahdanisiwasantara yang terdiridari :
-Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.
-Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia. Keduatatalakutersebutmencerminkanidentitasjatidiri/kepribadianbangsaberdasarka
n kemerdekaanperdamaianabadidankeadialnsosial.
PengertianOtonomi Daerah :
SesuaiUndang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (UU Nomor 32
Tahun 2004) definisiotonomidaerahsebagaiberikut: ā€œOtonomidaerahadalahhak, wewenang,
dankewajibandaerahotonomuntukmengaturdanmengurussendiriurusanpemerintahandankepen
tinganmasyarakatsetempatsesuaidenganperaturanperundang-undangan.ā€
UU Nomor 32 Tahun 2004 juga mendefinisikan daerah otonom sebagai
berikut: ā€œDaerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DasarHukumOtonomi Daerah berpijakpadadasarPerundang-undangan yang kuat,yakni :
1. Undang-undangDasar Sebagaimanatelahdisebut di atasUndang-undangDasar 1945
merupakanlandasan yang kuatuntukmenyelenggarakanOtonomi Daerah. Pasal 18
UUDmenyebutkanadanyapembagianpengelolaanpemerintahanpusatdandaerah.
2. Ketetapan MPR-RITap MPR-RI No. XV/MPR/1998
tentangpenyelenggaraanOtonomiDaerah : Pengaturan,
PembagiandanPemanfaatanSumberDayaNasionalyang berkeadilan,
sertaperimbangankekuanganPusatdan Daerah dalamrangka Negara KesatuanRepublik
Indonesia.
3. Undang-UndangUndang-undang N0.22/1999 tentangPemerintahan Daerah
pada prinsipnyamengaturpenyelenggaraanPemerintahan Daerah yang
lebihmengutamakanpelaksanaanasasDesentralisasi. Hal-hal yang mendasardalamUU
No.22/1999
adalahmendoronguntukpemberdayaanmasyarakat,menumbuhkanprakarsadankreativitas,
meningkatkanperanmasyarakat,mengembangkanperandanfungsi DPRD. Dari
ketigadasarperundang-undangantersebut di atastidakdiragukanlagibahwapelaksanaanOtonomi
Daerah memilikidasarhukum yang kuat.
Tinggalpermasalahannyaadalahbagaimanadengandasar hukum yang
kuattersebutpelaksanaanOtonomi Daerah bisadijalankansecaraoptimal.
DampakPositifdanDampakNegatifOtonomi Daerah
1. Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah maka
pemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokal
yang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat
mendapatkan respon tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang
berada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang
didapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut
memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun
program promosi kebudayaan dan juga pariwisata.
2. Dampak negatif dari otonomi daerah adalah adanya kesempatan bagi oknum-oknum
di pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang dapat merugika Negara dan
rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang ada kebijakan-
kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang dapat
menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkan
daerah dengan Negara, seperti contoh pelaksanaan Undang-undang Anti Pornografi di
tingkat daerah.
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Otonomi DaerahBerdasar pada UU No.22/1999 prinsip-prinsip
pelaksanaan Otonomi Daerah adalah sebagai berikut :
PenyelenggaraanOtonomi Daerah dilaksanakan denganmemperhatikan aspek-
aspekdemokrasi, keadilan, pemerataan, sertapotensidankeanekaragamandaerah.
PelaksanaanOtonomi Daerah didasarkanpadaotonomiluas,
nyatadan bertanggungjawab.
PelaksanaanOtonomi Daerah yang
luasdanutuhdiletakkanpadadaerahKabupatendandaerah Kota, sedangOtonomi Daerah
PropinsimerupakanOtonomiTerbatas.
PelaksanaanOtonomi Daerah
harussesuaidenganKonstitusinegarasehinggatetapterjaminhubungan yang
serasiantarapusatdandaerahsertaantar daerah.
PelaksanaanOtonomi Daerah
haruslebihmeningkatkankemandirianDaerahOtonom,
dankarenanyadalamdaerahKabupatendandaerah Kota
tidakadalagiwilayahadministrasi.
Kawasankhusus yang dibinaolehPemerintahataupihak lain sepertiBadanOtorita,
KawasanPelabuhan, KawasanPertambangan,
KawasanKehutanan,KawasanPerkotaanBaru,
KawasanWisatadansemacamnyaberlakuketentuan peraturan Daerah Otonom.
PelaksanaanOtonomi Daerah
haruslebihmeningkatkanperanandanfungsi badanlegislatifdaerah,
baiksebagaifungsilegislasi,
fungsipengawasmaupunfungsi anggaranataspenyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
PelaksanaanasasdekonsentrasidiletakkanpadadaerahPropinsidalamkedudukannyaseba
gai Wilayah Administrasiuntukmemelaksanakan kewenangan pemerintahantertentu
yang dilimpahkankepadaGubernursebagaiwakilPemerintah.
Pelaksanaanasastugaspembantuandimungkinkan, tidakhanyadariPemerintah
Daerah kepadaDesa yang disertaidenganpembiayaan, saranadan prasarana,
sertasumberdayamanusiadengankewajiban melaporkanpelaksanaandanmempertanggu
ngjawabkankepada yang menugaskan.
Hakekat Wawasan Nusantara
Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak
secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-
produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan
diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa
Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wasantara
terdiri dari:
1. Kepentingan/Tujuan yang sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan
Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta
memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan nusantara
meliputi :
1. Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin
faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan
terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
2. Ke luar
Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk
mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional.
Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah
dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka
mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma
nasional sbb:
-Pancasila (dasar negara) => Landasan Idiil
-UUD 1945 (Konstitusi negara) => Landasan Konstitusional
-Wasantara (Visi bangsa) => Landasan Visional
-Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) => Landasan Konsepsional
-GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) => Landasan Operasional
Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam
kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.
Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada
kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah.
Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
1. Implementasi dalam kehidupan politik
Adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis,
mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
2. Implementasi dalam kehidupan Ekonomi
Adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
3. Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya
Adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan
menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan
merupakan karunia sang pencipta.
4. Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan
Adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara
pada setiap WNI.
Sosialisasi Wawasan Nusantara
1. Menurut sifat/cara penyampaian
a. langsung => ceramah,diskusi,tatap muka
b. tidak langsung => media massa
2. Menurut metode penyampaian
a. ketauladanan
b. edukasi
c. komunikasi
d. integrasi
Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta
lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami.
Tantangan Implementasi Wasantara
1. Pemberdayaan Masyarakat
John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus dapat
memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas
dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh
negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang
dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia,
sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan
dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama
untuk daerah-daerah tertinggal.
2. Dunia Tanpa Batas
a. Perkembangan IPTEK
Mempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan.
Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan
global.
b. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation
State menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara
dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak
mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan
konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara
harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada
pemerintah daerah dan masyarakat.
Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia
tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb
akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak
di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Era Baru Kapitalisme
a. Sloan dan Zureker
Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu
sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan
kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung
dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri
serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.
Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan
melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat
sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.
b. Lester Thurow
Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan dalam
era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham
individu dan paham sosialis.
Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan
eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan
isu-isu global yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup.
4. Kesadaran Warga Negara
a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban
Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan
kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.
b. Kesadaran bela negara
Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik
untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN,
menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan.
Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam
dibandingkan pada perjuangan fisik.
Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global sbb:
1. Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesar-
besarnya kepada rakyatnya.
2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi
relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tsb.
Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti.
3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan
keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara maju
dengan negara berkembang.
4. Building Win Win World (HENDERSON) menyatakan perlu ada perubahan nuansa
perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan
teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.
5. The Second Curve (IAN MORISON) menyatakan dalam era baru timbul adanya
peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar
terwujudnya masyarakat baru.
Dari rumusan-rumusan diatas ternyata tidak ada satupun yang menyatakan tentang
perlu adanya persatuan, sehingga akan berdampak konflik antar bangsa karena kepentingan
nasionalnya tidak terpenuhi. Dengan demikian Wawasan Nusantara sebagai cara pandang
bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa masih tetap valid baik saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan
nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global.
Dalam implementasinya perlu lebih diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil,
dan terwujud apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan : keteladanan kepemimpinan
nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang memberikan
informasi dan kesan yang positif, keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Keberhasilan Implementasi Wasantara
Diperlukan kesadaran WNI untuk :
1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta
hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.
2. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam
menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar
sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.
Agar ke-2 hal tersebut dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang
teratur, terjadwal dan terarah.
http://emelliadesriyanti.blogspot.com/2013/03/6-wawasan-nusantara-otonomi-daerah.html
http://danzblogerz.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantara-dan-otonomi-daerah.html
http://makalahcyber.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantara-dalam-otonomi-daerah.html
http://irfantrisnariyadi.wordpress.com/2013/04/03/wawasan-nusantara-dan-otonomi-daerah/

More Related Content

What's hot

Wawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahWawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahDoan Gabriel Silalahi
Ā 
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
feggyernes
Ā 
Politik dan Strategi Nasional - PKn
Politik dan Strategi Nasional - PKnPolitik dan Strategi Nasional - PKn
Politik dan Strategi Nasional - PKn
M Abdul Aziz
Ā 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adeLholo Ismunasib
Ā 
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besarWudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
safaringga1
Ā 
Pengertian syariā€™ah dan ruang lingkup syariā€™ah
Pengertian syariā€™ah dan ruang lingkup syariā€™ahPengertian syariā€™ah dan ruang lingkup syariā€™ah
Pengertian syariā€™ah dan ruang lingkup syariā€™ah
Ade Pratama
Ā 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
chusnaqumillaila
Ā 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
kikiismayanti
Ā 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
Putri Sanuria
Ā 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
Sherly Anggraini
Ā 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen
Yosie Andre Victora
Ā 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para AhliChristian Lokas
Ā 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
Siti Hardiyanti
Ā 
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaMeita Purnamasari
Ā 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhindah pertiwi
Ā 
Bab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustakaBab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustakasafran hasibuan
Ā 
Pengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasi
Pengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasiPengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasi
Pengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasicoepoe12
Ā 

What's hot (20)

Wawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahWawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerah
Ā 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
Ā 
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Ā 
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan KeputusanPerencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Ā 
Politik dan Strategi Nasional - PKn
Politik dan Strategi Nasional - PKnPolitik dan Strategi Nasional - PKn
Politik dan Strategi Nasional - PKn
Ā 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Ā 
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besarWudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
Ā 
Pengertian syariā€™ah dan ruang lingkup syariā€™ah
Pengertian syariā€™ah dan ruang lingkup syariā€™ahPengertian syariā€™ah dan ruang lingkup syariā€™ah
Pengertian syariā€™ah dan ruang lingkup syariā€™ah
Ā 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Ā 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
Ā 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
Ā 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
Ā 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen
Ā 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
Ā 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
Ā 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
Ā 
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Ā 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Ā 
Bab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustakaBab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustaka
Ā 
Pengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasi
Pengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasiPengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasi
Pengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasi
Ā 

Viewers also liked

Resumen de noviembre: paro y bolsas
Resumen de noviembre: paro y bolsasResumen de noviembre: paro y bolsas
Resumen de noviembre: paro y bolsas
Luis GarcĆ­a Langa
Ā 
TAIM WESER Waste Treatment Brochure
TAIM WESER Waste Treatment BrochureTAIM WESER Waste Treatment Brochure
TAIM WESER Waste Treatment BrochureAntoine De Man
Ā 
Turbina eĆ³lica
Turbina eĆ³licaTurbina eĆ³lica
Turbina eĆ³lica
VLady AnTony Delgado LoAyza
Ā 
AnƔlisis sobre Oro. La Voz de Galicia (10/02/13)
AnƔlisis sobre Oro. La Voz de Galicia (10/02/13)AnƔlisis sobre Oro. La Voz de Galicia (10/02/13)
AnƔlisis sobre Oro. La Voz de Galicia (10/02/13)
Luis GarcĆ­a Langa
Ā 
PresentaciĆ³n photoscape
PresentaciĆ³n photoscapePresentaciĆ³n photoscape
PresentaciĆ³n photoscape
Ɓlvaro Gutierrez Perez-Cejuela
Ā 
Subidas de tipos de interƩs
Subidas de tipos de interƩsSubidas de tipos de interƩs
Subidas de tipos de interƩs
Luis GarcĆ­a Langa
Ā 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English) Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
anggundiantriana
Ā 
Dear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in EnglishDear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in English
anggundiantriana
Ā 
Reproductive Hormones
Reproductive HormonesReproductive Hormones
Reproductive HormonesMrWestbury
Ā 
P point1
P point1P point1
P point1
ISABEL GARCIA
Ā 
La banca del futuro 2016 v.1.2
La banca del futuro 2016 v.1.2La banca del futuro 2016 v.1.2
La banca del futuro 2016 v.1.2
Cencosud S.A.
Ā 
ĀæCĆ³mo crear carteras de fondos segĆŗn nuestro perfil?
ĀæCĆ³mo crear carteras de fondos segĆŗn nuestro perfil?ĀæCĆ³mo crear carteras de fondos segĆŗn nuestro perfil?
ĀæCĆ³mo crear carteras de fondos segĆŗn nuestro perfil?
Luis GarcĆ­a Langa
Ā 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
Ir. Soekarno
Ā 
Slide 8 wawasan nusantara
Slide 8 wawasan nusantaraSlide 8 wawasan nusantara
Slide 8 wawasan nusantaraFadzilul idqham
Ā 

Viewers also liked (16)

Resumen de noviembre: paro y bolsas
Resumen de noviembre: paro y bolsasResumen de noviembre: paro y bolsas
Resumen de noviembre: paro y bolsas
Ā 
TAIM WESER Waste Treatment Brochure
TAIM WESER Waste Treatment BrochureTAIM WESER Waste Treatment Brochure
TAIM WESER Waste Treatment Brochure
Ā 
Turbina eĆ³lica
Turbina eĆ³licaTurbina eĆ³lica
Turbina eĆ³lica
Ā 
AnƔlisis sobre Oro. La Voz de Galicia (10/02/13)
AnƔlisis sobre Oro. La Voz de Galicia (10/02/13)AnƔlisis sobre Oro. La Voz de Galicia (10/02/13)
AnƔlisis sobre Oro. La Voz de Galicia (10/02/13)
Ā 
PresentaciĆ³n photoscape
PresentaciĆ³n photoscapePresentaciĆ³n photoscape
PresentaciĆ³n photoscape
Ā 
Subidas de tipos de interƩs
Subidas de tipos de interƩsSubidas de tipos de interƩs
Subidas de tipos de interƩs
Ā 
Kahoot. ppt
Kahoot. pptKahoot. ppt
Kahoot. ppt
Ā 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
Ā 
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English) Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
Ā 
Dear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in EnglishDear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in English
Ā 
Reproductive Hormones
Reproductive HormonesReproductive Hormones
Reproductive Hormones
Ā 
P point1
P point1P point1
P point1
Ā 
La banca del futuro 2016 v.1.2
La banca del futuro 2016 v.1.2La banca del futuro 2016 v.1.2
La banca del futuro 2016 v.1.2
Ā 
ĀæCĆ³mo crear carteras de fondos segĆŗn nuestro perfil?
ĀæCĆ³mo crear carteras de fondos segĆŗn nuestro perfil?ĀæCĆ³mo crear carteras de fondos segĆŗn nuestro perfil?
ĀæCĆ³mo crear carteras de fondos segĆŗn nuestro perfil?
Ā 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
Ā 
Slide 8 wawasan nusantara
Slide 8 wawasan nusantaraSlide 8 wawasan nusantara
Slide 8 wawasan nusantara
Ā 

Similar to Wawasan nusantara & otonomi daerah

Wawasan nusantara dan otonomi daerah
Wawasan nusantara dan otonomi daerahWawasan nusantara dan otonomi daerah
Wawasan nusantara dan otonomi daerah
akurice
Ā 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p knPrediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
arif widyatma
Ā 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
Operator Warnet Vast Raha
Ā 
Materi soal pkn
Materi soal pknMateri soal pkn
Materi soal pknbenipurnama
Ā 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
Septian Muna Barakati
Ā 
World Typing Day by Slidesgo.pptx
World Typing Day by Slidesgo.pptxWorld Typing Day by Slidesgo.pptx
World Typing Day by Slidesgo.pptx
WisnuSuprapto2003111
Ā 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
Sherly Anggraini
Ā 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Rafi Mariska
Ā 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerahNabila Adini
Ā 
Ppt ppkn
Ppt ppknPpt ppkn
Ppt ppkn
Hamdani Hidayat
Ā 
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi DareahMasalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Miftah Ridho
Ā 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraDewi Zulaeva
Ā 
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)BungaDessytaPrameswari
Ā 
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
BungaDessytaPrameswari
Ā 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Deshinta Ajeng Rahmadani
Ā 
Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Aisyah Nisa
Ā 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
andhika perceka
Ā 
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
Erikson Roy Pratama Simanjuntak
Ā 

Similar to Wawasan nusantara & otonomi daerah (20)

Wawasan nusantara dan otonomi daerah
Wawasan nusantara dan otonomi daerahWawasan nusantara dan otonomi daerah
Wawasan nusantara dan otonomi daerah
Ā 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p knPrediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Ā 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
Ā 
Materi soal pkn
Materi soal pknMateri soal pkn
Materi soal pkn
Ā 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
Ā 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
Ā 
World Typing Day by Slidesgo.pptx
World Typing Day by Slidesgo.pptxWorld Typing Day by Slidesgo.pptx
World Typing Day by Slidesgo.pptx
Ā 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
Ā 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
Ā 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Ā 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
Ā 
Ppt ppkn
Ppt ppknPpt ppkn
Ppt ppkn
Ā 
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi DareahMasalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Ā 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Ā 
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
Ā 
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
Ā 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ā 
Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10
Ā 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Ā 
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
Ā 

More from Doan Gabriel Silalahi

Wawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahWawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahDoan Gabriel Silalahi
Ā 
Wawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahWawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahDoan Gabriel Silalahi
Ā 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaDoan Gabriel Silalahi
Ā 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Doan Gabriel Silalahi
Ā 

More from Doan Gabriel Silalahi (8)

Politik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasionalPolitik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasional
Ā 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
Ā 
Wawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahWawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerah
Ā 
Wawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahWawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerah
Ā 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
Ā 
Bela negara
Bela negaraBela negara
Bela negara
Ā 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
Ā 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Ā 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Ā 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
Ā 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Ā 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Ā 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Ā 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
Ā 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Ā 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
Ā 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Ā 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Ā 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Ā 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Ā 

Wawasan nusantara & otonomi daerah

  • 1. WAWASAN NUSANTARA & OTONOMI DAERAH Wawasan Nusantara, Otonomi Daerah Wawasan nusantara adalah sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat,kepercayaan,dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. Upayapemerintahdanrakyatmenyelengarakankehidupannya, memerlukansuatukonsepsi yang berupa WawasanNasional yang dimaksudkanuntukmenjamin kelangsunganhidup, keutuhanwilayahsertajatidiri. Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Kehidupannegarasenantiasadipengaruhiperkembanganlingkunganstrategiksehingawawasanha rusmampumemberiinspirasipadasuatubangsadalammenghadapiberbagaihambatandantantanga n yang ditimbulkandalammengejarkejayaanya. Dalammewujudkanaspirasidanperjuanganadatigafaktorpenentuutama yang harusdiperhatikanolehsuatubangsa : 1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup 2. Jiwa, tekaddansemangatmanusia / rakyat 3. Lingkungan WawasanNasionaladalahcarapandangsuatubangsa yang telahmenegaratentangdiridanlingkungannyadalameksistensinya yang serbaterhubung (interaksi&interelasi) sertapembangunannya di dalambernegara di tengah- tengahlingkungannyabaiknasional, regional, maupun global. Tujuanwawasannusantaraterdiridaridua, yaitu:
  • 2. 1. Tujuankedalamadalahmewujudkankesatuansegenapaspekkehidupanbaikalamiahmaup unsosial, makadapatdisimpulkanbahwatujuanbangsa Indonesia adalahmenjunjungtinggikepentingannasional, sertakepentingankawasanuntukmenyelenggarakandanmembinakesejahteraan, kedamaiandanbudiluhursertamartabatmanusia di seluruhdunia. 2. Tujuannasional, dapatdilihatdalamPembukaan UUD 1945, dijelaskanbahwatujuankemerdekaan Indonesia adalah ā€œuntukmelindungisegenapbangsa Indonesia danseluruhtumpahdarah Indonesia danuntukmewujudkankesejahteraanumum, mencerdaskankehidupanbangsa, danikutmelaksanakanketertibandunia yang berdasarkankemerdekaanperdamaianabadidankeadialnsosial. Fungsi : 1. Wawasannusantarasebagaiwawasanpertahanandankeamanannegaramerupakanpandan gangeopolitik Indonesia dalamlingkuptanah air Indonesia sebagaisatukesatuan yang meliputiseluruhwilayahdansegenapkekuatannegara. 2. Wawasannusantarasebagaikonsepketahanannasional, yaituwawasannusantaradijadikankonsepdalampembangunannasional, pertahanankeamanan, dankewilayahan. Wawasannusantarasebagaiwawasanpembangunanmempunyaicakupankesatuanpolitik, kesatuanekonomi, kesatuansosialdanekonomi, kesatuansosialdanpolitik, dankesatuanpertahanandankeamanan. 3. Wawasannusantarasebagaiwawasankewilayahan, sehinggaberfungsidalampembatasannegara, agar tidakterjadisengketadengannegaratetangga. Cara penarikanbataslautwilayahtidaklagiberdasarkangarispasangsurut (low water line), tetapipadasistempenarikangarislurus (straight base line) yang diukurdarigaris yang menghubungkantitik ā€“ titikujung yang terluardaripulau-pulau yang termasukdalamwilayah RI. UnsurDasarWawasan Nusantara UU 1. Wadah (Contour) Wadahkehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegarameliputiseluruhwilayah Indonesia yang memilikisifatserbanusantaradengankekayaanalamdanpenduduksertaanekaragambudaya.
  • 3. Bangsa Indonesia memilikiorganisasikenegaraan yang merupakanwadahberbagaikegiatankenegaraandalamwujud supra strukturpolitikdanwadahdalamkehidupanbermasyarakatadalahberbagaikelembagaandalamwuj ud infra strukturpolitik. 2. Isi (Content) Adalahaspirasibangsa yang berkembang di masyarakatdancita-citasertatujuannasional. 3. Tata laku (Conduct) Hasilinteraksiantarawadahdanisiwasantara yang terdiridari : -Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. -Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Keduatatalakutersebutmencerminkanidentitasjatidiri/kepribadianbangsaberdasarka n kemerdekaanperdamaianabadidankeadialnsosial. PengertianOtonomi Daerah : SesuaiUndang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (UU Nomor 32 Tahun 2004) definisiotonomidaerahsebagaiberikut: ā€œOtonomidaerahadalahhak, wewenang, dankewajibandaerahotonomuntukmengaturdanmengurussendiriurusanpemerintahandankepen tinganmasyarakatsetempatsesuaidenganperaturanperundang-undangan.ā€ UU Nomor 32 Tahun 2004 juga mendefinisikan daerah otonom sebagai berikut: ā€œDaerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. DasarHukumOtonomi Daerah berpijakpadadasarPerundang-undangan yang kuat,yakni : 1. Undang-undangDasar Sebagaimanatelahdisebut di atasUndang-undangDasar 1945 merupakanlandasan yang kuatuntukmenyelenggarakanOtonomi Daerah. Pasal 18 UUDmenyebutkanadanyapembagianpengelolaanpemerintahanpusatdandaerah.
  • 4. 2. Ketetapan MPR-RITap MPR-RI No. XV/MPR/1998 tentangpenyelenggaraanOtonomiDaerah : Pengaturan, PembagiandanPemanfaatanSumberDayaNasionalyang berkeadilan, sertaperimbangankekuanganPusatdan Daerah dalamrangka Negara KesatuanRepublik Indonesia. 3. Undang-UndangUndang-undang N0.22/1999 tentangPemerintahan Daerah pada prinsipnyamengaturpenyelenggaraanPemerintahan Daerah yang lebihmengutamakanpelaksanaanasasDesentralisasi. Hal-hal yang mendasardalamUU No.22/1999 adalahmendoronguntukpemberdayaanmasyarakat,menumbuhkanprakarsadankreativitas, meningkatkanperanmasyarakat,mengembangkanperandanfungsi DPRD. Dari ketigadasarperundang-undangantersebut di atastidakdiragukanlagibahwapelaksanaanOtonomi Daerah memilikidasarhukum yang kuat. Tinggalpermasalahannyaadalahbagaimanadengandasar hukum yang kuattersebutpelaksanaanOtonomi Daerah bisadijalankansecaraoptimal. DampakPositifdanDampakNegatifOtonomi Daerah 1. Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah maka pemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokal yang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata. 2. Dampak negatif dari otonomi daerah adalah adanya kesempatan bagi oknum-oknum di pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang dapat merugika Negara dan rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang ada kebijakan- kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang dapat menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkan daerah dengan Negara, seperti contoh pelaksanaan Undang-undang Anti Pornografi di tingkat daerah.
  • 5. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Otonomi DaerahBerdasar pada UU No.22/1999 prinsip-prinsip pelaksanaan Otonomi Daerah adalah sebagai berikut : PenyelenggaraanOtonomi Daerah dilaksanakan denganmemperhatikan aspek- aspekdemokrasi, keadilan, pemerataan, sertapotensidankeanekaragamandaerah. PelaksanaanOtonomi Daerah didasarkanpadaotonomiluas, nyatadan bertanggungjawab. PelaksanaanOtonomi Daerah yang luasdanutuhdiletakkanpadadaerahKabupatendandaerah Kota, sedangOtonomi Daerah PropinsimerupakanOtonomiTerbatas. PelaksanaanOtonomi Daerah harussesuaidenganKonstitusinegarasehinggatetapterjaminhubungan yang serasiantarapusatdandaerahsertaantar daerah. PelaksanaanOtonomi Daerah haruslebihmeningkatkankemandirianDaerahOtonom, dankarenanyadalamdaerahKabupatendandaerah Kota tidakadalagiwilayahadministrasi. Kawasankhusus yang dibinaolehPemerintahataupihak lain sepertiBadanOtorita, KawasanPelabuhan, KawasanPertambangan, KawasanKehutanan,KawasanPerkotaanBaru, KawasanWisatadansemacamnyaberlakuketentuan peraturan Daerah Otonom. PelaksanaanOtonomi Daerah haruslebihmeningkatkanperanandanfungsi badanlegislatifdaerah, baiksebagaifungsilegislasi, fungsipengawasmaupunfungsi anggaranataspenyelenggaraan Pemerintahan Daerah. PelaksanaanasasdekonsentrasidiletakkanpadadaerahPropinsidalamkedudukannyaseba gai Wilayah Administrasiuntukmemelaksanakan kewenangan pemerintahantertentu yang dilimpahkankepadaGubernursebagaiwakilPemerintah. Pelaksanaanasastugaspembantuandimungkinkan, tidakhanyadariPemerintah Daerah kepadaDesa yang disertaidenganpembiayaan, saranadan prasarana, sertasumberdayamanusiadengankewajiban melaporkanpelaksanaandanmempertanggu ngjawabkankepada yang menugaskan.
  • 6. Hakekat Wawasan Nusantara Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk- produk yang dihasilkan oleh lembaga negara. Asas Wawasan Nusantara Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wasantara terdiri dari: 1. Kepentingan/Tujuan yang sama 2. Keadilan 3. Kejujuran 4. Solidaritas 5. Kerjasama 6. Kesetiaan terhadap kesepakatan Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan nusantara meliputi : 1. Ke dalam Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial. 2. Ke luar
  • 7. Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional. Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional sbb: -Pancasila (dasar negara) => Landasan Idiil -UUD 1945 (Konstitusi negara) => Landasan Konstitusional -Wasantara (Visi bangsa) => Landasan Visional -Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) => Landasan Konsepsional -GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) => Landasan Operasional Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah. Implementasi Wawasan Nusantara Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara. 1. Implementasi dalam kehidupan politik Adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya. 2. Implementasi dalam kehidupan Ekonomi
  • 8. Adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. 3. Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya Adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta. 4. Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan Adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI. Sosialisasi Wawasan Nusantara 1. Menurut sifat/cara penyampaian a. langsung => ceramah,diskusi,tatap muka b. tidak langsung => media massa 2. Menurut metode penyampaian a. ketauladanan b. edukasi c. komunikasi d. integrasi Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami. Tantangan Implementasi Wasantara 1. Pemberdayaan Masyarakat John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
  • 9. Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal. 2. Dunia Tanpa Batas a. Perkembangan IPTEK Mempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan global. b. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3. Era Baru Kapitalisme a. Sloan dan Zureker Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri. Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan. b. Lester Thurow
  • 10. Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham sosialis. Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup. 4. Kesadaran Warga Negara a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan. b. Kesadaran bela negara Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan. Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global sbb: 1. Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesar- besarnya kepada rakyatnya. 2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tsb. Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti. 3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara maju dengan negara berkembang. 4. Building Win Win World (HENDERSON) menyatakan perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis. 5. The Second Curve (IAN MORISON) menyatakan dalam era baru timbul adanya peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar terwujudnya masyarakat baru.
  • 11. Dari rumusan-rumusan diatas ternyata tidak ada satupun yang menyatakan tentang perlu adanya persatuan, sehingga akan berdampak konflik antar bangsa karena kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi. Dengan demikian Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid baik saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global. Dalam implementasinya perlu lebih diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil, dan terwujud apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan : keteladanan kepemimpinan nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang memberikan informasi dan kesan yang positif, keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Keberhasilan Implementasi Wasantara Diperlukan kesadaran WNI untuk : 1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia. 2. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang. Agar ke-2 hal tersebut dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah.