SlideShare a Scribd company logo
KOMUNIKASI PERSUASIVE
DAN KOMUNIKASI
INTERPROFESIONALISME
Marwah Zahrah (62223008)
Indah Syifa Aulia (62223009)
Ermalinda M.D.S (62223003)
Dewi Kartika Sari (62223011)
KOMUNIKASI
PERSUASIVE
Apa itu Komunikasi Persuasive?
komunikasi
persuasive?
Komunikasi persuasif menurut Silviani adalah
komunikasi yang bertujuan untuk mengubah
sikap, pendapat atau perilaku komunikan,
dengan lebih menekankan pada sisi psikologis
komunikan menggunakan cara yang luwes,
halus, membujuk dan manusiawi,sehingga bisa
menghasilkan kesadaran dan kerelaan yang
disertai perasaan senang di diri komunikan.
Jadi dengan komunikasi persuasive ini
komunikan tidak hanya tahu tapi menjadi
tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan
tertentu.
Unsur Unsur Komunikasi Persuasive
1. Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok yang menyampaikan pesan
dengan tujuan untuk mempengaruhi, sikap, pendapat dan prilaku orang
lain baik secara verbal dan nonverbal.
2. Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan pesan
itu di sampaikan / di salurkan oleh prosedur/komunikator baik secara
verbal maupun nonverbal.
3. Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang disampaikan akan
menentukan efektif tidaknya komunikasi persuasive yang di yang terjadi.
Persepsi menurut Mar’at merupakan proses pengamatan seseorang yang
berasal dari komponen kognisi. Persepsi dipengaruhi oleh faktor faktor
pengelaman. Proses belajar Cakrawala, dan pengetahuan seseorang.
4. Pesan persuasive
menurut Little jhon, pesan persuasive dipandang sebagai usaha sadar
untuk menggubah pikiran dan tindakan dengan memanipulasi motif motif
kearah tujuan yang telah di tetapkan.
5. Saluran persuasive
Saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir.
6. Umpan balik dan efek
Umpan balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikasi
atau datang dari pesan itu sendiri. Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan maupun umpan balik Eksternal. Umpan balik internal adalah
reaksi komunikator atas pesan yang disampaikannya. Umpan balik
eksternal adalah reaksi yang datang dari komunikasi karena pesan yang
disampaikan komunikator karena tidak di pahaminya atau tidak sesuai
dengan keinginan atau harapannya.
Prinsip
Partisipasi
Khalayak
Prinsip
Inokulasi
Prinsip-Prinsip Komunikasi Persuasive
Prinsip
Besaran
Perubahan
Prinsip ini mengatakan bahwa semakin besar dan semakin
penting perubahan yang diinginkan oleh persuader ,maka
semakin besar tantangan dan tugas untuk mencapai tujuan
persuasi dan diperlukan untuk periode yang cukup lama.
Prinsip
Pemaparan
Selektif
Prinsip ini menerangkan bahwa pendengar akan mencari
informasi secara aktif yang mendukung opini, nilai, keputusan
, perilaku dan motivasi mereka, pendengar akan secara aktif
menghindari informasi yang bertentangan dengan opini, nilai,
keputusan , perilaku dan motivasi mereka
Khalayak merupakan sasaran persuasif. Aktivitas komunikasi
persuasif ini akan lebih efektif apabila khalayak turut
berpartisipasi dalam proses komunikasi.
Prinsip ini menjelaskan tentang menghadapi sasaran persuasi
yang terinokulasi atau sasaran yang telah mengetahui posisi
persuader dan telah menyiapkan senjata berupa argumen
untuk menentangnya (persuader) dan telah menyiapkan
senjata berupa argument untuk menentangnya.
Teknik Asosiasi
Teknik asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara
menumpangkannya pada suatu objek atau pristiwa yang sedang menarik perhatian
khalayak.
Teknik Integrasi
Teknik integrasi adalah kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara
komunikatif dengan komunikan.
Teknik Ganjaran
Teknik ganjaran adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara
mengiming ngiming hal yang menguntungkan atau yang menjanjikan harapan.
Teknik Komunikasi Persuasive
Teknik Tataan
Teknik Tataan atau icing technique adalah seni menata pesan dengan imbauan
emosional (emmetional apped) sedemikian rupa sehingga komunikasi menjadi
tertarik perhatiannya.
Teknik Red-Herring
Teknik Red-herring adalah seni seorang komunikator untuk meraih
kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah
untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang di
kuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan
Demi berhasilnya komunikasi persuasif perlu dilakukan secara sistematis.
Formula AIDDA dapat di jadikan landasan pelaksanaan. Formula AIDDA
merupakan kesatuan singkatan dari tahap tahap komunikasi persuasif.
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
A– Attention - perhatian
I – Interst - minat
D – Desire - hasrat
D – Decision - keputusan
A – Action - kegiatan
Berdasarkan Formula AIDDA itu. Penelitian dapat menjelaskan bahwa
komunikasi persuasif di dahuluhi upaya membangkitkan perhatian. Apa bila
perhatian sudah berhasil terbangkit, menyusun upaya menumbuhkan minat.
Tahap Komunikasi Persuasive
Komunikasi yang efektif dalam merubah perilaku adalah dengan
komunikasi persuasif yang dapat dipelajari bidan supaya dapat membantu
meyakinkan ibu, keluarga dan masyarakat untuk sadar akan adanya risiko
sehingga dapat cepat serta tepat mengambil keputusan untuk dilakukan
penanganan/tindakan.
Komunikasi persuasive menjadi intervensi meningkatkan kompetensi
promotif bidan sehingga dapat membantu meyakinkan ibu, keluarga dan
masyarakat untuk sadar akan adanya risiko, tidak terjadi keterlambatan
rujukan yang menyebabkan kesakitan bahkan kematian ibu.
Manfaat Pemberian Komunikasi Persuasive
Strategi Komunikasi Persuasive
Strategi komunikasi persuasif dapat dipelajari bidan supaya
dapat membantu meyakinkan ibu, keluarga dan masyarakat
untuk sadar akan adanya risiko sehinggadapat cepat serta
tepat mengambil keputusan untuk dilakukan
penanganan/Tindakan.
Pemberian informasi dengan komunikasi persuasif dari
tenaga kesehatan menyebabkan informasi mudah diterima
ibu hamil dan keluarga, sehingga dimungkinkan tidak
membutuhkan waktu lama untuk merujuk.
A. Pengaturan gizi seimbang
Bidan bertanggung jawab untuk memperhatikan asupan nutrisi kepada pasien
seperti : ibu hamil , ibu menyusui , maupun bayi baru lahir. Kadang kala ini
menjadi tantangan tersendiri terutama pada saat pasien seperti enggan untuk
makan dengan rutin . Melaui komunikasi persuasive, bidan bisa mengajak
pasien untuk makan dengan baik dan teratur . kalimat kalimat terapeutik
seperti misalnya , “ Saya tahu mungkin ini bukan makanan kesukaan ibu ,
tapi kami sudah menyiapkan sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan janin”
Contoh Komunikasi Persuasive
B. Penjelasan Tindakan
Pada saat akan melakukan Tindakan yang tidak invasive sekalipun,
terkadang pasien menolak karna takut. Oleh karnanya, sebagai bidan kita
juga bisa menjelaskan dengan rinci terlebih dahulu mengenai prosedur
tersebut sehingga pasien bisa merasa aman. Komponen komunikasi
terapeutik diperhatikan supaya bisa menerapkan dengan baik. Contohnya,
“USG ini tidak berbahaya melakukan USG untuk tujuan yang lebih
banyak , Seperti : memantau pertumbuhan janin,mengetahui posisi
janin,apakah janin berada dalam posisi sungsang,melintang,kepala
dibawah (cephalic) / posisi normal . Menentukan jenis kelamin bayi,ibu
tidak akan merasakan apa apa selama pemeriksaan dilakukan. Saya akan
memastikan ibu tetap nyaman selama Tindakan “ .
Apa itu komunikasi interprofesionalisme?
KOMUNIKASI
INTERPROFESIONALISME
Hei
Komunikasi interprofessional adalah komunikasi
yang berlangsung lama antara beberapa orang dalam
1 kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan,
konferensi, dan sebagainya. Interpersonal
communication (komunikasi interpersonal) menurut
Mulyana (2005) adalah proses komunikasi dengan
bertatap muka yang terjadi antar 2 individu atau
lebih yang memungkinkan adanya reaksi orang lain
secara langsung, baik secara nonverbal maupun
verbal.
2. Komunikasi antara
dokter dengan perawat
Atau Bidan.
Jenis-Jenis Komunikasi Interprofesionalisme
Komunikasi interprofesional dapat terjadi dalam berbagai jenis komunikasi dalam
organisasi perawatan kesehatan. Komunikasi tersebut dapat berupa:
1. Komunikasi antara manajer
fasilitas kesehatan dengan
petugas kesehatan,
4. Komunikasi antara
dokter/bidan/ perawat dengan
petugas apotek,
3. Komunikasi antara dokter dengan dokter,
misalnya komunikasi antara dokter
spesialis dengan dokter ruangan atau antar
dokter spesialis yang merawat pasien,
5. Komunikasi
bidan/perawat
antara
dengan
dokter/
petugas
administrasi/keuangan,
6. Komunikasi antara dokter/bidan/perawat
dengan petugas pemeriksaan penunjang
(radiology, laboratorium, dll).
Prinsip-Prinsip Komunikasi Interprofesionalisme
Komunikasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang dapat mendukung
komunikasi dalam tim. Menurut Kumala (1995) prinsip-prinsip tersebut ialah:
Setiap individu dalam tim menghindari
perselisihan dan pertentangan sesame
individu dalam tim agar komunikasi atau
hubungan yang terjalin lebih baik.
Setiap individu dalam tim memiliki
hak untuk mengemukakan dan
menjelaskan pendapatnya atau
pandangan mereka untuk
melakukan sesuatu Tindakan.
Pesan yan diberikan dalam bentuk lisan
maupun tulisan, harus dinyatakan
dengan menggunakan Bahasa serta
ungkapan yang jelas dan mudah
dimengerti oleh semua individu dalam
tim tersebut.
01 02
03
Tujuan
Komunikasi
Interprofesionalisme
Komunikasi ini bertujuan untuk membantu
orang lain. Contohnya memberi kritik atau
saran, mengungkapkan rasa empati, bekerja
dalam suatu kelompok untuk membantu
penyelesaian masalah, atau memberi
dukungan kepada orang lain.
Mewujudkan
Kesehatan pasien
yang lebih baik.
Bertukar informasi dan alat
medis agar lebih efektif untuk
memajukan praktek medis.
Tujuan komunikasi interprofesionalisme pada pelayanan Kesehatan
dilakukan oleh tenaga-tenaga medis
Mengadvokasi untuk penerapan
standar baru pelayanan
perawatan Kesehatan.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Komunikasi Interprofesionalisme
Faktor Pendukung:
1. Citra diri
Setiap manusia adalah ilustrasi tertentu tentang dirinya, status sosialnya,
kelebihan serta kekurangannya. menggunakan istilah lain gambaran diri
menentukan aktualisasi diri serta persepsi orang.
2. Citra pihak lain
Gambaran pihak lain jua menentukan cara dan kemampuan orang
berkomunikasi. di pihak lain yaitu orang yang diajak berkomunikasi
memiliki gambaran khas bagi dirinya.
3. Lingkungan fisik
Tingkah laku insan tidak sinkron asal satu kawasan ke tempat lain, karena setiap
kawasan ada norma sendiri yg wajib ditaati.
4. Lingkungan sosial
Sebagaimana lingkungan yaitu fisik dan sosial mensugesti tingkah laris dan
komunikasi tingkah laris dan komunikasi mempengaruhi suasana lingkungan,
Menurut (Potter & Perry, 2005), terdapat beberapa faktor pendukung
komunikasi interprofesionalisme, antara lain:
1. Persepsi
Saat berkomunikasi antar profesi perlu menyertaan persepsi, agar tidak
menimbulkan masalah dalam berkomuunikasi.
2. Lingkungan
Saat berkomunikasi, pilihlah ligkungan yang nyaman untuk
berkomunikasi,Hindari lingkungan yang dapat mengganggu atau
menghambat komunikasi.
3. Pengetahuan
Saat berkomunikasi, tingkat pengetahuan yang berbeda, dapat menimbulkan
penyampaian pesan yang tidak jelas dan negative feedback.
Faktor Penghambat
faktor-faktor yang mempengaruhi kadar komunikasi interpersonal menurut
Suranto (2011) adalah toleransi, sikap menghargai orang lain, sikap
mendukung,bukan sikap bertahan, sikap terbuka, kepercayaan,
keakraban,kesejajaran, respon, dan suasana emosional.
1. Role stress
Adanya permasalahan yang dialami petugas Kesehatan pada saat bekerja,
menyebabkan seseorang tersebut mengalami stress sehingga mempengaruhi
suasana hati orang tersebut.
2. Lack of interproffesional understandings
Maksudnya adalah, kurangnya pemahaman seseorang akan peran dari
masingmasing petugas lainnya.
3. Autonomy struggles (masalah ekonomi)
Otonomi maksudnya, setiap petugas Kesehatan memiliki peran, tanggung
jawab, dan wewenang tersendiri terhadap profesinya yang digeluti.
Faktor penghambat dalam pelayanan Kesehatan:
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Thanks!
Jangan lupa berkomunikasi, karena tidak
berkomunikasi hidup tidak berarti dan terasa
sepi

More Related Content

What's hot

Soal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementerSoal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementer
alfathikaendar
 
Komunikasi dan Advokasi Kesehatan Masyarakat
Komunikasi dan Advokasi  Kesehatan MasyarakatKomunikasi dan Advokasi  Kesehatan Masyarakat
Komunikasi dan Advokasi Kesehatan Masyarakatasih gahayu
 
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)FerindaPutri
 
Mengapa Komunikasi yang Efektif Penting?
Mengapa Komunikasi yang Efektif Penting?Mengapa Komunikasi yang Efektif Penting?
Mengapa Komunikasi yang Efektif Penting?
kholid harras
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
Destu Ayu Hapsari
 
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)University of Andalas
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
ChaniChandraDewi
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)adhytyachristian
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
Yurie Arsyad Temenggung
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
Rifka Marwani
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
pjj_kemenkes
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 
Definisi operasional ppt
Definisi operasional pptDefinisi operasional ppt
Definisi operasional pptAge Hadi
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasi
Hartono Ikawy
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
I Gede Purnawinadi
 
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan KeperawatanPolitik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Bentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiBentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasi
Valny Majid
 
Prinsip pemberian obat
Prinsip pemberian obatPrinsip pemberian obat
Prinsip pemberian obat
ary Camba
 
Kuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiKuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensi
Si Om
 

What's hot (20)

Soal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementerSoal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementer
 
Komunikasi dan Advokasi Kesehatan Masyarakat
Komunikasi dan Advokasi  Kesehatan MasyarakatKomunikasi dan Advokasi  Kesehatan Masyarakat
Komunikasi dan Advokasi Kesehatan Masyarakat
 
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
 
Mengapa Komunikasi yang Efektif Penting?
Mengapa Komunikasi yang Efektif Penting?Mengapa Komunikasi yang Efektif Penting?
Mengapa Komunikasi yang Efektif Penting?
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Definisi operasional ppt
Definisi operasional pptDefinisi operasional ppt
Definisi operasional ppt
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasi
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan KeperawatanPolitik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
 
Bentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiBentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasi
 
Prinsip pemberian obat
Prinsip pemberian obatPrinsip pemberian obat
Prinsip pemberian obat
 
Kuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiKuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensi
 

Similar to komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf

Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
Amalia Senja
 
Komunikasi berkesan
Komunikasi berkesanKomunikasi berkesan
Komunikasi berkesanLee Oi Wah
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
KianSantang21
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
KianSantang21
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
Rani267816
 
Konsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasiKonsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasi
Valny Majid
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatan
Amalia Senja
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasi
pjj_kemenkes
 
komunikasi efektif di Rumah Sakit dalam merawat klien
komunikasi efektif di Rumah Sakit dalam merawat klienkomunikasi efektif di Rumah Sakit dalam merawat klien
komunikasi efektif di Rumah Sakit dalam merawat klien
iskandar764994
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Sulai Sulaiman
 
makalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasienmakalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasien
rnrhy
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Chanica Aninditya
 
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
vhyapriscilla
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
Rusli Unci
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
yogiwijanarko1
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
Valny Majid
 
TEKNIK_KOMUNIKASI_PERSUASIF (1).pptx
TEKNIK_KOMUNIKASI_PERSUASIF (1).pptxTEKNIK_KOMUNIKASI_PERSUASIF (1).pptx
TEKNIK_KOMUNIKASI_PERSUASIF (1).pptx
ashrafkhairulAzam
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
OleJyo1
 

Similar to komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf (20)

Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
Komunikasi berkesan
Komunikasi berkesanKomunikasi berkesan
Komunikasi berkesan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
 
Konsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasiKonsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatan
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasi
 
komunikasi efektif di Rumah Sakit dalam merawat klien
komunikasi efektif di Rumah Sakit dalam merawat klienkomunikasi efektif di Rumah Sakit dalam merawat klien
komunikasi efektif di Rumah Sakit dalam merawat klien
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 
makalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasienmakalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasien
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
TEKNIK_KOMUNIKASI_PERSUASIF (1).pptx
TEKNIK_KOMUNIKASI_PERSUASIF (1).pptxTEKNIK_KOMUNIKASI_PERSUASIF (1).pptx
TEKNIK_KOMUNIKASI_PERSUASIF (1).pptx
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
 

Recently uploaded

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 

Recently uploaded (20)

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 

komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf

  • 1. KOMUNIKASI PERSUASIVE DAN KOMUNIKASI INTERPROFESIONALISME Marwah Zahrah (62223008) Indah Syifa Aulia (62223009) Ermalinda M.D.S (62223003) Dewi Kartika Sari (62223011)
  • 3. komunikasi persuasive? Komunikasi persuasif menurut Silviani adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku komunikan, dengan lebih menekankan pada sisi psikologis komunikan menggunakan cara yang luwes, halus, membujuk dan manusiawi,sehingga bisa menghasilkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang di diri komunikan. Jadi dengan komunikasi persuasive ini komunikan tidak hanya tahu tapi menjadi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.
  • 4. Unsur Unsur Komunikasi Persuasive 1. Persuader Persuader adalah orang atau sekelompok yang menyampaikan pesan dengan tujuan untuk mempengaruhi, sikap, pendapat dan prilaku orang lain baik secara verbal dan nonverbal. 2. Persuadee Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan pesan itu di sampaikan / di salurkan oleh prosedur/komunikator baik secara verbal maupun nonverbal. 3. Persepsi Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang disampaikan akan menentukan efektif tidaknya komunikasi persuasive yang di yang terjadi. Persepsi menurut Mar’at merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi. Persepsi dipengaruhi oleh faktor faktor pengelaman. Proses belajar Cakrawala, dan pengetahuan seseorang.
  • 5. 4. Pesan persuasive menurut Little jhon, pesan persuasive dipandang sebagai usaha sadar untuk menggubah pikiran dan tindakan dengan memanipulasi motif motif kearah tujuan yang telah di tetapkan. 5. Saluran persuasive Saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir. 6. Umpan balik dan efek Umpan balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikasi atau datang dari pesan itu sendiri. Umpan balik terdiri dari umpan balik internal dan maupun umpan balik Eksternal. Umpan balik internal adalah reaksi komunikator atas pesan yang disampaikannya. Umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari komunikasi karena pesan yang disampaikan komunikator karena tidak di pahaminya atau tidak sesuai dengan keinginan atau harapannya.
  • 6. Prinsip Partisipasi Khalayak Prinsip Inokulasi Prinsip-Prinsip Komunikasi Persuasive Prinsip Besaran Perubahan Prinsip ini mengatakan bahwa semakin besar dan semakin penting perubahan yang diinginkan oleh persuader ,maka semakin besar tantangan dan tugas untuk mencapai tujuan persuasi dan diperlukan untuk periode yang cukup lama. Prinsip Pemaparan Selektif Prinsip ini menerangkan bahwa pendengar akan mencari informasi secara aktif yang mendukung opini, nilai, keputusan , perilaku dan motivasi mereka, pendengar akan secara aktif menghindari informasi yang bertentangan dengan opini, nilai, keputusan , perilaku dan motivasi mereka Khalayak merupakan sasaran persuasif. Aktivitas komunikasi persuasif ini akan lebih efektif apabila khalayak turut berpartisipasi dalam proses komunikasi. Prinsip ini menjelaskan tentang menghadapi sasaran persuasi yang terinokulasi atau sasaran yang telah mengetahui posisi persuader dan telah menyiapkan senjata berupa argumen untuk menentangnya (persuader) dan telah menyiapkan senjata berupa argument untuk menentangnya.
  • 7. Teknik Asosiasi Teknik asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu objek atau pristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak. Teknik Integrasi Teknik integrasi adalah kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan. Teknik Ganjaran Teknik ganjaran adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming ngiming hal yang menguntungkan atau yang menjanjikan harapan. Teknik Komunikasi Persuasive
  • 8. Teknik Tataan Teknik Tataan atau icing technique adalah seni menata pesan dengan imbauan emosional (emmetional apped) sedemikian rupa sehingga komunikasi menjadi tertarik perhatiannya. Teknik Red-Herring Teknik Red-herring adalah seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang di kuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan
  • 9. Demi berhasilnya komunikasi persuasif perlu dilakukan secara sistematis. Formula AIDDA dapat di jadikan landasan pelaksanaan. Formula AIDDA merupakan kesatuan singkatan dari tahap tahap komunikasi persuasif. Penjelasannya adalah sebagai berikut : A– Attention - perhatian I – Interst - minat D – Desire - hasrat D – Decision - keputusan A – Action - kegiatan Berdasarkan Formula AIDDA itu. Penelitian dapat menjelaskan bahwa komunikasi persuasif di dahuluhi upaya membangkitkan perhatian. Apa bila perhatian sudah berhasil terbangkit, menyusun upaya menumbuhkan minat. Tahap Komunikasi Persuasive
  • 10. Komunikasi yang efektif dalam merubah perilaku adalah dengan komunikasi persuasif yang dapat dipelajari bidan supaya dapat membantu meyakinkan ibu, keluarga dan masyarakat untuk sadar akan adanya risiko sehingga dapat cepat serta tepat mengambil keputusan untuk dilakukan penanganan/tindakan. Komunikasi persuasive menjadi intervensi meningkatkan kompetensi promotif bidan sehingga dapat membantu meyakinkan ibu, keluarga dan masyarakat untuk sadar akan adanya risiko, tidak terjadi keterlambatan rujukan yang menyebabkan kesakitan bahkan kematian ibu. Manfaat Pemberian Komunikasi Persuasive
  • 11. Strategi Komunikasi Persuasive Strategi komunikasi persuasif dapat dipelajari bidan supaya dapat membantu meyakinkan ibu, keluarga dan masyarakat untuk sadar akan adanya risiko sehinggadapat cepat serta tepat mengambil keputusan untuk dilakukan penanganan/Tindakan. Pemberian informasi dengan komunikasi persuasif dari tenaga kesehatan menyebabkan informasi mudah diterima ibu hamil dan keluarga, sehingga dimungkinkan tidak membutuhkan waktu lama untuk merujuk.
  • 12. A. Pengaturan gizi seimbang Bidan bertanggung jawab untuk memperhatikan asupan nutrisi kepada pasien seperti : ibu hamil , ibu menyusui , maupun bayi baru lahir. Kadang kala ini menjadi tantangan tersendiri terutama pada saat pasien seperti enggan untuk makan dengan rutin . Melaui komunikasi persuasive, bidan bisa mengajak pasien untuk makan dengan baik dan teratur . kalimat kalimat terapeutik seperti misalnya , “ Saya tahu mungkin ini bukan makanan kesukaan ibu , tapi kami sudah menyiapkan sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan janin” Contoh Komunikasi Persuasive
  • 13. B. Penjelasan Tindakan Pada saat akan melakukan Tindakan yang tidak invasive sekalipun, terkadang pasien menolak karna takut. Oleh karnanya, sebagai bidan kita juga bisa menjelaskan dengan rinci terlebih dahulu mengenai prosedur tersebut sehingga pasien bisa merasa aman. Komponen komunikasi terapeutik diperhatikan supaya bisa menerapkan dengan baik. Contohnya, “USG ini tidak berbahaya melakukan USG untuk tujuan yang lebih banyak , Seperti : memantau pertumbuhan janin,mengetahui posisi janin,apakah janin berada dalam posisi sungsang,melintang,kepala dibawah (cephalic) / posisi normal . Menentukan jenis kelamin bayi,ibu tidak akan merasakan apa apa selama pemeriksaan dilakukan. Saya akan memastikan ibu tetap nyaman selama Tindakan “ .
  • 14. Apa itu komunikasi interprofesionalisme? KOMUNIKASI INTERPROFESIONALISME Hei
  • 15. Komunikasi interprofessional adalah komunikasi yang berlangsung lama antara beberapa orang dalam 1 kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konferensi, dan sebagainya. Interpersonal communication (komunikasi interpersonal) menurut Mulyana (2005) adalah proses komunikasi dengan bertatap muka yang terjadi antar 2 individu atau lebih yang memungkinkan adanya reaksi orang lain secara langsung, baik secara nonverbal maupun verbal.
  • 16. 2. Komunikasi antara dokter dengan perawat Atau Bidan. Jenis-Jenis Komunikasi Interprofesionalisme Komunikasi interprofesional dapat terjadi dalam berbagai jenis komunikasi dalam organisasi perawatan kesehatan. Komunikasi tersebut dapat berupa: 1. Komunikasi antara manajer fasilitas kesehatan dengan petugas kesehatan, 4. Komunikasi antara dokter/bidan/ perawat dengan petugas apotek, 3. Komunikasi antara dokter dengan dokter, misalnya komunikasi antara dokter spesialis dengan dokter ruangan atau antar dokter spesialis yang merawat pasien,
  • 17. 5. Komunikasi bidan/perawat antara dengan dokter/ petugas administrasi/keuangan, 6. Komunikasi antara dokter/bidan/perawat dengan petugas pemeriksaan penunjang (radiology, laboratorium, dll).
  • 18. Prinsip-Prinsip Komunikasi Interprofesionalisme Komunikasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang dapat mendukung komunikasi dalam tim. Menurut Kumala (1995) prinsip-prinsip tersebut ialah: Setiap individu dalam tim menghindari perselisihan dan pertentangan sesame individu dalam tim agar komunikasi atau hubungan yang terjalin lebih baik. Setiap individu dalam tim memiliki hak untuk mengemukakan dan menjelaskan pendapatnya atau pandangan mereka untuk melakukan sesuatu Tindakan. Pesan yan diberikan dalam bentuk lisan maupun tulisan, harus dinyatakan dengan menggunakan Bahasa serta ungkapan yang jelas dan mudah dimengerti oleh semua individu dalam tim tersebut. 01 02 03
  • 19. Tujuan Komunikasi Interprofesionalisme Komunikasi ini bertujuan untuk membantu orang lain. Contohnya memberi kritik atau saran, mengungkapkan rasa empati, bekerja dalam suatu kelompok untuk membantu penyelesaian masalah, atau memberi dukungan kepada orang lain.
  • 20. Mewujudkan Kesehatan pasien yang lebih baik. Bertukar informasi dan alat medis agar lebih efektif untuk memajukan praktek medis. Tujuan komunikasi interprofesionalisme pada pelayanan Kesehatan dilakukan oleh tenaga-tenaga medis Mengadvokasi untuk penerapan standar baru pelayanan perawatan Kesehatan.
  • 21. Faktor Pendukung Dan Penghambat Komunikasi Interprofesionalisme Faktor Pendukung: 1. Citra diri Setiap manusia adalah ilustrasi tertentu tentang dirinya, status sosialnya, kelebihan serta kekurangannya. menggunakan istilah lain gambaran diri menentukan aktualisasi diri serta persepsi orang. 2. Citra pihak lain Gambaran pihak lain jua menentukan cara dan kemampuan orang berkomunikasi. di pihak lain yaitu orang yang diajak berkomunikasi memiliki gambaran khas bagi dirinya.
  • 22. 3. Lingkungan fisik Tingkah laku insan tidak sinkron asal satu kawasan ke tempat lain, karena setiap kawasan ada norma sendiri yg wajib ditaati. 4. Lingkungan sosial Sebagaimana lingkungan yaitu fisik dan sosial mensugesti tingkah laris dan komunikasi tingkah laris dan komunikasi mempengaruhi suasana lingkungan, Menurut (Potter & Perry, 2005), terdapat beberapa faktor pendukung komunikasi interprofesionalisme, antara lain: 1. Persepsi Saat berkomunikasi antar profesi perlu menyertaan persepsi, agar tidak menimbulkan masalah dalam berkomuunikasi.
  • 23. 2. Lingkungan Saat berkomunikasi, pilihlah ligkungan yang nyaman untuk berkomunikasi,Hindari lingkungan yang dapat mengganggu atau menghambat komunikasi. 3. Pengetahuan Saat berkomunikasi, tingkat pengetahuan yang berbeda, dapat menimbulkan penyampaian pesan yang tidak jelas dan negative feedback. Faktor Penghambat faktor-faktor yang mempengaruhi kadar komunikasi interpersonal menurut Suranto (2011) adalah toleransi, sikap menghargai orang lain, sikap mendukung,bukan sikap bertahan, sikap terbuka, kepercayaan, keakraban,kesejajaran, respon, dan suasana emosional.
  • 24. 1. Role stress Adanya permasalahan yang dialami petugas Kesehatan pada saat bekerja, menyebabkan seseorang tersebut mengalami stress sehingga mempengaruhi suasana hati orang tersebut. 2. Lack of interproffesional understandings Maksudnya adalah, kurangnya pemahaman seseorang akan peran dari masingmasing petugas lainnya. 3. Autonomy struggles (masalah ekonomi) Otonomi maksudnya, setiap petugas Kesehatan memiliki peran, tanggung jawab, dan wewenang tersendiri terhadap profesinya yang digeluti. Faktor penghambat dalam pelayanan Kesehatan:
  • 25. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik Thanks! Jangan lupa berkomunikasi, karena tidak berkomunikasi hidup tidak berarti dan terasa sepi