Komunikasi interprofesionalisme adalah komunikasi antar tenaga medis dari berbagai profesi untuk kepentingan pasien. Komunikasi ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi pasien dengan berbagi informasi medis dan bertukar pendapat antar profesi. Faktor pendukung komunikasi antar profesi meliputi persepsi, lingkungan, dan pengetahuan, sementara faktor penghambatnya adalah stress peran, ketid
Mata kuliah komunikasi dalam praktek kebidanan membahas konsep komunikasi termasuk pengertian, unsur-unsur, komponen, proses, dan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan, informasi, pikiran, dan perasaan antara komunikator dan komunikan. Unsur-unsur komunikasi meliputi komunikator, pesan, saluran, dan komunikan. Sedangkan komponen proses komunikasi terdiri
Psikologi kesehatan berkembang dari pandangan bahwa penyakit dipengaruhi oleh faktor jiwa dan tubuh hingga pendekatan multidisiplin yang melihat penyakit dipengaruhi faktor psikologis, biologis, dan sosial. Peran psikologi berkembang dari kuratif menjadi promotif, preventif, dan rehabilitatif dengan menjangkau berbagai tingkatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas mengenai populasi, sampling, dan besar sampel dalam penelitian. Populasi didefinisikan sebagai seluruh subyek penelitian, sedangkan sampling adalah proses pemilihan sebagian kecil populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus statistik untuk meminimalkan kesalahan dan mewakili populasi secara utuh.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Mata kuliah komunikasi dalam praktek kebidanan membahas konsep komunikasi termasuk pengertian, unsur-unsur, komponen, proses, dan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan, informasi, pikiran, dan perasaan antara komunikator dan komunikan. Unsur-unsur komunikasi meliputi komunikator, pesan, saluran, dan komunikan. Sedangkan komponen proses komunikasi terdiri
Psikologi kesehatan berkembang dari pandangan bahwa penyakit dipengaruhi oleh faktor jiwa dan tubuh hingga pendekatan multidisiplin yang melihat penyakit dipengaruhi faktor psikologis, biologis, dan sosial. Peran psikologi berkembang dari kuratif menjadi promotif, preventif, dan rehabilitatif dengan menjangkau berbagai tingkatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas mengenai populasi, sampling, dan besar sampel dalam penelitian. Populasi didefinisikan sebagai seluruh subyek penelitian, sedangkan sampling adalah proses pemilihan sebagian kecil populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus statistik untuk meminimalkan kesalahan dan mewakili populasi secara utuh.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Dokumen tersebut membahas tentang skala Likert yang merupakan salah satu jenis skala pengukuran sikap yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang terhadap suatu gejala sosial. Skala Likert menyediakan kategori jawaban berjenjang yang dihubungkan dengan skor untuk kemudian menghitung skor total dan menentukan kategori sikap secara individu maupun kelompok.
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi media promosi kesehatan, tujuan penggunaan media promosi kesehatan, keuntungan media promosi kesehatan, penggolongan media promosi kesehatan, dan langkah-langkah merancang pengembangan media promosi kesehatan seperti menetapkan tujuan, segmentasi sasaran, mengembangkan posisioning pesan, dan memilih media komunikasi yang tepat.
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi dan peran perawat dalam pemberian obat. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran umum dan khusus, prinsip-prinsip pemberian obat yang meliputi pasien, obat, dosis, rute, waktu dan dokumentasi yang benar, serta peran perawat dalam memastikan keselamatan pasien saat pemberian obat.
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi komunikasi dan empat sistem komunikasi yang dipelajarinya, yaitu sistem komunikasi intrapersonal, interpersonal, kelompok, dan massa. Dokumen ini juga menjelaskan proses-proses dasar perilaku manusia dan definisi-definisi terkait keempat sistem komunikasi tersebut.
Teks tersebut membahas tentang berbagai bentuk komunikasi, termasuk komunikasi interpersonal, intrapersonal, kelompok, dan massa. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang secara langsung, sedangkan komunikasi intrapersonal terjadi dalam diri seseorang. Komunikasi kelompok dapat terjadi dalam kelompok kecil atau besar. Komunikasi massa digunakan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas melalui media
Prinsip pemberian obat yang benar melibatkan identifikasi pasien yang tepat, verifikasi obat, dosis, dan rute administrasi, serta dokumentasi yang akurat. Prinsip-prinsip kunci mencakup pemberian obat pada pasien, waktu, dan dosis yang tepat, serta memberikan informasi dan edukasi kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang skala Likert yang merupakan salah satu jenis skala pengukuran sikap yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang terhadap suatu gejala sosial. Skala Likert menyediakan kategori jawaban berjenjang yang dihubungkan dengan skor untuk kemudian menghitung skor total dan menentukan kategori sikap secara individu maupun kelompok.
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi media promosi kesehatan, tujuan penggunaan media promosi kesehatan, keuntungan media promosi kesehatan, penggolongan media promosi kesehatan, dan langkah-langkah merancang pengembangan media promosi kesehatan seperti menetapkan tujuan, segmentasi sasaran, mengembangkan posisioning pesan, dan memilih media komunikasi yang tepat.
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi dan peran perawat dalam pemberian obat. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran umum dan khusus, prinsip-prinsip pemberian obat yang meliputi pasien, obat, dosis, rute, waktu dan dokumentasi yang benar, serta peran perawat dalam memastikan keselamatan pasien saat pemberian obat.
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi komunikasi dan empat sistem komunikasi yang dipelajarinya, yaitu sistem komunikasi intrapersonal, interpersonal, kelompok, dan massa. Dokumen ini juga menjelaskan proses-proses dasar perilaku manusia dan definisi-definisi terkait keempat sistem komunikasi tersebut.
Teks tersebut membahas tentang berbagai bentuk komunikasi, termasuk komunikasi interpersonal, intrapersonal, kelompok, dan massa. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang secara langsung, sedangkan komunikasi intrapersonal terjadi dalam diri seseorang. Komunikasi kelompok dapat terjadi dalam kelompok kecil atau besar. Komunikasi massa digunakan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas melalui media
Prinsip pemberian obat yang benar melibatkan identifikasi pasien yang tepat, verifikasi obat, dosis, dan rute administrasi, serta dokumentasi yang akurat. Prinsip-prinsip kunci mencakup pemberian obat pada pasien, waktu, dan dosis yang tepat, serta memberikan informasi dan edukasi kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep komunikasi dalam praktik kebidanan. Komunikasi merupakan hal penting bagi bidan dalam memberikan asuhan kepada klien. Faktor-faktor seperti perkembangan, persepsi, nilai, emosi, jenis kelamin, pengetahuan, peran, hubungan, dan lingkungan mempengaruhi komunikasi antara bidan dan klien.
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang direncanakan untuk kesembuhan pasien dan menciptakan hubungan harmonis antara tenaga kesehatan dan pasien. Komunikasi terapeutik memiliki ciri empati, rasa percaya, validasi, dan perhatian. Proses komunikasi terdiri dari pengirim, pengkodean pesan, saluran, penerima, dan penafsiran pesan. Perawat menggunakan berbagai teknik seperti mendengarkan, mengajukan pertanyaan
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan yang mencakup pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, elemen-elemen komunikasi, bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, model proses komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi. Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya komunikasi efektif dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan yang mencakup pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, elemen-elemen komunikasi, bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, model proses komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi. Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya komunikasi efektif dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga. Beberapa tips yang disebutkan antara lain mendengarkan dengan perhatian, memberikan pesan yang konsisten, menciptakan iklim emosional yang mendukung komunikasi, serta mengekspresikan dan berbagi perasaan.
Makalah ini membahas tentang komunikasi dengan pasien yang tidak sadar. Ia menjelaskan bahwa komunikasi penting dilakukan walaupun pasien tidak sadar karena pendengaran merupakan indra terakhir yang hilang. Metode komunikasi dengan pasien tidak sadar perlu menggunakan teknik khusus karena gangguan sensorik dan motorik. Fungsi komunikasi dengan pasien tidak sadar antara lain mengembangkan motivasi dan mengungkapkan emosi positif.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling dan swamedikasi pemberian obat melalui mulut, mata, dan telinga. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tujuan konseling untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan serta memberikan edukasi kepada pasien, manfaat konseling bagi pasien dan farmasis, tahapan proses konseling, aspek-aspek yang perlu disampaikan, serta kendala dalam memberikan konseling dan obat.
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang direncanakan untuk kesembuhan pasien dengan menggunakan teknik-teknik seperti mendengarkan aktif, menunjukkan penerimaan, mengajukan pertanyaan terbuka, dan menggunakan komunikasi verbal, nonverbal, maupun tertulis. Tujuannya adalah untuk membantu pasien memahami dan mengurangi beban emosional serta membantu mengambil tindakan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. komunikasi
persuasive?
Komunikasi persuasif menurut Silviani adalah
komunikasi yang bertujuan untuk mengubah
sikap, pendapat atau perilaku komunikan,
dengan lebih menekankan pada sisi psikologis
komunikan menggunakan cara yang luwes,
halus, membujuk dan manusiawi,sehingga bisa
menghasilkan kesadaran dan kerelaan yang
disertai perasaan senang di diri komunikan.
Jadi dengan komunikasi persuasive ini
komunikan tidak hanya tahu tapi menjadi
tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan
tertentu.
4. Unsur Unsur Komunikasi Persuasive
1. Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok yang menyampaikan pesan
dengan tujuan untuk mempengaruhi, sikap, pendapat dan prilaku orang
lain baik secara verbal dan nonverbal.
2. Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan pesan
itu di sampaikan / di salurkan oleh prosedur/komunikator baik secara
verbal maupun nonverbal.
3. Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang disampaikan akan
menentukan efektif tidaknya komunikasi persuasive yang di yang terjadi.
Persepsi menurut Mar’at merupakan proses pengamatan seseorang yang
berasal dari komponen kognisi. Persepsi dipengaruhi oleh faktor faktor
pengelaman. Proses belajar Cakrawala, dan pengetahuan seseorang.
5. 4. Pesan persuasive
menurut Little jhon, pesan persuasive dipandang sebagai usaha sadar
untuk menggubah pikiran dan tindakan dengan memanipulasi motif motif
kearah tujuan yang telah di tetapkan.
5. Saluran persuasive
Saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir.
6. Umpan balik dan efek
Umpan balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikasi
atau datang dari pesan itu sendiri. Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan maupun umpan balik Eksternal. Umpan balik internal adalah
reaksi komunikator atas pesan yang disampaikannya. Umpan balik
eksternal adalah reaksi yang datang dari komunikasi karena pesan yang
disampaikan komunikator karena tidak di pahaminya atau tidak sesuai
dengan keinginan atau harapannya.
6. Prinsip
Partisipasi
Khalayak
Prinsip
Inokulasi
Prinsip-Prinsip Komunikasi Persuasive
Prinsip
Besaran
Perubahan
Prinsip ini mengatakan bahwa semakin besar dan semakin
penting perubahan yang diinginkan oleh persuader ,maka
semakin besar tantangan dan tugas untuk mencapai tujuan
persuasi dan diperlukan untuk periode yang cukup lama.
Prinsip
Pemaparan
Selektif
Prinsip ini menerangkan bahwa pendengar akan mencari
informasi secara aktif yang mendukung opini, nilai, keputusan
, perilaku dan motivasi mereka, pendengar akan secara aktif
menghindari informasi yang bertentangan dengan opini, nilai,
keputusan , perilaku dan motivasi mereka
Khalayak merupakan sasaran persuasif. Aktivitas komunikasi
persuasif ini akan lebih efektif apabila khalayak turut
berpartisipasi dalam proses komunikasi.
Prinsip ini menjelaskan tentang menghadapi sasaran persuasi
yang terinokulasi atau sasaran yang telah mengetahui posisi
persuader dan telah menyiapkan senjata berupa argumen
untuk menentangnya (persuader) dan telah menyiapkan
senjata berupa argument untuk menentangnya.
7. Teknik Asosiasi
Teknik asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara
menumpangkannya pada suatu objek atau pristiwa yang sedang menarik perhatian
khalayak.
Teknik Integrasi
Teknik integrasi adalah kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara
komunikatif dengan komunikan.
Teknik Ganjaran
Teknik ganjaran adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara
mengiming ngiming hal yang menguntungkan atau yang menjanjikan harapan.
Teknik Komunikasi Persuasive
8. Teknik Tataan
Teknik Tataan atau icing technique adalah seni menata pesan dengan imbauan
emosional (emmetional apped) sedemikian rupa sehingga komunikasi menjadi
tertarik perhatiannya.
Teknik Red-Herring
Teknik Red-herring adalah seni seorang komunikator untuk meraih
kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah
untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang di
kuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan
9. Demi berhasilnya komunikasi persuasif perlu dilakukan secara sistematis.
Formula AIDDA dapat di jadikan landasan pelaksanaan. Formula AIDDA
merupakan kesatuan singkatan dari tahap tahap komunikasi persuasif.
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
A– Attention - perhatian
I – Interst - minat
D – Desire - hasrat
D – Decision - keputusan
A – Action - kegiatan
Berdasarkan Formula AIDDA itu. Penelitian dapat menjelaskan bahwa
komunikasi persuasif di dahuluhi upaya membangkitkan perhatian. Apa bila
perhatian sudah berhasil terbangkit, menyusun upaya menumbuhkan minat.
Tahap Komunikasi Persuasive
10. Komunikasi yang efektif dalam merubah perilaku adalah dengan
komunikasi persuasif yang dapat dipelajari bidan supaya dapat membantu
meyakinkan ibu, keluarga dan masyarakat untuk sadar akan adanya risiko
sehingga dapat cepat serta tepat mengambil keputusan untuk dilakukan
penanganan/tindakan.
Komunikasi persuasive menjadi intervensi meningkatkan kompetensi
promotif bidan sehingga dapat membantu meyakinkan ibu, keluarga dan
masyarakat untuk sadar akan adanya risiko, tidak terjadi keterlambatan
rujukan yang menyebabkan kesakitan bahkan kematian ibu.
Manfaat Pemberian Komunikasi Persuasive
11. Strategi Komunikasi Persuasive
Strategi komunikasi persuasif dapat dipelajari bidan supaya
dapat membantu meyakinkan ibu, keluarga dan masyarakat
untuk sadar akan adanya risiko sehinggadapat cepat serta
tepat mengambil keputusan untuk dilakukan
penanganan/Tindakan.
Pemberian informasi dengan komunikasi persuasif dari
tenaga kesehatan menyebabkan informasi mudah diterima
ibu hamil dan keluarga, sehingga dimungkinkan tidak
membutuhkan waktu lama untuk merujuk.
12. A. Pengaturan gizi seimbang
Bidan bertanggung jawab untuk memperhatikan asupan nutrisi kepada pasien
seperti : ibu hamil , ibu menyusui , maupun bayi baru lahir. Kadang kala ini
menjadi tantangan tersendiri terutama pada saat pasien seperti enggan untuk
makan dengan rutin . Melaui komunikasi persuasive, bidan bisa mengajak
pasien untuk makan dengan baik dan teratur . kalimat kalimat terapeutik
seperti misalnya , “ Saya tahu mungkin ini bukan makanan kesukaan ibu ,
tapi kami sudah menyiapkan sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan janin”
Contoh Komunikasi Persuasive
13. B. Penjelasan Tindakan
Pada saat akan melakukan Tindakan yang tidak invasive sekalipun,
terkadang pasien menolak karna takut. Oleh karnanya, sebagai bidan kita
juga bisa menjelaskan dengan rinci terlebih dahulu mengenai prosedur
tersebut sehingga pasien bisa merasa aman. Komponen komunikasi
terapeutik diperhatikan supaya bisa menerapkan dengan baik. Contohnya,
“USG ini tidak berbahaya melakukan USG untuk tujuan yang lebih
banyak , Seperti : memantau pertumbuhan janin,mengetahui posisi
janin,apakah janin berada dalam posisi sungsang,melintang,kepala
dibawah (cephalic) / posisi normal . Menentukan jenis kelamin bayi,ibu
tidak akan merasakan apa apa selama pemeriksaan dilakukan. Saya akan
memastikan ibu tetap nyaman selama Tindakan “ .
14. Apa itu komunikasi interprofesionalisme?
KOMUNIKASI
INTERPROFESIONALISME
Hei
15. Komunikasi interprofessional adalah komunikasi
yang berlangsung lama antara beberapa orang dalam
1 kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan,
konferensi, dan sebagainya. Interpersonal
communication (komunikasi interpersonal) menurut
Mulyana (2005) adalah proses komunikasi dengan
bertatap muka yang terjadi antar 2 individu atau
lebih yang memungkinkan adanya reaksi orang lain
secara langsung, baik secara nonverbal maupun
verbal.
16. 2. Komunikasi antara
dokter dengan perawat
Atau Bidan.
Jenis-Jenis Komunikasi Interprofesionalisme
Komunikasi interprofesional dapat terjadi dalam berbagai jenis komunikasi dalam
organisasi perawatan kesehatan. Komunikasi tersebut dapat berupa:
1. Komunikasi antara manajer
fasilitas kesehatan dengan
petugas kesehatan,
4. Komunikasi antara
dokter/bidan/ perawat dengan
petugas apotek,
3. Komunikasi antara dokter dengan dokter,
misalnya komunikasi antara dokter
spesialis dengan dokter ruangan atau antar
dokter spesialis yang merawat pasien,
18. Prinsip-Prinsip Komunikasi Interprofesionalisme
Komunikasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang dapat mendukung
komunikasi dalam tim. Menurut Kumala (1995) prinsip-prinsip tersebut ialah:
Setiap individu dalam tim menghindari
perselisihan dan pertentangan sesame
individu dalam tim agar komunikasi atau
hubungan yang terjalin lebih baik.
Setiap individu dalam tim memiliki
hak untuk mengemukakan dan
menjelaskan pendapatnya atau
pandangan mereka untuk
melakukan sesuatu Tindakan.
Pesan yan diberikan dalam bentuk lisan
maupun tulisan, harus dinyatakan
dengan menggunakan Bahasa serta
ungkapan yang jelas dan mudah
dimengerti oleh semua individu dalam
tim tersebut.
01 02
03
19. Tujuan
Komunikasi
Interprofesionalisme
Komunikasi ini bertujuan untuk membantu
orang lain. Contohnya memberi kritik atau
saran, mengungkapkan rasa empati, bekerja
dalam suatu kelompok untuk membantu
penyelesaian masalah, atau memberi
dukungan kepada orang lain.
20. Mewujudkan
Kesehatan pasien
yang lebih baik.
Bertukar informasi dan alat
medis agar lebih efektif untuk
memajukan praktek medis.
Tujuan komunikasi interprofesionalisme pada pelayanan Kesehatan
dilakukan oleh tenaga-tenaga medis
Mengadvokasi untuk penerapan
standar baru pelayanan
perawatan Kesehatan.
21. Faktor Pendukung Dan Penghambat Komunikasi Interprofesionalisme
Faktor Pendukung:
1. Citra diri
Setiap manusia adalah ilustrasi tertentu tentang dirinya, status sosialnya,
kelebihan serta kekurangannya. menggunakan istilah lain gambaran diri
menentukan aktualisasi diri serta persepsi orang.
2. Citra pihak lain
Gambaran pihak lain jua menentukan cara dan kemampuan orang
berkomunikasi. di pihak lain yaitu orang yang diajak berkomunikasi
memiliki gambaran khas bagi dirinya.
22. 3. Lingkungan fisik
Tingkah laku insan tidak sinkron asal satu kawasan ke tempat lain, karena setiap
kawasan ada norma sendiri yg wajib ditaati.
4. Lingkungan sosial
Sebagaimana lingkungan yaitu fisik dan sosial mensugesti tingkah laris dan
komunikasi tingkah laris dan komunikasi mempengaruhi suasana lingkungan,
Menurut (Potter & Perry, 2005), terdapat beberapa faktor pendukung
komunikasi interprofesionalisme, antara lain:
1. Persepsi
Saat berkomunikasi antar profesi perlu menyertaan persepsi, agar tidak
menimbulkan masalah dalam berkomuunikasi.
23. 2. Lingkungan
Saat berkomunikasi, pilihlah ligkungan yang nyaman untuk
berkomunikasi,Hindari lingkungan yang dapat mengganggu atau
menghambat komunikasi.
3. Pengetahuan
Saat berkomunikasi, tingkat pengetahuan yang berbeda, dapat menimbulkan
penyampaian pesan yang tidak jelas dan negative feedback.
Faktor Penghambat
faktor-faktor yang mempengaruhi kadar komunikasi interpersonal menurut
Suranto (2011) adalah toleransi, sikap menghargai orang lain, sikap
mendukung,bukan sikap bertahan, sikap terbuka, kepercayaan,
keakraban,kesejajaran, respon, dan suasana emosional.
24. 1. Role stress
Adanya permasalahan yang dialami petugas Kesehatan pada saat bekerja,
menyebabkan seseorang tersebut mengalami stress sehingga mempengaruhi
suasana hati orang tersebut.
2. Lack of interproffesional understandings
Maksudnya adalah, kurangnya pemahaman seseorang akan peran dari
masingmasing petugas lainnya.
3. Autonomy struggles (masalah ekonomi)
Otonomi maksudnya, setiap petugas Kesehatan memiliki peran, tanggung
jawab, dan wewenang tersendiri terhadap profesinya yang digeluti.
Faktor penghambat dalam pelayanan Kesehatan:
25. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Thanks!
Jangan lupa berkomunikasi, karena tidak
berkomunikasi hidup tidak berarti dan terasa
sepi