Dokumen tersebut membahas tentang koloid, yaitu sistem dispersi yang mengandung partikel berukuran 1-100 nm. Koloid dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran partikel, kelarutannya, fase pendispersi dan terdispersinya, serta interaksinya dengan medium. Koloid memiliki sifat koligatif, optik seperti efek Tyndall, kinetik seperti gerak Brown, serta dapat mengalami adsorpsi, elektroforesis, dan koagul
Bab 10 membahas tentang sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Koloid adalah sistem heterogen dua fase dimana zat terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm terdispersi di dalam medium dispersi. Jenis-jenis koloid antara lain aerosol, sol, emulsi, buih, dan gel. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown, muatan koloid, koagulasi, dan dialisis. Koloid dapat dibu
Sistem koloid merupakan sistem dispersi halus yang terdiri dari dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium terdispersi. Dokumen tersebut menjelaskan delapan jenis sistem koloid, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown, serta penggunaan koloid dalam industri."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koloid, yaitu muatan koloid, elektroforesis, dan koagulasi. Koloid dapat bermuatan positif atau negatif tergantung pada ion yang diserapnya. Elektroforesis menunjukkan pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik. Koagulasi adalah pengendapan partikel koloid yang disebabkan oleh pemanasan, pendinginan, atau penambahan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, koagulasi, adsorpsi, dan liofil dan liofob. Koloid adalah sistem heterogen yang terdiri atas fase terdispersi dan fase pendispersi.
Dokumen tersebut membahas tentang koloid dan berbagai metode pembuatan koloid, termasuk kondensasi, dispersi, reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut. Juga dibahas tentang emulsi, agar-agar, dan contoh pembuatan sol Fe(OH)3.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, elektroforesis, koagulasi, dan dialisis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pengolahan air bersih.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk pengertian, jenis, sifat, dan pembuatan sistem koloid. Koloid adalah campuran heterogen dengan ukuran partikel 1-100 nm yang tersebar merata dalam zat lain. Terdapat tiga jenis koloid yaitu sol, emulsi, dan buih. Sistem koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, muatan koloid, dan koagulasi. Sistem koloid dap
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi sistem dispersi, perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi, pengelompokan sistem koloid berdasarkan zat terdispersi dan medium pendispersinya, serta sifat-sifat dan cara pembuatan koloid."
Dokumen ini membahas tentang dialisis, yaitu proses pemisahan partikel koloid dari ion-ion pengganggu menggunakan selaput semipermeabel. Dialisis digunakan untuk membersihkan darah penderita gagal ginjal melalui proses hemodialisis, dimana darah berperan sebagai koloid dan ion-ion seperti urea dianggap sebagai ion pengganggu. Prinsip dialisis juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti pemisahan pasir d
Dokumen tersebut membahas tentang koloid, yaitu sistem dispersi yang mengandung partikel berukuran 1-100 nm. Koloid dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran partikel, kelarutannya, fase pendispersi dan terdispersinya, serta interaksinya dengan medium. Koloid memiliki sifat koligatif, optik seperti efek Tyndall, kinetik seperti gerak Brown, serta dapat mengalami adsorpsi, elektroforesis, dan koagul
Bab 10 membahas tentang sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Koloid adalah sistem heterogen dua fase dimana zat terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm terdispersi di dalam medium dispersi. Jenis-jenis koloid antara lain aerosol, sol, emulsi, buih, dan gel. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown, muatan koloid, koagulasi, dan dialisis. Koloid dapat dibu
Sistem koloid merupakan sistem dispersi halus yang terdiri dari dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium terdispersi. Dokumen tersebut menjelaskan delapan jenis sistem koloid, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown, serta penggunaan koloid dalam industri."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koloid, yaitu muatan koloid, elektroforesis, dan koagulasi. Koloid dapat bermuatan positif atau negatif tergantung pada ion yang diserapnya. Elektroforesis menunjukkan pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik. Koagulasi adalah pengendapan partikel koloid yang disebabkan oleh pemanasan, pendinginan, atau penambahan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, koagulasi, adsorpsi, dan liofil dan liofob. Koloid adalah sistem heterogen yang terdiri atas fase terdispersi dan fase pendispersi.
Dokumen tersebut membahas tentang koloid dan berbagai metode pembuatan koloid, termasuk kondensasi, dispersi, reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut. Juga dibahas tentang emulsi, agar-agar, dan contoh pembuatan sol Fe(OH)3.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, elektroforesis, koagulasi, dan dialisis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pengolahan air bersih.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk pengertian, jenis, sifat, dan pembuatan sistem koloid. Koloid adalah campuran heterogen dengan ukuran partikel 1-100 nm yang tersebar merata dalam zat lain. Terdapat tiga jenis koloid yaitu sol, emulsi, dan buih. Sistem koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, muatan koloid, dan koagulasi. Sistem koloid dap
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi sistem dispersi, perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi, pengelompokan sistem koloid berdasarkan zat terdispersi dan medium pendispersinya, serta sifat-sifat dan cara pembuatan koloid."
Dokumen ini membahas tentang dialisis, yaitu proses pemisahan partikel koloid dari ion-ion pengganggu menggunakan selaput semipermeabel. Dialisis digunakan untuk membersihkan darah penderita gagal ginjal melalui proses hemodialisis, dimana darah berperan sebagai koloid dan ion-ion seperti urea dianggap sebagai ion pengganggu. Prinsip dialisis juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti pemisahan pasir d
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2sarah fauzia
Koloid liofil dan liofob memiliki perbedaan dalam sifat daya tarik antara partikel terdispersi dan medium pendispersinya. Koloid liofil memiliki daya tarik yang kuat sehingga lebih stabil, sedangkan koloid liofob memiliki daya tarik yang lemah sehingga kurang stabil.
Sistem koloid sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti cairan tubuh dan bahan makanan. Koloid adalah campuran metastabil yang terdiri dari partikel berukuran 1-100 nm yang terdispersi dalam fase lain. Koloid dapat berupa sol, emulsi, buih, atau gel dan memiliki sifat seperti efek Tyndall dan gerak Brown.
Presentasi ini membahas tentang sistem koloid dan jenis-jenisnya. Sistem koloid terdiri dari fase terdispersi dan fase pendispersi. Ada beberapa jenis koloid seperti sol, emulsi, buih. Presentasi ini juga menjelaskan sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown.
Dokumen ini membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi larutan dan pengelompokkan berbagai sistem dispersi seperti larutan, koloid, dan suspensi. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, koagulasi, dialisis, dan pembuatan koloid.
Dokumen tersebut membahas tentang koloid, yang merupakan campuran heterogen yang terdiri atas partikel-partikel kecil yang terdispersi dalam suatu medium. Dibahas proses pembentukan koloid melalui kondensasi dan dispersi, serta contoh penerapannya dalam industri seperti pembuatan karet dan cat.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan koloid dengan dua cara, yaitu kondensasi dan dispersi. Secara kondensasi dijelaskan pembuatan sol Fe(OH)3 dan gel kalsium asetat, sedangkan secara dispersi dijelaskan pembuatan sol belerang, sol/gel agar-agar, dan emulsi minyak dalam air. Dokumen ini juga menjelaskan teori dasar koloid dan cara analisis hasil percobaan pembuatan koloid.
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Gita Ardeny
Presentasi Kelompok
Pelajaran : Kimia kelas XI MIPA
Kurikulum : K-13
Bab : Sistem Koloid
Dalam presentasi berikut menjelaskan tentang :
- pengertian
- komponen-komponen sistem koloid
- macam-macam sistem koloid
- sifat-sifat sistem koloid
- proses pembuatan sistem koloid
- kegunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Koloid adalah campuran heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel zat terdispersi berukuran 1-100 nm tersebar merata di medium pendispersi. Terdapat tiga jenis sistem dispersi koloid yaitu sol, emulsi, dan buih yang dibedakan berdasarkan fase terdispersinya. Koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi melalui reaksi kimia atau fisika, atau dengan cara dispersi seperti penggerusan, elektro
1. Dokumen membahas tentang jenis-jenis campuran koloid dan sifatnya, termasuk larutan, suspensi, koloid, dan macam-macam koloid seperti sol, emulsi, buih, dan gel.
Dokumen tersebut membahas tentang ujian akhir semester, materi koloid yang mencakup definisi, jenis, sifat, dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti industri, kosmetik, makanan, dan farmasi. Terdapat pula penjelasan tentang cara pembuatan koloid melalui kondensasi dan dispersi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep koloid dan proses pengolahan air bersih menggunakan sistem koloid. Koloid adalah campuran heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel zat terdispersi tersebar merata di dalam medium pendispersi. Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid seperti koagulasi dan adsorpsi, dengan menggunakan bahan seperti tawas, pasir, klorin, dan kapur tohor
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. PEMBUATAN KOLOID
Sistem koloid dapat dibuat secara
langsung dengan mendispersikan suatu zat ke
dalam medium pendispersi.
Selain itu juga dapat dilakukan dengan
mengubah suspensi menjadi koloid atau dengan
mengubah larutan menjadi koloid.
Ada 2 cara pembuatan koloid. Yaitu cara
dispersi dan kondensasi
Kondensasi Dispersi
Larutan Koloid Suspensi
Pembuatan
Koloid
χ
Cara Dispersi
Cara Kondensasi
Peptisasi
Homogenisasi
Busur Bredig /
Elektrodispersi
Secara
Kimia
Secara
Fisika
Mekanik
3. Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi
partikel koloid.
Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptidasi,
homogenisasi, dan busur Bredig
Pembuatan
Koloid
χ
Cara Dispersi
Cara Kondensasi
Peptisasi
Busur Bredig /
Elektrodispersi
Secara
Kimia
Secara
Fisika
Mekanik
Homogenisasi
4. Mekanik
Dengan jalan menggerus partikel kasar sampai
terbentuk partikel berukuran koloid, lalu
didispersikan kedalam medium pendispersinya.
Contohnya : Penggilingan dari padi menjadi beras
putih
Pembuatan
Koloid
χ
Cara Dispersi
Cara Kondensasi
Peptisasi
Busur Bredig /
Elektrodispersi
Secara
Kimia
Secara
Fisika
Mekanik
Homogenisasi
5. Peptisasi
Dengan jalan menambahkan zat pemecah/peneptisasi
kedalam suatu endapan, sehingga endapan itu pecah
menjadi partikel-partikel koloid.
Contohnya : Agar-agar dipeptisasi oleh air
Pembuatan
Koloid
χ
Cara Dispersi
Cara Kondensasi
Peptisasi
Busur Bredig /
Elektrodispersi
Secara
Kimia
Secara
Fisika
Mekanik
Homogenisasi
6. Homogenisasi
Cara ini menggunakan mesin penghomogen sampai
ukuran partikel menjadi partikel koloid yang selanjutnya
di campurkan ke dalam medium pendispersi.
Contohnya : Pembuatan susu dengan bahan baku lemak
susu yang dihomogenkan kemudian didispersikan ke
dalam medium pendispersi.
Pembuatan
Koloid
χ
Cara Dispersi
Cara Kondensasi
Peptisasi
Busur Bredig /
Elektrodispersi
Secara
Kimia
Secara
Fisika
Mekanik
Homogenisasi
7. Busur Bredig
Digunakan untuk memperoleh sol logam.
Logam yang akan dibuat koloid, digunakan sebagai
elektroda yang dicelupkan kedalam medium dispersi dan
ujung yang lain dihubungkan dengan sumber arus
listrik, panas yang timbul akan menguapkan logam, dan
uap itu terdispersi kedalam air dalam bentuk partikel
koloid yang halus dan terbentuklah sol logam.
Pembuatan
Koloid
χ
Cara Dispersi
Cara Kondensasi
Peptisasi
Busur Bredig /
Elektrodispersi
Secara
Kimia
Secara
Fisika
Mekanik
Homogenisasi
8. Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul
atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Pembuatan
koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan
dengan cara kimia (dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan
redoks) atau dengan penggatian pelarut. Cara kimia
tersebut bekerja dengan menggabungkan partikel-
partikel larutan (atom, ion, atau molekul) menjadi
partikel-partikel berukuran koloid.
Pembuatan
Koloid
χ
Cara Dispersi
Cara Kondensasi
Peptisasi
Busur Bredig /
Elektrodispersi
Secara
Kimia
Secara
Fisika
Mekanik
Homogenisasi
9. Secara Kimia
Dengan Reaksi Hidrolisis
Misalnya sol Fe(OH)3 dapat dibuat dengan
menambahkan larutan FeCl3 kedalam air mendidih
FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3 + 3HCl(aq)
Dengan Reaksi Redoks
Misalnya sol emas dapat dibuat dengan mereaksikan
larutan AuCl3 dengan larutan besi (II) sulfat
AuCl2(aq) + 3FeSO4(aq) Au(koloid) + Fe2(SO4)3(aq) +
FeCl3(aq)
Dengan Dekomposisi Rangkap
Misalnya pembuatan sol As2S 3
AgNO3(aq) + HCl (aq) AgCl (koloid) + HNO3 (aq)
Pembuatan
Koloid
χ
Cara Dispersi
Cara Kondensasi
Peptisasi
Busur Bredig /
Elektrodispersi
Secara
Kimia
Secara
Fisika
Mekanik
Homogenisasi
10. Secara Fisika
Penggantian Pelarut
Digunakan untuk membentuk koloid dari zat yang sukar
larut dalam medium pendispersinya sehingga diperlukan
pelarut lain yang sesuai sebelum didispersikan ke dalam
medium pendispersinya
Contoh : Melarutkan belerang ke dalam etanol terlebih
dahulu karena belerang tidak dapat langsung larut dalam
air
Pengembunan Uap
Contohnya adalah sol raksa dihasilkan dengan
mengalirkan uap raksa melalui air dingin dan
ditambahkan amonium sitrat sebagai stabilisator
Pendinginan
Proses pendinginan akan menggumpalkan partikel
larutan menjadi partikel koloid
Pembuatan
Koloid
χ
Cara Dispersi
Cara Kondensasi
Peptisasi
Busur Bredig /
Elektrodispersi
Secara
Kimia
Secara
Fisika
Mekanik
Homogenisasi