3. Sistem Dispersi
Fasa terdispersi
zat yang mengalami
penyebaran secara
merata dalam suatu
zat lain
Fasa pendispersi
zat yang menyebabkan
terjadinya penyebaran
secara tidak merata
keadaan dimana suatu zat terdistribusi
secara merata di dalam mediumnya
8. Koagulasi koloid
proses penggumpalan partikel-partikel koloid dalam sistem
koloid disebabkan oleh terpisahnya zat pendispersi dengan
medium pendispersinya.
Gerak Brown
Semakin tinggi suhu, gerak brown semakin cepat.
semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat
pergerakan terus menerus dari partikel-partikel koloid. Dengan begitu koloid
akan tetap stabil dan tidak akan mengalami pengendapan
Sifat - Sifat Koloid
Efek tyndall
Efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Di sebabkan karena koloid
memiliki partikel-partikel di dalamnya yg berukuran 1-100 nm. Cahaya yang
masuk akan bertabrakan dengan partikel yang terdapat pada larutan koloid
sehingga cahaya akan berhamburan ke segala arah. Makin besar konsentrasi
dan ukuran partikel koloid, makin bertambah intensitas yang dihamburkan.
9. kemampuan partikel koloid untuk
menarik atau ditempeli oleh partikel-
partikel kecil, karena adanya tegangan
permukaan koloid yang cukup tinggi.
adanya muatan listrik pada permukaan
partikel koloid, akibat mengadsorpsi ion-
ion dari medium pendispersi. partikel-
partikel koloid yang terbentuk bermuatan
sejenis, maka koloid akan bermuatan
negatif
Kestabilan koloid
pergerakan partikel koloid bermuatan
karena adanya medan listrik.
contoh : alat pembersih udara pabrik
Elektrofolesis
Koloid Pelindung Dialisis
pemurnian koloid dari ion pengotor yang
dapat mengganggu kestabilan koloid
contoh : cuci darah
koloid yang mempunyai sifat dapat
melindungi koloid lain dari proses
koagulasi.
contoh : gelatin pada es krim
10. Fase terdispersinya suka menarik medium
pendispersinya. Hal ini disebabkan gaya
tarik antara partikel-partikel fase
terdispersi dengan fase pendispersi kuat.
Fase terdispersinya tidak suka menarik
medium pendispersinya. Hal ini
disebabkan gaya tarik antara partikel-
partikel fase terdispersi dengan fase
pendispersi lemah.
Koloid Liofil & Liofob
Koloid Liofil Koloid Liofob
Koloid Hidrofil & Hidrofob
Contoh koloid hidrofil : sabun, detergen, agar-agar, lem karet, gelatin, kanji.
contoh koloid hidrofob : sol belerang, sol-sol sulfide, sol Fe(OH)3, sol logam.
Kondisi dimana medium pendispersinya berupa air.
12. Cara Kondensasi
Reaksi Redoks
Reaksi Hidrolisis
Reaksi Substitusi
Penggantian Pelarut
Cara Pestisasi
Cara Dispersi
Cara Busur Bredig
Cara Mekanik
Pembuatan Koloid
13. Cara Kondensasi
Reaksi Redoks
Reaksi Hidrolisis
Reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Koloid
yang terbentuk merupakan hasil oksidasi atau reduksi.
Contohnya dalam pembuatan sol belerang
Reaksi suatu zat yang membutuhkan air pada prosesnya. Biasanya
digunakan untuk membuat koloid basa dari suatu garam
Contohnya dalam pembuatan Fe(OH)3 dari larutan FeCl3
14. Cara Kondensasi
Reaksi Substitusi
Penggantian Pelarut
Reaksi yang melibatkan pertukaran ion. Koloid yang dihasilkan
berasal dari pertikaran ion-ion dalam reaktan-reaktannya.
Contohnya dalam pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO₃
Reaksi ini dilakukan dengan cara melarutkan suatu zat dalam pelarut
yang sesuai kemudian akan terjadi pengendapan yang berukuran koloid
Contohnya dalam pembuatan sol belerang dalam air.
15. Cara Dispersi
Cara Mekanik Cara Peptisasi
Yaitu dengan cara menggeruskan
butir butir kasar dengan penggiling
koloid hingga diperoleh kehalusan
tertentu, kemudian diaduk dengan
medium dispersi.
Contohnya:
Sol belerang
Yaitu dengan cara
mencampurkan zat pemeptisasi
(pemecah) ke butir-butir kasar
atau suatu endapan
Contohnya:
Agar-agar dipeptisasi oleh air
Cara Busur Bredig
Cara ini merupakan gabungan cara
dispersi dan cara kondensasi. Yaitu
Logam yang akan dijadikan koloid
digunakan sebagai elektrode yang
dicelupkan kedalam medium
dispersi, kemudian diberikan listrik
diantara kedua ujungnya
16. Industri: Koloid digunakan dalam berbagai
aplikasi industri, seperti pada produksi cat, tinta,
bahan perekat, dan kosmetik.
Pangan: Koloid digunakan sebagai bahan
tambahan dalam pembuatan makanan dan
minuman, seperti pada pembuatan krim, es krim,
saus, dan minuman berbasis susu.
Kesehatan: Koloid juga digunakan dalam
berbagai produk kesehatan, seperti obat-obatan,
vitamin, dan suplemen.
1.
2.
3.
Kegunaan Koloid
17. 4. Lingkungan: Koloid dapat digunakan dalam
pengolahan air dan limbah, karena dapat
mengendapkan partikel-partikel yang tidak
diinginkan dan menghilangkan bau.
5. Elektronik: Koloid juga digunakan dalam industri
elektronik, seperti pada produksi semikonduktor,
baterai, dan komponen elektronik lainnya.
Kegunaan Koloid