Format kisi-kisi penulisan soal ujian praktek mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator soal, dan contoh soal untuk membuat dokumen sederhana menggunakan Microsoft Word. Soal ujian praktek ini bertujuan mengukur kemampuan siswa dalam membuat dan mengatur format teks serta paragraf dalam dokumen word.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), βbahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannyaβ. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) βBelajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannyaβ. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa βBelajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)β.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa βpembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswaβ. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), βbahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannyaβ. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) βBelajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannyaβ. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa βBelajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)β.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa βpembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswaβ. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Β
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN PRAKTEK
Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi Jumlah Soal :-
Alokasi Waktu : 60 Menit Bentuk Tes : Unjuk Kerja
Kurikulum : KTSP
Kelas/ Nomor
No. Standard Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Soal
Smt Soal
1. Menggunakan perangkat β Membuat dokumen pengolah Membuat dokumen sederhana β Membuat dokumen pada lembar
lunak pengolah kata untuk Menggunakan perangkat menggunakan mikrosoft word kerja
menyajikan informasi lunak pengolah kata untuk β Melakukan format teks melalui
menyajikan informasi kata menu file atau ikon toolbar (jenis
sederhana huruf, ukuran huruf, tebal, miring,
garis bawah)
VIII/1 β Mengatur paragraf melalui menu
format atau ruler meliputi spasi
antar baris atau paragraf
β Menyimpan dalam media
penyimpanan
Karangtengah, 14 Maret 2011
Penyusun I Penyusun II,
M. Sokhi, S.Pd. Tri Mulyono, S.Pd
NIP. 19810314 200801 1 006 NIP. 19780429 200903 1 003
2. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN PRAKTEK
Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi Jumlah Soal :-
Alokasi Waktu : 60 Menit Bentuk Tes : Unjuk Kerja
Kurikulum : KTSP Tahun Pelajaran : 2010/2011
SKL KEMAMPUAN YANG DIUJI NO SOAL
Menggunakan perangkat β Membuat dokumen pada lembar kerja
lunak pengolah kata β Melakukan format teks melalui menu 1. Ketiklah naskah di bawah ini dengan menggunakan program Ms. Word!
untuk menyajikan file atau ikon toolbar 2. Aturlah jenis huruf, format huruf, jenis paragraf, jarak spasi sesuai dengan naskah yang
informasi (jenis huruf, ukuran huruf, tebal,
miring, garis bawah) dicontohkan !
β Mengatur paragraf melalui menu 3. Simpanlah hasil kerjamu sesuai dengan nama dan kelasmu pada folder My Document !
format atau ruler meliputi spasi antar
baris atau paragraf Contoh : miftakhulrina9f
β Menyimpan dalam media
penyimpanan
GooGle β Person Finderβ Bantu Cari
KorBan GemPa di JePanG
Merespon gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang, Google meluncurkan layanan Person
Finder andalannya untuk membantu mencari korban bencana alam tersebut.
Layanan serupa pernah dirilis Google untuk membantu menemukan orang-orang yang hilang saat
terjadi gempa di Haiti dan Christchurch, Selandia Baru.
Dikutib dari PC World, Google Person Finder for Japan Earthquake/Tsunami memungkinkan
penggunanya melaporkan keberadaan seseorang yang hilang di tengah-tengah terjadinya bencana,
dengan memasukkan data pada I have information about someone, dan Google akan menyimpan
3. SKL KEMAMPUAN YANG DIUJI NO SOAL
laporan tersebut.
Sementara orang yang tengah mencari sanak saudara atau teman yang hilang bisa mengklik Iβm
looking for someone dan memasukkan nama orang yang dimaksud. Nantinya, Google akan
mencocokkan dengan data yang ada.
Untuk memudahkan warga Jepang, Google menyediakan opsi untuk ditampilkan dalam bahasa
mereka, ada pula pilihan dalam bahasa Inggris untuk memudahkan pengguna yang tidak
menggunakan bahasa Jepang.
Mengetahui, Karangtengah, 14 Maret 2011
Kepala Sekolah, Penyusun I, Penyusun II,
Sarwadi, S.Pd., M.H. M. Sokhi, S.Pd. Tri Mulyono, S.Pd.
NIP. 19590828 198112 1 002 NIP. 19810314 200801 1 006 NIP. 19780429 200903 1 003