Teks tersebut membahas tentang materi dan perubahannya, termasuk definisi materi, sifat materi, jenis perubahan materi seperti perubahan fisika dan kimia, serta contoh-contohnya. Juga dibahas tentang partikel penyusun materi seperti atom, molekul, dan ion serta struktur atom."
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
struktur atom, perkembangan teori atom, teori atom dalton, teori atom JJ Thompson, milikan, Teori Atom Rutherford, teori atom Bohr, mekanika kuantum, nomor atom, nomor massa, konfigurasi elektron,
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Materi dan perubahannya
A. Materi
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
(mempunyai volume ). Segala benda di alam semesta, termasuk tubuh kita
merupakan materi. Materi terdapat 3 macam wujud: Liquid( cair ), solid (
padat ), dan gas.
Sifat sifat materi dapat dikelompokan menjadi sifat ekstensif dan sifat
intensif, sifat ekstentif ialah sifat yang bergantung pada bentuk, ukuran dan
jumlah zat. Massa dam Volume adalah 2 sifat eksentif yang banyak
dikemukakan dalam ilmu pengetahuan alam. Sifat intensif adalah sifat yang
tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran dan jumlah zat.
4. Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat
yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terbagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Perubahan Materi Secara Fisika atau Fisis
Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk,
wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru.
Contoh perubahan fisis :
a. perubahan wujud
- es balok yang mencair menjadi air
- air menguap menjadi uap
- kapur barus menyublim menjadi gas, dsb
b. perubahan bentuk
- gandum yang digiling menjadi tepung terigu
- benang diubah menjadi kain
- batang pohon dipotong-potong jadi kayu balok dan triplek, dll
5. c. perubahan rasa berdasarkan alat indera
- perubahan suhu
- perubahan rasa, dan lain sebagainya
2. Perubahan Materi Secara Kimia
Adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbantuknya
zat baru. Perubahan
Contoh perubahan kimia :
a. bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah dari cair menjadi asap knalpot.
b. proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar
matahari, dan sebagainya menjadi makanan
c. membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep
menjadi masakan yang dapat dimakan.
d. bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan ledakan.
6. REAKSI KIMIA
Suatu perubahan kimia lebih sering disebut dengan istilah reaksi kimia.
Kata kerja “bereaksi” selalu berarti “membentuk zat baru”. Zat semula
kemudian berubah disebut Pereaksi (reaktan), sedangkanzat baru yang
terbentuk disebut Hasil reaksi (produk).
Ada 4 macam petunjuk yang menandai berlangsungnya suatu reaksi kimia,
yaitu:
-Pembentukan gas
-Pembentukan endapan
-Perubahan warna
-Perubahan suhu
7. Pengamatan Perubahan Materi
Perubahan Fisis
1. Pembakaran Logam Nikel
Kawat nikel dibakar pada nyala api alat pembakaran Bunsen. Nikel terbakar
membara. Ketika di dinginkan, logam itu kembali pada wujud semula.
2. Pelarutan garam dapur
Sesendok garam dapur dimasukan ke dalam air suling pada gelas kimia, dan
diaduk sampai larut. Jika larutan ini dipanaskan sampai semua air menguap
maka garam dapur diperoleh kembali.
3.Pemanasan secara lemah
Panaskan belerang dalam tabung reaksi dengan api yang lemah (nyala kuning).
Tabung digoyangkan terus-menerus. Setelah belerang meleleh, pemanasan
dihentikan. Ketika didinginkan, belerang menjadi padat kembali seperti semula.
8. Perubahan Kimia
1. Pembakaran logam magnesium
Pita magnesium di bakar pada nyala Bunsen. Magnesium terbakar dengan
menimbulkan cahaya terang, dan menghasilkan abu berwarna putih.
2. Pelarutan logam natrium
Dengan menggunakan tang, sekeping natrium dimasukan secara hati hatipada
permukaan air suling di gelas kimia. Natrium larut disertai sedikit ledakan.
Jika air diuapkan, kita memperoleh zat padat putih. Zat ini juga larut dalam
air, tetapi tidak menimbulkan ledakan.
3. Pemanasan secara kuat
Panaskan belarang dalam sendok porselin dengan api yang kuat (nyala biru).
Belerang meleleh, dan lamban lun jumlahnya berkurang. Akhirnya sendok itu
kosong dan timbul gas yang berbau seperti bau korek api yang terbakar.
9. Zat murni adalah materi yang tersusun hanya dari satu jenis zat.
Unsur adalah zat paling sederhana yang dengan reaksi kimia biasa tidak
dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana.
Ex: unsur logam: Kalsium (Ca), Besi (Fe), Tembaga (Cu),dll
unsur non logam: Belerang (S), Karbon (C), Oksigen (O),dll
10. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari beberapa unsur yang dengan reaksi
kimia dapat diuraikan kembali menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Ex: H2 + 02 =H20
Na + Cl2 = NaCl
Campuran adalah materi yang tersusun dari beberapa jenis zat.
Campuran homogen adalah apabila setiap bagian dari campuran serba sama
(warna, rasa, atau perbandingan zat-zat tercampur sama)
Ex: air + gula = larutan gula
Campuran heterogen adalah bila seluruh bagian dari campuran tidak sama.
Jadi tiap bagian tidak sama warna, tidak sama perbandingan zat tercampur
atau tidak sama kekentalannya.
Ex: air + pasir = air pasir yang akan mengendap.
11. . Larutan adalah campuran homogen dari 2 zat atau lebih. Larutan
merupakan bentuk campuran zat yang kerap atau biasa ditemukan dalam
ilmu kimia. Zat yang digunakan untuk melarutkan disebut pelarut /
pendispersi. Sedangkan zat yang dilarutkan disebut zat terlarut /
terdispersi. Atau biasa juga disebut solven untuk pelarut dan solute untuk
zat terlarut.
12. No. Indikator Campuran
Homogen
Senyawa
1. Komposisi zat penyusunnya Tidak tertentu Tertentu dan
tetap
2. Sifat zat penyusunnya Masih ada Tidak ada
3. Pemisahan zat penyusunnya Cara fisika Cara kimia
13. Partikel penyusun materi
1. Atom
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur
tersebut.
Ex: Au, Fe, C, S, O,dll
2. Molekul
Molekul adalah gabungan dari dua atom atau lebih yang memiliki perbandingan
tertentu.
a. Molekul Unsur terdiri dari atom-atom yang sejenis.
Ex: O2 , H2 , O3 , S8 dll.
b. molekul senyawa terdiri dari atom-atom yang tidak sejenis.
Ex: H2O, CO2, NH3, dll.
3. Ion
Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik.
a. Ion positif atau kation.
Ex: Na+ , Ca2+ dll.
b. Ion negatif atau anion.
Ex: Cl- , O2- dll.
14.
15. Struktur atom dan sistem periodik
1. Perkembangan model Dalton (1776-1844)
`1. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
`2. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
`3.Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur
`berbeda, berlainan dalam massa dan sifatnya.
`4. Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain.
`5. Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom
yang berubah akibat reaksi kimia.
16. Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
a. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier) : massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama.
b. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust) : perbandingan massa unsur-
unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan Model Atom Dalton :
Menurut teori atom Dalton nomor 5, tidak ada atom yang berubah akibat
reaksi kimia. Kini ternyata dengan reaksi kimia nuklir, suatu atom dapat
berubah menjadi atom lain.
17. 2. Model Atom Thomson (sekitar tahun 1900)
a. Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom
Thomson yang merupakan penyempurnaan dari model atom Dalton.
b. Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
3. Model Atom Rutherford
a. Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang
bermuatan positif, berukuran lebih kecil daripada ukuran atom tetapi massa
atom hampir seluruhnya berasal dari massa intinya.
b. Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan berada pada pusat
atom serta elektron bergerak melintasi inti (seperti planet dalam tata surya).
18. Kelemahan Model Atom Rutherford :
•Ketidakmampuan untuk menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti
atom akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron.
• Menurut teori Maxwell, jika elektron sebagai partikel bermuatan mengitari
inti yang memiliki muatan yang berlawanan maka lintasannya akan berbentuk
spiral dan akan kehilangan tenaga/energi dalam bentuk radiasi sehingga
akhirnya jatuh ke inti.
4. Model Atom Niels Bohr
• Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum
gas hidrogen.
• Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati
tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom.
19. Menurutnya :
a) Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar
elektron-elektron yang bermuatan negatif.
b) Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal
sebagai keadaan gerakan yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut
dengan tingkat energi utama (kulit elektron) yang dinyatakan dengan bilangan
kuantum utama (n).
c) Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi akan tetap
sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
d) Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih
rendah ke lintasan stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi.
Sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang lebih tinggi ke
rendah terjadi pelepasan energi.
e) Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat
energi terendah (disebut tingkat dasar = ground state).
20. Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
• Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung
satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron
banyak.
• Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui
ikatan kimia.
5. Model Atom Modern
Dikembangkan berdasarkan teori mekanika kuantum yang disebut mekanika
gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli :
a. Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan
sebagai gelombang.
21. b. Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai
partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi
inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja.
c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan
prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat
di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron
dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
22. Nama Muatan Massa Penemu
Relatif Mutlak Relatif Mutlak
Proton +1 1,6 x 10-19 C
1 1,67 x 10-24 g
Eugene G.
(1886)
Neutron 0 0
1 1,67 x 10-24 g
J. Chadwick
(1932)
Elektron -1 -1,6 x 10-19 C
0 9,11 x 10-28 g
J.J. Thomson
(1897)
PARTIKEL PENYUSUN ATOM
23. NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA
Keterangan:
X = Lambang atom unsur
A = Nomor massa
Z = Nomor atom
RUMUS:
P = Z
E = P
n = A - Z
P = Proton
Z = Nomor atom
N = Neutron
A = Nomor massa
24. Nomor atom ini dalam dunia keteknikan menentukan:
a. Sifat-sifat kimia suatu bahan
b. Menentukan ikatan antara atom dan menentukan karakteristik
mekanik dan kekuatan.
c. Mengendalikan ukuran atom dan mempengaruhi konduktivitas
listrik suatu bahan.
25. ISOTOP, ISOTON & ISOBAR
Isotop adalah atom-atom unsur sama, jumlah proton sama, tetapi
jumlah neutron berbeda.
Isoton adalah atom-atom unsur yang berbeda , nomor atom yang
berbeda, tetapi memiliki jumlah neutron yang sama.
Isobar adalah atom-atom unsur berbeda, nomor atom berbeda, tetapi
nomor masa sama.
26. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam kuit atom.
Elektron valensi adalah jumlah elektron pada kulit paling luar. (elektron valensi
tidak boleh lebih dari 8).
Kulit (n) Nama kulit Jumlah elektron max.
(2n2)
1 K 2(1) 2 = 2
2 L 2(2) 2 = 8
3 M 2(3) 2 = 18
4 N 2(4) 2 = 32
5 O 2(5) 2 = 50
6 P 2(6) 2 = 72
7 Q 2(7) 2 = 98
27. Langkah-Langkah Penulisan Konfigurasi Elektron :
Kulit-kulit diisi mulai dari kulit K, kemudian L dst.
Khusus untuk golongan utama (golongan A) :
Jumlah kulit = nomor periode
Jumlah elektron valensi = nomor golongan
Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar (elektron valensi) adalah 8.
Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam
membentuk suatu senyawa.
Sifat kimia suatu unsur ditentukan juga oleh elektron valensinya. Oleh
karena itu, unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama, akan memiliki
sifat kimia yang mirip.
28. LAMBANG UNSUR
Aturan untuk menuliskan lambang unsur adalah sebagai berikut.
•Jika suatu unsur dilambangkan dengan satu huruf , harus digunakan
huruf kapital. Ex: Oksigen (O), Hidrogen (H), dll
•Jika suatu unsur dilambangkan lebih satu huruf maka huruf pertama
menggunakan huruf kapital dan huruf berikutnya menggunakan huruf
kecil. Ex: seng (Zn), Emas (Au), Tembaga (Cu). Kobalt dilambangkan Co
bukan CO. CO bukan lambang unsur tetapi lambang senyawa dari
karbonmonoksida yang tersusun dari unsur karbon (C) dan oksigen (O).
29. NAMA UNSUR MULAI NOMOR 104 MENGGUNAKAN AKAR KATA YANG
MENYATAKAN NOMOR ATOM YAITU:
Nil = 0
Un = 1
Bi = 2
Tri = 3
Quad = 4
Pent = 5
Hex = 6
Sept = 7
Okt = 8
Enn = 9
Unilseptium (Uns)
Misalnya unsur nomor 107
Un 1
Nil 0
Sept 7 + ium
30. SISTEM PERIODIK UNSUR
A. MENURUT LAVOISIER.
Lavoisier mengelompokkan unsur berdasarkan gas, logam,
non logam, dan tanah.
Ex: gas = cahaya , kalor , oksigen
non logam = sulfur, fosfor, karbon
logam = perak, besi, emas
tanah = kapur, magnesium, oksida
B. HUKUM TRIADE DOBEREINER
“ jika 3 hukum unsur yang sama sifatnya disusun secara
berurutan menurut bertambahnya massa atom relatifnya maka
massa atom relatif yang kedua merupakan rata-rata massa
atom relatif unsur pertama dan ketiga”
31. C. HUKUM OKTAF NEWLANDS
J.W. Newlands merupakan orang yang mengelompokkan unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatif. Pada tahun 1863, ia menyatakan bahwa sifat
sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur
kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan dan seterusnya.
D. HUKUM MENDELEEV
Mendeleev mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya. Cara pengelompokkan dilakukan dengan menggunakan kartu.
Dalam kartu tersebut ditulis lambang atom, massa atom relatifnya dan
sifat-sifatnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan
kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-
unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan
ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
32. . Sistem periodik yang disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:
Mendeleev sengaja mengosongkan beberapa tempat untuk menetapkan
kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa kotak juga sengaja
dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum
dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai
dengan ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi
nama ekasilikon oleh Mendeleev.
33. E. Sistem Periodik Modern dari Hhenry G. Moseley
Pada awal abad 20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukkan
bahwa urut-urutan unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya. Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar =
127) yang tidak sesuai dengan keniakan massa atom relatif, ternyata sesuai
dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53).
F. Sistem Periodik Modern
Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang
menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor
atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor
atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itu
sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamakan Tabel Periodik.
34. Periode
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik
modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai
berikut.
Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur,
sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.
Periode Jumlah Unsur Nama Atom
1 2 1-2
2 8 3-10
3 8 11-18
4 18 19-36
5 18 37-54
6 32 55-86
7 23 87-118
35. Golongan
Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang terbagi menjadi 8 golongan
utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).
Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan
yang sama.
Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik :
Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi
Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :
Golongan IA = golongan Alkali
Golongan IIA = golongan Alkali Tanah
Golongan IIIA = golongan Boron
Golongan IVA = golongan Karbon
Golongan VA = golongan Nitrogen
Golongan VIA = golongan Oksigen
Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen
Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia
36. Unsur transisi dan transisi dalam
Unsur Transisi
Unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B disebut unsur transisi atau unsur
peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA,
yaitu unsur-unsur yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat
dengan golongan IIIA
Unsur transisi dalam
Dua baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi
dalam, yaitu terdiri dari:
Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini
mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoid atau
lantanida
Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat
mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida
Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada
periode keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan
periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur.
37. KONFIGURASI ELEKTRON MODERN (MEKANIKA
KUANTUM)
Penentuan kedudukan elektron dalam atom dilakukan dengan
menggunakan bilangan kuantum. Ada 4 bilangan kuantum:
1. Bilangan kuantum utama (n)
Menyatakan dikulit dimana elektron beredar.
No. Kulit Nama Kulit Jumlah elektron max
N = 1 K 2
N = 2 L 8
N = 3 M 18
38. 2. Bilangan kuantum Azimut ( ℓ )
Menyatakan disub kulit mana elektron beredar.
No. Kulit Nama Kulit Jumlah sub
kulit
Marga ℓ (0
s/d n-1)
Beredar sub
kulit
1 K 1 0 s
2 L 2 0,1 s,p
3 M 3 0,1,2 s,p,d
4 N 4 0,1,2,3 s,p,d,f
39. 3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Menyatakan diorbital mana elektron beredar. Bilangan kuantum magnetik
dilambangkan dengan . Nilainya tergantung pada bilangan. Kuantum
azimut , yaitu dari - ℓ s/d + ℓ
4. Bilangan kuantum spin (s)
Menyatakan ke arah mana elektron beredar.
= berputar searah jarum jam , nilai s = +1/2
= berputar berlawanan arah jarum jam, nilai s = -1/2
40. Penuisan konfigurasi elektron modern.
Berdasarkan 3 aturan yaitu:
1. Aturan Aufloau
Pengisian elektron pada orbital dimulai dari tingkat energi terendah
ketingkat energi tertinggi.
Urutannya: 1s 2s 2p 3s 3p 4s
3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s
5f 6d 7p
41. 2. Kaidah Hund
“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu
oleh satu elektron arah (spin) yang sama dahulu kemudian elektron akan
memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin) berlawanan atau
dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital masing-masing
terisi satu elektron terlebih dengan arah panah yang sama kemudian sisa
elektronnya baru diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah
panah sebaliknya”.
42. 3. Asas larangan Pauli
Tidak mungkin dalam satu atom ada elektron yang memiliki harga
keempat bilangan kuantum yang sama.
Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur
Untuk menentukan letak periode suatu unsur relatif mudah. Periode suatu
unsur sama dengan nomor kulit terbesarnya dalam konfigurasi elektron.
musalnya :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
Nomor kulit terbesarnya adalah 4 (dalam 4s1) maka Cr terletak dalam periode
4
Sedangkan untuk menentukan golongan menggunakan tabel. Bila subkulit
terakhirnya pada s atau p maka digolongkan dalam golongan A (utama)
sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka digolongkan dalam
golongan B (transisi).
44. Golongan transisi dalam ( Lantanida & Aktinida )
Elektron valensi Golongan
6s24f1-14 Lantanida
7s25f1-14 Aktinida
45. Sifat-sifat Periodik Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari
atas ke bawah dalam satu golongan.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar
kecilnya jari-jari atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah
kulit dan muatan inti.
Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar
jari-jarinya.
Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin
kuat gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-
jarinya
46. Energi Ionisasi
Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas.
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom.
dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung
bertambah
47. Besar kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti
terhadap elektron kulit terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan.
Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar energi ionisasi
dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah
besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin
lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang,
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena
itu energi ionisasi bertambah
48. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan
apabila suatu atom menarik sebuah elektron
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung
berkurang
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung
bertambah
Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama
mempunyai afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron
terbesar dimiliki oleh golongan halogen
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik
pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.
Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar
tentu akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.
49. Sifat Logam dan Nonlogam
Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi,
semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin berkurang
sifat logamnya.
Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya melepas atau
menarik elektron. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula
kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA.