SlideShare a Scribd company logo
Yunita gusma brillianty
x.f3
Smk farmasi tangerang 1
Materi dan perubahannya
A. Materi
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
(mempunyai volume ). Segala benda di alam semesta, termasuk tubuh kita
merupakan materi. Materi terdapat 3 macam wujud: Liquid( cair ), solid (
padat ), dan gas.
Sifat sifat materi dapat dikelompokan menjadi sifat ekstensif dan sifat
intensif, sifat ekstentif ialah sifat yang bergantung pada bentuk, ukuran dan
jumlah zat. Massa dam Volume adalah 2 sifat eksentif yang banyak
dikemukakan dalam ilmu pengetahuan alam. Sifat intensif adalah sifat yang
tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran dan jumlah zat.
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat
yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terbagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Perubahan Materi Secara Fisika atau Fisis
Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk,
wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru.
Contoh perubahan fisis :
a. perubahan wujud
- es balok yang mencair menjadi air
- air menguap menjadi uap
- kapur barus menyublim menjadi gas, dsb
b. perubahan bentuk
- gandum yang digiling menjadi tepung terigu
- benang diubah menjadi kain
- batang pohon dipotong-potong jadi kayu balok dan triplek, dll
c. perubahan rasa berdasarkan alat indera
- perubahan suhu
- perubahan rasa, dan lain sebagainya
2. Perubahan Materi Secara Kimia
Adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbantuknya
zat baru. Perubahan
Contoh perubahan kimia :
a. bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah dari cair menjadi asap knalpot.
b. proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar
matahari, dan sebagainya menjadi makanan
c. membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep
menjadi masakan yang dapat dimakan.
d. bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan ledakan.
REAKSI KIMIA
Suatu perubahan kimia lebih sering disebut dengan istilah reaksi kimia.
Kata kerja “bereaksi” selalu berarti “membentuk zat baru”. Zat semula
kemudian berubah disebut Pereaksi (reaktan), sedangkanzat baru yang
terbentuk disebut Hasil reaksi (produk).
Ada 4 macam petunjuk yang menandai berlangsungnya suatu reaksi kimia,
yaitu:
-Pembentukan gas
-Pembentukan endapan
-Perubahan warna
-Perubahan suhu
Pengamatan Perubahan Materi
Perubahan Fisis
1. Pembakaran Logam Nikel
Kawat nikel dibakar pada nyala api alat pembakaran Bunsen. Nikel terbakar
membara. Ketika di dinginkan, logam itu kembali pada wujud semula.
2. Pelarutan garam dapur
Sesendok garam dapur dimasukan ke dalam air suling pada gelas kimia, dan
diaduk sampai larut. Jika larutan ini dipanaskan sampai semua air menguap
maka garam dapur diperoleh kembali.
3.Pemanasan secara lemah
Panaskan belerang dalam tabung reaksi dengan api yang lemah (nyala kuning).
Tabung digoyangkan terus-menerus. Setelah belerang meleleh, pemanasan
dihentikan. Ketika didinginkan, belerang menjadi padat kembali seperti semula.
Perubahan Kimia
1. Pembakaran logam magnesium
Pita magnesium di bakar pada nyala Bunsen. Magnesium terbakar dengan
menimbulkan cahaya terang, dan menghasilkan abu berwarna putih.
2. Pelarutan logam natrium
Dengan menggunakan tang, sekeping natrium dimasukan secara hati hatipada
permukaan air suling di gelas kimia. Natrium larut disertai sedikit ledakan.
Jika air diuapkan, kita memperoleh zat padat putih. Zat ini juga larut dalam
air, tetapi tidak menimbulkan ledakan.
3. Pemanasan secara kuat
Panaskan belarang dalam sendok porselin dengan api yang kuat (nyala biru).
Belerang meleleh, dan lamban lun jumlahnya berkurang. Akhirnya sendok itu
kosong dan timbul gas yang berbau seperti bau korek api yang terbakar.
Zat murni adalah materi yang tersusun hanya dari satu jenis zat.
Unsur adalah zat paling sederhana yang dengan reaksi kimia biasa tidak
dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana.
Ex: unsur logam: Kalsium (Ca), Besi (Fe), Tembaga (Cu),dll
unsur non logam: Belerang (S), Karbon (C), Oksigen (O),dll
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari beberapa unsur yang dengan reaksi
kimia dapat diuraikan kembali menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Ex: H2 + 02 =H20
Na + Cl2 = NaCl
Campuran adalah materi yang tersusun dari beberapa jenis zat.
Campuran homogen adalah apabila setiap bagian dari campuran serba sama
(warna, rasa, atau perbandingan zat-zat tercampur sama)
Ex: air + gula = larutan gula
Campuran heterogen adalah bila seluruh bagian dari campuran tidak sama.
Jadi tiap bagian tidak sama warna, tidak sama perbandingan zat tercampur
atau tidak sama kekentalannya.
Ex: air + pasir = air pasir yang akan mengendap.
. Larutan adalah campuran homogen dari 2 zat atau lebih. Larutan
merupakan bentuk campuran zat yang kerap atau biasa ditemukan dalam
ilmu kimia. Zat yang digunakan untuk melarutkan disebut pelarut /
pendispersi. Sedangkan zat yang dilarutkan disebut zat terlarut /
terdispersi. Atau biasa juga disebut solven untuk pelarut dan solute untuk
zat terlarut.
No. Indikator Campuran
Homogen
Senyawa
1. Komposisi zat penyusunnya Tidak tertentu Tertentu dan
tetap
2. Sifat zat penyusunnya Masih ada Tidak ada
3. Pemisahan zat penyusunnya Cara fisika Cara kimia
Partikel penyusun materi
1. Atom
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur
tersebut.
Ex: Au, Fe, C, S, O,dll
2. Molekul
Molekul adalah gabungan dari dua atom atau lebih yang memiliki perbandingan
tertentu.
a. Molekul Unsur terdiri dari atom-atom yang sejenis.
Ex: O2 , H2 , O3 , S8 dll.
b. molekul senyawa terdiri dari atom-atom yang tidak sejenis.
Ex: H2O, CO2, NH3, dll.
3. Ion
Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik.
a. Ion positif atau kation.
Ex: Na+ , Ca2+ dll.
b. Ion negatif atau anion.
Ex: Cl- , O2- dll.
Struktur atom dan sistem periodik
1. Perkembangan model Dalton (1776-1844)
`1. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
`2. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
`3.Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur
`berbeda, berlainan dalam massa dan sifatnya.
`4. Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain.
`5. Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom
yang berubah akibat reaksi kimia.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
a. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier) : massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama.
b. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust) : perbandingan massa unsur-
unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan Model Atom Dalton :
Menurut teori atom Dalton nomor 5, tidak ada atom yang berubah akibat
reaksi kimia. Kini ternyata dengan reaksi kimia nuklir, suatu atom dapat
berubah menjadi atom lain.
2. Model Atom Thomson (sekitar tahun 1900)
a. Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom
Thomson yang merupakan penyempurnaan dari model atom Dalton.
b. Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
3. Model Atom Rutherford
a. Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang
bermuatan positif, berukuran lebih kecil daripada ukuran atom tetapi massa
atom hampir seluruhnya berasal dari massa intinya.
b. Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan berada pada pusat
atom serta elektron bergerak melintasi inti (seperti planet dalam tata surya).
Kelemahan Model Atom Rutherford :
•Ketidakmampuan untuk menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti
atom akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron.
• Menurut teori Maxwell, jika elektron sebagai partikel bermuatan mengitari
inti yang memiliki muatan yang berlawanan maka lintasannya akan berbentuk
spiral dan akan kehilangan tenaga/energi dalam bentuk radiasi sehingga
akhirnya jatuh ke inti.
4. Model Atom Niels Bohr
• Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum
gas hidrogen.
• Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati
tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom.
Menurutnya :
a) Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar
elektron-elektron yang bermuatan negatif.
b) Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal
sebagai keadaan gerakan yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut
dengan tingkat energi utama (kulit elektron) yang dinyatakan dengan bilangan
kuantum utama (n).
c) Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi akan tetap
sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
d) Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih
rendah ke lintasan stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi.
Sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang lebih tinggi ke
rendah terjadi pelepasan energi.
e) Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat
energi terendah (disebut tingkat dasar = ground state).
Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
• Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung
satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron
banyak.
• Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui
ikatan kimia.
5. Model Atom Modern
Dikembangkan berdasarkan teori mekanika kuantum yang disebut mekanika
gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli :
a. Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan
sebagai gelombang.
b. Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai
partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi
inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja.
c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan
prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat
di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron
dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
Nama Muatan Massa Penemu
Relatif Mutlak Relatif Mutlak
Proton +1 1,6 x 10-19 C
1 1,67 x 10-24 g
Eugene G.
(1886)
Neutron 0 0
1 1,67 x 10-24 g
J. Chadwick
(1932)
Elektron -1 -1,6 x 10-19 C
0 9,11 x 10-28 g
J.J. Thomson
(1897)
PARTIKEL PENYUSUN ATOM
NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA
Keterangan:
X = Lambang atom unsur
A = Nomor massa
Z = Nomor atom
RUMUS:
P = Z
E = P 
n = A - Z
P = Proton
Z = Nomor atom
N = Neutron
A = Nomor massa
Nomor atom ini dalam dunia keteknikan menentukan:
a. Sifat-sifat kimia suatu bahan
b. Menentukan ikatan antara atom dan menentukan karakteristik
mekanik dan kekuatan.
c. Mengendalikan ukuran atom dan mempengaruhi konduktivitas
listrik suatu bahan.
ISOTOP, ISOTON & ISOBAR
Isotop adalah atom-atom unsur sama, jumlah proton sama, tetapi
jumlah neutron berbeda.
Isoton adalah atom-atom unsur yang berbeda , nomor atom yang
berbeda, tetapi memiliki jumlah neutron yang sama.
Isobar adalah atom-atom unsur berbeda, nomor atom berbeda, tetapi
nomor masa sama.
KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam kuit atom.
Elektron valensi adalah jumlah elektron pada kulit paling luar. (elektron valensi
tidak boleh lebih dari 8).
Kulit (n) Nama kulit Jumlah elektron max.
(2n2)
1 K 2(1) 2 = 2
2 L 2(2) 2 = 8
3 M 2(3) 2 = 18
4 N 2(4) 2 = 32
5 O 2(5) 2 = 50
6 P 2(6) 2 = 72
7 Q 2(7) 2 = 98
Langkah-Langkah Penulisan Konfigurasi Elektron :
Kulit-kulit diisi mulai dari kulit K, kemudian L dst.
Khusus untuk golongan utama (golongan A) :
Jumlah kulit = nomor periode
Jumlah elektron valensi = nomor golongan
Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar (elektron valensi) adalah 8.
Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam
membentuk suatu senyawa.
Sifat kimia suatu unsur ditentukan juga oleh elektron valensinya. Oleh
karena itu, unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama, akan memiliki
sifat kimia yang mirip.
LAMBANG UNSUR
Aturan untuk menuliskan lambang unsur adalah sebagai berikut.
•Jika suatu unsur dilambangkan dengan satu huruf , harus digunakan
huruf kapital. Ex: Oksigen (O), Hidrogen (H), dll
•Jika suatu unsur dilambangkan lebih satu huruf maka huruf pertama
menggunakan huruf kapital dan huruf berikutnya menggunakan huruf
kecil. Ex: seng (Zn), Emas (Au), Tembaga (Cu). Kobalt dilambangkan Co
bukan CO. CO bukan lambang unsur tetapi lambang senyawa dari
karbonmonoksida yang tersusun dari unsur karbon (C) dan oksigen (O).
NAMA UNSUR MULAI NOMOR 104 MENGGUNAKAN AKAR KATA YANG
MENYATAKAN NOMOR ATOM YAITU:
Nil = 0
Un = 1
Bi = 2
Tri = 3
Quad = 4
Pent = 5
Hex = 6
Sept = 7
Okt = 8
Enn = 9
 Unilseptium (Uns)
Misalnya unsur nomor 107
Un  1
Nil  0
Sept  7 + ium
SISTEM PERIODIK UNSUR
A. MENURUT LAVOISIER.
 Lavoisier mengelompokkan unsur berdasarkan gas, logam,
non logam, dan tanah.
Ex: gas = cahaya , kalor , oksigen
non logam = sulfur, fosfor, karbon
logam = perak, besi, emas
tanah = kapur, magnesium, oksida
B. HUKUM TRIADE DOBEREINER
“ jika 3 hukum unsur yang sama sifatnya disusun secara
berurutan menurut bertambahnya massa atom relatifnya maka
massa atom relatif yang kedua merupakan rata-rata massa
atom relatif unsur pertama dan ketiga”
C. HUKUM OKTAF NEWLANDS
J.W. Newlands merupakan orang yang mengelompokkan unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatif. Pada tahun 1863, ia menyatakan bahwa sifat
sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur
kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan dan seterusnya.
D. HUKUM MENDELEEV
Mendeleev mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya. Cara pengelompokkan dilakukan dengan menggunakan kartu.
Dalam kartu tersebut ditulis lambang atom, massa atom relatifnya dan
sifat-sifatnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan
kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-
unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan
ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
. Sistem periodik yang disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:
Mendeleev sengaja mengosongkan beberapa tempat untuk menetapkan
kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa kotak juga sengaja
dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum
dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai
dengan ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi
nama ekasilikon oleh Mendeleev.
E. Sistem Periodik Modern dari Hhenry G. Moseley
Pada awal abad 20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukkan
bahwa urut-urutan unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya. Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar =
127) yang tidak sesuai dengan keniakan massa atom relatif, ternyata sesuai
dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53).
F. Sistem Periodik Modern
Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang
menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor
atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor
atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itu
sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamakan Tabel Periodik.
Periode
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik
modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai
berikut.
Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur,
sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.
Periode Jumlah Unsur Nama Atom
1 2 1-2
2 8 3-10
3 8 11-18
4 18 19-36
5 18 37-54
6 32 55-86
7 23 87-118
Golongan
Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang terbagi menjadi 8 golongan
utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).
Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan
yang sama.
Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik :
Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi
Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :
Golongan IA = golongan Alkali
Golongan IIA = golongan Alkali Tanah
Golongan IIIA = golongan Boron
Golongan IVA = golongan Karbon
Golongan VA = golongan Nitrogen
Golongan VIA = golongan Oksigen
Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen
Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia
Unsur transisi dan transisi dalam
Unsur Transisi
Unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B disebut unsur transisi atau unsur
peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA,
yaitu unsur-unsur yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat
dengan golongan IIIA
Unsur transisi dalam
Dua baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi
dalam, yaitu terdiri dari:
Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini
mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoid atau
lantanida
Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat
mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida
Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada
periode keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan
periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur.
KONFIGURASI ELEKTRON MODERN (MEKANIKA
KUANTUM)
Penentuan kedudukan elektron dalam atom dilakukan dengan
menggunakan bilangan kuantum. Ada 4 bilangan kuantum:
1. Bilangan kuantum utama (n)
 Menyatakan dikulit dimana elektron beredar.
No. Kulit Nama Kulit Jumlah elektron max
N = 1 K 2
N = 2 L 8
N = 3 M 18
2. Bilangan kuantum Azimut ( ℓ )
Menyatakan disub kulit mana elektron beredar.
No. Kulit Nama Kulit Jumlah sub
kulit
Marga ℓ (0
s/d n-1)
Beredar sub
kulit
1 K 1 0 s
2 L 2 0,1 s,p
3 M 3 0,1,2 s,p,d
4 N 4 0,1,2,3 s,p,d,f
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
 Menyatakan diorbital mana elektron beredar. Bilangan kuantum magnetik
dilambangkan dengan . Nilainya tergantung pada bilangan. Kuantum
azimut , yaitu dari - ℓ s/d + ℓ
4. Bilangan kuantum spin (s)
Menyatakan ke arah mana elektron beredar.
= berputar searah jarum jam , nilai s = +1/2
= berputar berlawanan arah jarum jam, nilai s = -1/2
Penuisan konfigurasi elektron modern.
Berdasarkan 3 aturan yaitu:
1. Aturan Aufloau
Pengisian elektron pada orbital dimulai dari tingkat energi terendah
ketingkat energi tertinggi.
Urutannya: 1s 2s 2p 3s 3p 4s
3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s
5f 6d 7p
2. Kaidah Hund
“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu
oleh satu elektron arah (spin) yang sama dahulu kemudian elektron akan
memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin) berlawanan atau
dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital masing-masing
terisi satu elektron terlebih dengan arah panah yang sama kemudian sisa
elektronnya baru diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah
panah sebaliknya”.
3. Asas larangan Pauli
Tidak mungkin dalam satu atom ada elektron yang memiliki harga
keempat bilangan kuantum yang sama.
Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur
Untuk menentukan letak periode suatu unsur relatif mudah. Periode suatu
unsur sama dengan nomor kulit terbesarnya dalam konfigurasi elektron.
musalnya :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
Nomor kulit terbesarnya adalah 4 (dalam 4s1) maka Cr terletak dalam periode
4
Sedangkan untuk menentukan golongan menggunakan tabel. Bila subkulit
terakhirnya pada s atau p maka digolongkan dalam golongan A (utama)
sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka digolongkan dalam
golongan B (transisi).
Contoh:
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
Periode = 4
Golongan = VI B
Golongan transisi dalam ( Lantanida & Aktinida )
Elektron valensi Golongan
6s24f1-14 Lantanida
7s25f1-14 Aktinida
Sifat-sifat Periodik Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari
atas ke bawah dalam satu golongan.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar
kecilnya jari-jari atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah
kulit dan muatan inti.
Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar
jari-jarinya.
Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin
kuat gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-
jarinya
Energi Ionisasi
Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas.
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom.
dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung
bertambah
Besar kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti
terhadap elektron kulit terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan.
Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar energi ionisasi
dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah
besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin
lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang,
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena
itu energi ionisasi bertambah
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan
apabila suatu atom menarik sebuah elektron
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung
berkurang
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung
bertambah
Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama
mempunyai afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron
terbesar dimiliki oleh golongan halogen
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik
pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.
Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar
tentu akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.
Sifat Logam dan Nonlogam
Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi,
semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin berkurang
sifat logamnya.
Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya melepas atau
menarik elektron. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula
kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA.
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"

More Related Content

What's hot

Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Tifa Fauziah
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Husain Anker
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
umammuhammad27
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Suta Pinatih
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
yudhodanto
 
Percobaan hukum hooke
Percobaan hukum hookePercobaan hukum hooke
Percobaan hukum hooke
Sudarwanto Wongsodiharjo
 
Percobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkarPercobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkar
KLOTILDAJENIRITA
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
Eko Efendi
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoks
Elizabeth Indah P
 
FISIKA DASAR_04 hukum newton
FISIKA DASAR_04 hukum newtonFISIKA DASAR_04 hukum newton
FISIKA DASAR_04 hukum newton
Eko Efendi
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
GGM Spektafest
 
Hukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitasHukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitas
Adam Zuhelsya
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasDedew Wijayanti
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Yusrizal Azmi
 
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiFisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Rachmat Narendra
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
www.kuTatangkoteteng.com
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Widya arsy
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
Alfian Nopara Saifudin
 

What's hot (20)

Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
Percobaan hukum hooke
Percobaan hukum hookePercobaan hukum hooke
Percobaan hukum hooke
 
Percobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkarPercobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkar
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoks
 
FISIKA DASAR_04 hukum newton
FISIKA DASAR_04 hukum newtonFISIKA DASAR_04 hukum newton
FISIKA DASAR_04 hukum newton
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Hukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitasHukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitas
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
 
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiFisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJBPresentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJB
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 

Viewers also liked

Buku struktur atom
Buku struktur atomBuku struktur atom
Buku struktur atom
Putra Irawan
 
Materi pelatihan ipa terpadu 2
Materi pelatihan ipa terpadu 2Materi pelatihan ipa terpadu 2
Materi pelatihan ipa terpadu 2Mariani Desy
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitasRudi Wicaksana
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasi
Muhamad Fauzi
 
4.2 Struktur Atom
4.2 Struktur Atom4.2 Struktur Atom
4.2 Struktur Atom
Mohd Shukri Suib
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
Tatik prisnamasari
 
bab 2 : struktur atom (kimia tingkatan 4)
bab 2 : struktur atom (kimia tingkatan 4)bab 2 : struktur atom (kimia tingkatan 4)
bab 2 : struktur atom (kimia tingkatan 4)
mrs imran
 
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
mrs imran
 
Struktur atom
Struktur atom Struktur atom
Struktur atom
Resma Puspitasari
 

Viewers also liked (10)

Buku struktur atom
Buku struktur atomBuku struktur atom
Buku struktur atom
 
Materi pelatihan ipa terpadu 2
Materi pelatihan ipa terpadu 2Materi pelatihan ipa terpadu 2
Materi pelatihan ipa terpadu 2
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitas
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasi
 
4.2 Struktur Atom
4.2 Struktur Atom4.2 Struktur Atom
4.2 Struktur Atom
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
bab 2 : struktur atom (kimia tingkatan 4)
bab 2 : struktur atom (kimia tingkatan 4)bab 2 : struktur atom (kimia tingkatan 4)
bab 2 : struktur atom (kimia tingkatan 4)
 
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
 
Struktur atom
Struktur atom Struktur atom
Struktur atom
 

Similar to Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"

kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitasRudi Wicaksana
 
Kelompok 1 materi dan perubahannya
Kelompok 1 materi dan perubahannyaKelompok 1 materi dan perubahannya
Kelompok 1 materi dan perubahannyaMitha Ye Es
 
Materi-1-Kimia-Dasar.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar.pptxMateri-1-Kimia-Dasar.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar.pptx
widhyahrini1
 
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptxMateri-1-Kimia-Dasar-1.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptx
widhyahrini1
 
Kimia dasar I
Kimia dasar IKimia dasar I
Kimia dasar I
ari azhari
 
Pengantar Ilmu Kimia.pdf
Pengantar Ilmu Kimia.pdfPengantar Ilmu Kimia.pdf
Pengantar Ilmu Kimia.pdf
AgrifanTidiseinis
 
Pengenalan mata kuliah kimia dasar agrotek
Pengenalan mata kuliah kimia dasar agrotekPengenalan mata kuliah kimia dasar agrotek
Pengenalan mata kuliah kimia dasar agrotek
fahmihidayat80
 
Materi_1_Kimia_Dasar_1.pptx
Materi_1_Kimia_Dasar_1.pptxMateri_1_Kimia_Dasar_1.pptx
Materi_1_Kimia_Dasar_1.pptx
diaz989749
 
Materi dan perubahan materi
Materi dan perubahan materiMateri dan perubahan materi
Materi dan perubahan materi
Syaifulanwar14027
 
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiahPercobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
Friska Yunita Lumban Tobing
 
Materi dan Struktur Atom.pptx
Materi dan Struktur Atom.pptxMateri dan Struktur Atom.pptx
Materi dan Struktur Atom.pptx
IgreyaKumendong
 
Bab 3 Zat dan karakteristiknya
Bab 3 Zat dan karakteristiknyaBab 3 Zat dan karakteristiknya
Bab 3 Zat dan karakteristiknya
alfiansah sandion
 
Bab1 kimia materi_a4
Bab1 kimia materi_a4Bab1 kimia materi_a4
Bab1 kimia materi_a4
geraldosilaban
 
BAB 1 MATERI dan PERUBAHANNYA-1.ppt
BAB 1 MATERI dan PERUBAHANNYA-1.pptBAB 1 MATERI dan PERUBAHANNYA-1.ppt
BAB 1 MATERI dan PERUBAHANNYA-1.ppt
marlina sihombing
 
Materi dan energi baru
Materi dan energi baruMateri dan energi baru
Materi dan energi baru
Student
 
MATERI.pptx
MATERI.pptxMATERI.pptx
MATERI.pptx
SayaSuka13
 
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)rennysetyawati
 
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)rennysetyawati
 
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)rennysetyawati
 
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)rennysetyawati
 

Similar to Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik" (20)

kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitas
 
Kelompok 1 materi dan perubahannya
Kelompok 1 materi dan perubahannyaKelompok 1 materi dan perubahannya
Kelompok 1 materi dan perubahannya
 
Materi-1-Kimia-Dasar.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar.pptxMateri-1-Kimia-Dasar.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar.pptx
 
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptxMateri-1-Kimia-Dasar-1.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptx
 
Kimia dasar I
Kimia dasar IKimia dasar I
Kimia dasar I
 
Pengantar Ilmu Kimia.pdf
Pengantar Ilmu Kimia.pdfPengantar Ilmu Kimia.pdf
Pengantar Ilmu Kimia.pdf
 
Pengenalan mata kuliah kimia dasar agrotek
Pengenalan mata kuliah kimia dasar agrotekPengenalan mata kuliah kimia dasar agrotek
Pengenalan mata kuliah kimia dasar agrotek
 
Materi_1_Kimia_Dasar_1.pptx
Materi_1_Kimia_Dasar_1.pptxMateri_1_Kimia_Dasar_1.pptx
Materi_1_Kimia_Dasar_1.pptx
 
Materi dan perubahan materi
Materi dan perubahan materiMateri dan perubahan materi
Materi dan perubahan materi
 
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiahPercobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
 
Materi dan Struktur Atom.pptx
Materi dan Struktur Atom.pptxMateri dan Struktur Atom.pptx
Materi dan Struktur Atom.pptx
 
Bab 3 Zat dan karakteristiknya
Bab 3 Zat dan karakteristiknyaBab 3 Zat dan karakteristiknya
Bab 3 Zat dan karakteristiknya
 
Bab1 kimia materi_a4
Bab1 kimia materi_a4Bab1 kimia materi_a4
Bab1 kimia materi_a4
 
BAB 1 MATERI dan PERUBAHANNYA-1.ppt
BAB 1 MATERI dan PERUBAHANNYA-1.pptBAB 1 MATERI dan PERUBAHANNYA-1.ppt
BAB 1 MATERI dan PERUBAHANNYA-1.ppt
 
Materi dan energi baru
Materi dan energi baruMateri dan energi baru
Materi dan energi baru
 
MATERI.pptx
MATERI.pptxMATERI.pptx
MATERI.pptx
 
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
 
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
 
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
 
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
Persentasi1 (materi dan perubahan materi)
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"

  • 1. Yunita gusma brillianty x.f3 Smk farmasi tangerang 1
  • 2.
  • 3. Materi dan perubahannya A. Materi Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang (mempunyai volume ). Segala benda di alam semesta, termasuk tubuh kita merupakan materi. Materi terdapat 3 macam wujud: Liquid( cair ), solid ( padat ), dan gas. Sifat sifat materi dapat dikelompokan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif, sifat ekstentif ialah sifat yang bergantung pada bentuk, ukuran dan jumlah zat. Massa dam Volume adalah 2 sifat eksentif yang banyak dikemukakan dalam ilmu pengetahuan alam. Sifat intensif adalah sifat yang tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran dan jumlah zat.
  • 4. Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terbagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Perubahan Materi Secara Fisika atau Fisis Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru. Contoh perubahan fisis : a. perubahan wujud - es balok yang mencair menjadi air - air menguap menjadi uap - kapur barus menyublim menjadi gas, dsb b. perubahan bentuk - gandum yang digiling menjadi tepung terigu - benang diubah menjadi kain - batang pohon dipotong-potong jadi kayu balok dan triplek, dll
  • 5. c. perubahan rasa berdasarkan alat indera - perubahan suhu - perubahan rasa, dan lain sebagainya 2. Perubahan Materi Secara Kimia Adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbantuknya zat baru. Perubahan Contoh perubahan kimia : a. bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah dari cair menjadi asap knalpot. b. proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar matahari, dan sebagainya menjadi makanan c. membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep menjadi masakan yang dapat dimakan. d. bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan ledakan.
  • 6. REAKSI KIMIA Suatu perubahan kimia lebih sering disebut dengan istilah reaksi kimia. Kata kerja “bereaksi” selalu berarti “membentuk zat baru”. Zat semula kemudian berubah disebut Pereaksi (reaktan), sedangkanzat baru yang terbentuk disebut Hasil reaksi (produk). Ada 4 macam petunjuk yang menandai berlangsungnya suatu reaksi kimia, yaitu: -Pembentukan gas -Pembentukan endapan -Perubahan warna -Perubahan suhu
  • 7. Pengamatan Perubahan Materi Perubahan Fisis 1. Pembakaran Logam Nikel Kawat nikel dibakar pada nyala api alat pembakaran Bunsen. Nikel terbakar membara. Ketika di dinginkan, logam itu kembali pada wujud semula. 2. Pelarutan garam dapur Sesendok garam dapur dimasukan ke dalam air suling pada gelas kimia, dan diaduk sampai larut. Jika larutan ini dipanaskan sampai semua air menguap maka garam dapur diperoleh kembali. 3.Pemanasan secara lemah Panaskan belerang dalam tabung reaksi dengan api yang lemah (nyala kuning). Tabung digoyangkan terus-menerus. Setelah belerang meleleh, pemanasan dihentikan. Ketika didinginkan, belerang menjadi padat kembali seperti semula.
  • 8. Perubahan Kimia 1. Pembakaran logam magnesium Pita magnesium di bakar pada nyala Bunsen. Magnesium terbakar dengan menimbulkan cahaya terang, dan menghasilkan abu berwarna putih. 2. Pelarutan logam natrium Dengan menggunakan tang, sekeping natrium dimasukan secara hati hatipada permukaan air suling di gelas kimia. Natrium larut disertai sedikit ledakan. Jika air diuapkan, kita memperoleh zat padat putih. Zat ini juga larut dalam air, tetapi tidak menimbulkan ledakan. 3. Pemanasan secara kuat Panaskan belarang dalam sendok porselin dengan api yang kuat (nyala biru). Belerang meleleh, dan lamban lun jumlahnya berkurang. Akhirnya sendok itu kosong dan timbul gas yang berbau seperti bau korek api yang terbakar.
  • 9. Zat murni adalah materi yang tersusun hanya dari satu jenis zat. Unsur adalah zat paling sederhana yang dengan reaksi kimia biasa tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Ex: unsur logam: Kalsium (Ca), Besi (Fe), Tembaga (Cu),dll unsur non logam: Belerang (S), Karbon (C), Oksigen (O),dll
  • 10. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari beberapa unsur yang dengan reaksi kimia dapat diuraikan kembali menjadi unsur-unsur pembentuknya. Ex: H2 + 02 =H20 Na + Cl2 = NaCl Campuran adalah materi yang tersusun dari beberapa jenis zat. Campuran homogen adalah apabila setiap bagian dari campuran serba sama (warna, rasa, atau perbandingan zat-zat tercampur sama) Ex: air + gula = larutan gula Campuran heterogen adalah bila seluruh bagian dari campuran tidak sama. Jadi tiap bagian tidak sama warna, tidak sama perbandingan zat tercampur atau tidak sama kekentalannya. Ex: air + pasir = air pasir yang akan mengendap.
  • 11. . Larutan adalah campuran homogen dari 2 zat atau lebih. Larutan merupakan bentuk campuran zat yang kerap atau biasa ditemukan dalam ilmu kimia. Zat yang digunakan untuk melarutkan disebut pelarut / pendispersi. Sedangkan zat yang dilarutkan disebut zat terlarut / terdispersi. Atau biasa juga disebut solven untuk pelarut dan solute untuk zat terlarut.
  • 12. No. Indikator Campuran Homogen Senyawa 1. Komposisi zat penyusunnya Tidak tertentu Tertentu dan tetap 2. Sifat zat penyusunnya Masih ada Tidak ada 3. Pemisahan zat penyusunnya Cara fisika Cara kimia
  • 13. Partikel penyusun materi 1. Atom Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Ex: Au, Fe, C, S, O,dll 2. Molekul Molekul adalah gabungan dari dua atom atau lebih yang memiliki perbandingan tertentu. a. Molekul Unsur terdiri dari atom-atom yang sejenis. Ex: O2 , H2 , O3 , S8 dll. b. molekul senyawa terdiri dari atom-atom yang tidak sejenis. Ex: H2O, CO2, NH3, dll. 3. Ion Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. a. Ion positif atau kation. Ex: Na+ , Ca2+ dll. b. Ion negatif atau anion. Ex: Cl- , O2- dll.
  • 14.
  • 15. Struktur atom dan sistem periodik 1. Perkembangan model Dalton (1776-1844) `1. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil. `2. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi. `3.Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur `berbeda, berlainan dalam massa dan sifatnya. `4. Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain. `5. Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia.
  • 16. Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu : a. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. b. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust) : perbandingan massa unsur- unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap. Kelemahan Model Atom Dalton : Menurut teori atom Dalton nomor 5, tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia. Kini ternyata dengan reaksi kimia nuklir, suatu atom dapat berubah menjadi atom lain.
  • 17. 2. Model Atom Thomson (sekitar tahun 1900) a. Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom Thomson yang merupakan penyempurnaan dari model atom Dalton. b. Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis. 3. Model Atom Rutherford a. Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan positif, berukuran lebih kecil daripada ukuran atom tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal dari massa intinya. b. Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom serta elektron bergerak melintasi inti (seperti planet dalam tata surya).
  • 18. Kelemahan Model Atom Rutherford : •Ketidakmampuan untuk menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron. • Menurut teori Maxwell, jika elektron sebagai partikel bermuatan mengitari inti yang memiliki muatan yang berlawanan maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akan kehilangan tenaga/energi dalam bentuk radiasi sehingga akhirnya jatuh ke inti. 4. Model Atom Niels Bohr • Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum gas hidrogen. • Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom.
  • 19. Menurutnya : a) Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar elektron-elektron yang bermuatan negatif. b) Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut dengan tingkat energi utama (kulit elektron) yang dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n). c) Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi akan tetap sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan. d) Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke lintasan stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi. Sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang lebih tinggi ke rendah terjadi pelepasan energi. e) Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat energi terendah (disebut tingkat dasar = ground state).
  • 20. Kelemahan Model Atom Niels Bohr : • Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak. • Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia. 5. Model Atom Modern Dikembangkan berdasarkan teori mekanika kuantum yang disebut mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli : a. Louis Victor de Broglie Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang.
  • 21. b. Werner Heisenberg Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja. c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr) Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
  • 22. Nama Muatan Massa Penemu Relatif Mutlak Relatif Mutlak Proton +1 1,6 x 10-19 C 1 1,67 x 10-24 g Eugene G. (1886) Neutron 0 0 1 1,67 x 10-24 g J. Chadwick (1932) Elektron -1 -1,6 x 10-19 C 0 9,11 x 10-28 g J.J. Thomson (1897) PARTIKEL PENYUSUN ATOM
  • 23. NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA Keterangan: X = Lambang atom unsur A = Nomor massa Z = Nomor atom RUMUS: P = Z E = P  n = A - Z P = Proton Z = Nomor atom N = Neutron A = Nomor massa
  • 24. Nomor atom ini dalam dunia keteknikan menentukan: a. Sifat-sifat kimia suatu bahan b. Menentukan ikatan antara atom dan menentukan karakteristik mekanik dan kekuatan. c. Mengendalikan ukuran atom dan mempengaruhi konduktivitas listrik suatu bahan.
  • 25. ISOTOP, ISOTON & ISOBAR Isotop adalah atom-atom unsur sama, jumlah proton sama, tetapi jumlah neutron berbeda. Isoton adalah atom-atom unsur yang berbeda , nomor atom yang berbeda, tetapi memiliki jumlah neutron yang sama. Isobar adalah atom-atom unsur berbeda, nomor atom berbeda, tetapi nomor masa sama.
  • 26. KONFIGURASI ELEKTRON Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam kuit atom. Elektron valensi adalah jumlah elektron pada kulit paling luar. (elektron valensi tidak boleh lebih dari 8). Kulit (n) Nama kulit Jumlah elektron max. (2n2) 1 K 2(1) 2 = 2 2 L 2(2) 2 = 8 3 M 2(3) 2 = 18 4 N 2(4) 2 = 32 5 O 2(5) 2 = 50 6 P 2(6) 2 = 72 7 Q 2(7) 2 = 98
  • 27. Langkah-Langkah Penulisan Konfigurasi Elektron : Kulit-kulit diisi mulai dari kulit K, kemudian L dst. Khusus untuk golongan utama (golongan A) : Jumlah kulit = nomor periode Jumlah elektron valensi = nomor golongan Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar (elektron valensi) adalah 8. Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam membentuk suatu senyawa. Sifat kimia suatu unsur ditentukan juga oleh elektron valensinya. Oleh karena itu, unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama, akan memiliki sifat kimia yang mirip.
  • 28. LAMBANG UNSUR Aturan untuk menuliskan lambang unsur adalah sebagai berikut. •Jika suatu unsur dilambangkan dengan satu huruf , harus digunakan huruf kapital. Ex: Oksigen (O), Hidrogen (H), dll •Jika suatu unsur dilambangkan lebih satu huruf maka huruf pertama menggunakan huruf kapital dan huruf berikutnya menggunakan huruf kecil. Ex: seng (Zn), Emas (Au), Tembaga (Cu). Kobalt dilambangkan Co bukan CO. CO bukan lambang unsur tetapi lambang senyawa dari karbonmonoksida yang tersusun dari unsur karbon (C) dan oksigen (O).
  • 29. NAMA UNSUR MULAI NOMOR 104 MENGGUNAKAN AKAR KATA YANG MENYATAKAN NOMOR ATOM YAITU: Nil = 0 Un = 1 Bi = 2 Tri = 3 Quad = 4 Pent = 5 Hex = 6 Sept = 7 Okt = 8 Enn = 9  Unilseptium (Uns) Misalnya unsur nomor 107 Un  1 Nil  0 Sept  7 + ium
  • 30. SISTEM PERIODIK UNSUR A. MENURUT LAVOISIER.  Lavoisier mengelompokkan unsur berdasarkan gas, logam, non logam, dan tanah. Ex: gas = cahaya , kalor , oksigen non logam = sulfur, fosfor, karbon logam = perak, besi, emas tanah = kapur, magnesium, oksida B. HUKUM TRIADE DOBEREINER “ jika 3 hukum unsur yang sama sifatnya disusun secara berurutan menurut bertambahnya massa atom relatifnya maka massa atom relatif yang kedua merupakan rata-rata massa atom relatif unsur pertama dan ketiga”
  • 31. C. HUKUM OKTAF NEWLANDS J.W. Newlands merupakan orang yang mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Pada tahun 1863, ia menyatakan bahwa sifat sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan dan seterusnya. D. HUKUM MENDELEEV Mendeleev mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Cara pengelompokkan dilakukan dengan menggunakan kartu. Dalam kartu tersebut ditulis lambang atom, massa atom relatifnya dan sifat-sifatnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur- unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
  • 32. . Sistem periodik yang disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut: Mendeleev sengaja mengosongkan beberapa tempat untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa kotak juga sengaja dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai dengan ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh Mendeleev.
  • 33. E. Sistem Periodik Modern dari Hhenry G. Moseley Pada awal abad 20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukkan bahwa urut-urutan unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai dengan keniakan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53). F. Sistem Periodik Modern Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itu sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamakan Tabel Periodik.
  • 34. Periode Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut. Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang. Periode Jumlah Unsur Nama Atom 1 2 1-2 2 8 3-10 3 8 11-18 4 18 19-36 5 18 37-54 6 32 55-86 7 23 87-118
  • 35. Golongan Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang terbagi menjadi 8 golongan utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B). Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama. Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik : Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu : Golongan IA = golongan Alkali Golongan IIA = golongan Alkali Tanah Golongan IIIA = golongan Boron Golongan IVA = golongan Karbon Golongan VA = golongan Nitrogen Golongan VIA = golongan Oksigen Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia
  • 36. Unsur transisi dan transisi dalam Unsur Transisi Unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B disebut unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA Unsur transisi dalam Dua baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari: Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoid atau lantanida Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur.
  • 37. KONFIGURASI ELEKTRON MODERN (MEKANIKA KUANTUM) Penentuan kedudukan elektron dalam atom dilakukan dengan menggunakan bilangan kuantum. Ada 4 bilangan kuantum: 1. Bilangan kuantum utama (n)  Menyatakan dikulit dimana elektron beredar. No. Kulit Nama Kulit Jumlah elektron max N = 1 K 2 N = 2 L 8 N = 3 M 18
  • 38. 2. Bilangan kuantum Azimut ( ℓ ) Menyatakan disub kulit mana elektron beredar. No. Kulit Nama Kulit Jumlah sub kulit Marga ℓ (0 s/d n-1) Beredar sub kulit 1 K 1 0 s 2 L 2 0,1 s,p 3 M 3 0,1,2 s,p,d 4 N 4 0,1,2,3 s,p,d,f
  • 39. 3. Bilangan kuantum magnetik (m)  Menyatakan diorbital mana elektron beredar. Bilangan kuantum magnetik dilambangkan dengan . Nilainya tergantung pada bilangan. Kuantum azimut , yaitu dari - ℓ s/d + ℓ 4. Bilangan kuantum spin (s) Menyatakan ke arah mana elektron beredar. = berputar searah jarum jam , nilai s = +1/2 = berputar berlawanan arah jarum jam, nilai s = -1/2
  • 40. Penuisan konfigurasi elektron modern. Berdasarkan 3 aturan yaitu: 1. Aturan Aufloau Pengisian elektron pada orbital dimulai dari tingkat energi terendah ketingkat energi tertinggi. Urutannya: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
  • 41. 2. Kaidah Hund “orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu oleh satu elektron arah (spin) yang sama dahulu kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin) berlawanan atau dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital masing-masing terisi satu elektron terlebih dengan arah panah yang sama kemudian sisa elektronnya baru diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah sebaliknya”.
  • 42. 3. Asas larangan Pauli Tidak mungkin dalam satu atom ada elektron yang memiliki harga keempat bilangan kuantum yang sama. Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur Untuk menentukan letak periode suatu unsur relatif mudah. Periode suatu unsur sama dengan nomor kulit terbesarnya dalam konfigurasi elektron. musalnya : 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 Nomor kulit terbesarnya adalah 4 (dalam 4s1) maka Cr terletak dalam periode 4 Sedangkan untuk menentukan golongan menggunakan tabel. Bila subkulit terakhirnya pada s atau p maka digolongkan dalam golongan A (utama) sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka digolongkan dalam golongan B (transisi).
  • 43. Contoh: 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 Periode = 4 Golongan = VI B
  • 44. Golongan transisi dalam ( Lantanida & Aktinida ) Elektron valensi Golongan 6s24f1-14 Lantanida 7s25f1-14 Aktinida
  • 45. Sifat-sifat Periodik Unsur Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan. Jari-jari Atom Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti. Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar jari-jarinya. Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin kuat gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari- jarinya
  • 46. Energi Ionisasi Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas. Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom. dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah
  • 47. Besar kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar energi ionisasi dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi bertambah
  • 48. Afinitas Elektron Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung berkurang Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung bertambah Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan halogen Keelektronegatifan Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan. Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar tentu akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.
  • 49. Sifat Logam dan Nonlogam Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin berkurang sifat logamnya. Kereaktifan Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA.