Teks tersebut membahas tentang keutamaan taqwa kepada Allah dan surga yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. Ia menjelaskan bahwa iman ditambah dengan taqwa adalah sifat mulia bagi seorang muslim, dan bahwa orang yang paling mulia di hadapan Allah adalah yang paling bertaqwa. Teks tersebut juga menyebutkan ayat Al-Quran tentang surga yang luas yang dijanjikan bagi orang-orang yang bertaqwa
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur 10 Dosa Besar
Kutipan Tausiyah KH. Yusuf Mansur mengenai larangan mengerjakan 10 Dosa Besar (sesuai urutan) :
1. Syirik dan Menyekutukan Allah
2. Meninggalkan Shalat
3. Durhaka Kepada Orangtua
4. Zina dan Mendekati Zina
5. Harta Haram dari Rezeki yang Haram
6. Minum-minuman Keras, Judi, Narkoba
7. Memutus Silaturahim
8. Menuduh Orang Berzina, Saksi Palsu, Berbohong
9. Kikir atau Pelit
10. Gosip, Ghibah atau Bergunjing
Ayat-ayat al-Quran dan Doa-doa yang terdapat di dalam helaian ini adalah seperti yang terdapat di dalam applikasi m-mathurat. Kami juga menyertakan suara bacaan al-Ma’thurat di dalam applikasi mobil tersebut. Sila muat-turun dari:
http://bit.ly/mathurat
"Jika) hamba Allah berkata,’Yang mana hartaku, yang mana hartaku,” sesungguhnya baginya tiga macam harta; apa yang dia makan lalu lenyap, apa yang dia pakai lalu lusuh, dan apa yang dia infakkan tapi akan tetap tersimpan. Apa saja selain itu, akan lenyap dan meninggalkan manusia.
Suatu ketika Umar bin Khattab bertanya kepada Ubai bin Ka’ab tentang Taqwa. Ubai balik bertanya: “Apakah anda pernah melewati jalan yang banyak durinya?”, “Pernah” jawab Umar. Ubai bertanya kembali:“Bagaimana ketika anda melewatinya?” Umar menjawab: “Saya bersungguh-sungguh serta berhati-hati sekali supaya tidak kena duri”. Ubai akhirnya mengatakan: “Itulah arti Taqwa yang sebenar- benarnya.”
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (TQS Al-'Ashr,103:1-3)
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur 10 Dosa Besar
Kutipan Tausiyah KH. Yusuf Mansur mengenai larangan mengerjakan 10 Dosa Besar (sesuai urutan) :
1. Syirik dan Menyekutukan Allah
2. Meninggalkan Shalat
3. Durhaka Kepada Orangtua
4. Zina dan Mendekati Zina
5. Harta Haram dari Rezeki yang Haram
6. Minum-minuman Keras, Judi, Narkoba
7. Memutus Silaturahim
8. Menuduh Orang Berzina, Saksi Palsu, Berbohong
9. Kikir atau Pelit
10. Gosip, Ghibah atau Bergunjing
Pada presentasi ini terdapat revisi dan tambahan dari presentasi "Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran" sebelumnya.
File PPT & DOC dapat didownload di https://goo.gl/ym7bLt
Semoga bermanfaat...
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur 10 Dosa Besar
Kutipan Tausiyah KH. Yusuf Mansur mengenai larangan mengerjakan 10 Dosa Besar (sesuai urutan) :
1. Syirik dan Menyekutukan Allah
2. Meninggalkan Shalat
3. Durhaka Kepada Orangtua
4. Zina dan Mendekati Zina
5. Harta Haram dari Rezeki yang Haram
6. Minum-minuman Keras, Judi, Narkoba
7. Memutus Silaturahim
8. Menuduh Orang Berzina, Saksi Palsu, Berbohong
9. Kikir atau Pelit
10. Gosip, Ghibah atau Bergunjing
Ayat-ayat al-Quran dan Doa-doa yang terdapat di dalam helaian ini adalah seperti yang terdapat di dalam applikasi m-mathurat. Kami juga menyertakan suara bacaan al-Ma’thurat di dalam applikasi mobil tersebut. Sila muat-turun dari:
http://bit.ly/mathurat
"Jika) hamba Allah berkata,’Yang mana hartaku, yang mana hartaku,” sesungguhnya baginya tiga macam harta; apa yang dia makan lalu lenyap, apa yang dia pakai lalu lusuh, dan apa yang dia infakkan tapi akan tetap tersimpan. Apa saja selain itu, akan lenyap dan meninggalkan manusia.
Suatu ketika Umar bin Khattab bertanya kepada Ubai bin Ka’ab tentang Taqwa. Ubai balik bertanya: “Apakah anda pernah melewati jalan yang banyak durinya?”, “Pernah” jawab Umar. Ubai bertanya kembali:“Bagaimana ketika anda melewatinya?” Umar menjawab: “Saya bersungguh-sungguh serta berhati-hati sekali supaya tidak kena duri”. Ubai akhirnya mengatakan: “Itulah arti Taqwa yang sebenar- benarnya.”
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (TQS Al-'Ashr,103:1-3)
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur 10 Dosa Besar
Kutipan Tausiyah KH. Yusuf Mansur mengenai larangan mengerjakan 10 Dosa Besar (sesuai urutan) :
1. Syirik dan Menyekutukan Allah
2. Meninggalkan Shalat
3. Durhaka Kepada Orangtua
4. Zina dan Mendekati Zina
5. Harta Haram dari Rezeki yang Haram
6. Minum-minuman Keras, Judi, Narkoba
7. Memutus Silaturahim
8. Menuduh Orang Berzina, Saksi Palsu, Berbohong
9. Kikir atau Pelit
10. Gosip, Ghibah atau Bergunjing
Pada presentasi ini terdapat revisi dan tambahan dari presentasi "Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran" sebelumnya.
File PPT & DOC dapat didownload di https://goo.gl/ym7bLt
Semoga bermanfaat...
Materi Perbandingan Madzhab
Shiyam wal Qiyam 4 madzhab
disampaikan :
Pendidikan Muballigh Al-Azhar (PMA)
Masjid Al-Azhar <depan>
Jln. Dr. Sumarmo Sentra Primer Baru, Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur
Ahkam Wudhu
Materi Perbandingan Madzhab
disampaikan :
Pendidikan Muballigh Al-Azhar (PMA)
Masjid Al-Azhar <depan>
Jln. Dr. Sumarmo Sentra Primer Baru, Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur
Materi Perbandingan Madzhab
Ahkam Sholat
disampaikan :
Pendidikan Muballigh Al-Azhar (PMA)
Masjid Al-Azhar <depan>
Jln. Dr. Sumarmo Sentra Primer Baru, Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatarMuchammad Dimyati
Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatar
disampaikan :
Pendidikan Muballigh Al-Azhar (PMA)
Masjid Al-Azhar <depan>
Jln. Dr. Sumarmo Sentra Primer Baru, Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur
2. Daftar Isi
1. Kandungan surat At-Takaatsur ………........……...……
3
2. Hikmah Isra’ Mi’raj ………………….……........….…... 11
3. Tawassul dengan amal sholeh ….……….……….......... 20
3. Gunakan kesempatan hidup ini untuk beribadah kepada
Allah …………........……….…………….……............. 27
4. Pesan Rasulullah kepada sahabat Tsauban ……..........
35
2
4. Surga yang Allah ta’ala ciptakan yang penuh dengan kenikmatan, penuh
dengan kebahagiaan, penuh dengan kesenangan. Itu semuanya disediakan
bagi orang-orang yang bertaqwa. Allah ta’ala menyebutkan :
ْ ِ ُ َٔ ُ َّ
َوﺳﺎرﻋﻮا اﱃ َﻣﻐ ِﻔ َﺮ ٍة ِﻣﻦ َِرﺑّﲂ َوﺟـَﻨَّﺔ ﻋ ْﺮﺿُ ﻬَﺎ اﻟﺴ ٰﻤ َﻮات َواﻻ ْرض ُٔاﻋﺪَّت ِﻟﻠْ ُﻤﺘَّ ِﻘ ْﲔ
َ ٍ ُْ ْ ْ َ ُ ِ َ
ِٕ
“Dan bergegaslah untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu, dan
١٣٣ اﻟﻨﺴﺎء
untuk mendapatkan kebahagiaan yang berupa surga yang itu lebih luas
dari pada langit dan bumi, dan itu disiapkan dan disediakan
bagi orang-orang yang bertaqwa”.
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam pun juga mengatakan bahwa orang
yang dekat dengan beliau kelak, secara maknawi adalah orang yang
bertaqwa, siapapun mereka dan dari golongan manapun mereka.
Ma’asyirol Muslimin rohimakumulloh
Tema khutbah kali ini adalah tentang surat At-Takatsur, surat yang
diturunkan oleh Allah ta’ala kepada Rasulullah Muhammad ketika beliau
ada di Makkah, surat yang terdiri dari 8 ayat, 36 kata dan 152 huruf. Sebab
turunnya ayat ini atau surat At-Takatsur ini adalah tentang kebiasaan
orang-orang Yahudi, yang membangga-banggakan diri, membanggabanggakan kabilahnya, membangga-banggakan kaumnya, membanggabanggakan nasabnya, sehingga karena mereka membanggakan kaum dan
golongannya mereka tidak ingin ada seorang nabi selain dari golongan
mereka, karena itu mereka tidak percaya ketika Rasulullah shallallahu
alayhi wa sallam dari bangsa Quraiys, dari orang Arab diutus oleh Allah
ta’ala untuk menjadi nabi mereka pun tidak percaya, meskipun kabar
tentang dianggkatnya seorang nabi dari bangsa Arab itu ada di dalam kitab
Taurat yang asli, tapi mereka karena bangga dengan kekayaan, bangga
dengan kaumnya, bangga dengan golongannya, mereka tidak menerima
dengan satu kebenaran, meskipun begitu surat At-Takatsur ini
mengingatkan kita semua. Allah ta’ala menyebutkan pada awal surat ini :
١ اﻟﺘﲀﺛﺮ
َ ُ
َاﻟْﻬٰـﻜـ ُﻢ اﻟﺘَّـﲀﺛُـ ُﺮ
Kalian dilalaikan, kalian dilupakan, dengan menumpuk-numpuk harta,
kalian mem-banggakan dengan harta kalian dengan kekayaan kalian
dengan nasab kalian dengan jabatan kalian, sehingga kalian lupa dari taat
kepada Allah ta’ala, padahal kekayaan yang kita punyai tidak akan pernah
4
5. kita bawa ke liang kubur, padahal kekayaan yang kita punyai adalah apa
yang kita pakai kemudian usang dan kita tinggalkan, apa yang kita makan
kemudian kita keluarkan, atau apa yang kita infaqkan kita sedekahkan yang
itu nanti itu akan kita dapatkan pahalanya dari Allah ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin rohimakumulloh
Kita lihat pada diri kita masing-masing, banyak di antara kita dilalaikan,
ditipu oleh kenikmatan dunia dan Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam
bersabda :
َ
ﻻ ﻳ َ ْﻤﻠ َُﺆ ﺑ َـﻄﻦ ا ْﺑﻦ ا َٓدم اﻻَّ اﻟﺘُّـ َﺮاب
ُ
َ ِ ُ ْ
ِٕ
“Tidak akan pernah kenyang, tidak akan merasa puas, perut anak Adam
kecuali apabila sudah dibungkam dengan tanah, artinya
kecuali apabila dia sudah meninggal dunia”.
Dunia apabila kita kejar bagaikan fata-morgana, semakin dekat semakin
menjauh, dunia apabila kita kejar bagaikan kita minum air lautan, semakin
kita minum semakin kita merasa kehausan.. itulah dunia, dan
kebanyakan`di antara kita dila-laikan oleh kenikmatan-kenikmatan dunia.
Allah kemudian menyebutkan dalam ayat berikutnya :
٢ اﻟﺘﲀﺛﺮ
َّ َ
ﺣـﱴ ُز ْر ُُﰎ اﻟْ َﻤ َﻘﺎ ِﺑ َﺮ
Baru orang itu akan sadar, insaf, ketika dia kemudian meninggal dunia,
ketika dia digiring dibawa jenazahnya keliang kubur, baru orang itu akan
sadar, bahwa kesempatan hidup di dunia, kesempatan untuk mendapatkan
bekal yang baik di dunia telah habis... kebanyakan orang hidup itu bagaikan
orang yang tidur, dia baru sadar ketika dia bangun dari tidurnya, sama
ketika kita hidup di dunia kita bayak lalai kita banyak ditipu oleh
kenikmatan duniawi, kemudian ketika datang ajal menjemput baru sadar
bahwa kesempatan waktu beramal sholeh, menabung keba-jikan telah
habis bahkan orang kafir mengatakan
“Ya Rob kalau seandainya engkau kembalikan aku ke dunia
untuk bisa melakukan amal kebaikan”,
tapi kesempatan itu sudah tidak ada lagi, penyesalan hanya adanya di
akhir, tidak ada penyesalan itu di depan. Karenanya waktu yang kita
punyai, haruslah kita manfaatkan sebaik mungkin. Kelak ketika kita
meninggal dunia Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam mengingatkan :
5
6. َ ْ
ََ ُُ ُُ ٌ َ ُ
ٌِ َ
اذا َﻣﺎت ا ْﺑﻦ ا َٓد ْم ﺗَ ِﺒ َﻌﻪ ﺛَﻼث َٔاﻫْهل َو َﻣﺎهل َوﲻ ُُهل َوﻋَﺎدَت اث ِﱐ َوﺑ َ ِﻘﻲ َواﺣﺪ
ُ َ َ
ِٕ
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam mengingatkan, ketika
kita
meninggal dunia maka yang menghantarkan kita ada tiga perkara, keluarga
juga mengantarkan kita dalam isak tangis, kepiluan, kesedihan, meratapi
kepergian kita. Harta kita kalau seandaianya kita orang kaya, mobil kita
menghantarkan jenazah kita, dan yang ketiga amal ibadah kita, dua di
antara tiga ini akan kembali, keluarga kita akan kembali dengan kepiluan,
kesedihan isak tangis mereka, harta kita pun juga akan kembali, yang akan
menyertai kita adalah amal kita masing-masing.
Liang kubur bagaikan kotak amal yang tidak akan pernah diisi kecuali oleh
diri kita masing-masing, akankah liang kubur kita termasuk “Raudhah Min
Riyaadhil Jannah, taman Surga” atau justru sebaliknya termasuk “Hufratun
Min Hufarin Niiraan” termasuk kubangan dari kubangan neraka. Semoga
liang kubur kita penuh dengan amal ibadah yang baik, sehingga liang kubur
kita penuh dengan sinar dan menyinari apa yang ada di dalamnya.
Ma’asyirol Muslimin rohimakumulloh
Kemudian pada ayat selanjutnya Allah ta’ala memgingatkan :
٤-٣ اﻟﺘﲀﺛﺮ
الك ﺳ ْﻮ َف ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻤ ْﻮن، َُّﰒ الك ﺳ ْﻮ َف ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻤ ْﻮن
َ
َ َّ َ َ
َ َّ َ
Niscaya, pasti, kalian semuanya akan tahu –Allah sampai mengulang dua
kali–, kalian akan tahu, bagaimana, ketika datang ajal. Maka apabila orang
itu termasuk orang mukmin yang mendapatkan rahmah, dia akan
mengatakan kepada orang-orang disekelilingnya meskipun mereka tidak
mendengarnya, dia mengatakan “ajjiluu-nii-‘ajjiluunii” segerakan saya,
segerakan saya, karena dia tahu dia orang yang mendapatkan nikmat dan
rahmat dari Allah, tapi sebaliknya orang yang mendapatkan murka di dalam
kuburannya, siksa dan malaikat Munkar dan Nankir di dalam kuburannya,
dia akan mengatakan “akhiruuni-akhiruuni” pelankan saja, tunda saja
penguburan ini, karena dia tahu bahwa dia akan mendapatkan siksaan dari
Allah ta’ala.
٤-٣ اﻟﺘﲀﺛﺮ
الك ﺳ ْﻮ َف ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻤ ْﻮن، َُّﰒ الك ﺳ ْﻮ َف ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻤ ْﻮن
َ
َ َّ َ
َ َّ َ َ
Niscaya semua di antara kita akan menghadapinya, perbedaanya adalah
waktu dan kita tidak tahu apakah umur yang terlewatkan dari kita itu lebih
6
7. banyak, lebih panjang dari yang tersisa dari umur kita. Tidak ada bisa
menjamin besok kita masih hidup, tidak ada yang bisa menjamin nanti
malam saya masih hidup. Hitungan kehidupan itu bukan hitungan hari atau
kemudian minggu atau bulan atau tahun tapi hitungan kehidupan itu
adalah hitungan detik dan menit, salah seorang penyair mengatakan :
ٌ
ان اﻟْﺤﻴ َﺎ َة دَﻗ َﺎﺋِـﻖ َوﺛَـﻮان
دﻗّـ َﺎت ﻗَﻠْﺐ اﻟْ َﻤ ْﺮ ِء ﻗَﺎﺋِ َةل َُهل
ِ ُ َ
ِ َ ُ
َ َّ
ِٕ
“Detak jantung seseorang itu mengingatkan dirinya,
sesungguhnya kehidupan itu adalah hitungan menit ataupun detik.”
apabila beberapa menit saja detak jantung kita ini tidak bergerak maka
orang itu akan dikatakan meninggal dunia
Ma’asyirol Muslimin rohimakumulloh
Ayat yang berikut-nya Allah mengatakan :
٦-٥ اﻟﺘﲀﺛﺮ
ِ َ
ِ َ َّ
َّ َ
الك ﻟَ ْﻮ ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻤ ْﻮن ﻋ َْﲅ اﻟْ َﻴ ِﻘ ْﲔ، ﻟ َ ََﱰ ُون اﻟْﺠﺤ َْﲓ
ِ
Seandainya kalian tahu dengan “Ilmul Yakin”, dengan ilmu yang benar,
“lataro-wunnal Jahiim” kalian wahai orang-orang kafir akan diperlihatkan
di dalam kuburan kalian, tempat kalian di neraka sungguh merupakan
siksaan tiada taranya. Orang yang ketika menanti di dunia ini pasti akan
membosankan, meskipun yang dinanti-nantikan adalah sesuatu yang
membahagiakan, bagaimana dengan penantian orang yang menanti
sesuatu yang merupakan siksaan, pasti akan menyiksa, bukan dalam
hitungan hari, bukan dalam hitungan bulan, bukan dalam hitungan tahun,
tapi ribuan tahun yang kita tidak tahu kapan, orang itu akan menanti
dengan penuh siksaan.
٧-٦ اﻟﺘﲀﺛﺮ
ِ َ َّ
ﻟَ ََﱰ ُون اﻟْﺠﺤ َْﲓ، َُّﰒ ﻟَ ََﱰ ُوﳖَّ َﺎ ﻋَ ْﲔ اﻟْ َﻴ ِﻘ ْﲔ
ِ َ
Kemudian orang kafir ini ketika dimasukkan ke dalam neraka Jahannan,
maka dia akan mengetahui dengan “ainul yaqiin” dengan sebenar-benar
keyakinan, sebenar-benar pengetahuan, bagaimana pedihnya siksaan di
dalam neraka, neraka yang menyiksa malaikat yang menyiksa minuman
dan makanan yang menyiksa semuanya terjadi untuk selama-lamanya,
sungguh tiada tara, tiada bandingan dengan siksaan yang ada di dunia.
Sekarang ini kita senantiasa berharap mudah-mudahan kita termasuk
orang-orang yang diselamatkan dari siksaan api neraka. Ayat yang terakhir
Allah ta’ala mengatakan :
7
8. ٨ اﻟﺘﲀﺛﺮ
َُّﰒ ﻟَﺘُﺴـﺌَﻠُﻦ ﻳ َ ْﻮ َﻣ ِﺌﺬ ﻋﻦ اﻟﻨَّ ِﻌ ْﲓ
ِ َ ٍ َّ ْ
Nanti pada hari kiamat kalian akan ditanya tentang kenikmatan yang kalian
dapatkan di dunia, sekarang tidak ada hisab, sekarang adalah waktu kita
untuk beramal, tapi kelak kita tidak ada waktu untuk beramal, waktu yang
ada adalah hisab perhitungan amal ibadah kita. Rasulullah shallallahu
alayhi wa sallam di antara doa beliau, beliau mengatakan :
َ ُ َ ْ
،َاﻟﻠﻬُﻢ ار ُز ْﻗ ِﲏ ﺣﺒَّﻚ، َوﺣﺐ َﻣﻦ ُِﳛ ُّﺒﻚ، َوﺣﺐ َﻣﻦ ﻳُ َﻘ ِّﺮﺑ ُـ ِﲏ اﱃ ﺣ ِﺒّﻚ
ْ َّ ُ َ ْ َّ ُ َ ُ ْ ْ َّ
ِٕ ِ ٓ ْ ِ َٔ ِ ْ ِ ِ َ
َواﺟ َﻌﻞ ﺣﺒَّﻚ َٔاﺣﺐ اﱄ ﻣﻦ ﻧﻔﴘ َواﻫْﲇ َوﻣﻦ اﻟﻤﺎء اﻟْﺒ َﺎ ِر ِد
َ ْ ِ ْ ْ َّ َّ َ َ ُ ْ ْ
ِٕ
“Ya Allah berikanlah aku kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada
orang-orang yang cinta kepada-Mu, kecintaan kepada orang-orang yang
bisa mendekatkanku cinta kepada-Mu, dan jadikanlah cintaku kepada-Mu
lebih dari pada cintaku kepada diriku sendiri, kepada keluargaku
dan kepada air yang dingin”.
Pada kalimat yang terakhir Rasulullah menyebutkan “air yang dingin” itu
artinya untuk mengingatkan kita bahwa air yang dingin adalah merupakan
kenikmatan yang terkadang juga melalaikan seseorang dari beribadah
kepada Allah ta’ala sehingga Rasulullah memohon jangan sampai nikmat
ini, melalaikan atau mengurangi kecintaannya kepada Allah ta’ala, air
mungkin di Indonesia di negara kita gampang untuk mendapatkannya tapi
di sebagian tempat air itu susah untuk didapatkan, bila seseorang minum
dalam keadaan haus, maka dia akan merasakan nikmat yang tiada taranya.
Sungguh air yang mudah kita dapatkan itu pun nanti akan dipertanyakan
oleh Allah ta’ala bagaimana dengan kenikmatan-kenikmatan yang lainnya,
nikmat sehat, nikmat kekayaan, nikmat anggota tubuh, nikmat waktu,
nikmat masa muda, semuanya akan ditanyakan oleh Allah ta’ala maka
persiapkan jawaban untuk itu semua, jawabannya akan bisa kita jawab
ketika kita bisa mendapatkan bekal amal bekal ibadah yang baik di dunia
ini. Sehingga semuanya akan dijawab oleh amal ibadah kita.
Ma’asyirol Muslimin rohimakumulloh
Semoga surat At-Takatsur ini menjadikan dampak bagi kita, untuk kita
sadar, kita tidak dilalaikan lagi oleh kenikmatan-kenikmatan duniawi, kita
jadi orang yang sadar atas kelalaian kita sebelum kita disadarkan oleh ajal
kita, kita menjadi orang yang ingat akan beribadah kepada Allah ta’ala
8
9. ingat akan adanya ajal kita, sebelum kita diinggatkan oleh datangnya ajal
kita, kita menjadi orang-orang yang bisa mengamalkan perintah Allah dan
Rasul-Nya, sehingga bekal kita di untuk di liang kubur bertumpuk dan
semakin banyak dan bisa kita banggakan di akhirat kelak.
Itulah materi khutbah yang bisa saya sampaikan, mudah mudahan ada
hikmah dan manfaatnya.
ُْ ْ ُ
َ
َاب َركَ ﷲ ِﱄ َوﻟَﲂ ِﰲ اﻟْ ُﻘ ْﺮا ِٓن اﻟْ َﻌﻈﲓ، َوﻧ َ َﻔ َﻌ ِﲏ َوا َّاي ُْﰼ ِﻣﻦ ْاﻻٓايت َواذلﻛﺮ اﻟْﺤﻜﲓ، َوﺗَ َﻘﺒَّﻞ ِﻣ ِ ّﲏ
ْ ِ َ ِ ْ ِّ ِ َ َ
ْ ِ
ْ
ِٕ
َو ِﻣ ْﻨﲂ ِﺗﻼ َوﺗ َُﻪ اﻧ َُّﻪ ﻫُﻮ اﻟﺴ ِﻤ ْﻴ ُﻊ اﻟْ َﻌ ِﻠﲓ
ْ
َّ َ ِٕ َ ْ ُ
9
11. [|~Åt{ áÜtË `|ËÜt}
i
jk
ُْ ِ ِ ْ
ْ ْ ُ ْ
ان اﻟْﺤ ْﻤــﺪَ ِ ، َْﳓ َﻤــﺪُ ُﻩ َوﻧَﺴــ َﺘ ِﻌ ْﻴ ُﻨﻪ َوﻧَﺴــ َﺘﻐ ِﻔ ُﺮ ُﻩ َوﻧَﺴــﳤَ ْﺪﻳْﻪ، َوﻧ َ ُﻌــﻮذ ِاب ِ ، ِﻣــﻦ ﴍ ْو ِر
ُُ ْ
َ َّ
ِ
َ ْ ِ َ ِٕ ِ
َّ ِ َ ُ ِ ْ
.َٔاﻧْ ُﻔﺴـﻨَﺎ َوﺳ ِﻴّﺌ َﺎت َٔاﲻﺎ ِﻟﻨَﺎ، َﻣﻦ ﳞَ ْﺪ ِﻩ ﷲ ﻓَﻼ ُﻣﻀﻞ َُهل، َو َﻣﻦ ﻳُﻀْ ِﻠﻞ ﻓَﻠَﻦ َﲡِﺪَ َُهل َو ِﻟ ّﻴ ًﺎ ُﻣ ْﺮﺷـﺪً ا
ْ ْ ْ
َ ْ ْ
َ َِ َ ْ ُ
َّ َ َّ ِ َ َ َ َ
َٔاﺷـﻬَﺪُ َٔان ﻻ ا َٰهل اﻻَّ ﷲ َوﺣــﺪَ ُﻩ ﻻ ﴍﻳْــﻚ َُهل، َوﻻ ﺷـ ِﺒ ْﻴﻪ َوﻻ ﺿـﺪ َوﻻ ِﻧـﺪ َُهل. َو َٔاﺷـﻬَﺪُ َٔان
َّ ْ
ِٕ َ ِٕ َ ﺣ ِﺒ
َِ
ِ
َ
ﺳـ ِ ّﻴﺪَ ان َو َ ْﻴﺒَﻨﺎ َوﻋﻈ ْﻴ َﻤﻨ َﺎ َوﻗَﺎﺋِﺪَ ان ُﻣﺤﻤﺪً ا، ﻋ ْﺒﺪُ ُﻩ َو َرﺳ ْﻮ ُهلُ، َوﺻ ِﻔﻴ ُُّﻪ َوﺧ ِﻠـ ْﻴ ُهلُ، َوﺟﺎﻫَـﺪَ ِﰲ ﷲ
َ َّ َ َ
َ
َ
َ
ُ
ََ َ
َٔ
َ َّ َ
ﺣﻖ ِهجﺎ ِد ِﻩ، ﺑَﻠ ََّﻎ اﻟ ِّﺮﺳﺎةل َو َٔادَّى ْاﻻ َﻣﺎﻧ َ َﺔ َوﻧ َﺼﺢ ْاﻻ َّﻣ َﺔ، ﻓَﺠ َﺰى ﷲ ﻋﻨّ َﺎ ﺧَﲑ َﻣﺎ ﺟ َﺰى ﻧ َ ِﺒﻴًّﺎ ِﻣـﻦ
ْ
َ ُٔ َ َ
َ َْ َ ُ
ٍّ ُ َ ٍّ ُ ِ ْ َ ُ َ َ ْ ُ ّ ِ ُ َ ِ ُ َ َ
ُ َ ِ
،َٔاﻧْ ِﺒ َﻴﺎﺋِﻪ. ﺻـﻠَ َﻮات َر ِّﰊ َوﺳـﻼ ُﻣﻪ ﻋَﻠَ ْﻴـﻪ، َوﻋَـﲆ ﰻ َرﺳـﻮلٍ َٔا ْرﺳـهل، َوﲱـﺐ ﰻ، َوءالِ ﰻ
َو َﻣﻦ ﺗَ ِﺒ َﻌﻬ ُْﻢ ِابﺣﺴﺎن ا َﱃ ﻳ َ ْﻮم ادل ْﻳﻦ. َٔا َّﻣﺎ ﺑ َ ْﻌﺪُ ، َﻣ َﻌﺎﴍ اﻟْ ُﻤﺴ ِﻠ ِﻤ ْﲔ َرﲪﲂ ﷲ، ُٔا ْوﺻـ ْﻴﲂ َوا َّايي
ٍ َْ
ْ
ِ ِّ ِ
َ ُْ ِ ُ ُُ َِ َ ْ َ ِ
ِٕ ِ ِﺑ َﺘ ْﻘـﻮى ﷲ ِٕاﻟْ َﻌﻈـﲓ، ِٕﻓَ َﻘـﺪْ ﻓَـﺎز اﻟْ ُﻤﺘَّ ُﻘـﻮن. ﻗَـﺎل ﷲ ﺗَﻌـ َﺎﱃ ِﰲ ﻛ َﺘﺎﺑِـﻪ اﻟﻜـﺮ ْﱘ َٔاﻋـﻮذ ِاب
َ ْ َ َ ُ ٰ ْ ِ ِ ْ َ ِ ِ ُ ْ ُ ِﻣـﻦ
َ
ْ ِ ِ َ
اﻟﺸـ ْﻴﻄﺎن اﻟﺮﺟ ِْﲓ ﺑِﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﲪﻦ اﻟﺮﺣﲓ ٰاي َٔاﳞُّ َﺎ اذل ْﻳﻦ ا ٓ َﻣﻨُـﻮا اﺗ َّ ُﻘـﻮا ﷲ َوﻟْ َﺘ ْﻨﻈـﺮ ﻧ َ ْﻔـﺲ َﻣـﺎ
ٌ ْ ُ َ
ْ ِ َّ ِ ٰ ْ َّ ِ ِ ْ ِ َّ ِ َ َّ
ْ َ ِ َّ
١٨ ﻗَﺪﻣﺖ ِﻟﻐﺪ، واﺗَّﻘﻮا ﷲ ان ﷲ ﺧﺒِﲑ ِﺑﻤﺎ ﺗَﻌﻤﻠُﻮن اﳊﴩ
ْ َ ْ َ ٌ ْ َ َ َّ ِٕ َ ُ َ ٍ َ ْ َ َّ
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Marilah pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, kita
tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena
hanya dengan iman dan takwa, seseorang akan beruntung, seseorang akan
selamat dunia dan di akhiratnya. Orang yang beriman kemudian ditambah
dengan bertakwa, menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua
larangan Allah, maka merekalah yang akan mendapatkan jaminan selamat
dunia dan akhiratnya. Cukup bagi kita untuk senantiasa bersyukur kepada
Allah atas dua nikmat ini, nikmat iman dan nikmat takwa, karena hanya
dengan iman dan takwa seseorang akan mendapatkan kemulyaan yang
lebih dari pada yang lainnya, Allah sebutkan dalam Al-Qur’an :
١٣ اﳊﺠﺮات
ْ ُ ِ ِ ْ ُ ْ َّ
ان َٔاﻛ َﺮ َﻣﲂ ﻋ ْﻨﺪَ ﷲ َٔاﺗْ َﻘﺎﰼ
ِٕ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia, menurut Allah, adalah orang
yang paling bertakwa di antara kalian”.
11
12. Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam, mendapatkan kemulyaan yang
begitu luar biasa, lebih mulia dari pada malaikat, lebih mulia dari pada
nabi-nabi yang lainnya, bahkan makhluk yang paling mulia di antara
makhluk-makhluk Allah, karena keimanan, karena ketakwaan yang ada
pada diri beliau.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam, ketika masuk bulan Rajab beliau
mengajarkan kepada kita satu doa, doanya adalah :
َاﻟﻠّﻬُﻢ َاب ِركْ ﻟَﻨ َﺎ ِﰲ َرﺟﺐ َوﺷ ْﻌﺒ َﺎن َوﺑ َ ِﻠ ّْﻐﻨَﺎ َر َﻣﻀَ ﺎن
ْ
َ َ َ َ ْ
َّ
"Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban
dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan".
Bulan Rajab dan bulan Sya’ban adalah bulan yang mulia, bulan yang mana
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam, memohon keberkahan, memohon
kebaikan, memohon tambahan kebaikan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Karena ingin mendapatkan tambahan kebaikan, maka niscaya, pada bulan
Rajab dan bulan Sya’ban mari kita tingkatkan iman dan takwa kita kepada
Allah subhanahu wa ta’ala. mari kita tingkatkan amal ibadah kita kepada
Allah subhanahu wa ta’ala, agar kita termasuk orang-orang yang
mendapatkan keberkahan pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban.
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam juga mengatakan ,وﺑ َ ِﻠّﻐﻨَﺎ َرﻣﻀَ ﺎنdan
ْ َ ْ َ
sampaikan, pertemukan kami dengan bulan Ramadlan, karena beliau rindu
untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadlan, padahal beliau adalah
orang yang telah diampuni dosa-dosanya, yang telah lalu dan yang akan
datang, masih rindu, masih ingin berjumpa dengan bulan Ramadlan, bulan
yang penuh dengan kenikmatan, bulan yang penuh dengan keistimewaan,
bulan ibadah, ibadah kita pada bulan Ramadlan dilipatgandakan oleh Allah
subhanahu wa ta’ala. Kalau Rasulullah Muhammad menginginkan kembali
untuk bertemu dengan bulan Ramadlan, maka lebih utama kita, yang masih
banyak dosanya, yang masih banyak kelalaiannya, untuk bisa bertemu
kembali dengan bulan Ramadlan.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan dan diberkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
12
13. Tanpa terasa kita sudah masuk pada akhir-akhir dari bulan Rajab, bulan di
mana Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam mendapatkan mukjizat, dan
di antara mukjizat beliau yang luar biasa yaitu mukjizat Isra’ dan Mi’rajnya
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam. Allah sebutkan dalam surat Al-Isra
ayat yang pertama :
ُْ
َٔاﻋُﻮذ ِاب ِ ِﻣﻦ اﻟﺸـ ْﻴﻄﺎن اﻟﺮﺟِ ِْﲓ، ﺑِﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﲪَﻦ اﻟﺮﺣﲓ
ْ ِ َّ ِ ْ َّ ِ ِ ْ
َّ ِ َ َّ َ
ْ ْ ِ َّ َ َٔ ِ ْ َ ِ َ ِ ْ َ ً ِ
ﺳـ ْﺒﺤﻦ اذلي َٔاﴎى ِﺑ َﻌ ْﺒﺪﻩ ﻟَ ْﻴﻼ ِﻣﻦ اﻟْ َﻤﺴﺠِ ﺪ اﻟْﺤ َﺮام اﱃ اﻟْ َﻤﺴﺠِ ﺪ ْاﻻ ْﻗﴡ اذلي ٰﺑ َﺮﻛﻨ َﺎ
ٰ ْ ْ ِ َّ َ ٰ ُ
ِٕ ْ ِ
ِ ْ ِ ُِ َ ْ َ
ْ ِ َ ُ ْ َّ َ
١ ﺣﻮهل ِﻟﲊﻳَﻪ ﻣﻦ آﻳٰﺘﻨَﺎ اﻧ َّﻪ ﻫُﻮ اﻟﺴﻤﻴﻊ اﻟﺒﺼﲑ﴾ الاﴎاء
ِٕ
subhaana, kata subhaana artinya adalah Maha Suci Allah, Allah sebutkan
dalam ayat ini, dan diawali dengan subhaana dan biasanya kata
subhaanallah kita ucapkan untuk sesuatu yang menakjubkan, maka apa
yang ingin Allah sampaikan, apa yang ingin Allah beritahukan kepada kita,
adalah sesuatu yang menakjubkan,
ِ
ﺳـ ْﺒﺤﻦ اذلي َٔاﴎى ِﺑ َﻌ ْﺒﺪﻩ
ٰ ْ ْ ِ َّ َ ٰ ُ
“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya”.
para ulama mengatakan “al-abdu” adalah ruh dan jasad, maka Isra dan
Mi’rajnya Rasulullah adalah dengan ruh dan jasadnya beliau, dan ini adalah
satu kemuliaan yang Rasulullah dapatkan, bahwa Rasulullah diakui sebagai
hamba Allah, pengakuan Allah subhanahu wa ta’ala kepada Rasul-Nya
adalah kemuliaan yang didapatkan oleh Rasulullah dari Allah subhanahu
wa ta’ala
ِ
ﺳـ ْﺒﺤﻦ اذلي َٔاﴎى ِﺑ َﻌ ْﺒﺪﻩ
ٰ ْ ْ ِ َّ َ ٰ ُ
Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya.
“malam hari”,
ً
ﻟَ ْﻴﻼ
َ َٔ ِ ْ َ ِ َ ِ ْ َ
ِﻣﻦ اﻟْ َﻤﺴﺠِ ﺪ اﻟْﺤ َﺮام اﱃ اﻟْ َﻤﺴﺠِ ﺪ ْاﻻ ْﻗﴡ
ِٕ
dari masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha,
dua masjid yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha, adalah dua masjid
yang didirikan dan dibangun oleh nabi Adam ‘alaihis salam. Al-Masjidil
Haram didirikan oleh nabi Adam kemudian 40 tahun kemudian nabi Adam
mendirikan al-Masjidil Aqsha, Al-Masjidil Haram adalah masjid yang
mempunyai kemulyaan dan al-Masjidil Aqsha adalah masjid yang begitu
13
14. jauh, jauh jaraknya dari masjidil Harom sehingga dikatakan Al-Masjidil
Aqsha (masjid yang jauh, karena jauh jaraknya dari masjidil Harom).
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam melakukan perjalanan Isranya
mengendarai Buraq hewan surga yang berwarna putih, yang disebutkan
dalam hadits bahwa Buraq ini lebih besar daripada keledai, dan lebih kecil
daripada kuda, ia melompat sejauh ia memandang, kemudian Rasulullah
menunggangi Buraq bersama malaikat Jibril, dan kemudian pindah di
Madinah beliau turun shalat dua rakaat, setelah itu singgah ke Tursina
tempat nabi Musa mendapatkan wahyu, beliau turun shalat dua rakaat,
kemudian singgah di Baitul-lahm tempat nabi Isa lahir, beliau turun dan
shalat dua rakaat, hingga akhirnya beliau sampai di Baitul Maqdis di
Masjidil Aqsha, beliau berkumpul dengan para nabi-nabi sebelumnya, dan
beliau shalat sebagai imam, ini juga merupakan satu kemulyaan bagi
baginda nabi besar Muhammad shallallahu alayhi wa sallam bahwa beliau
menjadi imam di antara para nabi-nabi yang lainnya.
Di dalam perjalanan Isranya, Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam,
diperlihatkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, kejadian-kejadian yang luar
biasa, kejadian-kejadian menjadi pelajaran bagi kita sebagai umatnya,
Rasulullah melihat sebagaian orang yang menanam tanaman, bercocok
tanam pada pagi hari kemudian mereka panen pada sore harinya, cepat
sekali mereka mendapatkan panen apa yang mereka tanam, kemudian
Rasulullah bertanya :
“Siapakah mereka wahai malaikat Jibril ?, kemudian Jibril pun mengatakan
ِ
mereka , َاﻟْﻤﺠﺎﻫﺪُ ون ِﰲ ﺳ ِﺒ ْﻴﻞِ ﷲmerekalah orang-orang yang berjihad dijalan Allah,
َ ْ َْ ِ ُُ
merekalah orang-orang yang berjuang, yang berjuang membela agama Allah”,
mereka mendapatkan kemulyaan yang luar biasa, mendapatkan pahala
yang luar biasa”, bahkan ada salah orang yang datang kepada Rasulullah,
beliau berkata kepada Rasulullah :
“Ya Rasulullah apakah saya, masuk Islam dulu atau kemudian berjihad, kata
Rasulullah ”Masuk Islamlah, dan kemudian berjihadlah”,
kemudian orang ini masuk Islam, dan setelah itu berjihad di dalam jihadnya
beliau terbunuh, mati syahid, kemudian Rasulullah mengatakan tentang
orang ini, “ ,”ﲻﻞ ﻗَ ِﻠ ْﻴﻼ وأُﺟِ َﺮ ﻛﺜﲑاorang ini telah melakukan amal yang sedikit
ًَِْ َ ً َ َِ
yaitu jihad, Tetapi kemudian mendapatkan pahala yang luar biasa, karena
orang yang mati syahid akan mendapatkan seratus derajat, satu derajat
14
15. adalah antara bumi dan langit, sungguh luar biasa yang Allah berikan
kepada orang-orang yang mati syahid.
Kemudian Rasulullah juga melihat orang-orang yang memukul kepalanya,
hancur dan kemudian kembali, pukul lagi, hancur kembali, Rasulullah
bertanya :
“Mereka siapa wahai malaikat Jibril ?, mereka itu adalah orang-orang
yang diberatkan oleh kepalanya untuk menunaikan shalat,
untuk menjalankan shalat, itulah hukumannya”,
kemudian juga Rasulullah diperlihatkan, orang-orang yang minum air
nanah yang keluar dari kemaluan para pelacur, kemudian Rasulullah
bertanya :
“Siapakah mereka itu ?, kemudian malaikat Jibril mengatakan
meraka adalah orang-orang yang suka minum-minuman keras di dunia”,
Rasulullah juga diperlihatkan orang-orang yang makan daging yang sudah
membusuk, berebut mereka untuk memakan daging yang membusuk ini,
kemudian Rasulullah bertanya :
“Siapakah mereka ini wahai malaikat Jibril ?, malaikat Jibril pun mengatakan
mereka adalah orang-orang yang berzina, orang-orang yang gemar
melakukan perbuatan zina, meninggalkan yang halal yaitu nikah,
tapi kemudian menjalankan yang maksiat yaitu zina”,
na’udzu billah tsumma na’udzu billah, Rasulullah juga diperlihatkan
perumpamaan dunia, bagai-kan wanita tua, yang tidak ada yang menoleh
kepadanya, ini menunjukkan bahwa dunia, kenikmatan yang ada di
dalamnya, kebahagian yang ada di dalamnya, keindahan yang ada di
dalamnya, semuanya hanyalah sementara, maka jangan sampai kita
termasuk orang-orang yang dilalaikan oleh dunia kita, jangan sampai kita
termasuk orang-orang yang dilalaikan oleh kenikmatan duniawi daripada
ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasulullah juga mencium bau harum makam Masyitoh binti Fir’aun,
Masyitoh tukang sisir putrinya Fir’aun, yang kisahnya mengatakan bahwa
beliau adalah wanita yang tegar, beliau wanita yang sabar, demi
mengemban misi Islam, tidak pernah goyah sedikitpun, meskipun diancam
untuk dibunuh bahkan bukan ancaman tapi memang dibunuh oleh Fir’aun,
dia dan keluarganya, satu persatu dari keluarganya dimasukkan ke dalam
15
16. tungku yang besar yang berisi minyak yang sudah mendidih, sampai
anaknya yang kecil pun juga dimasuk-kan, ketika anaknya yang kecil ini
dimasukkan, Masyitoh si tukang sisir ini merasa iba, meresa sedih, tapi
tidak ada keraguan di dalamnya tentang benarnya Islam, tidak ada
keraguan di dalamnya tentang kebenaran apa yang dia yakini, tapi dia
merasa sedih, anak yang kecil ini harus masuk ke dalam tungku yang besar
itu, tapi kemudian anak inipun diberikan kekuatan oleh Allah untuk bisa
bicara, dia mengatakan :
ِاﺻ ِﱪي ٰاي ُٔا َّﻣﺎ ْﻩ، ﻓَﺎﻧ َّﻚ ﻋَﲆ اﻟْﺤﻖ، ﻓَﺎن ﻋَﺬاب ْاﻻٓﺧ َﺮ ِة َٔاﺷﺪ ِﻣﻦ ﻋَﺬاب ادلُّ ﻧْﻴ َﺎ
ِ َ ْ ُّ َ ِ َ َ َّ ِ ّ َ َ ِ
ِْ ْ
ِٕ engkau dalam kebenaran,
ِٕ
"Sabar wahai ibunda, sesungguhnya
dan sesungguhnya siksaan di akhirat lebih pedih dari pada siksaan di dunia”.
Kemudian anak ini pun juga dimasukkan, terakhir Masyitoh, sang penyisir
ini. Kemudian dimasukkan sebelum dimasukkan dia pun minta ke beberapa
orang kepada Fir’aun untuk dikumpulkan tulang belulang dia bersama
keluarganya, dan untuk dimakamkan, kemudian permohonan ini
dikabulkan. Dan ketika Rasulullah melakukan perjalanan Isra beliau
mencium bau harum dari makam Masyitoh binti Fir’aun.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Sesampainya Rasulullah di Masjidil Aqsha, baru kemudian beliau
menjalankan perjalanan Mi’raj, yaitu naik, naiknya tidak lagi mengendarai
hewan yang bernama Buroq, tapi beliau naik, menaiki tangga, dengan
begitu cepatnya bersama malaikat Jibril, kemudian beliau bertemu dengan
para nabi, di langit yang Pertama beliau berjumpa dengan Nabi Adam
‘alaihis salam, di langit yang Kedua beliau bertemu dengan Nabi Isa ‘alaihis
salam, di langit yang Ketiga beliau bertemu dengan Nabi Yusuf, di langit
yang Keempat bertemu dengan Nabi Harun, di langit yang Kelima bertemu
dengan Nabi Yahya, di langit yang Keenam bertemu dengan Nabi Musa,
dan terakhir di langit yang Ketujuh beliau bertemu dengan Nabi Ibrohim
alaihis salam. Itulah perjalanan Mi’rajnya Rasulullah shallallahu alayhi wa
sallam, sampai akhirnya Rasulullah juga melihat Sidratil Muntaha, pohon
yang begitu besar dan begitu indahnya, bahkan dikatakan tidak ada yang
bisa mensifati di antara makhluk Allah saking indahnya pohon ini.
16
17. Rasulullah juga melihat Baitul Ma’mur, tempat di langit bagaikan Ka’bah di
dunia, yang semua malaikat mengelilinginya, bahkan tiap hari malaikat
masuk kedalamnya, tujuh puluh ribu malaikat masuk kemudian keluar tidak
kembali lagi, diganti besoknya dengan tujuh puluh ribu malaikat yang
lainnya, begitu banyaknya jumlah malaikat. Kemudian juga Rasulullah
diperlihatkan ‘Arsy, diperlihatkanva surga dan Rasulullah ketika
diperlihatkan surga beliau mengatakan :
ْ ْ ُ
دﺧﻠْﺖ اﻟْﺠﻨَّ َﺔ َو َر َٔاﻳْﺖ َٔاﻛ ََﱶ َٔاﻫ ِﻠﻬَﺎ اﻟْ ُﻔ َﻘ َﺮا ْء
َ ُ ََ
“Saya masuk surga dan saya lihat kebanyakan penduduk surga
adalah orang-orang fakir”.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Inti dari perjalanan Isra dan Mi’rajnya Rasulullah shallallahu alayhi wa
sallam, adalah apa yang disebutkan dalam surat Al-Isra :
...... ِﻟ ُِﲊﻳَﻪ ِﻣﻦ آﻳٰ ِﺘﻨَﺎ
ْ
“Untuk Allah perlihatkan kepada nabi Muhammad sebagian dari tanda-tanda
kebesaran Allah, di alam dunia dan dialam langit”
Itulah inti dan tujuan Isra’ dan Mi’raj-nya Rasulullah shallallahu alayhi wa
sallam, disamping ingin memulyakan Rasulullah
Allah subhanahu wa ta’ala, ingin menunjukkan tanda-tanda kebesaran
Allah kepada Rasulullah Muhammad, itulah tujuan Isra’ dan Mi’rajnya
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam, bukan ingin bertemu dengan Allah
yang di langit, bukan ingin bertemu dengan Allah yang di atas, bukan itu
tujuannya, tapi Al-Quran sendiri sudah mengatakan :
...... ِﻟ ُِﲊﻳَﻪ ِﻣﻦ آﻳٰ ِﺘﻨَﺎ
ْ
Untuk aku perlihatkan kepada Rasulullah Muhammad, sebagian dari tanda-tanda
kebesaranku, kata Allah subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Itulah, ringkasan dari perjalanan Isra’ dan Mi’raj-nya Rasulullah shallallahu
alayhi wa sallam, mudah-mudahan kita termasuk umat Rasulullah
shallallahu alayhi wa sallam yang tegar setegar Masyitoh, dalam
17
18. mengemban misi Islam ini, dan mudah-mudahan kita senantiasa dalam
agama Islam dan iman kita masing-masing sampai kita meninggal dunia,
dan mudah-mudahan kita bukan termasuk orang-orang yang di dalam
perumpamaan-perumpamaan yang jelek yang Rasulullah shallallahu alayhi
wa sallam lihat ketika perjalanan Isra, tapi kita termasuk dalam
perumpamaan-perumpamaan yang baik, yang Rasulullah lihat dalam
perjalanan Isranya.
ُْ ْ ُ
َ
،َوﻧ َ َﻔ َﻌ ِﲏ َوا َّاي ُْﰼ ِﻣﻦ ْاﻻٓايت َواذلﻛﺮ اﻟْﺤﻜﲓ، َوﺗَ َﻘﺒَّﻞ ِﻣ ِ ّﲏ َاب َركَ ﷲ ِﱄ َوﻟَﲂ ِﰲ اﻟْ ُﻘ ْﺮا ِٓن اﻟْ َﻌﻈﲓ
ْ ِ
ْ ِ َ ِ ْ ِّ ِ َ َ
ْ
ِٕ
ََِْو ِﻣ ْﻨﲂ ِﺗﻼ َوﺗ َُﻪ اﻧ َُّﻪ ﻫُﻮ اﻟﺴ ِﻤ ْﻴ ُﻊ اﻟﻌﻠ
ﲓ
ْ
َّ َ ِٕ َ ْ ُ
18
20. gtãtááâÄ WxÇztÇ TÅtÄ f{ÉÄx{
i
jk
َِ َ
َاﻟْﺤ ْﻤﺪُ ِ ِ َرب اﻟْ ٰﻌﻠَ ِﻤ ْﲔ، َرب اﻟﺴ ٰﻤ َﻮات اﻟْ ِﻌﻈﺎم، ﺧَﺎ ِﻟﻖ اﻟﻨُّ ْﻮ ِر َواﻟﻈﻼم، َواﻟْ َﻤﻼﺋِﻜﺔ
ِّ
ِ
َ
ِ َ َّ
ِ َ ِ َّ ّ ِ َ
َواﻟْﺠﺎ ِّٓن َو ْاﻻانم. َٔاﺷﻬَﺪُ َٔان ﻻ ا َٰهل اﻻَّ ﷲ اﻟْ َﻤ ِكل اﻟْ َﻌﻼم، َو َٔاﺷﻬَﺪُ َٔان ﺳـ ِ ّﻴﺪَ ان ُﻣﺤﻤﺪً ا، ﺧَﲑ َﻣﻦ ﻧ ََّﻮ َر
ْ َْ
َ
َّ َ َ َ َّ ْ ُ َّ ُ ُ ِٕ ِٕ َ ْ ْ ِ َ َٔ
،اﻟﻈﻼم. واﻟﺼﻼ ُة َواﻟﺴﻼم ﻋَﲆ اﻟْ َﻤ ْﺒ ُﻌ ْﻮث َرﲪﺔ ِﻟﻼانم، َو ِﻣﺼﺒ َﺎحِ اﻟﻈﻼم، َو ِﻣ ْﻔﺘ َﺎحِ دَار اﻟﺴﻼم
ْ ِ َ َٔ ً َ ْ ِ
َّ َ َ َّ
ِ َ َّ ِ
ِ َ َّ
َ ُ َ َّ
ِ ْ ِ َْ
َوﴰﺲ ِد ْﻳﻦ ْاﻻﺳﻼم، ُﻣﺤﻤﺪ ﻋَﻠَ ْﻴﻪ اﻟﺼﻼ ُة َواﻟﺴﻼم، َوﻋَﲆ ا ٓ ِِهل َو َٔاﲱﺎ ِﺑﻪ ِﻣﻦ ُٔاوﱃ اﻟْ ِﻌ ِْﲅ َوﺧ َﻴﺎر
ِ ِ
َ ِ َ َّ َ َّ ِ ٍ َّ َ ِ َ ْ ِٕ ِ ِ ْ َ
ْاﻻانم. َٔا َّﻣﺎ ﺑ َ ْﻌﺪُ ، َﻣ َﻌﺎﴍ اﻟْ ُﻤﺴ ِﻠ ِﻤ ْﲔ َرﲪﲂ ﷲ، ُٔا ْوﺻ ْﻴﲂ َوا َّايي ِﺑ َﺘ ْﻘ َﻮى ﷲ اﻟْ َﻌﻈﲓ، ﻓَ َﻘﺪْ ﻓَﺎز
َ
َ ُْ ِ ُ ُُ َِ َ ْ َ ِ
ِ َ َٔ
ِ ِ ِ
ُ ُ ِ َِ ْ ِ ِ ْ ٰ ُ َ َ
اﻟْ ُﻤﺘَّ ُﻘ ْﻮن. ﻗَﺎل ﷲ ﺗَﻌ َﺎﱃ ِﰲ ﻛ َﺘﺎ ِﺑﻪ اﻟﻜﺮ ْﱘ َٔاﻋ ْﻮذ ِاب ِ ِﻣﻦ ا ِٕﻟﺸـ ْﻴﻄﺎن اﻟﺮﺟ ِْﲓ، ﺑِﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﲪﻦ
ِ ٰ ْ َّ ِ ِ ْ ِ َّ ِ َ َّ َ
ُ ُْ
َ َ ِ َّ َّ ْ ِ َّ
اﻟﺮﺣﲓ ان اذل ْﻳﻦ ﻛ َﻔ ُﺮ ْوا َو َﻣﺎﺗ ُْﻮا َوﱒ ﻛﻔ َّﺎ ٌر ﻓَﻠَﻦ ﻳُ ْﻘ َﺒﻞ ِﻣﻦ َٔاﺣﺪ ِْﱒ ِﻣﻞ ُء ْاﻻ ْرض ذﻫ ًﺒﺎ َوﻟ َِﻮ اﻓْﺘَﺪى
َ َ ِ َٔ ْ ِ َ ْ َ ْ
ٰ
ِٕ
ِﺑِﻪ ﻗﲆ ُٔاوﻟَ ِﺌﻚ ﻟَﻬُ ْﻢ ﻋَﺬاب َٔا ِﻟ ْﲓ َو َﻣﺎ ﻟَﻬ ُْﻢ ِﻣﻦ انﴏْﻳﻦ آل ﲻﺮان ١٩ ﺻﺪَ َق ﷲ اﻟْ َﻌﻈ
َِ ْ
َ
َ
ُ ْﲓ
ِ
َ
ٌ ٌ
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Marilah pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, pada
waktu yang mulia ini, di hari yang mulia ini, kita tingkatkan iman dan takwa
kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Cukup kita untuk senantiasa
bersyukur kepada Allah, atas limpahan nikmat iman dan nikmat Islam, yang
Allah telah berikan kepada kita..
َ
َوﻛ ٰﻔﻰ ﲠِ ِ ﲈَ اﻟ ِﻨّ ْﻌ َﻤ ْﺔ
Cukup senantiasa kita bersyukur kalau seandainya kita hanya mendapatkan
nikmat iman dan nikmat Islam, tanpa nikmat-nikmat duniawi yang lainnya.
Tapi Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan kepada kita banyak
kenikmatan, dan Allah sebutkan dalam Al-Qur’an :
َوان ﺗَ ُﻌﺪُّوا ِﻧ ْﻌ َﻤﺖ ﷲ ﻻ ُْﲢﺼ ْﻮﻫَﺎ
ُ َ ِ َ ْ ْ
ِٕ
ِ
٣٤ ا ْﺑ َﺮاﻫ َْﲓ
ِٕ
“Kalau seandainya kalian ingin menghitung-hitung nikmat Allah,
niscaya kalian tidak akan pernah bisa menghitungnya”.
Karena sangking banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita. Tapi
nikmat iman dan nikmat Islam sudah menjadi pondasi besar bagi kita,
20
21. sudah menjadi modal yang terbesar bagi kita, untuk bisa selamat dunia dan
di akhirat kelak. Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam Al-Qur’an :
ُ ُْ
َ َ ِ َّ َّ
...ان اذل ْﻳﻦ ﻛ َﻔ ُﺮ ْوا َو َﻣﺎﺗ ُْﻮا َوﱒ ﻛﻔ َّﺎ ٌر
ِٕ
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yang kemudian dia meninggal dunia
dalam keadaan kafir…”.
َ ِ َٔ ْ ِ َ ْ َ ْ
َ
...ﻓَﻠَﻦ ﻳُ ْﻘ َﺒﻞ ِﻣﻦ َٔاﺣﺪ ِْﱒ ِﻣﻞ ُء ْاﻻ ْرض ذﻫَﺒ ًﺎ َوﻟ َِﻮ اﻓْﺘَﺪى ﺑِﻪ ﻗﲆ ُٔاوﻟَﺌِﻚ ﻟَﻬُ ْﻢ ﻋَﺬاب َٔا ِﻟ ْﲓ
ٰ
ٌ ٌ َ
٩١ آل ﲻﺮان
َو َﻣﺎ ﻟَﻬ ُْﻢ ِﻣﻦ انﴏْﻳﻦ
ِ َِ ْ
“Tidak akan akan pernah diterima salah seorang pun dari mereka oleh Allah
subhanahu wa ta’ala, apabila mereka ingin menebus kekufurannya, apabila
mereka ingin menebus siksaan Allah yang Allah berikan di Akhirat kelak,
meskipun mereka menebusnya dengan emas sebesar bumi ini tidak akan
pernah diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan mereka
tetap akan disiksa dan mereka tidak ada yang bisa menolongnya”.
sungguh luar biasa nikmat iman dan nikmat Islam yang Allah berikan
kepada kita, kita tidak pernah bisa mendapatkan emas sebesar bumi ini,
tapi seandainya kita mendapatkan iman dan Islam maka cukup bagi kita
untuk senantiasa bersyukur, karena kekufuran tidak bisa ditebus dengan
semua emas yang ada di dunia ini.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah adalah Maha Pencipta, Allah Pencipta segala sesuatu, Allah mampu
untuk menjadikan manusia tanpa ayah dan ibu, Allah juga mampu untuk
menjadikan seorang anak tanpa proses pernikahan, tanpa proses pergaulan
antara suami dan istri. Allah ciptakan nabi Adam dari tanah, Allah ciptakan
nabi Isa dari seorang ibu yang ‘afiifah, yang bisa menjaga harga dirinya,
yang shalihah, yang senantiasa taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Tapi dalam kehidupan dunia ini, Allah jadikan sebab dan akibat, ada sebab
dan biasanya Allah jadikan akibat padanya. Sebagaimana dalam kehidupan
sehari-hari ketika kita lapar maka kemudian kita makan, sehingga kita
menjadi kenyang, ketika kita haus kemudian kita minum maka kita lepas
dahaga kita, itulah teori sebab dan akibat yang ada dalam kehidupan kita
sehari-hari. Karenanya Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan faktor sebab
dan akibat itu juga dalam ibadah kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala,
21
22. kita diperintahkan untuk beribadah, agar kita mendapatkan pahala dari
Allah, kita diperin-tahkan untuk tidak melanggar larangan-Nya, agar kita
terhindar dari siksaan-Nya, Allah mampu untuk menjadikan seseorang
masuk surga tanpa dia beramal sedikitpun, tapi Allah memberikan kita
perintah, melarang kita untuk melakukan hal-hal yang diharamkan-Nya,
agar kita semuanya bisa menjalankannya di dunia ini dan kemudian kelak di
akhirat kita akan diberi balasan yang setimpal atas apa yang telah Allah
perintahkan kepada kita, Allah turunkan kitab, Allah utus rasul-Nya untuk
menjelaskan apa yang ada dalam kitab itu, sehingga kelak di akhirat, tidak
ada alasan bagi kita, tidak ada alasan bagi orang-orang yang di siksa,
kenapa saya disiksa dan si fulan itu mendapatkan kenikmatan, sehingga
kelak di akhirat ada rasa keadilan di antara kita sesama manusia, sesama
makhluk Allah subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah mampu untuk menjadikan seseorang kaya tanpa dia berusaha, tanpa
dia bekerja, Allah juga mampu untuk menjadikan seseorang miskin
meskipun dia terus berusaha, tapi Allah menjadikan seseorang bisa
mendapatkan kekayaan, karena dia berusaha di dunia ini. Rasulullah
shallallahu alayhi wa sallam memberikan kabar kepada kita tentang
burung yang pergi dari sarangnya dalam keadaan lapar, dia tidak tahu di
mana rizkinya, tapi kemudian petang hari dia pulang dalam keadaan
kenyang. Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam menyebutkan dalam
sabdanya :
ِ ِ ُّ َّ َ ِ َ ْ َّ
ً َ ُ
ُْ
َّ
ﻟَ ْﻮ ﺗ ََﻮﳇ ُْﱲ ﻋَﲆ ﷲ ﺣﻖ ﺗ ََﻮﳇﻪ، ﻟَ َﺮ َزﻗَﲂ ََامك ﻳَ ْﺮ ُز ُق اﻟﻄ َْﲑ، ﻳَﻐْﺪُ ْو ﲪﺎﺻﺎ َوﻳَ ُﺮ ْوح ﺑِﻄﺎان
ً َِ
“Kalau seandainya, kalian tawakkal kepada Allah dengan sebaik-baik tawakkal,
pasti dan niscaya Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana Allah
memberikan rizki kepada sekawanan burung, mereka keluar dari
sarangnya dalam keadaaan perut kosong, kemudian mereka
pulang dalam keadaan perut kenyang”.
Itulah tawakkal, kita diperintahkan untuk berusaha agar kita mendapatkan
apa yang kita cita-citakan, di dunia kita berusaha untuk mendapatkan
nafkah yang halal, agar kita bisa mendapatkan rizki yang halal juga, di
akhirat kita diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala di dunia ini
22
23. untuk beribadah agar kita di akhirat bisa mendapat-kan pahala dari Allah
subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Dalam hadits riwayat Al-Bukhori dan Muslim Rasulullah shallallahu alayhi
wa sallam menceritakan tentang tiga orang yang kemudian mereka
berteduh dari hujan yang begitu deras, masuk ke dalam gua, di dalam gua
mereka berteduh dan tiba-tiba turun dan jatuhlah batu yang begitu besar
dari puncak gunung dan kemudian menutup pintu gua tersebut, mereka
tidak bisa keluar karena tidak mampu untuk mendorong batu tersebut, tapi
kemudian mereka berdoa, sebelum mereka berdoa mereka menyebutkan
amal ibadahnya masing-masing. Yang pertama orang tersebut mengatakan:
”Ya Allah, saya mempunyai dua orang tua, yang sudah tua, yang sudah lanjut
usia, dan saya tidak pernah memberikan makan keluarga saya, anak dan istri
saya, sebelum orang tua saya makan dan orang tua saya minum, tapi
suatu ketika saya mencari nafkah begitu jauh, sehingga saya terlambat pulang,
saya dapatkan kedua orang tua saya sedang tidur pulas, dan saya tunggu
di depan pintu kamar mereka, sampai mereka bangun, dan saya tidak
memberikan makanan itu kepada keluarga saya, bahkan anak-anak saya
menangis, merintih minta makan ketika itu, tapi saya tidak berikan
sampai orang tua saya bangun, kemudian meraka bangun dan mereka makan,
setelah itu mereka beristira-hat kembali. Ya Allah.. apabila apa yang
saya lakukan ini ikhlas karena-Mu, maka bukakan pintu gua ini.
Terbuka pintu gua tersebut tapi mereka belum bisa keluar. Orang yang
kedua kemudian berdoa, sebelum dia berdoa dia mengatakan :
“Ya Allah, saya cinta kepada seorang perem-puan, tapi perempuan itu tidak
menyambut cinta saya, kemudian saya bekerja, sampai kemudian saya
menjadi orang yang kaya dan suatu ketika perempuan itu membutuhkan uang,
kemudian dia datang kepada saya, saya berikan bantuan uang, apa yang dia
butuhkan, tapi dengan syarat saya bisa menggauli dia, ketika kemudian saya
berikan harta saya, dan saya ingin menggauli dia,
tapi kemudian dia mengatakan, ”Jangan engkau melakukan perbuatan zina!”,
seketika itu saya kemudian berpaling dari perempuan itu dan saya berikan
harta saya ikhlas karena-Mu. Ya Allah.. kalau seandainya,
apa yang saya lakukan itu ikhlas karena-Mu,
maka bukakan pintu gua ini”.
Terbukalah pintu gua itu perlahan-lahan, tapi mereka belum bisa keluar.
23
24. Dan yang ketiga juga berdoa, sebelum dia berdoa dia mengatakan :
“Ya Allah.. saya mempunyai pekerja, dan setiap bulan saya gaji pekerja saya,
suatu ketika ada seorang pekerja yang belum mendapatkan gajinya,
tapi saya tidak tahu entah kemana dia perginya. Kemudian gaji itu saya
jadikan modal untuk berdagang lagi, dan kemudian ternyata dari gaji itu
saya mendapatkan keuntungan yang luar biasa, selang berapa tahun kemudian
orang itu datang dan minta gajinya. Saya berikan semua apa yang saya
dapatkan dari keuntungan dengan modal gaji orang tersebut,
kemudian dia ambil tanpa meninggalkan sedikitpun untuk saya.
Ya Allah.. kalau seandainya apa yang saya lakukan itu ikhlas karena-Mu,
maka bukakan pintu gua ini”.
Dan terakhir pintu gua tersebut terbuka, dan mereka bisa keluar dari gua
tersebut.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Apa yang bisa kita ambil dari pelajaran hadits Rasulullah shallallahu alayhi
wa sallam tentang cerita tiga orang tadi. Orang-orang tersebut berdoa dan
sebelum mereka berdoa, mereka menyebutkan amal ibadah-nya, dalam
istilah syara’ inilah yang dinamakan dengan tawassul, tawassul dengan
amal sholeh, tawassul dengan amal ibadah kita. Allah mampu dengan doa
kita, apabila kita berdoa dengan ikhlas kepada-Nya, batu itu bisa kemudian
bergeser dan mereka bisa keluar, tapi kenapa orang-orang tersebut
menyebutkan amal ibadahnya sebelum mereka berdoa, untuk kita ambil
pelajaran bahwa di antara sebab dikabulkannya doa adalah amal sholeh
yang kita lakukan ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala, karenanya kita
berharap mudah-mudah kita termasuk orang-orang yang ikhlas, dan
mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bisa melakukan amal
ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala di dunia ini.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Ketika Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam ditanya :
”Kenapa batu itu kemudian jatuh dari puncak gunung?, Rasulullah shallallahu
alayhi wa sallam menjawab : Batu itu jatuh karena takut, karena khosy-yah,
karena tunduk, karena patuh kepada Allah subhanahu wa ta’ala”.
24
25. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan oleh Allah
subhanahu wa ta’ala.
Kalau seandainya, batu yang keras, batu yang tidak mempunyai hati, batu
yang mati dan tidak bernyawa, bisa tunduk, patuh dan takut kepada Allah
subhanahu wa ta’ala. Marilah kita yang diberikan oleh Allah subhanahu wa
ta’ala hati yang lebih lembut dari pada batu, kita jadikan hati ini sebagai
motivasi kita untuk senantiasa tunduk kepada Allah subhanahu wa ta’ala,
senantiasa patuh kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga kita
senantiasa takwa dan takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala, apabila hati
ini baik, maka niscaya seluruh anggota tubuh kita akan baik, sebaliknya
apabila hati ini jahat maka seluruh anggota tubuh kita akan jahat. Itulah
sekedar khutbah yang bisa saya sampaikan.
ُْ ْ ُ
َِ َ
َ ْ َّ ُ َ
ﻫَﺪَ اان ﷲ َوااي ُْﰼ َٔاﲨ ِﻌ ْﲔ، واب َركَ ﷲ ِﱄ َوﻟَﲂ ِﰲ اﻟْ ُﻘ ْﺮا ِٓن اﻟْ َﻌﻈﲓ، َوﻧ َ َﻔ َﻌ ِﲏ َوا َّاي ُْﰼ ِﻣﻦ ْاﻻٓايت
َ
ْ ِ
ْ
ِٕ
ِٕ
َ ُْ
َ
.
َواذلﻛﺮ اﻟْﺤﻜﲓ، َوﺗَ َﻘﺒَّﻞ ِﻣ ِ ّﲏ َو ِﻣﻨْﲂ ِﺗﻼ َوﺗ َُﻪ
ْ ِ َ ِ ْ ِّ
25
27. ZâÇt~tÇ ^xáxÅÑtàtÇ [|wâÑ Ç| hÇàâ~ UxÜ|utwt{ ^xÑtwt TÄÄt{
i
jk
ِ َ َٔ ِ ِ
َاﻟْﺤ ْﻤﺪُ ِ َُّﰒ َاﻟْﺤ ْﻤﺪُ ِ ، َاﻟْﺤ ْﻤﺪُ ِ اﻟْ َﻮاﺣﺪ ْاﻻﺣﺪ، َاﻟْ َﻔ ْﺮ ِد اﻟﺼ َﻤﺪ، َا َِّذلي ﻟَ ْﻢ ﻳ َ ِْدل َوﻟَ ْﻢ ﻳُ ْﻮ َْدل
ْ ِ َّ
َ
َ
َ
ُ ُ ِ ُ
ْ َ ُ ُْ
ْ ْ ِ ِ ْ َ
َوﻟ َ ْﻢ ﻳَﻜﻦ َُهل ﻛ ُﻔ ًﻮا َٔاﺣﺪ، َٔاﲪَﺪُ ُﻩ ﺗَ َﻌﺎﱃ َو َٔاﺳـﳤَ ْﺪﻳْﻪ، َو َٔاﺳـ َﺘﻐ ِﻔ ُﺮ ُﻩ َو َٔاﺗ ُْﻮب اﻟَ ْﻴﻪ، َو َٔاﻋ ْﻮذ ِاب ِ ِﻣﻦ ﴍ ْو ِر
ُُ ْ
ِْٕ ِ
َْ ِ َ ِ
ِ
َّ ِ َ ُ ِ ْ
.َٔاﻧْ ُﻔﺴـﻨَﺎ َوﺳ ِﻴّﺌ َﺎت َٔاﲻﺎ ِﻟﻨَﺎ، َﻣﻦ ﳞَ ْﺪ ِﻩ ﷲ ﻓَﻼ ُﻣﻀﻞ َُهل، َو َﻣﻦ ﻳُﻀْ ﻠﻞ ﻓَﻠَﻦ َﲡِﺪَ َُهل َو ِﻟ ّﻴ ًﺎ ُﻣ ْﺮﺷﺪً ا
ْ
ْ
َ
َِ
َ ْ ْ
َ َِ َ ْ ُ
َٔاﺷﻬَﺪُ َٔان ﻻ ا َٰهل اﻻَّ ﷲ َوﺣﺪَ ُﻩ ﻻ ﴍﻳْﻚ َُهل، َو َٔاﺷﻬَﺪُ َٔان ﺳـ ِ ّﻴﺪَ ان َوﺣ ِﺒ ْﻴﺒَﻨ َﺎ َوﻋﻈ ْﻴ َﻤﻨ َﺎ َوﻗَﺎﺋِﺪَ ان
َ َ َ َّ ْ
ِٕ ِٕ
ِ ً ِّ ً
ًَْ ُ
ََ َ
َٔ
ُﻣﺤﻤﺪً ا، َﻣﻦ ﺑ َ َﻌﺜ َُﻪ ﷲ َرﲪﺔ ِﻟﻠْ ٰﻌﻠَ ِﻤ ْﲔ، ﻫَﺎ ِداي َو ُﻣﺒَﴩا َوﻧَﺬ ْﻳ ًﺮا، ﺑَﻠ ََّﻎ اﻟ ِّﺮﺳﺎةل َو َٔادَّى ْاﻻ َﻣﺎﻧ َ َﺔ َوﻧ َﺼﺢ
ْ
َ
َ َ
َّ َ
ُٔ
ِّ ُ َ ِ ُ َ َ
ُ َ ِ ْ
ْاﻻ َّﻣ َﺔ، ﻓَﺠ َﺰى ﷲ ﻋﻨّ َﺎ ﺧَﲑ َﻣﺎ ﺟ َﺰى ﻧَﺒِﻴ ًّﺎ ِﻣﻦ َٔاﻧْ ِﺒ َﻴﺎﺋِﻪ. ﺻﻠَ َﻮات َر ِّﰊ َوﺳﻼ ُﻣﻪ ﻋَﻠَ ْﻴﻪ، َوﻋَﲆ ﰻ
َ
َ َْ َ ُ
َرﺳ ْﻮلٍ َٔا ْرﺳ َُهل، َوﲱﺐ ﰻ َوءالِ ﰻ َو َﻣﻦ ﺗَ ِﺒ َﻌﻬ ُْﻢ ِابﺣﺴﺎن اﱃ ﻳ َ ْﻮم ادلﻳْﻦ. َٔا َّﻣﺎ ﺑ َ ْﻌﺪُ َﻣ َﻌﺎﴍ
ْ ٍّ ُ َ ٍّ ُ ِ ْ َ
ِ ِّ ِ َ ٍ َ ْ
َِ
ُ
َ
ِٕ ِْ ْ ِِٕ َ َﺪ
ْ َ ُ َ َ
اﻟْ ُﻤﺴ ِﻠ ِﻤ ْﲔ َرﲪﲂ ﷲ، ُٔا ْوﺻ ْﻴﲂ َوا َّايي ِﺑ َﺘ ْﻘ َﻮى ﷲ اﻟ َﻌﻈﲓ، ﻓﻘ ﻓَﺎز اﻟْ ُﻤﺘَّ ُﻘ ْﻮن. ﻗَﺎل ﷲ ﺗَﻌ َﺎﱃ ِﰲ
َ
َ ُْ ِ ُ ُُ َِ َ ْ
ْ
ِٕ
ُ ُ ِ َِ ْ ِ ِ
ﻛ َﺘﺎ ِﺑﻪ اﻟﻜﺮ ْﱘ َٔاﻋ ْﻮذ ِاب ِ ِﻣﻦ اﻟﺸـ ْﻴﻄﺎن اﻟﺮﺟ ِْﲓ ﺑِﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﲪﻦ اﻟﺮﺣﲓ ٰاي َٔاﳞُّ َﺎ اذلﻳْﻦ ءا َﻣﻨُ ْﻮا
ْ ِ َّ ِ َ ْ َّ ِ ِ ْ ِ َّ ِ َ َّ َ
َ َ ِ َّ
ِ ْ ُ ْ َّ
َ
َاﺗ َّ ُﻘﻮا ﷲ ﺣﻖ ﺗُﻘ َﺎ ِﺗﻪ َوﻻﺗَ ُﻤ ْﻮﺗُﻦ اﻻَّ َو َٔاﻧ ُْْﱲ ُﻣﺴ ِﻠ ُﻤ ْﻮن ال ﲻﺮان ٢٠١ َوﻗَﺎل َٔاﻳْﻀً ﺎ ان َٔاﻛ َﺮ َﻣﲂ ﻋ ْﻨﺪ
َّ َ ِ َّ َ َ
َ ْ
ِٕ
ِٕ
ُْ ِ
ِﷲ َٔاﺗْ َﻘﺎﰼ اﳊﺠﺮات : ٣١ ﺻﺪَ َق ﷲ اﻟْ َﻌﻈ
ُ ْﲓ
َ
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Marilah pada kesempatan yang mulia ini, kita tingkatkan iman dan takwa
kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, takwa dengan sebenar-benar
takwa. takwa dengan menjalankan seluruh perintah Allah, dan menjauhi
seluruh larangan Allah. takwa adalah menjadikan seseorang mulia menurut
Allah subhanahu wa ta’ala. Allah sebutkan di dalam A-Quran :
ْ ُ ِ ِ ْ ُ ْ َّ
ان َٔاﻛ َﺮ َﻣﲂ ﻋ ْﻨﺪَ ﷲ َٔاﺗْ َﻘﺎﰼ
ِٕ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia menurut Allah adalah orang
١٣
: اﳊﺠﺮات
yang paling bertaqwa kepada Allah”.
Takwa bersumber dari dalam hati, karenanya Rasulullah mengibaratkan
hati bagaikan raja, apabila hati ini baik maka seluruh anggota tubuh kita
akan baik, apabila hati ini jelek maka seluruh anggota tubuh kita pun juga
akan jelek, karenanya kita senantiasa memohon kepada Allah agar kita dan
27
28. hati kita diperteguhkan dalam iman dan Islam, diperteguhkan dalam agama
Islam, karena-nya kita sering memohon kepada Allah, setiap kita shalat :
ْ َ
ْ
َاﻟﻠّﻬُﻢ ٰاي ُﻣ َﻘ ِﻠّﺐ اﻟْ ُﻘﻠُ ْﻮب، ﺛَ ِﺒّﺖ ﻗُﻠُ ْﻮﺑَﻨ َﺎ ﻋَﲆ ِدﻳْ ِﻨﻚ
َ
َّ
“Ya Allah Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati kami
dalam agama-Mu”.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam bersabda :
ِ َّ َ ٌ ِ
ِ َّ َ َ
َﻣﻦ ﺧَﺎف َٔادﻟَﺞ، َو َﻣﻦ َٔادﻟَﺞ ﺑَﻠ ََﻎ اﻟْ َﻤ ِْﲋل، َٔاﻻ ان ﺳﻠْ َﻌ َﺔ ﷲ ﻏَﺎ ِﻟ َﻴﺔ، َٔاﻻ ان ﺳﻠْ َﻌ َﺔ ﷲ اﻟْﺠﻨَّ ْﺔ
َ ِ
َ ْ ْ َ ْ َ ْ
ِٕ takut, pasti dia akan segera menuju tempat tujuannya”.
ِٕ
“Barang siapa yang
Di dalam kehidupan kita sehari-hari pun, ketika kita takut akan terlambat
menuju tempat tujuan kita, pasti kita keluar rumah pagi-pagi hari, ketika
kita takut untuk tidak ketemu dengan orang yang kita sedang ada janji
dengannya, pasti kita pun juga keluar lebih dulu, ketika kita ada janji
dengan orang atau atasan kita, pasti kita akan keluar lebih dulu, agar kita
bisa bertemu dengan orang yang kita punya janji dengannya.
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam mengatakan dalam sabdanya :
َﻣﻦ ﺧَﺎف َٔادﻟَﺞ
َ ْ َ ْ
“Barang siapa yang takut maka dia akan keluar lebih pagi”
َ
َو َﻣﻦ َٔادﻟَﺞ ﺑَﻠ ََﻎ اﻟْ َﻤ ِْﲋل
َ ْ ْ
“Barang siapa yang keluar lebih dulu pasti dia akan sampai ke tempat tujuanya”
ٌ ِ
ِ َّ َ
َٔاﻻ ان ﺳﻠْ َﻌ َﺔ ﷲ ﻏَﺎ ِﻟ َﻴﺔ
ِٕ
“Sesungguhnya barang yang ditawarkan oleh Allah adalah mahal”
ِ َّ َ
َٔاﻻ ان ﺳﻠْ َﻌ َﺔ ﷲ اﻟْﺠﻨَّ ْﺔ
َ ِ
ِٕ
“Sesungguhnya barang yang ditawarkan oleh Allah adalah surga”
Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam mengajarkan kepada kita di dalam
hadits ini, apabila kita takut akan siksaan Allah maka hendaklah kita
menyegerakan taubat kepada-Nya, apabila kita takut akan siksaan di dalam
kubur maka hendaklah kita segera taubat dan beribadah kepada-Nya, dan
apabila kita takut dari siksaan Allah di neraka maka segeralah kita
beribadah mencari bekal sebanyak-banyak mungkin di dalam dunia ini.
28
29. Kesempatan hidup di dunia ini tidak akan pernah terulang lagi, hidup di
dunia hanya satu kali, karenanya manfaatkan kesempatan yang hanya
sekali ini dengan sebaik-baiknya. Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam
mengajarkan kepada kita untuk menyegerakan diri kita, menuju apa yang
terbaik bagi kehidupan akhirat kita. Allah tawarkan kepada kita barang
yang sungguh mahal, Allah tawarkan kepada kita surga, yang lebih mahal,
lebih dari semua yang ada di dunia ini. Kalau kita mendapatkan jatah
sedikit dari dunia, pasti kita akan berebut, agar jangan sampai kita
ketinggalan, pasti kita akan datang lebih duluan, lebih dulu dari pada yang
lainnya, tapi kalau kita mendapatkan tawaran dari Allah surga, maka
seyogyanya dan lebih utama lagi kita menyegerakan diri kita untuk segera
mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala yaitu
surga.
ٌ ِ
ِ َّ َ
َٔاﻻ ان ﺳﻠْ َﻌ َﺔ ﷲ ﻏَﺎ ِﻟ َﻴﺔ
ِٕ
“Barang yang ditawarkan Allah sungguh adalah mahal”
ِ َّ َ
َٔاﻻ ان ﺳﻠْ َﻌ َﺔ ﷲ اﻟْﺠﻨَّ ْﺔ
َ ِ
ِٕ
“Barang yang ditawarkan Allah adalah surga”
Allah sebutkan di dalam Al-Qur’an :
ْ ِ ُ َٔ ُ َّ
َوﺳﺎرﻋﻮا اﱃ َﻣﻐ ِﻔ َﺮ ٍة ِﻣﻦ َِرﺑّﲂ َوﺟﻨ ٍَّﺔ ﻋ ْﺮﺿُ ﻬَﺎ اﻟﺴ ٰﻤ َﻮات َواﻻ ْرض ُٔاﻋﺪَّت ِﻟﻠْ ُﻤﺘَّ ِﻘ ْﲔ
َ َ ُْ ْ ْ ٰ ُ ِ َ
ِٕ
“Dan bergegaslah untuk mendapatkan ampunan dari Tuhan kalian, dan
١٣٣ اﻟﻨﺴﺎء
bergegaslah untuk mendapatkan surga, yang lebih luas dari pada langit dan bumi”
ْ ِ
ُٔاﻋﺪَّت ِﻟﻠْ ُﻤﺘَّ ِﻘ ْﲔ
“Semuanya itu Allah siapkan, Allah peruntukkan bagi
orang-orang yang bertaqwa”.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Hidup di dunia hanya satu kali, hidup dan kesempatan di dunia ini tidak
akan pernah terulang lagi, karenanya Rasulullah shallallahu alayhi wa
sallam mengingatkan kita dalam sebuah haditsnya :
ِ ْ َ َ َ َ ٍ َْ َ ً َْ ْ
، ِْاﻏ َﺘ ِْﲌ ﲬﺴﺎ ﻗَ ْﺒﻞ ﲬﺲ ﺷـﺒ َﺎﺑَﻚ ﻗَ ْﺒﻞ ﻫَﺮ ِﻣﻚ، َوﻏﻨ َﺎكَ ﻗَ ْﺒﻞ ﻓَ ْﻘﺮك
ِ َ
ْ َ َ َ ْ ُ َ َ
ْ َ َ َ َّ
َو ِﲱ َﺘﻚ ﻗَ ْﺒﻞ ﺳ َﻘ ِﻤﻚ، َوﻓَ َﺮاﻏَﻚ ﻗَ ْﺒﻞ ﺷﻐ ِْكل، َوﺣﻴ َﺎﺗَﻚ ﻗَ ْﺒﻞ َﻣ ْﻮﺗِﻚ
29
30. Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam dalam sabdanya mengingatkan
kepada kita, manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara.
(1) Manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, karena masa
muda adalah kesempatan yang luar biasa, yang bisa kita lakukan yang
tidak pernah bisa kita lakukan ketika datang masa tua, ketika kita muda
kita bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan dan tidak akan pernah
bisa dilakukan ketika kita sedang dalam keadaan tua, ketika kita tua,
kita mulai merasa ada sesuatu yang berkurang dalam tubuh kita, mata
kita mulai rabun, pendengaran kita mulai samar, anggota tubuh kita
mulai samar, anggota tubuh kita mulai lemah dan semuanya ada yang
kurang di dalam tubuh kita, karenanya orang yang tua pasti akan
berandai-andai, seandainya saya bisa kembali muda, pasti aku akan
kabarkankan kepada anak-anak muda apa yang seyogyanya harus
dilakukan ketika mereka dalam keadaan muda.
Masa tua adalah hilangnya masa muda, karenanya kesempatan muda
hendaklah kita pergunakan sebaik-baiknya, Rasulullah shallallahu
alayhi wa sallam menganjurkan kita untuk memanfaatkan masa muda
kita sebelum datang masa tua kita.
(2) Yang kedua, masa ketika kita mendapatkan kenikmatan, masa di mana
kita kaya raya, sebelum datang waktu kita dan masa miskin kita. Kita
lihat kepada diri kita, ketika kita mendapatkan kenikmatan, ketika kita
menaiki mobil yang mewah, punya rumah yang megah, harta yang
melimpah, pasti orang-orang fakir dan orang-orang miskin akan
senantiasa mengatakan di dalam hati mereka, seandainya saya seperti
dia, pasti mereka akan berandai-andai di dalam benak dan fikiran
mereka, cobalah kalau seandainya kita bayangkan apa yang mereka
andaikan, di dalam diri dan benak mereka, pasti kita akan senantiasa
bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Kekayaan adalah kenikmatan dari Allah, karenanya pergunakan
kenikmatan itu dengan sebaik-baiknya, apa yang kita lakukan ketika
kita masih kaya, pasti lebih banyak dari pada ketika kita jatuh miskin,
kekayaan tidak akan pernah langgeng. Allah subhanahu wa ta’ala
sebutkan di dalam surat Luqman cerita tentang mereka yang
mendapatkan luar biasa kekayaan dari Allah, hartanya melimpah,
sawahnya pun luas, tapi kemudian mereka tidak membagi-bagikan
30
31. waktu panen mereka untuk fakir miskin, Allah musnahkan dalam satu
malam harta kekayaan yang mereka punyai.
Kita pun juga beberapa hari ini dihentakkan dengan musibah Tsunami
di negara Jepang, kita pun juga bisa memikirkan, orang-orang itu dan
mereka penduduk Jepang mendapatkan kekayaan itu tidak hanya
dalam satu dua hari, tidak hanya dalam satu dua bulan, tapi dalam
tahunan bahkan berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus-ratus tahun,
tapi kemudian musnah dalam beberapa menit, dalam beberapa detik
saja. Allah subhanahu wa ta’ala memberikan gambaran kepada kita,
kekayaan tidak akan pernah langgeng, sekarang kita kaya, mungkin
besok kita akan jatuh miskin, karenanya waktu di mana kita
mendapatkan kekayaan, manfatkan sebaik-baiknya untuk bisa mencari
bekal demi akhirat kita.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
(3) Yang ketiga, Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam mengingatkan
masa sehat kita, sebelum datang masa sakit kita. Karena orang yang
sakit, pasti senantiasa berandai-andai, kalau seandainya saya sehat,
kalau seandainya saya bisa berjalan, kalau seandainya saya bisa
melakukan apa yang ketika saya sehat bisa lakukan, pasti saya akan
melakukan semua hal itu. Orang akan merasakan nikmat sehat, ketika
dia jatuh sakit, orang akan kehilangan nikmat dan bagaimana indahnya
nikmat sehat, ketika dia jatuh sakit, karenanya ketika kita sehat,
pergunakan masa sehat kita untuk ibadah kepada Allah subhanahu wa
ta’ala. Seorang Imam besar pengarang kitab Taqrib, kitab yang dibaca
di pesantren-pesantren kita, yaitu Abu Syuja’ umurnya ketika itu
sampai pada 140 tahun, ketika ditanya oleh orang-orang disekitarnya :
”Wahai Imam, wahai syekh, kenapa anda, dalam umur yang sangat panjang
ini, 140 tahun masih kelihatan sehat, dan masih bisa menggerakkan
semua anggota tubuh anda, tanpa bantuan alat sedikitpun”,
kata beliau Al-Imam Abu Syuja’, beliau mengatakan :
ِ
ﻓَﺤ ِﻔﻈﻬَﺎ ﷲ ِﱄ ِﰲ اﻟْﻜ َْﱪ
ْ ُ َ َ
ْ َ
ِّ
ﺣ ِﻔﻈﻨ َﺎﻫ َﺎ ِﻣﻦ اﻟْ َﻤ َﻌﺎﴆ ِﰲ اﻟﺼﻐ َْﺮ
ْ ِ َ
Saya menjaga tubuh saya, anggota tubuh saya dari perbuatan maksiyat
ketika saya masih muda, ketika saya masih sehat,
karenanya Allah subhanahu wa ta’ala jaga tubuh saya ketika saya sudah tua”.
31
32. Karenanya kita berharap mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan
waktu di mana kita mendapatkan masa sehat, untuk ibadah kepada
Allah subhanahu wa ta’ala untuk memperbanyak keimanan dan
ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
(4) Yang keempat, Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam mengingatkan
kita, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, waktu luang
hendaklah kita pergunakan untuk ibadah kepada Allah subhanahu wa
ta’ala. Waktu ini bagaikan pedang, waktu terus berjalan, apabila kita
tidak memanfaatkan waktu yang luang ini, pasti terus akan ditindas
oleh waktu tersebut. Kita berandai-andai, seandainya besok saya bisa
ibadah kepada Allah, kemudian setelah datang hari esok, kita pun tidak
bisa melakukannya, hilanglah kesempatan kita untuk ibadah kepada
Allah subhanahu wa ta’ala. Kita juga berandai-andai, seandainya ketika
datang waktu libur, saya akan ibadah kepada Allah, ternyata kemudian
ketika datang waktu libur kita manfaatkan waktu libur itu untuk
refreshing, untuk bisa berlibur dengan menikmati kenikmatan duniawi.
Setelah itu apa yang terjadi, kemaren saya tidak bisa memanfaatkan
waktu itu untuk ibadah kepada Allah. Waktu terus berjalan, ketika kita
tidak bisa memanfaatkan, maka kita yang akan dilindas dan ditindas
oleh waktu tersebut.
(5) Yang terakhir, Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam mengingatkan
kita, waktu hidup kita sebelum datang masa kematian. Hidup adalah
kenikmatan yang tiada taranya, lebih dari pada kenikmatan harta, lebih
dari pada kenikmatan sehat, kalau toh kemudian kita tanya orangorang yang sakit-sakitan, pasti dia ingin berharap hidup lebih lama lagi.
Di antara kita tidak ada yang siap untuk mati hari ini, di antara kita
tidak ada yang siap untuk mati hari esok, di antara kita tidak ada yang
siap untuk mati seminggu lagi, sebulan lagi, bahkan setahun lagi,
karena banyaknya maksiyat yang kita lakukan, karenanya kita lihat
pada diri kita masing-masing, kita instrokpeksi pada diri kita masingmasing, peluang hidup, waktu hidup, kesempatan hidup ini kita
pergunakan sebaik-baiknya, sebelum kita nanti akan diingatkan oleh
ajal kita, sebelum kita akan ditegur oleh kematian dan kematian tidak
akan pernah memberitahukan kita sebelumnya, kematian dan ajal akan
datang tiba-tiba, dan akan menghinggapi setiap dari kita, karenanya
32
33. persiapkan, karenanya manfaatkan waktu di mana kita oleh Allah
diberikan kehidupan untuk ibadah kepada-Nya, untuk bertakwa
kepada-Nya, untuk mencari bekal dengan sebaik-baik bekal, yang tidak
ada lain dan tidak bukan adalah takwa kepada Allah subhanahu wa
ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Kita hanya berharap, mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang
ingat akan kematian. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang
sadar, bahwa setiap kenikmatan yang Allah berikan adalah amanat yang
hendaknya kita berikan kepada mereka yang berhak untuk menerimanya,
sehingga kita akan mendapatkan bagian pahala dari amanat itu kelak di
akhirat. Dan kita juga berharap mudah-mudahan kita diberikan Husnul
Khotimah oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
ُْ ْ ُ
َ
َاب َركَ ﷲ ِﱄ َوﻟَﲂ ِﰲ اﻟْ ُﻘ ْﺮا ِٓن اﻟْ َﻌﻈﲓ، َوﻧ َ َﻔ َﻌ ِﲏ َوا َّاي ُْﰼ ِﻣﻦ ْاﻻٓايت َواذلﻛﺮ اﻟْﺤﻜﲓ، َوﺗَ َﻘﺒَّﻞ ِﻣ ِ ّﲏ
ْ ِ َ ِ ْ ِّ ِ َ َ
ْ ِ
ْ
َو ِﻣﻨْﲂ ِﺗﻼ َوﺗ َُﻪ اﻧ َُّﻪ ﻫُﻮ اﻟﺴ ِﻤ ْﻴ ُﻊ اﻟْ َﻌ ِﻠﲓ
ْ
َّ َ ِٕ ِٕ َ ْ ُ
33