Budaya organisasi adalah pola nilai, norma, kepercayaan, sikap, dan asumsi yang mungkin tidak diartikulasikan tetapi membentuk cara orang dalam organisasi berperilaku dan hal-hal dilakukan (Armstrong, 2012)
Halo, semua! untuk yang ingin tahu mengenai apa itu Budaya Organisasi bisa langsung disimak Yuk..
Bukan hanya Definisi lho, Budaya Organisasi itu banyak point penting yang menarik, yang pasti sayang banget kalau kelewat..
Budaya organisasi adalah pola nilai, norma, kepercayaan, sikap, dan asumsi yang mungkin tidak diartikulasikan tetapi membentuk cara orang dalam organisasi berperilaku dan hal-hal dilakukan (Armstrong, 2012)
Halo, semua! untuk yang ingin tahu mengenai apa itu Budaya Organisasi bisa langsung disimak Yuk..
Bukan hanya Definisi lho, Budaya Organisasi itu banyak point penting yang menarik, yang pasti sayang banget kalau kelewat..
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. PENDAHULUAN
Setiap manusia akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya
kelak. Setiap organisasi harus ada pemimpinnya,
yang secara idea dipatuhi dan disegani
bawahannya, guna mencapai tujuan individu,
kelompok, dan organisasi.
4. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN,
PEMIMPIN, PIMPINAN
1. Pemimpin adalah orang yang memimpin
2. Pimpinan adalah hasil dari memimpin
3. Kepemimpinan, terdapat 3000 lebih penelitian dan
definisi kepemimpinan yang telah diciptakan manusia
(Bass & Stogdill, 1990).
SK BAKN No.27/KEP/1972, kegiatan untuk meyakinkan
orang lain sehingga dapat dibawa turut serta dalam
suatu pekerjaan. SE BAKN No. 02/SE/1980,
kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk
meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan
secara optimal.
5. MACAM KEPEMIMPINAN
1. Resmi
2. Tidak resmi
Esensi kepemimpinan seorang pemimpin
Tugas seorang pemimpin pendidikan adalah
melaksanakan manajemen pendidikan, baik
sebagai fungsi maupun sebagai tugas.
6. KERANGKA PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN
universal dan kontingensi
Pendekatan
Universal Kontingensi
Fokus Sifat-sifat
Pemimpin
Tipe I Tipe III
Teori trait Model kontingensi
Fielder’s
Perilaku
Pemimpin
Tipe II Tipe IV
Studi Michigan
Studi Ohio
Teori Path-Goal
Model Vroom-Yetton
7. TEORI KEPEMIMPINAN
modern & klasik
TEORI ORANG BESAR (GREAT MEN) GAYA KEPEMIMPINAN MODEL
TAYLOR
SIFAT-SIFAT (TRAITS) GAYA KEPEMIMPINAN MODEL
MAYO
PERILAKU (BEHAVIORAL) STUDI LOWA
SITUASIONAL (KONTINGENSI) STUDI OHIO
TRANSAKSIONAL STUDI MICHIGAN
TRANSFORMASIONAL
PANCASILA
8. 4 GAYA KEPEMIMPINAN EFEKTIF
BUREUCRAT DEVELOPER BENE VOLENT EXECUTIVE
Patuh pada
Peraturan
Menciptakan
Kerja sama
Mampu memotivasi orang lain Berorientasi ke masa depan
Loyal
Menggunakan
orang lain
Belajar dari pengalaman
Membangkitkan partisipasi
bawahan
Memelihara
lingkungan
dengan peraturan
Percaya pada
orang lain
Efektif untuk memperoleh
hasil
Berpandangan jangka
panjang
Mengembangka
n bakat orang
lain
Paham aturan dan metode
kerja
Memotivasi dengan baik
Bekerja efektif
EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN KURANG EFEKTIF
DESERTER MISSIONARY AUTO CRAT COMPROMISER
Tidak ada rasa
keterlibatan
Santai Kaki Angin-anginan
Semangat rendah Penolong Diktator Diktator
Sukar diramalkan Lemah Keras kepala Berpandangan pendek
9. PRINSIP KEPEMIMPINAN ABAD KE 21
1. Kepemimpinan Harus Dapat Dipercaya (Credible)
6C, yaitu Characteristic, Care, Composure, courage, competence,
dan conceptual (Sadler, 1997).
2. Kepemimpinan Harus Menggunakan Kebenaran
teori utama tentang kebenaran, yaitu teori-teori: (a)
korespondensi, (b) koherensi, dan (c) pragmatisme.
3. Kepemimpinan Harus Menggunakan Pengetahuan Nilai Inti Bersama
Nilai-nilai inti Blanchart (2007) adalah:
a) Etika-bekerja efektif
b) Hubungan – mengembangkan kepercayaan dan rasa hormat;
c) Sukses – menjalankan organisasi dengan sebaik-baiknya dan
menguntungkan;
d) Pembelajaran - selalu meningkatkan kualitas diri dan rasa ingin tahu
1. Kepemimpinan Harus Dapat Dipercaya (Credible)
6C, yaitu Characteristic, Care, Composure, courage, competence,
dan conceptual (Sadler, 1997).
2. Kepemimpinan Harus Menggunakan Kebenaran
teori utama tentang kebenaran, yaitu teori-teori: (a)
korespondensi, (b) koherensi, dan (c) pragmatisme.
3. Kepemimpinan Harus Menggunakan Pengetahuan Nilai Inti Bersama
Nilai-nilai inti Blanchart (2007) adalah:
a) Etika-bekerja efektif
b) Hubungan – mengembangkan kepercayaan dan rasa hormat;
c) Sukses – menjalankan organisasi dengan sebaik-baiknya dan
menguntungkan;
d) Pembelajaran - selalu meningkatkan kualitas diri dan rasa ingin tahu
10. PRINSIP KEPEMIMPINAN ABAD KE 21PRINSIP KEPEMIMPINAN ABAD KE 21
4. Kepemimpinan Harus Mendengarkan Seluruh Suara Guru, Siswa, Staf,
Orang Tua, dan Lain-lain
Pendengar dari pada berbicara , mampu berkomunikasi secara efektif.
5. Kepemimpinan Harus Menghasilkan Visi yang Baik
6. Kepemimpinan Harus Berdasarkan Data yang Benar
Bahan untuk mengambil keputusan / melakukan perencanaan
7. Kepemimpinan Harus Berjalan dengan Introspeksi dan Refleksi
Belajar dari pengalaman karena pengalaman adalah guru yang terbaik
8. Kepemimpinan Harus Memberdayakan Dirinya Sendiri dan Orang lain,
serta Melibatkan Orang Lain dalam Informasi dan Pengambilan
Keputusan
9. Kepemimpinan Melibatkan Pengidentifikasian dan Perlakuan terhadap
Hambatan-Hambatan Personal dan Organisasional untuk Berubah
4. Kepemimpinan Harus Mendengarkan Seluruh Suara Guru, Siswa, Staf,
Orang Tua, dan Lain-lain
Pendengar dari pada berbicara , mampu berkomunikasi secara efektif.
5. Kepemimpinan Harus Menghasilkan Visi yang Baik
6. Kepemimpinan Harus Berdasarkan Data yang Benar
Bahan untuk mengambil keputusan / melakukan perencanaan
7. Kepemimpinan Harus Berjalan dengan Introspeksi dan Refleksi
Belajar dari pengalaman karena pengalaman adalah guru yang terbaik
8. Kepemimpinan Harus Memberdayakan Dirinya Sendiri dan Orang lain,
serta Melibatkan Orang Lain dalam Informasi dan Pengambilan
Keputusan
9. Kepemimpinan Melibatkan Pengidentifikasian dan Perlakuan terhadap
Hambatan-Hambatan Personal dan Organisasional untuk Berubah
11. LIMA TAHAP PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN
(Bush. 2008)
Consultant Leadership: Jadi Profesional dulu
Advance Leadership: Jadi Kepala Dulu
Entry to Leadership: Jadi Senior Dulu
Established Leadership: Jadi Wakil Dulu
Emergent Leadership: Jadi Staf Dulu
Consultant Leadership: Jadi Profesional dulu
Advance Leadership: Jadi Kepala Dulu
Entry to Leadership: Jadi Senior Dulu
Established Leadership: Jadi Wakil Dulu
Emergent Leadership: Jadi Staf Dulu
12. KEKUASAAN
Thoha (1995), pelopor istilah kekuasaan sosiolog; Weber;
sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di
dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan
untuk melaksanakan keinginannya sendiri
dan menghilangkan halangan
Hersy & Goldsmith kekuasaan 7;
1.Kekuasaan hubungan (conection power)
2.Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)
3.Kekuasaan Koneksi
4.Kekuasaan Ganjaran (Reward Power)
5.Kekuasaan Legitimasi (Formal)
6.Kekuasaan Referen
7.Kekuasaan Informasi
8.Kekuasaan Keahlian
13. MODEL KEPEMIMPINAN
Bush (2008), 9 model kepemimpinan;
(1)manajerial (managerial),
(2)partisipatif (participative),
(3)transformasional (transformational),
(4)interpersonal (interpersonal),
(5)transaksional (transactional),
(6)postmodern
(7)kontingensi (contingency)
(8)moral dan
(9)pembelajaran (instructional).
15. MUTU-MUTU KEPEMIMPINAN
(LEADERSHIP QUALITIES)
Mutu kepemimpinan ialah atribut-atribut atau sifat-sifat
yang dimiliki oleh pemimpin yang berkualitas.
Manning & Curtis (2003), 10 mutu kepemimpinan;
1.Memiliki visi
2.Mampu
3.Bersemangat
4.Stabil
5.Perhatian pada orang lain
6.Percayla diri
7.Kokoh
8.Daya tahan tubuh
9.Berwibawa
10.Integritas
16. KEPEMIMPINAN MUTU
Kepemimpinan mutu ialah kepemimpinan
sempurna atau terbaik.
Peran utama kepemimpinan mutu adalah
mengembangkan budaya mutu melalui
Quality Circle (QC), Quality Assurance (QA),
dan Quality Improvement (QI).
17. Peran utama pemimpin
pendidikan adalah
memberdayakan guru.
Guru diberi kewenangan luas
& otonom dalam
meningkatkan mutu
pembelajaran siswanya.
KEPEMIMPINAN PEMBERDAYAAN
18. PRAKTIK KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
A.M. Dewabrata (2005:4) menyatakan bahwa
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
pemimpin cenderung tidak mau dikritik.
19. HASIL RISET
Robert (1992) 17 mutu kepemimpinan;
1.Berani
2.Keinginan kuat untuk memimpin
3.Stamina emosional
4.Stamina fisik yang kuat
5.Empati
6.Tegas
7.Antisipasi
8.Disiplin waktu
9.Persaingan
10.Percaya diri
11.Pertanggungjawaban ke luar diri
12.Pertanggungjawaban ke dalam diri
13.Dapat dipercaya
14.Keras hati
15.Mandiri
16.Mampu melayani dan
17.Setia.