SlideShare a Scribd company logo
KEPEMIMPINAN BIROKRASI
BERBASIS KEARIFAN BUDAYA
LOKAL SULAWESI SELATAN
( Study Kasus Budaya Bugis)
Oleh
Dr.H.Ajiep Padindang,SE.MM;
Ketua Komisi A-DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
Disajikan pada kegiatan DIKLATPIM,
BADIKLAT PROVINSI SULSEL,
DESEMBER 2013 DI MAKASSAR
ajiep-1
FILSAFAT BUGIS




Secara Epistemologis, sikap dan prilaku Orang Bugis dipengerahui oleh pandangan
kosmologi yang menjadikan kehidupan dalam satu sistem : Dewata Sewwae (Tuhan)
menciptakan bumi dan bumi tempat manusia dan pendukungnya ( binatang dan
tumbuh-tumbuhan). Perwujudan pandangan satu kesatuan kosmologi hidup Orang
Bugis tercermin dalam simbol bangunan rumah dan tercermin dalam nilai-nilai
kepemimpinan berdasarkan adat istiadat ( ade’ na popuang).



Secara etimologis ( pandangan etis), seluruh tatanan diatur dalam suatu aturan yang
melembaga dan berstruktur dijaga oleh Ade’ – wari – rapang dan setelah Islam
masuk ditambah – sarak. Kekuasaan tertinggi adalah aturan sehingga siapa yang
melanggar akan dikenakan sanksi formal ( Ade’) dan sanksi sosial ( kutukan dewata).



2

Secara Ontologis, pengetahuan Bugis tumbuh berkembang dan menjadi bingkai
pada seluruh gerak kehidupannya, termasuk pandangan hidupnya. Paradigma
keilmuan berkembang tanpa meninggalkan akar nilai luhurnya. Hal itu terjadi karena
masih ada komunitas yang memeliharanya.

Menurut Anwar Ibrahim (2007), falsafah hidup Orang Bugis, sangat
menggantungkan diri pada kekuasaan sang pencipta (Tuhan), karena sabdanya
menurunkan cahaya (sadda) yang membentuk jiwa dan hati nuraninya. SabdaNYA
mengajarkan tatanan nilai, jujur (lempuk), kebenaran (ada tongeng), ketegasan
(getteng), saling menghargai (sikapatau). Konsepsi inilah yang menjelma menjadi
norma-norma kehidupan dalam bentuk adat istiadat (pangngadereng). Digambarkan
oleh Anwar Ibrahim sebagai berikut :
3
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
DALAM PANDANGAN BUDAYA LOKAL
( Kearifan Lokal menurut Pandangan Bugis)

Pemimpin

Macca na Warani ( Cerdas dan
Berani)

Malempu na Magetteng
( Jujur dan Tegas

4

Kepemimpinan

Lempu, Getteng, Ada Tongeng
Te Mappasilaingeng
( jujur, tegas dan kebenaran
dan keadilan)

Makkatenni Ritonngengnge’ (
Berpegang teguh pada
kebenaran), Mappassanre ri
Ade’e ( Bersandar pada adat
istiadat yang dikelola
Oleh Dewan Adat)
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DALAM PEMERINTAHAN
MENURUT PANDANGAN FILSAFAT BUGIS
 PENGAYOM

Penjaga nilai, pembina, pengarah, maka apabila dilanggar ada sanksi sosial yang diterima.
Pemimpin birokrasi adalah pengayom itulah yang menjadi makna PAMONG PRAJA. Dan
sebagai PNS ada Kode Etik yang mengaturnya, karena itu sebelum sebagai PNS disumpah
karena sesungguhnya PNS adalah sebuah jabatan bukan pekerjaan ??? Pekerjaan adalah
tugasnya yang dijalankan sesuai wewenangnya.

PENANGGUNGJAWAB
Panutan, teladan, tegas, jujur, adil karena itu apabila tidak dapat dilaksanakan dengan baik
maka sanksi akan diberikan berupa dijatuhkan, dibunuh, dibuang/diusir. Dalam struktur
Birokrasi maka Tanggungjawab sudah dibagi sesuai TUPOKSI. Seorang pejabat selaku
penanggungjawab, apalagi lalai melaksanakan tugas ada hukuman.

DEMOKRATIS

Seorang pemimpin menjalankan kekuasaannya dengan prinsip kepemimpinan yang didasari
atas nilai demokratis yakni meminta pertimbangan, memusyawarahkan kemudian
memutuskan. Apabila prinsip ini dilanggar maka seorang pemimpin dapat tidak
didengarkan perintahnya. ‘ Keputusan raja dapat dibatalkan oleh dewan adat dan
keputusan adat dapat dibatalkan oleh pimpinan kaum bahkan dapat dibatalkan oleh
rakyat.’ Seorang pemimpin birokrasi senantiasa mendapat pertimbangan/telaahan staf.
Dengan demikian kalau seorang pemimpin salah mengambil keputusan dalam birokrasi,
sesungguhnya merupakan bagian kesalahan staf ( Ingat hak keuangan Kepala Daerah
diserahkan pada kepala SKPD dengan koordinatornya adalah SEKDA, jadi sepanjang seorang
kepala daerah melaksanakan mekanisme – bukan dia sendiri yang menentukannya – maka
tidak akan terlibat kasus).
5
MENGELOLA DIRI MENJADI PEMIMPIN MENURUT
AJARAN BUDAYA LOKAL
( Pandangan Kearifan Bugis )
1. KAPASITAS FISIK
Kapasitas fisik sempurna yakni dimilikinya secara utuh potensi fisik seseorang.
Yakni, semua organ fisiknya dapat berfungsi dengan baik dan diberikan beban
sesuai potensinya. Oleh karena itu dalam menempatkan pada suatu organisasi,
harus pula dilihat kesetaraan aspek potensi diri sesuai kapasitas fisik. Kapasitas Fisi
diproses sesuai tatanan adat istiadat.
2. KAPASITAS INTELEKTUAL.
Kapasitas intelektual adalah batas kemampuan berfikir yang dimiliki karena tingkat
pendidikan, pengalaman, ketrampilan, dllnya. Diolah melalui suatu pendidikan
’Pangangdereng’ sehingga mampu nantinya menjadi ( Macca na Warani).
3. KAPASITAS EKONOMI
Kapasitas ekonomi adalah kemampuan produktivitas yang dimiliki baik karena
pekerjaan, kekayaan asal ( warisan) yang dimilikinya. Diberikan warisan oleh orang
tuanya sehingga memiliki modal hidup.
5. KAPASITAS ETIK
Kapasitas etik adalah berkaitan dengan tata krama yang dimilikinya karena
lingkungan adat istiadat, keluarga dan masyarakat yang membesarkannya. Faktor
ini penting diketahui dan dikembangkan dalam suatu kapasitas diri agar mampu
bergaul secara baik untuk kepentingan diri dan organisasi.
6
MENJADI PEMIMPIN DARI PEMIMPIN

Pemimpin
Utama

PEMIMPIN

Staf
Pimpinan

Pemimpin
Bagian

ajiep-7

Pemimpin
Bagian

PEMIMPIN

Pemimpin
Bagian

PEMIMPIN DARI
PEMIMPIN
PENUTUP












Ajiep-8

Ajiep Padindang dengan nama asli H.A.Jamaluddin,P, menyelesaikan S-1, di Fak Ekonomi UVRI, kemudian
S-2 di UMI Makassar 2005 dan S-3, di UMI Makassar, tahun 2012, Konsentrasi Keilmuan Manajemen
Keuangan Daerah. ( Alumni Berprestasi terbaik, wisuda Desember 2012).
Tercatat sebagai Staf Pengajar Pada Fakultas EKonomi UVRI dan FKM UVRI Makassar.
Menjadi Anggota DPRD Sulsel sejak tahun 1997 hingga kini Ketua Komisi A-DPRD Sulsel, Anggota Badan
Anggaran DPRD Sulsel.
Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu – DPD I Partai Golkar Sulsel.
Anggota Dewan Pakar Bidang Sosbud ICMI Sulsel, Wakil Ketua Dewan Koperasi Indonesia Sulsel DEKOPINWIL Sulsel, Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna Sulsel, Wakil Ketua Pengakjian Indeks
Demokrasi Sulsel, tahun 2012-2013, Ketua Pusat Kajian Budaya Bugis, Wakil Ketua Kerukunan
Masyarakat Bone, dan berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan, sosial dan keagamaan.
Punya Istri Satu dengan Tiga Anak beralamat di Jalan S.Hasanuddin Komp.Anggrek AM3/1 Minasaupa,
Gowa dan Jl.S.Asahan N0.1.B, Ponceng (Baruga Maccoppotellue-Sao Rennie).

MOTTO
Tellabu Essoe’ Ritengngana Bitarae’ ( Tidak akan tenggelam mentari ditengah perjalanan,
dalam makna nilai kearifan lokal Budaya Bugis : Apabila sudah diperjalankan oleh Allah,
Insya Allah pasti akan sampai ditujuan.
FILSAFAT HIDU
 Mengalir Bagai Air yang tak terbendung oleh ruang dan waktu.

More Related Content

What's hot

Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
93220872
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Dadang Solihin
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
PLUR
 
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota SukabumiTelaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Dadang Solihin
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Dadang Solihin
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
DIAGNOSA ORGANISASI PKA.pdf
DIAGNOSA ORGANISASI PKA.pdfDIAGNOSA ORGANISASI PKA.pdf
DIAGNOSA ORGANISASI PKA.pdf
TriSarjaka1
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Dr. Zar Rdj
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
unitpublikasi
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Ian Setiawan
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Khalid Mustafa
 
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
syukriyabdullah
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Tri Widodo W. UTOMO
 
IKK Pemerintahan
IKK PemerintahanIKK Pemerintahan
IKK Pemerintahan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja PembangunanPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Dadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Joy Irman
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
Dadang Solihin
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpd
Musnanda Satar
 

What's hot (20)

Contoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjabContoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjab
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota SukabumiTelaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
DIAGNOSA ORGANISASI PKA.pdf
DIAGNOSA ORGANISASI PKA.pdfDIAGNOSA ORGANISASI PKA.pdf
DIAGNOSA ORGANISASI PKA.pdf
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
 
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
 
IKK Pemerintahan
IKK PemerintahanIKK Pemerintahan
IKK Pemerintahan
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja PembangunanPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpd
 

Similar to KEPEMIMPINAN BIROKRASI BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL SULAWESI SELATAN

Etika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iii
Etika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iiiEtika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iii
Etika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iii
HettyPermatawati
 
Budaya kerja
Budaya kerjaBudaya kerja
Budaya kerja
Puryanto SS
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
DimasTriyono1
 
etika profesi guru
etika profesi guruetika profesi guru
etika profesi guru
bundaahsan
 
Modul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas XModul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas X
Stefani Ardiana
 
teori kemoralan sosial dan keperibadian mulia
teori kemoralan sosial dan keperibadian muliateori kemoralan sosial dan keperibadian mulia
teori kemoralan sosial dan keperibadian mulia
Badriyatun Kamar
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
UmmuFaizah7
 
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral MahasiswaMakalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
Abror Alatqo
 
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.pptEpisode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
aryfakturrachmanarya
 
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAMSEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SUPRIYO S.Pd.I, M.Pd
 
STRUKTUR ORGANISASI OSIS standart sekolah.pptx
STRUKTUR ORGANISASI OSIS standart sekolah.pptxSTRUKTUR ORGANISASI OSIS standart sekolah.pptx
STRUKTUR ORGANISASI OSIS standart sekolah.pptx
bambang943178
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
Nhinie Indasari
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
Saepul Thea
 
budaya organisasi
budaya organisasibudaya organisasi
budaya organisasi
Zaenal Abidin
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.ppt
Sahwahardja
 
siskom etika-profesi
siskom etika-profesisiskom etika-profesi
siskom etika-profesihilma_alley
 
Etika kepemimpinan aparatur
Etika kepemimpinan aparaturEtika kepemimpinan aparatur
Etika kepemimpinan aparatur
Fransiskus Sudirman
 
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja SyariahMAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
Rizki Ogawa
 
adminkes Materi Etika Tim Penilai-3.pptx
adminkes Materi Etika Tim Penilai-3.pptxadminkes Materi Etika Tim Penilai-3.pptx
adminkes Materi Etika Tim Penilai-3.pptx
AdrianChanel1
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
Dina Mahdu
 

Similar to KEPEMIMPINAN BIROKRASI BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL SULAWESI SELATAN (20)

Etika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iii
Etika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iiiEtika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iii
Etika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iii
 
Budaya kerja
Budaya kerjaBudaya kerja
Budaya kerja
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 
etika profesi guru
etika profesi guruetika profesi guru
etika profesi guru
 
Modul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas XModul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas X
 
teori kemoralan sosial dan keperibadian mulia
teori kemoralan sosial dan keperibadian muliateori kemoralan sosial dan keperibadian mulia
teori kemoralan sosial dan keperibadian mulia
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral MahasiswaMakalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
 
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.pptEpisode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
 
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAMSEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
 
STRUKTUR ORGANISASI OSIS standart sekolah.pptx
STRUKTUR ORGANISASI OSIS standart sekolah.pptxSTRUKTUR ORGANISASI OSIS standart sekolah.pptx
STRUKTUR ORGANISASI OSIS standart sekolah.pptx
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
budaya organisasi
budaya organisasibudaya organisasi
budaya organisasi
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.ppt
 
siskom etika-profesi
siskom etika-profesisiskom etika-profesi
siskom etika-profesi
 
Etika kepemimpinan aparatur
Etika kepemimpinan aparaturEtika kepemimpinan aparatur
Etika kepemimpinan aparatur
 
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja SyariahMAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
 
adminkes Materi Etika Tim Penilai-3.pptx
adminkes Materi Etika Tim Penilai-3.pptxadminkes Materi Etika Tim Penilai-3.pptx
adminkes Materi Etika Tim Penilai-3.pptx
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 

Recently uploaded

Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
ArulArya1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
syamsulbahri09
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 

Recently uploaded (20)

Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 

KEPEMIMPINAN BIROKRASI BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL SULAWESI SELATAN

  • 1. KEPEMIMPINAN BIROKRASI BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL SULAWESI SELATAN ( Study Kasus Budaya Bugis) Oleh Dr.H.Ajiep Padindang,SE.MM; Ketua Komisi A-DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Disajikan pada kegiatan DIKLATPIM, BADIKLAT PROVINSI SULSEL, DESEMBER 2013 DI MAKASSAR ajiep-1
  • 2. FILSAFAT BUGIS   Secara Epistemologis, sikap dan prilaku Orang Bugis dipengerahui oleh pandangan kosmologi yang menjadikan kehidupan dalam satu sistem : Dewata Sewwae (Tuhan) menciptakan bumi dan bumi tempat manusia dan pendukungnya ( binatang dan tumbuh-tumbuhan). Perwujudan pandangan satu kesatuan kosmologi hidup Orang Bugis tercermin dalam simbol bangunan rumah dan tercermin dalam nilai-nilai kepemimpinan berdasarkan adat istiadat ( ade’ na popuang).  Secara etimologis ( pandangan etis), seluruh tatanan diatur dalam suatu aturan yang melembaga dan berstruktur dijaga oleh Ade’ – wari – rapang dan setelah Islam masuk ditambah – sarak. Kekuasaan tertinggi adalah aturan sehingga siapa yang melanggar akan dikenakan sanksi formal ( Ade’) dan sanksi sosial ( kutukan dewata).  2 Secara Ontologis, pengetahuan Bugis tumbuh berkembang dan menjadi bingkai pada seluruh gerak kehidupannya, termasuk pandangan hidupnya. Paradigma keilmuan berkembang tanpa meninggalkan akar nilai luhurnya. Hal itu terjadi karena masih ada komunitas yang memeliharanya. Menurut Anwar Ibrahim (2007), falsafah hidup Orang Bugis, sangat menggantungkan diri pada kekuasaan sang pencipta (Tuhan), karena sabdanya menurunkan cahaya (sadda) yang membentuk jiwa dan hati nuraninya. SabdaNYA mengajarkan tatanan nilai, jujur (lempuk), kebenaran (ada tongeng), ketegasan (getteng), saling menghargai (sikapatau). Konsepsi inilah yang menjelma menjadi norma-norma kehidupan dalam bentuk adat istiadat (pangngadereng). Digambarkan oleh Anwar Ibrahim sebagai berikut :
  • 3. 3
  • 4. PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN BUDAYA LOKAL ( Kearifan Lokal menurut Pandangan Bugis) Pemimpin Macca na Warani ( Cerdas dan Berani) Malempu na Magetteng ( Jujur dan Tegas 4 Kepemimpinan Lempu, Getteng, Ada Tongeng Te Mappasilaingeng ( jujur, tegas dan kebenaran dan keadilan) Makkatenni Ritonngengnge’ ( Berpegang teguh pada kebenaran), Mappassanre ri Ade’e ( Bersandar pada adat istiadat yang dikelola Oleh Dewan Adat)
  • 5. IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DALAM PEMERINTAHAN MENURUT PANDANGAN FILSAFAT BUGIS  PENGAYOM Penjaga nilai, pembina, pengarah, maka apabila dilanggar ada sanksi sosial yang diterima. Pemimpin birokrasi adalah pengayom itulah yang menjadi makna PAMONG PRAJA. Dan sebagai PNS ada Kode Etik yang mengaturnya, karena itu sebelum sebagai PNS disumpah karena sesungguhnya PNS adalah sebuah jabatan bukan pekerjaan ??? Pekerjaan adalah tugasnya yang dijalankan sesuai wewenangnya.  PENANGGUNGJAWAB Panutan, teladan, tegas, jujur, adil karena itu apabila tidak dapat dilaksanakan dengan baik maka sanksi akan diberikan berupa dijatuhkan, dibunuh, dibuang/diusir. Dalam struktur Birokrasi maka Tanggungjawab sudah dibagi sesuai TUPOKSI. Seorang pejabat selaku penanggungjawab, apalagi lalai melaksanakan tugas ada hukuman.  DEMOKRATIS  Seorang pemimpin menjalankan kekuasaannya dengan prinsip kepemimpinan yang didasari atas nilai demokratis yakni meminta pertimbangan, memusyawarahkan kemudian memutuskan. Apabila prinsip ini dilanggar maka seorang pemimpin dapat tidak didengarkan perintahnya. ‘ Keputusan raja dapat dibatalkan oleh dewan adat dan keputusan adat dapat dibatalkan oleh pimpinan kaum bahkan dapat dibatalkan oleh rakyat.’ Seorang pemimpin birokrasi senantiasa mendapat pertimbangan/telaahan staf. Dengan demikian kalau seorang pemimpin salah mengambil keputusan dalam birokrasi, sesungguhnya merupakan bagian kesalahan staf ( Ingat hak keuangan Kepala Daerah diserahkan pada kepala SKPD dengan koordinatornya adalah SEKDA, jadi sepanjang seorang kepala daerah melaksanakan mekanisme – bukan dia sendiri yang menentukannya – maka tidak akan terlibat kasus). 5
  • 6. MENGELOLA DIRI MENJADI PEMIMPIN MENURUT AJARAN BUDAYA LOKAL ( Pandangan Kearifan Bugis ) 1. KAPASITAS FISIK Kapasitas fisik sempurna yakni dimilikinya secara utuh potensi fisik seseorang. Yakni, semua organ fisiknya dapat berfungsi dengan baik dan diberikan beban sesuai potensinya. Oleh karena itu dalam menempatkan pada suatu organisasi, harus pula dilihat kesetaraan aspek potensi diri sesuai kapasitas fisik. Kapasitas Fisi diproses sesuai tatanan adat istiadat. 2. KAPASITAS INTELEKTUAL. Kapasitas intelektual adalah batas kemampuan berfikir yang dimiliki karena tingkat pendidikan, pengalaman, ketrampilan, dllnya. Diolah melalui suatu pendidikan ’Pangangdereng’ sehingga mampu nantinya menjadi ( Macca na Warani). 3. KAPASITAS EKONOMI Kapasitas ekonomi adalah kemampuan produktivitas yang dimiliki baik karena pekerjaan, kekayaan asal ( warisan) yang dimilikinya. Diberikan warisan oleh orang tuanya sehingga memiliki modal hidup. 5. KAPASITAS ETIK Kapasitas etik adalah berkaitan dengan tata krama yang dimilikinya karena lingkungan adat istiadat, keluarga dan masyarakat yang membesarkannya. Faktor ini penting diketahui dan dikembangkan dalam suatu kapasitas diri agar mampu bergaul secara baik untuk kepentingan diri dan organisasi. 6
  • 7. MENJADI PEMIMPIN DARI PEMIMPIN Pemimpin Utama PEMIMPIN Staf Pimpinan Pemimpin Bagian ajiep-7 Pemimpin Bagian PEMIMPIN Pemimpin Bagian PEMIMPIN DARI PEMIMPIN
  • 8. PENUTUP        Ajiep-8 Ajiep Padindang dengan nama asli H.A.Jamaluddin,P, menyelesaikan S-1, di Fak Ekonomi UVRI, kemudian S-2 di UMI Makassar 2005 dan S-3, di UMI Makassar, tahun 2012, Konsentrasi Keilmuan Manajemen Keuangan Daerah. ( Alumni Berprestasi terbaik, wisuda Desember 2012). Tercatat sebagai Staf Pengajar Pada Fakultas EKonomi UVRI dan FKM UVRI Makassar. Menjadi Anggota DPRD Sulsel sejak tahun 1997 hingga kini Ketua Komisi A-DPRD Sulsel, Anggota Badan Anggaran DPRD Sulsel. Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu – DPD I Partai Golkar Sulsel. Anggota Dewan Pakar Bidang Sosbud ICMI Sulsel, Wakil Ketua Dewan Koperasi Indonesia Sulsel DEKOPINWIL Sulsel, Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna Sulsel, Wakil Ketua Pengakjian Indeks Demokrasi Sulsel, tahun 2012-2013, Ketua Pusat Kajian Budaya Bugis, Wakil Ketua Kerukunan Masyarakat Bone, dan berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan, sosial dan keagamaan. Punya Istri Satu dengan Tiga Anak beralamat di Jalan S.Hasanuddin Komp.Anggrek AM3/1 Minasaupa, Gowa dan Jl.S.Asahan N0.1.B, Ponceng (Baruga Maccoppotellue-Sao Rennie). MOTTO Tellabu Essoe’ Ritengngana Bitarae’ ( Tidak akan tenggelam mentari ditengah perjalanan, dalam makna nilai kearifan lokal Budaya Bugis : Apabila sudah diperjalankan oleh Allah, Insya Allah pasti akan sampai ditujuan. FILSAFAT HIDU  Mengalir Bagai Air yang tak terbendung oleh ruang dan waktu.