Nilai adalah sesuatu yang penting dimiliki oleh manusia, apa yang dibuat oleh manusia akan memberikan makna dan pengaruh kepada sistem sosial masyarakata , sistem sosial akan membentuk budaya dan peradaban. Membangun budaya masyarakat harus selalu memperhatikan nilai budaya yang dikandungnya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Nilai adalah sesuatu yang penting dimiliki oleh manusia, apa yang dibuat oleh manusia akan memberikan makna dan pengaruh kepada sistem sosial masyarakata , sistem sosial akan membentuk budaya dan peradaban. Membangun budaya masyarakat harus selalu memperhatikan nilai budaya yang dikandungnya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. MODUL SOSIOLOGI
TAHUN 2008/2009
KELAS X
UNTUK KALANGAN SENDIRI
MGMP. Sosiologi Jakarta Barat
Disusun oleh :
Dra. SUMARYANI (SMAN. 112)
Dra. Hj. WORO SUPADMI (SMAN. 112)
Dra. BUSYRA MUCHTAR (SMAN. 65)
Dra. ZULFADILLAH. (SMAN. 101)
Drs. EDWARD SAING, MM. (SMAN. 101)
2. P E N D A H U L U A N
A. Deskripsi Modul.
Sukses ! anda telah menyelesaikan Modul 1 (satu) tentang perkenalan
dengan sosiologi yang pusat perhatiannya adalah hubungan manusia dalam
masyarakat. Di dalam hubungan tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan norma
sosial yang dianut dan ditaati bersama.
Selamat datang di Modul 2 (dua), anda akan memahami pengertian nilai
sosial, ciri-ciri, fungsi dan macam-macamnya. Selain itu anda juga akan
mamahami norma sosial, macam-macam dan tingkatannya serta dapat
membedakan nilai sosial dengan norma sosial. Akhirnya anda dapat
berperilaku dalam keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma sosial yang
berlaku di masyarakat.
B. Peta Kedudukan Modul.
Kebiasaan
NORMANILAI
Mendarah daging
Tata Kelakuan
MASYARAKAT
Cara (usage)
Adat Istiadat
Dominan
Mempengaruhi
Terdapat
Dibagi atas
Terdiri atas
Agama Kesusilaan Kesopanan Kebiasaan Hukum
Tingkatan
3. C. Prasyarat
Anda dikatakan tuntas bila mencapai tingkat penguasaan 70% keatas
kemudian dapat melanjutkan ke Kegiatan Belajar 3 (ketiga) tetapi jika masih di
bawah 70%, anda harus mengulang Kegiatan Belajar 2 (dua) ini, terutama
bagian-bagian yang belum anda pahami benar.
D. Daftar Istilah.
- Nilai - Kebiasaan (folkways)
- Nilai Sosial - Tata Kelakuan (mores)
- Nilai Material - Adat Istiadat (custom)
- Nilai Vital - Norma Agama
- Nilai Dominan - Norma Kesusilaan
- Nilai Mendarah Daging - Norma Kesopanan
- Norma Sosial - Norma Kebiasaan (habit)
- Cara (usage) - Norma Hukum
E. Petunjuk Penggunaan Modul.
1. Bagi Peserta didik.
a. Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh:
- Sediakan waktu belajar rutin ditambah waktu belajar setiap ada
4. kesempatan. Sedikit waktu belajar lebih baik dari pada tidak
sama sekali.
- Bacalah materi dengan seksama dan perhatikan petunjuk masing-
masing, anda dapat berdiskusi dengan guru anda.
b. Perlengkapan yang harus disiapkan
- Sediakan alat-alat tulis dan yang diperlukan lainnya.
2. Bagi Guru.
- Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar
- Memonitor pelaksanaan tugas yang dikerjakan siswa
- Membantu siswa yang belum memahami dalam menjawab soal
F. Tujuan Akhir.
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda memiliki kemampuan
untuk mandeskripsikan nilai social dan norma social. yang berlaku dalam
masyarakat. Selanjutnya dapat memahami perilaku keteraturan hidup sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
G. Standar Kompetensi.
* Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku dalam masyarakat.
Kompetensi Dasar.
5. • Mendeskripsikan nilai dan norma social yang berlaku dalam masyarakat.
H. DAFTAR CEK KEMAMPUAN
No. Pernyataan YA TIDAK
1 Apakah anda sudah memahami pengertian nilai-nilai
sosial ?
2 Apakah anda sudah memahami ciri-ciri dan fungsi nilai
sosial ?
3 Apakah anda sudah memahami macam-macam nilai
sosial
4
Apakah anda sudah memahami pengertian norma sosial ?
5
Apakah anda sudah memahami sifat-sifat norma sosial ?
6. 6 Apakah anda sudah memahami tingkatan-tingkatan
norma ?
7 Apakah anda sudah memahami macam-macam norma
yang berlaku di masyarakat ?
8 Apakah anda sudah mamahami perbedaan nilai sosial
dengan normasosial ?
9 Apakah anda sudah memahami kasus-kasus pelanggaran
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat ?
10 Apakah anda sudah pernah melaksanakan norma sosial
dalam bermasyarakat ?
Apabila anda menjawab ~TIDAK ~ pada salah satu pertanyaan diatas,
maka pelajarilah kembali modul ini. Tetapi jika anda menjawab ~ YA ~untuk
semua pertanyaan lanjutkan mengerjakan tes
dan evaluasi dalam modul ini.
NILAI DAN NORMA SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian nilai dan norma-norma sosial
2. Mendeskripsikan ciri-ciri, fungsi, dan macam-macam nilai sosial
3. Mengidentifikasikan tingkatan norma dalam masyarakat
4. Membedakan Nilai sosial dan norma sosial
5. Mengenal macam-macam norma yang berlaku dalam masyarakat
7. A. NILAI SOSIAL
Dalam masyarakat kita sering menduga sesuatu yang dikatakan
mempunyai nilai yaitu bila sesuatu itu berguna, berharga, indah, baik dan
sebagainya. Misalnya jika seseorang menolong orang lain itu dianggap pantas
dan berguna maka pertolongan yang dilakukan itu termasuk Nilai. Contoh lain
misalnya bersahabat, solidaritas, saling menghormati, kerja sama, patuh pada
peraturan, loyalitas dan lain-lain. Selain nilai kebenaran contoh-contoh
tersebut terdapat juga nilai estetika atau disebut juga nilai keindahan seperti
keindahan panorama alam, lukisan-lukisan, seni dekorasi, penampilan
seseorang dan sebagainya. Sedangkan nilai logika berdasarkan nalar atau rasio
seseorang melalui proses analisis yang sistematis, misalnya penemuan
berbagai macam obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit melalui
berbagai eksperimen atau percobaan yang dapat dipertanggungjawabkan
secara alamiah. Nilai logika ini mempunyai sifat obyektif rasional yang berarti
dapat di uji kebenarannya.
Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik dan benar harus melalui
proses menimbang yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan
sesuatu untuk selanjutnya mengambil keputusan, benar atau tidak benar, baik
atau tidak baik, religius atau tidak religius, sangat tergantung pada kebudayaan
yang dianut mansyarakat, misalnya berhubungan dengan unsur-unsur yang
ada pada manusia yaitu:
1. Badan
2. Cipta
3. Karsa
4. Rasa
5. Jiwa
8. Maka dari itu kebudayaan yang berbeda antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain sangat dipengaruhi oleh penilaian masyarakat
yang mendukung kebudayaanya. Karena itu dalam masyarakat yang mejemuk
seringkali terjadi perbedaan tata nilai.Misalnya yang terjadi pada suku
Minangkabau dalam pembagian warisan akan jatuh ke anak perempuan
karena masyarakat Minangkabau menganut sistem kekerabatan yang
berdasarkan garisan keturunan ibu(materilineal), sdangkan pada suku Batak
pembagian warisan akan jatuh ke anak laki-laki karena masyarakat Batak
menganut sistem kekerabatan yang berdasarkan garis ayah (patrilineal)
perbedaan kebudayaan menganut cipta, rasa, karsa, dan jiwa anggota
masyarakatnya karena manusia hidup ditengah-tengah kebudayaannya.
Menurut kamus sosiologi (Soerjono Soekanto) nilai (value) adalah
konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk. Sedangkan nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu
kelompok masyarakat.
Dalam kamus bahasa Indonesia nilai didefinisikan sebagai kadar, mutu,
atau sifat yang penting dan berguna bagi kemanusiaan. Dalam sosiologi, nilai
didefinisikan sebagai konsepsi (pemikiran) abstrak dalam diri manusia
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Contohnya,
orang menganggap menolong bernilai baik sedangkan mencuri bernilai buruk.
Dengan demikian, perbuatan saling menolong merupakan sesuatu yang
bernilai kehidupan masyarakat.
Ciri-ciri dan fungsi Nilai Sosial
Dari pengertian di atas dapatlah kita kemukakan ciri-ciri nilai sosial:
9. 1. Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil intraksi antara warga
masyarakat
2. Disebarkan diantara warga masyarakat (bukan bawaan individu sejak lahir)
3. Terbentuk nilai sosialisasi(proses belajar)
4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial
manusia
5. Dapat mempengaruhi perkembangan diri seseorang
6. Memiliki pengaruh yang berbeda antara warga masyarakat
7. Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem Nilai.
FUNGSI-FUNGSI NILAI SOSIAL
1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial
dari suatu kelompok
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku
3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan
sosial.
4. Sebagai alat solidaritas dikalangan anggota kelompok (masyarakat) Dengan
nilai tertentu, anggota kelompok akan merasa sebagai suatu kesatuan
5. Sebagai alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan
daya pengikat tertentu agar orang mau berperilaku sesuai dengan yang
diinginkan sistem nilai.
MACAM-MACAM NILAI SOSIAL
Menurut Prof. Dr. Notonegoro, membagi Nilai menjadi tiga:
1. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia,
nilai material secara relatif lebih indah diukur dengan alat pengukur
10. Nilai
misalnya pengukur luas (m2
) pengukur isi (leter) pengukur panjang (meter)
dan sebagainya.
2. Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan dan aktivitas.
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
misalnya:
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal manusia
b. Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa indah manusia (estetis
gevoel)
c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kodrat manusia
seperti karsa/kehendak/kemauan/etika
d. Nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan
mutlak. Nilai ini bersumber pada kepercayaan/ keyakinan manusia.
Bagan Nilai
Imaterial
Material
Ajaran/Ideolo
gi
Kegunaan
Religi
Gagasan
Membentuk :
1. Kepribadian
2. Tingkah laku
3. Martabat
4. Intelektual
Menghasilkan sesuatu yang
dapat digunakan dan
dinikmati oleh panca indra
11. Jadi yang mempunyai nilai itu tidak hanya sesuatu yang berwujud benda
material saja atau yang bersifat konkret, tetapi juga sesuatu yang tidak
berwujud (abstrak). Nilai rohani merupakan nilai immaterial (abstrak) yang
menggunakan budi nurani yang dibantu oleh indera, akal, perasaan, kehendak
dan keyakinan, contohnya antara lain adalah ididologi, gagasan, politik,
perarturan-peraturan. Yang termasuk nilai material atau nilai jasmani adalah
yang berwujud dan mudah dilihat atau riraba dan juga mudah berubah seperti
gedung-gedung, jembatan, pesawat, rumah dan sebagainya. Antar kedua nilai
tersebut saling berhubungan karena pada nilai imaterial terdapat suatu
landasan berpikir darisuatu tindakan yang akan menghasilkan suatu yang
kongkret (nilai material), jadi nilai material merupakan aplikasi dari nilai
material.
Sampai sejauh mana manusia mengadakan penilaian antara manusia
satu dengan manusia lain? Ini dipengaruhi oleh situasi dan keadaan manusia
yang bersangkutan, sehingga terjadi perbedaan tata nilai antara masyarakat
satu dengan masyarakat lainnya. Bagi manusia, nilai dijadikan landasan, alasan
atau motivasi dalam segala perbuatannya. Hal ini terlepas dari kenyataan
bahwa ada orang-orang yang dengan sadar berbuat lain daripada kesadaran
nilai denga alanasan lain pula. Dalam bidang pelaksanaannya, nilai-nilai
dijabarkan dalam bentuk norma/ukuran (normatif). Nilai berada dalam hati
nurani atau kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan yang bersumber dari
berbagai dasar, aspek, atau sumber.
Nilai-nilai sosial mempunyai fungsi umum di masyarakat (Drs. Suparto
dalam buku Sosiologi dan Antropologi), yaitu:
Kenikmatan
12. 1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial
dari suatu kelompok
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku
3. Nilai sosial merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi
peranan-perananny sosialnya.
4. Sebagai alat solidaritas dikalangan anggota kelompok (masyarakat).
5. Sebagai al;at pengawas/kontrol perilaku manusia.
Nilai sosial, berdasarkan cirinya dapat dibedakan menjadi:
1. Nilai dominan yaitu nilai yang dianggap paling penting dibanding nilai
lainnya. Penilaian/ukuran dominan tidaknya suatu nilai berdasarkan:
a. kuantitas/banyaknya orang yang mengambil nilai tersebut
b. berapa lama nilai itu digunakan
c. tinggi-rendahnya usaha memperlakukan nilai tersebut
d. prestise/kedudukan orang-orang yang menggunakan nilai tersebut di
masyarakat.
Keterangan:
ad. a. Sebagian besar masyarakat Indonesia menghendaki perubahan yang
membawa kebaikan (reformasi) di segala bidang kehidupan seperti
bidang politik, bidang hukum, bidang ekonomi dan sebagainya.
Ad. b. 1) Tradisi sekatenan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Besar
Muhammad SAW di daerah surakarta dan Yogjakarta yang selalu
dilaksanakan di alun-alun keraton di samping masjid besar sejak
dulu sampai sekarang.
2) Adanya keadilan yang selalu diperjuangkan oleh seluruh bangsa di
dunia yang dibuktikan dengan adanya perjuangan HAM di seluruh
dunia.
13. Ad. c. 1) Pergi haji bagi orang Islam merupakan suatu kewjiban dalam
melaksanakan rukun Islam yang ke lima, karena itu sebagian besar
orang Islam selalu berusaha sekuat tenaga untuk dapat
melaksanakan ibadah haji tersebut.
2). Pulang mudik di hari lebaran bagi sebagian besar anggota
masyarakat yang tinggal di kota-kota besar merupakan suatu hal
yang sangat diupayakan.
Ad. d. 1) Bagi seseorang yang memiliki kendaraan dengan merek tertentu,
memiliki kebanggaan atau prestise tersendiri.
2) Masyarakat menghargai gelar kesarjanaan sebagai suatu lambang
kesuksesan seseorang, yang sebenarnya hal itu tidak selalu benar
karena kesuksesan seseorang dapat juga dirah melalui prestasi lain.
2. Internalized value (nilai yang berdarah daging) yaitu nilai yang telah
menjadi kepribadian orang-orang (bawah sadar). Apabila orang yang
menganutnya tidak dapat melakukannya, akan merasa malu atau merasa
bersalah, misalnya:
a. Seseorang suami/kepala keluarga tidak dapat memberi nafkah
kepada istri dan anak-anaknya akan merasa sebagai orang tua/suami
yang tidak bertanggung jawab.
b. Seorang prajurit yang harus mampu mempertahankan wilayah
yang didudukinya dari serangan musuh.
c. Seorang guru yang tidak merasa berhasil mendidik siswanya
karena nilai NEMnya sangat rendah.
B. NORMA SOSIAL
14. Norma
Bagan Norma
Dalam kehidupan masyarakat kita dapati aturan, kaidah, atau norma
baik yang bersifat formal maupun non formal, seperti dalam keluarga, kantor,
sekolah dan dalam komunitas yang lebih luas seperti negara. Norma atau
aturan sangat diperlukan agar hubungan antar manusia dalam masyarakat
dapat berlangsung tertib dan berjalan lebih baik.
Dalam keluarga, norma/aturan berupa perintah orang tua terhadap
anak-anaknya dalam rangka terselenggaranya hubungan harmonis, misalnya
pembagian kerja, pembagian hak dan kewajiban seperti tugas menyapu,
mencuci, memasak dan sebaginya. Apabila aturan di dalam keluarga dapat
berfungsi dengan baik maka akan terwujudlah keluarga yang harmonis, tetapi
bila aturan dalam keluarga tersebut tidak berfungsi, maka akan menimbulkan
diorganisasi keluarga. Sedangkan di masyarakat, aturan/norma mengatur
sesuatu yang lebih kompleks yaitu mengatur segala aspek kehidupan manusia
seperti bidang agama, bidang politik, bidang sosial dan budaya, dan lain
sebaginya, karena masalah-masalah yang ada dalam masyarakat lebih banyak
dan lebih luas.
Norma sosial adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu.
Norma memungkinkan seseorang bisa menentukan terlebih dahulu bagaimana
Pengertian
Macam
Norma agama, kesusilaan,
kesopanan dan hokum.
Berdasarkan daya pengikat terbagi
menjadi tata cara
Aturan,standar (patokan) yang
dipergunakan oleh anggota
masyarakat sebagai petunjuk,
perintah , anjuran dan larangan
15. tindakan itu dinilai orang lain. Norma merupakan kriteria bagi orang lain untuk
mendukung atau menolak perilaku seseorang. Norma aturan selalu disertai
sanksi agar norma berfungsi karena sanksi bertujuan merubah tingkah laku
agar sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk itu norma perlu disosialisasikan sejak dini yang dimulai dari
lingkungan keluarga seperti adanya penanaman disiplin untuk beribadah,
kemudian kepada kehidupan yang lebih luas dalam masyarakat.
Menurut Emile Durkheim menempatkan norma sosial sebagai suatu
fakta sosial, semua orang dari suatu kelompok haruslah tunduk kepada norma
sosial atau fakta sosial. Fakta sosial telah memformat atau mempola tindakan-
tindakan anggota suatu kelompok (masyarakat tertentu. Norma merupakan
tolok ukur tentang suatu tindakan apakah bisa dikategorikan sebagai tindakan
normal atau abnormal, betul atau salah. Jika perilaku setiap warga telah sesuai
dengan norma yang ada, maka berarti telah ada konformitas dan sebaliknya
jika ada pengingkaran, pengabaian dan penolakan terhadap norma, berarti ada
perilaku yang tidak konform yaitu perilaku menyimpang (deviance).
Pada dasarnya masyarakat mengetahui, mengerti, menghargai adanya
norma dalam kehidupan bermasyarakat yang harus dipatuhi, namun dalam
pelaksanaanyya selalu ada penyimpangan-penyimpangan, karena itu untuk
mensosialisasikannya perlu adanya pihak-pihak tertentu yang dapat dijadikan
panutan oleh anggota masyarakat lainnya agar norma dapat dilaksanakan
sesuai yang diharapkan. Contohnya, membayar pajak, tertib lalulintas, antri
beli karcis, buang sampah pada tempatnya dan sebaginya.
Agar norma dapat berfungsi dengan baik, norma harus melembaga
(institutionalized) dan diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
1. norma harus diketahui oleh masyarakat
2. dipahami/dimengerti
16. 3. dihargai
4. ditaati dan dilaksanakan
Pada mulanya norma terbentuk secara tidak sengaja sebagai hasil proses
sosial, misalnya dalam jual beli, seorang calo/perantara mulanya tidak
mendapat bagian tertentu, hanya sebatas kerelaan pembeli dan penjual,
namun lama-kelamaan perantara mendapat bagian keuntungan dan imbalan
jasa dari penjualan maupun pembeli dan akhirnya menjadi suatu kelaziman.
Perkembangan selanjutnya, norma sengaja diadakan untuk mewujudkan
kondisi yang memungkinkan tujuan terlaksana. Norma/aturan ada yang
bersifat formal seperti undang-undang, peraturan pemerintah dan dibuat
secara tertulis. Sebagian besar normal/aturan tidak bersifat formal seperti
aturan yang ada di masyarakat berupa kebiasaan yang tidak tertulis, namun
aturan tersebut tetap dipatuhi dan memiliki sanksi. Norma/aturan di
masyarakat mempunyai kekuatan mengingat yang berbeda-beda dari yang
lemah sampai norma yang kuat daya ikatnya.
Secara sosiologis, norma menurut daya pengikatnya dibedakan menjadi
4 macam yaitu:
a. Cara (usage)
adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena bagi orang
yang melanggar norma ini, hanya mendapat ejekan, cemoohan dari
orang lain karena dianggap bertindak tidak sopan, seperti bicara dengan
suara terlalu keras, ketika sedang makan mengeluarkan bunyi sebagai
tanda kekenyangan dan lain sebagainya.
b. Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan degan kekuatan mengikatnya
yang lebih kuat daripada usage (cara), karena kebiasaan dilakukan
berulang-ulang sehingga merupakan bukti bahwa orang yang
melakukannya menyukai dan menyadari perbuatan tersebut.
17. Kebiasaan yang dijalankan oleh anggota masyarakat akhirnya jadi tradisi
yang merupakan ciri atau identitas masyarakat yang bersangkutan.
Misalnya:
1. Kebiasaan memberi hormat dan patuh kepada orang yang lebih tua
2. Kebiasaan menggunakan tangan kanan apabila memberikan sesuatu
kepada orang lain
3. Kebiasaan setiap hari lebaran memasak ketupat, pulang mudik bagi
yang bekerja atau bertempat tinggal di daerah lain, dan sebagainya.
c. Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima oleh
masyarakat yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari kelompok dan
dilaksanakan sebagai alat pengawasan secara sadar atau tidak sadar
oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan merupakan
gagasan yang kuat mengenai sesuatu yang dianggap benar dan salah
yang menunut tindakan tertentu dan melarang yang lainnya. Biasanya
tata kelakuan berhubungan erat dengan sistem kepercayaan/keyakinan
agama masyarakat. Para pelanggar norma ini diisolir/dikucilkan dan
digunjingkan oleh masyarakat. Tindakan masyarakat terhadap pelanggar
norma ini dapat menjadi social control dan social pressure.
Contoh tata kelakuan antara lain:
1. Seseorang wanita muslim sangat tidak pantas berpakaian minim yang
memperlihatkan lekuk tubuhnya
2. Larangan buang air kecil di sembarang tempat bagi masyarakat
beradab
18. 3. Berpelukan antara laki-laki dan wanita di tempat umum bagi
masyarakat Timur tidak pantas, sedangkan bagi masyarakat Barat
merupakan hal biasa.
Manfaat tata kelakuan antara lain:
a. Memberikan batas pada perilaku individu (sebagai alat kontrol)
b. Mengidentifikasikan individu dalam kelompoknya
c. Menjaga solidaritas antaranggota masyarakat
d. Adat Istiadat (custom), norma ini umumnya tidak tertulis, namun
memiliki sanksi keras karena orang yang melanggarnya mendapat sanksi
baik secara langsung maupun tidak langsung berupa sikap penolakan
terhadap dirinya. Sikap penolakan masyarakat yaitu orang yang
melanggar adat istiadat tidak diterima dalam lingkungan masyarakat
adat adalah sangat menyakitkan. Orang hidup itu, hidup dari dan dalam
masyarakatnya artinya seseorang ada karena dia dilahirkan di
masyarakat sedangkan hidupnya di masyarakat dan untuk masyarakat.
Jelas adanya pengucilan atau tidak diterimanya seseorang di masyarakat
merupakan sanksi berat.
Adat istiadat bersifat kedaerahan yaitu antara adat istiadat daerah
satu dengan daerah lain relatife berbeda sesuai dengan tata nilai yang
dianutnya. Misalnya, bagi masyarakat etnis Batak, perkawinan pada
masyarakat Jawa yang tidak menganut sistem marga, perkawinan
tersebut dapat diterima, biarpun dianggap kurang baik.
Macam-macam norma yang ada di masyarakat antara lain:
1. Norma agama adalah suatu norma yang berdasarkan keyakinan seseorang,
norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan manusia taat kepada ajaran
19. agamanya dan bila melanggar sanksinya dirasakan di dunia ataupun di akhirat.
Misalnya, norma/akidah yang ada dalam agama Islam tentang Rukun Islam dan
Rukun Iman yang harus benar-benar ditaati oleh pemeluknya.
Gambar :
Melaksanakan Shalat adalah Rukun Islam pertama bagi umat Islam
Kepercayaan umat Hindu tentang adanya reinkarnasi yaitu adanya kelahiran
kembali setelah meninggal sesuai dengan karmanya sewaktu hidup di dunia.
2. Norma kesusilaan berdasarkan pada hati nurani
manusia/ahklak manusia bersifat universal, hanya sanksi
norma kesusilaan bersifat relatif sesuai situasi dan
kondisi masyarakatnya termasuk agama yang dianut oleh
masyarakat sangat menentukan. Misalnya, pengutukan terhadap
penghianatan, perselingkuhan suami-istri dan sebagainya.
3. Norma kesopanan adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku
di masyarakat seperti cara berpakaian, pola pergaulan, dan sebagainya. Norma
ini sifatnya relatif dan antara daerah satu dengan daerah lain berbeda, contoh:
a. Apabila pergi ke suatu pesta harus berpakaian pantas
b. Memberikan sesuatu menggunkaan tangan kanan, dan sebagainya.
Gambar :
Cara berpakaian siswi yang tidak sesuai norma
4. Norma kebiasaan (habit) merupakan hasil
proses dari perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk sama
sehingga menjadi pola. Jadi apabila orang di dalam masyarakat melakukan
20. sesuatu yang tidak biasa dilakukan anggota masyarakatnya dianggap
aneh/berperilaku menyimpang, misalnya:
a. Kebiasaan mengadakan
selamatan untuk bayi yang baru lahir
b. Pulang kampung (mudik) di
hari lebaran, dan lain-lain.
5. Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup/perintah dan larangan
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sanksi norma
hukum bersifat mengikat dan memaksa yang bertujuan menyelenggarakan
tata tertib masyarakat. Hukum dilengkapi sanksi yang dilaksanakan secara
tegas oleh karena itu harus di buat oleh lembaga yang memiliki kedaulatan
tertinggi (negara) supaya dapat dilaksanakan.
Ciri hukum antara lain diakui oleh masyarakat sebagai ketentuan yang sah dan
penegak hukum sebagai yang berwewenang.
Tujuan utama hukum adalah menciptakan suasana aman dan tentram dalam
masyarakat, jadi kepastian hukum harus diciptakan.
Contoh:
a. Tidak boleh melakukan tindakan kriminal seperti mencuri, membunuh,
menipu dan lain-lain
b. Wajib membayar pajak
c. Memberikan kesaksian di muka sidang pengadilan
Gambar : Sidang pengadilan
21. 1. Nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik
dan apa yang dianggap buruk.
2. Nilai terdap[at dua macam yaitu nilai material dan nilai imaterial. Nilai material
bersifat berwujud, dapat dilihat dan diraba sedangkan nilai imaterial sifatnya tidak
berwujud dan tidak dapat diraba seperti ide, gagasan, politik dan sebagainya.
3. Nilai-nilai sosial mempunyai fungsi umum di masyarakat, yaitu:
a. dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial
dari suatu kelompok
b. dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku
c. nilai sosial merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi
peranan-peranan sosialnya
d. sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok
e. sebagai alat pengawas/kontrol perilaku manusia
4. Norma sosial merupakan patokan perilaku manusia dalam kehidupan di masyarakat.
5. Agar norma berfungsi dengan baik, norma harus melembaga (institutionalized) dan
diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Norma harus diketahui oleh masyarakat
b. Dipahami dan dimengerti
c. Dihargai
d. Ditaati dan dilaksanakan.
6. Menurut daya pengikatnya, norma dibagi menjadi empat macam yaitu:
a. Cara atau Usage, merupakan norma yang daya pengikatnya sangat lemah
b. Kebiasaan atau folkways adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikatnya
lebih kuat dari usage.
c. Tata kelakuan atau mores adalah aturan yang sudah diterima masyarakat
dan biasanya tata kelakuan berhubungan erat dengan sistem
kepercayaan/keyakinan/agama di masyarakat.
d. Adat istiadat atau custom memiliki sanksi keras terhadap orang yang
melanggarnya berupa penolakan pada dirinya.
7. Macam-macam norma yang ada di masyarakat adalah:
Norma agama, norma hukum, norma kesopanan, norma kebiasaan dan norma
kesusilaan.
8. Norma perlu dososialisasikan, baik dalam kehidupan di keluarga maupun kehidupan
di masyarakat secara luas agar terdapat kehidupan yang teratur dan tertib sesuai
dengan harapan masyarakat itu sendiri.
9. Norma atau aturan berfungsi jika warga masyarakat mau mematuhinya sebagai
pedoman dalam melaksanakan berbagai macam aktivitas kehidupan
10. Apabila aturan dalam keluarga atau masyarakat itu berfungsi, maka dalam keluarga
atau dalam masyarakat akan terwujud suatu kehidupan yang harmonis, tetapi
sebaliknya jika aturan itu tidak berfungsi, baik dalam keluarga ataupun masyarakat
maka akan menimbulkan disorganisasi keluarga dan menimbulkan diseitegrasi
masyarakat.
Dalam kehidupan di masyarakat norma-norma di atas tidak berjalan
sendiri-sendiri, tetapi bersifat kumulatif maksudnya perbuatan seseorang yang
melanggar salah satu norma kadang juga melanggar norma yang lain. Misalnya
seorang pembunuh, ia melanggar norma hukum sekaligus melanggar norma
agama, dan norma kesusilaan.
RANGKUMAN
22. LATIHAN KEGIATAN 3
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat di antara huruf A, B, C dan D atau E!
1. Sesuatu yang dianggap berharga, berguna dan pantas oleh seseorang
disebut ….
a. Norma c. habitat e. tindakan
23. b. Nilai d. moral
2. Contoh nilai yang sudah melembaga dalam kehidupan masyarakat antara
lain …..
a. gotong royong c. sikap materialisme e. nepotisme
b. sikap individu d. konsumerisme
3. Sanksi yang diberikan kepada seseorang bertujuan ….
a. agar si pelaku lebih terkenal
b. dapat meningkatkan gengsi seseorang
c. agar yterdapat perubahan tingkah laku
d. membuat rasa malu bagi si pelanggar
e. membuat si pelaku kebal hukum
4. Suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga
menjadi pola masyarakat untuk bertindak disebut ….
a. Usage c. adat istiadat e.
custom
b. Volkways d. mores
5. Norma yang daya pengikatnya lemah adalah ….
a. Volkways d. usage e. custom
b. Mores e. habitat
6. Contoh sanksi yang diberikan kepada orang yang melanggar adat adalah ….
a. Cemoohan c. celaan e. unsur
indera manusia
b. hukuman penjara d. pengucilan dari
masyarakat
7. Nilai kebenaran yang berguna bagi rohani manusia bersumber pada ….
a. kepercayaan terhadap suatu agama d. norma
yang berlaku
24. b. keyakinan diri sendiri e.
simbol-simbol kekuasaan
c. perasaan manusia
8. Himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat atau negara adalah….
a. norma kebiasaan c. norma adat e.
norma kesusilaan
b. norma hukum d. norma agama
9. Kehidupan dalam suatu masyarakat akan berjalan tertib dan teratur jika
anggota masyarakat sendiri bertindak sesuai dengan yang diharapkan yaitu
berpedoman pada ….
a. apa yang dikehendaki d.
norma yang berlaku
b. kebiasaan yang telah mendarah daging e.
simbol-simbol kekuasaan
c. aturan penguasa
10. Contoh nilai yang mendarah daging di bawah ini adalah ….
a. setiap hari ibu memberi jajan kepada anaknya
b. ayah setiap hari berpesan kepada istri agar menjaga
anak-anak dengan baik
c. seorang prajurit berjuang sampai titik darah
penghabisan untuk mempertahankan dari serangan musuh
d. selamatan tujuh bulan selalu dilaksanakan oleh
masyarakat tertentu bagi wanita hamil anak pertama
e. larangan buang air kecil di sembarang tempat bagi
orang-orang yang beradab
25. 11. Segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia disebut
nilai ….
a. Material c. kerohanian e.
kebenaran
b. Vital d. kebaikan
12. Nilai-nilai sosial mempunyai fungsi umum, antara lain ….
a. mengukur usaha manusia dalam memperlakukan
nilai tersebut
b. mengukur kedudukan seseorang dalam
menggunakan nilai tersebut
c. mengarahkan manusia dalam berpikir dan
bertingkah laku
d. mengukur seberapa banyak orang yang menganut
nilai tersebut
e. merupakan langkah awal bagi manusia untuk
memperkuat kekuasaannya
13. Aturan yang dibuat dalam masyarakat untuk mencapai
keseimbangan sosial disebut ….
a. Nilai c. pandangan hidup e.
kebiasaan
b. adat istiadat d. norma
14. Dilarang mencuri, membunuh atau memperkosa. Hal
tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara norma yang satu
dengan norma yang lain, yaitu … .
a. norma kesopanan dengan norma kebiasaan
b. norma kelakuan dengan norma hukum
c. norma hukum dengan norma agama
26. d. norma kebiasaan dengan adat istiadat
e. norma agama dengan norma kesopanan
15. Aturan yang umumnya tidak tertulis tetapi tetap dianut
oleh masyarakat dan bagi siapa saja yang melanggar tetap dikenakan
sanksi yaitu ….
a. adat istiadat d. norma
hukum
b. norma kesusilaan e. norma
kebiasaan
c. tata kelakuan
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!
1. Jelaskan pengertian nilai menurut Bapak Soerjono Soekanto!
2. Mengapa nilai berhubungan erat dengan kebudayaan
masyarakat? Jelaskan!
3. Jelaskan pengertian:
a. nilai dominan
b. nilai mendarah daging
Dan berikan masing-masing contohnya dua buah!
4. Mengapa norma kesopanan pada tiap masyarakat berbeda?
Berikan dua contohnya!
5. Tunjukkan syarat-syarat agar norma dapat berfungsi dnegan
baik!
6. Norma di masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang
berbeda-beda, jelaskan salah satu norma tersebut yang memiliki kekuatan
mengikatnya kuat!
27. 7. Antara norma agama dengan norma hukum memiliki
hubungan yang erat, jelaskan dengan contoh!
8. Berikan contoh-contoh yang ada di sekeliling kita yang
termasuk dalam nilai imaterial!
9. Berikan contoh-contoh pelanggaran terhadap norma yang ada
di sekitar kita!
10. Mengapa norma itu sangat perlu pagi kelangsungan hidup
bermasyarakat?
C. Berikan contoh-contoh dalam kehidupan di masyarakat jika terjadi
pelanggaran terhadap :
1. Norma agama
______________________________________________________________
______________________________________________________________
___________________________________________________________
2. Norma hukum
______________________________________________________________
______________________________________________________________
___________________________________________________________
3. Adat istiadat
______________________________________________________________
______________________________________________________________
___________________________________________________________
28. 4. Tata kelakuan
______________________________________________________________
______________________________________________________________
___________________________________________________________
D. Studi Khusus
Bangsa Indonesia yang menganut budaya Timur, hormat kepada orang
tua atau kepada yang lebih tua sngat dianjurkan, misalnya memberi salam jika
bertemu.
Kebiasaan-kebiasaan yang ada rasanya semakin pudar terdesak oleh
budaya asing tadi. Dalam keadaan yang demikian maka di masyarakat secara
tidak disadari telah terjadi pergeseran nilai
Tugas
Setelah membaca kasus di atas, selesaikan soal-soal berikut ini!
1. Apakah nilai lama yang sudah mendarah daging selalu harus diubah sesuai
tuntutan jamannya ?
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
__________________________________________________________
2. Apakah dengan masuknya nilai kehidupan yang baru, dapat langsung cocok
di masyarakat?
________________________________________________________________
______________________________________________________________
29. ______________________________________________________________
________________________________________________________
3. Bagaimana Anda menyikapi jika di masyarakat telah terjadi perubahan
secara cepat?
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
__________________________________________________________
4. Buatlah dua contoh nilai di masyarakat yang harus diperintahkan!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
__________________________________________________________
5. Upaya-upaya apa saja yang dapat menciptakan ketertiban sosial (5 buah)?
a. ___________________________________________________________
________________________________________________________
___________________________________________________________
b. ___________________________________________________________
________________________________________________________
___________________________________________________________
c. ___________________________________________________________
________________________________________________________
___________________________________________________________
d. ___________________________________________________________
________________________________________________________
___________________________________________________________
30. **** S e m o g a A n d a S u k s e s ****
SOSIALISASI PEMBENTUKAN
KEPRIBADIAN
Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan ini Anda diharapkan dapat :
o Menjelaskan pengertian sosialisasi
o Menjelaskan proses sosialisasi
31. o Menjelaskan tahap proses sosialisasi
o Menjelaskan pola-pola proses sosialisasi pada keluarga
Ringkasan Materi
A. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses belajar berinteraksi dalam
masyarakat sesuai dengan peranan yang dijalankan. Sosialisasi juga berarti
suatu proses seseorang mempelajari pola-pola hidup dalam masyarakat
sesuai dengan norma-norma nilai dan kebiasaan yang berlaku untuk
berkembang sebagai individu dan anggota masyarakat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sosialisasi berarti suatu proses
belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati
kebudayaan masyarakat dan lingkungannya. Menurut Suryono Sukanto
sosialisasi adalah suatu proses sosial tempat seorang individu mendapatkan
pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku orang di
dalam kelompoknya
B. Proses Sosialisasi
Proses pembentukan kepribadian sebagai hasil sosialisasi maupun
enkulturasi berlangsung melalui tahapan sebagai berikut:
a. Masa kanak-kanak
b. Masa remaja
c. Masa Dewasa
32. a. Masa Kanak-kanak
Sejak dilahirkan seseorang anak terutama balita hidupnya sangat
bergantung pada perlindungan dan bantuan orang tua dan saudara-
saudara dekat dilingkungan keluarganya. Ia belajar menirukan apa-apa
yang diajarkan orang tuanya, mulai dari belajar makan, belajar bicara,
belajar bertindak, dan berperilaku. George Hebert Mead menyebutkan
proses meniru pada usia awal ini dikenal dengan istilah Prepatory Stage.
Orang-orang dilingkungan keluarga si anak juga mengajarinya tentang
perbuatan atau perilaku yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh.
Bila ia melakukan perbuatan yang benar maka ia akan dipuji dan
disukai, sedang apabila ia berbuat salah maka ia akan mendapat
teguran. Akhirnya anak akan menyadari perbuatan yang boleh dilakukan
dan yang tidak boleh.
Bila ia melakukan perbuatan yang benar maka ia akan dipuji dan
disuakai, sedangkan apabila ia berbuat salah maka ia akan mendapat
teguran.akhirnya anak akan menyadari perbuatan yang boleh dilakukan
dan yang tidak. Setelah agak besar anak-anak tadi sudah mulai mengenal
lingkungan yang lebih luas. Yaitu dengan lingkungan tetangganya.
Bersama-sama teman-teman sepermainannya si anak sudah mengenal
teknik bermain peran, misalnya main “polisi-polisian”, perang-
perangan”, dokter-dokteran”, sekolah-sekolahan” Jadi pada tahapan ini
oleh George Herbert Mead disebut Play Stage.
b. Masa Remaja
33. Tahapan ini merupakan kelanjutan yang lebih tinggi dari teknik
bermain peran pada masa anak-anak. Seorang remaja tidak hanya bisa
meniru peran seoranhg yang diidolakannya. Akan tetapi sudah
mengidentifikasikan dirinya seolah-olah ia menyamakan (identik) dirinya
dengan tokoh idolanya.
Misalnya seorang tokoh bintang film ia akan berupaya sedemikian
rupa mengidentikkan dirinya dengan bintang pujaannya itu. Ia kan
mengikuti metode rambut, metode pakaian, bahkan berperilaku sama-
seperti idolanya.
Tahapan ini oleh George Herbert Mead disebut “ game stage”
mengapa anak-anak suka berperilaku seperti itu?
Usia remaja sering dikaitkan dnegan anak-anak baru gede atau
ABG, karena dewasa belum sedangkan masa kanak-kanan lewat. Para
ahli psikologi menyebutkan masa remaja sebagai masa puber, yakni
suatu periode awal tumbuh dan berkembangnya ciri-ciri fisik dan
seksualitas seorang individu. Dalam masa puber ini remaja sering kali
mengalami situasi kritis dengan gejala-gejala antara lain sebagai berikut:
1) Bertempramen yang keras dan agresif atau sebaliknya murung dan
suka menyendiri
2) Kepribadian yang labil karena masih mencari identitas diri
3) Mudah tersinggung dan susah mengendalikan emosi
4) Mudah terpengaruh oleh hal-hal tertentu, baik yang bersifat positif
maupun negatif
5) Rasa ingin tahu dan ingin mencoba hal-hal yang baru sebelumnya
belum pernah dialami.
34. Dampak yang sangat tidak kita inginkan dari situasi krisis seperti
disebutkan tadi adalah munculnya perilaku menyimpang dikalangan
para remaja. Gejalanya muncul dalam berbagai bentuk masalah sosial
seperti dekadensi (kemerosotan) moral. Pergaulan seks bebas,
kenakalan remaja, kriminalitas, mabuk-mabukan, penyalagunaan
narkoba dan tawuran.
c. Masa Dewasa
Proses sosialisasi pada masa ini sedang mencapai titik kulminasi
yang paling optimal bagi seorang individu. Proses belajar tidak hanya
semata-mata melalui proses meniru. Tetapi lebih kepada pola
penyesuaian diri, George Herber Mead menyebutkan sebagai tahap
generalized other. Pada tahap ini seorang individu dewasa diharapkan
sudah menyelaraskan dan menyesuaikan dirinya dengan pola sosial
budaya masyarakat tempat ia hidup dan menjadi individu yang sudah
memperoleh status dan peras yang mantap sehingga ia menjadi anggota
penuh dari masyarakatnya. Setelah menikah, berumah tangga dan
mempunyai anak, proses sosialisasi dari seorang individu akan
diwariskan kepada generasi berikutnya yaitu anak-anaknya bahkan cucu-
cucunya dan cicit-cicitnya.
TAHAP-TAHAP DALAM PROSES SOSIAL LISASI
35. Proses sosialisasi terjadi melalui empat tahap, yaitu sebagai berikut:
A. PREPATATORY STAGE (Persiapan)
Pada tahap ini anak mulai belajar mengambil perenan orang di
sekelilingnya, terutama orang yang paling dekat dalam keluarganya pada
tahap inilah kesempatan yang paling baik bagi orang tua untuk
menanamkan norma-norma agama dalam Rangka mengisi jiwa anak yang
masih balita
B. PLAY STAGE (Meniru)
Pada saat ini anak tidak hanya mengetahui peranan yang harus di jalankan
orng lain. Anak mulai meniru peran yang dijalankan oleh orang tuanya,
kakaknya, tetangganya atau orang yang sering berintraksi dengannya
(significant other)
C. GAME STAGE ( Siap bertindak)
Pada tahap ini anak telah mampu mengambil peranan yang dijalankan
orang lain dalam masyarakat luas.
D. GENERALIZED OTHERS
Pada tahap ini anak telah mampu mengambil peran-peran orang lain yang
lebih luas (generalized others), tidak sekedar orang-orang terdekatnya
(significant others) saja
36. Dalam tahap ini ia tidak mampu berinteraksi dengan orang lain dalam
masyarakat , karna telah memahami peran dirinya dan pran orang lain.
Jenis-Jenis Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat.
Robert M.Z. Lawang , menggolongkan proses sosialisasi menjadi dua macam
yaitu sebagai berikut:
a. Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer adalah proses sosialisasi yang terjadi pada awal tahap
dalam lingkungan keluarga yang dialami seorang individu sejak kecil (balita)
dan saat mulai berkenalan dengan masyarakat
b. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah sosialisasi tahap kedua yang terjadi di luar
lingkungan keluarga, dimana individu yang tidak disosialisasikan
diperkenalkan ke dalam sektor baru.
TIPE-TIPE SOSIALISASI
37. Berdasarkan tempat berlangsungnya, proses sosialisasi di bagi menjadi dua
yaitu sebagai berikut:
a. Sosialisasi formal
Sosialisasi berlangsung melalui lembaga-lembaga yang berwewenang
menurut ketentuan yang berlaku dalam negara seperti pendidikan di
sekolah dan pendidikan militer.
b. Sosialisasi informal
Sosialisasi ini berlangsung melalui interaksi secara informal atau bersifat
kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat dan kelompok sosial lain yang
ada dalam masyarakat
MEDIA SOSIALISASI
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Media Masa
d. Teman sepermainan
Pola Sosialisasi
Secara Umum, terdapat dua pola sosialisasi yang berlaku dalam masyarakat,
yaitu sosialisasi Represif (Repressifve socialization) dan sosialisasi partisipatin
(participatory Sosialization).
38. Tabel Dua cara Sosialisasi
Repressive Socialization Participatory socialization
o Menghukum perilaku yang keliru
o Hukuman dan imbalan material
o Keputusan anak
o Komunikasi sebagai perintah
o Sosialisasi yang berpusat pada
orang tua
o Anak memperhatikan keinginan
orang tua
o Keluarga merupakan signicant
others
o Memberi imbalan bagi perilaku
yang baik
o Hukuman dan imbalan simbolis
o Otonomi anak
o Komunikasi sebagai interaksi
o Komunikasi verbal
o Sosialiasi yang berpusat pada
anak orang tua memperhatikan
keperluan anak
o Keluarga merupakan generalized
others
Peta Konsep
Sosialisasi
Age sosialisasi
Media Massa
Sekolah
Kelompok sepermainan
keluarga
Bentuk
Sosialisasi Sosialisasi sekunder
Sosialisasi primer
Tipe
Sosialisasi Sosialisasi informal
Sosialisasi formal
Pola
Sosialisasi Sosialisasi parsitipations
Sosialisasi represif
39.
40. Gambar:
Soal
I. Pilihlah Jawaban yang paling tepat!
1. Proses sosialisasi suatu budaya dapat dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
a. Tahap kedatangan, pertemuan dan pemantangan
b. Tahap kedatangan, pertemuan dan pematangan
Dalam sosialisasi, seorang anak belajar
mengambil peran orang-orang di
sekitarnya. Ia meniru peran yang
dijalankan orang tuannya, seperti
menyetir mobil.
41. c. Tahap kedatangan, pertemuan dan metamoffosis
d. Tahap kedatangan, pemantapan dan pematangan
e. Tahap kedatangan, metamorfosis, dan pematangan
2. Proses meniru pada masa kanak-kanak dikenal dengan istilah .
a. Play stage
b. Game stage
c. Preparatory stage
d. Individual stage
e. Group stage
3. Proses yang ditempuh seorang individu melalui proses belajar untuk
memahami, menghayati, menyesuaikan dan melaksanakan suatu
tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya
tersebut.
a. sosialisasi
b. asimilasi
c. asosiasi
d. akulturasi
e. adaptasi
4. Fungsi norma dalam proses sosialisasi yaitu sebagai ….
a. alat pendorong
b. alat pengarah
c. alat pengawas
d. alat solidaritas
e. pendukung atau penolak
5. Patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu disebut …..
a. norma
b. adat
c. autarn
d. nilai
e. nilai sosial
6. Fase preparatory merupakan fase sosialisasi yang terjadi pada mata.
a. orang tua
42. b. dewasa
c. remaja
d. kanak-kanak
e. bayi
7. Game stage adalah fase sosialisasi yang terjadi pada mata….
a. orang tua
b. dewasa
c. remaja
d. kanak-kanak
e. bayi
8. Yang termasuk media sosialisasi primer adalah ….
a. play group
b. keluarga
c. sekolah
d. tempat kerja
e. media masa
9. Yang termasuk media komunikasi sekunder adalah….
a. play group
b. keluarga
c. sekolah
d. tempat kerja
e. media masa
10.Peranan sekolah dalam proses sosialisasi sangat berhubunganb erat
dengan kepastian ekonomi karena ….
a. semua sekolah dapat menciptakan lapangan pekerjaan
b. sekolah adalah tempat bermain dan belajar
c. sekolah mengajarkan keterampilan dan pengetahuan
d. indikator kemiskinan dan kurangnya sekolah
e. kualitas manusia ditentukan oleh tingkat pendidikannya
11.Proses sosialisasi dalam suatu masyarakat lain, perbedaan ini ditentukan
oleh ….
a. kebudayaan masyarakat
43. b. kemauan masyarakat
c. hidup sosial masyarakat
d. pendidikan
e. tindakana sosial
12.Sosialisasi dalam pergaulan merupakan type sosialisasi.
a. formal
b. informal
c. material
d. inmaterial
e. primer
13.Sosialisasi melalui lembaga-lembaga yang berwewenang merupakan tipe
sosialisasi ….
a. formal
b. informal
c. material
d. inmaterial
e. primer
14.Tahap dimana seorang anak telah memahami peranan orang lain yang
lebih kuat dan mealalui interaksi pula ia mampu memilih peranan yang
ia kehendak disebut
a. play stage
b. game stage
c. generalized stage
d. role taking
e. personality
15.Tahap dimana seorang anak tidak hanya mengetahui peranan yang
harus dijalankannya, tetapi mengetahui peranan yang dijalankan orang
lain dengan siapa ia berinteraksi adalah ….
a. play stage
b. game stage
c. generalized stage
d. role taking
e. personality
44. II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian sosialisasi menurut Soerjono Suekanto
Jawab : ........................................................................................................
............
.....................................................................................................................
............
2. Jelaskan tahapan proses sosialisasi !
Jawab : ........................................................................................................
............
.....................................................................................................................
............
3. Jelaskan situasi kritis yang dialami Remaja pubertas!
Jawab : ........................................................................................................
............
.....................................................................................................................
............
4. sebutkan macam-macam sosialisasi partisipati !
Jawab : ........................................................................................................
............
.....................................................................................................................
............
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari pola sosialisasi Represif.
Jawab : ........................................................................................................
............
.....................................................................................................................
............
45. III. Tugas !
1. Kumpulkan tiga artikel dari internet yang berisi tentang pengaruh positif
maupun pengaruh negatif dari agen sosialisasi keluarga, teman
sepermainan, dan media massa terhadap kepribadian dan perilaku
individu dalam kehidupan sehari-hari.
2. Lakukan analisis tingkat mengenai isi dan setiap artikel yang didapat.
Analisis harus mencakup tingkat mengenai empat hal berikut ini:
a. Apa ini permasalahan yang digambarkan pada artikel tersebut?
b. Apa dampak positif dan negatif yang kongkrit dari agen sosialisasi
yang digambarkan pada setiap kasus dalam artikel tersebut.
c. Berilah saran yang relevan terhadap kasus yang disajikan pada artikel
tersebut!
46.
47. MODUL 3
MODUL : 1
KELAS: X
SEMESTER : 2
Standar Kompetensi :
Menerrapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan Kepribadian.
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial.
Judul Materi : Perilaku Menyimpang
48. A. Pengertian
Jika dalam suatu masyarakat anggotanya mematuhi nilai-nilai dan norma
yang berlaku dengan konsekwen maka kemungkinan besar sedikit sekali
terjadi berbagai bentuk penyimpangan, bahkan sebaliknya akan tercipta
atau terwujud suatu masyarakat yang teratur dan tertib. Namun demikian
dalam kehidupan yang nyata pada masyarakat maju atau masyarakat
tradisional tidak selalu sistem pengendalian sosial berjalan baik (sempurna),
terbukti masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam
masyarakat.
Penyimpangan (Diviance) adalah segala bentuk prilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat/kelompok tertentu dalam
masyarakat. Penyimpangan adalah perbuatan yang mengabaikan norma.
Penyimpangan terjadi jika seseorang atau sebuah kelompok tidak
mematuhi patokan yang dianggap baku secara dalam masyarakat
penyimpangan merupakan prilaku yang oleh sejumlah orang dianggap
sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi (Zames Zandu).
Perilaku menyimpang sebagai akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna.
Dalam kehidupan dimasyarakat kita kenal agen ? proses sosialisasi seperti :
1. Keluarga
2. sekolah
3. Teman sepermainan
4. Media masa
49. Setiap agen sosialisasi mempunyai fungsi masing-masing yang seharusnya
saling melengkapi. Apabila salah satu agen sosialisasi kurang berfungsi akan
mengakibatkan proses sosialisasi yang kurang sempurna. Contohnya
tawuran pelajar.
Berbagai macam penyebab timbulnya perkelahian pelajar antara lain :
1. Kondisi keluarga, yaitu kurangnya perhatian orang tua
2. Perwujudan untuk mencari jati diri
3. Solidaritas yang tinggi karena perasaan senasib dan sepenanggungan
4. Perasaan diri, benci, dendam terhadap kelompok pelajar lain
5. Kondisi ekonomi, keluarga yang kurang
6. Menjaga gengsi kelompoknya
7. Kurangnya sarana rekreasi seperti lapangan olahraga, sarana hiburan,
dan sebagainya.
Seseorang remaja atau pemuda yang dibesarkan dilingkungan keluarga
yang kurang perhatian, ataupun terlalu di belakang akan menghasilkan
kepribadian yang kurang baik
Mereka akan mencari perhatian di luar rumah dan kadang cepat
terpengaruh oleh ajakan, rayuan atau bujukan teman-temannya yang
mengarah pada hal-hal negatif
Seperti narkotika, minuman keras bahkan berkelahi akibat dari hasil proses
sosialisasi yang kurang sempurna sangat merugikan baik bagi si individu
sendiri maupun sekitarnya, karena ia merusak masa depannya serta
masyarakat di sekitarnya.
Gambar Tawuran
50. Rangkuman
1. Penyimpangan atau Deliance adalah segala bentuk prilaku yang tidak
berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok
tertentu dalam masyarakat.
Penyimpan menurut James V. Zeuden , “ merupakan perlaku yang oleh
sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas
toleransi.
2. Penyimpangan dapat juga disebabkan oleh hasil proses sosialisasi yang
tidak sempurna dan oleh nilai-nilai sub kebudayaan menyimpang yang
menimbulkan masyarakat hidup tanpa norma atau anomil.
Tugas
- Carilah gambar mengenai prilaku menyimpang. Akibat proses sosialisasi
yang tidak sempurna
51. Tes Formatif I
Pilihlah salah satu jawaban di abwah ini yang paling tepat!
1. Walaupun tidak tahu akibat buruk dari sebuah praktik prostitusi, tetapi
pada kenyataannya masih banyak wanita yang terjerumus melakukannya.
Praktik prostitusi semakin berkembang karena ada sebagian kaum pria yang
gemar untuk mendukung praktik tersebut. Kasusu ini merupakan
penyimpangan sosial sebagai akibat dari ….
a. kebutuhan sosial meningkat
b. pengaruh budaya asing yang kuat
c. supremasi hukum yang lemah
d. sosialisasi yang tidak sempurna
e. kesejahteraan masyarakat rendah
2. Perhatikan beberapa perilaku sosial sebagai berikut:
2. Pada acara pesta ulang tahun sekolah kedapatan siswa yang pesta
minum-minuman keras
3. Pada saat ulangan ada siswa yang mencontek pekerjaan siswa lain tetapi
dibiarkan oleh pengawas
4. Residivis yang kembali melakukan penodongan karena tidak memiliki
pekerjaan yang tetap
5. Remaja yang saat berpacaran tanpa malu-malu saling berpelukan di
muka umum pada saat rekreasi.
Perilaku sosial di atas yang menyejukkan penyimpangan sosial sekunder
adalah ….
52. a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
3. Desa suka maju memperoleh penghargaan dari pemerintah kabupaten
karena seluruh masyarakatnya telah memenuhi tanggung jawab sebagai
warga sehingga daerah tersebut mendapat predikat sebagai daerah paling
indah dan bersih. Ketika ada sebagian masyarakat membuang sampah tidak
pada tempatnya dan merusak alam, maka anggota masyarakat yang lain
menegurnya bahkan dengan kata-kata keras sehingga tidak ada lagi warga
yang berbuat negatif.
Kasus tersebut menunjukkan fungsi pengendalian sosial yaitu untuk ….
a. mendapatkan piagam penghargaan
b. membatasi perilaku masyarakat
c. mengembangkan keberanian
d. menanamkan rasa takut
e. menciptakan konflik
4. Sosialisasi adalah proses sosial individu menyesuaikan diri dengan nilai dan
norma yang berlaku, serta belajar menjalankan peran sosial di
masyarakatnya dalam rangka membentuk kepribadian.
Tujuan dari proses sosialisasi tersebut adalah membentuk individu supaya
menjadi manusia yang berkepribadian selaras dengan ….
53. a. dinamika sosial masyarakat
b. unsur budaya
c. peran sosial di masyarakat
d. kepribadian sosial
e. nilai dan norma sosial
5. Pra siswa di sekolah tidak boleh melanggar tata tertib. Pengawasan
terhadap siswa dilakukan secara ketat. Terhadap pelanggaran, sekolah
memberi sangksi yang tegas dan berat. Model sosialisasi yang dilakukan
sekolah tersebut tergolong …
a. parsitipatif
b. demokratis
c. koersif
d. persuasif
e. ekualitatif
6. Sebagai media masa agen sosialisasi, televisi berperan besar bagi
pembentukan kepribadian individu. Fungsi penting media massa tersebut
adalah ….
a. hiburan segar
b. informasi populer
c. teknologi baru
d. pengalaman unik
e. pelatihan kerja
54. 7. Sosialisasi merupakan proses membentuk kepribadian individu sejak lahir.
Tujuannya supaya individu memiliki perilaku yang selaras dengan nilai dan
norma sosial dan budaya masyarakatnya. Hal ini membuktikan adanya
hubungan antara sosialisasi dengan ….
a. wilayah asal masyarakat
b. kebudayaan masyarakat
c. sistem sosial masyarakat
d. asal usul keturunan masyarakat
e. tingkat pendidikan masyarakat
8. Meskipun orang tua dan sekolah melarang dipihak lain, masyarakat masih
memberikan para remaja memiliki kebiasaan merokok. Ketidak kompakkan
tersebut menjadi sebab terjadinya penyimpangan sosial karena terjadi
proses sosialisasi….
a. primer
b. tidak sempurna
c. tidak berguna
d. sekunder
e. perbedaan lingkungan
9. Apabila tindakan menyogok, menggelapkan uang, pelacuran dan lain-lain
dianggap hal yang biasa sedangkan sebelumnya dianggap hal yang tercela,
maka fenomena semacam ini dinamakan sebagai ….
a. penyimpangan karena kesalahan sosialisasi
b. perubahan pola hidup masyarakat
c. hasil sosialisasi sub kebudayaan menyimpang
55. d. destrukturisasi pola kehidupan masyarakat
e. penyimpangan sosial secara individual
10.Homoseksual dan lesbian termasuk jenis penyimpangan sosial bagi
masyarakat Indonesia karena ….
a. pada dasarnya konsekuensi dari hubungan seksual adalah regenerasi
b. tindakan seksual semacam ini adalah kebudayaan barat
c. semua jaringan agama menentang aktivitas seksual semacam ini
d. adanya golongan yang menganut paham kebebasan seksual
e. tidak adanya kepastian hukum bagi warga masyarakat
56. MODUL SOSIOLOGI
A. Pengendalian Sosial
Setelah mempelajari kegiatan belajar siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian pengendalian sosial
2. Menyebutkan cara-cara pengendalian sosial
3. Mengidentifikasikan peran lembaga formal dan informal dalam
pengendalian sosial
4. Jenis-jenis pengendalian sosial
1. Pengertian Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial merupakan suatu sistem yang mendidik,
mengajak bahkan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai
dengan nilai dan norma-norma sosial agar kehidupan masyarakat tertib
dan teratur.
a. Berger mendefinisikan pengendalian sosial sebagai cara yang
digunakan masyarakat berupaya untuk mencegah, mengurangi,
maupun menghilangkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
sehingga terwujud kembali keseimbangan sosial (sucial equilibrium).
b. Roucek mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah suatu
istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana yang di
dalamnya individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk
menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
57. Para sosiolog menggunakan istilah pengendalian sosial untuk
menggambarkan segenap cara proses yang ditempuh oleh
sekelompok orang atau masyarakat yang bersangkutan.
Pengendalian sosial ini mempunyai tujuan yaitu mencapai keserasian
antara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat.
2. Cara Pengendalian Sosial ada 6 macam.
a. Pengendalian sosial melalui institusi dan non institusi. Cara
pengendalian melalui institusi adalah cara pengendalian sosial
melalui lembaga-lembaga sosial yang ada di dalam masyarakat,
seperti lembaga pendidikan, hukum, agama, politik, ekonomi, dan
keluarga. Cara pengendalian melalui non-institusi adalah cara
pengendalian di luar institusi sosial yang ada, seperti oleh individu
atau kelompok massa yang tidak saling mengenal, Cara
pengendalian ini sering kali menggunakan kekerasan dan sifatnya
tidak resmi.
b. Pengendalian sosial melalui lisan, simbolik dan kekerasan. Cara
pengendalian melalui lisan dan simbolik sering juga disebut cara
pengendalian sosial persuasif. Cara ini menekankan pada usaha
untuk mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar
dapat bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Pengendalian sosial secara lisan dilakukan dengan mengajak orang
menaati aturan dengan berbicara langsung dengan bahasa lisan
(verbal) sementara itu, pengendalian sosial koersif. Tujuan
58. tindakan ini agar si pelaku jera dan tidak melakukan perbuatannya
lagi. Sebaiknya cara koersif dilakukan sebagai upaya terakhir
sesudah cara pengendalian persuasif dilakukan.
c. Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukuman. Cara
pengendalian sosial melalui imbalan cenderung bersifat preventif
(bersifat mengalihkan). Seseorang diberi imbalan atas tindakannya
agar ia berperilaku sesuai dengan nilai dan norma sosial yang
berlaku. Sebagai contoh, di sekolah, siswa dapat mendapatkan
beasiswa jika berperilaku sesuai dengan aturan-aturan yang
ditetapkan sekolah, seperti mendapatkan nilai bagus, tidak bolos
sekolah, atau tidak menyontek dalam ujian. Cara pengendalian
sosial melalui hukuman cenderung bersifat represif. Cara ini
bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti sebelum
pelanggaran terjadi.
d. Pengendalian sosial normal dan informal. Cara pengendalian
formal, menurut Horton dan Hunt, adalah cara pengendalian
sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang juga
memiliki peraturan resmi, seperti perusahaan, perkumpulan
serikat kerja atau lembaga peradilan. Umumnya peraturan yang
dihasilkan lembaga-lembaga ini tertulis dan sudah standarisasi.
Cara pengendalian informal adalah cara pengendalian sosial yang
dilakukan oleh kelompok yang kecil. Akrab bersifat tidak resmi,
dan tidak mempunyai aturan-aturan resmi yang tertulis.Contoh,
aturan-aturan dan kebiasaan yang ada dalam sebuah keluarga
atau kelompok bermain. Cara pengendalian dalam kelompok-
kelompok ini cenderung spontan atau tidak direncanakan.
59. e. Cara pengendalian sosial melalui sosialisasi.Menurut fromm, jika
suatu masyarakat ingin berfungsi efektif, para anggota masyarakat
harus berperilaku sesuai dengan nilai dan norma sosial yang
mengatur pola hidup dalam masyarakat tersebut. Agar anggota
masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai dan norma (konform),
diperlukan proses penanaman nilai dan norma yang disebut
sosialisasi
f. Cara pengendalian sosial melalui tekanan sosial.Lapiere melihat
pengendalian sosial sebagai suatu proses yang lahir dari
kebutuhan individu agar diterima ke dalam suatu kelompok.untuk
dapat diterima dalam suatu kelompok Kita akan selalu berusaha
mengikuti nilai dan norma yang berlaku di dalam kelompok
tersebut.
Cara pengendalian sosial lain untuk mencegah perilaku menyimpang
adalah desas-desus (gosip).
Sifat pengendalian sosial ada dua macam.
a. preventif, yaitu pengendalian sosial dilakukan sebelum terjadinya
pelanggaran.
b. represif, yaitu pengendalian sosial yang ditujukan untuk
memulihkan keadaan seperti sebelum pelanggaran itu terjadi.
3. Peran lembaga resmi dan tidak resmi dalam masyarakat, seperti polisi,
pengadilan, adat, dan tokoh masyarakat sangat penting untuk
mengendalikan perilaku menyimpang.
a. Polisi
Polisi sebagai aparat negara bertugas memelihara keamanan dan
ketertiban, serta mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang
60. anggota masyarakat sehingga tercipta ketertiban. Peran polisi bukan
hanya menangkap, menyidik, dan menyerahkan pelaku tindak pidana
ke instansi hukum. Polisi juga berperan dalam membina dan
memberikan penyuluhan kepada orang yang berperilaku
menyimpang dari hukum serta kepada seluruh masyarakat.
b. Pengadilan
Pengadilan merupakan alat pengendalian sosial agar seseorang
berhati-hati dalam bertingkah laku sehingga tidak terjadi
penyimpangan yang menyeretnya ke pengadilan. Pengadilan akan
memberi sanksi tegas kepada siapa pun yang terbukti bersalah. Ia
dapat dihukum berupa denda. Kurungan, atau penjara. Berat-
ringannya hukuman tergantung dari kesalahan yang diperbuat oleh si
pelaku.
c. Adat
Adat merupakan lembaga atau pranata sosial yang terdapat pada
masyarakat tradisional. Di dalam adat, terdpat aturan untuk
mengatur tingkah laku anggota masyarakatnya. Adat yang sudah
melembag dan turun temurun disebut tradisi. Orang yang melanggar
hukum adat dan tradisi akan dihukum oleh masyarakat di
lingkungannya, seperti dikucilkan atau diusir dari lingkungan
masyarakatnya. Sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya.
Indonesia merupakan negara yang masih tetap mematuhi dan
memberlakukan hukum adat.
61. Peta Konsep
4. Jenis-jenis Pengendalian sosial
Untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang ada beberapa
jenis pengendalian sosial.
a. Cemoohan
b. Teguran
c. Pendidikan
d. Agama
e. Gosip dan desas desus
f. Ostratisme (pengucilan)
g. Fraundulens (bantuan orang lain)
h. Intimidasi
Cara pengendalian sosial
Teknik pengendalian sosial
Sifat pengendalian sosial
Upaya pengendalian sosial
Koersi
Represif
Cumplikasi
Persuasi
Preventy
Pervasion
Gabungan
62. i. Kekerasan fisik/penganiayaan
j. Hukuman
I. Latihan Kegiatan I
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat di antara huruf a, b, c, d dan e
1. Tujuan pengendalian sosial dapat tercapai antara lain dengan cara ….
a. intimidasi
b. sosialisasi
c. ekulturasi
d. akulturasi
e. internalisasi
2. Seorang polisi memberhentikan dan memeriksa kelengkapan
kendaraan kemudian menindak yang melanggar. Pengendalian sosial
ini disebut pengendalian ….
a. preventif
b. regresif
c. persuatif
d. koersif
e. represif
3. Cara yang dipergunakan masyarakat untuk menerbitkan anggotanya
yang membangkang adalah pengertian pengendalian sosial menurut.
a. Berger
b. Raucek
c. Durkheim
63. d. Bruce J. Cohen
e. Talcott Parson
4. Pengendalian sosial akan dapat terwujud dan mampu membawa
ketentraman jika ….
a. Tekanan dari pemerintah kuat berdasarkan hukum
b. Kekuasaan negara otoriter dan menekan
c. Masyarakat berusaha mematuhi norma secara sadar
d. Pelanggaran dapat ditindak dengan tegas
e. Para pejabat dapat memberikan keteladanan
5. Akibat negatif yang ditimbulkan dari penyalagunaan narkotik adalah
a. kondisi fisik yang sehat
b. meningkatnya daya tubuh yang kondunsif
c. menimbulkan tindakan kriminal
d. menumbuhkan harga diri sipemakai
e. semakin termotivasi dalam hidup
6. Baik di masyarakat maupun di sekolah sering disampaikan bahaya
merokok. Hal itu merupakan cara pengendalian yang ….
a. persuasif
b. koersif
c. kompulsif
d. pervasi
64. e. kurasif
7. Dewan guru mengumpulkan dan menindak siswa-siswa yang terlibat
perkelahian, Tindakan ini termasuk pengawasan dari :
a. Kelompok terhadap individu
b. Kelompok tehadap kelompok
c. Masyarakat terhadap masyarakat
d. Lembaga terhadap kelompok
e. Institusi terhadap kelompok
8. Bentuk pengendalian sosial yang paling efektif antara lain lewat
lembaga pendidikan formal atau sekolah sebab.
a. dapat mengenyampingkan peranan orang tua
b. dapat bertindak tanpa campur tangan orang tua
c. sanksinya tegas jika melakukan perlawanan
d. disosialisasikan secara bertahap dan sistematis
e. sekolah adalah lembaga yang independen
9. Pengendalian sosial dengan cara meminta bantuan kepada orang lain
yang dapat dianggap mampu mengatasi masalah disebut dengan
istilah ….
a. Ostratisme
b. Fraundulens
c. Intimidasi
d. Provokasi
e. Kolaborasi
65. 10.Bentuk pengendalian sosial yang bersifat non institusional biasanya
berupa.
a. ejekan, penghargaan, dan gosip
b. intimidasi, tekanan dan cemoohan
c. cemooh, gosip, dan dikucilkan
d. tertawaan, intimidasi
e. Tertawaan, intimidasi, dan dibuang
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini singkat dan tepat !
1. Apakah pengendalian sosial itu ?
Jawab : …………………………………………………………………………………
2. Jelaskan pengendalian non formal?
Jawab : …………………………………………………………………………………
3. Jelaskan pengendalian formal?
Jawab : …………………………………………………………………………………
4. Jelaskan tujuan pengendalian sosial dalam masyarakat!
Jawab : …………………………………………………………………………………
5. Jelaskan cara yang dilakukan dalam pengendalian sosial menurut
Koentjaraningrat!
Jawab : …………………………………………………………………………………
6. Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial dapat bersifat preventif dan
represif. Jelaskan!
Jawab : …………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
66. 7. Jelaskan peran tokoh agama dalam pengendalian sosial!
Jawab : …………………………………………………………………………………
8. Apakah yang terjadi pengendalian sosial dalam masyarakat tidak
berfungsi!
Jawab : …………………………………………………………………………………
9. Cara-cara apakah yang digunakan dalam melakukan pengendalian
sosial?
Jawab : …………………………………………………………………………………
10.Dalam masyarakat terdapat berbagai jenis pengendalian sosial yang
diterapkan untuk mencegah maupun mengatasi perilaku menyimpang
yang dilakukan oleh anggota-anggotanya. Jenis-jenis pengendalian sosial
apakah yang diterapkan ?
Jawab : …………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
II. Kerjakan Tugas di bawah ini!
1. Berikanlah contoh bentuk pengendalian sosial yang dilakukan oleh
masing-masing lembaga atau pranata di bawah ini!
2. Buatlah kelompok yang terdiri dari lima siswa, kemudian diskusikan
pertanyaan di bawah ini!
a. Bagaimanakah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dalam
keluarga oleh orang tua?
b. Tindakan apa yang kamu lakukan ketika pengendalian orang tuamu
terlalu berlebihan ke kamu?
67. c. Bagaimanakah agar pengendalian sosial di rumah dapat berlangsung
secara seimbang dan selaras
3. Buatlah kelompok terdiri dari lima siswa, kemudian diskusikan
pertanyaan di bawah ini!
a. Apakah yang menyebabkan terjadinya tawuran atau perkelahian
pelajar?
b. Tindkaan apa yang dapat kamu lakukan untuk dapat mencegah
terjadinya perkelahian pelajar?
c. Bagaimanakah peran orang tua atau guru untuk mencegah
perkelahian pelajar tersebut?
Hasil diskusi di tulis di kertas lain dan dicantumkan nama kelompoknya
kemudian salah satu siswa mempresentasikannya.