Presentasi Pembelajaran Sosiologi. Materi Nilai dan Norma Sosial. Kelas 10 Kurikulum KTSP. Lihat versi interaktifnya dengan mengunjungi web kami di www.fahdisjro.com
Presentasi Pembelajaran Sosiologi. Materi Nilai dan Norma Sosial. Kelas 10 Kurikulum KTSP. Lihat versi interaktifnya dengan mengunjungi web kami di www.fahdisjro.com
Nilai (Value) merupakan suatu konsepsi atau pemikiran tentang baik buruk atau dapat pula dianggap sesuatu yang sangat penting, berguna, serta dihargai bagi kemanusiaan.
Norma menyangkut masalah perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosial, dapat berupa kewajiban (keharusan), anjuran ataupun larangan.
Nilai adalah sesuatu yang penting dimiliki oleh manusia, apa yang dibuat oleh manusia akan memberikan makna dan pengaruh kepada sistem sosial masyarakata , sistem sosial akan membentuk budaya dan peradaban. Membangun budaya masyarakat harus selalu memperhatikan nilai budaya yang dikandungnya.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. Oleh :
Aulia Permata Mega
Dina Auliya Mahdu
Hafizhah Novetaryyani
Wiwin Hariyah
KELAS X IIS 2
2. A. Pengertian Nilai Sosial
Menurut beberapa ahli :
1. Kimball Young
Nilai Sosial adalah asumsi – asumsi abstrak dan sering tidak disadari
mengenai apa yang benar dan apa yang penting.
2. Woods
Nilai sosial adalah petunjuk – petunjuk umum yang telah berlangsung lama
mengarahkan tingkah laku dalam sehari-hari.
3. Robert M. Z. Lawang
Nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diingankan yang pantas,
berharga, yang memengaruhi perilaku sosial orang yang memliki niali itu.
4. Soerjono Soekanto
Nilai sosial adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
3. 5. A.W. Green
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung
disertai emosi terhadap objek, ide, dan individu.
Secara umum, nilai berkaitan dengan kemerdekaan seseorang dalam
bertindak. Nilai membantu individu untuk mengarahkan tindak tanduknya
berdasarkan pilihan-pilihan yang dia buat secara sadar. Nilai menjadi dasar
pertimbangan seseorang dalam memilih dan menentukan sikap serta
mengambil keputusan atau suatu hal. Jadi, nilai menentukan peringkat
prioritas dari berbagai alternatif tingkah laku yang mungkin dilakukan oleh
seseorang.
4. B. CIRI – CIRI NILAI SOSIAL
1. Merupakan hasil interksi sosial antar warga masyarakat.
2. Bukan bawaan sejak lahir melainkan terbentuk secara sosial.
3. Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi)
4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial
manusia.
5. bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan lainnya.
6. Dapat memengaruhi pengembangan diri seseorang, baik positif maupun
negatif.
7. Memiliki pengaruh yang berbeda antara warga masyarakat.
8. Cenderung berkaitan antara sesuatu dan yang lain, sehingga membentuk
pola dan sistem sosial.
9. Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.
5. C. FUNGSI NILAI SOSIAL
1. Sebagai alat untuk menentukan harga atau kelas sosial seseorang
dalam struktur stratifikasi sosial.
2. Mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan bertingkah laku sesuai
dengan niali-nilai yang ada dalam masyarakat.
3. Dapat memotivasi atau memberi semangat pada manusia untuk
mewujudkan dirinya dalam perilaku sesesuai dengan yang diharapkan
oleh peran-perannya dalam mencapai tujuan.
4. Sebagai alat solidaritas atau pendorong masyarakat untuk saling
bekerja sama guna mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai sendri.
5. Sebagai pengawas pembatas , pendorong, dan penekan inividu untuk
selalu berbuat baik.
6. PEMBAGIAN NILAI MENURUT
PROF. DR. NOTONEGARA.
1. Nilai Material
Adalah Segalah sesuatu yang berguna bagi jasmani
atau unsur fisik manusia.
2. Nilai Vital
Adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia
untuk melakukan suatu kegiatan dan aktifitas.
3. Nilai Kerohanian
Adalah segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani)
manusia.
Nilai kerohanian dibagi menjadi 4 macam yaitu :
7. a. Nilai Kebenaran : Nilai yang bersumber pada unsur akal
manusia.
b. Nilai Keindahan : Nilai yang bersumber pada persaan
manusia (menilai estetika).
c. Nilai moral : Nilai yang bersumber pada unsur
kehendak atau kemauan
(karsa dan etika)
d. Nilai Religius : Nilai ketuhanan yang tertinggi,
yang sifatnya mutlak dan abadi.
8. A. PENGERTIAN NORMA SOSIAL
Norma merupakan petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan
yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama dan bermaksud untuk
mengatur setiap perilaku manusia didalam masyarakat guna mencapai
ketertiban masyarakat.
9. B. CIRI – CIRI NORMA SOSIAL
1. Umumnya tidak tertulis.
2. Hasil dari kesepakatan masyarakat
3. Warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya.
4. Apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus
mendapat sanksi.
5. Norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial,
sehingga norma sosial bisa mengalami perubahan.
10. NORMA MENURUT KEKUATAN
SANKSI
1. Norma Agama.
merupakan petunjuk hidup manusia dalam menjalani
kehidupannya. Norma agama berasal dari ajaran agama dan
kepercayaan lainnya (religi). Pelanggaran terhadap norma ini
adalah berdosa.
2. Norma Hukum (LAWS)
merupakan aturan sosial yang dibuat oleh lembaga tertentu,
misalkan pemerintah. Bersifat tegas dan memaksa. Pelanggaran
terhadap norma ini berupa denda sampai hukuman fisik (misal
dipenjara, hukuman mati)c
11. 3. Norma Kesopanan
merupakan sekumpulan peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal
yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah
laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran
terhadap norma ini yaitu mendapat celaan, kritik dan lainnya
tergantung pada tingkat pelanggaran.
4. Norma Kesusilaan
peraturan sosial yang berasal dari hati nurani. Norma ini
menghasilkan akhlak dan bersandar pada pada suatu nilai
kebudayaan. Pelanggaran terhadap norma ini yaitu mendapat
sanksi pengucilan fisik (diusir) ataupun batin (dijauhi)
5. Norma Kebiasaan
tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan
tanpa harus pikir panjang karena kebiasaan itu baik, patut, sopan,
dan sesuai dengan tata krama.
12. PERILAKU PELANGGARAN NORMA
MENURUT ROBERT M. Z. LAWANG (1985)
a. Pelanggaran nilai dan norma yang dilihat dan dianggap
sebagai kejahatan, misalnya pemukulan, pemerkosaan,
penodongan dan lainnya.
b. Pelanggaran nilai dan norma yang berupa penyimpangan
seksual, misalnya perzinaan, homoseksual, pelacuran.
c. Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya
alkohol, candu, morfin dan lainnya.
d. Gaya hidup yang lain, misalnya penjudi profesional, geng-geng,
dan lainnya.
13. C. FUNGSI NORMA SOSIAL
a. Sebagai pedoman atau aturan tingkah laku dalam
masyarakat.
b. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan
sosial.
c. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat.
14. A. NILAI SOSIAL
1) Berada lebih dahulu daripada norma.
2) Bersifat implisit (samar-samar)
3) Belum memiliki sanksi.
4) Belum tertulis.
5) Berfungsi sebagai pedoman perilaku warga masyarakat.
B. NORMA SOSIAL
1) Berada setelah adanya nilai, norma dibuat untuk
melaksanakan nilai.
2) Bersifat eksplisit (nyata, jelas, tegas)
3) Telah dilengkapi dengan sanksi.
4) Bisa tertulis, bisa tidak tertulis.
5) Berfungsi untuk mengatur dan membatasi warga
masyarakat..