2. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi
orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk
mencapai tujuan organisasi atau kelompok
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
3. TEORI
KEPEMIMPINAN
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
4. P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
Teori
Sifat
Teori
Perilaku
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh
sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki
pemimpin itu.
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan
merupakan perilaku seorang individu ketika
melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke
arah pencapaian tujuan.
5. P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
Teori
Kewiba
waan
Teori
Situasi
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam
kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu
seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi
perilaku orang lain baik secara perorangan maupun
kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
Seorang pemimpin harus merupakan seorang
pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel,
sesuai dengan perkembangan dan tingkat
kedewasaan bawahan. Fleksibel disini berarti
seorang pemimpin harus selalu dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan organisasi
dan individu yang ia hadapi.
6. P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
Teori
Kelomp
ok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai,
harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin
dengan pengikutnya. Dalam teori kelompok
diharapkan adanya kerjasama dan komunikasi yang
baik antara pemimpin dan bawahan agar tujuan
dapat tercapai tepat sasaran.
7. GAYA
KEPEMIMPINAN
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
8. P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
9. Directing
Directing adalah gaya
yang tepat diterapkan
apabila staf belum
memiliki pengalaman/
motivasi untuk
mengerjakan tugas
tersebut. Directing
akan sangat tepat
dterapkan apabila
berada di bawah
tekanan waktu
penyelesaian.
Pemimpin
menjelaskan apa yang
perlu dan apa yang
harus dikerjakan
Coaching
Pemimpin tidak hanya
memberikan detil
proses dan aturan
kepada bawahan tapi
juga menjelaskan
mengapa sebuah
keputusan itu diambil,
mendukung proses
perkembangannya, dan
juga menerima barbagai
masukan dari bawahan.
Gaya yang tepat apabila
staf telah lebih
termotivasi dan
berpengalaman dalam
menghadapi suatu
tugas.
Supporti
ng
Sebuah gaya dimana
pemimpin
memfasiliasi dan
membantu upaya
bawahannya dalam
melakukan tugas.
Dalam hal ini,
pemimpin tidak
memberikan arahan
secara detail, tetapi
tanggung jawab dan
proses pengambilan
keputusan dibagi
bersama dengan
bawahan
Delegati
ng
Sebuah gaya dimana
seorang pemimpin
mendelegasikan
seluruh wewenang
dan tanggung
jawabnya kepada
bawahan. Gaya
Delegating akan
berjalan baik apabila
staf kita sepenuhnya
telah paham dan
efisien dalam
pekerjaan
10. Otokratis
(Otoriter)
Kepemimpinan seperti ini menggunakan
metode pendekatan kekuasaan yang
dominan dalam mencapai keputusan dan
pengembangan strukturnya.
Kepemimpinan ini pada umumnya negatif,
yang berdasarkan atas ancaman dan
hukuman.
Meskipun demikian, ada juga beberapa
manfaatnya antara lain memungkinkan
pengambilan keputusan dengan cepat serta
memungkinkan untuk meningkatkan
produktivitas dari pegawai.
Muammar Khaddafi
Adolf Hitler
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
11. Partisipasif
(Demokratis)
Gaya kepemimpinan ini lebih banyak
mendesentrelisasikan wewenang yang
dimilikinya sehingga keputusan yang diambil
tidak bersifat sepihak. Dalam gaya
kepemimpinan ini pemimpin melibatkan para
bawahannya untuk memutuskan sesuatu hal,
akan tetapi keputusan final tetap berada di
tangan pemimpin.
Pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan
ini cenderung dapat berkerjasama dengan
bawahannya dan komunikasi yang terjalin
dengan bawahannnya juga baik.
John F. Kennedy
Susilo Bambang Y.
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
12. Kendali
Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh
terhadap bawahan, struktur organisasi
bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.
Yaitu pemimpin menghindari kuasa dan
tanggung – jawab, kemudian
menggantungkannya kepada kelompok baik
dalam menetapkan tujuan dan
menanggulangi masalahnya sendiri.
Teddy Roosevelt
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
13. KEPEMIMPINAN
yang EFEKTIF
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
14. S e o ra n g P e m i m p i n p e r l u m e m i l i k i t i ga ke m a m p u a n k h u s u s
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
Kemampuan analitis (analytical skills) yakni
kemampuan untuk menilai tingkat
pengalaman dan motivasi bawahan dalam
melaksanakan tugas.
Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau
adaptability skills) yaitu kemampuan untuk
menerapkan gaya kepemimpinan yang paling
tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
Kemampuan berkomunikasi (communication
skills) yakni kemampuan untuk menjelaskan &
berkomunikasi dengan bawahan.
15. S e o ra n g P e m i m p i n h a r u s m e m e n u h i ke t i ga p e ra n a n nya
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
Interpersonal
•Figurehead (sebagai simbol)
•Leader (berinteraksi, memotivasi dan mengembangkan pegawai)
•Liaison (menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan
organisasi)
Information
Processing
•Monitior (memimpin rapat, mengawasi publikasi perusahaan, dll)
•Disseminator (menyampaikan informasi dan fakta kepada bawahan)
•Spokeman (sebagai juru bicara/ memberikan informasi kepada orang luar organisasi)
Decision
Making
•Enterpreneur (pemimpin mendesain perubahan dan pengembangan organisasi)
•Disturbance Handler (pmengatasi masalah terutama billa organisasi dalam keadaan
menurun)
•Resources Allocator (pengawasan alokasi SDM, materi, uang dan waktu dan
mengesahkan setiap keputusan.
•Negotiator (melakukan perundingan dan tawar – menawar)
16. T i ga h a l p e n t i n g d a l a m m e t o d e ke p e m i m p i n a n
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang
jelas
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang
yang responsive
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang
pelatih atau pendamping bagi orang yang
dipimpinnya (performance coach)
17. Bisa dilihat bahwa kepemimpinan efektif merupakan bentukan dari
beberapa aspek yakni aspek situasional baik eksternal maupun
internal, karakterisik dan ciri pemimpin, karakteristik dari bawahan,
dan perilaku pemimpin sera gaya kepemimpinannya. Tanda panah
tersebut merupakan hubungan timbal balik diantara keempat
variable utama tersebut.
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
18. Studi Kasus Kepemimpinan
Drs. Ramdan adalah seorang pensiunan TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang belum lama ini baru
saja mendapatkan sebuah pekerjaan baru sebagai kepala departemen produksi di sebuah
perusahaan tesktil. Ia sangat senang dengan pekerjaan barunya karena di masa tuanya ia masih
dapat memberikan kontribusi bagi ekonomi keluarganya. Berbekal kemapuan dan pengalaman
yang ia dapatkan sewaktu masih aktif sebagai anggota TNI, Drs. Ramdan di awal kepemimpinannya
sebagai kepala departemen produksi tidak mendapat kesulitan yang berarti dalam menjalani
pekerjaan barunya.
Permasalahan mulai muncul ketika ia mengetahui bahwa para pegawainya mengalami penurunan
produktivitas kerja dan mulai banyak komentar yang beredar di kalangan pegawai bahwa ada rasa
tidak nyaman yang dirasakan oleh para pegawai di departemen produksi. Setelah mencari
informasi mengenai hal ini, akhirnya Drs. Ramdan mengetahui bahwa ada beberapa hal yang
mengakibatkan para pegawainya merasa kurang nyaman berada di bawah kepemimpinannya. Hal
yang menyebabkan permasalahan tersebut adalah sikap Drs. Ramdan yang dinilai terlalu bersikap
otoriter dan cenderung mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan para pegawainya dalam
menyikapi sesuatu hal. Selain itu beberapa pegawai juga menilai Drs. Ramdan kurang
berkomunikasi dengan pegawainya sehingga ia tidak mengetahui kesulitan apa yang dihadapi oleh
para pegawainya.
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
19. Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan Drs. Ramdan ?
Solusi atau tindakan apa yang harus diambil Drs. Ramdan
dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya ?
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
Pertanyaan
20. • Gaya kepemimpinan yang diterapkan Drs. Ramdan adalah gaya kepemimpinan
otoriter atau otokratis. Hal ini mungkin cocok apabila diterapkan di instansi atau
lembaga militer, akan tetapi Drs. Ramdan harus mulai merubah cara pandangnya
bahwa menghadapi pegawai suatu perusahaan membutuhkan pendekatan yang
berbeda dengan menghadapi para tentara.
• Solusi atas permasalahan Drs. Ramdan adalah dengan cara mengubah gaya
kepemimpinan otoriternya ke arah gaya kepemimpinan partisipasif atau
demokrasi yang lebih memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk turut
serta dalam pemecahan masalah dan pengembilan keputusan terkait masalah
yang sedang dihadapi perusahaan. Dengan merubah gaya kepemimpinan
menjadi partisipasif atau demokrasi diharapkan kerjasama dan komunikasi
antara Drs. Ramdan dan para pegawainya menjadi lebih baik sehingga
produktivitas para pegawainya dapat kembali meningkat.
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
Solusi dan Jawaban Atas Studi Kasus
21. Leadership is the art of getting someone else to do something you want
done because he wants to do it.
Dwight D. Eisenhower
P e r i l a k u K e o r g a n i s a s i a n – K e l o m p o k 1 2 - K e p e m i m p i n a n
Example is leadership.
Albert Schweitzer
Leadership is practiced not so much in words as in attitude and in actions.
Harold S. Geneen
The function of leadership is to produce more leaders, not more followers.
Ralph Nader