1. Dosen :
Dr. Achmad Muttaqien Al-Maidin, SKM.,M.Kes
Kesehatan
EQUITY & UNIVERSAL COVERAGE
(Asuransi Kesehatan)
Sudirman B – KM.22.10.044
Irma Iskandar – KM.22.10.040
Citra Kesuma Sari – KM.22.10.046
2. OUTLINE
What : Equity &
Universal Coverage
Where :
Impementasi
Pelaksanaan UHC
When : Pelaksanaan
Universal Coverage
Who : Pihak-pihak
yang terlibat dalam
pelaksanaanya
How :
Pelaksanaan UHC
3. 3
What :
Equity & Universal Health Coverage
Universal health coverage
merupakan sistem kesehatan yang
memastikan setiap warga dalam
populasi memiliki akses yang
adilterhadap pelayanan kesehatan
promotif,preventif, kuratif, dan
rehabilitatif bermutu dengan biaya
terjangkau.
(WHO)
Menurut WHO, equity kesehatan
adalah setiap masyarakat
mendapatkan kesempatan yang
adil akan kebutuhan kesehatannya
sehingga upaya pemenuhan
kebutuhan kesehatan tidak ada
yang dirugikan, apabila faktor-faktor
penghambat dapat dihindari.
4. Where :
Universal Health Coverage
Indonesia merupakan salah satu dari 84 negara yang
terlibat untuk meratifikasi UHC dan selanjutnya
membentuk produk hukum dalam wilayah negaranya
guna memperjuangkan nilai-nilai yang ada dalam UHC.
Indonesia juga merupakan salah satu dari empat negara
di Asia Tenggara yang mengimplementasikan progam
UHC selain Myanmar, Vietnam, dan Thailand.
UHC merupakan salah satu target yang
dicanangkan dalam Sustainable
Development Goals (SDGs). Seluruh negara
anggota PBB diharapkan turut mendorong
proses UHC di masing-masing negara.
Negara diharapkan mampu membentuk
sebuah sistem jaminan kesehatan yang
merata bagi seluruh masyarakatnya tanpa
terkecuali dari berbagai kalangan, termasuk
kalangan rentan – masyarakat miskin – yang
memiliki resiko tinggi terkait kesulitan
pembiayaan terhadap akses pelayanan
kesehatan. Upaya untuk merealisasikan UHC
tersebut tentu tidak dapat berjalan sendiri.
Negara-negara anggota PBB serta
stakeholder terkait terus berupaya untuk
mendukung proses tercapainya UHC di
seluruh dunia.
5. Berkaitan dengan upaya mewujudkan UHC,
Pemerintah Indonesia menginisiasi program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN/KIS)
sejak 1 Januari 2014. Program ini
diselenggarakan oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan sesuai dengan UU Nomor 40
Tahun 2004 mengenai Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN). Hingga tahun 2018
yang bertepatan dengan empat tahun
program ini digagas pada 2014, program
JKN menjadi single-payer terbesar di dunia
dengan cakupan peserta sebanyak 203 juta
jiwa (Agustina et al., 2019). Hingga
September 2022, Kepesertaan BPJS
Kesehatan semakin berkembang dengan
total peserta program JKN sebanyak 275
juta jiwa.
When :
Universal Health Coverage di Indonesia
6. Pencapaian Universal Health Coverage
yang ditargetkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN
2020–2024), yaitu sedikitnya 98% dari total
populasi menjadi anggota JKN. Capaian
UHC tidak hanya menyangkut jumlah
peserta JKN-KIS (Kartu Indonesia Sehat),
namun harus berorientasi pada tiga hal
berikut:
Terampil
Hidup
Dengan seluruh lapisan masyarakat
mengikuti Program Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu Indonesia Sehat adalah
bentuk pengoptimalisasian UHC.
Kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai
penyelenggara JKN memiliki 2 dua golongan
yaitu golongan mampu dan tidak mampu.
Golongan mampu akan membayar premi
sesuai dengan yang ditetapkan setiap
bulannya. Sedangkan bagi golongan yang
tidak mampu preminya akan dibayarkan oleh
negara.
WHO :
Target Universal Health Coverage
Proporsi populasi yang dapat mengakses
pelayanan kesehatan esensial yang berkualitas
Proporsi penduduk yang menghabiskan
pendapatan rumah tangga untuk pelayanan
kesehatan,
Keadilan terhadap akses pelayanan dan akses
pendanaan
7. HOW :
Upaya Indonesia
dalam mencapai
Universal Health
Coverage
Pemerintah Indonesia terus upayakan
capai cakupan kesehatan semesta atau
Universal health Coverage (UHC).
Cakupan kesehatan semesta menjamin
seluruh masyarakat mempunyai akses
untuk kebutuhan pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang berkualitas dan efektif.
Target-target UHC Dunia:
1) Satu milyar orang mendapatkan
manfaat UHC,
2) Satu milyar orang lebih
terlindungi dari kedaruratan
kesehatan; dan
3) Satu milyar orang menikmati
hidup yang lebih baik dan sehat.
Tiga outcome upaya Indonesia
:
1. penyempurnaan akses
terhadaap pelayanan
kesehatan esensial
(essential health services)
yang berkualitas.
2. Pengurangan jumlah orang
menderita kesulitan
keuangan untuk kesehatan.
3. Penyempurnaan akses
terhadap obat-obatan,
vaksin, diagnostik, dan alat
kesehatan essensial pada
pelayanan kesehatan primer
9. INTI JURNAL
1
Tingkat kepesertaan ditemukan pada 10 artikel dimana
rata-rata artikel menyajikan hasil presentase peserta
National Health Insurance lebih rendah dibanding yang
bukan peserta. Faktor Predispossing yang ditemukan
adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan
jumlah anggota keluarga.Faktor enabling yang ditemukan
adalah pengetahuan, pendapatan, dan dukungan
keluarga/social.Faktor need yang ditemukan adalah
motivasi dan persepsi. Hambatan atau kendala yang
mempengaruhi keikutsertaan dalam NHI menyangkut
prosedur pendaftaran, manfaat yang diterima, premi, dan
kepemilikan asuransi swasta.
Upaya yang dilakukan untuk mengingkatkan dan
mempertahankan kepesertaan NHI yaitu,
mengoptimalisasikan sosialisasi dan pemberian informasi
terkait NHI, adanya program Cordination of Benefit (CoB)
dimana penyelenggara NHI akan bekerja sama dengan
asuransi swasta untuk meningkatkan kepesertaan,
meningkatkan kualitas pelayanan dan SDM.
METODE YANG DIGUNAKAN
Metode pengumpulan data pustaka dalam
hal ini adalah berbagai artikel ilmiah yang
dipublikasikan dalam jurnal. Metode ini
dilakukan dengan analisa data secara
sederhana (simplified approach). Adapun
dalam penentuan artikel ilmiah yang
digunakan sebagai subjek penelitian ini
terbagi atas dua kriteria, yaitu kriteria
Inklusi dan kriteri eksklusi.
10. KELEBIHAN JURNAL
Kelebihan dari jurnal ini dari segi kepesertaan yang
menjadi objek penelitian sudah baik dan sesuai
dengan apa yang diteliti. Peneliti dapat
menemukan faktor-faktor yang berhubungan
dengan kepesertaan BPJS Kesehatan terbagi
menjadi 3 faktor utama, yaitu faktor predisposisi,
faktor pendukung, dan faktor kebutuhan.
SARAN
Saran yang diberikan untuk penelitian
ini adalah sebaiknya melakukan
penelitian dengan pengambilan data
secara langsung untuk hasil yang
lebih akurat dan meneliti lebih dalam
variable yang tidak diteliti pada
penelitian ini terkait faktor dalam
kepesertaan NHI.