4. PENERIMAAN
Merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis,
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan, dan harga
yag tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan
kondisi fisik yang diterima. (PMK No.72 Tahun 2016)
6. CONTOH SURAT PESANAN
( REGULER )
SETELAH HAL-HAL YANG
PERLU DIPERHATIKAN
(PADA SLIDE SEBELUMNYA)
SUSAH SESUAI DENGAN
YANG ADA PADA SURAT
PESANAN, MAKA BARANG
DAPAT DITERIMA DAN DI
TANDA TANGANI OLEH
PENERIMA BARANG
7. PENYIMPANAN
Setelah dilakukan penerimaan barang di Instalasi
Farmasi perlu dilakukan penyimpanan sebelum
dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat
menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi,
alkes, dan BMHP sesuai dengan persyaratan
Kefarmasian. Meliputi :
Stabilitas dan keamanan
Sanitasi
Cahaya
Kelembaban
Ventilasi
Dan penggolongan jenis sediaan farmasi, Alkes dan
BMHP
8. Persyaratan Kefarmasian dalam hal penyimpanan, erat
kaitannya dengan Metode Penyimpanan yang
diterapkan. Berdasarkan Kelas Terapi, Bentuk Sediaan,
Jenis Sediaan Farmasi, Alkes, BMHP yang disusun
secara Alphabetis dengan Prinsip :
FIFO
(First In First
Out)
DIMANA BARANG YANG
MASUK/DITERIMA DAHULU
MAKA AKAN DIKELUARKAN
DAHULU
FEFO
(First Expired Firt
Out)
DIMANA BARANG DENGAN
TANGGAL KADALUWARSA
(ED) TERDEKAT MAKA AKAN
DIKELUARKAN TERLEBIH
DAHULU
9. Disamping itu, Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alkes
dan BMHP di RSIA KIRANA disertai pengendalian dan
pemantauan stok yang dapat terintegrasi dengan Sistem
Informasi Management Rumah Sakit atau dapat berupa
manual
10. PEMUSNAHAN
Untuk mencegah penjualan obat yang rusak,
kadaluwarsa atau mendekati kadaluwarsa dan menjamin
keamanan produk adalah dengan melakukan pendataan
dan kemudian ditindaklanjuti untuk dilakukan
pemusnahan . Tidak hanya sediaan farmasi,alkes dan
BMHP. Dokumen Resep yang telah tersimpan selama
kurang lebih 10 tahun dapat dilakukan pemusnahan .
15. Administrasi (PELAPORAN)
Pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan
pengelolaan sediaan farmasi,alkes dan BMHP dibuat
secara periodic yang dilakukan Instalasi Farmasi dalam
periode waktu tertentu (bulanan, triwulan, semester atau
per tahun).
Untuk pencatatan dan pelaporan obat-obat Narkotika
dan Psikotropika dilakukan rutin setiap bulan kepada
Dinas Kabupaten Kota Setempat dalam bentuk SIPNAP
( Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika )