Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Imunisasi penting untuk kesehatan anak karena dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B. Program imunisasi nasional Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi lengkap harus diberikan sejak bayi untuk memberikan perlindungan maksimal.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi. Secara singkat, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit menular dengan memberikan antigen ke dalam tubuh sehingga dapat memproduksi antibodi. Vaksin dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Indonesia telah melaksanakan program imunisasi sejak tahun 1956 untuk mengendalikan berbagai penyakit menular seperti cacar,
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Imunisasi penting untuk kesehatan anak karena dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B. Program imunisasi nasional Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi lengkap harus diberikan sejak bayi untuk memberikan perlindungan maksimal.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi. Secara singkat, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit menular dengan memberikan antigen ke dalam tubuh sehingga dapat memproduksi antibodi. Vaksin dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Indonesia telah melaksanakan program imunisasi sejak tahun 1956 untuk mengendalikan berbagai penyakit menular seperti cacar,
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi DPT yang digunakan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi DPT diberikan sebanyak tiga kali karena pada pemberian pertama belum memiliki kadar antibodi yang memadai. Imunisasi DPT bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap ketiga penyakit tersebut sekaligus.
Sebuah produsen obat di Karanganyar ditutup karena menyalurkan vaksin palsu yang tidak sesuai aturan. Vaksin tersebut dibeli dari perusahaan tidak resmi. Kepala BP POM menyebutkan bahwa kasus obat palsu yang masuk pasar meningkat saat ini.
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, termasuk pengertian imunisasi, tujuan imunisasi, sasaran program imunisasi, manfaat imunisasi, jenis-jenis imunisasi, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, tetanus, pertusis, campak, polio, dan hepatitis B.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep imunisasi, yang merupakan upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Imunisasi bertujuan mencegah penyakit pada individu dan menghilangkan penyakit dari populasi melalui pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh. Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan untuk mempertahankan tingkat
Dokumen ini membahas tentang imunisasi yang dilakukan di Puskesmas Bulurokeng. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, tujuan, dan jenis-jenis imunisasi dasar, lanjutan, usia sekolah, dan TT untuk wanita usia subur. Juga dijelaskan jadwal pemberian vaksinasi COVID-19.
Vaksin Hib dan vaksin DPT digunakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri berbahaya pada anak-anak. Vaksin Hib mencegah infeksi oleh bakteri Hib yang dapat menyerang otak, paru-paru, dan organ tubuh lainnya, sementara vaksin DPT mencegah difteri, pertusis, dan tetanus, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan parah dan kematian. Jika anak tidak divak
Dokumen tersebut membahas tentang program imunisasi di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1956 untuk mengendalikan dan mencegah penyakit menular melalui vaksinasi. Dokumen ini menjelaskan jenis penyakit yang dicakup dalam program imunisasi beserta gejala, penyebab, dan cara pencegahannya melalui vaksinasi.
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat ASI eksklusif untuk bayi selama 6 bulan, karena dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi secara penuh. Dokumen juga menjelaskan proses laktasi dan hormon-hormon yang terlibat, serta peranan petugas kesehatan dalam mendukung praktik menyusui yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dasar ibu hamil dalam aktivitas sehari-hari, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Beberapa kebutuhan dasar yang disebutkan meliputi asupan gizi yang cukup, mengurangi pekerjaan berat di rumah, meminta bantuan mengasuh anak, serta mempertimbangkan pekerjaan dan transportasi yang aman selama kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan travelling atau berpergian selama kehamilan. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu bahwa trimester pertama merupakan waktu yang paling sensitif untuk berpergian karena rawan keguguran, trimester kedua merupakan waktu yang lebih aman asalkan tetap berkonsultasi dengan dokter, dan trimester ketiga perlu lebih berhati-hati karena resiko kelahiran prematur. Dokumen
Dokumen ini membahas syarat dan manfaat melakukan hubungan seksual saat hamil serta larangan-larangannya. Syaratnya adalah ibu hamil sehat dan tidak pernah keguguran, bukan kehamilan ganda. Manfaatnya antara lain meningkatkan keintiman dan sirkulasi darah, analgesik, dan membakar lemak. Larangannya jika suami terinfeksi HIV/AIDS, ibu sering keguguran, plasenta previa, atau ketuban pecah.
Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa metabolism tubuh baik berupa urine maupun alvi demi menjaga homeostasis tubuh. Eliminasi urine dan alvi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti diet, asupan cairan, aktivitas, dan gaya hidup. Gangguan eliminasi dapat berupa konstipasi, diare, atau inkontinensia.
Dokumen tersebut membahas tentang personal hygiene dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Personal hygiene adalah kebersihan diri seseorang yang dipengaruhi oleh citra tubuh, praktik sosial, status sosio-ekonomi, pengetahuan, budaya, dan kondisi fisik seseorang. Jenis-jenis personal hygiene meliputi kesehatan gigi, kulit, rambut, telinga, kuku, mata, dan hidung.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil, termasuk kalori, vitamin, mineral, dan protein. Ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan seimbang yang mengandung zat-zat tersebut agar bayi dapat tumbuh dengan baik dan ibu tetap sehat selama kehamilan.
Dokumen ini membahas tentang kebutuhan oksigen yang meningkat pada ibu hamil akibat perubahan sistem pernapasan dan metabolisme tubuh. Tidak terpenuhinya kebutuhan oksigen dapat menyebabkan berbagai gangguan pernafasan pada ibu hamil dan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat karena pertambahan jaringan payudara, uterus, dan hasil konsepsi serta perubahan fungsi dan anatomi sal
This document discusses various contraceptive methods for family planning, including their use, effectiveness, and potential side effects. It describes temporary methods like birth control pills and injections, which must be taken regularly but have failure rates around 8% if used correctly. More permanent options discussed include implants (inserted under the skin), IUDs, vasectomies, and tubectomies. Each method is explained along with common side effects like changes to menstruation, headaches, and risks of infection. The document provides an overview of contraceptive options and factors to consider for successful family planning.
Disiplin dalam standar pelayanan kebidanan, standar outcome (mutu)AdetyaWulandari
Dokumen tersebut membahas tentang disiplin dalam standar pelayanan kebidanan, standar outcome, dan indikator kinerja bidan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya disiplin dalam pelayanan kebidanan, mendefinisikan 24 standar pelayanan kebidanan, menjelaskan contoh standar outcome pelayanan kebidanan seperti kepuasan pasien, dan menyebutkan indikator kinerja pelayanan antenatal seperti fasilitas, proses, output, dan outcome
3. PENGERTIAN
Imunisasi adalah pemberian kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu kedalam tubuh
agar tubuh tahan terhadap penyakit
yang sedang mewabah atau berbahaya
bagi seseorang.
4. Tujuan Pemberian Imunisasi
Untuk mencegah terjadinya infeksi
tertentu
Apabila terjadi penyakit tidak akan
terlalu parah dan dapat mencegah
gejala yang dapat menimbulkan
cacat atau kematian
6. Macam-macam Imunisasi
BCG
Kegunaan: memberikan kekebalan terhadap
penyakit tuberkolosis (TBC).
Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas.
Kontra Indikasi :
Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit
ditempat penyuntikan.
Anak yang telah menderita penyakit TBC.
7. DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap
penyakit dipteri, pertusis, tetanus.
Tempat penyuntikan : Di paha bagian luar
Kontra indikasi :
Panas diatas 38º C
Reaksi berlebihan setelah pemberian
imunisasi DPT sebelumnya seperti panas
tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran
dan syok.
8. Hepatitis B
Gunanya : memberi kekebalan aktif
terhadap penyakit hepatitis
Tempat penyuntikan : Di paha bagian
luar
Kontra indikasi : tidak ada
9. Polio
Gunanya : memberikan kekebalan
terhadap penyakit polio nyelitis
Cara pemberian : Diteteskan langsung
kedalam mulut 2 tetes
Kontra indikasi:
Anak menderita diare berat
Anak sakit panas
10. Campak
Gunakan : memberi kekebalan terhadap
penyakit campak.
Tempat penyuntikan : Pada lengan kiri atas
Kontra indikasi :
Panas lebih dari 38ºC
Anak yang sakit parah
Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan
Anak yang defisiensi
11. Kekebalan tubuh ada 2 jenis
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang
dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak
terhadap suatu penyakit tertentu dimana
prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama.
Kekebalan pasif yaitu tubuh anak tidak
membuat zat anti body sendiri tetapi kekebalan
tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh
zat penolakan, sehingga proses cepat tetapi tidak
tahan lama.