Dokumen tersebut membahas tentang unsafe act dan unsafe condition di Universitas Kristen Krida Wacana. Unsafe act merupakan tindakan yang melanggar aturan keselamatan seperti memasang steker bertumpuk, sedangkan unsafe condition adalah kondisi yang membahayakan seperti kabel listrik yang berantakan. Dokumen ini memberikan contoh kasus dan solusi untuk mencegah kecelakaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Teks tersebut membahas tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium dan bengkel teknik sipil. Secara garis besar, kebijakan K3 bertujuan untuk menjamin keselamatan semua pihak dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui peningkatan kesadaran, penyediaan peralatan pelindung, serta pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan, promosi, pengobatan, dan rehabilit
PT. Putra Cilegon Mandiri adalah perusahaan konstruksi dan supplier yang bergerak di bidang pembuatan, perbaikan, dan perawatan sistem produksi sejak 2004. Dokumen ini menjelaskan profil perusahaan, kebijakan keselamatan kerja, peraturan keselamatan, penggunaan alat pelindung diri, dan prosedur darurat di PT. Putra Cilegon Mandiri.
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Dony Bagus Kharisma Putra
Dokumen tersebut membahas penerapan Behavior Based Safety (BBS) dan observasi perilaku K3 di pertambangan. BBS adalah pendekatan yang bersifat proaktif untuk meningkatkan kinerja K3 dengan memberikan peringatan dini terhadap bahaya kecelakaan dan mengukur perilaku aman dan tidak aman di tempat kerja. Dokumen ini menjelaskan statistik kecelakaan tambang, faktor-faktor penentu perilaku, prinsip BBS, program dan prosesnya, serta
Dokumen tersebut membahas tentang unsafe act dan unsafe condition di Universitas Kristen Krida Wacana. Unsafe act merupakan tindakan yang melanggar aturan keselamatan seperti memasang steker bertumpuk, sedangkan unsafe condition adalah kondisi yang membahayakan seperti kabel listrik yang berantakan. Dokumen ini memberikan contoh kasus dan solusi untuk mencegah kecelakaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Teks tersebut membahas tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium dan bengkel teknik sipil. Secara garis besar, kebijakan K3 bertujuan untuk menjamin keselamatan semua pihak dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui peningkatan kesadaran, penyediaan peralatan pelindung, serta pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan, promosi, pengobatan, dan rehabilit
PT. Putra Cilegon Mandiri adalah perusahaan konstruksi dan supplier yang bergerak di bidang pembuatan, perbaikan, dan perawatan sistem produksi sejak 2004. Dokumen ini menjelaskan profil perusahaan, kebijakan keselamatan kerja, peraturan keselamatan, penggunaan alat pelindung diri, dan prosedur darurat di PT. Putra Cilegon Mandiri.
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Dony Bagus Kharisma Putra
Dokumen tersebut membahas penerapan Behavior Based Safety (BBS) dan observasi perilaku K3 di pertambangan. BBS adalah pendekatan yang bersifat proaktif untuk meningkatkan kinerja K3 dengan memberikan peringatan dini terhadap bahaya kecelakaan dan mengukur perilaku aman dan tidak aman di tempat kerja. Dokumen ini menjelaskan statistik kecelakaan tambang, faktor-faktor penentu perilaku, prinsip BBS, program dan prosesnya, serta
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
SMK3 merupakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup pembangunan dan pemeliharaan komitmen manajemen, pembuatan dan pendokumentasian rencana K3, pelaksanaan program K3, pemantauan dan evaluasi K3, serta tinjauan manajemen. Dokumen tersebut menjelaskan kriteria audit untuk memastikan perusahaan telah menerapkan unsur-unsur penting SMK3 sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Rambu keselamatan merupakan peralatan penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan dengan menarik perhatian akan bahaya, memberi informasi tentang peralatan perlindungan diri, dan menunjukkan lokasi peralatan darurat. Pemasangan rambu harus sesuai standar dan peraturan serta mudah terlihat untuk mengingatkan tentang keselamatan. Ada berbagai jenis rambu seperti larangan, peringatan, dan informasi yang menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Beberapa faktor tersebut adalah kelelahan kerja, pengawasan, rekan kerja, masa kerja, dan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen tersebut juga memberikan saran untuk mengelola faktor-faktor tersebut agar d
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Dibahas sejarah penggunaan APD, definisi dan tujuannya, hukum yang mengatur APD, jenis resiko dan bahaya di tempat kerja, serta kesimpulan bahwa APD penting untuk mencegah kecelakaan di berbagai industri.
Katalog poster keselamatan 2015 mencakup berbagai topik seperti alat pelindung diri, kebakaran, ergonomi, dan identifikasi bahaya. Poster-poster tersebut dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja.
Makalah ini berisi manual emergency plan, cocok buat anda yang sedang menekuni dunia HSE atau K3. Jika anda berminat untuk mendownlod silahkan hubungi 082310440213
Dokumen tersebut merangkum upaya pengendalian risiko yang dilakukan PLN dalam kegiatan pergantian trafo listrik dengan menetapkan bahaya potensial, risiko, dan langkah mitigasi untuk mencapai tingkat risiko rendah.
P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. P2K3 bertugas memberikan saran kepada pengusaha terkait masalah keselamatan kerja, mengolah data K3, dan membantu penyuluhan kepada pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeriksaan norma konstruksi bangunan, listrik, dan penanggulangan kebakaran. Terdapat penjelasan mengenai ruang lingkup K3 konstruksi, peraturan terkait, prinsip-prinsip pemeriksaan, serta buku akte pengawasan ketenagakerjaan konstruksi.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
SMK3 merupakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup pembangunan dan pemeliharaan komitmen manajemen, pembuatan dan pendokumentasian rencana K3, pelaksanaan program K3, pemantauan dan evaluasi K3, serta tinjauan manajemen. Dokumen tersebut menjelaskan kriteria audit untuk memastikan perusahaan telah menerapkan unsur-unsur penting SMK3 sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Rambu keselamatan merupakan peralatan penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan dengan menarik perhatian akan bahaya, memberi informasi tentang peralatan perlindungan diri, dan menunjukkan lokasi peralatan darurat. Pemasangan rambu harus sesuai standar dan peraturan serta mudah terlihat untuk mengingatkan tentang keselamatan. Ada berbagai jenis rambu seperti larangan, peringatan, dan informasi yang menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Beberapa faktor tersebut adalah kelelahan kerja, pengawasan, rekan kerja, masa kerja, dan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen tersebut juga memberikan saran untuk mengelola faktor-faktor tersebut agar d
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Dibahas sejarah penggunaan APD, definisi dan tujuannya, hukum yang mengatur APD, jenis resiko dan bahaya di tempat kerja, serta kesimpulan bahwa APD penting untuk mencegah kecelakaan di berbagai industri.
Katalog poster keselamatan 2015 mencakup berbagai topik seperti alat pelindung diri, kebakaran, ergonomi, dan identifikasi bahaya. Poster-poster tersebut dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja.
Makalah ini berisi manual emergency plan, cocok buat anda yang sedang menekuni dunia HSE atau K3. Jika anda berminat untuk mendownlod silahkan hubungi 082310440213
Dokumen tersebut merangkum upaya pengendalian risiko yang dilakukan PLN dalam kegiatan pergantian trafo listrik dengan menetapkan bahaya potensial, risiko, dan langkah mitigasi untuk mencapai tingkat risiko rendah.
P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. P2K3 bertugas memberikan saran kepada pengusaha terkait masalah keselamatan kerja, mengolah data K3, dan membantu penyuluhan kepada pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeriksaan norma konstruksi bangunan, listrik, dan penanggulangan kebakaran. Terdapat penjelasan mengenai ruang lingkup K3 konstruksi, peraturan terkait, prinsip-prinsip pemeriksaan, serta buku akte pengawasan ketenagakerjaan konstruksi.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). SMK3 merupakan pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Dokumen tersebut juga membahas latar belakang, dasar hukum, penerapan,
Bagi 'Dasar K3 dan Manajemen Resiko 04 Okt 2018.ppt'.pptputrimandansari
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar K3 yang mencakup pengertian keselamatan dan kesehatan, prinsip-prinsip K3 menurut ILO dan WHO, serta undang-undang terkait K3 di Indonesia."
[Ringkasan]
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1996 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dokumen ini menjelaskan tujuan, kriteria perusahaan, mekanisme audit, dan 12 unsur SMK3 yang harus dipenuhi perusahaan.
Norma keselamatan dan kesehatan kerja harus disesuaikan dengan risiko di perusahaan, mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan dan memenuhi peraturan, didokumentasikan, dikomunikasikan, dan ditinjau secara berkala untuk menjamin relevansi."
Kebijakan pemerintah di bidang K3 bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran melalui regulasi dan penerapan standar K3 di perusahaan. Pemerintah telah menerbitkan berbagai peraturan terkait K3 sejak era 1910an hingga saat ini untuk mencapai tujuan tersebut.
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2018 mengenai K3 lingkungan kerja memperbarui standar faktor-faktor risiko keselamatan dan kesehatan kerja serta mensyaratkan pengusaha untuk memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi di tempat kerja."
Similar to Kebijakan Penerapan SMK3 pp 50 tahun 2012 (by Johnnedy) (20)
2. LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
1. K3 masihbelummendapatkan perhatianyang memadai semuapihak
2. Kecelakaan kerjayang terjadi relative masihtinggi
3. Pelaksanaan pengawasan K3 masihbersifat parsialdan belum menyentuhaspek
manajemen
4. Relatif rendahnyakomitment pimpinanperusahaandalamhal K3
5. Kualitas tenagakerjaberkorelasidengan kesadaran atas K3
6. Tuntutanglobaldalamperlindungan tenaga kerjayangditerapkan olehkomunitas
perlindungan hak buruh internasional
7. DesakanLSM internasional dalamhal hak tenagakerjauntukmendapatkan
perlindungan
3. K3 masih belum mendapatkan
perhatian yang
memadai semua pihak:
8. Masalah K3 masihbelummenjadi prioritasprogram
9. Tidakada yang mengangkat masalahK3 menjadi issue nasional baiksecarapolitis
maupun sosial
10. Masalahkecelakaan kerjamasihdilihat dari aspekekonomi,dan tidakpernahdilihat
dari pendekatanmoral
11. Tenagakerjamasihditempatkan sebagai faktorproduksi dalamperusahaan, belum
dirtempatkan sebagai mitrausaha
12. Alokasi anggaran perusahaan untukmasalahK3 relatif kecil
4. 4
LATAR BELAKANG
Kita bekerja dalam industri dengan resiko tinggi dan insiden terus
terjadi………
BP Texas City
Buncefiel
Bitumen Depot
Explosion at Marine Terminal
Train Derailment,
Major Spill
OklahomaTank
Fire
5. 5
ESKALASI KORBAN INSIDEN ADALAH AKIBAT DARI BURUKNYA
PERHATIAN TERHADAP TINDAKAN YANG UNSAFE DAN NEAR MISS
1
Fatal
30
Major
(LWCs dan RWCs)
300
Recordable Injuries
3,000
Near Misses or First aid
30,000 Hazards
• Unsafe Acts
• Employee-Created Unsafe Conditions
Tragedi kebakaran Fin-
Fan di FOC-1 Cilacap, 4
orang korban meninggal
(semua pekerja
pemeliharaan). Terjadi
pada tanggal 9 Maret 2008
Tragedi kebakaran Wax
Plant di UP.V, bulan
Agustus 2006
Tragedi kebakaran 7 bh
Tanki di UP.IV, bulan 24
Oktober 1995
Tangan terputus
oleh sebuah
Mincer
Crane terbalik di
Teluk BPP
Kaki tersiram steam
pada T/A 2006
Tangan terbakar
terkena ledakan
charger HP
6. Sejarah Kebijakan SMK3
• Pelaksanaan K3 sesuai UU 1/1970 secara
eksplisit merupakan pelaksanaan K3
secara sistem
• SMK3 dikeluarkan sejak 1996 melalui
Permenaker No. 05/Men/1996
• Di Internasional perkembangan sistem
manajemen K3 mulai berkembang
melalui ILO Guidline Tahun 2001
• Ohsas dikembangkan pada tahun 2001
7. • SMK3 ditegaskan kembali dalam UU
13 tahun 2003 pasal 87
• Dan mengamanatkan pedoman
penerapan melalui Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan SMK3 (12 April
2012)
12. Pengertian
Pasal 1
• SMK3
bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
13. Pengertian
Pasal 1
• K3
segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja
14. Pengertian
Pasal 1
• Audit SMK3
pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk
mengukur suatu hasil kegiatan
yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan
SMK3 di perusahaan.
15. TUJUAN PENERAPAN SMK3
Pasal 2
a. meningkatkan efektifitas perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh; serta
c. menciptakan tempat kerja yang aman,
nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
16. • Wajib bagi perusahaan:
– mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
(seratus) orang; atau
– mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi (high risk).
• Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• Dalam menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan
perUU, konvensi atau standar internasional
Pasal 5
17. Komitmen
Organisasi K3
P2K3
Panitia
Pembina K3
UU No.1/1970
Ketua
(Pengurus/Pengusaha)
Sekretaris
(Ahli K3 Umum)
Anggota
(Perwakilan Pekerja)
Permenaker
04/MEN/1987
Permenaker
02/MEN/1992
Disnaker
Setempat
18. Penanggung Jawab K3
Ahli K3 Umum
Dokter
Perusahaan
Regu Kebakaran
Operator Pesawat
UapOperator Pesawat
Angkat & Angkut
Paramedis
Permenaker 02/MEN/1992
Permenaker 01/MEN/1976
Kepmenaker 186/MEN/1999
Permenaker 01/MEN/1988
Permenaker
01/MEN/1989
Permenaker 01/MEN/1979
19. Sanksi Administratif
Pasal 190 UU No 13
Tahun 2003
(1) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi
administratif
(2) Sanksi administratif berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat
produksi;
h. pencabutan ijin.
20. MANFAAT
Manfaat dari Penerapan SMK3 berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja.
• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan dibidang
K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen dalam rangka
meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta kekurangan dari penerapan
SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan daya
saing perusahaan
21. 6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga kerja mengenai K3
yang juga akan meningkatkan produktivitas perusahaan
7. Terpantaunya bahaya dan risiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap risiko yang ada diperusahaan
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada perusahaan
10. Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas pelaksanaan SMK3
22. • Bagi Pemerintah:
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak tenaga kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan image bangsa di forum
internasional
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang sekaligus akan meningkatkan
produktifitas kerja/nasional
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap peraturan perundangan