SlideShare a Scribd company logo
UTS EKONOMI MIKRO ISLAM




KEBIJAKAN EKONOMI AL-FARUQ
      (UMAR BIN KHATTAB)




       NADIA RAHMATUL UMMAH
              41102105
              MPS 2011 C
PENDAHULUAN




          Sungguh Islam itu adalah rahmatan lil ‘alamin, kasih sayang dan rahmat bagi seluruh
mahluk Allah di muka bumi ini, Islam mengajarkan berbagai hal agar hidup kita sebagai
manusia di dunia berkah selamat di dunia dan akhirat dengan pedoman hidup yang telah
dititipkan oleh Nabi Muhammad pada haji wada hari terakhir Nabi, yaitu Al-Quran dan
Hadits.

          Islam juga merupakan agama yang komprehensip, mengatur semua aspek kehidupan
manusia yang telah disampaikan oleh Rasulullah. Salah satu bidang yang diatur dalam Islam
adalah bidang ekonomi . Dengan karunia dan kasih sayang Allah kepada kita, Dia mengutus
seorang Nabi dan juga khalifah-khalifah di muka bumi ini untuk mengatur tata ruang
kehidupan bersosial, berpolitik dan melakukan aktifitas ekonomi.

          Dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 49 dijelaskan bahwa kita harus mentaati Allah
dan Rasul-Nya dan para pemimpin diantara kita, kemudian jika kita berlainan pendapat
tentang sesuatu maka berpegang teguhlah kita kepada Al-Quran dan As-Sunnah.

          Dari ayat itu jelas bahwa adanya pemimpin bagi kita, yang seharusnya bisa
memimpin kita kepada jalan yang lebih baik, kepada kesejahteraan hidup, kepada keadilan
dalam hal apa pun.

          Maka di muka bumi ada salah seorang khalifah yang bisa menjadi panutan para
pemimpin lain dan juga bagi kita semua. Bagaimana ia memimpin sebuah negara, bagaimana
cara ia mengatasi permasalahan umat dan juga krisis yang melanda negerinya. Dialah Umar
bin Khattab yang dijuluki Al-Faruq.

          Dia memberikan contoh dan keteladanan seorang pemikir ekonomi, seorang khalifah
yang tugasnya adalah melayani umatnya.
MENGENAL SOSOK TAMPAN AL-FARUQ

       “Ya Allah, jadikanlah Islam ini kuat dengan masuknya salah satu dari kedua orang
ini. Amr bin Hisham atau Umar bin Khattab”

       Salah satu dari doa Rasulullah saat Islam masih dalam tahap awal masa penyebaran
dan belum sekuat sekarang. Bukti Allah menyayangi Nabi dan orang-orang yang mengikuti
Nabi-Nya dengan mengabulkan doa Rasulullah, Umar bin Khattab masuk Islam setelah
membaca kalam Allah surat Taha di rumah adiknya yang telah dahulu masuk Islam.
Sedangkan Amr bin Hisham meninggal sebagai Abu Jahal.

       Umar bin Khattab dilahirkan 30 tahun sebelum masa kenabian. Ia hidup selama 65
tahun yang 30 tahun dihabiskan dalam kejahiliyahan dengan menyembah berhala, yang
didalamnya dia tidak dikenal kecuali pernah menjadi wakil utusan bagi kaum Quraisy. Sebab,
jika terjadi perang di antara kaum Quraisy dan suku lain, maka mereka mengutus umar
sebagai utusan. Dan sebagaian lagi dihabiskan untuk menegakkan dan mengembangkan
agama Islam serta hanya menyembah kepada Allah SWT sampai akhir hayatnya.

       Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatamah. Perawakannya tinggi
besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat
dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan.

KEPEMIMPINAN & KETELADANAN UMAR BIN KHATTAB

       Ada beberapa alasan mengapa seseorang dijadikan seorang pemimpin oleh
masyarakatnya. Pertama, pemimpin diikuti karena posisi formalnya sehingga masyarakat
takut untuk menentang setiap kebijakannya. Kedua, pemimpin diikuti karena hubungan yang
dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat mengikutinya tanpa pertimbangan yang
rasional. Ketiga, pemimpin diikuti karena prestasi yang diraihnya, sehingga masyarakat
bangga atas prestasi yang dicapainya. Keempat, pemimpin diikuti karena membangun
kepercayaan diri masyarakat. Kelima, pemimpin diikuti karena menjadi contoh dari cita-cita
dan harapan hidup masyarakat.

       Namun ada hal yang harus dibangun dari sebuah relasi antara pemimpin dan
masyarakat, yaitu trust atau kepercayaan. Inilah yang semakin kini semakin tergerus, pola
kepemimpinan dewasa ini semakin formalistik. Akibatnya, antara seorang pemimpin dan
masyarakat yang dipimpinnya terdapat jarak.
Hadirnya pemimpin adalah sebuah sunnatullah karena manusia memang diciptakan
sebagai khalifah di muka bumi ini, dari mulai kepemimpinan diri sendiri, keluarga,
masyarakat kecil sampai sebuah negara. Dari sejarah berbagai kepemimpinan kita dapat
menyimpulkan bahwa kepemimpinan yang berkarakter dan mempunyai integritas akan
dikenang dan dijadikan teladan sehingga nantinya akan mengantarkan sebuah negara pada
sebuah masa keemasan, dan ada tiga ciri pemimpin yang berkarakter1:

        1. Pemimpin dengan keunggulan

        Yaitu pemimpin yang dalam aktivitasnya selalu berusaha menghasilkan hal-hal yang
        produktif dan berkualitas untuk menjadi unggul. Pemimpin seperti ini memiliki sense
        of purpose, memiliki visi dan tujuan yang jelas.

        Semangat pemimpin dalam sebuah perbaikan ini diwujudkan dengan adanya upaya
        yang terus-menerus memaksimalkan potensi, kemampuan dan keterampilan, serta
        selalu mencoba menjadi yang terbaik. Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah yang
        mengatakan bahwa “beruntunglah bagi orang yang kondisi sekarang lebih baik dari
        hari kemarin dan hari esoknya lebih baik dari hari ini”, dan ini merupakan continous
        improvement.

       2. Memimpin dengan Profesional

        Seorang profesional adalah orang menyadari betul arah hidupnya. Pemimpin seperti
        ini biasanya menyenangi pekerjaannya sehingga jika ada tugas yang datang secara
        tiba-tiba maka ia akan siap siaga untuk mengerjakan tugas itu. Seorang profesional itu
        maun bekerja keras serta memiliki berbagai macam gagasan dan ide untuk mencapai
        tujuannya.

        Dunia berkembang dan tantangan-tantangan yang dihadapi semakin kompleks, jika
        tidak dibarengi dengan profesionalitas maka bersiaplah untuk tersisih dari persaingan.

        3. Memimpin dengan Kepedulian

        Pemimpin seperti ini senantiasa berpikir jauh ke depan dan mempersiapkan
        transformasi kepemimpinannya dengan sebaik mungkin. Bukan hanya dirinya saja
        yang dia pikirkan, melainkan peduli dengan orang lain, terutama kepada masa depan
        orang yang dipimpin. Pemimpin yang peduli adalah mereka yang telah menunjukkan
        kepedulian yang tinggi terhadap sesama, jauh sebelum mereka menjadi pemimpin.
1
 Menurut Kemal Azis Stamboel dalam bukunya yang berjudul Leading with Urgency and Effective Decisions,
terbitan Grasindo, Jakarta 2011. Halaman 36.
Umar bin Khattab, seorang pemimpin yang memiliki kepedulian terhadap rakyatnya,
       ia memanggul sendiri sekarung gandum ketika mendapati seorang ibu memasak batu
       untuk menghentikan tangisan anaknya yang lapar. Jika ada perasaan empati seperti
       ini, tentu rakyat akan sangat cinta kepada pemimpin.

       Visi besar akan masa depan bangsa, keteladanan, konsisten antara perkataan dan
perbuatan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah kepemimpinan, dan itulah yang
sangat diharapkan bagi rakyat, dan ini dibuktikan lagi oleh Khalifah Umar bin Khattab.

       Umar dikenal sebagai seorang yang kaku dan keras juga baik hati, ia tidak akan rela
melihat orang di sekelilingnya menderita kelaparan dan sengsara karena kemiskinan.
KEBIJAKAN EKONOMI UMAR BIN KHATTAB

       Umar bin Khattab dikenal sebagai salah satu tokoh ekonomi Islam. Dalam sejarah
pada masa Umar inilah sebagai masa gemilang peradaban Islam dalam perkembangan politik
maupun ekonomi.

   Jika diperhatikan aktifitas mayoritas penduduk Arab dapat diklasifikasikan pada tiga hal:

   1. Perdagangan, Mayoritas aktifitas perdagangan bangsa Arab adalah di perkotaan, dan
       mereka memiliki pasar musiman untuk berdagang berbagai jenis barang kebutuhan.
       Pasar musiman ini didatangi oleh orang yang ingin berdagang dan melakukan jual-
       beli. Perdagangan merupakan aktifitas ekonomi utama bagi mereka. Itu disebabkan
       karena Makkah merupakan bumi tandus, tidak ada air dan tanaman. Sedangkan
       penduduknya memiliki kehormatan dalam pandangan orang Arab, sehingga mereka
       tidak memperlakukan kafilah mereka dengan buruk. Disamping itu letak geografinya
       yang menghubungkan antara daerah-daerah penting dalam perekonomian, yaitu Syam
       (Yordania, Palestina, dan Libia), Yaman, dan Habasyah (Ethopia)

   2. Pertanian; Terdapat aktifitas pertanian disebagian daerah yang subur di jazirah Arab,
       seperti Yaman, Thaif, daerah utara dan sebagian lahan pertanian di Hijaz dan
       pertengahan jazirah. Diantara daerah pertanian yang penting adalah daerah Madinah
       dan sekitarnya. Kurma dan gandum merupaka dua hasil pertanian terpenting di
       Madinah. Akan tetapi sarana prasarana yang digunakan masih sederhana dan
       konvensional.

   3. Industri; Kegiatan industri merupakan kegiatan ekonomi paling lemah di negeri Arab
       dan paling sedikit perannya. Mayoritas kegiatan industri adalah sebagai profesi
       sederhana yang pada umumnya dilakukan oleh oleh para budak dan orang-orang
       Yahudi. Diantara profesi ini yang sangat menonjol adalah tukang besi, tukang kayu,
       pertenunan dan pembuatan senjata.

   Pemerintahan Umar bin Khattab dikenal dengan pemerintahan yang bersih ditopang
dengan karakteristik pribadi yang tegas dan berwibawa sehingga terbentuk kondisi
kenegaraan yang damai, kesejahteraan rakyat semakin baik daripada masa sebelumnya. Hal
ini dapat dibuktikan dengan kondisi perekonomian dan pendapatan masyarakat Arab pada
masa itu dapat digolongkan pada taraf perekonomian yang merata. Kekayaan dan
kemakmuran tersebut mereka dapatkan dari harta rampasan perang (ghonimah), pajak tanah
(kharaj), pajak perdagangan/bea cukai (usyur), zakat, pajak tanggungan (jizyah).
Sebelum ia menjadi khalifah pun Umar bin Khattab sudah menampakkan keadilannya,
ketidaksukaannya pada kecurangan dalam perdagangan dan ketidaksukaanya pada pemerasan
hak-hak kaum fakir miskin.

    Ada beberapa kebijakan Umar bin Khattab ketika menjabat sebagai khalifah yang harus
digaris bawahi bagi kita seorang pejuang ekonomi islam, diantaranya:

    1. Baitul Mal

    Dalam pemerintahan, kontribusi yang terbesar adalah membentuk perangkat administrasi
yang baik untuk menjalankan roda pemerintahan yang besar. Pada masa jabatannya, Umar
mendirikan institusi administratif yang hampir tidak mungkin dilakukan pada abad ketujuh
sesudah masehi. Baitul Maal secara tidak langsung bertugas sebagai pelaksana kebijakan
fiskal Negara Islam dan Khalifah adalah yang berkuasa penuh atas dana tersebut, tetapi ia
tidak diperbolehkan menggunakannya untuk pengeluaran pribadi. Dan beliau tidak
mengambil keuntungan materi atas posisinya yang biasa dilakukan oleh pemerintah zaman
sekarang. Islam telah meletakkan sistem khusus untuk membiayai misi perluasan Islam, yaitu
menyerahkan diri dan harta demi panggilan jihad fisabilillah.Ketika harta rampasan perang
dihalalkan bagi para pejuang, maka dengan demikian modal untuk misi perluasan bukan
hanya dari Baitul Maal. Peran Baitul Maal bukan saja untuk pembiayaan peperangan, tetapi
yang terpenting adalah pengabdian diri dan harta. Properti Baitul Maal dianggap sebagai
“harta kaum muslim”, sedangkan Khalifah dan amil-amilnya hanyalah pemegang
kepercayaan. Jadi, merupakan tanggung jawab negara untuk menyediakan tunjangan yang
berkesinambungan untuk janda, anak yatim, anak terlantar, membiayai penguburan orang
miskin, membayar utang orang-orang bangkrut.

    2. Kepemilikan Tanah

    Sepanjang pemerintahan Umar banyak daerah yang ditaklukkan melalui perjanjian damai.
Penaklukan ini banyak menimbulkan masalah baru. Utamanya adalah berhubungan dengan
kebijakan negara tentang kepemilikan tanah yang ditaklukkan. Dari sinilah muncul
permasalahan bagaimana pembagiannya, diantara sahabat ada yang menuntut agar kekayaan
tersebut didistribusikan kepada para pejuang, sementara yang lain menolak. Setelah
mengalami perdebatan yang panjang, Umar memutuskan bahwa tanah masih bisa ditempati
oleh penduduknya dengan memberlakukan tanah tersebut sebagai fa’i2, dan prinsip yang


2
 Segala harta kekayaan kaum kafir yang dikuasai oleh kaum muslimin tanpa peperangan. (buku pintar
ekonomi syariah)
sama diadopsi untuk kasus-kasus yang akan datang. Umar menetapkan peraturan yang
berhubungan dengan tanah sebagai berikut:

      1. Wilayah Irak yang ditaklukkan dengan kekuatan menjadi milik orang muslim dan
         kepemilikan ini tidak dapat diganggu gugat, sedangkan bagian yang berada dibawah
         perjanjian damai tetap dimiliki oleh pemilik sebelumnya dan kepemilikan tersebut
         dapat dialihkan.

      2. Kharaj dibebankan kepada semua tanah yang berada dibawah kategori pertama,
         meskipun pemilik tanah tersebut memluk agama Islam. Dengan demikian, tanah
         seperi itu tidsak dapat dikonversi menjadi tanah usyur.

      3. Bekas pemilik tanah diberi hak kepemilikan selama mereka membayar kharaj dan
         jizyah

      4. Tanah yang tidak ditempati atau ditanami (tanah mati) atau tanah yang diklaim
         kembali (seperti Basra)s bila ditanami oleh orang muslim diperlakukan sebagai tanah
         usyur

      5. Di Sawad (Irak), kharaj dibebankan sebesar satu dirham dan satu rofz (satu ukuran
         lokal) gandum dan barley (jenis gandum) dengan anggapan tanah tersebut dapat
         dilalui air . Harga yang lebih tinggi dikenakan kepada ratbah (rempah atau cengkeh)
         dan perkebunan

      6. Di Mesir menurut sebuah perjanjian amar, dibebankan dua dinar, bahkan hingga tiga
         Irdab gandum, dua qist untuk minyak, cuka, dan maddu. Rancangan ini sudah
         disetujui oleh Khalifah

      Perjanjian Damaskus (Syiria) menetapkan pembayaran tunai, pembagian tanah dengan
kaum Muslim. Beban perkepala sebesar satu dinar dan beban jarib (unit berat) yang
diproduksi per jarib (ukuran) tanah.3

       3. Zakat

       Ketika jabatan diserahkan kepada Umar, kewajiban untuk membayar zakat telah kembali
normal setelah dinetralkan oleh Abu Bakar ra dengan memerangi mereka yang membangka.
Setelah itu, Umar lebih berkonsentrasi dengan persoalan penerapannya yang dipercayakan
kepadanya. Dalam sebuah riwayat, Umar juga meringankan zakat tanaman, karena tidak
semua yang dipanen dapat mengembalikan modal usaha petani. Dengan demikian tidak

3
    Majid, M. Nazori, Pemikiran Ekonomi Islam, halaman 191
semua buah yang dihasilkan bumi harus dikenakan zakat karena dikhawatirkan berkurang
untuk kebutuhan pokok. Dengan demikian Umar telah meletakkan dasar-dasar keadilan untuk
penarikan zakat. Beliau telah memberikan petunjuk – dengan melihat situasi dan kondisi –
agar benar-benar memperhatikan ketika pengambilan zakat.

    4. Usyur

    ‘Usyur adalah pajak yang dikenakan atas barang-barang dagangan yang masuk ke negara
Islam, atau datang dari negara Islam itu sendiri. Peraturan usyr ini telah ada sejak zaman
sebelum Islam, yaitu seperti yangditerapkan oleh orang-orang Yunani.

‘Usyur belum sempat dikenal pada masa Rasulullah dan Abu Bakar. Permulaan
diterapkannya ‘usyur di negara Islam adalah di masa Umar bin Khattab, yang berlandaskan
demi penegakan keadilan. ‘Usyur telah diambil dari para pedagang kaum muslimin jika
mereka mendatangi daerah lawan. Maka dalam rangka penerapan perlakuan yang seimbang
terhadap mereka, Umar bin Khattab memutuskan untuk memperlakukan pedagang non
muslim dengan perlakukan yang sama jika mereka masuk ke negara Islam.

    Distribusi pembayaran negara pada masa Umar, dapat diurai sebagai berikut :

           o Pendapatan Zakat dan Usyr, umumnya didistribusikan dalam tingkat lokal jika
               kelebihan penerimaan sudah disimpan di Baitul Maal pusat dan sudah
               dibagikan ke delapan kelompok yang disebutkan secara jelas dalam al-Quran.

           o Pendapatan Shadaqah, dibagikan pada orang yang sangat membutuhkan dan
               fakir miskin atau untuk membiayai kegiatan mereka dalam mencari
               kesejahteraan tanpa diskriminasi.

           o Pendapatan yang diperoleh dari kharaj, fai, usr, dan sewa tetap tahunan tanah
               digunakan untuk membayar dana pensiun dan dana bantuan (allowances),
               serta menutupi pengeluaran operasional administrasi, kebutuhan militer dan
               seterusnya.

           o Pendapatan yang didapat dari semua sumber dikeluarkan untuk para pekerja,
               pemeliharaan anak-anak terlantar dan dana sosial lainnya.

    5. Mata Uang

    Pada masa Nabi dan sepanjang masa Khulafa ar-Rosyidin mata uang asing dengan
berbagai bobot sudah dikenal di Arabia, seperti dinar, sebuah koin emas dan dirham sebuah
koin perak. Bobot dinar adalah sama dengan satu mistqal atau sama dengan dua puluh qirat
atau seratus grain barley. Bobot dirham tidak seragam. Untuk menghindari kebingungan ,
Umar menetapkan bahwa dirham perak seberat 14 qirat dan satu mistqol adalah tujuh per
sepuluh.

Ada beberapa catatan dalam hal penerbitan mata uang pada masa Khalifah Umar yang
penjelasannya sebagaimana berikut:

      1. Penerbitan uang pada masa Umar hanya terbatas pada dirham, sementara dinar tidak
           dicetak melainkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan

      2. Percetakan dirham tidak dengan ukiran ala Arab murni, namun dicetak dengan ala
           Ajam dengan penambahan ungkapan-ungkpan Arab. Dan penting bahwa uang
           tersebut sesuai dengan tolak ukur syari’ah (enam daniq) dan dicetak dengan murni,
           selamat dari kecurangan yang diderita oleh dirham pada masa pemerintahan Persia.

      3. Beberapa sumber tidak menyebutkan bahwa Umar mengumumkan dirham yang
           dicetaknya tersebut sebagai mata uang resmi dan meniadakan muamalah dengan
           dirham yang lain.4

           Penerbitan merupakan masalah yang dilindungi oleh kaedah-kaedah umu syari’at
           Islam. Sebab penerbitan uang dan penentuan jumlahnya merupakan hal-hal yang
           berkaitan dengan kemaslahatan umat, sedangkan bermain-main dalam penerbitan
           uang akan berdampak pada terjadinya kemudhorotan umat. misalnya hilangnya
           kepercayaan terhadap terhadap mata uang, terjadinya pemalsuan, pembengkakan nilai
           uang (inflasi).

       6. Jizyah

           Sumber pajak lain pada masa Umar adalah jizyah yang dipungut dari non muslim
yang hidup di bawah pemerintahan Islam tapi tidak mau masuk Islam. Pajak yang dikenakan
pada mereka merupakan pengganti dari imbalan atas fasilitas ekonomi, sosial dan layanan
kesejahteraan yang mereka terima dari pemerintahan Islam juga sebagai jaminan dan
keamanan hidup dan harta mereka. Pajak ini mirip dengan zakat fitrah yang dipungut dari
muslim setiap tahun.

       Perjanjian dengan umat non muslim – ahlu dzimmah – tersebut dapat memberikan
jaminan keamanan baik untuk diri mereka, harta dan agama. Selain merupakan kewajiban

4
    Makalah seminar kelas hukum bisnis dan syariah
dari Allah SWT, jizyah juga merupakan dasar-dasar penegak hukum agar para kafir dzimmi
itu dapat menikmati perlindungan dari negara Islam, seperti pembangunan, pelayanan dan
fasilitas yang ada, maka mereka harus ikut berpartisipasi dalam mengelola harta kekayaan
umum.

    Adapun pembayarannya dilakukan setelah tiba masa panen, agar sesuai dengan situasi
dan kondisi ahlu dzimmah. Mereka dapat membayar setelah sumber untuk membayar jizyah
telah tersedia, yaitu hasil bumi yang telah dipanen. Dengan demikian, hal itu memberikan
kemudahan dan keringanan kepada mereka.5

     7. Alokasi dan Pendapatan Negara

     Khalifah Umar mengklasifikasikan pendapatan negara menjadi empat bagian, yaitu:

             o Pendapatan zakat dan usyur. Pendapatan ini didistribusikan di tingkat lokal
                 dan jika terdapat surplus, sisa pendapatan tersebut disimpan di baitul mal pusat
                 dan dibagikan kepada delan ashnaf seperti yang telah ditentukan oleh al-
                 Quran.

             o Pendapatan khums dan sedekah pendapatan ini didistribusikan kepada para
                 fakir miskin atau untuk membiayai kesejahteraan mereka tanpa membedakan
                 apakah ia seorang muslim atau bukan. Dalam sebuah riwayat, diperjalanan
                 menuju Damaskus Khalifah Umar bertemu dengan seorang Nasrani yang
                 menderita penyakit kaki gajah. Melihat hal tersebut, khalifah umar segera
                 memerintahkan pegawainya agar memberikan dana kepada oirang tersebut
                 yang diambilkan dari hasil pendapatan sedekah dan makanan yang diambilkan
                 dari persediaan untuk para petugas.

             o Pendapatan kharaj, fa’i, jizyah, ‘usyur dan sewa tanah. Pendapatan ini
                 digunakan untuk membayar dana pensiunan dan dana bantuan serta menutupi
                 biaya opraasional administrasi, kebutuhan militer dan sebagainya.

             o Pendapatan lail-lain. pendapatan ini digunakan untuk membayar para pekerja,
                 pemeliharaa anak-anak terlantar, dan dana sosial lainnya.6




5
  Makalah tentang kebijakan ekonomi khalifah Umar bin Khattab, ditulis oleh Naili Rahmawati M. Ag, staf
pengajar fakultas syariah IAIN Mataram
6
  Karim, Adiwarman Azhar, Sejarah pemikiran Ekonomi Islam. Halaman 74
PENUTUP

      Seorang pemimpin patutlah memiliki sikap peduli kepada rakyatnya seperti yang
dicontohkan oleh khalifah Umar bin Khattab.

      Sebagai khalifah kedua, Umar bin Khattab sukses dalam mengatur pemerintahan dan
ekonomi negara. Mungkin tidak salah jika dikatakan bahwa Umar bin Khattab telah
menunjukkan kepada dunia bahwa penerapan syari’at yang suci ini sama sekali tidak
menghalangi daya kreatif dan inovasi sang pemimpin tertinggi sebuah negara dalam
mewujudkan negara yang damai dan makmur. Syari’at disamping memberikan batasan ,
patron dan rambu-rambu agar setiap kebijakan tidak menjadi sumber laknat, juga
memberikan dorongan dan motivasi yang sangat kuat kepada pemimpin untuk bekerja keras
mewujudkan apa yang paling mashlahat bagi rakyatnya.

      Umar sebagai pemimpin khalifah berhasil responif terhadap permasalahan-permasalahan
dan kasus-kasus yang terdapat dalam masyarakat Islam terkhusus pada masalah
perekonomian dengan mencetuskan beberapa kebijakan ekonomi yang tidak memihak
dengan prinsip keadilan yang telah diatur dalam al-Quran, as-Sunnah dan ijma’ sahabat.
Kebijakan-kebijakan yang diambil pada masa Umar secara garis besar dihimpun dalam
delapan bentuk, yaitu:

      1. Pembentukan baitul mal

      2. Kepemilikan tanah

      3. Zakat

      4. Usyur

      5. Mata uang

      6. Sodaqah orang non muslim

      7. Klasifikasi dan alokasi pendapatan negara

      Semua kebijakan yang diputuskan mengenahi ketujuh bentuk di atas, terbukti menjadi
landasan awal bagi kemajuan periode Umar diberbagai sektor ekonomi dengan ketegasan dan
pengawasannya terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut.7




7
    Makalah Seminar Kelas Hukum dan Bisnis Syariah

More Related Content

What's hot

Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis IslamPemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Nana Tauran Sidik
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
Miftah Iqtishoduna
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamAbida Muttaqiena
 
Perbankan syariah solusi krisis ekonomi
Perbankan syariah solusi krisis ekonomiPerbankan syariah solusi krisis ekonomi
Perbankan syariah solusi krisis ekonomi
Parman Bisa
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Miftah Iqtishoduna
 
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam di Zaman Rasulullah
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam di Zaman RasulullahPencerakinan Reflektif Tamadun Islam di Zaman Rasulullah
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam di Zaman Rasulullah
Ezad Azraai Jamsari
 
Periodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islamPeriodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islam
Indriyani Setiawan
 
Pencerakinan Reflektif Pengertian dan Konsep Tamadun Islam
Pencerakinan Reflektif Pengertian dan Konsep Tamadun IslamPencerakinan Reflektif Pengertian dan Konsep Tamadun Islam
Pencerakinan Reflektif Pengertian dan Konsep Tamadun Islam
Ezad Azraai Jamsari
 
ekonomi islam
ekonomi islamekonomi islam
ekonomi islam
abdul faqih
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Nisa Ell
 
Sejarah dan perkembangan ekonomi syariah
Sejarah dan perkembangan ekonomi syariahSejarah dan perkembangan ekonomi syariah
Sejarah dan perkembangan ekonomi syariah
Sarah Mardiana
 
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam Zaman Abbasi
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam Zaman AbbasiPencerakinan Reflektif Tamadun Islam Zaman Abbasi
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam Zaman Abbasi
Ezad Azraai Jamsari
 
Islb112 islamic studies 1 presentation
Islb112 islamic studies 1 presentationIslb112 islamic studies 1 presentation
Islb112 islamic studies 1 presentationAdibah Hanusi
 
Wajah Itu bukan wajah kita
Wajah Itu bukan wajah kitaWajah Itu bukan wajah kita
Wajah Itu bukan wajah kita
Muhammad Abdullah
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
juju juhariyah
 
Tesis - Asas-asas Pengurusan Kemiskinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Tesis -  Asas-asas Pengurusan Kemiskinan Khalifah Umar bin Abdul AzizTesis -  Asas-asas Pengurusan Kemiskinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Tesis - Asas-asas Pengurusan Kemiskinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Center for Global Sustainability Studies, Universiti Sains Malaysia
 
2. urgensi dan landasan ekonomi islam
2. urgensi dan landasan ekonomi islam2. urgensi dan landasan ekonomi islam
2. urgensi dan landasan ekonomi islamHamzah Robbani
 
Perbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Perbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensionalPerbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Perbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensional
kusri yati
 
ekonomi islam
ekonomi islamekonomi islam
ekonomi islam
Ardiansyah435
 

What's hot (20)

Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis IslamPemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
 
Aktualisasi syariah
Aktualisasi syariahAktualisasi syariah
Aktualisasi syariah
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Perbankan syariah solusi krisis ekonomi
Perbankan syariah solusi krisis ekonomiPerbankan syariah solusi krisis ekonomi
Perbankan syariah solusi krisis ekonomi
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
 
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam di Zaman Rasulullah
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam di Zaman RasulullahPencerakinan Reflektif Tamadun Islam di Zaman Rasulullah
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam di Zaman Rasulullah
 
Periodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islamPeriodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islam
 
Pencerakinan Reflektif Pengertian dan Konsep Tamadun Islam
Pencerakinan Reflektif Pengertian dan Konsep Tamadun IslamPencerakinan Reflektif Pengertian dan Konsep Tamadun Islam
Pencerakinan Reflektif Pengertian dan Konsep Tamadun Islam
 
ekonomi islam
ekonomi islamekonomi islam
ekonomi islam
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Sejarah dan perkembangan ekonomi syariah
Sejarah dan perkembangan ekonomi syariahSejarah dan perkembangan ekonomi syariah
Sejarah dan perkembangan ekonomi syariah
 
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam Zaman Abbasi
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam Zaman AbbasiPencerakinan Reflektif Tamadun Islam Zaman Abbasi
Pencerakinan Reflektif Tamadun Islam Zaman Abbasi
 
Islb112 islamic studies 1 presentation
Islb112 islamic studies 1 presentationIslb112 islamic studies 1 presentation
Islb112 islamic studies 1 presentation
 
Wajah Itu bukan wajah kita
Wajah Itu bukan wajah kitaWajah Itu bukan wajah kita
Wajah Itu bukan wajah kita
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
 
Tesis - Asas-asas Pengurusan Kemiskinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Tesis -  Asas-asas Pengurusan Kemiskinan Khalifah Umar bin Abdul AzizTesis -  Asas-asas Pengurusan Kemiskinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Tesis - Asas-asas Pengurusan Kemiskinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
 
2. urgensi dan landasan ekonomi islam
2. urgensi dan landasan ekonomi islam2. urgensi dan landasan ekonomi islam
2. urgensi dan landasan ekonomi islam
 
Perbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Perbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensionalPerbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Perbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensional
 
ekonomi islam
ekonomi islamekonomi islam
ekonomi islam
 

Viewers also liked

Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’Izzuddin Abdul Manaf
 
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Muhammad Idris
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembaliSiapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembaliNatawijaya Apih
 
Siapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnyaSiapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnyaTb Didi Supriadi
 
Kepimpinan Berkualiti
Kepimpinan BerkualitiKepimpinan Berkualiti
Kepimpinan Berkualiti
Imsamad
 
1 final scheme & syllabus ist & 2nd semester for the academic session 2014-15
1 final scheme & syllabus  ist & 2nd semester for the academic session 2014-151 final scheme & syllabus  ist & 2nd semester for the academic session 2014-15
1 final scheme & syllabus ist & 2nd semester for the academic session 2014-15
Mudit Garg
 
4.11. wandeling lubbeek
4.11. wandeling lubbeek4.11. wandeling lubbeek
4.11. wandeling lubbeekStijn Van Loo
 
The B2B Marketer's Lead Generation Field Guide
The B2B Marketer's Lead Generation Field GuideThe B2B Marketer's Lead Generation Field Guide
The B2B Marketer's Lead Generation Field Guide
Pascal Bourhis
 
Online Collaboration Tools 8.10.2013
Online Collaboration Tools 8.10.2013Online Collaboration Tools 8.10.2013
Online Collaboration Tools 8.10.2013
Tero Peltola
 
Письмо букв Вв
Письмо букв ВвПисьмо букв Вв
Письмо букв Вв
МКОУ СОШ № 1 г. Сим
 
Pràctiques Restauratives i Disciplina
Pràctiques Restauratives  i DisciplinaPràctiques Restauratives  i Disciplina
Pràctiques Restauratives i Disciplinagathyus
 
Handouts English III Top 20 Part 2
Handouts English III Top 20 Part 2Handouts English III Top 20 Part 2
Handouts English III Top 20 Part 2Greco Gervin Cruz
 
Ф.И. Тютчев. Стихи
Ф.И. Тютчев. СтихиФ.И. Тютчев. Стихи
Ф.И. Тютчев. Стихи
МКОУ СОШ № 1 г. Сим
 
Taking Action Against HIV Stigma and Discrimination
Taking Action Against HIV Stigma and DiscriminationTaking Action Against HIV Stigma and Discrimination
Taking Action Against HIV Stigma and Discrimination
Giuseppe Fattori
 

Viewers also liked (20)

Actuating leadership
Actuating leadershipActuating leadership
Actuating leadership
 
Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’
 
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
 
3 kepemimpinan
3 kepemimpinan3 kepemimpinan
3 kepemimpinan
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islami
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembaliSiapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
Siapakah diri kita sendiri 4 hal yang hilang tak pernah kembali
 
Siapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnyaSiapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnya
 
Kepimpinan Berkualiti
Kepimpinan BerkualitiKepimpinan Berkualiti
Kepimpinan Berkualiti
 
1 final scheme & syllabus ist & 2nd semester for the academic session 2014-15
1 final scheme & syllabus  ist & 2nd semester for the academic session 2014-151 final scheme & syllabus  ist & 2nd semester for the academic session 2014-15
1 final scheme & syllabus ist & 2nd semester for the academic session 2014-15
 
4.11. wandeling lubbeek
4.11. wandeling lubbeek4.11. wandeling lubbeek
4.11. wandeling lubbeek
 
The B2B Marketer's Lead Generation Field Guide
The B2B Marketer's Lead Generation Field GuideThe B2B Marketer's Lead Generation Field Guide
The B2B Marketer's Lead Generation Field Guide
 
Online Collaboration Tools 8.10.2013
Online Collaboration Tools 8.10.2013Online Collaboration Tools 8.10.2013
Online Collaboration Tools 8.10.2013
 
Письмо букв Вв
Письмо букв ВвПисьмо букв Вв
Письмо букв Вв
 
Pràctiques Restauratives i Disciplina
Pràctiques Restauratives  i DisciplinaPràctiques Restauratives  i Disciplina
Pràctiques Restauratives i Disciplina
 
Handouts English III Top 20 Part 2
Handouts English III Top 20 Part 2Handouts English III Top 20 Part 2
Handouts English III Top 20 Part 2
 
Ф.И. Тютчев. Стихи
Ф.И. Тютчев. СтихиФ.И. Тютчев. Стихи
Ф.И. Тютчев. Стихи
 
α
αα
α
 
Taking Action Against HIV Stigma and Discrimination
Taking Action Against HIV Stigma and DiscriminationTaking Action Against HIV Stigma and Discrimination
Taking Action Against HIV Stigma and Discrimination
 

Similar to Kebijakan ekonomi umar

KEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB_NADIA AULIA SAHLA_2B_2201085027.pdf
KEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB_NADIA AULIA SAHLA_2B_2201085027.pdfKEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB_NADIA AULIA SAHLA_2B_2201085027.pdf
KEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB_NADIA AULIA SAHLA_2B_2201085027.pdf
NadiaAS6
 
Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh
Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang SolehBuletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh
Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh
LAZNas Chevron
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sholiha Nurwulan
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
Ismail Al Masambi
 
1. Materi Ajar Kelas X Bab 7 Dakwah Nabi di Makkah.pdf
1. Materi Ajar Kelas X Bab 7 Dakwah Nabi di Makkah.pdf1. Materi Ajar Kelas X Bab 7 Dakwah Nabi di Makkah.pdf
1. Materi Ajar Kelas X Bab 7 Dakwah Nabi di Makkah.pdf
AbuSyami
 
Menelaah strategi kepemimpinan umar (ultah xxx fd 2013)
Menelaah strategi kepemimpinan umar (ultah xxx fd 2013)Menelaah strategi kepemimpinan umar (ultah xxx fd 2013)
Menelaah strategi kepemimpinan umar (ultah xxx fd 2013)Hasnun Jauhari Ritonga
 
Kepemimpinan umar bin khattab.pdf
Kepemimpinan umar bin khattab.pdfKepemimpinan umar bin khattab.pdf
Kepemimpinan umar bin khattab.pdf
ZulfikarTegarSalim
 
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAWKepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Permana Sasmita
 
Zaman Pemerintahan Rasul s.a.w [Sejarah Peradaban Islam (EP 20723)]
Zaman Pemerintahan Rasul s.a.w [Sejarah Peradaban Islam (EP 20723)]Zaman Pemerintahan Rasul s.a.w [Sejarah Peradaban Islam (EP 20723)]
Zaman Pemerintahan Rasul s.a.w [Sejarah Peradaban Islam (EP 20723)]akmalmustafakamal
 
Bab 8 tamadun islam dan sumbangannya (2)
Bab 8 tamadun islam dan sumbangannya (2)Bab 8 tamadun islam dan sumbangannya (2)
Bab 8 tamadun islam dan sumbangannya (2)
Sharifah Ali
 
Misi nabi muhammad saw
Misi nabi muhammad sawMisi nabi muhammad saw
Misi nabi muhammad saw
Tazkia Mar'atusyifa
 
Evidensi Kepemimpinan Rasulullah
Evidensi Kepemimpinan RasulullahEvidensi Kepemimpinan Rasulullah
Evidensi Kepemimpinan Rasulullah
Supriadi Fadel
 
Nailil Muna Meiliya_2BPekom_UAS Kepemimpinan (1).pptx
Nailil Muna Meiliya_2BPekom_UAS Kepemimpinan (1).pptxNailil Muna Meiliya_2BPekom_UAS Kepemimpinan (1).pptx
Nailil Muna Meiliya_2BPekom_UAS Kepemimpinan (1).pptx
NaililMunamei
 
02. Bangsa Arab Pra Islam (Ust. Deden A. Herdiansyah)
02. Bangsa Arab Pra Islam (Ust. Deden A. Herdiansyah)02. Bangsa Arab Pra Islam (Ust. Deden A. Herdiansyah)
02. Bangsa Arab Pra Islam (Ust. Deden A. Herdiansyah)
NR Foundation
 
Islam masa khulafaur rasydin kel 3
Islam masa khulafaur rasydin kel 3Islam masa khulafaur rasydin kel 3
Islam masa khulafaur rasydin kel 3
Mahasiswa
 
Fiqh amal islami
Fiqh amal islamiFiqh amal islami
Fiqh amal islami
azmi bahari
 
2B JIHAN AFIFAH 2201085025 UAS KEPEMIMPINAN.pptx
2B JIHAN AFIFAH 2201085025 UAS KEPEMIMPINAN.pptx2B JIHAN AFIFAH 2201085025 UAS KEPEMIMPINAN.pptx
2B JIHAN AFIFAH 2201085025 UAS KEPEMIMPINAN.pptx
JihanAfifah18
 
Institusi Pemerintahan Islam Madinah
Institusi Pemerintahan Islam MadinahInstitusi Pemerintahan Islam Madinah
Institusi Pemerintahan Islam Madinah
Ar Rayyan
 
putri riski wulandari(kepemimpinan umar bin khattab.pptx
putri riski wulandari(kepemimpinan umar bin khattab.pptxputri riski wulandari(kepemimpinan umar bin khattab.pptx
putri riski wulandari(kepemimpinan umar bin khattab.pptx
Putrirzky1
 

Similar to Kebijakan ekonomi umar (20)

KEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB_NADIA AULIA SAHLA_2B_2201085027.pdf
KEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB_NADIA AULIA SAHLA_2B_2201085027.pdfKEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB_NADIA AULIA SAHLA_2B_2201085027.pdf
KEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB_NADIA AULIA SAHLA_2B_2201085027.pdf
 
Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh
Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang SolehBuletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh
Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
1. Materi Ajar Kelas X Bab 7 Dakwah Nabi di Makkah.pdf
1. Materi Ajar Kelas X Bab 7 Dakwah Nabi di Makkah.pdf1. Materi Ajar Kelas X Bab 7 Dakwah Nabi di Makkah.pdf
1. Materi Ajar Kelas X Bab 7 Dakwah Nabi di Makkah.pdf
 
Menelaah strategi kepemimpinan umar (ultah xxx fd 2013)
Menelaah strategi kepemimpinan umar (ultah xxx fd 2013)Menelaah strategi kepemimpinan umar (ultah xxx fd 2013)
Menelaah strategi kepemimpinan umar (ultah xxx fd 2013)
 
Kepemimpinan umar bin khattab.pdf
Kepemimpinan umar bin khattab.pdfKepemimpinan umar bin khattab.pdf
Kepemimpinan umar bin khattab.pdf
 
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAWKepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
 
Zaman Pemerintahan Rasul s.a.w [Sejarah Peradaban Islam (EP 20723)]
Zaman Pemerintahan Rasul s.a.w [Sejarah Peradaban Islam (EP 20723)]Zaman Pemerintahan Rasul s.a.w [Sejarah Peradaban Islam (EP 20723)]
Zaman Pemerintahan Rasul s.a.w [Sejarah Peradaban Islam (EP 20723)]
 
Bab 8 tamadun islam dan sumbangannya (2)
Bab 8 tamadun islam dan sumbangannya (2)Bab 8 tamadun islam dan sumbangannya (2)
Bab 8 tamadun islam dan sumbangannya (2)
 
Misi nabi muhammad saw
Misi nabi muhammad sawMisi nabi muhammad saw
Misi nabi muhammad saw
 
Evidensi Kepemimpinan Rasulullah
Evidensi Kepemimpinan RasulullahEvidensi Kepemimpinan Rasulullah
Evidensi Kepemimpinan Rasulullah
 
Nailil Muna Meiliya_2BPekom_UAS Kepemimpinan (1).pptx
Nailil Muna Meiliya_2BPekom_UAS Kepemimpinan (1).pptxNailil Muna Meiliya_2BPekom_UAS Kepemimpinan (1).pptx
Nailil Muna Meiliya_2BPekom_UAS Kepemimpinan (1).pptx
 
02. Bangsa Arab Pra Islam (Ust. Deden A. Herdiansyah)
02. Bangsa Arab Pra Islam (Ust. Deden A. Herdiansyah)02. Bangsa Arab Pra Islam (Ust. Deden A. Herdiansyah)
02. Bangsa Arab Pra Islam (Ust. Deden A. Herdiansyah)
 
Islam masa khulafaur rasydin kel 3
Islam masa khulafaur rasydin kel 3Islam masa khulafaur rasydin kel 3
Islam masa khulafaur rasydin kel 3
 
Hijrah
HijrahHijrah
Hijrah
 
Fiqh amal islami
Fiqh amal islamiFiqh amal islami
Fiqh amal islami
 
2B JIHAN AFIFAH 2201085025 UAS KEPEMIMPINAN.pptx
2B JIHAN AFIFAH 2201085025 UAS KEPEMIMPINAN.pptx2B JIHAN AFIFAH 2201085025 UAS KEPEMIMPINAN.pptx
2B JIHAN AFIFAH 2201085025 UAS KEPEMIMPINAN.pptx
 
Institusi Pemerintahan Islam Madinah
Institusi Pemerintahan Islam MadinahInstitusi Pemerintahan Islam Madinah
Institusi Pemerintahan Islam Madinah
 
putri riski wulandari(kepemimpinan umar bin khattab.pptx
putri riski wulandari(kepemimpinan umar bin khattab.pptxputri riski wulandari(kepemimpinan umar bin khattab.pptx
putri riski wulandari(kepemimpinan umar bin khattab.pptx
 

More from Nadia Rahmatul Ummah

Silabus PSI
Silabus PSI Silabus PSI
Silabus PSI
Nadia Rahmatul Ummah
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)Nadia Rahmatul Ummah
 
9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)
9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)
9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)Nadia Rahmatul Ummah
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)Nadia Rahmatul Ummah
 
Landasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalan
Landasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalanLandasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalan
Landasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalanNadia Rahmatul Ummah
 
6. analisis jaringan
6. analisis jaringan6. analisis jaringan
6. analisis jaringan
Nadia Rahmatul Ummah
 
Mansya.perkembangan ilmu manajemen
Mansya.perkembangan ilmu manajemenMansya.perkembangan ilmu manajemen
Mansya.perkembangan ilmu manajemenNadia Rahmatul Ummah
 

More from Nadia Rahmatul Ummah (20)

1 pengantar statistik
1 pengantar statistik1 pengantar statistik
1 pengantar statistik
 
Silabus PSI
Silabus PSI Silabus PSI
Silabus PSI
 
14. manajemen persediaan
14. manajemen persediaan14. manajemen persediaan
14. manajemen persediaan
 
Penerapan syariat islam
Penerapan syariat islamPenerapan syariat islam
Penerapan syariat islam
 
Prepositions
PrepositionsPrepositions
Prepositions
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
 
13. analisis antrean
13. analisis antrean13. analisis antrean
13. analisis antrean
 
9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)
9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)
9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank
 
Akuntansi kas
Akuntansi kasAkuntansi kas
Akuntansi kas
 
Landasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalan
Landasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalanLandasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalan
Landasan normatif islam, kegagalan sosialis dan kegagalan
 
Fatwa & mujtahid
Fatwa & mujtahidFatwa & mujtahid
Fatwa & mujtahid
 
Presentation psi
Presentation psiPresentation psi
Presentation psi
 
7. manajemen proyek
7. manajemen proyek7. manajemen proyek
7. manajemen proyek
 
6. analisis jaringan
6. analisis jaringan6. analisis jaringan
6. analisis jaringan
 
6. analisis jaringan
6. analisis jaringan6. analisis jaringan
6. analisis jaringan
 
Pengantar Akuntansi II pert 1
Pengantar Akuntansi II pert 1Pengantar Akuntansi II pert 1
Pengantar Akuntansi II pert 1
 
Pertemuan 2 untuk mahasiswa
Pertemuan 2 untuk mahasiswaPertemuan 2 untuk mahasiswa
Pertemuan 2 untuk mahasiswa
 
Mansya.perkembangan ilmu manajemen
Mansya.perkembangan ilmu manajemenMansya.perkembangan ilmu manajemen
Mansya.perkembangan ilmu manajemen
 

Kebijakan ekonomi umar

  • 1. UTS EKONOMI MIKRO ISLAM KEBIJAKAN EKONOMI AL-FARUQ (UMAR BIN KHATTAB) NADIA RAHMATUL UMMAH 41102105 MPS 2011 C
  • 2. PENDAHULUAN Sungguh Islam itu adalah rahmatan lil ‘alamin, kasih sayang dan rahmat bagi seluruh mahluk Allah di muka bumi ini, Islam mengajarkan berbagai hal agar hidup kita sebagai manusia di dunia berkah selamat di dunia dan akhirat dengan pedoman hidup yang telah dititipkan oleh Nabi Muhammad pada haji wada hari terakhir Nabi, yaitu Al-Quran dan Hadits. Islam juga merupakan agama yang komprehensip, mengatur semua aspek kehidupan manusia yang telah disampaikan oleh Rasulullah. Salah satu bidang yang diatur dalam Islam adalah bidang ekonomi . Dengan karunia dan kasih sayang Allah kepada kita, Dia mengutus seorang Nabi dan juga khalifah-khalifah di muka bumi ini untuk mengatur tata ruang kehidupan bersosial, berpolitik dan melakukan aktifitas ekonomi. Dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 49 dijelaskan bahwa kita harus mentaati Allah dan Rasul-Nya dan para pemimpin diantara kita, kemudian jika kita berlainan pendapat tentang sesuatu maka berpegang teguhlah kita kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Dari ayat itu jelas bahwa adanya pemimpin bagi kita, yang seharusnya bisa memimpin kita kepada jalan yang lebih baik, kepada kesejahteraan hidup, kepada keadilan dalam hal apa pun. Maka di muka bumi ada salah seorang khalifah yang bisa menjadi panutan para pemimpin lain dan juga bagi kita semua. Bagaimana ia memimpin sebuah negara, bagaimana cara ia mengatasi permasalahan umat dan juga krisis yang melanda negerinya. Dialah Umar bin Khattab yang dijuluki Al-Faruq. Dia memberikan contoh dan keteladanan seorang pemikir ekonomi, seorang khalifah yang tugasnya adalah melayani umatnya.
  • 3. MENGENAL SOSOK TAMPAN AL-FARUQ “Ya Allah, jadikanlah Islam ini kuat dengan masuknya salah satu dari kedua orang ini. Amr bin Hisham atau Umar bin Khattab” Salah satu dari doa Rasulullah saat Islam masih dalam tahap awal masa penyebaran dan belum sekuat sekarang. Bukti Allah menyayangi Nabi dan orang-orang yang mengikuti Nabi-Nya dengan mengabulkan doa Rasulullah, Umar bin Khattab masuk Islam setelah membaca kalam Allah surat Taha di rumah adiknya yang telah dahulu masuk Islam. Sedangkan Amr bin Hisham meninggal sebagai Abu Jahal. Umar bin Khattab dilahirkan 30 tahun sebelum masa kenabian. Ia hidup selama 65 tahun yang 30 tahun dihabiskan dalam kejahiliyahan dengan menyembah berhala, yang didalamnya dia tidak dikenal kecuali pernah menjadi wakil utusan bagi kaum Quraisy. Sebab, jika terjadi perang di antara kaum Quraisy dan suku lain, maka mereka mengutus umar sebagai utusan. Dan sebagaian lagi dihabiskan untuk menegakkan dan mengembangkan agama Islam serta hanya menyembah kepada Allah SWT sampai akhir hayatnya. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatamah. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan. KEPEMIMPINAN & KETELADANAN UMAR BIN KHATTAB Ada beberapa alasan mengapa seseorang dijadikan seorang pemimpin oleh masyarakatnya. Pertama, pemimpin diikuti karena posisi formalnya sehingga masyarakat takut untuk menentang setiap kebijakannya. Kedua, pemimpin diikuti karena hubungan yang dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat mengikutinya tanpa pertimbangan yang rasional. Ketiga, pemimpin diikuti karena prestasi yang diraihnya, sehingga masyarakat bangga atas prestasi yang dicapainya. Keempat, pemimpin diikuti karena membangun kepercayaan diri masyarakat. Kelima, pemimpin diikuti karena menjadi contoh dari cita-cita dan harapan hidup masyarakat. Namun ada hal yang harus dibangun dari sebuah relasi antara pemimpin dan masyarakat, yaitu trust atau kepercayaan. Inilah yang semakin kini semakin tergerus, pola kepemimpinan dewasa ini semakin formalistik. Akibatnya, antara seorang pemimpin dan masyarakat yang dipimpinnya terdapat jarak.
  • 4. Hadirnya pemimpin adalah sebuah sunnatullah karena manusia memang diciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini, dari mulai kepemimpinan diri sendiri, keluarga, masyarakat kecil sampai sebuah negara. Dari sejarah berbagai kepemimpinan kita dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan yang berkarakter dan mempunyai integritas akan dikenang dan dijadikan teladan sehingga nantinya akan mengantarkan sebuah negara pada sebuah masa keemasan, dan ada tiga ciri pemimpin yang berkarakter1: 1. Pemimpin dengan keunggulan Yaitu pemimpin yang dalam aktivitasnya selalu berusaha menghasilkan hal-hal yang produktif dan berkualitas untuk menjadi unggul. Pemimpin seperti ini memiliki sense of purpose, memiliki visi dan tujuan yang jelas. Semangat pemimpin dalam sebuah perbaikan ini diwujudkan dengan adanya upaya yang terus-menerus memaksimalkan potensi, kemampuan dan keterampilan, serta selalu mencoba menjadi yang terbaik. Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah yang mengatakan bahwa “beruntunglah bagi orang yang kondisi sekarang lebih baik dari hari kemarin dan hari esoknya lebih baik dari hari ini”, dan ini merupakan continous improvement. 2. Memimpin dengan Profesional Seorang profesional adalah orang menyadari betul arah hidupnya. Pemimpin seperti ini biasanya menyenangi pekerjaannya sehingga jika ada tugas yang datang secara tiba-tiba maka ia akan siap siaga untuk mengerjakan tugas itu. Seorang profesional itu maun bekerja keras serta memiliki berbagai macam gagasan dan ide untuk mencapai tujuannya. Dunia berkembang dan tantangan-tantangan yang dihadapi semakin kompleks, jika tidak dibarengi dengan profesionalitas maka bersiaplah untuk tersisih dari persaingan. 3. Memimpin dengan Kepedulian Pemimpin seperti ini senantiasa berpikir jauh ke depan dan mempersiapkan transformasi kepemimpinannya dengan sebaik mungkin. Bukan hanya dirinya saja yang dia pikirkan, melainkan peduli dengan orang lain, terutama kepada masa depan orang yang dipimpin. Pemimpin yang peduli adalah mereka yang telah menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap sesama, jauh sebelum mereka menjadi pemimpin. 1 Menurut Kemal Azis Stamboel dalam bukunya yang berjudul Leading with Urgency and Effective Decisions, terbitan Grasindo, Jakarta 2011. Halaman 36.
  • 5. Umar bin Khattab, seorang pemimpin yang memiliki kepedulian terhadap rakyatnya, ia memanggul sendiri sekarung gandum ketika mendapati seorang ibu memasak batu untuk menghentikan tangisan anaknya yang lapar. Jika ada perasaan empati seperti ini, tentu rakyat akan sangat cinta kepada pemimpin. Visi besar akan masa depan bangsa, keteladanan, konsisten antara perkataan dan perbuatan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah kepemimpinan, dan itulah yang sangat diharapkan bagi rakyat, dan ini dibuktikan lagi oleh Khalifah Umar bin Khattab. Umar dikenal sebagai seorang yang kaku dan keras juga baik hati, ia tidak akan rela melihat orang di sekelilingnya menderita kelaparan dan sengsara karena kemiskinan.
  • 6. KEBIJAKAN EKONOMI UMAR BIN KHATTAB Umar bin Khattab dikenal sebagai salah satu tokoh ekonomi Islam. Dalam sejarah pada masa Umar inilah sebagai masa gemilang peradaban Islam dalam perkembangan politik maupun ekonomi. Jika diperhatikan aktifitas mayoritas penduduk Arab dapat diklasifikasikan pada tiga hal: 1. Perdagangan, Mayoritas aktifitas perdagangan bangsa Arab adalah di perkotaan, dan mereka memiliki pasar musiman untuk berdagang berbagai jenis barang kebutuhan. Pasar musiman ini didatangi oleh orang yang ingin berdagang dan melakukan jual- beli. Perdagangan merupakan aktifitas ekonomi utama bagi mereka. Itu disebabkan karena Makkah merupakan bumi tandus, tidak ada air dan tanaman. Sedangkan penduduknya memiliki kehormatan dalam pandangan orang Arab, sehingga mereka tidak memperlakukan kafilah mereka dengan buruk. Disamping itu letak geografinya yang menghubungkan antara daerah-daerah penting dalam perekonomian, yaitu Syam (Yordania, Palestina, dan Libia), Yaman, dan Habasyah (Ethopia) 2. Pertanian; Terdapat aktifitas pertanian disebagian daerah yang subur di jazirah Arab, seperti Yaman, Thaif, daerah utara dan sebagian lahan pertanian di Hijaz dan pertengahan jazirah. Diantara daerah pertanian yang penting adalah daerah Madinah dan sekitarnya. Kurma dan gandum merupaka dua hasil pertanian terpenting di Madinah. Akan tetapi sarana prasarana yang digunakan masih sederhana dan konvensional. 3. Industri; Kegiatan industri merupakan kegiatan ekonomi paling lemah di negeri Arab dan paling sedikit perannya. Mayoritas kegiatan industri adalah sebagai profesi sederhana yang pada umumnya dilakukan oleh oleh para budak dan orang-orang Yahudi. Diantara profesi ini yang sangat menonjol adalah tukang besi, tukang kayu, pertenunan dan pembuatan senjata. Pemerintahan Umar bin Khattab dikenal dengan pemerintahan yang bersih ditopang dengan karakteristik pribadi yang tegas dan berwibawa sehingga terbentuk kondisi kenegaraan yang damai, kesejahteraan rakyat semakin baik daripada masa sebelumnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan kondisi perekonomian dan pendapatan masyarakat Arab pada masa itu dapat digolongkan pada taraf perekonomian yang merata. Kekayaan dan kemakmuran tersebut mereka dapatkan dari harta rampasan perang (ghonimah), pajak tanah (kharaj), pajak perdagangan/bea cukai (usyur), zakat, pajak tanggungan (jizyah).
  • 7. Sebelum ia menjadi khalifah pun Umar bin Khattab sudah menampakkan keadilannya, ketidaksukaannya pada kecurangan dalam perdagangan dan ketidaksukaanya pada pemerasan hak-hak kaum fakir miskin. Ada beberapa kebijakan Umar bin Khattab ketika menjabat sebagai khalifah yang harus digaris bawahi bagi kita seorang pejuang ekonomi islam, diantaranya: 1. Baitul Mal Dalam pemerintahan, kontribusi yang terbesar adalah membentuk perangkat administrasi yang baik untuk menjalankan roda pemerintahan yang besar. Pada masa jabatannya, Umar mendirikan institusi administratif yang hampir tidak mungkin dilakukan pada abad ketujuh sesudah masehi. Baitul Maal secara tidak langsung bertugas sebagai pelaksana kebijakan fiskal Negara Islam dan Khalifah adalah yang berkuasa penuh atas dana tersebut, tetapi ia tidak diperbolehkan menggunakannya untuk pengeluaran pribadi. Dan beliau tidak mengambil keuntungan materi atas posisinya yang biasa dilakukan oleh pemerintah zaman sekarang. Islam telah meletakkan sistem khusus untuk membiayai misi perluasan Islam, yaitu menyerahkan diri dan harta demi panggilan jihad fisabilillah.Ketika harta rampasan perang dihalalkan bagi para pejuang, maka dengan demikian modal untuk misi perluasan bukan hanya dari Baitul Maal. Peran Baitul Maal bukan saja untuk pembiayaan peperangan, tetapi yang terpenting adalah pengabdian diri dan harta. Properti Baitul Maal dianggap sebagai “harta kaum muslim”, sedangkan Khalifah dan amil-amilnya hanyalah pemegang kepercayaan. Jadi, merupakan tanggung jawab negara untuk menyediakan tunjangan yang berkesinambungan untuk janda, anak yatim, anak terlantar, membiayai penguburan orang miskin, membayar utang orang-orang bangkrut. 2. Kepemilikan Tanah Sepanjang pemerintahan Umar banyak daerah yang ditaklukkan melalui perjanjian damai. Penaklukan ini banyak menimbulkan masalah baru. Utamanya adalah berhubungan dengan kebijakan negara tentang kepemilikan tanah yang ditaklukkan. Dari sinilah muncul permasalahan bagaimana pembagiannya, diantara sahabat ada yang menuntut agar kekayaan tersebut didistribusikan kepada para pejuang, sementara yang lain menolak. Setelah mengalami perdebatan yang panjang, Umar memutuskan bahwa tanah masih bisa ditempati oleh penduduknya dengan memberlakukan tanah tersebut sebagai fa’i2, dan prinsip yang 2 Segala harta kekayaan kaum kafir yang dikuasai oleh kaum muslimin tanpa peperangan. (buku pintar ekonomi syariah)
  • 8. sama diadopsi untuk kasus-kasus yang akan datang. Umar menetapkan peraturan yang berhubungan dengan tanah sebagai berikut: 1. Wilayah Irak yang ditaklukkan dengan kekuatan menjadi milik orang muslim dan kepemilikan ini tidak dapat diganggu gugat, sedangkan bagian yang berada dibawah perjanjian damai tetap dimiliki oleh pemilik sebelumnya dan kepemilikan tersebut dapat dialihkan. 2. Kharaj dibebankan kepada semua tanah yang berada dibawah kategori pertama, meskipun pemilik tanah tersebut memluk agama Islam. Dengan demikian, tanah seperi itu tidsak dapat dikonversi menjadi tanah usyur. 3. Bekas pemilik tanah diberi hak kepemilikan selama mereka membayar kharaj dan jizyah 4. Tanah yang tidak ditempati atau ditanami (tanah mati) atau tanah yang diklaim kembali (seperti Basra)s bila ditanami oleh orang muslim diperlakukan sebagai tanah usyur 5. Di Sawad (Irak), kharaj dibebankan sebesar satu dirham dan satu rofz (satu ukuran lokal) gandum dan barley (jenis gandum) dengan anggapan tanah tersebut dapat dilalui air . Harga yang lebih tinggi dikenakan kepada ratbah (rempah atau cengkeh) dan perkebunan 6. Di Mesir menurut sebuah perjanjian amar, dibebankan dua dinar, bahkan hingga tiga Irdab gandum, dua qist untuk minyak, cuka, dan maddu. Rancangan ini sudah disetujui oleh Khalifah Perjanjian Damaskus (Syiria) menetapkan pembayaran tunai, pembagian tanah dengan kaum Muslim. Beban perkepala sebesar satu dinar dan beban jarib (unit berat) yang diproduksi per jarib (ukuran) tanah.3 3. Zakat Ketika jabatan diserahkan kepada Umar, kewajiban untuk membayar zakat telah kembali normal setelah dinetralkan oleh Abu Bakar ra dengan memerangi mereka yang membangka. Setelah itu, Umar lebih berkonsentrasi dengan persoalan penerapannya yang dipercayakan kepadanya. Dalam sebuah riwayat, Umar juga meringankan zakat tanaman, karena tidak semua yang dipanen dapat mengembalikan modal usaha petani. Dengan demikian tidak 3 Majid, M. Nazori, Pemikiran Ekonomi Islam, halaman 191
  • 9. semua buah yang dihasilkan bumi harus dikenakan zakat karena dikhawatirkan berkurang untuk kebutuhan pokok. Dengan demikian Umar telah meletakkan dasar-dasar keadilan untuk penarikan zakat. Beliau telah memberikan petunjuk – dengan melihat situasi dan kondisi – agar benar-benar memperhatikan ketika pengambilan zakat. 4. Usyur ‘Usyur adalah pajak yang dikenakan atas barang-barang dagangan yang masuk ke negara Islam, atau datang dari negara Islam itu sendiri. Peraturan usyr ini telah ada sejak zaman sebelum Islam, yaitu seperti yangditerapkan oleh orang-orang Yunani. ‘Usyur belum sempat dikenal pada masa Rasulullah dan Abu Bakar. Permulaan diterapkannya ‘usyur di negara Islam adalah di masa Umar bin Khattab, yang berlandaskan demi penegakan keadilan. ‘Usyur telah diambil dari para pedagang kaum muslimin jika mereka mendatangi daerah lawan. Maka dalam rangka penerapan perlakuan yang seimbang terhadap mereka, Umar bin Khattab memutuskan untuk memperlakukan pedagang non muslim dengan perlakukan yang sama jika mereka masuk ke negara Islam. Distribusi pembayaran negara pada masa Umar, dapat diurai sebagai berikut : o Pendapatan Zakat dan Usyr, umumnya didistribusikan dalam tingkat lokal jika kelebihan penerimaan sudah disimpan di Baitul Maal pusat dan sudah dibagikan ke delapan kelompok yang disebutkan secara jelas dalam al-Quran. o Pendapatan Shadaqah, dibagikan pada orang yang sangat membutuhkan dan fakir miskin atau untuk membiayai kegiatan mereka dalam mencari kesejahteraan tanpa diskriminasi. o Pendapatan yang diperoleh dari kharaj, fai, usr, dan sewa tetap tahunan tanah digunakan untuk membayar dana pensiun dan dana bantuan (allowances), serta menutupi pengeluaran operasional administrasi, kebutuhan militer dan seterusnya. o Pendapatan yang didapat dari semua sumber dikeluarkan untuk para pekerja, pemeliharaan anak-anak terlantar dan dana sosial lainnya. 5. Mata Uang Pada masa Nabi dan sepanjang masa Khulafa ar-Rosyidin mata uang asing dengan berbagai bobot sudah dikenal di Arabia, seperti dinar, sebuah koin emas dan dirham sebuah
  • 10. koin perak. Bobot dinar adalah sama dengan satu mistqal atau sama dengan dua puluh qirat atau seratus grain barley. Bobot dirham tidak seragam. Untuk menghindari kebingungan , Umar menetapkan bahwa dirham perak seberat 14 qirat dan satu mistqol adalah tujuh per sepuluh. Ada beberapa catatan dalam hal penerbitan mata uang pada masa Khalifah Umar yang penjelasannya sebagaimana berikut: 1. Penerbitan uang pada masa Umar hanya terbatas pada dirham, sementara dinar tidak dicetak melainkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan 2. Percetakan dirham tidak dengan ukiran ala Arab murni, namun dicetak dengan ala Ajam dengan penambahan ungkapan-ungkpan Arab. Dan penting bahwa uang tersebut sesuai dengan tolak ukur syari’ah (enam daniq) dan dicetak dengan murni, selamat dari kecurangan yang diderita oleh dirham pada masa pemerintahan Persia. 3. Beberapa sumber tidak menyebutkan bahwa Umar mengumumkan dirham yang dicetaknya tersebut sebagai mata uang resmi dan meniadakan muamalah dengan dirham yang lain.4 Penerbitan merupakan masalah yang dilindungi oleh kaedah-kaedah umu syari’at Islam. Sebab penerbitan uang dan penentuan jumlahnya merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kemaslahatan umat, sedangkan bermain-main dalam penerbitan uang akan berdampak pada terjadinya kemudhorotan umat. misalnya hilangnya kepercayaan terhadap terhadap mata uang, terjadinya pemalsuan, pembengkakan nilai uang (inflasi). 6. Jizyah Sumber pajak lain pada masa Umar adalah jizyah yang dipungut dari non muslim yang hidup di bawah pemerintahan Islam tapi tidak mau masuk Islam. Pajak yang dikenakan pada mereka merupakan pengganti dari imbalan atas fasilitas ekonomi, sosial dan layanan kesejahteraan yang mereka terima dari pemerintahan Islam juga sebagai jaminan dan keamanan hidup dan harta mereka. Pajak ini mirip dengan zakat fitrah yang dipungut dari muslim setiap tahun. Perjanjian dengan umat non muslim – ahlu dzimmah – tersebut dapat memberikan jaminan keamanan baik untuk diri mereka, harta dan agama. Selain merupakan kewajiban 4 Makalah seminar kelas hukum bisnis dan syariah
  • 11. dari Allah SWT, jizyah juga merupakan dasar-dasar penegak hukum agar para kafir dzimmi itu dapat menikmati perlindungan dari negara Islam, seperti pembangunan, pelayanan dan fasilitas yang ada, maka mereka harus ikut berpartisipasi dalam mengelola harta kekayaan umum. Adapun pembayarannya dilakukan setelah tiba masa panen, agar sesuai dengan situasi dan kondisi ahlu dzimmah. Mereka dapat membayar setelah sumber untuk membayar jizyah telah tersedia, yaitu hasil bumi yang telah dipanen. Dengan demikian, hal itu memberikan kemudahan dan keringanan kepada mereka.5 7. Alokasi dan Pendapatan Negara Khalifah Umar mengklasifikasikan pendapatan negara menjadi empat bagian, yaitu: o Pendapatan zakat dan usyur. Pendapatan ini didistribusikan di tingkat lokal dan jika terdapat surplus, sisa pendapatan tersebut disimpan di baitul mal pusat dan dibagikan kepada delan ashnaf seperti yang telah ditentukan oleh al- Quran. o Pendapatan khums dan sedekah pendapatan ini didistribusikan kepada para fakir miskin atau untuk membiayai kesejahteraan mereka tanpa membedakan apakah ia seorang muslim atau bukan. Dalam sebuah riwayat, diperjalanan menuju Damaskus Khalifah Umar bertemu dengan seorang Nasrani yang menderita penyakit kaki gajah. Melihat hal tersebut, khalifah umar segera memerintahkan pegawainya agar memberikan dana kepada oirang tersebut yang diambilkan dari hasil pendapatan sedekah dan makanan yang diambilkan dari persediaan untuk para petugas. o Pendapatan kharaj, fa’i, jizyah, ‘usyur dan sewa tanah. Pendapatan ini digunakan untuk membayar dana pensiunan dan dana bantuan serta menutupi biaya opraasional administrasi, kebutuhan militer dan sebagainya. o Pendapatan lail-lain. pendapatan ini digunakan untuk membayar para pekerja, pemeliharaa anak-anak terlantar, dan dana sosial lainnya.6 5 Makalah tentang kebijakan ekonomi khalifah Umar bin Khattab, ditulis oleh Naili Rahmawati M. Ag, staf pengajar fakultas syariah IAIN Mataram 6 Karim, Adiwarman Azhar, Sejarah pemikiran Ekonomi Islam. Halaman 74
  • 12. PENUTUP Seorang pemimpin patutlah memiliki sikap peduli kepada rakyatnya seperti yang dicontohkan oleh khalifah Umar bin Khattab. Sebagai khalifah kedua, Umar bin Khattab sukses dalam mengatur pemerintahan dan ekonomi negara. Mungkin tidak salah jika dikatakan bahwa Umar bin Khattab telah menunjukkan kepada dunia bahwa penerapan syari’at yang suci ini sama sekali tidak menghalangi daya kreatif dan inovasi sang pemimpin tertinggi sebuah negara dalam mewujudkan negara yang damai dan makmur. Syari’at disamping memberikan batasan , patron dan rambu-rambu agar setiap kebijakan tidak menjadi sumber laknat, juga memberikan dorongan dan motivasi yang sangat kuat kepada pemimpin untuk bekerja keras mewujudkan apa yang paling mashlahat bagi rakyatnya. Umar sebagai pemimpin khalifah berhasil responif terhadap permasalahan-permasalahan dan kasus-kasus yang terdapat dalam masyarakat Islam terkhusus pada masalah perekonomian dengan mencetuskan beberapa kebijakan ekonomi yang tidak memihak dengan prinsip keadilan yang telah diatur dalam al-Quran, as-Sunnah dan ijma’ sahabat. Kebijakan-kebijakan yang diambil pada masa Umar secara garis besar dihimpun dalam delapan bentuk, yaitu: 1. Pembentukan baitul mal 2. Kepemilikan tanah 3. Zakat 4. Usyur 5. Mata uang 6. Sodaqah orang non muslim 7. Klasifikasi dan alokasi pendapatan negara Semua kebijakan yang diputuskan mengenahi ketujuh bentuk di atas, terbukti menjadi landasan awal bagi kemajuan periode Umar diberbagai sektor ekonomi dengan ketegasan dan pengawasannya terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut.7 7 Makalah Seminar Kelas Hukum dan Bisnis Syariah