Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk dilakukan pada ibu hamil karena dapat mendeteksi penyakit-penyakit seperti anemia, diabetes melitus, preeklamsia dan eklamsia yang dapat menyertai kehamilan. Dokumen ini menjelaskan prosedur pemeriksaan hemoglobin, protein dalam urine, dan reduksi urine yang merupakan pemeriksaan laboratorium standar.

1. PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL
Kegiatan Belajar 3
Modul 1 Praktik Kebidanan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
http://d3hjf51r9j54j7.cloudfront.net/wp-content/uploads/sites/5/2013/01/pregnant-worried.jpg
Pemeriksaan Laboratorium
pada Ibu Hamil

2. Tahukah kamuyang dimaksud dengan
http://reviewsiterenegade.org/wp-content/uploads/2013/04/Man-With-Question-05.png
Pemeriksaan Laboratorium
pada Ibu Hamil

3. Pemeriksaan penunjang pada setiap ibu hamil diperlukan untuk
melakukan screening terhadap penyakit–penyakit yang dapat
menyertai kehamilan pada setiap ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan awal, namun pada ibu hamil dengan kunjungan
ulang pemeriksaan penunjang dilakukan atas indikasi.
http://2.bp.blogspot.com/-2sBlCGcd-uw/UcpoQ6B8HRI/AAAAAAAAAaI/m1jjbZ--vDI/s1600/SAM_3416.JPG
“ “

4. Pemeriksaan Hemoglobin

5. Tempat cuci tangan dengan air mengalir, sabun
antiseptic dan handuk bersih
Hemoglobinometer Sahli lengkap (Standart warna
pembanding, tabung pengencer, pipet darah, batang
pengaduk, sikat tabung, botol HCl beserta pipetnya).
Aquadest dalam botol beserta pipetnya
Alat & Bahan
http://tokoone.com/wp-content/uploads/2012/12/DSC0195s8.jpg

6. Lanset steril/jarum steril
Tisu kering
Perlak kecil dan alasnya
Sarung tangan bersih
Bengkok 1 buah
Kom berisi air klorin 0,5 %
Alat & Bahan
http://tokoone.com/wp-content/uploads/2012/12/DSC0195s8.jpg

7. PROSEDUR
Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Cuci tangan
Memasang pengalas dan memposisikan klien dengan duduk dengan nyaman
Memakai sarung tangan bersih
HCl 0,1 ke dalam tabung pengencer sampai batas angka 2 (± 5 tetes)
menggunakan pipet khusus
Menentukan jari yang akan diambil darahnya, mengusap jari tersebut dengan
alcohol swab dan menunggu sejenak agar kering sambil menyiapkan lanset steril
http://rsudwonosari.web.id/wp-content/uploads/2013/05/vk3.jpg

8. PROSEDUR
Memegang lanset dengan benar lalu menusuk jari klien sampai batas lanset
Menghapus darah yang pertama keluar dengan cepat menggunakan tisu kering
lalu menghisap darah dengan pipet Hb sampai batas angka 20 µl
Menghapus darah yang melekat di ujung luar pipet dengan tisu kering dan
segera memasukkan darah ke dasar tabung pengencer yang telah diisi HCl.
Usahakan jangan sampai ada gelembung udara
Angkat pipet sedikit lalu hisap HCl yang masih jernih untuk membersihkan
darah yang masih tertinggal di dalam pipet Hb (Lakukan 2-3)
http://rsudwonosari.web.id/wp-content/uploads/2013/05/vk3.jpg

9. PROSEDUR
Masukkan batang pengaduk lalu aduklah agar darah & HCl bersenyawa dan
warnanya menjadi coklat tua karena membentuk hematin asam
Tambahkan air setetes demi setetes, tiap kali diaduk hingga tercapai persamaan
warna dengan standart warna ( harus tercapai dalam 3 -5 menit setelah darah &
HCl tercampur)
Membandingkan warna di tempat yang terang dengan memutar tabung
sehingga garis bagi tidak terlihat. Baca hasilnya dalam gram %
Membereskan alat dan mencuci tangan
Memberitahukan hasilnya kepada klien.
http://rsudwonosari.web.id/wp-content/uploads/2013/05/vk3.jpg

10. Pemeriksaan Protein Urine

11. Tabung Reaksi, Penjepit Tabung, Bunsen/Lampu Spirtus,
Pipet, Tisue, Asam Asetat 5 %, Larutan Clorin 0,5%, Urine,
Korek Api, Bengkok, Masker, Handscoon, dan Celemek
ALAT & BAHAN
http://mahasiswaakademikeperawatan.blogspot.com/

12. Mencuci tangan dan memakai handscoen
Mengisi 2 tabung (A dan B) masing-masing 2-3 cc urin saring
Panaskan tabung A di atas lampu spiritus berjarak 2-3 cm dari ujung
lampu sampai mendidih
Lihat hasil sambil membandingkan dengan tabung B
PROSEDUR
http://2.bp.blogspot.com/-PZfrofy8djU/UcGbIx3u52I/AAAAAAAAAEA/c2E3bPo4dZQ/s1600/100_4493.JPG

13. Bila hasil urin pada tabung A keruh maka tambahkan 4 tetes asam asetat
5%
Jika urin tetap keruh panaskan sekali lagi
Memberitahu hasil pemeriksaan pada pasien
Membereskan alat dan rendam dalam larutan chlorin 0,5%
Cuci tangan
PROSEDUR
http://2.bp.blogspot.com/-PZfrofy8djU/UcGbIx3u52I/AAAAAAAAAEA/c2E3bPo4dZQ/s1600/100_4493.JPG

14. Pemeriksaan Urine Reduksi

15. Celemek, Hand Schoon, Rak Pemeriksa, Tabung Reaksi
Lampu Spiritus, Penjepit, Korek Api, Bengkok, Tissue
Benedict, Pipet, dan Spirtus 5cc
http://www.bidan-delima.org/admin/foto_berita/DSCN9373.JPG
ALAT & BAHAN

16. PROSEDUR
Mencuci tangan
Menyiapkan urine yang akan diperiksa
Memakai celemek
Mengisi tabung reaksi dengan benedict sebanyak 2,5 cc
Tetesi tabung benedict dengan 4-5 tetes urine
Tabung dipanaskan di lampu spiritus
Tunggu sampai mendidih
http://www.jawaban.info/wp-content/uploads/Kamar-tidur-bayi-358.jpg

17. PROSEDUR
Menilai hasil pemeriksaan
Mencatat hasil pemeriksaan
Menjelaksan hasil pemeriksaan kepada pasien
Membereskan alat-alat
Melepas sarung tangan
Mencuci tangan
http://www.jawaban.info/wp-content/uploads/Kamar-tidur-bayi-358.jpg

18. Pemeriksaan laboratorium mutlak harus dilakukan
mengingat salah satu manfaatnya adalah untuk mendeteksi
adanya penyakit yang menyertai kehamilan ibu seperti
Anemia, Diabetes Melitus, Pre Eklamsia dan Eklamsia.
http://4.bp.blogspot.com/-9fJogacb1H8/TnTcmxFzlnI/AAAAAAAAAUI/B0atKWEoqTY/s1600/FIL2975.JPG