Dokumen tersebut membahas faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi keluarga berencana, diantaranya adat perkawinan dini dan poligami, tingginya angka perceraian, serta nilai anak yang tinggi bagi masyarakat sebagai jaminan di masa tua. Hal ini menghambat program keluarga berencana.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi keluarga berencana, diantaranya status ekonomi, adat istiadat perkawinan, sikap masyarakat terhadap anak, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang metode kontrasepsi.
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencanapjj_kemenkes
Tingginya angka kelahiran dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya seperti usia perkawinan yang rendah, adat istiadat seperti perkawinan poligami dan nilai anak bagi masyarakat, serta anggapan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki. Faktor-faktor ini mempengaruhi minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam program keluarga berencana.
Tindakan keperawatan pada keluarga terdiri dari 3 tahap, yaitu persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Persiapan meliputi review rencana keperawatan, mempersiapkan peralatan, dan mengidentifikasi aspek hukum. Perencanaan membantu memenuhi kebutuhan fisik dan emosional keluarga. Tindakan keperawatan dibedakan menjadi independen, interdependen, dan dependen berdasarkan kewenangan perawat.
Tindakan keperawatan pada keluarga terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Persiapan meliputi review rencana keperawatan, mempersiapkan peralatan dan lingkungan. Perencanaan fokus pada pelaksanaan rencana untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Tindakan keperawatan dibedakan menjadi independen, interdependen, dan dependen berdasarkan kewenangan perawat.
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan keperawatan keluarga yang meliputi tujuan, definisi, dan tahapannya. Tindakan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan klien dengan melaksanakan rencana perawatan secara independen, interdependen, atau dependen. Tahapannya meliputi persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan sesuai standar praktek keperawatan.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi keluarga berencana, diantaranya adat perkawinan dini dan poligami, tingginya angka perceraian, serta nilai anak yang tinggi bagi masyarakat sebagai jaminan di masa tua. Hal ini menghambat program keluarga berencana.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi keluarga berencana, diantaranya status ekonomi, adat istiadat perkawinan, sikap masyarakat terhadap anak, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang metode kontrasepsi.
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencanapjj_kemenkes
Tingginya angka kelahiran dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya seperti usia perkawinan yang rendah, adat istiadat seperti perkawinan poligami dan nilai anak bagi masyarakat, serta anggapan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki. Faktor-faktor ini mempengaruhi minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam program keluarga berencana.
Tindakan keperawatan pada keluarga terdiri dari 3 tahap, yaitu persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Persiapan meliputi review rencana keperawatan, mempersiapkan peralatan, dan mengidentifikasi aspek hukum. Perencanaan membantu memenuhi kebutuhan fisik dan emosional keluarga. Tindakan keperawatan dibedakan menjadi independen, interdependen, dan dependen berdasarkan kewenangan perawat.
Tindakan keperawatan pada keluarga terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Persiapan meliputi review rencana keperawatan, mempersiapkan peralatan dan lingkungan. Perencanaan fokus pada pelaksanaan rencana untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Tindakan keperawatan dibedakan menjadi independen, interdependen, dan dependen berdasarkan kewenangan perawat.
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan keperawatan keluarga yang meliputi tujuan, definisi, dan tahapannya. Tindakan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan klien dengan melaksanakan rencana perawatan secara independen, interdependen, atau dependen. Tahapannya meliputi persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan sesuai standar praktek keperawatan.
Proses keperawatan dalam home care terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pengkajian melibatkan pengumpulan dan interpretasi data pasien. Diagnosa merupakan pernyataan kondisi aktual atau potensial pasien. Perencanaan membentuk strategi memenuhi kebutuhan pasien. Implementasi berupa tindakan mandiri, kolaboratif, atau delegatif. Evaluasi menilai efektivitas tindakan dan mencapai tujuan jang
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi & Seni dalam Kaitannya dalam Prakti...pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang aplikasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam praktik kebidanan. Bidan perlu meningkatkan kualitas dengan mengikuti perkembangan terkini melalui pendidikan lanjutan, pelatihan, dan pencarian informasi. Pendidikan dan pelatihan penting untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan karir bidan. Bidan dapat membuka praktik mandiri dengan menguasai kewirausahaan dan jejaring untuk promosi
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan konsep promosi kesehatan. Promosi kesehatan bergeser dari pendidikan kesehatan karena pendidikan kesehatan hanya fokus pada pengetahuan tanpa perubahan perilaku dan lingkungan. Promosi kesehatan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu meningkatkan kesehatan dengan melibatkan berbagai sektor."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien. Terdapat penjelasan mengenai pengkajian status nutrisi meliputi ukuran antropometri, data biokimia, tanda-tanda klinis, dan riwayat diet. Diagnosa gangguan nutrisi dibedakan menjadi intake kurang dan berlebihan dari kebutuhan tubuh. Pemberian diet yang tepat merupakan salah satu upaya penanganan gangguan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien melalui pengukuran antropometri, data biokimia, tanda-tanda klinis, dan riwayat diet. Diagnosa gangguan nutrisi dibedakan menjadi intake kurang dan berlebihan dari kebutuhan tubuh. Pengendalian gangguan nutrisi dapat dilakukan dengan modifikasi diet.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik keperawatan di Indonesia dan internasional. Kode etik keperawatan di Indonesia mencakup lima butir yang mengatur hubungan perawat dengan pasien, praktek, masyarakat, teman sejawat, dan profesi. Sedangkan kode etik internasional mencakup sepuluh butir yang mengatur tanggung jawab perawat terhadap pasien, hak pasien, kompetensi, kerja sama, dan pengembangan profesi.
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
The document discusses emerging technologies and their potential impact in 2030, focusing on how students will play an important role. It highlights areas like artificial intelligence, drones, future transactions, and how bonus demographics in 2030 present both challenges and opportunities. The overall message is that students are the future of Indonesia and the planet, and need to prepare for a new world with social, emotional, and religious intelligence where they can do work machines cannot by adding value through personalized, hyper, and blended learning experiences.
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Proses keperawatan dalam home care terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pengkajian melibatkan pengumpulan dan interpretasi data pasien. Diagnosa merupakan pernyataan kondisi aktual atau potensial pasien. Perencanaan membentuk strategi memenuhi kebutuhan pasien. Implementasi berupa tindakan mandiri, kolaboratif, atau delegatif. Evaluasi menilai efektivitas tindakan dan mencapai tujuan jang
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi & Seni dalam Kaitannya dalam Prakti...pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang aplikasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam praktik kebidanan. Bidan perlu meningkatkan kualitas dengan mengikuti perkembangan terkini melalui pendidikan lanjutan, pelatihan, dan pencarian informasi. Pendidikan dan pelatihan penting untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan karir bidan. Bidan dapat membuka praktik mandiri dengan menguasai kewirausahaan dan jejaring untuk promosi
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan konsep promosi kesehatan. Promosi kesehatan bergeser dari pendidikan kesehatan karena pendidikan kesehatan hanya fokus pada pengetahuan tanpa perubahan perilaku dan lingkungan. Promosi kesehatan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu meningkatkan kesehatan dengan melibatkan berbagai sektor."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien. Terdapat penjelasan mengenai pengkajian status nutrisi meliputi ukuran antropometri, data biokimia, tanda-tanda klinis, dan riwayat diet. Diagnosa gangguan nutrisi dibedakan menjadi intake kurang dan berlebihan dari kebutuhan tubuh. Pemberian diet yang tepat merupakan salah satu upaya penanganan gangguan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien melalui pengukuran antropometri, data biokimia, tanda-tanda klinis, dan riwayat diet. Diagnosa gangguan nutrisi dibedakan menjadi intake kurang dan berlebihan dari kebutuhan tubuh. Pengendalian gangguan nutrisi dapat dilakukan dengan modifikasi diet.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik keperawatan di Indonesia dan internasional. Kode etik keperawatan di Indonesia mencakup lima butir yang mengatur hubungan perawat dengan pasien, praktek, masyarakat, teman sejawat, dan profesi. Sedangkan kode etik internasional mencakup sepuluh butir yang mengatur tanggung jawab perawat terhadap pasien, hak pasien, kompetensi, kerja sama, dan pengembangan profesi.
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
The document discusses emerging technologies and their potential impact in 2030, focusing on how students will play an important role. It highlights areas like artificial intelligence, drones, future transactions, and how bonus demographics in 2030 present both challenges and opportunities. The overall message is that students are the future of Indonesia and the planet, and need to prepare for a new world with social, emotional, and religious intelligence where they can do work machines cannot by adding value through personalized, hyper, and blended learning experiences.
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Daring. Siklus bola salju perolehan dan pemanfaatan video dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Pertama mulung (by utlization), kedua buat sendiri (by design). Kategori by design, dapat dibagi dua: 1) DIY (do it yourself video; video buatan sendiri; 2) Video Pro, dibuat secara kolaboratif oleh tim secara profesional. Plus didalamya dibahasa bagaimana penerapannya dalam pembelajaran jarak jauh dan daring.
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran? Apa saja komponen tujuan pembelajaran yang baik? Seperti apakah contoh rumusan tujuan pembelajaran yang baik itu? Slide ini membahas semua itu. Semoga bermanfaat.
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Dua contoh model pembelajaran Lee & Hannafin (2016), dan Sugata Mitra (2010). Model ini mendorong pengembangan generasi Indonesia kedepan yang mandiri.
Dokumen ini membahas empat ruang belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring di era new normal, yaitu tatap muka, tatap maya, mandiri, dan kolaboratif. Dokumen ini juga memberikan tips untuk mengoptimalkan pembelajaran mandiri dan kolaboratif, seperti menjadi kurator konten, membuat konten sendiri, menggunakan berbagai saluran komunikasi, memberikan umpan balik sesegera mungkin, serta menjadikan siswa sebagai
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
Dokumen tersebut membahas pentingnya merumuskan learning outcome yang jelas dalam kurikulum berbasis outcome. Kurikulum, pembelajaran, dan penilaian harus sejalan dan fokus untuk mencapai learning outcome. Ada empat prinsip utama dalam pengembangan kurikulum berbasis outcome yaitu fokus pada apa yang mahasiswa harus kuasai, didasarkan pada definisi jelas outcome diakhir program, menetapkan standar kinerja yang tinggi, dan memberikan kesempatan belaj
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
Dokumen ini membahas tentang implementasi program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar pada Program Studi Teknologi Pendidikan di seluruh Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah sebanyak 20 sks di luar program studinya, baik di perguruan tinggi yang sama ataupun berbeda, atau bahkan di luar perguruan tinggi. Dokumen ini juga membahas kerja sama antar program studi Teknologi Pendidikan
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat model pembelajaran "Own It, Learn It, Share It" yang dikembangkan Lee dan Hannafin tahun 2016 untuk meningkatkan partisipasi siswa. Model ini membantu siswa mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, belajar secara mandiri, dan berbagi hasil belajar dengan orang lain. Contoh penerapannya dalam pembelajaran daring dan tatap muka selama masa pandemi Covid-19 jug
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19. banyak yang harus dipertimbangkan. content, akses, format sajian, dll. broadcast vs on demand, professionally generated vs user generated content?
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Uwes Chaeruman
Dokumen tersebut memberikan tips untuk menerapkan flipped learning dalam masa dan pasca pandemi Covid-19. Flipped learning adalah metode pembelajaran di mana siswa belajar mandiri di luar kelas dan melakukan diskusi serta proyek di dalam kelas. Dokumen tersebut menjelaskan cara mencari dan membuat konten digital, menyampaikan konten, dan mengasuh aktivitas siswa secara asinkron dan sinkron dengan pendekatan Community of Inquiry. Diberikan contoh pelaksana
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
Webinar ini membahas tentang tren, peluang, dan tantangan pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Intensitas penggunaan aplikasi kantor dan sosial media guru sangat tinggi. Framework SAMR dan DDLB digunakan untuk menganalisis adopsi teknologi pembelajaran. Pandemi memaksa pendidikan menuju tingkat transformasi. Tantangan ke depan adalah pemerataan akses ICT, perubahan mindset, kepemimpinan sekolah, dan peran teknolog
Sharing implementasi blended learning dalam era Covid-19 kepada teman-teman dosen di UNG. Ada beberapa Tips: 1) jadilah pemulung (kurator materi); 2) DIY Content (kembangkan konten buatan sendiri, slide presentasi, pdf, video presentasi, dll); 3) rangkai aktivitas pembelajaran dengan rumus PEDATI; 4) asuh aktivitas pembelajaran daring dengan rumus COI
1. PENDIDIKAN PASIEN
DI RUMAH
KB 2
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Nur Kholifah
2. Apa itu pendidikan pasien
di rumah
http://2.bp.blogspot.com/_JX5QbXApsNQ/TEJX3bZQ4WI/AAAAAAAABEY/hKCGb5_G-kE/s320/Pendidikan+Question.png
3. Pendidikan pasien di rumah adalah suatu proses tranformasi
pengetahuan, sikap dan perilaku hidup sehat yang ditujukan
pada pasien di rumah dan keluarganya dalam rangka
meningkatkan tanggungjawab pasien dan keluarga untuk
mencapai tujuan perawatan.
http://cscs.medschl.cam.ac.uk/wp-content/uploads/2009/08/mints@home.jpg
4. Perawat dan tenaga kesehatan bahwa pendidikan pada pasien di
rumah bersifat sangat dinamis tergantung perkembangan,
kebutuhan, kebutuhan pengambilan keputusan, kemampuan yang
dimiliki dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan kemandirian
pasien dan keluarga (Rice,2001).
http://www.nursetrainingcenter.com/wp-content/uploads/2012/11/Nurse-Training-Center.jpg
5. Apa saja konsep pendidikan
kesehatan di rumah
http://2.bp.blogspot.com/_JX5QbXApsNQ/TEJX3bZQ4WI/AAAAAAAABEY/hKCGb5_G-kE/s320/Pendidikan+Question.png
7. Teori ini di publikasikan oleh Guthtrie, Skinner dan Thorndike yang
mengacu pada model stimulus-respon dimana penguatan sangat
penting dalam melakukan modifikasi perilaku.
http://2.bp.blogspot.com/-X2V8ONKbM0o/Tty0HJthTyI/AAAAAAAAACA/3KlvrP3UUt8/s320/B.F.+Skinner.JPG
9. Teori ini mengedepankan penghargaan terhadap pengalaman hidup
pasien sebagai salah satu bagian perkembangan kehidupannya yang
mempengaruhi persepsi mereka terhadap proses pembelajaran.
http://1.bp.blogspot.com/_CvweyMFP2zo/Sv4dorbqB2I/AAAAAAAAABQ/rtJkmZn73rc/s320/Piaget.jpg
11. Metode pembelajaran humanistik memberikan cara mendidik
komprehensif dengan memandang pasien dan keluarga sebagai
makhluk yang holistik dari sudut pandang tempat, waktu,
bagaimana dan apa yang menjadi kebutuhan belajar pasien.
https://static.squarespace.com/static/51d1d0ebe4b05d425c8681b5/51e9c0b9e4b09926f34d0be3/51e9c0c7e4b09926f34d27c3/1331869398133/1000w/image348_color.jpg
13. Menurut teori ini proses belajar sangat dipengaruhi
oleh bagaimana cara pasien atau keluarga
mendapatkan pengetahuan, nilai-nilai, stándar
moral, dan standar perilaku yang ada
dilingkungannya.
http://www.davidsonfilms.com/images/Bandura.jpg
14. Bagaimana Motivasi belajar
pasien home care
http://2.bp.blogspot.com/_JX5QbXApsNQ/TEJX3bZQ4WI/AAAAAAAABEY/hKCGb5_G-kE/s320/Pendidikan+Question.png
15. Berdasarkan konsep “Self-determination for self care” yang menjadi motivator pasien
dan keluarganya dipengaruhi oleh proses penyakit, sumberdaya sosial dan lingkungan,
derajat otonomy, persepsi interpersonal dan budaya.
http://2.bp.blogspot.com/-0nvW3se3Gv4/Ug4zNjkT_OI/AAAAAAAAABM/sXZWGekm95I/s1600/Kata+Kata+Motivasi+Bijak+Orang+-+Tokoh+Terkenal.jpg
18. Interpersonal perception : mengacu
pada perbedaan persepsi pasien
terkait konsep sehat dan sakit.
http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/seorang-perawat-tengah-memeriksa-seorang-pasien-yang-kurang-mampu-_120403083138-379.jpg
19. Cultural consideration : Perawat dalam
melakukan edukasi hendaknya memperhatikan
faktor etnik, budaya dan kepercayaan yang
terkait dalam penanganan pasien.
http://heruteddyliberty.files.wordpress.com/2013/06/budaya-indonesia.jpg
21. Secara umum yang menjadi
subyek dalam pembelajaran
pada pasien yang dirawat
dirumah adalah orang dewasa
baik sebagai pasien maupun
care giver.
http://3.bp.blogspot.com/-mSa9nO_IsnQ/T93x9CFNlAI/AAAAAAAACQg/lFW9YP_giA4/s1600/onno-w-purbo.JPG
22. Prinsip yang perlu diterapkan perawat memenuhi kebutuhan
belajar antara lain:
Buat proses pembelajaran secara bertahap dan realistis
Ikutsertakan keluarga untuk berpartisipasi
Berusaha mehamai perilaku manusia yang kompleks
23. Apa saja strategi
pembelajaran di rumah
http://2.bp.blogspot.com/_JX5QbXApsNQ/TEJX3bZQ4WI/AAAAAAAABEY/hKCGb5_G-kE/s320/Pendidikan+Question.png
24. Strategi terbaik yang dapat dipilihkan untuk
melakukan edukasi pada pasien dirumah antara lain
diskusi, storytelling dan demonstrasi.
http://1.bp.blogspot.com/-BuU2Hki_F1s/T-f6cLBAemI/AAAAAAAAAIM/BU75n2Shuww/s1600/g.gif
25. Alat yang digunakan dapat berupa computer, video,
model, audiocassette tape, pamphlets, poster, foto,
cheklis dan karton.
http://www.nie-przeplacaj.pl/wp-content/uploads/2011/07/komputer.jpg