Dokumen tersebut membahas faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi keluarga berencana, diantaranya status ekonomi, adat istiadat perkawinan, sikap masyarakat terhadap anak, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang metode kontrasepsi.
1. Semester 02
Prodi Keperawatan
Modul 4
SOSIOLOGI
Kegiatan Belajar III
Faktor Sosial Budaya
Mempengaruhi
Keluarga Berencana
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/seorang-ibu-memperlihatkan-kartu-peserta-keluarga-berencana-kb-_120526211854-223.jpg
2. Tahukah Kamu
yang dimaksud dengan
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi
Keluarga Berencana
http://en.hdyo.org/assets/ask-question-1-ca45a12e5206bae44014e11cd3ced9f1.jpg
3. Keluarga Berkualitas
ditandai antara lain: keluarga yang maju, mandiri
dan mampu merencanakan dan mengatur proses
reproduksinya, sejahtera lahir dan bathin, serta
sanggup mengahadapi tantangan masa depan.
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/family-max.jpg
4. Faktor Sosial Budaya
Pemberi Pelayanan KB
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/06/1339832593489029535.jpg
5. Lokasiatau tempat pelayanan
Klinik
Lokasi klinik
dapat mempengaruhi program KB.
Untuk memudahkan pelayanan perlu
dipertimbangkan lokasi yang strategis,
kelancaran alat transportasi, dan dekat
keramaian.
http://www.beritajakarta.com/images/foto/puskesmas_KB3.jpg
6. Petugas KB
Petugas kesehatan adalah role mode di
masyarakat. Masyarakat cenderung akan
meniru perilaku petugas kesehatan.
http://3.bp.blogspot.com/_Cj2nRfqH77I/TU1q8T2VPtI/AAAAAAAAABo/Ga9jwaAy9Bg/s1600/Picture2.gif
7. Waktu Pelayanan
Waktu pelayanan KB sebaiknya disesuaikan
dengan keinginan masyarakat dan bukan
berdasarkan keinginan petugas.
http://www.bkkbnjatim.com/tiny2/gambar/Image/DSC_0347%20%28FILEminimizer%29.JPG
8. Gejala Sampingan
Efek samping yang terjadi dapat berupa
pendarahan, pusing, kegemukan, dan flek-flek
hitam pada wajah. Banyak kasus drop out KB
karena efek samping pemakaian alat
kontrasepsi.
http://www.klikdokter.com/userfiles/kb2.JPG
9. Pengetahuan tentang
metode kontrasepsi
Dengan mengetahui cara-cara penjarangan
kehamilan secara tradisional, akan memudahkan
petugas menentukan jenis alat kontrasepsi yang
dapat diterima masyarakat.
http://1.bp.blogspot.com/-oiZC5F3E7es/T5tyJlVEzdI/AAAAAAAAAQ4/YGXfeAHI4zQ/s320/Alat-Alat+KB+2.png
10. Komunikasi Petugas
dengan Masyarakat
Kurangnya komunikasi dan penyuluhan yang
disampaikan petugas kesehatan kepada
masyarakat menyebabkan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang KB sehingga
mereka tidak tertarik untuk mengikuti KB.
http://www.jurnalindependen.com/wp-content/uploads/2013/06/4-sosialisasi-dan-konsultasi-dari-petugas-KB-kepada-pasangan-usia-subur.jpg
11. Biaya Pelayanan KB
Pada masyarakat yang taraf ekonomi rendah
cenderung tidak mau mengikuti KB karena tidak
mempunyai biaya atau mahalnya biaya pelayanan.
http://pecelbule.com/wp-content/uploads/2010/04/biaya-hidup-di-amerika.jpg
12. Faktor Sosial Budaya
Masyarakat Sebagai Sasaran
http://www.clear.co.id/resources/images/base/legenda-arsenal-masyarakat-indonesia-cinta-sepakbola-7b1a271.jpg
13. Usia Perkawinan Rendah
Tingginya angka kelahiran dipengaruhi oleh usia wanita
waktu menikah. Semakin muda seseorang wanita memasuki
jejanga perkawinan, semakin panjang masa produktif, berarti
semakin panjang kesempatan untuk melahirkan.
http://wahyuwidiana.files.wordpress.com/2009/02/2-copy.jpg
14. Faktor Penyebab
Perkawinan Usia Muda
Anggapan di masyarakat bahwa seorang wanita yang
sudah berumur lanjut belum menikah, maka sulit
menemukan jodohnya.
Orang tua khawatir atau takut anaknya hamil di luar
perkawinan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan dari pergaulan bebas.
Meningkatkan status sosial anak perkawinan. Menikah
dengan orang yang lebih tinggi derajat dan
kedudukannya dapat meningkatkan status sosial anak.
http://1.bp.blogspot.com/_wFr-HuwjibA/TQvO0-gU09I/AAAAAAAASpM/7kGxeB8fBjg/s1600/tumblr_294.jpg
15. Adat Perkawinan Poligami
Perkawinan poligami tentunya akan menghambat program KB.
Alasan yang sering digunakan adalah karena tidak mempunyai
anak dari jenis kelamin tertentu (laki-laki ataupun perempuan).
Dengan alasan ini seseorang cenderung menikah lagi.
http://images.travelpod.com/tripwow/photos/ta-00c0-47c2-82c7/bareng-tokoh-poligami-yogyakarta-indonesia+1152_12923107128-tpfil02aw-14804.jpg
16. Perceraian
Angka perceraian yang tinggi mengakibatkan
fertilitas yang tinggi karena adanya penekanan
sosial yang kuat dari pasangan baru untuk
mempunyai anak dalam tahun pertama
perkawinan.
http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/perceraian-ilustrasi-_130130123224-871.jpg
17. Nilai Anak
Nilai anak bagi orang tua
Anak dapat memberikan kebahagiaan
kepada orang tua,
Anak sebagai jaminan di hari tua dan
membantu ekonomi keluarga,
Anak memberikan keuntungan ekonomi
dan rasa aman bagi keluarganya,
Adanya pandangan banyak anak banyak
rezeki.
http://familyhut.files.wordpress.com/2008/09/rumah-anak.jpg