Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)aufia w
Pada kesempatan praktilkum kali ini telah dapat dilakukan pemisahan pigmen warna pada bunga kamboja, daun kamboja, buinga kertas dan daun bunga kertas menggunakan kromatografi kertas, pada bunga kamboja didapatkan dua komponen pigmen yaitu kuinon dengan Rf 0,16 dan xanthofil dengan Rf 0,83, pada daun bunga kamboja didapatkan dua komponen pigmen yaitu karotenoid dengan Rf 0,5 dan klorophil A dnegan Rf 0,45.
Pada bunga kertas didapatkan tiga komponen warna yaitu antosianin dengan Rf 0,13, xanthofil dengan Rf 0,73 dan klorophil A dengan Rf 0,98. Dan pada daun bunga kertas didapatkan dua komponen pigmen yaitu xanthofil dengan Rf 0,45 dan klorophil A dengan Rf 0,96.
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)aufia w
Pada kesempatan praktilkum kali ini telah dapat dilakukan pemisahan pigmen warna pada bunga kamboja, daun kamboja, buinga kertas dan daun bunga kertas menggunakan kromatografi kertas, pada bunga kamboja didapatkan dua komponen pigmen yaitu kuinon dengan Rf 0,16 dan xanthofil dengan Rf 0,83, pada daun bunga kamboja didapatkan dua komponen pigmen yaitu karotenoid dengan Rf 0,5 dan klorophil A dnegan Rf 0,45.
Pada bunga kertas didapatkan tiga komponen warna yaitu antosianin dengan Rf 0,13, xanthofil dengan Rf 0,73 dan klorophil A dengan Rf 0,98. Dan pada daun bunga kertas didapatkan dua komponen pigmen yaitu xanthofil dengan Rf 0,45 dan klorophil A dengan Rf 0,96.
Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
1. Karakteristik Kapang dan Peranannya
Written By sehatdansegar on 22 Mei 2011 | 22:16
Gambar:rachdie.blogsome.com
Setelah membahas tentang bakteri, saat ini kita akan membahas tentang
kelompok
mikroorganisme
berikutnya.
Kapang
adalah
organisme
mikroskopis yang memainkan peran penting dalam kerusakan tanaman
dan hewan. Diluar, jamur dapat ditemukan di tempat teduh, tempat yang
lembab atau tempat di mana daun atau vegetasi lainnya membusuk.
Dalam ruangan dapat tumbuh di hampir semua permukaan, selama
lembab, oksigen, dan bahan organik yang hadir. Ketika kapang terganggu,
mereka merilis sel-sel kecil yang disebut spora ke udara sekitarnya. [1]
Berbeda dengan bakteri dan khamir, kapang seringkali dapat dilihat
dengan mata. Termasuk pada makanan yang kemasannya rusak. Kapang
memiliki ukuran yang lebih besar daripada bakteri, termasuk organisme
multiseluler (bersel banyak) yang berukuran mulai dari mikroskopis
sampai makroskopis dan memiliki bentuk seperti benang-benang. Tumbuh
dengan berbagai warna: merah atau jingga, hitam kebiruan, abu-abu
yang ditentukan oleh perbedaan warna sporanya.
Kapang memiliki struktur eukariotik (memiliki selaput inti) serta memiliki
dinding sel yang kaku. Kapang merupakan mikroba yang berbentuk
filamen, terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa. Kumpulan
hifa membentuk massa yang disebut miselium sehingga kapang dapat
dilihat oleh mata tanpa menggunakan mikroskop. Kapang tumbuh dengan
memperpanjang bagian ujung hifa yang dikenal sebagai pertumbuhan
apikal atau pada tengah hifa yang disebut pertumbuhan interkalar. [2]
Contoh miselium yang berwarna putih adalah kapang yang tumbuh pada
tempe. Warna putih yang biasa kita lihat tidak lain adalah miselium.
Secara biokimia, kapang bersifat aktif karena terutama merupakan
organisme saprofitik. Organisme ini dapat memecah bahan-bahan organik
2. kompleks menjadi yang lebih sederhana termasuk pembusukan daundaun
dan
bahan
lain
dalam
tanah.
Kegiatan
yang
sama
dapat
mengakibatkan pembusukan pangan.[2]
Kapang umumnya lebih tidak tahan panas dibandingkan dengan bakteri,
tetapi kapang umumnya lebih tahan hidup pada kondisi lebih kering
dibandingkan dengan bakteri. Kapang digolongkan ke dalam beberapa
genus berdasarkan:
1.
Penampakan miselium
: bening atau gelap dan atau warnanya;
2.
Jenis hifa
3.
Cara reproduksi
4.
Jenis dan karakteristik spora aseksual;
: berseptat atau tidak;
: spora seksual atau aseksual;
5.
Jenis dan karakteristik spora seksual;
6.
Adanya struktur khusus pada kapang.
Seperti halnya bakteri, kapang juga dapat memberikan keuntungan bagi
manusia, namun juga dapat merugikan, salah satunya adalah penyebab
kerusakan produk pangan. Contoh bakteri yang menguntungkan adalah
bakteri yang dibutuhkan dalam pemeraman keju Roquefert dan dalam
produksi
kecap
atau
tempe.
Selain
itu
beberapa
jenis
kapang
menghasilkan antibiotik yang disebut penisilin.
Kapang yang paling sering ditemukan pada daging dan unggas adalah
Alternaria, Aspergillus, Botrytis, Cladosporium, Fusarium, Geotrichum,
Monilia, Manoscus, Mortierella, Mucor, Neurospora, Oidium, Oosproa,
Penicillium, Rhizopus dan Thamnidium. Kapang ini juga dapat ditemukan
di banyak makanan lainnya.[3]
Contoh beberapa jenis kapang yang dekat dengan rekayasa pangan
adalah
Jenis Kapang
Warna Spora
Pangan
yangMakanan
Hitam, hijau
dirusak
Roti,
difermentasi
serealia,Kecap, tauco
Penicillium
Biru-hijau
kacang-kacangan
Buah-buahan,
Keju
Rhizopus
sitrus, keju
Hitam diatas hifaRoti,
Sayuran,Tempe,
Aspergillus
yang
oncom
3. Neurospora
putih
Oranye merah
buah-buahan
Nasi
hitam
Oncom merah
Jangan lupa komen ya, jika anda merasa artikel ini bermanfaat.
terimakasih
Referensi:
http://www.niehs.nih.gov/health/topics/agents/mold/index.cfm , diakses 22 Mei 2011
[2]
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wooton. 2009. Ilmu Pangan. UI Press.
Jakarta.
[3]
http://www.fsis.usda.gov/factsheets/molds_on_food/ , diakses 22 Mei 2011
[1]
Penting Untuk Anda Baca http://www.sehatcommunity.com/2011/05/karakteristik-kapangdan-perananya.html#ixzz1qEFyYa9a