SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
Pertemuan 1
KAJIAN BUDAYA
APA ITU KAJIAN BUDAYA (CULTURAL
STUDIES)?
Istilah ‘budaya’ dalam Kajian Budaya
(Cultural Studies) lebih bermakna politis
daripada estetis.
lebih dipahami sebagai teks dan praktik
hidup sehari-hari yang merupakan ranah
konflik dan pergumulan (John Storey, 2007, 2-
3)
contoh: kontestasi wacana di Youtube
Lalu, apa itu ‘Kajian Budaya’ yang dimaksud
di sini?
enggan mendefinisikan sebab tidak mudah
untuk menetapkan batas-batas kajian budaya
sebagai satu disiplin ilmu yang utuh
Kajian budaya selalu merupakan bidang
penelitian multidisipliner
Bennet (1998) :
“Kajian budaya (Cultural Studies) adalah
suatu arena interdisipliner dimana perspektif
dari disiplin yang berlainan secara selektif
dapat digunakan untuk menguji hubungan
kebudayaan dan kekuasaan.”
Bentuk-bentuk kekuasaan yang dieksplorasi
oleh kajian budaya misalanya gender, ras,
kelas, kolonialisme, dll.
Kajian Budaya berupaya memahami
hubungan yang berkelidan antara kebudayaan
dan kekuasaan, untuk kemudian
dimanfaatkan guna melakukan perubahan.
(Chris Barker, 2004, 5)
eksplanatif tetapi juga emansipatoris.
Ada Perbedaan antara study of culture (Studi
Kebudayaan) dan Cultural Studies
Study of Culture bersifat deskriptif dan netral
Sedang, Cultural Studies merupakan suatu
pembentukan wacana, gagasan, citra, praktik,
aktivitas sosial, terlibat dalam perubahan.
Tahun 1960’an, di mana para pemikir kajian budaya
menghadapi masyarakat setelah Perang (post-war
British Society)
Masyarakat mengalami pergeseran dari pergolakan
perang total (Perang Dunia II) memasuki periode
perubahan dan perkembangan atau disebut dengan
istilah post-war ‘settlement’
Istilah ‘Settlement’ ini didefinisikan oleh
kemenangan kembali produksi kapitalis
relasi jenis baru, sebuah ‘keseimbangan baru’.
LATAR BELAKANG HISTORIS
Retakan kualitatif semacam apa yang tercipta pada
masyarakat Inggris pada masa itu? Apakah Inggris
tetap peradaban kapitalis atau post-kapitalis?
Apakah kesejahteraan kapitalisme
merepresentasikan pengaturan kembali masyarakat
secara fundamental atau permukaan saja?
Pembentukan Centre for Contemporary Cultural Studies di
Universitas Birmingham (Inggris) tahun 1960-an menjadi
gerakan yang menentukan Kajian Budaya.
Mendapat basis intelektual.
Beranggotakan praktisi Kajian Budaya di Amerika, Australia,
Afrika, Asia, Amerika Latin dan Eropa.
Memunculkan Tokoh kunci dalam Kajian Budaya, seperti
Stuart Hall (Direktur Birmingham Centre for Contemporary
Cultural Studies dari 1968 to 1979)
Tokoh kunci: Richard Hoggart, Raymond Williams, Stuart Hall
CENTRE FOR CONTEMPORARY CULTURAL
STUDIES
Kajian budaya setidaknya memiliki beberapa
objek material yang menjadi kunci yaitu
‘kebudayaan sebagai praktik bermakna’,
representasi, ekonomi-politik, kekuasaan,
budaya pop, teks dan pembacanya, serta
subjektivitas dan identitas.
OBJEK MATERIAL DALAM KAJIAN BUDAYA
Pertama, kebudayaan sebagai praktik bermakna,
maksudnya ialah kebudayaan merupakan lingkungan
aktual untuk berbagai praktik, representasi, bahasa
dan adat istiadat tertentu.
Kebudayaan terkait dengan makna sosial yaitu
bagaimana dunia dipahami secara bersama.
Makna dibangun melalui tanda dan bahasa.
Dalam Kajian budaya tidak menganut pendirian
bahwa bahasa itu media yang netral melainkan
selalu memberi makna pada objek material dan
praktik sosial kita (Chris Barker, 2004, 8-9).
Kedua, representasi. Pertanyaan terbesar
dalam Kajian Budaya ialah ‘bagaimana dunia
ini dikonstruksi dan direpresentasikan secara
sosial kepada kita?’.
Representasi melekat pada bunyi, prasasti,
objek, citra, buku, majalah, program televisi,
dll (Chris Barker, 2004,9).
contoh: apakah iklan itu realitas atau
simulasi?
Ketiga, ekonomi-politik menjadi perhatian utama
pula dalam Kajian Budaya.
Kajian Budaya memberi perhatian pada ekonomi
modern yang terindustrialisasi dan budaya media
yang dikendalikan sistem kapitalis.
kajian budaya turut mempertanyakan: siapa yang
memiliki dan mengontrol produksi kultural?
Bagaimana distribusi dan mekanismenya? Apa
akibat dari pola-pola kepemilikan dan kontrol
tersebut bagi lanskap budaya? (Chris Barker, 2004,
9-10)
Contoh: musik pop, genre, isi lirik, arah?
Keempat, kekuasaan. Kekuasaan dalam Kajian
Budaya tidak hanya dipahami dalam arti sebagai
kekuatan koersif yang menempatkan sekelompok
orang di bawah orang lain tetapi juga sebagai proses
yang membangun segala bentuk tindakan, hubungan
atau tatanan sosial. (Chris Barker, 2004, 10-11).
Kekuasaan bukan hanya dalam arti makro-politik
tetapi mikro-politik, bukan hanya terpusat tetapi
menyebar
Contoh: feminitas/maskulinitas dalam film, iklan,
reels ig.
Kelima, budaya pop/budaya populer, merupakan
ranah di mana terjadi persetujuan atau pemenangan
suatu wacana.
Kajian budaya merupakan upaya untuk membongkar
ideologi dan hegemoni dalam budaya populer. (Chris
Barker, 2004,11).
contoh: budaya apa yang menonjol dalam budaya
pop hari ini?
Keenam, teks dan pembacanya. Teks di sini tidak
hanya berarti tulisan, tetapi semua praktik yang
mengacu pada makna. Termasuk di dalamnya adalah
makna melalui citra, bunyi, objek (pakaian,
aksesoris, dll), dan aktivitas (seni, olahraga, dll).
 Semuanya itu ialah sistem tanda atau disebut juga
teks kultural. Makna yang ditangkap oleh pembaca
tidak sama dengan pembaca lain. Teks memiliki
beragam kemungkinan baru yang harus disadari oleh
pembaca.
Perlu interaksi antara teks dan pembacanya untuk
memaknai suatu tanda (Chris Barker, 2004, 11-12)
Ketujuh, subjektivitas dan identitas. Selama era
1990-an, Kajian Budaya memberi perhatian pada
tema subjektivitas dan identitas. ‘
apa artinya menjadi satu pribadi?’, ‘bagaimana
pribadi kita dibentuk misalnya oleh momen-momen
konsumsi?’, ‘bagaimana kita mendeskripsikan diri
kita kepada orang lain?’.
Kajian Budaya menganut pendirian yang anti-
essensialisme mengenai identitas ini. identitas
bukanlah sesuatu yang eksis, tetap, universal (Chris
Barker, 2004, 12-13).
objek material kajian
budaya
‘ k e b u d a y a a n
s e b a g a i p r a k t i k
b e r m a k n a ’
r e p r e s e n t a s i ,
ek o n o m i - p o l i t i k
ke k u a s a a n
bu d a y a p o p ,
te k s da n
pe m b a c a n y a , s
su b j e k t i v i t a s
da n id e n t i t a s .
Pertama, Marxisme. Kajian Budaya menggunakan
analisis Marxisme khususnya mengenai kritik terhadap
kapitalisme.
Sistem kapitalisme mengkomodifikasi praktik-praktik
kultural.
Namun demikian, Kajian Budaya mengkritik teleologi
Marxisme yang deterministik sebab merendahkan
martabat manusia hanya sebagai agen yang tertentukan
(Chris Barker, 2004, 15).
kritik Kajian Budaya: menolak perspektif ‘Marxisme’
yang beredar saat itu, melihat superstruktur hanya
sebagai cerminan dari basis
pemikiran (thought) dan aktivitas (activity) bukanlah
area-area yang terpisah
OBJEK FORMAL DALAM KAJIAN BUDAYA DAN
MEDIA
Kedua, tegangan kulturalisme-strukturalisme. Kulturalisme
menekankan kebudayaan sebagai hasil dari aspek kreatif dari
manusia untuk mengkonstruksi praktik-praktik bermakna.
Kulturalisme berfokus pada pengalaman sehari-hari bahkan
yang remeh-temeh sekalipun.
Strukturalisme sebaliknya, berbicara tentang makna sebagai
hasil struktur yang berada di luar individu.
Kajian budaya lebih menekankan produksi makna sebagai
efek dari struktur-dalam (interior) manusia. Produksi makna
ini termanifestasi dalam diri manusia, walaupun bukan hasil
dari kehendak sang aktor per se (Chris Barker, 2004, 16-18).
misal: penggunaan bahasa, ada struktur, tetapi juga ekspresi
unik masing-masing individu
Ketiga, Post-strukturalisme yang meliputi konsep
instabilitas bahasa dari Derrida dan pembentukan
wacana melalui diskursus dari Foucault (Chris Barker,
2004, 20-22)
sistem penandaan bukan bersifat tertutup,
melainkan selalu bisa dimaknai dan maknanya
selalu berkembang
misal: lambang swastika kuno digunakan oleh hitler,
 Bagaimana simbol kuno Swastika dibajak menjadi lambang kejahatan dan
bisakah citranya dipulihkan?
 https://www.bbc.com/indonesia/vert-cul-58296917
Keempat, Posmodernisme yang anti-metanarasi
semakin menguatkan konsep instabilitas bahasa dan
makna dari Derrida dan Foucault. Pendekatan post-
strukturalis dan postmodern memiliki kesamaan
dalam hal menyatakan bahwa subjektivitas
merupakan produk dari bahasa atau diskursus (Chris
Barker, 2004, 23).
Kelima, psikoanalisis, khususnya mengenai
penolakan atas hakikat subjek dan seksualitas yang
bersifat tetap. Psikoanalisis bukan bicara tentang
hakikat subjek tetapi ‘bagaimana subjek sampai
pada keadaan yang sekarang?’ (Chris Barker, 2004,
24).
subjek bukan dibentuk oleh yang rasional tetapi
terutama yang irrasional (desire/hasrat, id,
seksualitas)
contoh: pengaruh film/iklan pada subjek
(perempuan/laki-laki)
Keenam, politik perbedaan yang meliputi feminisme,
teori ras dan pascakolonial. Tiga pemikiran ini,
mengkritisi subjek yang dibentuk melalui perbedaan
baik dalam bidang sosial misalnya pembedaan
melalui gender, ras dan etnisitas pascakolonial
(Chris Barker, 2004, 26).
objek formal
Kajian Budaya
Marxisme-Neo
Marxisme
Kulturalisme-
Strukturalisme
Post-
strukturalisme
Post-
modernisme
Psikoanalisis
Politik
perbedaan
feminisme
teori ras
poskolonial
Barker, Chris, Cultural Studies, Theory and Practice, Sage
Publications, London, 2000.
John, Storey, What is Cultural Studies, A Reader, Arnold, a
member of the Hodder Headline Group, London, 1996.
SUMBER PUSTAKA

More Related Content

Similar to Kajian Budaya dan Media--pert 1.pdf

Pend multikultur s1_pgsd_pjj
Pend multikultur s1_pgsd_pjjPend multikultur s1_pgsd_pjj
Pend multikultur s1_pgsd_pjjSalma Van Licht
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
KebudayaanUFDK
 
Filsafat budaya Rancangan Perkulihan
Filsafat budaya Rancangan PerkulihanFilsafat budaya Rancangan Perkulihan
Filsafat budaya Rancangan PerkulihanPapua Makituma
 
KONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU.pdf
KONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU.pdfKONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU.pdf
KONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU.pdfKayyishaFakhirah
 
Bab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budayaBab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budayaFatmalasari3
 
Cultural studies
Cultural studiesCultural studies
Cultural studiesrahmat abiy
 
Makalah wujud dan unsur kebudayaan
Makalah wujud dan unsur kebudayaanMakalah wujud dan unsur kebudayaan
Makalah wujud dan unsur kebudayaanade fikri
 
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANardeliatriyaniPutri
 
Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme BudayaKebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme BudayaSatrio Arismunandar
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb ahelenapakpahan
 
Budaya timur tengah
Budaya timur tengahBudaya timur tengah
Budaya timur tengahsabar81
 
Laporan Bacaan Rodman_Kelompok 1.pptx
Laporan Bacaan Rodman_Kelompok 1.pptxLaporan Bacaan Rodman_Kelompok 1.pptx
Laporan Bacaan Rodman_Kelompok 1.pptxKenMiryamVivekananda2
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibdnewskiem
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb ahelenapakpahan
 
Kuliah 1 konsep_budaya
Kuliah 1 konsep_budayaKuliah 1 konsep_budaya
Kuliah 1 konsep_budayaRobotgerm King
 

Similar to Kajian Budaya dan Media--pert 1.pdf (20)

Pend multikultur s1_pgsd_pjj
Pend multikultur s1_pgsd_pjjPend multikultur s1_pgsd_pjj
Pend multikultur s1_pgsd_pjj
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
Kebudayaan
 
Filsafat budaya Rancangan Perkulihan
Filsafat budaya Rancangan PerkulihanFilsafat budaya Rancangan Perkulihan
Filsafat budaya Rancangan Perkulihan
 
Pbk
PbkPbk
Pbk
 
KONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU.pdf
KONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU.pdfKONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU.pdf
KONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU.pdf
 
Bab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budayaBab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budaya
 
Cultural studies
Cultural studiesCultural studies
Cultural studies
 
Makalah wujud dan unsur kebudayaan
Makalah wujud dan unsur kebudayaanMakalah wujud dan unsur kebudayaan
Makalah wujud dan unsur kebudayaan
 
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
 
Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme BudayaKebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
Kebudayaan
 
Budaya timur tengah
Budaya timur tengahBudaya timur tengah
Budaya timur tengah
 
Laporan Bacaan Rodman_Kelompok 1.pptx
Laporan Bacaan Rodman_Kelompok 1.pptxLaporan Bacaan Rodman_Kelompok 1.pptx
Laporan Bacaan Rodman_Kelompok 1.pptx
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibd
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Budaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikanBudaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikan
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
Kuliah 1 konsep_budaya
Kuliah 1 konsep_budayaKuliah 1 konsep_budaya
Kuliah 1 konsep_budaya
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 

Kajian Budaya dan Media--pert 1.pdf

  • 2. APA ITU KAJIAN BUDAYA (CULTURAL STUDIES)?
  • 3. Istilah ‘budaya’ dalam Kajian Budaya (Cultural Studies) lebih bermakna politis daripada estetis. lebih dipahami sebagai teks dan praktik hidup sehari-hari yang merupakan ranah konflik dan pergumulan (John Storey, 2007, 2- 3) contoh: kontestasi wacana di Youtube
  • 4. Lalu, apa itu ‘Kajian Budaya’ yang dimaksud di sini? enggan mendefinisikan sebab tidak mudah untuk menetapkan batas-batas kajian budaya sebagai satu disiplin ilmu yang utuh Kajian budaya selalu merupakan bidang penelitian multidisipliner
  • 5. Bennet (1998) : “Kajian budaya (Cultural Studies) adalah suatu arena interdisipliner dimana perspektif dari disiplin yang berlainan secara selektif dapat digunakan untuk menguji hubungan kebudayaan dan kekuasaan.”
  • 6. Bentuk-bentuk kekuasaan yang dieksplorasi oleh kajian budaya misalanya gender, ras, kelas, kolonialisme, dll. Kajian Budaya berupaya memahami hubungan yang berkelidan antara kebudayaan dan kekuasaan, untuk kemudian dimanfaatkan guna melakukan perubahan. (Chris Barker, 2004, 5) eksplanatif tetapi juga emansipatoris.
  • 7.
  • 8.
  • 9. Ada Perbedaan antara study of culture (Studi Kebudayaan) dan Cultural Studies Study of Culture bersifat deskriptif dan netral Sedang, Cultural Studies merupakan suatu pembentukan wacana, gagasan, citra, praktik, aktivitas sosial, terlibat dalam perubahan.
  • 10. Tahun 1960’an, di mana para pemikir kajian budaya menghadapi masyarakat setelah Perang (post-war British Society) Masyarakat mengalami pergeseran dari pergolakan perang total (Perang Dunia II) memasuki periode perubahan dan perkembangan atau disebut dengan istilah post-war ‘settlement’ Istilah ‘Settlement’ ini didefinisikan oleh kemenangan kembali produksi kapitalis relasi jenis baru, sebuah ‘keseimbangan baru’. LATAR BELAKANG HISTORIS
  • 11.
  • 12. Retakan kualitatif semacam apa yang tercipta pada masyarakat Inggris pada masa itu? Apakah Inggris tetap peradaban kapitalis atau post-kapitalis? Apakah kesejahteraan kapitalisme merepresentasikan pengaturan kembali masyarakat secara fundamental atau permukaan saja?
  • 13. Pembentukan Centre for Contemporary Cultural Studies di Universitas Birmingham (Inggris) tahun 1960-an menjadi gerakan yang menentukan Kajian Budaya. Mendapat basis intelektual. Beranggotakan praktisi Kajian Budaya di Amerika, Australia, Afrika, Asia, Amerika Latin dan Eropa. Memunculkan Tokoh kunci dalam Kajian Budaya, seperti Stuart Hall (Direktur Birmingham Centre for Contemporary Cultural Studies dari 1968 to 1979) Tokoh kunci: Richard Hoggart, Raymond Williams, Stuart Hall CENTRE FOR CONTEMPORARY CULTURAL STUDIES
  • 14. Kajian budaya setidaknya memiliki beberapa objek material yang menjadi kunci yaitu ‘kebudayaan sebagai praktik bermakna’, representasi, ekonomi-politik, kekuasaan, budaya pop, teks dan pembacanya, serta subjektivitas dan identitas. OBJEK MATERIAL DALAM KAJIAN BUDAYA
  • 15. Pertama, kebudayaan sebagai praktik bermakna, maksudnya ialah kebudayaan merupakan lingkungan aktual untuk berbagai praktik, representasi, bahasa dan adat istiadat tertentu. Kebudayaan terkait dengan makna sosial yaitu bagaimana dunia dipahami secara bersama. Makna dibangun melalui tanda dan bahasa. Dalam Kajian budaya tidak menganut pendirian bahwa bahasa itu media yang netral melainkan selalu memberi makna pada objek material dan praktik sosial kita (Chris Barker, 2004, 8-9).
  • 16. Kedua, representasi. Pertanyaan terbesar dalam Kajian Budaya ialah ‘bagaimana dunia ini dikonstruksi dan direpresentasikan secara sosial kepada kita?’. Representasi melekat pada bunyi, prasasti, objek, citra, buku, majalah, program televisi, dll (Chris Barker, 2004,9). contoh: apakah iklan itu realitas atau simulasi?
  • 17.
  • 18. Ketiga, ekonomi-politik menjadi perhatian utama pula dalam Kajian Budaya. Kajian Budaya memberi perhatian pada ekonomi modern yang terindustrialisasi dan budaya media yang dikendalikan sistem kapitalis. kajian budaya turut mempertanyakan: siapa yang memiliki dan mengontrol produksi kultural? Bagaimana distribusi dan mekanismenya? Apa akibat dari pola-pola kepemilikan dan kontrol tersebut bagi lanskap budaya? (Chris Barker, 2004, 9-10) Contoh: musik pop, genre, isi lirik, arah?
  • 19.
  • 20. Keempat, kekuasaan. Kekuasaan dalam Kajian Budaya tidak hanya dipahami dalam arti sebagai kekuatan koersif yang menempatkan sekelompok orang di bawah orang lain tetapi juga sebagai proses yang membangun segala bentuk tindakan, hubungan atau tatanan sosial. (Chris Barker, 2004, 10-11). Kekuasaan bukan hanya dalam arti makro-politik tetapi mikro-politik, bukan hanya terpusat tetapi menyebar Contoh: feminitas/maskulinitas dalam film, iklan, reels ig.
  • 21. Kelima, budaya pop/budaya populer, merupakan ranah di mana terjadi persetujuan atau pemenangan suatu wacana. Kajian budaya merupakan upaya untuk membongkar ideologi dan hegemoni dalam budaya populer. (Chris Barker, 2004,11). contoh: budaya apa yang menonjol dalam budaya pop hari ini?
  • 22.
  • 23.
  • 24. Keenam, teks dan pembacanya. Teks di sini tidak hanya berarti tulisan, tetapi semua praktik yang mengacu pada makna. Termasuk di dalamnya adalah makna melalui citra, bunyi, objek (pakaian, aksesoris, dll), dan aktivitas (seni, olahraga, dll).  Semuanya itu ialah sistem tanda atau disebut juga teks kultural. Makna yang ditangkap oleh pembaca tidak sama dengan pembaca lain. Teks memiliki beragam kemungkinan baru yang harus disadari oleh pembaca. Perlu interaksi antara teks dan pembacanya untuk memaknai suatu tanda (Chris Barker, 2004, 11-12)
  • 25. Ketujuh, subjektivitas dan identitas. Selama era 1990-an, Kajian Budaya memberi perhatian pada tema subjektivitas dan identitas. ‘ apa artinya menjadi satu pribadi?’, ‘bagaimana pribadi kita dibentuk misalnya oleh momen-momen konsumsi?’, ‘bagaimana kita mendeskripsikan diri kita kepada orang lain?’. Kajian Budaya menganut pendirian yang anti- essensialisme mengenai identitas ini. identitas bukanlah sesuatu yang eksis, tetap, universal (Chris Barker, 2004, 12-13).
  • 26.
  • 27.
  • 28. objek material kajian budaya ‘ k e b u d a y a a n s e b a g a i p r a k t i k b e r m a k n a ’ r e p r e s e n t a s i , ek o n o m i - p o l i t i k ke k u a s a a n bu d a y a p o p , te k s da n pe m b a c a n y a , s su b j e k t i v i t a s da n id e n t i t a s .
  • 29. Pertama, Marxisme. Kajian Budaya menggunakan analisis Marxisme khususnya mengenai kritik terhadap kapitalisme. Sistem kapitalisme mengkomodifikasi praktik-praktik kultural. Namun demikian, Kajian Budaya mengkritik teleologi Marxisme yang deterministik sebab merendahkan martabat manusia hanya sebagai agen yang tertentukan (Chris Barker, 2004, 15). kritik Kajian Budaya: menolak perspektif ‘Marxisme’ yang beredar saat itu, melihat superstruktur hanya sebagai cerminan dari basis pemikiran (thought) dan aktivitas (activity) bukanlah area-area yang terpisah OBJEK FORMAL DALAM KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA
  • 30. Kedua, tegangan kulturalisme-strukturalisme. Kulturalisme menekankan kebudayaan sebagai hasil dari aspek kreatif dari manusia untuk mengkonstruksi praktik-praktik bermakna. Kulturalisme berfokus pada pengalaman sehari-hari bahkan yang remeh-temeh sekalipun. Strukturalisme sebaliknya, berbicara tentang makna sebagai hasil struktur yang berada di luar individu. Kajian budaya lebih menekankan produksi makna sebagai efek dari struktur-dalam (interior) manusia. Produksi makna ini termanifestasi dalam diri manusia, walaupun bukan hasil dari kehendak sang aktor per se (Chris Barker, 2004, 16-18). misal: penggunaan bahasa, ada struktur, tetapi juga ekspresi unik masing-masing individu
  • 31. Ketiga, Post-strukturalisme yang meliputi konsep instabilitas bahasa dari Derrida dan pembentukan wacana melalui diskursus dari Foucault (Chris Barker, 2004, 20-22) sistem penandaan bukan bersifat tertutup, melainkan selalu bisa dimaknai dan maknanya selalu berkembang misal: lambang swastika kuno digunakan oleh hitler,  Bagaimana simbol kuno Swastika dibajak menjadi lambang kejahatan dan bisakah citranya dipulihkan?  https://www.bbc.com/indonesia/vert-cul-58296917
  • 32. Keempat, Posmodernisme yang anti-metanarasi semakin menguatkan konsep instabilitas bahasa dan makna dari Derrida dan Foucault. Pendekatan post- strukturalis dan postmodern memiliki kesamaan dalam hal menyatakan bahwa subjektivitas merupakan produk dari bahasa atau diskursus (Chris Barker, 2004, 23).
  • 33. Kelima, psikoanalisis, khususnya mengenai penolakan atas hakikat subjek dan seksualitas yang bersifat tetap. Psikoanalisis bukan bicara tentang hakikat subjek tetapi ‘bagaimana subjek sampai pada keadaan yang sekarang?’ (Chris Barker, 2004, 24). subjek bukan dibentuk oleh yang rasional tetapi terutama yang irrasional (desire/hasrat, id, seksualitas) contoh: pengaruh film/iklan pada subjek (perempuan/laki-laki)
  • 34. Keenam, politik perbedaan yang meliputi feminisme, teori ras dan pascakolonial. Tiga pemikiran ini, mengkritisi subjek yang dibentuk melalui perbedaan baik dalam bidang sosial misalnya pembedaan melalui gender, ras dan etnisitas pascakolonial (Chris Barker, 2004, 26).
  • 36. Barker, Chris, Cultural Studies, Theory and Practice, Sage Publications, London, 2000. John, Storey, What is Cultural Studies, A Reader, Arnold, a member of the Hodder Headline Group, London, 1996. SUMBER PUSTAKA