Konflik komunikasi yang terjadi diantara mahasiswa disebabkan adanya perbedaan suku satu sama lain. Pemicu konflik ini dapat terjadi tidak lain dikarenakan adanya sikap merasa bahwa masing - masing dari budaya yang dimiliki lebih baik dari yang lain (etnosentrisme). Lalu, dari jurnal ini, menjelaskan beberapa teori yang berhubungan dengan konflik yang terjadi. Kemudian, dijelaskan langkah - langkah dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Abstrak – Sebelum kita membahas riset yang saya angkat,saya akan menjelas kan terlebih dahulu apa itu antropologi,dan komunikasi. Antropologi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki dua arti yaitu anthropos dan logos. Antro artinya manusia,dan logos artinya wacana (bernalar, berakal) atau ilmu. Bisa diartikan, antropologi menjadi studi tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia serta evolusinya. Lalu komunikasi adalah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehiduapan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat, atau dimana saja manusia berada. Tujuan dari riset penelitian ini adalah,agar kita sebagai bangsa indonesia dapat menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di antara kita. Metode yang kita gunakan adalah dengan cara wawancara dan observasi. Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Setelah saya melakukan wawancara, saya pun melakukan observasi/meneliti konflik yang terjadi kepada mereka. Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi. Berhubung saya adalah teman satu kelas dari Linda dan nesya, jadi saya bisa melihat dan memantau konflik, dan konflik tersebut tidak berhenti dan masih berlanjut sampai saat ini.kesimpulan dari riset ini adalah kita harus saling menghargai satu sama lain,karena kita hidup di dunia ini dengan cara bersosialisasi. Karena di dunia ini tidak ada manusia yang bisa hidup dengan sendiri, manusia sangatlah membutuhkan orang lain, itulah baru kehidupan manusia yang sesungguhnya.
Abstrak – Sebelum kita membahas riset yang saya angkat,saya akan menjelas kan terlebih dahulu apa itu antropologi,dan komunikasi. Antropologi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki dua arti yaitu anthropos dan logos. Antro artinya manusia,dan logos artinya wacana (bernalar, berakal) atau ilmu. Bisa diartikan, antropologi menjadi studi tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia serta evolusinya. Lalu komunikasi adalah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehiduapan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat, atau dimana saja manusia berada. Tujuan dari riset penelitian ini adalah,agar kita sebagai bangsa indonesia dapat menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di antara kita. Metode yang kita gunakan adalah dengan cara wawancara dan observasi. Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Setelah saya melakukan wawancara, saya pun melakukan observasi/meneliti konflik yang terjadi kepada mereka. Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi. Berhubung saya adalah teman satu kelas dari Linda dan nesya, jadi saya bisa melihat dan memantau konflik, dan konflik tersebut tidak berhenti dan masih berlanjut sampai saat ini.kesimpulan dari riset ini adalah kita harus saling menghargai satu sama lain,karena kita hidup di dunia ini dengan cara bersosialisasi. Karena di dunia ini tidak ada manusia yang bisa hidup dengan sendiri, manusia sangatlah membutuhkan orang lain, itulah baru kehidupan manusia yang sesungguhnya.
KONFLIK YANG DI TIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN CARA BELAJAR MENGAJARKAN (2)-1.docxnovalindalinda2
Â
KONFLIK KOMUNIKASI PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Novalinda , Novalia Agung Wardjito Ardhoyo
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr .Moestopo ( Beragama)
Email : Novalindalinda122@gmail.Com
ABSTRAK - Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Sedangkan arti dari komunikasi adalah sebuah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi merupakan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian tersebut mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk menyeleseikan sebuah konflik atau masalah tersebut konflik komunikasi pada kegiatan belajar mengajar bagaimana cara untuk mengatasi konflik atau masalah tersebut, dengan observasi agar konflik tersebut agar tidak terulang lagi terjadinya dalam peroses belajar mengajar. Metode yang saya gunakan adalah metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian yang sudah saya lakukan ini dapat di simpulkan bahwa adanya hubungan antra antropologi, komunikasi, dan kebudayaan. Komunikasi dapat terjadi jika ada interaksi antara dua orang atau lebih diwaktu yang sama dan terdapat pesan yang disampaikan . antropologi adalah bidang studi ilmu yang membahas mengenai ras manusia, masyarakat, struktur, perkembangan fisik, dan budayanya.kebudayaan adalah merupakan hasil cipta, karsa, dan rasa manusia, berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan tingkah laku yang dipelajari dan dimiliki oleh semua.
PENDAHULUAN
Pengertian komunikasi menurut para ahli Berikut definisi komunikasi menurut para ahli, yaitu: Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid dalam buku Communication Network: Toward a New Paradigm for Research (1981) menyebutkan komunikasi ialah proses di mana dua orang atau lebih membentuk ata melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Shannon dan Weaver C. Shannon dan W. Weaver dalam buku The Mathematical Theory of Communication (1949), komunikasi yakni bentuk interaksi manusia yang saling memengaruhi satu sama lain secara sengaja dan tidak sengaja. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam buku Human Behavior: An Inventory of Scientific Finding (1964) menyebutkan bahwa komunikasi merupakan proses transmisi informasi, gagasa, emosi, keterampilan, dan lainlain melaui penggunaan kata, angka, simbol, gambar, dan lain sebagainya. Baca juga: Komunikasi Kantor: Definisi, Bentuk, dan Ruang Lingkup Carl I. Holand Carl I. Holand dalam bukunya Social Communication (1948) menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses di mana individ
KONFLIK YANG DI TIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN CARA BELAJAR MENGAJARKAN (2)-1.docxnovalindalinda2
Â
KONFLIK KOMUNIKASI PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Novalinda , Novalia Agung Wardjito Ardhoyo
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr .Moestopo ( Beragama)
Email : Novalindalinda122@gmail.Com
ABSTRAK - Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Sedangkan arti dari komunikasi adalah sebuah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi merupakan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian tersebut mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk menyeleseikan sebuah konflik atau masalah tersebut konflik komunikasi pada kegiatan belajar mengajar bagaimana cara untuk mengatasi konflik atau masalah tersebut, dengan observasi agar konflik tersebut agar tidak terulang lagi terjadinya dalam peroses belajar mengajar. Metode yang saya gunakan adalah metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian yang sudah saya lakukan ini dapat di simpulkan bahwa adanya hubungan antra antropologi, komunikasi, dan kebudayaan. Komunikasi dapat terjadi jika ada interaksi antara dua orang atau lebih diwaktu yang sama dan terdapat pesan yang disampaikan . antropologi adalah bidang studi ilmu yang membahas mengenai ras manusia, masyarakat, struktur, perkembangan fisik, dan budayanya.kebudayaan adalah merupakan hasil cipta, karsa, dan rasa manusia, berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan tingkah laku yang dipelajari dan dimiliki oleh semua.
PENDAHULUAN
Pengertian komunikasi menurut para ahli Berikut definisi komunikasi menurut para ahli, yaitu: Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid dalam buku Communication Network: Toward a New Paradigm for Research (1981) menyebutkan komunikasi ialah proses di mana dua orang atau lebih membentuk ata melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Shannon dan Weaver C. Shannon dan W. Weaver dalam buku The Mathematical Theory of Communication (1949), komunikasi yakni bentuk interaksi manusia yang saling memengaruhi satu sama lain secara sengaja dan tidak sengaja. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam buku Human Behavior: An Inventory of Scientific Finding (1964) menyebutkan bahwa komunikasi merupakan proses transmisi informasi, gagasa, emosi, keterampilan, dan lainlain melaui penggunaan kata, angka, simbol, gambar, dan lain sebagainya. Baca juga: Komunikasi Kantor: Definisi, Bentuk, dan Ruang Lingkup Carl I. Holand Carl I. Holand dalam bukunya Social Communication (1948) menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses di mana individ
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
KONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU.pdf
1. KONFLIK KOMUNIKASI ATAS MAHASISWA BERBEDA SUKU
Kayyisha Yasmine Fakhirah
Novalia Agung W. Ardhoyo, ST. M.I.Kom
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
*email korespondensi : kayyishafakhirah@gmail.com
ABSTRAK – Sebelum membahas konflik yang terjadi antara Tri yang berasal dari
suku Jawa dan Linda yang berasal dari Minang, kita wajib mengetahui pengertian
dari antropologi itu tersebut. Menurut Koentjaraningrat antropologi adalah ilmu
yang memperhatikan lima buah masalah mengenai makhluk hidup, yaitu masalah
pada perkembangan manusia sebagai makhluk biologis, masalah pada sejarah
terjadinya aneka bentuk makhluk manusia, dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya,
masalah pada sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran berbagai macam
bahasa di seluruh dunia, masalah persebaran dan terjadinya keanekaragaman
kebudayaan manusia di seluruh dunia, masalah pada dasar-dasar dan
keanekaragaman kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat-masyarakat
dan suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru bumi pada zaman sekarang ini.
Tujuan saya membuat riset ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya
konflik budaya antara kedua suku tersebut, serta tujuan saya mengangkat topik ini
karena saya berharap dengan mengangkat topik ini pada riset saya, saya dapat
membantu memberikan ilmu atau pembelajaran tentang etnosentrisme kepada yang
lainnya. Untuk metode yang saya gunakan dalam riset ini berupa wawancara dan
observasi. Saya mengobservasi pertikaian yang terjadi antara Tri dan Linda serta
memberikan beberapa pertanyaan kepada mereka. Dari konflik tersebut tentunya
saya dapat melihat penyebab konflik tersebut terjadi, serta bagaimana langkah agar
konflik tersebut dapat terselesaikan.
Kata kunci : Komunikasi, Budaya, Konflik antar budaya
PENDAHULUAN
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
2. pesan yang dimaksud dapat dipahami. Kata komunikasi berasal dari bahasa
latin, communicatus, artinya berbagi atau menjadi milik bersama - mengacu pada
upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
KOMUNIKASI MENURUT PARAAHLI
Dikutip dari Husen M. (2022), ilmuwan politik Amerika Serikat sekaligus
pencetus teori komunikasi, Harold Lasswell, berpendapat bahwa komunikasi
adalah suatu proses menjelaskan siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada
siapa (who says what in which channel to whom and with what effect). Sementara
itu, menurut webster New Collogiate Dictionary, komunikasi adalah suatu proses
pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-
tanda atau tingkah laku.
Beberapa ahli lainnya turut berpendapat terkait definisi komunikasi:
ď‚· Bernard Berelson 2.55dan Gary A. Steiner
Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur,
grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya
disebut komunikasi.
ď‚· Theodore M. Newcomb
Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi
terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.
ď‚· Carl I. Hovland
Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang- lambang verbal) untuk
mengubah perilaku orang lain (komunikate).
ď‚· Gerald R. Miller
3. Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada
penerima dengan niat yang disadari untuk memengaruhi perilaku penerima.
ď‚· Everett M. Roger
Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada
suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.
ď‚· Raymond S. Ross
Komunikasi (intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih, dan
mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu
pendengar membangkitkan makna atau respons pikirannya yang serupa
dengan yang dimaksud komunikator.
Dengan begitu, komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan
pesan dari komunikator kepada penerima/ komunikan secara langsung atau melalui
saluran dalam rangka mengubah atau memengaruhi perilakunya. Budaya adalah
cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Dikutip dari Husen Mulachela (2022), dari segi bahasa, budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata latin colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Colerejuga bisa diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani.
Kata culture terkadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
BUDAYA MENURUT PARA AHLI
Dikutip dari E.B Taylor (1832-1917), budaya adalah suatu keseluruhan
kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat
istiadat, serta kesanggupan dan kebisaan lain yang dipelajari manusia sebagai
4. anggota masyarakat. Selain E.B Taylor, beberapa ahli lain turut menyatakan buah
pikirannya terkait definisi budaya, di antaranya:
ď‚· Selo Soemardjan dan Soelaeman Somardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
ď‚· Parsudi Suparian
Menurut Parsudi, budaya adalah pengetahuaan manuia yang dimanfaatkan
untuk mengetahui dan memahami pengalaman dan lingkungan yang mereka
alami.
ď‚· Linton
Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang
merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu
anggota masyarakat tertentu.
Budaya memengaruhi banyak aspek kehidupan, di antaranya agama, adat
istiadat, politik, bahasa, pakaian, bangunan, hingga karya seni. Jadi, kebudayaan
merupakan sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Dikutip dari Lewis A. Coser (1956) konflik adalah perjuangan atas nilai-
nilai dan atau tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang langka dengan
tujuan menetralkan lawan atau menghilangkan saingan. Sedangkan, pengertian lain
dari konflik yang dikutip dari K. Kartono dan D. Gulo (1987), konflik adalah
5. proses sosial yang bersifat antagonistik dikarenakan ketidaksepakatan dalam suatu
pendapat, emosi, dan tindakan dengan orang lain.
Konflik dapat terjadi karena berbagai macam hal. Salah satu pemicu hal
yang menyebabkan terjadinya konflik yaitu miskomunikasi. Dikutip dari Shirley
Candrawardhani (2022), miskomunikasi adalah kesalahan memaknai informasi
yang diberikan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan. Selain itu,
miskomunikasi juga bisa dilihat sebagai kegagalan dalam berkomunikasi dengan
baik. Pada akhirnya, timbul kesalahan persepsi dari sisi lawan bicara, sehingga
kesepahaman gagal terwujud.
Dikutip dari Mawardi R. A. (2022), antropologi adalah ilmu yang
mempelajari manusia. Secara etimologi, antropologi adalah berasal dari bahasa
Yunani, “anthropos” yang artinya manusia atau orang dan “logos” yang artinya ilmu
atau nalar. Menurut Koentjaraningrat merupakan antropolog pertama di Indonesia.
Ia mendirikan jurusan antropologi di berbagai universitas. Antropologi
menurut Koentjaraningrat adalah ilmu yang memperhatikan lima buah masalah
mengenai makhluk hidup, yaitu masalah pada perkembangan manusia sebagai
makhluk biologis, masalah pada sejarah terjadinya aneka bentuk makhluk manusia,
dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, masalah pada sejarah asal, perkembangan,
serta penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh dunia, masalah persebaran dan
terjadinya keanekaragaman kebudayaan manusia di seluruh dunia, masalah pada
dasar-dasar dan keanekaragaman kebudayaan manusia dalam kehidupan
masyarakat-masyarakat dan suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru bumi
pada zaman sekarang ini.
RUANG LINGKUP KAJIAN ANTROPOLOGI
1. Antropologi fisik (Physical Anthropology)
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya
dalam berbagai jenis (spesies). Melalui aktivitas analisis yang mendalam terhadap
fosil-fosil dan pengamatan pada primata-primata yang pernah hidup.
6. 2. Antropologi Budaya (Cultural Anthropology)
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya kepada kebudayaan manusia
ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Kemudian, antropologi budaya ini dibagi
menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi.
Dari kelima penjelasan diatas, maka akan saya uraikan contoh konflik yang terkait.
Konflik ini terjadi pada hari Senin pada tanggal 27 Februari 2023, antara
mahasiswa Moestopo yang berasal dari Jawa dan Minang. Konflik ini terjadi di area
kampus sekitar siang hari pukul 12.00 WIB sebelum waktu pembelajaran dimulai.
Konflik ini bermulai ketika kedua mahasiswa itu saling bergurau. Linda mahasiswa
yang berasal dari Minang saat itu tengah bersendagurau dengan Tri, seorang
mahasiswa dari Jawa. Awalnya mereka hanya bersendagurau seperti biasa, namun
tiba- tiba secara sengaja Tri mengejek bahwa menurutnya orang Minang itu pelit,
padahal Tri mengetahui bahwa Linda berasal dari Minang.
Linda yang mendengar perkataan Tri pun tidak terima. Ia merasa, Tri tidak
bersikap toleransi terhadap sukunya. Menurut Linda, Tri telah bersikap
etnosentrisme, yaitu membangga- banggakan suku miliknya dan merasa suku yang
ia miliki paling baik dari suku yang lain. Akibat dari gurauan tersebut, timbul lah
konflik antara mereka berdua. Konflik ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan
suku antara satu dengan yang lainnya, yaitu Linda yang berasal dari Minang dan
Tri yang berasal dari Jawa. Kemudian, langkah untuk menyelesaikan konflik ini
adalah dengan cara belajar untuk menghargai satu sama lain, tidak membeda-
bedakan antara suku yang satu dengan suku yang lainnya, tidak membangga-
banggakan suku sendiri atau merasa suku yang dimiliki lebih baik dari suku yang
lain (etnosentrisme), serta bersikap toleransi.
Alasan mengapa saya mengangkat topik tersebut karena masih banyak
orang yang bersikap etnosentrisme. Mereka merasa bangga akan kebudayaan yang
mereka miliki, namun disertai dengan sikap meremehkan masyarakat yang
memiliki kebudayaan berbeda dengan mereka. Tentunya jika sikap ini masih terus
7. berlangsung akan membawa dampak negatif berupa konflik antar suku,
disintegrasi, serta menghambat proses asimilasi dengan budaya yang lainnya.
Kemudian tujuan saya membuat riset ini adalah untuk mengetahui penyebab
terjadinya konflik budaya antara kedua suku tersebut, serta tujuan saya mengangkat
topik ini karena saya berharap dengan mengangkat topik ini pada riset saya, saya
dapat membantu memberikan ilmu atau pembelajaran tentang etnosentrisme
kepada yang lainnya. Sehingga dengan adanya pembelajaran atau riset ini, orang-
orang dapat belajar untuk menghargai satu sama lain. Maka dengan itu, konflik ini
tidak dapat terjadi.
Konflik, miskomunikasi serta antropologi tentunya saling berhubungan,
karena salah satu pemicu terjadinya konflik adalah adanya miskomunikasi dengan
pihak yang satu dengan yang lain. Pihak yang satu dengan yang lain ini tentunya
adalah subjek antropologi yaitu manusia atau agar lebih mudah dipahami, yang
melakukan konflik tersebut adalah manusia. Dengan adanya miskomunikasi antara
pihak satu dengan yang lain tentunya dapat menimbulkan kesalahpahaman. Seperti
yang dikutip dari Shirley Candrawardhani (2022), dengan adanya miskomunikasi
tentunya akan menimbulkan kesalahan memaknai informasi yang diberikan oleh
pengirim pesan kepada penerima pesan. Maka dari itu, ketiga hal tersebut pastinya
saling berkaitan satu sama lain.
METODOLOGI
Sebelum melakukan penelitian, tentunya ada beberapa metode yang perlu
dilakukan. Salah satu metode yang dilakukan adalah wawancara. Dikutip dari Siti
Nur A. (2022) Wawancara adalah aktivitas tanya jawab antara dua orang atau lebih
yang tujuannya untuk menggali informasi dari narasumber. Sedangkan menurut
penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab
dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatkan
tentang suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau
televisi. Setelah membahas mengenai metode wawancara, metode lain yang
selanjutnya akan dibahas adalah observasi.
8. Dikutip dari Rika Pangesti (2021), Observasi adalah proses pemerolehan
data informasi dari tangan pertama, dengan cara melakukan pengamatan. Observasi
dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian dari observasi
sendiri menurut para ahli dalam arti sempit merupakan proses penelitian mengamati
situasi dan kondisi, seperti yang dikutip oleh Sugiyono (2018).
Berdasarkan riset yang telah saya lakukan mengenai topik etnosentrisme,
saya memiliki dua informan. Informan pertama bernama Tri (nama samaran)
dengan usia 18 tahun serta gender yang dimiliki adalah perempuan. Informan kedua
bernama Linda (nama samaran) dengan usia 19 tahun serta gender yang dimiliki
adalah perempuan. Dari riset ini, jenis metode yang saya gunakan adalah metode
penelitian kualitatif. Kemudian metode penelitian kulitatif ini terbagi menjadi dua,
yaitu wawancara serta observasi. Dari metode wawancara tersebut, saya
memberikan beberapa pertanyaan kepada informan.
Pertanyaan tersebut akan saya lampirkan seperti berikut :
a. Kenapa konflik tersebut dapat terjadi?
b. Apa dampak yang terjadi akibat dari konflik tersebut?
c. Bagaimana Langkah dalam mengatasi konflik tersebut?
Kemudian, untuk metode penelitian yang saya gunakan selanjutnya adalah
metode penelitian observasi. Dalam melakukan metode penelitian ini, saya
mengamati konflik yang terjadi antara kedua informan tersebut yaitu Tri dan Linda.
Saya dengan kedua informan tersebut berada pada kelas yang sama, maka dari itu
saya dapat dengan mudah mengamati apakah konflik tersebut terus berlanjut atau
telah usai. Namun, sayangnya konflik etnosentrisme yang terjadi antara keduanya
tidak juga berakhir. Dikarenakan Tri dan Linda bersikeras dan merasa bahwa
masing- masing dari budaya yang mereka miliki lebih baik. Maka dari itu,
walaupun hari ini konflik itu usai, konflik tersebut akan terulang lagi pada esok
hari.
9. ANALISIS PEMBAHASAN
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menangani konflik yang
terjadi akibat perbedaan suku ini. Langkah tersebut seperti saling menghargai satu
sama lain, bersikap toleransi dengan adanya perbedaan antara satu sama lain, dan
juga tidak merasa budaya yang kita miliki lebih baik dari budaya lain
(etnosentrisme). Seperti contohnya Tri, mahasiswa yang berasal dari Jawa
menghargai adat istiadat milik Linda yang berasal dari Minang. Begitu pun
sebaliknya, Linda yang berasal dari Minang juga menghargai adat istiadat Jawa
yang dimiliki oleh Tri.
Kemudian, langkah lain agar konflik tersebut dapat tidak terjadi adalah
dengan memberikan pelajaran kepada anak sedari dini. Seperti mengajarkan anak
untuk hidup saling menghormati akan perbedaan. Dengan mengajarkan anak untuk
saling memahami akan perbedaan, tentunya anak dapat bersikap dengan baik dan
toleran. Lalu, langkah lain yang dapat kita lakukan adalah dengan menengahi
konflik yang terjadi akibat perbedaan tersebut, serta memberikan teguran dan
nasihat kepada mereka.
Berdasarkan dari konflik perbedaan budaya yang terjadi antara Linda dan
Tri, konflik tersebut berhubungan dengan teori komunikasi yang dicetuskan oleh
Harold Laswell. Dalam teori ini, Laswell mengartikan komunikasi adalah suatu
proses menjelaskan siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa (who,
says what, in which channel, to whom and with what effect). Dari teori Laswell
tersebut, dijelaskan bahwa “who” diartikan sebagai “siapa?” atau dapat kita artikan
sebagai komunikator (orang tersebut berbicara kepada siapa). Kemudian, “says
what” diartikan sebagai “berbicara apa?” atau dapat kita artikan sebagai apa yang
dibicarakan oleh komunikator. Lalu, “in which channel” diartikan sebagai dengan
media apa pesan tersebut disampaikan. Selanjutnya, “to whom?” diartikan sebagai
“kepada siapa pesan tersebut ditujukan?”, yang tentunya pesan tersebut ditujukan
kepada komunikan. Terakhir adalah “with what effect?” diartikan sebagai dampak
apa yang terjadi atau ditimbulkan dari pesan tersebut.
Dari teori tersebut, akan saya jelaskan mengapa teori komunikasi Laswell
dapat berhubungan dengan konflik tersebut. Dapat kita lihat “who?” yang dimaksud
atau komunikator dalam konflik ini adalah Tri, mahasiswi yang berasal dari Jawa.
10. Kemudian “says what?” dalam konflik ini adalah ketika Tri mengatakan bahwa
“Orang Minang itu pelit” kepada Linda yang berstatus sebagai mahasiswi yang
berasal dari Sumatera Barat atau Minang. Lalu, pada “in which channel” atau media
yang digunakan Tri untuk menyampaikan pesan tersebut kepada Linda adalah
secara langsung atau tatap muka. Selanjutnya, pada “to whom” atau pesan tersebut
ditujukan untuk siapa. Tentunya pesan tersebut ditujukan kepada Linda. Terakhir
adalah “with what effect” atau dampak yang dihasilkan setelah pesan tersebut
diterima. Dampak yang dihasilkan setelah pesan Tri diterima oleh Linda adalah
munculnya konflik akibat perbedaan budaya.
Teori lain yang berhubungan dengan konflik tersebut adalah teori struktural-
fungsional. Asumsi dasar Teori struktural-fungsional terletak pada konsep tatanan
sosial. Teori ini berasumsi bahwa masyarakat itu statis atau malah seimbang,
dengan masing-masing elemen masyarakat berperan dalam menjaga stabilitas itu
(Ida Bagus wirawan, 2012). Secara makro, teori ini mengkaji perilaku manusia
dalam konteks organisasi (masyarakat) dan bagaimana perilaku tersebut
mempengaruhi keadaan keseimbangan organisasi atau masyarakat. Teori fungsi
struktural telah mempengaruhi perkembangan teori sosiologi hingga saat ini (Pip
Jones, 2009a). Pusat pertumbuhan teori sosial itu sendiri ada di Amerika Serikat
(Peter Burke, 1992). Negara ini juga menjadi tempat runtuhnya teori struktural-
fungsional itu sendiri, yang populer antara tahun 1930-an dan 1960-an.
Teori struktural-fungsional terdapat pada karya Emile Durkheim (Mustafa
Emirbayer, 2008). Berdasarkan pada asumsi utama teori ini adalah asumsi bahwa
masyarakat adalah organisme biologis yang terdiri dari organ-organ yang, saling
bergantung agar organisme ini dapat bertahan hidup. Dapat diartikan manusia
sebagai makhluk sosial saling membutuhkan satu sama lain untuk saling bertahan
hidup. Tentunya sebagai makhluk sosial yang ingin bertahan hidup, masyarakat
tidak dapat membeda- bedakan satu sama lain. Tidak membeda- bedakan suku
maupun ras yang mereka miliki.
Dengan pendekatan fungsional-struktural ini, sosiolog mengharapkan
adanya tatanan sosial dalam masyarakat. Alasan mengapa teori ini dapat berhungan
dengan permasalahan atau konflik diatas karena dari teori tersebut kita melihat
bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi keadaan keseimbangan kelompok atau
11. masyarakat atau dampak apa yang dihasilkan dari konflik tersebut. Dapat kita
artikan, dengan adanya konflik ini pastinya akan memicu keseimbangan yang
terjadi di masyarakat. Contoh dampak dari konflik tersebut adalah kerenggangan
yang terjadi antar budaya, namun dampak yang terjadi dapat lebih parah. Dampak
tersebut berupa perpecahan atau peperangan yang terjadi antar budaya.
Oleh sebab itu, pentingnya tatanan sosial untuk menghindari konflik
tersebut dapat terjadi. Dengan adanya tatanan sosial, tentunya kehidupan pada
masyarakat dapat berjalan dengan baik dan disiplin. Namun, jika konflik itu terus
berlanjut tanpa ada penyelesaian, tentunya konflik tersebut berujung membawa
perpecahan atau peperangan antara kedua budaya tersebut. Seperti yang kita lihat
pada konflik antara Tri dan Linda, awal mula konflik tersebut hanya dilakukan oleh
dua orang yaitu Tri dan Linda. Tri mahasiswa yang berasal dari Jawa itu
mengatakan bahwa “orang Minang itu pelit” kepada Linda yang berstatus sebagai
mahasiswa yang berasal dari Sumatera barat atau Minang.
Linda yang tidak terima pun marah kepada ucapan Tri, hal inilah yang
penyebab konflik tersebut terjadi. Namun apabila konflik budaya yang terjadi
antara Tri dan Linda tersebut terus berlanjut dan tersebar dari mulut ke mulut. Pada
akhirnya konflik tersebut akan meluas hingga kelompok atau masyarakat. Maka
dari itu, pentingnya tatanan sosial dalam masyarakat untuk menghindari konflik
tersebut dapat terjadi.
KESIMPULAN
Antara komunikasi, budaya, dan antropologi tentunya saling berkaitan satu
sama lain. Seperti dijelaskan bahwa komunikasi sebagai proses interaksi yang
terjadi antara manusia dengan manusia lainnya. Kemudian budaya yang dapat
diartikan sebagai kebiasaan atau suatu tindakan yang sering dilakukan, dan
antropologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai manusia pada masyarakat
suku bangsa itu sendiri. Dari ketiga hal tersebut, dapat diartikan manusia atau
subjek antropogi tersebut memiliki kebudayaan atau suatu tindakan yang sering
dilakukan yaitu komunikasi. Kemudian, konflik dan miskomunikasi juga saling
berkaitan antara satu sama lain. Miskomunikasi yang dapat kita artikan sebagai
12. kesalahan dalam mengartikan atau memaknai informasi, oleh sebab itu dengan
adanya miskomunikasi dapat memicu terjadinya konflik antara satu sama lain.
Dari riset ini, konflik tersebut terjadi karena adanya perbedaan budaya satu
sama lain. Riset ini juga menjelaskan langkah- langkah atau upaya dalam
menyelesaikan konflik yang terjadi antara pihak yang satu dengan yang lainnya.
Kemudian, menjelaskan tujuan dari riset ini, yaitu mengetahui penyebab terjadinya
konflik budaya antara kedua suku tersebut, serta tujuan mengangkat topik ini adalah
dapat membantu memberikan ilmu atau pembelajaran tentang etnosentrisme
kepada khalayak. Sehingga dengan adanya pembelajaran atau riset ini, orang- orang
dapat belajar untuk menghargai satu sama lain. Maka dengan itu, konflik ini tidak
dapat terjadi di kemudian hari.
13. DAFTAR PUSTAKA
Abdi, H. (2021). Pengertian Observasi Menurut Para Ahli, Ciri-Ciri, Jenis, dan
Tujuannya. Liputan6.
Aeni, S. . (2022). Wawancara adalah Salah Satu Upaya Mencari Informasi, Ini
Penjelasannya. Katadata.
Candrawardhani, S. (2022). Apa Itu Miskomunikasi? Ini Penyebab, Dampak, dan
Cara Mengatasinya. Kitalulus.
Mawardi, R. A. (2022). Pengertian Antropologi Menurut Para Ahli dan Ruang
Lingkupnya. Detikedu. https://detik.com
Mulachela, H. (2022a). Budaya Adalah Cara Hidup, Begini Penjelasannya.
Katadata.
Mulachela, H. (2022b). Komunikasi Adalah: Definisi, Unsur, dan Tujuannya.
Katadata.
Nugroho, A. C. (2021). Teori Utama Sosiologi Komunikasi (Fungsionalisme
Struktural, Teori Konflik, Interaksi Simbolik). Jurnal Kominfo.
Pangesti, R. (2021). Apa yang Dimaksud Observasi? Ini Tujuan, Manfaat, dan
Jenis- jenisnya. Detik.
Tysara, L. (2021). Pengertian Antropologi adalah Ilmu Tentang Manusia, Ini
Menurut Para Ahli dan Konsepnya. Liputan6.
Utami, S. N. (2023). Pengertian Konflik Menurut Para Ahli. Kompas.