Tiga dokumen tersebut membincangkan tentang kualiti guru yang diharapkan. Dokumen pertama menyarankan bahawa sikap positif seperti jujur dan berdedikasi akan mempengaruhi budaya kerja di sekolah. Dokumen kedua menekankan bahawa guru perlu menjadi profesional dan berkesan dalam pengajaran. Manakala dokumen ketiga menyarankan bahawa untuk cemerlang, guru perlu berfikiran global dan menguasai bidangny
Tiga dokumen tersebut menekankan pentingnya kualiti guru dalam sistem pendidikan. Guru perlu mempunyai sikap profesional seperti jujur dan berdedikasi tinggi, serta sentiasa meningkatkan pengetahuan dan kemahiran mereka. Negara menginginkan guru yang berwibawa dan berkesan dalam mengajar. Untuk kecemerlangan, guru perlu berfikir secara sistematik dan menguasai bidang mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang kualitas guru dan Rancangan Malaysia Ke-10. Ia mendefinisikan kualitas guru dan menyarankan peningkatan kualitas guru baru, menjadikan profesi keguruan pilihan utama, dan memperkuat latihan praktikum. RMK-10 menyarankan insentif untuk menarik dan mempertahankan guru berkualitas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Standard Guru Malaysia (SGM) yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Malaysia;
(2) SGM terdiri dari tiga standar utama yaitu profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran; dan
(3) Lima keperluan utama untuk memastikan kualitas pelatihan guru yaitu kelayakan
Dokumen ini memberikan maklumat tentang Standard Guru Malaysia (SGM) yang dikeluarkan oleh Bahagian Pendidikan Guru, Kementerian Pelajaran Malaysia. SGM merupakan panduan prestasi dan kualiti yang harus dicapai oleh guru di Malaysia berdasarkan tiga standard utama: amalan profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran. Dokumen ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di negara ini.
Standar Guru Malaysia menetapkan kompetensi profesional bagi guru dan persyaratan untuk lembaga pelatihan guru dalam melatih guru agar mencapai kompetensi tersebut. Dokumen ini memberikan panduan kepada semua pihak terkait sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Tiga dokumen tersebut menekankan pentingnya kualiti guru dalam sistem pendidikan. Guru perlu mempunyai sikap profesional seperti jujur dan berdedikasi tinggi, serta sentiasa meningkatkan pengetahuan dan kemahiran mereka. Negara menginginkan guru yang berwibawa dan berkesan dalam mengajar. Untuk kecemerlangan, guru perlu berfikir secara sistematik dan menguasai bidang mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang kualitas guru dan Rancangan Malaysia Ke-10. Ia mendefinisikan kualitas guru dan menyarankan peningkatan kualitas guru baru, menjadikan profesi keguruan pilihan utama, dan memperkuat latihan praktikum. RMK-10 menyarankan insentif untuk menarik dan mempertahankan guru berkualitas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Standard Guru Malaysia (SGM) yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Malaysia;
(2) SGM terdiri dari tiga standar utama yaitu profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran; dan
(3) Lima keperluan utama untuk memastikan kualitas pelatihan guru yaitu kelayakan
Dokumen ini memberikan maklumat tentang Standard Guru Malaysia (SGM) yang dikeluarkan oleh Bahagian Pendidikan Guru, Kementerian Pelajaran Malaysia. SGM merupakan panduan prestasi dan kualiti yang harus dicapai oleh guru di Malaysia berdasarkan tiga standard utama: amalan profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran. Dokumen ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di negara ini.
Standar Guru Malaysia menetapkan kompetensi profesional bagi guru dan persyaratan untuk lembaga pelatihan guru dalam melatih guru agar mencapai kompetensi tersebut. Dokumen ini memberikan panduan kepada semua pihak terkait sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Profesionalisme guru memerlukan kelayakan, motivasi, keterampilan, dan latihan asas. Kelayakan meliputi ijazah dalam pendidikan khas manakala motivasi melibatkan dorongan intrinsik dan ekstrinsik untuk memotivasi murid. Keterampilan penting termasuk etika, sikap, dan teknik pengajaran. Latihan asas seperti kursus perguruan dan pengalaman sekolah memberi pendedahan praktikal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang standar guru Malaysia, kualitas guru, dan pensijilan guru.
2) Terdapat tiga standar guru di Malaysia yaitu nilai profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran.
3) Guru berkualitas adalah guru yang memenuhi kebutuhan murid dalam berbagai aspek seperti pengajaran, pribadi, keahlian, dan pengelolaan.
4)
Dokumen tersebut membahas konsep mengajar sebagai satu profesi. Ia menjelaskan ciri-ciri pekerjaan profesional menurut Lieberman dan juga mendefinisikan konsep perguruan dan keguruan. Dokumen ini juga menggariskan ciri-ciri guru profesional menurut beberapa penulis dan sepuluh sifat penting guru yang berkesan menurut McEwan.
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Pipit Wijaya
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Peningkatan kualitas guru diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional melalui empat kompetensi yaitu pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Peran lembaga pendidikan tenaga kependidikan sangat penting dalam mempersiapkan guru yang profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar. Terdapat tiga poin penting yaitu (1) kriteria profesionalisme guru meliputi kemampuan menguasai materi, mengelola pembelajaran, mengelola kelas, dan lainnya, (2) proses pengembangan profesionalisme guru melalui supervisi dan teknik seperti kunjungan kelas, pertemuan, (3) tujuan pengembangan untuk meningkatkan kual
Dokumen ini berisi tentang tugasan kursus Pengantar Pengajian Profesional bagi program Sarjana Muda Perguruan di Institut Pendidikan Guru Kampus Bahasa Antarabangsa. Pelajar diberi dua tugasan yaitu penulisan akademik tentang usaha Kementerian Pendidikan Malaysia dalam memartabatkan profesi keguruan dan pengurusan grafik berkumpulan tentang pengertian pendidikan dan ciri-ciri guru. Tugasan harus diserahkan pada tanggal yang ditent
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPuspawijaya Putra
Dokumen tersebut membahas tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah melalui manajemen sumber daya manusia. Kunci utamanya adalah pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan secara profesional dan bermutu untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah memiliki peran penting dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja tenaga tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi pengembangan profesi guru yang dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan seperti in-house training, program magang, kemitraan sekolah, belajar jarak jauh, pelatihan berjenjang dan khusus, serta kursus singkat di perguruan tinggi. Selain itu juga dibahas strategi non-pendidikan melalui diskusi masalah pendidikan, seminar, workshop, penelitian, penulisan bahan ajar, pem
Dokumen tersebut membincangkan usaha untuk mempertingkatkan standard guru di Pahang. Ia menyenaraikan pandangan beberapa tokoh tentang sifat guru yang profesional dan berkualiti. Dokumen ini juga memperkenalkan Model Standard Guru Malaysia yang menetapkan tiga domain kompetensi untuk guru, termasuk amalan nilai, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran.
Teks tersebut membahas tentang standar pengajaran profesional guru di Malaysia, kualitas guru, dan isu-isu terkait. Standar pengajaran profesional di Malaysia dikenal sebagai Standard Guru Malaysia (SGM) yang mencakupi tiga aspek utama yaitu nilai profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran. Teks tersebut juga membahas tentang ciri-ciri guru berkualitas seperti menyebarkan ilmu, menjadi teladan
Profesionalisme guru memerlukan kelayakan, motivasi, keterampilan, dan latihan asas. Kelayakan meliputi ijazah dalam pendidikan khas manakala motivasi melibatkan dorongan intrinsik dan ekstrinsik untuk memotivasi murid. Keterampilan penting termasuk etika, sikap, dan teknik pengajaran. Latihan asas seperti kursus perguruan dan pengalaman sekolah memberi pendedahan praktikal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang standar guru Malaysia, kualitas guru, dan pensijilan guru.
2) Terdapat tiga standar guru di Malaysia yaitu nilai profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran.
3) Guru berkualitas adalah guru yang memenuhi kebutuhan murid dalam berbagai aspek seperti pengajaran, pribadi, keahlian, dan pengelolaan.
4)
Dokumen tersebut membahas konsep mengajar sebagai satu profesi. Ia menjelaskan ciri-ciri pekerjaan profesional menurut Lieberman dan juga mendefinisikan konsep perguruan dan keguruan. Dokumen ini juga menggariskan ciri-ciri guru profesional menurut beberapa penulis dan sepuluh sifat penting guru yang berkesan menurut McEwan.
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Pipit Wijaya
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Peningkatan kualitas guru diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional melalui empat kompetensi yaitu pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Peran lembaga pendidikan tenaga kependidikan sangat penting dalam mempersiapkan guru yang profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar. Terdapat tiga poin penting yaitu (1) kriteria profesionalisme guru meliputi kemampuan menguasai materi, mengelola pembelajaran, mengelola kelas, dan lainnya, (2) proses pengembangan profesionalisme guru melalui supervisi dan teknik seperti kunjungan kelas, pertemuan, (3) tujuan pengembangan untuk meningkatkan kual
Dokumen ini berisi tentang tugasan kursus Pengantar Pengajian Profesional bagi program Sarjana Muda Perguruan di Institut Pendidikan Guru Kampus Bahasa Antarabangsa. Pelajar diberi dua tugasan yaitu penulisan akademik tentang usaha Kementerian Pendidikan Malaysia dalam memartabatkan profesi keguruan dan pengurusan grafik berkumpulan tentang pengertian pendidikan dan ciri-ciri guru. Tugasan harus diserahkan pada tanggal yang ditent
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPuspawijaya Putra
Dokumen tersebut membahas tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah melalui manajemen sumber daya manusia. Kunci utamanya adalah pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan secara profesional dan bermutu untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah memiliki peran penting dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja tenaga tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi pengembangan profesi guru yang dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan seperti in-house training, program magang, kemitraan sekolah, belajar jarak jauh, pelatihan berjenjang dan khusus, serta kursus singkat di perguruan tinggi. Selain itu juga dibahas strategi non-pendidikan melalui diskusi masalah pendidikan, seminar, workshop, penelitian, penulisan bahan ajar, pem
Dokumen tersebut membincangkan usaha untuk mempertingkatkan standard guru di Pahang. Ia menyenaraikan pandangan beberapa tokoh tentang sifat guru yang profesional dan berkualiti. Dokumen ini juga memperkenalkan Model Standard Guru Malaysia yang menetapkan tiga domain kompetensi untuk guru, termasuk amalan nilai, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran.
Teks tersebut membahas tentang standar pengajaran profesional guru di Malaysia, kualitas guru, dan isu-isu terkait. Standar pengajaran profesional di Malaysia dikenal sebagai Standard Guru Malaysia (SGM) yang mencakupi tiga aspek utama yaitu nilai profesionalisme, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran. Teks tersebut juga membahas tentang ciri-ciri guru berkualitas seperti menyebarkan ilmu, menjadi teladan
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogi. Kompetensi pedagogi adalah kemampuan guru yang berkaitan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran. Guru perlu memahami kompetensi pedagogi agar dapat menemukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik. Kompetensi pedagogi guru abad 21 penting karena peran guru sudah tid
Ringkasan dokumen tersebut adalah pelatihan calon kepala madrasah yang mencakup materi kepemimpinan pembelajaran, supervisi guru, manajemen, dan kewirausahaan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi calon kepala madrasah dalam memimpin madrasah.
Bab ini membahas rencana tindakan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika melalui optimalisasi peran kepala sekolah dalam supervisi akademik. Kepala sekolah perlu memberdayakan guru dalam persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran agar kualitas pembelajaran dapat terpelihara dan ditinjaukan. Dengan meningkatkan kualitas pembelajaran diharapkan hasil belaj
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri guru impian dalam 3 kalimat. Pertama, guru impian harus menjadi pendidik (murabbi, mu'allim, mu'addib) yang mendidik siswa secara holistik melalui pengetahuan dan akhlak. Kedua, guru harus mengajar secara kreatif dan inovatif serta menyadari tanggung jawabnya. Ketiga, guru diharapkan menjadi teladan bagi menanamkan nilai-nil
Dokumen tersebut membahas tentang cabaran profesi keguruan, termasuk meningkatkan kualitas sekolah, pengurusan perubahan, dan perubahan dalam pendidikan seperti globalisasi pendidikan. Dokumen tersebut juga membahas tentang ciri-ciri pengajaran yang efektif dari segi perancangan, pelaksanaan, dan penilaian serta hubungan antara budaya dan iklim sekolah berkualiti.
KURSUS:
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM SEMESTER 2 SESI 2021/2022
TUGASAN:
CIRI-CIRI GURU IMPIAN
NAMA PENSYARAH:
PROF. DATO' IR. DR. RIZA ATIQ BIN ORANG KAYA RAHMAT
DISEDIAKAN OLEH:
MUHAMMAD ARIFIN BIN SAPUAN (A175886)
Dokumen tersebut membahas mengenai cabaran profesi keguruan, termasuk meningkatkan kualitas sekolah, pengajaran yang efektif, dan hubungan antara budaya sekolah dan sekolah berkualitas.
Dokumen tersebut membahas tentang cabaran profesi keguruan, termasuk meningkatkan kualitas sekolah, pengajaran yang efektif, dan pentingnya budaya sekolah yang mendukung. Dokumen tersebut juga memberikan contoh program untuk meningkatkan prestasi budaya sekolah.
Dokumen tersebut membincangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan prestasi pelajar dalam matematik. Antara faktor utama yang dinyatakan ialah kepercayaan diri pelajar, penglibatan pelajar dalam pembelajaran, persekitaran pembelajaran, dan persepsi pelajar terhadap pengajaran dan penilaian matematik. Dokumen ini juga menyentuh mengenai amalan pengajaran tradisional yang kurang memenuhi keperluan pelajar
K1 bincangkan jurang pencapaian matematik murid sekolah rendah atau sekolah m...zahjannanti
Dokumen tersebut membandingkan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian matematik pelajar di bandar dan luar bandar. Ia menyentuh tentang perbezaan infrastruktur dan sumber, pengaruh budaya, sosioekonomi, dan gender terhadap keputusan pelajar dalam pelajaran matematik.
Kepercayaan pelajar terhadap pembelajaran matematikzahjannanti
Dokumen ini membahas tentang kepercayaan pelajar terhadap pembelajaran matematik, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan pelajar seperti struktur pengetahuan, kemampuan pembelajaran, persepsi terhadap penilaian, dan amalan pembelajaran di kelas. Dokumen ini juga mengidentifikasi beberapa masalah dalam pembelajaran matematik seperti kurangnya penggunaan pendekatan aktif dan bahan belajar yang relevan den
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepercayaan guru terhadap matematik dan beberapa isu terkait kurikulum matematik.
2. Isu-isu yang dibahas antara lain kurangnya kepercayaan diri guru, kelemahan metode pengajaran, guru tidak berlatar belakang matematik, penggunaan ICT, dan fokus pada kandungan kurikulum.
3. Beberapa solusi yang dikemukakan adalah meningkatkan penget
Tahap pengetahuan pedagogi isi kandungan (PPIK) yang rendah di kalangan guru, terutamanya guru bukan opsyen mata pelajaran, menjadi isu utama dalam pendidikan di Malaysia. Kajian menunjukkan PPIK guru masih berada pada tahap sederhana atau rendah, dan pengalaman guru tidak selari dengan peningkatan PPIK. Sistem pendidikan guru perlu dipertingkatkan untuk memastikan guru baru mempunyai kemahiran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. “…seseorang guru yang mempunyai sikap terpuji seperti
jujur, minat, sanggup berkorban dan kesetiaan akan
mempengaruhi budaya kerjanya di sekolah. Daripada
minat dan sikap yang positif terhadap kerjaya ini jugalah
seseorang guru akan berusaha untuk terus maju dan terus
belajar bagi meningkatkan pengetahuan dan kemahiran
profesional mereka…”
Datin Asariah Mior Shaharuddin (2008)
2
3. “We want teachers who are professionals, can teach
effectively, and are true educators”.
Dato’ Seri Hishammudin Tun Hussein (2005)
“…untuk cemerlang, guru perlu berfikiran global, bertindak
secara sistematik dan efektif, menguasai bidangnya,
mengamalkan etika profesion keguruan dan berpandangan
jauh”. Dato’ Haji Alimuddin Haji Mohd. Dom(2008)
3
5. Huruf G – Guru yang dihasratkan oleh negara.
Tiga Lingkaran Kecil Bertindan – Tiga aspek
kompetensi yang perlu dikuasai oleh guru.
Lingkaran Besar Putih – Keperluan utama yang
disediakan oleh agensi dan institusi latihan perguruan
bagi menyokong dan membantu guru mencapai Standard.
Lingkaran Besar – Asas penentuan Standard dan
Keperluan.
Glob – Kualiti guru bertaraf dunia yang
dipertanggungjawab membangunkan modal insan
berminda kelas pertama.
5
6. Standard
Asas
Penentuan
Standard &
Keperluan
Keperluan
S1 : Amalan Nilai Profesionalisme
Keguruan
S2 : Pengetahuan dan Kefahaman
S3 : Kemahiran Pengajaran &
Pembelajaran
•Misi Nasional
•Falsafah Pendidikan Kebangsaan
•Falsafah Pendidikan Guru
•Tatasusila Profesion Keguruan
•Etika Kerja Kementerian Pelajaran
Malaysia
K1 : Kelayakan Masuk Program Latihan
Perguruan
K2 : Latihan, Pentaksiran dan Penilaian
K3 : Kolaborasi
K4 : Infrastruktur & Infostruktur
K5 : Jaminan Kualiti
Modal
Insan
Unggul
Guru
Kompeten
6
7. Agenda utama Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM) dan
Kementerian Pengajian Tinggi (KPT).
Membangunkan sistem pendidikan bertaraf dunia mengikut
acuan Malaysia.
Kompetensi profesional yang patut dicapai oleh setiap guru.
Keperluan yang patut dicapai oleh setiap guru.
Keperluan yang patut disediakan oleh agensi dan IPG.
Selaras dengan Pelan Induk Pembangunan Pendidikan
(PIPP) memartabatkan profesion keguruan.
7
8. Guru perlu mempunyai tahap amalan nilai profesionalisme
keguruan, pengetahuan dan kefaham, serta kemahiran
pengajaran dan pembelajaran (P&P).
Agensi dan institusi latihan perguruan patut menyediakan
keperluan yang jelas dan lengkap.
KPM berusaha untuk melonjakkan kecemerlangan institusi
pendidikan guru.
SGM menggariskan kriteria dan standard guru selaras
dengan Kerangka Kelayakan Malaysia (KKM).
8
9. Mengenal pasti tahap kompetensi profesional guru dalam
aspek amalan nilai profesionalisme keguruan, pengetahuan
dan kefahaman, serta kemahiran P&P.
Mengenal pasti tahap penyediaan dan pelaksanaan
keperluan latihan oleh agensi dan institusi latihan
perguruan bagi menjamin tahap kompetensi guru yang
ditetapkan tercapai.
9
10. 10
DOMAIN DIRI
Merujuk kepada pegangan nilai
diri guru yang sedia ada dan patut
dikembangkan bagi mencapai
matlamat sistem pendidikan
negara.
16. Guru patut mengetahui dan memahami :
1. Falsafah, matlamat dan objektif pendidikan yang
menjadi teras dalam pelaksanaan pengajaran dan
pembelajaran (P&P).
2. Falsafah, matlamat, objektif kurikulum dan
kokurikulum, hasil pembelajaran dan keperluan P&P
bagi mata pelajaran dan keperluan.
3. Kandungan mata pelajaran yang diajar.
4. Kandungan ilmu pendidikan.
16
17. 5. Teknologi maklumat dan Komunikasi (TMK), media
dan sumber.
6. Strategi untuk mewujudkan persekitaran
pembelajaran yang kondusif.
7. Kaedah pentaksiran & penilaian dan penyelidikan
tindakan untuk menambah baik amalan pengajaran
dan pembelajaran.
8. Potensi murid dan cara mengembangkannya secara
menyeluruh dan bersepadu.
17
18. 1. Kemahiran menyediakan perancangan P&P
berdasarkan sukatan pelajaran dan takwim dengan
mengambil kira perbezaan kebolehan, pengetahuan
sedia ada, serta jangkaan pencapaian murid.
2. Kemahiran melaksanakan P&P dengan menggunakan
pelbagai pendekatan, kaedah dan teknik serta
mengintegrasikan kemahiran berfikir, kemahiran TMK,
kemahiran pemudah cara dan kemahiran mentaksir
dan menilai.
18
19. 3. Kemahiran memantau, mentaksir dan menilai
keberkesanan P&P bertujuan menambah baik
pengajaran guru dan pencapaian murid.
4. Kemahiran mengurus bilik darjah, melibatkan
pengurusan hubungan kemanusiaan, masa, ruang
dan sumber untuk mencapai pembelajaran yang
bermakna dan berkesan.
19
28. Definisi
a) Jemaaah nazir sekolah: Kualiti adalah sifat
kecemerlangan yang dikehendaki oleh sesuatu
barang atau perkhidmatan
b) Darling Harmmond(2000) : Guru yang berkualiti
mempunyai kelulusan yang tinggi
c) Wayne & Youngs ( 2003) : Guru yang mampu
memberi impak kepada pencapaian pelajar
28
29. • Laporan organization for economic Cooperation and
Development (OECD)(1994) :
Isi pelajaran
Kemahiran
pedagogi
refleksi
Empati dan
komitmen
Kompetensi
pengurusan
29
30. Dapatlah disimpulkan bahawa:
Bagi menghasilkan pendidikan bertaraf dunia,
ciri - ciri guru yang berkualiti adalah guru
yang memenuhi keperluan pelajar dalam
pelbagai aspek sama ada dari segi
pengajaran dan pembelajaran, sahsiah,
kemahiran, kepakaran dan pengurusan .
30
31. Kepentingan Kualiti dalam pendidikan
a) Sasaran jangka panjang KPM melalui pelan
induk pembangunan pendidikan ( 2006 - 2010
) adalah menjadikan sekolah kebangsaan
sebagai pusat kecemerlangan pendidikan dari
segi kualiti guru.
b) Pada 2010, 100% guru berwatak pendidik (
Bahagian Perancangan Dasar dan
Penyelidikan Dasar Pendidikan, 2006,p.84)
31
32. Ciri -Ciri Guru yang Berkualiti
Penyebar
ilmu
Pembentukan
nilai
Pengamal
budaya ilmu
Kemahiran
Profesional
Pengajaran
Efektif
32
33. Bertindak sebagai penyebar ilmu
a) Ragbir Kaur 9 2007) ; fungsi guru adalah mendidik
pelajar dalam pelbagai pengetahuan dan kemahiran
dalam kurikulum sekolah.
b) Guru harus memiliki sifat amanah, ikhlas,dedikasi,
komited dan sanggup berkorban masa dan tenaga
bagi menyampaikan ilmu.
33
35. Bertindak sebagai pengamal budaya ilmu
Menurut Ragbir Kaur (2007) ,Guru perlu
mempraktikkan budaya ilmu seperti :
a) Membaca
b) Berfikir
c) Memerhati
d) Berkarya
e) Bersumbang saran
f) Mencari pengalaman baru
35
36. Sambungan….
• Budaya ilmu dalam kalangan guru
mahupun pelajar adalah sejajar dengan
salah satu matlamat falsafah pendidikan
kebangsaan : melahirkan generasi yang
mencintai ilmu pengetahuan dan
seterusnya menjadi teras dalam amalan
pendidikan seumur hidup
36
37. Mengamalkan pengajaran efektif
•Mok Soon Sang ( 2007), menyatakan ciri - ciri
pengajaran efektif adalah seperti berikut:
Pengajaran
efektif
Penilaian
pengajaran
Pelaksanaan
pengajaran
Perancangan
pengajaran
37
38. Cohn ( 1987) : mengenal pasti objektif
pengajaran, membuat refleksi dan
menggunakan kaedah pengajaran yang
bersesuaian
Mok Soon Sang ( 2002) : guru berperanan
dalam menganalisis objektif dan
kandungan, menentukan keperluan
pelaksanaan
Yap, Wan, dan Ismail ( 1985) dalam kertas
kerja oleh Profesor Dr. Saedah Siraj :
Penilaian dalam PdP adalah aktiviti untuk
mendapatkan maklumat yang berguna bagi
menentukan pencapaian objektif PdP.
38
39. AKAUNTABILITI GURU
Akauntabiliti guru bermaksud
bertanggungjawab kepada seseorang atau
bertanggungjawab terhadap sesuatu, jadi
konteks keguruan akauntabiliti boleh
dirumuskan sebagai bertanggungjawab
terhadap profesionalisme keguruan
39
40. Bidang tugas
1.Bidang pekerjaan : akauntabiliti terhadap kurikulum yang ditugaskan
untuk dilaksanakan.
2.Sekolah : akauntabiliti terhadap kemajuan dan perkembangan sekolah.
3.Tingkah laku kendiri : guru harus mempunyai sifat-sifat yang terpuji yang
boleh diteladani oleh murid-murid
4.Murid : akauntabiliti terhadap taraf pencapaian, kemajuan serta kelakuan
murid-muridnya.
5.Profesion : bertanggungjawab meningkatkan imej profesion keguruan
dengan memberi perkhidmatan yang bermutu tinggi.
40
41. AKAUNTABILITI GURU TERHADAP NEGARA
1. Menjalankan tugas menyebarkan cita dan matlamat FPK dan
Rukun Negara dengan jelas.
2. Mendidik anak bangsa menjadi warganegara yang taat setia,
bertanggungjawab serta berguna.
3. Memenuhi tanggungjawab sebagai seorang rakyat Malaysia yang
proaktif dan bersepadu.
4. Mengeratkan persefahaman dan berkerjasama dengan ikhlas
dalam kalangan guru serta ibu bapa muridnya.
5. Memberi sumbangan kepada masyarakat dan negara.
6. Bersopan santun dan bertingkah laku dalam segala aktiviti
sosial.
41
42. AKAUNTABILITI GURU TERHADAP PROGRAM
PENDIDIKAN
1. Membaca dan memahami selengkapnya
tentang ilmu pengetahuan yang diajarnya.
2. Menyertai seminar untuk meningkatkan tahap
pengajaran.
3. Merancang dan melaksanakan strategi
pengajaran yang menyeluruh.
4. Mengajar dengan menggunakan fakta yang
betul
42
43. AKAUNTABILITI GURU TERHADAP PELAJAR
DAN IBU BAPA
1. Menjalankan tugas dengan penuh dedikasi
seperti mematuhi masa.
2. Mengutamakan kebajikan murid daripada
diri sendiri.
3. Bersikap adil terhadap semua pelajar
tanpa diskriminasi.
4. Menjadi contoh teladan yang baik kepada
murid-murid.
43
44. Akauntabiliti guru terhadap diri
sendiri
1. Menjaga kesihatan rohani dan jasmani.
2. Bijak dalam menguruskan kewangan.
3. Melengkapkan diri dengan ilmu
pengetahuan serta ilmu-ilmu semasa.
4. Mengisi masa lapang secara berhemah
seperti bersukan.
44
45. KAJIAN MENGENAI PEMBENTUKKAN
KUALITI GURU
Carlson, Lee dan Schroll(2004), telah mengkaji
indikator pengukuran kualiti guru. Berikut
merupakan pemboleh ubah yang terlibat
pembentukkan kualiti guru :
a) Pengalaman
b) Pentauliahan
c) Efikasi kendiri
d) Aktiviti Profesional
45
46. Pengalaman Pengalaman mengajar
1.Pentauliahan Tahap pensijilan, bilangan bidang yang
ditauliahkan dan ijazah tertinggi
2.Efikasi kendiri Persepsi guru terhadap kemahiran guru, penilaian
kendiri , kepercayaan guru
Woolfolk& Hoy(1990): guru yang berefikasi rendah
cenderung menetapkan kawalan displin serta
amalan ganjaran - hukuman bagi memastikan
pelajar berminat belajar
3.Aktiviti profesional Bilangan jurnal profesional yang dibaca, bilangan
persatuan profesional yang disertai dan kekerapan
rakan sejawat bertanya bagi mendapatkan khimat
nasihat
46
47. KAJIAN MENGENAI PEMBENTUKKAN
KUALITI GURU
Kajian oleh Brownell et. Al(2008) proses
pembentukkan kualiti guru berlaku melalui :
a) Kepercayaan guru
b) Pengetahuan pedagogi
c) Pengetahuan pedagogi kandungan
d) Keberkesanan amalan pengajaran
e) Memastikan pemilihan guru yang terbaik
47
48. KE ARAH PENINGKATAN KUALITI GURU
a) Pelaksanaan program praktikum
b) Program pembangunan insan guru
c) Penambahbaikkan proses pemilihan
dan pengambilan pelajar program
PISMP
48
49. PENINGKATAN TAHAP KUALITI
GURU BAGI TIGA FASA PRAKTIKUM
• Kajian yang dibuat oleh IPG (2009) mendapati
pelaksanaan praktikum secara berturutan selama tiga
semester akan melahirkan guru yang berkualiti. Dasar ini
bertepatan dengan hasrat negara bagi melahirkan guru
yang berkualiti melalui peningkatan kualiti latihan
praktikum dengan memanjangkan tempoh praktikum
dalam Rancangan Malaysia ke 10( Unit Perancangan
Ekonomi, 2010).
49
51. ISU PENDIDIKAN
(a) Upsr bocor
(b) Isu profesionalisme guru Permasalahan
Dasar MMI memberi reaksi berbeza daripada
guru sehingga NUTP bertindak bagi mengatasi
isu ini
Sains
Bahasa ingerris
51
53. (C ) Beban tugas guru
Isu ini selalu disuarakan oleh kesatuan guru.
Terdapat hampir 100 tugas guru yang
disenaraikan terpaksa dilakukan oleh seorang
guru dalam satu tempoh penggal
sekolah.majoriti tugas yang membebankan
adalah kerana terdapat banyak pelaksanaan
tugas guru yang perlu menggunakan aplikasi
capaian internet.
53
54. Kesan daripada beban tugas guru
Tugas hakiki guru terabai
Kesihatan guru terjejas
Guru tidak bersemangat untuk mengajar
54
58. Cadangan serta
Penambahbaikan
Meningkatkan
motivasi kerja guru
di sekolah
berbentuk ganjaran
kenaikan gaji dan
kenaikan gred
Memperhalusi
dan mengkaji
semula setiap
tugas yang
diberikan
Penubuhan
Jawatankuasa Khas
Bagi Menangani Isu
Beban Tugas Guru
(JPMIBTG)
Pertambahan
kakitangan
Pembantu Tadbir
Mengurangkan bilangan
ujian dan pelaksanaan
peperiksaan setara di
sekolah.
Menyediakan garis
panduan
penglibatan guru
dalam aktiviti
anjuran KPM
Mengkaji nisbah
guru dan pelajar
utnuk
mengurangkan
beban guru.
58
60. 60
Pensijilan
• Pemberian sijil kepada seseorang / pihak kerana
telah mencapai piawai & syarat yang ditetapkan bagi
membuktikan barangan yang dikeluarkan berkualiti.
(Kamus Dewan Edisi Ke-4)
Guru
• Pengajar, pendidik / pengasuh
• Pembimbing dalam proses pembelajaran
Pensijilan
Guru
• Pemberian sijil kepada seorang guru yang telah
mencapai syarat yang ditetapkan oleh kerajaan dan
merupakan guru yang berkualiti
DEFINISI
61. 61
Sumber : Portal EMIS ( Sehingga 31 Disember 2014 )
Peringkat Lelaki Perempuan Jumlah
Rendah 71523 166550 238073
Menengah 55076 126671 181747
Jumlah 126599 293221 419820
62. 62
SYARAT KEMASUKAN KE PROFESION
PERGURUAN
Lepasan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM)
Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia
(STPM)
Matrikulasi
63. 63
MATLAMAT KURSUS
PERGURUAN
Menghasilkan insan guru yang berwibawa dalam aspek :
Sahsiah
Ilmu pengetahuan
Kemahiran ikhtisas
Amalan nilai-nilai murni
Nilai keguruan selaras dengan Falsafah Pendidikan
Kebangsaan, Falsafah Pendidikan Guru
Perkembangan Teknologi
66. 66
Seramai 5000 mahasiswa UPSI
berdemo untuk mendapatkan jaminan
yang sama dengan penempatan GSTT
Sumber : Utusan Malaysia (3 November 2011)
67. 67
Kementerian Pelajaran telah menyerap 7,079
GSTT ke jawatan tetap di seluruh negara selepas
menawarkan peluang mengikuti kursus DPLI
dalam bidang perguruan di Institut Pendidikan
Guru Malaysia dan IPTA terpilih.
7,000 lepasan ISMP belum ditawarkan tempat
menyebabkan ada dalam kalangan mereka
menganggur kerana sukar mendapatkan
pekerjaan sesuai.
Berita Harian (20 Disember 2011)
68. 68
CADANGAN
Sistem KPLI
dan DPLI
diperkemas
bagi
memastikan
pelajar betul-
betul berminat
untuk menjadi
seorang guru
yang bukan
sekadar
memerlukan
kerjaya
Kementerian
Pelajaran
hendaklah
mengeluarkan
unjuran yang
lebih tepat dan
telus agar pihak
universiti dapat
menyediakan
jumlah graduan
yang mencukupi.
70. 70
Guru yang tidak mempunyai kelayakan sijil
atau major dalam mata pelajaran yang diajar
• Guru ini dikehendaki mengajar subjek bukan
bidang setelah mendapat penempatan.
• Mengikut kekosongan guru subjek yang
terlibat.
• Guru mengalami masalah untuk mengajar
subjek yang bukan bidang.
73. 73
LANGKAH
MENGATASI
• Unjuran kekosongan penempatan guru perlu
mendapat kerjasama antara KPM dengan IPT.
• Mengkaji semula umur persaraan bagi pegawai
kerajaan untuk memberikan peluang kepada guru
yang baru.
• Mengkaji semula penempatan guru mengikut
opsyen untuk mengelakkan lebihan guru.
74. 74
Kementerian Pendidikan Malaysia telah melakukan
pelbagai perkara untuk memartabatkan profession
perguruan. Antaranya memberi pengiktirafan kepada
Institut Perguruan Sultan Idris dan menaikkan tarafnya
Kepada Universiti Pendidikan Sultan Idris pada
1 Mei 1997. Profession perguruan adalah merupakan
profesion yang sangat mulia kerana merekalah yang
membawa kunci kepada keberhasilan sistem pendidikan
negara kita. Jasa dan sumbangan yang diberikan
pendidik untuk melahirkan masyarakat yang berilmu
tidak harus dipandang enteng oleh masyarakat. Usaha
Kementerian Pendidikan untuk memartabatkan profession
ini perlu dipandang tinggi. Tanpa guru, siapalah kita
hari ini.