Ringkasan dokumen tersebut adalah pelatihan calon kepala madrasah yang mencakup materi kepemimpinan pembelajaran, supervisi guru, manajemen, dan kewirausahaan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi calon kepala madrasah dalam memimpin madrasah.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. 1
1
(Kepemimpinan pembelajaran, Supervisi Guru dan tenaga
kependidikan, Manajerial, kewirausahaan)
Pelatihan Calon Kepala Madrasah Angkatan - 1
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan
BADAN LITBANG DAN DIKLAT
KEMENTERIAN AGAMA RI
2021
Oleh:
Widyaiswara Pusdiklat Teknis
PENDALAMAN
MATERI
2. 2
1. Mempelajari materi secara
mandiri
2. Mendiskusikan materi dengan
pimpinan dan teman sejawat
madrasah
3. Mendiskusikan materi dengan
narasumber dan sesama
peserta secara online
4. Menyusun peta konsep dan
resume materi
SKEMA PELATIHAN
APA
KEGIATAN
PESERTA
?
1. Peta konsep
2. Resume materi
(masing-masing
min 1 lembar) …
TAGIHAN
(Kepemimpinan
pembelajaran, Supervisi
Guru dan tenaga
kependidikan, Manajerial,
kewirausahaan)
3. 3
Sebagai pemimpin pembelajaran, kepala sekolah yang harus
memastikan semua guru mendapat dan menerapkan hasil
pelatihan. Termasuk menyediakan kebutuhan pembelajaran aktif
dan budaya baca, serta menciptakan keterbukaan, dan pelibatan
masyarakat dalam peningkatan kualitas sekolah
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
Kepemimpinan pembelajaran adalah kepemimpinan yang
menekankan pada komponen-komponen yang terkait erat
dengan pembelajaran, meliputi kurikulum, proses belajar
mengajar, penilaian, pengembangan guru, layanan prima dalam
pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah
4. 4
Kepemimpinan Pembelajaran Akan
Berjalan Dengan Baik Apabila
Didukung
1. figur kepala sekolah yang mampu berpikir,
bersikap, dan bertindak sebagai pemimpin
pembelajaran,
2. Kultur pembelajaran yang dikembangkan
melalui pembangunan komunitas belajar di
sekolah, dan
3. Sistem/struktur yang utuh dan benar. Perilaku
kepala sekolah (pemimpin pembelajaran),
guru, dan karyawan berkontribusi sangat
5. 5
1. Memberikan layanan prima kepada semua siswa agar mereka
mampu mengembangkan potensi, bakat, minat dan
kebutuhannya.
2. Memfasilitasi pembelajaran agar siswa prestasi belajar
meningkat, kepuasan belajar semakin tinggi, motivasi belajar
semakin tinggi, keingintahuan terwujudkan, kreativitas
terpenuhi,inovasi terealisir, jiwa kewirausahaan terbentuk, dan
kesadaran untuk belajar sepanjang hayat
Tujuan Kepemimpinan
Pembelajaran
6. 6
Komponen Pemimpim Pembelajaran
1. Merumuskan dan mengartikulasikan tujuan pembelajaran
2. Mengarahkan dan membimbing pengembangan kurikulum
3. Membimbing pengembangan dan perbaikan proses belajar mengajar (PBM)
4. Mengevaluasi kinerja guru dan mengembangannya
5. Membangun komunitas pembelajaran
6. Menerapkan kepemimpinan visioner dan situasional
7. Melayani siswa dengan prima
8. Melakukan perbaikan secara terus menerus
9. Menerapkan karakteristik kepala sekolah efektif
10. Membangun Warga Sekolah agar Pro-perubahan
11. Membangun teamwork yang kompak
12. Memberi contoh dan menginspirasi warga sekolah
7. 7
7 Langkah kepemimpinan pembelajaran
1. Menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas
2. Menjadi Nara sumber bagi staf
3. Menciptakan Budaya dan iklim sekolah yang kondusif bagi
pembelajaran
4. Mengkomunikasikan visi dan misi sekolah ke staf
5. Mengkondisikan staf untuk mencapai cita-cita profesional tinggi.
6. Mengembangkan kemampuan profesional guru
7. Bersikap positif terhadap siswa, staf, dan orang tua.
8. 8
SUPERVISI GURU DAN TK
Supervisi Guru/Supervisi akademik
merupakan serangkaian kegiatan membantu
guru mengembangkan kemampuannya dalam
mengelola proses pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan kompetensi paedagogik
dan profesional, yang muaranya Kepada
peningkatan mutululusan pesertadidik
(Glickman:2007).
1. Praktis
2.
Sistematis
3. Objektif
4. Realistis
5.
6. Konstruktif
7. Kooperatif
8. Kekeluargaan
9. Demokratis
10. Aktif
11. Humanis
12. Berkesinambungan
13. Terpadu
14. Komprehensif
PRINSIP
SUPERVISI
AKADEMIK
11. 11
SUPERVISI MANAJERIAL
Supervisi adalah kegiatan
profesional yang dilakukan oleh
pengawas Sekolah dalam
rangka membantu kepala
Sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya guna
meningkatkan mutu dan
efektivitas penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran.
Supervisi manajerial adalah
supervisi yang berkenaan dengan
aspek pengelolaan sekolah
(madrasah) yang terkait langsung
dengan peningkatan efisiensi dan
efektivitas sekolah (madrasah)
yang mencakup perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan,
penilaian, pengembangan
kompetensi sumberdaya manusia
(SDM) kependidikan dan
sumberdaya lainnya.
12. 12
PRINSIP PENGAWAS
1.Tidak otoriter.
2. Harmonis.
3. Berkesinambungan
4. Demokratis.
5. Integral
6. Komprehensif
7. Konstruktif
8. Obyektif
METODE SUPERVISI
1.Monitoring dan
evaluasi
2.Refleksi dan FGD
3.Metode Delphi
4.Workshop.
TEKNIK SUPERVISI
A. Individual
B. Kelompok.
14. 14
KEWIRAUSAHAAN
Karakteristik Wirausahawan yang paling utama adalah sifat personal :
1. Percaya diri:
tahu dimana ia berada, tahu kemana ia menuju, tahu bagaimana
metodenya serta mau dan mampu untuk mencapainya
2. Optimis: berpikir dan besikap positif dengan keyakinan akan
berhasil
3. Mandiri: tidak tergantung pada orang lain
15. 15
1. Visioner; sikap hidupnya yang dinamis
mendambakan kemajuan diri.
2. Peka: mudah mengamati perubahan
lingkungan sekitar dan menangkapnya
sebagai peluang (sumber ide)
3. Kreatif; cepat menemukan gagasan-
gagasan baru
Karakter sosial wirausahawan
16. 16
1. Leadership: berjiwa kepemimpinan,
bertanggungjawab penuh pada bidangnya,
tidak suka intervensi kebidang lain.
2. Teacheable: dapat belajar dari orang lain,
terbuka terhadap kritik dan siap memperbaiki
diri
3. Komunikatif: gampang bergaul dan
membentuk jaringan kerja
Wirausahawan adalah seorang
organisatoris
17. 17
Implementasi nilai-nilai kewirausahaan di
lembaga pendidikan bukan berati dagang.
Banyak orang yang salah mengartikan kata
“mewirausahakan lembaga pendidikan” dengan
menaikkan tarif dan menerapkan pungutan
pada setiap layanan.
Tugas sekolah adalah melayani proses
pembelajaran bukan sebagai makelar yang
pelayanan harus dinilai dengan uang
18. 18
Mewirausahakan lingkungan sekolah
berarti perubahan mental para aktivis
pendidikan, agar mereka memiliki karakter
seorang wirausahawan yang kreatif,
inovatif, disiplin, ulet, proaktif terhadap
perubahan, berwawasan ke depan dan
sebagainya
19. 19
Jika Kepala sekolah, para guru, pegawai
administrasi dan juga, siswa-i, menerapkan:
1. nilai-nilai (jujur, kerja keras, disiplin, murah
hati, suka berbagi, saling menolong.)
2. sifat-sifat unggul (kreatif, inovatif dan
kompetitif dll )
kewirausahaan dalam menjalankan tugas-
tugasnya, Maka
akan dapat meningkatkan kinerja dan daya
saing sekolah
20. 20
Pembangunan pendidikan nasional
dimaksudkan untuk penerapan metodologi
pendidikan akhlak mulia dan karakter
bangsa termasuk karakter wirausaha.
Realita di lapangan, sistem pembelajaran
saat ini belum sepenuhnya secara efektif
membangun peserta didik memiliki akhlak
mulia dan karakter bangsa termasuk
karakter wirausaha.
21. 21
1. Menanamkan pendidikan kewirausahaan ke dlm
semua mapel bahan ajar, ekskul, pengemb diri,
2. Mengembangkan kurdik yg memberikan muatan
pend kewirausahaan yg mampu meningkatkan
pemahaman ttg kewirausahaan, menumbuhkan
karakter dan ketrampilan/skill berwirausaha,
3. Menumbuhkan budaya berwirausaha di
lingkungan madrasah.
Untuk menanggulangi
22. 22
Kompetensi Kewirausahaan
1
• Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah/madrasah.
2
• Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah
sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
3
• Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
4
• Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
5
• Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta
didik.