Dokumen tersebut membahas tentang K3 dan ketenagakerjaan. Termasuk tujuan, keuntungan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan K3 serta perbedaan antara dasar hukum dan dasar umum K3. Tujuan K3 adalah untuk menjaga keselamatan pekerja, sedangkan faktor yang mempengaruhi antara lain lingkungan kerja dan desain peralatan yang tidak sesuai. Ada juga perbedaan pengaturan hukum K3 berdas
PP no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3djidanbp
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja melalui SMK3 telah berkembang di berbagai negara baik melalui pedoman maupun standar. Untuk memberikan keseragaman bagi setiap perusahaan dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja - SMK3 pada tahun 2012 kemarin pemerintah mengeluarkan Peraturan yang tertuang dalam PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja - SMK3.
Untuk Konsultasi hubungi :
SIEN Consultants
YOYO SUBAGYO / 08159767636, 021-70619908
PP no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3djidanbp
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja melalui SMK3 telah berkembang di berbagai negara baik melalui pedoman maupun standar. Untuk memberikan keseragaman bagi setiap perusahaan dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja - SMK3 pada tahun 2012 kemarin pemerintah mengeluarkan Peraturan yang tertuang dalam PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja - SMK3.
Untuk Konsultasi hubungi :
SIEN Consultants
YOYO SUBAGYO / 08159767636, 021-70619908
A. Kesimpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
B. Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
Sistem Komputer adalah kumpulan perangkat-perangkat komputer yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk melakukan proses pengolahan data, sehingga dapat menghasilkan informasi yang diharapkan oleh penggunanya.
Apa Itu MCCB?
MCCB adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, sebagai pengaman terjadinya hubung singkat short circuit dan beban lebih overload agar tidak terjadinya kerusakan pada motor listrik maupun kebakaran yang disebabkan oleh short circuit yang selalu menimbulkan bunga api.
MCCB biasanya digunakan oleh industri karena MCCB hanya untuk pengaman listrik 3 phase, dan motor listrik industri juga menggunakan listrik 3 phase.
Persyaratan Umum Instalasi Listrik,
Ketika Instalasi Listrik bermasalah apa dampaknya?
Peralatan listrik atau elektroknik bisa rusak
Manusia atau hewan bisa kesetrum listrik
Mengakibatkan kebakaran.
Pertama adalah tipe Tembok atau wall mounted panel ini biasanya diletakan ditembok atau ditempelkan pada tembok biasanya ukuran panel ini relatif kecil.
Kedua adalah tipe Standing atau berdiri, tipe panel ini sering dipakai di industri untuk panel listrik distribusi, panel ini biasanya berdiri dan berukuran besar setinggi manusia minimal.
Tipe Box Panel Listrik,
Pertama adalah tipe Tembok atau wall mounted panel ini biasanya diletakan ditembok atau ditempelkan pada tembok biasanya ukuran panel ini relatif kecil.
Kedua adalah tipe Standing atau berdiri, tipe panel ini sering dipakai di industri untuk panel listrik distribusi, panel ini biasanya berdiri dan berukuran besar setinggi manusia minimal.
Sensor Strain Gauge:
Strain Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan atau berat pada suatu objek. Strain gage mamanfaatkan sifat konduktansi elektrik. Gaya yang diberikan pada suatu benda logam (material ferrit / konduktif), selain menimbulkan deformasi bentuk fisik juga menimbulkan perubahan sifat resistansi elektrik benda tersebut. Dengan menempelkan jenis material tersebut pada suatu benda uji (specimen) menggunakan suatu perekat yang isolatif terhadap arus listrik, maka material tadi akan menghasilkan adanya perubahan resistansi yang nilainya sebanding terhadap deformasi bentuknya.
Ejaan Bahasa Indonesia sangat dibutuhkan untuk Karya Ilmiah karena dalam keberadaannya
itu mempermudah dalam menemukan apa yang diinginkan
Kasus 1 :
Referensi : “Lidah Buaya Sebagai Antiseptik”
Lidah buaya kaya akan manfaat dan khasiat bagi kesehatan maupun obat. Tanaman ini
mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat untuk kesehatan maupun sebagai obat seperti
Mannans Asetat, Polymannans, Antrakuinon dan berbagai Lektin membuat.
http://misterogr.blogspot.com/2016/08/karya-tulis-ilmiah-lidah-buaya-sebagai.html
yang disebutkan disini adalah Lidah Buaya yang memiliki berbagai keuntungan untuk kesehatan
karena terkandung berbagai zat yang menguntungkan bagi kesehatan
Kontrol PID pertama dikembangkan pada tahun 1911 oleh Elmer Sperry.
Pada Tahun 1933 Taylor Instrumental Company (TIC) menggunakan pengontrol pneumatic pertama dengan menggunakan kontrol proporsional yang dapat diatur. Beberapa tahun kemudian, ditemukan formula untuk menghilangkan error steady state pada kontrol proporsional dengan cara menggunakan kontrol integral dan penggabungan kedua kontrol ini disebut Kontrol Proporsional-Integral.
Pada tahun 1940 TIC mengembangkan PID Control pertama pada PID dengan menambahkan kontrol derivative yang mana dapat mengurangi isu overshoot yang di timbulkan oleh kontroler proporsional.
Pada Tahun 1942 Ziegler and Nichols memperkenalkan tuning rule yang dapat di gunakan oleh para praktisi agar mendapatkan konstanta/ parameter PID dengan tepat.
Dan pertengahan tahun 1950, PID controller secara luas mulai dikenalkan dan digunakan pada industri.
KABEL LISTRIK
NYA
Dalam instalasi rumah digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.
NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup.
Sensor Capasitive Construction
Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan konsep kapasitif. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan energi listrik yang dapat disimpan oleh sensor akibat perubahan jarak lempeng, perubahan luas penampang dan perubahan volume dielektrikan sensor kapasitif tersebut.
Sensor kapasitif terdiri dari dua komponen utama dua plat sebagai elektrode yaitu sensing elektrode dan referense elektrode.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
1. K3 DAN KETENAGAKERJAAN
1) Tujuan K3 adalah untuk menjaga keselamatan pekerja teknis dan lapangan
untuk meminimalisir resiko yang akan terjadi disaat bekerja.
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996, Pasal 1 butir 1
menjelaskan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa
disebut dengan Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara
keseluruhan, yaitu seperti nilai tanggung jawab, struktur organisasi, prosedur, proses,
perencanaan, pelaksanaan dan berbagai macam sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan kualitas kerja, penerapan dari perencanaan yang telah di susun, hingga pada
sebuah hasil atau pencapaian perusahaan, termasuk pula pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna tercitpanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
2) Keuntungan tentang penerapan K3 adalah meminimalisir kejadian yang
mengancam keselamatan pekerja teknis dan lapangan dalam bekerja.
Kompetensi Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diperlukan untuk
melindungi tenaga kerja dari faktor bahaya yang mungkin timbul, dan
meminimalkan risiko kerugian dialami oleh perusahaan. Sesuai ketentuan Undang-
Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, setiap perusahaan wajib
melaksanakan upaya K3 untuk melindungi keselamatan tenaga kerja dan sarana
produksi. Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang K3 yang
profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi
dan melaksanakan program-program K3 dalam tempat kerja, sehingga diperlukan
pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM K3.
Untuk memenuhi tuntutan dunia usaha, baik di dalam negeri maupun di tingkat
global, diperlukan standar kompetensi bagi SDM K3 yang diakui baik nasional
maupun internasional, sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja di bidang K3
dari luar negeri. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan
acuan untuk mengukur kemampuan kerja yang meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan
persyaratan jabatan yang ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2. 3) Faktor yang mempengaruhi K3
Tujuan Penerapan K3 pada dasarnya adalah untuk mencari dan mengungkapkan kelemahan
yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian
secara cermat dilakukan atau tidak.
Menurut Mangkunegara (2000), tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
4) Termasuk berbahaya seperti: Rancangan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan
sehingga terjadi salah konsep dll.
Kondisi berbahaya seperti : penopang atap bangunan yang rentan akan patah dan
termakan rayap sehingga terjadi pergeseran rangka atap dan kemungkinan terjadinya
reruntuhan
5) Substansi keberadaan K3 adalah dengan menganggak seluruh teknik dan alat pendukung
keselamatan akan mencegah kejadian yang tidak terduga bagi pekerja teknis dan lapangan.
Sehingga timbul rasa aman selama bekerja.
6) Perbedaan antara Substansi Dasar Hukum K3 dan Dasar Umum K3
Dasar Hukum K3, Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atas adalah sesuai dengan
sektor/bidang usaha. Misalnya, UU No. 13 Tahun 1992 tentang Perkerataapian, UU No. 14
Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), UU No. 15 Tahun 1992 tentang
Penerbangan beserta peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya. Selain sekor perhubungan di
atas, regulasi yang berkaitan dengan K3 juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti
pertambangan, konstruksi, pertanian, industri manufaktur (pabrik), perikanan, dan lain-lain.
Di era globalisasi saat ini, pembangunan nasional sangat erat dengan perkembangan isu-isu
global seperti: Hak-hak Asasi Manusia (HAM), lingkungan hidup, kemiskinan, dan buruh.
Persaingan global
3. Tidak hanya sebatas kualitas barang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa
Banyak perusahaan multinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara
bersangkutan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup. Juga kepekaan
terhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin. Karena itu bukan mustahil jika ada
perusahaan yang peduli terhadap K3, menempatkan ini pada urutan pertama sebagai syarat
investasi.
Dasar Umum K3: K3 merupakan suatu aspek yang sangat penting diterapkan bagi segala
macam perusahaan, dimana hal tersebut juga telah termaktub aturannya didalam UU
Ketenagakerjaan tepatnya di UU Nomor 13 Tahun 2003, pasal 87.