Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
3. Pengertian
Jual-beli menurut syariat agama ialah kesepakatan
tukar-menukar benda untukmemiliki benda tersebut
selamanya. Melakukan jual-beli dibenarkan, sesuai
dengan firman Allah Swt. berikut ini:
Artinya:”... dan Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba...”(Q.S. al-Baqarah/2: 275).
Apabila jual-beli itu menyangkut suatu barang yang
sangat besar nilainya,dan agar tidak terjadi
kekurangan di belakang hari, al-Qur’ãn menyarankan
agar dicatat, dan ada saksi, lihatlah penjelasan ini
pada Q.S. al-Baqarah/2: 282.
4. Jual beli tidak dapat dihindarkan dari unsur-
unsur berikut :
Kegiatan tukar menukar barang
Dilakukan secra sukarela, tidak ada paksaan
Barang yang ditukarkan memiliki manfaat
Barang yang diperjualbelikan merupakan milik
pribadi
Barang dapat diserah terimakan
5. Dalil Perintah Jual Beli
Dalil yang menerangkan bahwa jual beli itu
hukumnya halal, ada di surat Al-Baqarah Ayat
198.
Dalil yang menerangkan bahwa hukum jual beli
itu bebas dari riba, ada di surat Al-Baqarah ayat
275.
Dalil yang menerangkan bahwa jual beli yang
tidak tunai, hendaknya ditulis atau dicatat. Ada di
surat Al-Baqarah ayat 282.
Dalil yang menerangkan bahwa jual beli tidak
boleh dilakukan secara batil, karena hasil jual
beli digunakan untuk kebutuhan hidup. Ada di
surat An-Nisa ayat 29.
6. Syarat dan Rukun Jual Beli
Syarat adalah
kegiatan yang
harus dipenuhi
sebelum
kegiatan jual beli.
Rukun adalah
kegiatan yang
harus dilakukan
saat melakukan
transaksi jual
beli.
7. Syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam Islam
tentang jual-beli adalah sebagai berikut :
1) Penjual dan pembelinya haruslah:
a) ballig,
b) berakal sehat,
c) atas kehendak sendiri,
d) bukan orang ter-hajru.
8. 2) Uang dan barangnya haruslah:
a) halal dan suci. Haram menjual arak dan bangkai,
begitu juga babi dan berhala, termasuk lemak bangkai
tersebut;
b) bermanfaat. Membeli barang-barang yang tidak
bermanfaat sama dengan menyia-nyiakan harta atau
pemboros.
c) Keadaan barang dapat diserahterimakan. Tidak sah
menjual barang yang tidak dapat diserahterimakan.
Contohnya, menjual ikan dalam laut atau barang yang
sedang dijadikan jaminan sebab semua itu mengandung
tipu daya.
d) Keadaan barang diketahui oleh penjual dan pembeli.
e) Milik sendiri,
9. 3) Ijab Qobul
Seperti pernyataan penjual (Ijab):
“Saya jual barang ini dengan harga sekian.”
Pernyataan pembeli (Qabul):
“Baiklah saya beli.”
Dengan demikian, berarti jual-beli itu berlangsung
suka sama suka. Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya jual-beli itu hanya sah jika suka
sama suka.” (HR. Ibnu Hibban)
10. Syarat Ijab Qabul
Dilakukan atas kehendak sendiri,
Dilakukan secara langsung,
Dilakukan secara bersambung,
Tidak digantungkan sesuatu yang
lain,
Tidak ada batasan waktu.
12. A. Berdasarkan Kehalalan :
1. Jual beli dengan barang yang
halal
2. Jual beli dengan proses yang
benar, atas dasar sukarela,
kontan, dan setara dalam nilai.
13. B. Jual Beli yang Terlarang
1. Terlarang karena barangnya
2. Terlarang karena prosesnya, seperti :
penipuan, barangnya fiktif (tidak ada), dan
lelang.
3. Jual beli dengan cara sentuhan,
4. Jual beli dengan tukang tawar,
5. Membeli barang yang sudah dibeli,
6. Jual beli untuk menyempitkan pasar,
7. Membeli barang untuk ditimbun,
8. Memjual sesuatu yang berguna, tapi
dijadikan alat maksiat.
14. Hikmah Jual Beli
Dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia,
Dapat membuka peluang pekerjaan,
Dapat mengerakkan ekonomi umat islam.
15. KhiyārPengertian
Khiyār
Khiyār adalah bebas memutuskan antara
meneruskan jual-beli atau
membatalkannya.
Islam memperbolehkan melakukan
khiyār karena jual-beli haruslah
berdasarkan suka sama suka, tanpa ada
unsur paksaan sedikit pun.
Penjual berhak mempertahankan harga
barang dagangannya, sebaliknya
pembeli berhak menawar atas dasar
kualitas barang yangdiyakininya.
16. Macam-macam Khiyar
a) Khiyār Majelis, adalah selama penjual dan pembeli masih berada di tempat
berlangsungnya transaksi/tawar-menawar, keduanya berhak memutuskan
meneruskan atau membatalkan jual-beli. Rasulullah SAW. bersabda,
“Dua orang yang berjual-beli, boleh memilih akan meneruskan atau tidak selama
keduanya belum berpisah.” (HR.Bukhari dan Muslim).
b) Khiyār Syarat, adalah khiyar yang dijadikan syarat dalam jual-beli. Misalnya
penjual mengatakan, “Saya jual barang ini dengan harga sekian dengan
syarat khiyar tiga hari.” Maksudnya penjual memberi batas waktu kepada
pembeli untuk memutuskan jadi tidaknya pembelian tersebut dalam waktu tiga
hari. Apabila pembeli mengiyakan, status barang tersebut sementara waktu
(dalam masa khiyār) tidak ada pemiliknya. Artinya, si penjual tidak berhak
menawarkan kepada orang lain lagi. Namun, jika akhirnya pembeli
memutuskan tidak jadi, barang tersebut menjadi hak penjual kembali.
Rasulullah SAW. bersabda kepada seorang lelaki,
c) Khiyār Aibi, ditentukan dengan ada tidaknya cacat pada suatu barang.
17. Hikmah Khiyar
Untuk membuktikan dan memperjelas adanya
kerelaan dari pihak yang terikat dengan
perjanjian
Untuk menghindarkan terjadinya penipuan
Untuk menjamin kejujuran antara penjual dan
pembeli
18. c. Riba
1) Pengertian Ribā
Ribā adalah bunga uang atau nilai lebih atas
penukaran barang. Hal ini sering terjadi dalam
pertukaran bahan makanan, perak, emas, dan
pinjam-meminjam. Ribā, apa pun bentuknya,
dalam
syariat Islam hukumnya haram.
19. 2) Macam-Macam Ribā
a) Ribā Faḍli, adalah pertukaran barang sejenis
yang tidak sama timbangannya. Misalnya, cincin
emas 22 karat seberat 10 gram ditukar dengan
emas 22 karat namun seberat 11 gram.
Kelebihannya itulah yang termasuk riba.
b) Ribā Qorḍi, adalah pinjammeminjamdengan
syarat memberi kelebihan saat
mengembalikannya. Misal si A bersedia
meminjami si B uang sebesar Rp100.000,00 asal
si B bersedia mengembalikannya sebesar
Rp115.000,00. Bunga pinjaman itulah yang
disebut riba.
20. c) Ribā Yādi, adalah akad jual-beli barang
sejenis dan sama timbangannya, namun
penjual dan pembeli berpisah sebelum
melakukan serah terima. Seperti penjualan
kacang, ketela yang masih di dalam tanah.
d) Ribā Nasi’ah, adalah akad jual-beli dengan
penyerahan barang beberapa waktu
kemudian. Misalnya, membeli buah-buahan
yang masih kecil-kecil di pohonnya, kemudian
diserahkan setelah besar-besar atau setelah
layak
23. Syirkah
Secara bahasa, kata syirkah (perseroan)
berarti mencampurkan dua bagian atau lebih
sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara
bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Menurut istilah, syirkah adalah suatu akad
yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang
bersepakat untuk melakukan suatu usaha
dengan tujuan memperoleh keuntungan.
24. b. Macam-Macam Syirkah
Syirkah ‘inān adalah syirkah antara dua pihak
atau lebih yang masing- masing memberi
kontribusi kerja (amal) dan modal (mal). Syirkah
ini hukumnya boleh.
Syirkah ‘abdān adalah syirkah antara dua pihak
atau lebih yang masing-masing hanya
memberikan kontribusi kerja (amal), tanpa
kontribusi modal (amal). Konstribusi kerja itu
dapat berupa kerja pikiran (seperti penulis
naskah) ataupunkerja fisik (seperti tukang batu).
Syirkah ini juga disebut syirkah ‘amal.
25.
26. D. Perbankan
1. Pengertian Perbankan
Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang
bergerak
dalam menghimpun dana masyarakat dan
disalurkannya
kembali dengan menggunakan sistem bunga.
Dengan demikian, hakikat dan tujuan bank ialah
untuk
membantu masyarakat yang memerlukan, baik
dalam
menyimpan maupun meminjamkan, baik berupa
uang
atau barang berharga lainnya dengan imbalan
bunga
27. 2. macam-macam bank
Bank umum, yang termasuk jenis bank umum
adalah BRI, BNI, BTN, MANDIRI, dan lainnya.
Jenis bank umum menerapkan sistem bunga.
Bank islam, yang termasuk jenis bank islam
adalah bank syariah, bank muamalat, BPR
syariah. Jenis bank ini tidak menerapkan
sistem bunga.
28. E. Asuransi
Asuransi berasal dari bahasa Belanda,
assurantie
yang artinya pertanggungan, perlindungan,
keamanan, ketenangan atau bebas
dari perasaan takut.
Asuransi hukum syuhbat, artinya belum jelas
halal dan haramnya karena tidak ada dalil
yang jelas.
29. Macam macam asuransi
Asuransi kesehatan
Asuransi pendidikan
Asuransi kecelakaan kerja
Asuransi properti
Asuransi jiwa
30. D. Hikmah Prinsip dan Praktik
Ekonomi dalam Islam
Dapat mewujudkan kesejahteraan umat
Dapat mengangkat ekonomi umat islam
menjadi umat yang kuat
Terhindar dari praktik riba
Dapat memperoleh pahala dan dicintai oleh
Allah swt