Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
Penjelasan mengenai apa itu alat kontrasepsi, apa manfaatnya, hingga jenis kontrasepsi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Download this file: http://adf.ly/OLY5D
Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah (Prof, Dr. Rustam Mochtar, MPH)
Letak bayi sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas panggul/simfisis), menurut dr. Dddy Ario K, dkk
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terendah janin. (Manuaba, I.B.G. 2008. Hal: 116)
Letak sungsang adalah dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (daerah pintu atas panggul/ simpisis ). (Saifuddin. 2002. Hal: 520).
Presentase bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya. (Prawirohardjo, S. 2010. Hal: 588)
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis (Manuab,1998).
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai berikut :
1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki.
3. Letak lutut.
4. Letak kaki.
Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih banyak dibandingkan dengan primigravida.
B. Etiologi
Adapun penyebab letak sungang yaitu :
1. Prematuritas karena bentuk rahim relative kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala anak relative besar.
2. Kelainan bentuk kepala seperti hiydrocepalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
3. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur).
4. Gemeli (kehamilan ganda).
5. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
6. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.
7. Panggul sempit, walaupun panggul sempit sebagai sebab letak sunsang masih di sangsikan oleh berbagai penulis.
8. Janin sedah lama mati.
9. Sebab yang tidak diketahui.
C. Klasifikasi
1. Letak bokong (Frank Breech). Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas (75 %).
2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong kaki sempurna / lipat kejang ).
Letak Sungsang tidak sempurna (incomplete Breech) adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari :
• Kadua kaki : Letak kaki sempurna.
• Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna.
• Kedua lutut : Letak lutut sempurna.
• Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna.
Posisi boko
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
Penjelasan mengenai apa itu alat kontrasepsi, apa manfaatnya, hingga jenis kontrasepsi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Download this file: http://adf.ly/OLY5D
Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah (Prof, Dr. Rustam Mochtar, MPH)
Letak bayi sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas panggul/simfisis), menurut dr. Dddy Ario K, dkk
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terendah janin. (Manuaba, I.B.G. 2008. Hal: 116)
Letak sungsang adalah dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (daerah pintu atas panggul/ simpisis ). (Saifuddin. 2002. Hal: 520).
Presentase bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya. (Prawirohardjo, S. 2010. Hal: 588)
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis (Manuab,1998).
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai berikut :
1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki.
3. Letak lutut.
4. Letak kaki.
Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih banyak dibandingkan dengan primigravida.
B. Etiologi
Adapun penyebab letak sungang yaitu :
1. Prematuritas karena bentuk rahim relative kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala anak relative besar.
2. Kelainan bentuk kepala seperti hiydrocepalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
3. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur).
4. Gemeli (kehamilan ganda).
5. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
6. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.
7. Panggul sempit, walaupun panggul sempit sebagai sebab letak sunsang masih di sangsikan oleh berbagai penulis.
8. Janin sedah lama mati.
9. Sebab yang tidak diketahui.
C. Klasifikasi
1. Letak bokong (Frank Breech). Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas (75 %).
2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong kaki sempurna / lipat kejang ).
Letak Sungsang tidak sempurna (incomplete Breech) adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari :
• Kadua kaki : Letak kaki sempurna.
• Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna.
• Kedua lutut : Letak lutut sempurna.
• Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna.
Posisi boko
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. Lampiran
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEHNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
JOB SHEEET PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
N0 KEGIATAN
A Menyiapkan alat
1 Baki beralas
2 Bak spuit steril
3 Spuit steril 5 cc dan 1cc/2,5 cc
3. 9 Bengkok
10 Kom Bertutup
11 Sarung tangan
12 Daftar / buku suntikan
13 Sampiran bila perlu
4. 14
Tempat sampah khusus : medis,non
medis,tempat jarum,tempat spuit
15 Larutan klorin 0,5 %
5. 16 Chucing
B Menyiapkan pasien
1 Membawa alat kedekat pasien
2
Orang tua diberitahu tentang tindakan yg akan
dilakukan
2 Memasang sampiran bila perlu
C Persiapan Petugas :
1 Cuci Tangan
D Pelaksanaan
1 Melakukan pemeriksaan fisik
6. 2 Memakai sarung tangan kanan dan kiri
3 Melakukan pengecekan vaksin
4 Mengambil spuit dan meletakkan di bak spuit
5 Memegang ampul antar ibu jari dan jari tengah
Jari telunjuk menekan ujung leher ampul
6
7. 7
Mengambil gergaji ampul dan gergaji lehernya
sampai ampul terlepas secara melingkar
8
Membersihkan leher ampul dengan kapas yang
telah dibasahi dengan air
9
Melilitkan plastik/kasa pada leher ampul
dengan erat
10
Mematahkan ampul vaksin pada lehernya
dengan hati-hati
11 Membuka flakon dengan gergaji ampul
12
Menyedot pelarut kedalam semprit dan
membuang ampul pelarut
13
Membersihkan tutup flakon dengan kapas basah
dan masukkan pelarut dalam vaksin campak
14
Memasukkan pelarut ke flakon dan membuang
spuit
15
Mengocok vaksin sampai benar-benar
tercampur
16 Mengambil spuit 1cc / 2,5 cc dan mengisi udara
17 Memasukkan udara 0,6 cc dalam flakon
8. 18 Menghisap 0,6 cc vaksin kedalam semprit
19
Semprit ditegak luruskan keatas untuk melihat
gelembung udara apabila ada, gelembung udara
diketok-ketok pelan sehingga gelembung naik
keatas,lalu dorong pinston agar udara keluar.
20 Mengatur Posisi Bayi
21
Antiseptik kulit dan jepitlah lengan yang akan
disuntik dengan jari-jari tangan kiri
22
Masukkan jarum kedalam kulit yang dijepit
dengan sudut kira-kira 45 ° terhadap lengan (
1/3 bagian lengan atas) secara subkutan
(spuit 2,5 cc) atau 90 ° (spuit 1 cc)
23
Menarik pinston sedikit untuk meyakinkan
bahwa jarum tidak mengenai pembuluh darah
24
Menekan pinstonnya perlahan-lahan sebanyak
0,5 cc
25
Mencabut jarum dan usaplah bekas suntikan
dengan kapas alcohol
26 Pasien dirapikan
9. 27
Alat-alat dibereskan , membuang bahan habis
pakai ke tempat sampahdan merendam alat-alat
kelarutan klorin 0,5%
28 Mencuci tangan
29
Mendokumentasikan dalam catatan dan
beritahukan jadwal kembali