SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
KELOMPOK 3
KETUA : IDHAM KHOLIQ
ANGGOTA :
BELLA JULIA
CHERRYN PM
DELSI FEBRIANI
FEGITA RAHAYU P
PSIKODIAGNOSTIK II
OBSERVASI
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Observasi Tidak si
stematik
Observasi sistema
tik/terstruktur
Observasi
Obstrusif
Observasi Unob
strusif
Observasi eksperim
ental/laboratory
Observasi Natu
ral
Observasi Partisi
pan
Observasi Non Par
tisipan
Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan d
engan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam sit
uasi sedemikian rupa, untuk mengetahui apakah perilaku ya
ng muncul benar-benar disebabkan oleh faktor yang telah
dikendalikan sebelumnya.
Pengertian Observasi Eksperimental
Ciri-ciri Observasi eksperimental/laborato
rium
• Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga observee tidak tahu
maksud yang sebenarnya dari observasi
•Observer membuat catatan-catatan dengan teliti mengenai cara
-cara observee mengadakan aksi reaksi.
•Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat sera
gam atau berbeda
•Observasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi p
erilaku
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
1. kesempatan bagi observer untuk mengamati sifat-sifat tertentu
yang sangat jarang sekali muncul dalam keadaan normal semisal ke
beranian, ataupun reaksi terhadap frustasi
2. Peneliti mudah untuk membandingkan antara 1 orang dengan orang
yang lain karen ada kontrol yang kuat
3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku telah dikontrol se
hingga tinggal 1 atau 2 faktor yang diamati dari satu karya observ
asi dapat memunculkan banyak pengetahuan daripada observer na
tural yang dilakukan dalam waktu yang lama.
Kekurangan :
1. Memakan waktu dalam membuat situasi terlihat sedemikian rupa a
gar observee tidak mengetahui bahwa dirinya sedang di observasi
2. Sangat bergantung pada kemampuan observer terutama dalam hal
ketelitian dan kecekatan dalam mencatat hal-hal spontanitas yang
dihasilkan observee
Contoh observasi eksperimental/Laboratory
Misalnya seorang anak ingin diketahui reaksi dan sikapnya terhadap
lingkungan pergaulannya, akan diobservasi pada lingkungan sosial yan
g sudah direncanakan. untuk mengetahui sebab-sebab seorang anak
yang agresif, ia dimasukkan ke dalam ruangan main yang sudah tersu
sun sedemikian rupa (misalnya ruangan yang ada bermacam-macam
boneka/mainan) sehingga reaksi-reaksi dan perubahan-perubahan ya
ng akan diperlihatkan anak timbul karena rangsangan-rangsangan kh
usus dari linmgkungannya. Dengan demikian dalam observasi terkon
trol ini dilakukan manipulasi terhadap tingkah laku tertentu.
Observasi yang dilakukan pada lingkungan alamiah sub
jek, tanpa adanya upaya untuk melakukan kontrol atau
direncanakan manipulasi terhadap perilaku subjek
Pengertian Observasi Natural
Kelebihan :
1. perilaku yang dimunculkan subyek tidak dibuat-buat atau
terjadi secara alamiah;
Kekurangan :
1. Waktu yang digunakan cukup lama
Kelebihan dan Kekurangan
Contoh observasi natural
Misalnya observasi yang dilakukan terhadap kehidupan seseo
rang dari jam sekian sampai jam sekian, apa saja yang dilakuk
an, misalnya yang behubungan dengan perkembangan tertent
u dilihat dari aspek kepribadiannya. Hal ini bisa dilakukan di
mana saja, di rumah, di kebun, atau di sekolah.
Observasi Sistematik adalah observasi yang
diselenggarakan dengan menentukan secara sistematik
faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan
kategorinya. Dengan kata lain wiayah materi observasi
telah dibatasi secara tegas sesuai dengan masalah dan
tujuan penelitian. Umumnya observasi sistematik
dilakukan dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu
agar terkumpul data sebanyak mungkin, maka observasi
ini memerlukan lebih dari seorang observer dan bilamana
dimungkinkan dilengkapi pula dengan penggunaan alat
pencatat mekanik (elektronik) meskipun ditinjau dari sudut
pembiayaan yang biasanya cukup mahal.
.
Pengertian Observaasi sistematik
Contoh Observasi sistematik
misalnya guru yang sedang mngamati anak-anak menanam bunga.
Disini sebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat kate
gori-kategori yang akan diamati, misalnya tentang: kerajinan, kesi
apan, kedisiplinan, ketangkasan, kerjasama dan kebersihan. Kemu
dian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid
dalam menanam bunga
Kelebihan dan kekurangan Observasi sistematik
Kelebihan
1. Tujuan / tema yang aka
n di observasi tersusun
secara jelas
2. Umumnya observasi sist
ematik dilakukan dalam
jangka waktu pendek
kekurangan
1. Membutuhkan waktu ya
ng cukup lama jika han
ya satu observer
2. Membutuhkan alat-alat
tertentu seperti lembar
observasi
Pengertian observasi non sistematik
Observasi Non-sistematik adalah observasi yang
dilakukan tanpa terlebih dahulu mempersiapkan dan
membatasi kerangka yang akan diamati.
Contoh Observasi non sistematik
Kalau observasi non-sistematik maka guru tidak
membuat kategori-kategori diatas, tetapi
langsung mengamati anak yang sedang menanam
bunga.
Kelebihan dan kekurangan Observasi non sistematik
Kelebihan
• Umumnya observasi sistematik dilakukan dalam ja
ngka waktu pendek.
• Tidak Membutuhkan alat-alat tertentu seperti lem
bar observasi
Kekurangan
•Tujuan / tema yang akan di observasi tidak t
ersusun secara jelas.
Pengertian Observasi Partisipan
Yaitu observasi yang melibatkan observer secara langsung dala
m kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak se
bagai observee, artinya peneliti merupakan bagian dari kelomp
ok yang ditelitinya. Suatu observasi disebut observasi partisip
an jika orang yang rnengadakan observasi (observer) turut amb
il bagian dalam perikehidupan observee. Jenis teknik observasi
partisipan umumnya digunakan orang untuk penelitian yang bers
ifat eksploratif.
Ciri-ciri Observasi Partisipan
• Observer turut ambil bagian & ikut serta dalam kegiat
an yang dilakukan oleh subyek yang diselidiki.
• Observer sbg pelaku atau peserta.
• Bentuk ini pada dasarnya timbul sebagai usaha untuk
mengatasi kelemahan dari observasi non-partisipan.
Contoh Observasi partisipan
Dalam suatu perusahaan peneliti dapat berperan sebagai karya
wan. Ia dapat mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam b
ekerja, bagaimana semangat keduanya, bagaimana hubungan sa
tu karyawan dengan karyawan lainnya, hubungan antara karyaw
an dengan supervisor dan pimpinan, keluhan dalam pekerjaan d
an lain sebagainya.
Kelebihan dan kekurangan observasi partisipan
Kelemahan
• terdapat sebagian kejadian yang tidak mungkin diamati secara langs
ung dan hanya dapat diperoleh informasinya melalui surat menyurat
atau wawancara pribadi, seperti kejadian-kejadian yang berhubunga
n dengan kehidupan pribadi individu
• terdapat sebagian kejadian yang tidak mungkin diamati secara langs
ung dan hanya dapat diperoleh informasinya melalui surat menyurat
atau wawancara pribadi, seperti kejadian-kejadian yang berhubunga
n dengan kehidupan pribadi individu
• Ada juga yang masih dianggap sebagai kelemahan dalam observasi pa
rtisipasi ialah interpretasi peneliti dalam menggambarkan hasil peng
amatan. Karena peneliti barada bersama dengan para informan, mak
a peneliti dituntut untuk reflektif dan mampu menjauhkan diri dari
kekerdilan interpretasi, ketidaklengkapan observasi yang ada dalam
struktur yang diamati.
Kelebihan dan kekurangan observasi partisipan
Kelebihan
1. Menyajikan media obyek secara nyata tanpa manipulasi
2. Mudah pelaksaanya
3. Data yang dikumpulkan dari teknik observasi ini cenderung mempu
nyai keandalan yang tinggi karena langsung dari sumbernya
4. Melalui observasi, pengamat dapat mengidentifikasikan dan meng
gambarkan lingkungan fisik dari kegiatan penelitian yang berlangs
ung
5. Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konteks yang a
kan diteliti
6. Memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada
pembuktian dan mempertahankan pilihan untuk mendekati permas
alahan secara induktif
7. Mendapatkan informasi yang tidak disadari oleh subjek peneltiian
8. Mendapatkan data-data yang tidak terungkap melalui wawancara
Pengertian Observasi non partisipan
Yaitu observer tidak diambil bagian secara langsung di
dalam situasi kehidupan yang diobservasi, tetapi dapa
t dikatakan sebagai penonton, jadi tidak sebagai pema
in. Hal ini peneliti berada di luar subyek yang diamati
dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka la
kukan. Dengan demikian peneliti akan lebih leluasa me
ngamati kemunculan tingkah laku tersebut.
Ciri-ciri Non - Partisipan
• observer tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan.
• Observer berlaku sebagai penonton.
Contoh Observasi non Partisipan
Dalam suatu pusat belanja, peneliti dapat mengamati bagaiman
a perilaku pembeli terhadap barang-barang. Barang-barang apa
saja yang paling diminati pembeli saat itu. Peneliti mencatat me
nganalisis dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang
perilaku pembeli, dan barang-barang apa saja yang paling dimin
ati pembeli.
Kelebihan dan kekurangan observasi nonpartisipan
Kelemahan
• Terbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang bersangku
tan.
• Observer akan bertingkah laku tidak wajar/dibuat-buat jika t
ahu bahwa dirinya sedang di observasi
• Pengumpulan data dengan observasi non partisipan ini tidak ak
an mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada ti
ngkat makna. Makna adalah nilai-nilai di balik perilaku yang ta
mpak, yang terucapkan dan yang tertulis
Kelebihan
• Metode ini sebagai pelengkap metode lain
• Kejadian yang serempak dapat diamati dan dicatat secara seremp
ak pula dengan memperbanyak observer.
Pengertian Observasi unobstrusif
Observasi unobtrusive biasa disebut sebagai
unobtrusive measures-unobtrusive methods non
reactive methods merupakan observasi yang tidak
mengubah perilaku natural observee. Observasi
jenis ini dapat dilakukan dengan menggunakan
bantuan alat ataupun menyembunyikan identitas
sebagai observer.
Unobtrusive: Tulisan dan rekman audio visual,
materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku,
arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di
musium, isi dari buku-buku diperpustakaan,
observasi sederhana, dll
Ciri-ciri Observasi unobstrusif
1. Dalam melakukan observasi kehaddiran observer tidak dikete
haui sama sekali oleh observee/objek yang diamati
2. Tujuan : apapun yang dilakukan oleh peneliti tidak mengganggu
/mempengaruhi sikap dan perilaku subjek yang diamati
3. Media yang digunakan : kaca tak tembus pandang, teropong ja
rak jauh, alat perekam khusus
Kelebihan dan kekurangan observasi unbostrusif
Kelebihan :
•Tidak mengubah perilaku natural subjek.
•Dapat dilakukan dengan alat ataupun menyembunyikan identitas s
ebagai observer.
Kekurangan :
•Dalam memgumpulkan informasi dan membuat kesimpulan terkada
ng company recordtidak menyediakan data yang dapat digunakan o
leh konsultan.
•Tetap menimbulkan bias tersendiri
Observasi yang dilakukan pada naskah, teks, tulisan,
dan rekaman audio visual, materi budaya (objek
fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian
atau benda lain di museum, isi dari bukubuku di
perpustakaan, observasi sederhana, hardware
techniques; kamera, video, dll, rekaman politik, dan
demografi
Contoh Observasi Unobstrusif
Metode wawancara, kuesioner, eksperimen
manipulatif, tes
Observasi Obstrusif
Kelemahan
•Kemungkinan jawaban responden bias karena terpengaruh
pewawancara.
•Memerlukan banyak biaya dan tenaga jika jumlah responden
relatif banyak dan lokasi wawancara secara geografis
terpencar.
•Kelemahan utama teknik ini adalah responden tidak
mengembalikan kembali kuesioner.
Kelebihan
•Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang
memerlukan waktu yang panjang.
•Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas
masalah dan menjelaskan maksud penelitian kepada responden.
•Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik
kuesioner.
Kelebihan dan Kekurangan Observasi Obstrusif
Observasi Natural dan Observasi Partisipan
Observasi natural dilakukan pada lingkup alamiah subjek tanpa adan
ya upaya untuk merencanakan manipulasi terhadap perilaku subjek.
Karena tidak adanya upaya untuk melakukan kontrol/manipulasi bias
anya observer terlibat langsung di lapangan untuk memunculkan kes
an atau perilaku observee yang sangat natural, disini observer berti
ndal “seperti” observee , artinya observer ikut ambilbagian dalam k
ehidupan kelompok/observee yang ditelitinya.
Observasi non partisipan dan observasi sistematik
Contoh : misalnya guru yang sedang mngamati anak-anak menanam b
unga. Disini sebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat k
ategori-kategori yang akan diamati, misalnya tentang: kerajinan, ke
siapan, kedisiplinan, ketangkasan, kerjasama dan kebersihan. Kemu
dian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid da
lam menanam bunga.
Disini guru berindak sebagai observer yang nonpartisipan karena ia
hanya sebagai ‘penonon” dan tidak ikut dalam kegiatan menanam bu
nga . Guru tersebut dapat meneliti dengan leluasa tingkah laku yang
muncul dalam kategori yang akan diamati saat anak2 menamam bun
ga.
Observasi Partisipan dan sistematik
Dalam observasi partispan dimana observer masuk kedalam kegiatan at
au kehidupan observee. Observer sebelumnya dapat mengkategorikan
tingkah laku apasaja yang perlu dicatat dan diamati pada saat observe
r dan observee melakukan kegiatan bersama.
Contoh : observer dan observee berada dalam satu kelompok kepramuk
aan pada saat kegiatan berlangsung observer mencatat tingkah laku ap
a saja yang dalam kategori yang sudah dibuat yang muncul dari diri obs
ervee pada saat kegiatan berlangsung, apakah observee memiliki jiwa k
epemimpinan, rajin,cekatan dsb.
Observasi non partisipan dan non sistematik
Jadi dalam observasi nonpartisipan dimana observr tidak terli
bat langsung dengan kegiatan observee, observer mengamati
tingkah laku observee dari jauh dan tanpa mengkategorikan ti
ngkah laku apasaja yang akan diamati sebelumnya. Jadi obser
ver megamati seluruh tingkah laku yang muncul dari kejauhan.
Observasi partisipan dan non sistematik
Dalam observasi partispan dimana observer masuk kedalam kegiatan at
au kehidupan observee. Observer sebelumnya tidak mengkategorikan t
ingkah laku apasaja yang perlu dicatat dan diamati pada saat observer
dan observee melakukan kegiatan bersama. Jadi observer mengamati d
an mencatat tingkah laku secara keseluruhan.
Observasi unbostrusif dan observasi sistematik
Dalam observasi unbostrusif observee menunjukkan per
ilaku natural dan observer nya menggunakan bantuan ala
t untuk menilai perilaku observee, dengan sebelumnya m
erancang apa saja hal-hal yang akan dinilai observer ter
hadap observee tersebut.
Observasi eksperimental dan partisipan
Dalam observasi eksperimental seorang obs
erver melakukan observasi yang sebelumny
a telah merencanakan terlebih dahulu hal y
ang akan diobservasi kemudian observer ma
suk kedalam lingkungan sosial observee.
Observasi unbostrusif dan non sistematik
Dalam observasi unbostrusif observee menunjukkan perilak
u natural dan observer nya menggunakan bantuan alat untuk
menilai perilaku observee, namun sebelumnya observer tida
k merancang terlebih dahulu hal yang akan di observasi.
Observasi unobstrusif dan eksperimental
Dalam observasi unbostrusif observee menunjukan
perilaku natural dan observer nya menggunakan ban
tuan alat untuk menilai perilaku observee, observer
melakukan observasi yang sebelumnya telah memani
pulasi terlebih dahulu hal yang akan di observasi. O
bservasi eksperimental manipulation bisa dipandang
unobstrusif jika tak disadari oleh observee

More Related Content

What's hot

Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Rohayatiiyoh
 
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik1234567898765432112345
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Seleksi dan Penempatan Psikologi Industri dan Organisasi
Seleksi dan Penempatan Psikologi Industri dan OrganisasiSeleksi dan Penempatan Psikologi Industri dan Organisasi
Seleksi dan Penempatan Psikologi Industri dan OrganisasiEky Yohana
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Tri Astuti Utomo (iyas)
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiArry Rahmawan
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiazizyzy09
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1miaparamita95
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifAun Falestien Faletehan
 

What's hot (20)

Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta DidikTeknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
 
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
 
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
 
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 
Seleksi dan Penempatan Psikologi Industri dan Organisasi
Seleksi dan Penempatan Psikologi Industri dan OrganisasiSeleksi dan Penempatan Psikologi Industri dan Organisasi
Seleksi dan Penempatan Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : FenomenologiDesai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
9 pertanyaan
9 pertanyaan9 pertanyaan
9 pertanyaan
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
 

Similar to PSIKODIAGNOSTIK II KEL 3

Pd2 teori observasi
Pd2 teori observasiPd2 teori observasi
Pd2 teori observasitanayaup
 
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptxObservasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptxGabrielPetrovSzovock
 
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiTeknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiBellarmino Krishna Wardhana
 
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)zytemys
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanTerminal Purba
 
Kaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatianKaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatianANIS IBRAHIM
 
Pedoman Praktikum Observasi
Pedoman Praktikum ObservasiPedoman Praktikum Observasi
Pedoman Praktikum Observasipjj_kemenkes
 
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -pjj_kemenkes
 
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASIPertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASISiscaAdinda
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan dataJan Hutahaean
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfesdeenduaranggailung
 
Pengembangan Perangkat_BK.pdf
Pengembangan Perangkat_BK.pdfPengembangan Perangkat_BK.pdf
Pengembangan Perangkat_BK.pdfHariMaktoharibi1
 
Metode Observasi 2 (Psikologi Umum)
Metode Observasi 2 (Psikologi Umum) Metode Observasi 2 (Psikologi Umum)
Metode Observasi 2 (Psikologi Umum) atone_lotus
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakannym_namrod
 
Materi 5 # teknik pengumpulan-data # metodologi riset
Materi 5 # teknik pengumpulan-data # metodologi risetMateri 5 # teknik pengumpulan-data # metodologi riset
Materi 5 # teknik pengumpulan-data # metodologi risetAni Istiana
 

Similar to PSIKODIAGNOSTIK II KEL 3 (20)

Pd2 teori observasi
Pd2 teori observasiPd2 teori observasi
Pd2 teori observasi
 
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptxObservasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
 
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiTeknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
 
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
 
INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIANINSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
 
Kaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatianKaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatian
 
Pedoman Praktikum Observasi
Pedoman Praktikum ObservasiPedoman Praktikum Observasi
Pedoman Praktikum Observasi
 
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
 
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASIPertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
 
Pengembangan Perangkat_BK.pdf
Pengembangan Perangkat_BK.pdfPengembangan Perangkat_BK.pdf
Pengembangan Perangkat_BK.pdf
 
Metode Observasi 2 (Psikologi Umum)
Metode Observasi 2 (Psikologi Umum) Metode Observasi 2 (Psikologi Umum)
Metode Observasi 2 (Psikologi Umum)
 
5 pengamatan2
5 pengamatan25 pengamatan2
5 pengamatan2
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Materi evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikanMateri evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikan
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
 
Materi 5 # teknik pengumpulan-data # metodologi riset
Materi 5 # teknik pengumpulan-data # metodologi risetMateri 5 # teknik pengumpulan-data # metodologi riset
Materi 5 # teknik pengumpulan-data # metodologi riset
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

PSIKODIAGNOSTIK II KEL 3

  • 1. KELOMPOK 3 KETUA : IDHAM KHOLIQ ANGGOTA : BELLA JULIA CHERRYN PM DELSI FEBRIANI FEGITA RAHAYU P PSIKODIAGNOSTIK II OBSERVASI ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
  • 2. Observasi Tidak si stematik Observasi sistema tik/terstruktur Observasi Obstrusif Observasi Unob strusif Observasi eksperim ental/laboratory Observasi Natu ral Observasi Partisi pan Observasi Non Par tisipan
  • 3. Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan d engan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam sit uasi sedemikian rupa, untuk mengetahui apakah perilaku ya ng muncul benar-benar disebabkan oleh faktor yang telah dikendalikan sebelumnya. Pengertian Observasi Eksperimental
  • 4. Ciri-ciri Observasi eksperimental/laborato rium • Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga observee tidak tahu maksud yang sebenarnya dari observasi •Observer membuat catatan-catatan dengan teliti mengenai cara -cara observee mengadakan aksi reaksi. •Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat sera gam atau berbeda •Observasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi p erilaku
  • 5. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan : 1. kesempatan bagi observer untuk mengamati sifat-sifat tertentu yang sangat jarang sekali muncul dalam keadaan normal semisal ke beranian, ataupun reaksi terhadap frustasi 2. Peneliti mudah untuk membandingkan antara 1 orang dengan orang yang lain karen ada kontrol yang kuat 3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku telah dikontrol se hingga tinggal 1 atau 2 faktor yang diamati dari satu karya observ asi dapat memunculkan banyak pengetahuan daripada observer na tural yang dilakukan dalam waktu yang lama. Kekurangan : 1. Memakan waktu dalam membuat situasi terlihat sedemikian rupa a gar observee tidak mengetahui bahwa dirinya sedang di observasi 2. Sangat bergantung pada kemampuan observer terutama dalam hal ketelitian dan kecekatan dalam mencatat hal-hal spontanitas yang dihasilkan observee
  • 6. Contoh observasi eksperimental/Laboratory Misalnya seorang anak ingin diketahui reaksi dan sikapnya terhadap lingkungan pergaulannya, akan diobservasi pada lingkungan sosial yan g sudah direncanakan. untuk mengetahui sebab-sebab seorang anak yang agresif, ia dimasukkan ke dalam ruangan main yang sudah tersu sun sedemikian rupa (misalnya ruangan yang ada bermacam-macam boneka/mainan) sehingga reaksi-reaksi dan perubahan-perubahan ya ng akan diperlihatkan anak timbul karena rangsangan-rangsangan kh usus dari linmgkungannya. Dengan demikian dalam observasi terkon trol ini dilakukan manipulasi terhadap tingkah laku tertentu.
  • 7. Observasi yang dilakukan pada lingkungan alamiah sub jek, tanpa adanya upaya untuk melakukan kontrol atau direncanakan manipulasi terhadap perilaku subjek Pengertian Observasi Natural
  • 8. Kelebihan : 1. perilaku yang dimunculkan subyek tidak dibuat-buat atau terjadi secara alamiah; Kekurangan : 1. Waktu yang digunakan cukup lama Kelebihan dan Kekurangan
  • 9. Contoh observasi natural Misalnya observasi yang dilakukan terhadap kehidupan seseo rang dari jam sekian sampai jam sekian, apa saja yang dilakuk an, misalnya yang behubungan dengan perkembangan tertent u dilihat dari aspek kepribadiannya. Hal ini bisa dilakukan di mana saja, di rumah, di kebun, atau di sekolah.
  • 10.
  • 11. Observasi Sistematik adalah observasi yang diselenggarakan dengan menentukan secara sistematik faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya. Dengan kata lain wiayah materi observasi telah dibatasi secara tegas sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Umumnya observasi sistematik dilakukan dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu agar terkumpul data sebanyak mungkin, maka observasi ini memerlukan lebih dari seorang observer dan bilamana dimungkinkan dilengkapi pula dengan penggunaan alat pencatat mekanik (elektronik) meskipun ditinjau dari sudut pembiayaan yang biasanya cukup mahal. . Pengertian Observaasi sistematik
  • 12. Contoh Observasi sistematik misalnya guru yang sedang mngamati anak-anak menanam bunga. Disini sebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat kate gori-kategori yang akan diamati, misalnya tentang: kerajinan, kesi apan, kedisiplinan, ketangkasan, kerjasama dan kebersihan. Kemu dian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid dalam menanam bunga
  • 13. Kelebihan dan kekurangan Observasi sistematik Kelebihan 1. Tujuan / tema yang aka n di observasi tersusun secara jelas 2. Umumnya observasi sist ematik dilakukan dalam jangka waktu pendek kekurangan 1. Membutuhkan waktu ya ng cukup lama jika han ya satu observer 2. Membutuhkan alat-alat tertentu seperti lembar observasi
  • 14. Pengertian observasi non sistematik Observasi Non-sistematik adalah observasi yang dilakukan tanpa terlebih dahulu mempersiapkan dan membatasi kerangka yang akan diamati.
  • 15. Contoh Observasi non sistematik Kalau observasi non-sistematik maka guru tidak membuat kategori-kategori diatas, tetapi langsung mengamati anak yang sedang menanam bunga.
  • 16. Kelebihan dan kekurangan Observasi non sistematik Kelebihan • Umumnya observasi sistematik dilakukan dalam ja ngka waktu pendek. • Tidak Membutuhkan alat-alat tertentu seperti lem bar observasi Kekurangan •Tujuan / tema yang akan di observasi tidak t ersusun secara jelas.
  • 17. Pengertian Observasi Partisipan Yaitu observasi yang melibatkan observer secara langsung dala m kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak se bagai observee, artinya peneliti merupakan bagian dari kelomp ok yang ditelitinya. Suatu observasi disebut observasi partisip an jika orang yang rnengadakan observasi (observer) turut amb il bagian dalam perikehidupan observee. Jenis teknik observasi partisipan umumnya digunakan orang untuk penelitian yang bers ifat eksploratif.
  • 18. Ciri-ciri Observasi Partisipan • Observer turut ambil bagian & ikut serta dalam kegiat an yang dilakukan oleh subyek yang diselidiki. • Observer sbg pelaku atau peserta. • Bentuk ini pada dasarnya timbul sebagai usaha untuk mengatasi kelemahan dari observasi non-partisipan.
  • 19. Contoh Observasi partisipan Dalam suatu perusahaan peneliti dapat berperan sebagai karya wan. Ia dapat mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam b ekerja, bagaimana semangat keduanya, bagaimana hubungan sa tu karyawan dengan karyawan lainnya, hubungan antara karyaw an dengan supervisor dan pimpinan, keluhan dalam pekerjaan d an lain sebagainya.
  • 20. Kelebihan dan kekurangan observasi partisipan Kelemahan • terdapat sebagian kejadian yang tidak mungkin diamati secara langs ung dan hanya dapat diperoleh informasinya melalui surat menyurat atau wawancara pribadi, seperti kejadian-kejadian yang berhubunga n dengan kehidupan pribadi individu • terdapat sebagian kejadian yang tidak mungkin diamati secara langs ung dan hanya dapat diperoleh informasinya melalui surat menyurat atau wawancara pribadi, seperti kejadian-kejadian yang berhubunga n dengan kehidupan pribadi individu • Ada juga yang masih dianggap sebagai kelemahan dalam observasi pa rtisipasi ialah interpretasi peneliti dalam menggambarkan hasil peng amatan. Karena peneliti barada bersama dengan para informan, mak a peneliti dituntut untuk reflektif dan mampu menjauhkan diri dari kekerdilan interpretasi, ketidaklengkapan observasi yang ada dalam struktur yang diamati.
  • 21. Kelebihan dan kekurangan observasi partisipan Kelebihan 1. Menyajikan media obyek secara nyata tanpa manipulasi 2. Mudah pelaksaanya 3. Data yang dikumpulkan dari teknik observasi ini cenderung mempu nyai keandalan yang tinggi karena langsung dari sumbernya 4. Melalui observasi, pengamat dapat mengidentifikasikan dan meng gambarkan lingkungan fisik dari kegiatan penelitian yang berlangs ung 5. Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konteks yang a kan diteliti 6. Memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada pembuktian dan mempertahankan pilihan untuk mendekati permas alahan secara induktif 7. Mendapatkan informasi yang tidak disadari oleh subjek peneltiian 8. Mendapatkan data-data yang tidak terungkap melalui wawancara
  • 22. Pengertian Observasi non partisipan Yaitu observer tidak diambil bagian secara langsung di dalam situasi kehidupan yang diobservasi, tetapi dapa t dikatakan sebagai penonton, jadi tidak sebagai pema in. Hal ini peneliti berada di luar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka la kukan. Dengan demikian peneliti akan lebih leluasa me ngamati kemunculan tingkah laku tersebut. Ciri-ciri Non - Partisipan • observer tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan. • Observer berlaku sebagai penonton.
  • 23. Contoh Observasi non Partisipan Dalam suatu pusat belanja, peneliti dapat mengamati bagaiman a perilaku pembeli terhadap barang-barang. Barang-barang apa saja yang paling diminati pembeli saat itu. Peneliti mencatat me nganalisis dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang perilaku pembeli, dan barang-barang apa saja yang paling dimin ati pembeli.
  • 24. Kelebihan dan kekurangan observasi nonpartisipan Kelemahan • Terbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang bersangku tan. • Observer akan bertingkah laku tidak wajar/dibuat-buat jika t ahu bahwa dirinya sedang di observasi • Pengumpulan data dengan observasi non partisipan ini tidak ak an mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada ti ngkat makna. Makna adalah nilai-nilai di balik perilaku yang ta mpak, yang terucapkan dan yang tertulis Kelebihan • Metode ini sebagai pelengkap metode lain • Kejadian yang serempak dapat diamati dan dicatat secara seremp ak pula dengan memperbanyak observer.
  • 25. Pengertian Observasi unobstrusif Observasi unobtrusive biasa disebut sebagai unobtrusive measures-unobtrusive methods non reactive methods merupakan observasi yang tidak mengubah perilaku natural observee. Observasi jenis ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan alat ataupun menyembunyikan identitas sebagai observer. Unobtrusive: Tulisan dan rekman audio visual, materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di musium, isi dari buku-buku diperpustakaan, observasi sederhana, dll
  • 26. Ciri-ciri Observasi unobstrusif 1. Dalam melakukan observasi kehaddiran observer tidak dikete haui sama sekali oleh observee/objek yang diamati 2. Tujuan : apapun yang dilakukan oleh peneliti tidak mengganggu /mempengaruhi sikap dan perilaku subjek yang diamati 3. Media yang digunakan : kaca tak tembus pandang, teropong ja rak jauh, alat perekam khusus
  • 27. Kelebihan dan kekurangan observasi unbostrusif Kelebihan : •Tidak mengubah perilaku natural subjek. •Dapat dilakukan dengan alat ataupun menyembunyikan identitas s ebagai observer. Kekurangan : •Dalam memgumpulkan informasi dan membuat kesimpulan terkada ng company recordtidak menyediakan data yang dapat digunakan o leh konsultan. •Tetap menimbulkan bias tersendiri
  • 28. Observasi yang dilakukan pada naskah, teks, tulisan, dan rekaman audio visual, materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di museum, isi dari bukubuku di perpustakaan, observasi sederhana, hardware techniques; kamera, video, dll, rekaman politik, dan demografi Contoh Observasi Unobstrusif
  • 29. Metode wawancara, kuesioner, eksperimen manipulatif, tes Observasi Obstrusif
  • 30. Kelemahan •Kemungkinan jawaban responden bias karena terpengaruh pewawancara. •Memerlukan banyak biaya dan tenaga jika jumlah responden relatif banyak dan lokasi wawancara secara geografis terpencar. •Kelemahan utama teknik ini adalah responden tidak mengembalikan kembali kuesioner. Kelebihan •Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang panjang. •Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan menjelaskan maksud penelitian kepada responden. •Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner. Kelebihan dan Kekurangan Observasi Obstrusif
  • 31. Observasi Natural dan Observasi Partisipan Observasi natural dilakukan pada lingkup alamiah subjek tanpa adan ya upaya untuk merencanakan manipulasi terhadap perilaku subjek. Karena tidak adanya upaya untuk melakukan kontrol/manipulasi bias anya observer terlibat langsung di lapangan untuk memunculkan kes an atau perilaku observee yang sangat natural, disini observer berti ndal “seperti” observee , artinya observer ikut ambilbagian dalam k ehidupan kelompok/observee yang ditelitinya.
  • 32. Observasi non partisipan dan observasi sistematik Contoh : misalnya guru yang sedang mngamati anak-anak menanam b unga. Disini sebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat k ategori-kategori yang akan diamati, misalnya tentang: kerajinan, ke siapan, kedisiplinan, ketangkasan, kerjasama dan kebersihan. Kemu dian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid da lam menanam bunga. Disini guru berindak sebagai observer yang nonpartisipan karena ia hanya sebagai ‘penonon” dan tidak ikut dalam kegiatan menanam bu nga . Guru tersebut dapat meneliti dengan leluasa tingkah laku yang muncul dalam kategori yang akan diamati saat anak2 menamam bun ga.
  • 33. Observasi Partisipan dan sistematik Dalam observasi partispan dimana observer masuk kedalam kegiatan at au kehidupan observee. Observer sebelumnya dapat mengkategorikan tingkah laku apasaja yang perlu dicatat dan diamati pada saat observe r dan observee melakukan kegiatan bersama. Contoh : observer dan observee berada dalam satu kelompok kepramuk aan pada saat kegiatan berlangsung observer mencatat tingkah laku ap a saja yang dalam kategori yang sudah dibuat yang muncul dari diri obs ervee pada saat kegiatan berlangsung, apakah observee memiliki jiwa k epemimpinan, rajin,cekatan dsb.
  • 34. Observasi non partisipan dan non sistematik Jadi dalam observasi nonpartisipan dimana observr tidak terli bat langsung dengan kegiatan observee, observer mengamati tingkah laku observee dari jauh dan tanpa mengkategorikan ti ngkah laku apasaja yang akan diamati sebelumnya. Jadi obser ver megamati seluruh tingkah laku yang muncul dari kejauhan.
  • 35. Observasi partisipan dan non sistematik Dalam observasi partispan dimana observer masuk kedalam kegiatan at au kehidupan observee. Observer sebelumnya tidak mengkategorikan t ingkah laku apasaja yang perlu dicatat dan diamati pada saat observer dan observee melakukan kegiatan bersama. Jadi observer mengamati d an mencatat tingkah laku secara keseluruhan.
  • 36. Observasi unbostrusif dan observasi sistematik Dalam observasi unbostrusif observee menunjukkan per ilaku natural dan observer nya menggunakan bantuan ala t untuk menilai perilaku observee, dengan sebelumnya m erancang apa saja hal-hal yang akan dinilai observer ter hadap observee tersebut.
  • 37. Observasi eksperimental dan partisipan Dalam observasi eksperimental seorang obs erver melakukan observasi yang sebelumny a telah merencanakan terlebih dahulu hal y ang akan diobservasi kemudian observer ma suk kedalam lingkungan sosial observee.
  • 38. Observasi unbostrusif dan non sistematik Dalam observasi unbostrusif observee menunjukkan perilak u natural dan observer nya menggunakan bantuan alat untuk menilai perilaku observee, namun sebelumnya observer tida k merancang terlebih dahulu hal yang akan di observasi.
  • 39. Observasi unobstrusif dan eksperimental Dalam observasi unbostrusif observee menunjukan perilaku natural dan observer nya menggunakan ban tuan alat untuk menilai perilaku observee, observer melakukan observasi yang sebelumnya telah memani pulasi terlebih dahulu hal yang akan di observasi. O bservasi eksperimental manipulation bisa dipandang unobstrusif jika tak disadari oleh observee