SlideShare a Scribd company logo
24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal
http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 1/7
henny zainal"Its All About Informed Choice"
Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi
Pertama Kali oleh Dokter Muslim
Posted on Oktober 17, 2011
6
Tahnik sebagai im u nisasi Alam i V S V aksinasi
Modern
Bismillah. Assalamu’alaykum wa rahmatullah.
Perdebatan pro – kontra vaksin sepertinya kian memanas, mengingat dalam 1 minggu ke depan
adalah Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dimana semakin banyak orangtua cerdas memilih uuntuk
menghindari vaksin. Berbagai macam alasan para orangtua untuk memilih mengatakan TIDAK
UNTUK VAKSINASI, kelompok ini lebih dikenal dengan kelompok kontra vaksinasi sebagai
kelompok minoritas. Diantara alas an mereka adalah kekhawatiran akan bahaya vaksin dan dari
segi halal/haramnya produk yang digunakan. Sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia, tentunya wajar sekali jika isu halal/tidaknya menjadi perhatian khusus para orangtua.
Dan hal tersebut pula yang saya kritisi kepada pihak Biofarma, sebagai produsen vaksin lokal.
Dimana sepengetahuan saya bahwa dalam menentukan halal/tidaknya sebuah produk, diwajibkan
proses audit dari LPPOM MUI. Namun ternyata, lembaga tersebut tidak pernah mengaudit dan
pihak Biofarma mengakui bahwa mereka tidak pernah meminta untuk diaudit. Aneh bukan?
Pengakuan ini saya peroleh ketika menghadiri debat pro-kontra imunisasi yang diselenggarakan
oleh majalah Ayahbunda di Jakarta.
Dalam 1 minggu menjelang dilaksanakannya PIN, situasi perdebatan semakin memanas. Kemudian
muncul sebuah argumentasi yang memojokkan pihak kontra vaksinasi melalui sebuah blog.
24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal
http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 2/7
Uraian ini bukan untuk menyudutkan siapapun, lebih memberikan ketegasan sikap atas PRINSIP
DASAR ALASAN bagi pihak kontra dalam menolak vaksinasi. Saya akan mencoba menjabarkan
secara bertahap analisa dan jawaban atas argumentasi di bawah ini.
Dari sebuah blog yang saya baca, menuliskan bahwa “sistem imunisasi/vaksinasi berasal dari
dokter-dokter muslim zaman khalifah Turki Utsmani, dan cikal bakalnya sudah ada dari zaman
khilafah abbasiyah. Referensi informasi tersebut menurut penuturan si pengirim sumber email
ada pada buku “1001 Inventations Muslim Heritage in Our World” page 178. Tertera: “The
Anatolian Ottoman Turks knew about methods of vaccination, they called vaccination Ashi. or
engrafting, and they had inherited it form older turkic tribes”
Dalam hati, sejujurnya saya terkagum-kagum bahwa begitu hebatnya ilmuwan Islam namun hingga
saat ini dunia barat pun masih belum memberikan pengakuan kepada para ilmuwan Islam. Satu
kata yang menarik perhatian saya adalah “ENGRAFTING”. Saya memiliki latar belakang pendidikan
dokter umum dan kebetulan ayah adalah seorang dokter spesialis bedah, sehingga kata
“ENGRAFTING” sudah sering saya dengar sejak beranjak remaja.
Jika merujuk pada kamus kedokteran maka kata tersebut memiliki arti melakukan penanaman pada
bagian tubuh, bisa kulit dan sebagainya.
Lalu karena semakin penasaran akan istilah ASHI / ENGRAFTING di jaman tersebut, maka saya
telusuri mbah google demi memuaskan keingintahuan. Prinsip dasar saya bahwa ilmu yang
diterima haruslah seimbang, dalam arti cek dan ricek adalah penting.
Sebagai kelanjutan kisah terhadap blog tersebut, maka mari kita lanjutkan hingga selesai uraian
tersebut yah.
“Informasi berikutnya adalah Lady Mary Wortley Montagu (1689- 1762), istri dari duta besar
Inggris untuk Turki saat itu, membawa system vaksinasi ke Inggris untuk memerangi smallpox,
tapi ditolak oleh pemerintahan Inggris saat itu.
Untuk informasi mengenai Lady Mary ini, bisa juga dibaca di:
www/.psychologytoday.com/blog/child-myths/200909/lady-mary-wortley-
montagucontributor-public-health
Berikut kutipan tulisan pada URL tersebut:
“Lady Mary Wortley Montagu was a pretty girl until she had smallpox at age 26 and was left
with many pitted scars on her face and no eyelashes. Her only brother died of the disease. Despite
her disfigurement, Lady Wortley Montagu recovered her health and energy. (And we should
remember that plenty of other people had smallpox scars on their faces at that time, so the
impact was not exactly what it would be if someone today had the same appearance.) With her
husband, who was the British Ambassador to Turkey, and their little son and daughter, she
traveled to what was then part of the Ottoman Empire.
She watched with interest as Turkish women carried out a method of inoculation for smallpox.
This she described in letters to her family back in England. The Turks waited until cool fall
24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal
http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 3/7
weather came after the heat of the summer was over. They inoculated children by using the
purulent matter from the sores of a person who had become infected with smallpox. Cutting into
5 or 6 veins (on the legs or upper parts of the arms), they poked the smallpox matter into the
incision and then bandaged the site. The children seemed fine for some days, developed a fever
for a few more days, and then generally recovered — immune to smallpox. Lady Wortley
Montagu decided to have her own young son inoculated, accepting the fact that a small number
of children were harmed by the inoculation, and he recovered well— immune to smallpox.
Returning to England, Lady Wortley Montagu began efforts at public education about
inoculation. Her friendship with the then Princess of Wales, later Queen Caroline, was a great
support to her work (although it’ s probably the case that Lady Mary could have accomplished
more if she’d had fewer boyfriends, who didn’t seem to mind the lack of eyelashes). Because of
these efforts, the British public was prepared to pay attention 30 years later when Edward
Jenner published his evidence about smallpox vaccination.”
Semakin penasaran dengan kisah diatas, maka saya telusuri lebih jauh tentang smallpox, Edward
jenner dan ashi Turkic tribes. Pencarian akhirnya membuat saya menemukan link
inihttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1200696/ dimana dalam link ini merupakan
jurnal ilmiah akan sejarah Edward Jenner sebagai penemu vaksin cacar air/smallpox.
Dalam pengkajian lebih lanjut, semakin memperkuat keyakinan saya bahwa vaksin saat ini dengan
teknologi modern memang berbahaya tidak hanya bagi orangtua namun juga bagi bayi dan anak-
anak.
Prinsip dasar ASHI atau Inokulasi pada jaman itu hampir sama dengan prinsip vaksinasi alamiah
yang masyarakat lakukan terhadap campak. Tentunya ayah bunda pernah mendengar anjuran
banyak pihak bahwa jika ada yang sakit campak, maka biarkanlah anak kita tertular dengan
demikian anak akan memiliki antibody terhadap penyakit tersebut dengan sendirinya.
Nah ASHI, memang memaparkan penyakit terhadap orang sehat dengan cara melakukan sayatan
pada kulit daerah subkutan dan memberikan bagian dari cacar air kedalamnya. Mirip namun tak
sama.
Kemudian bisa dibaca pula uraian mengenai peran wanita tersebut diatas dalam dunia kesehatan
masyarakat pada link ini eurpub.oxfordjournals.org/content/18/4/353.full
Setelah tuntas membaca dan mengkaji, Alhamdulillah keyakinan saya tidak berubah bahkan
semakin menguatkan bahwa vaksin modern yang dipergunakan saat ini memang berbahaya.
Mereka telah salah memahami bahwa penolakan kami adalah pada prinsip vaksinasinya. Padahal,
penolakan kami adalah penggunaan bahan kimia yang berbahaya didalam vaksin modern tersebut.
Jika dianalisa dari tindakan vaksinasi “kuno”, bisa kita pahami bahwa jaman itu mereka TIDAK
menggunakan bahan-bahan kimia seperti merkuri, garam alumunim, atau bahkan menggunakan
media hewan haram dalam proses pengembangbiakkan kuman/virus.
Bagaimanapun dalam hati kecil saya saat membaca dan mencari tahu lebih jauh, berpegangan pada
prinsip bahwa seorang MUSLIM akan menghindari penggunaan bahan haram dan berbahaya. Dan
itu TERBUKTI.
24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal
http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 4/7
Untuk mengetahui bagaimana peran garam alumunium dalam tubuh, silakan dibaca penelitian ini
dimana garam alumunium yang disuntikkan kedalam tubuh seekor tikus memberikan kerusakan
bahkan kehancuran dari sel setiap organ tikus tersebut. Dosis yang digunakan tentunya disesuaikan
dengan tubuh tikus tersebut. Lalu bagaimana dengan tubuh seorang bayi yang dilakukan berulang
kali?
Link terhadap penelitian alum atau garam alumunium bisa dibaca disini :
- http://therefusers.com/refusers-newsroom/aluminum-based-adjuvants-cause-cell-death-and-
release-of-host-cell-dna/
- http://www.sciencedaily.com/releases/2011/07 /1107 17 204910.htm
- http://www.nature.com/nm/journal/v17 /n8/full/nm.2403.html
- http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/21568886/
Link diatas hanyalah mengenai fakta akan bahaya garam alumunium yang digunakan sebagai bahan
adjuvant di SEMUA vaksin. Untuk bahan vaksin lainnya, silakan ayah bunda telusuri mbah google
dan belajar menganalisa sendiri yaahh..
Mari dilanjutkan uraian dari blog diatas : “Adalagi informasi lainnya. Untuk vaksinasi dasar,
Indonesia telah berhasil membuat vaksin sendiri, sudah terbukti uji klinis dan epidemiloginya,
bahkan dieskpor untuk kepentingan regional Asia Tenggara, di Biofarma, Bandung.
Masalah yang berkembang dan mencuat belakangan adalah vaksinasi tambahan, termasuk
meningitis untuk calon jamaah haji atau vaksin HPV, yang masih diproduksi oleh produsen luar
negeri semisal GSK.
*menurut penuturan seorang guru ngaji bahwa kebetulan beliau bekerja di balai POM, sudah ada
vaksin meningitis yang halal untuk calon jemaah haji*”
Mengenai vaksin meningitis, ayah bunda bisa baca sendiri di harian Republika edisi Jumat tanggal
14 Oktober 2011. Vaksin tersebut bahkan baru-baru ini kembali dikritisi oleh Mantan Menkes Siti
Fadhillah Sapari bahwa semua vaksin tersebut tetap mengandung bahan haram alias babi. So,
menurut saya dalam mencari sebuah informasi bukan sekedar berbicara dengan seseorang yang
ilmunya terbatas.
Alhamdulillah informasi ini saya dapatkan LANGSUNG dari bu DR. dr Siti Fadhillah Sapari, SpJK
(K) sebagai mantan menkes lohh.. Ditambah dengan pengakuan dari Biofarma bahwa mereka
TIDAK PERNAH diaudit oleh pihak yang berwenang dan dalam hal ini adalah LP POM MUI.
Kalimat terakhir yang mendorong saya untuk meluruskan informasi dari blog tersebut adalah
pernyataan bahwa seseorang yang bukan berasal dari kedokteran sebagaimana tertulis
demikian“apalagi kalau munculnya dari orang-orang yang bukan ahlinya, atau bahkan ga
punya background pendidikan kedokteran sama sekali.”
Buat saya, seorang dokter atau bukan – ia punya kemampuan untuk BELAJAR dari siapapun. Gelar
24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal
http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 5/7
dan sebagainya bukan jaminan bahwa individu tersebut akan berkata benar. Belajar adalah kata
kunci yang luar biasa. Bahkan Rasulullah shalallahu alayhi wa salam menyuruh kita untuk tidak
taqlid atau belajar seperti kerbau dicucuk hidungnya, dimana apapun perkataan seseorang yang
dianggap pintar langsung dijadikan hukum tanpa mempelajari lebih jauh. Dan Alhamdulillah
informasi yang saya terima justru berasal dari sosok-sosok yang memiliki kompetensi tinggi,
seperti DR. dr. Siti Fadhillah Sapari, SpJK(K) dan Prof. DR. Hasyim dari LP POM MUI.
Kritikan tajam saya tujukan pada kalimat ini “sorry to say, maap- maap yeee kalo agak kasar,
menurut saya, orang tua yang menganggap tidak mengimunisasi anaknya adalah pilihan terbaik
dan adalah hak dia untuk memilih untuk tidak mengimunisasi adalah orang tua yang LUPA, lupa
bahwasanya ada HAK ORANG LAIN untuk merasa aman dari ancaman penyakit yang
mematikan.”
Sebagai seorang dokter, saya memahami dengan baik bahwa jika kuman yang disuntikkan dalam
tubuh seseorang dengan daya tahan tubuh yang menurun maka kuman/virus tersebut menjadi
aktif bahkan menginfeksi tubuh yang menerima vaksin tersebut. Dalam hal ini, siapakah yang
berjalan-jalan membawa bahan penyakit dan memiliki resiko memberikan penularan kepada anak
lainnya yang sehat? Sehat tanpa bahan kimia, sehat karena ibunya memberikan pengobatan ala
Rasulullah shalallahu alayhi wasalam?
Ditambah lagi pengakuan dari salah seorang karyawan Biofarma bahwa penyimpanan vaksin
tersebut di beberapa wilayah pelosok Indonesia TIDAK MEMENUHI STANDAR, sehingga
kemungkinan vaksin rusak atau terkontaminasi sangat besar.
Kembali pada kisah di blog tersebut “mau ngutip kalimat temennya ayah, beliau punya
background pendidikan kedokteran dan sedang mengambil jenjang spesialis, aaahh:
“‫ا‬َ‫ﻠﻟ‬ّ‫ﻪ‬ sdh Mengaruniakan akal buat kita, ilmu pengetahuan manusia sudah tahu tentang
vaksinasi, kampanye sudah dijalankan, digratiskan lagi oleh pemerintah. Secara rasional, ga ada
alasan lagi untuk ga vaksinasi jadi, anggapan bahwa imunisasi / vaksinasi berasal dari
kedokteran barat yang penuh konspirasi untuk melemahkan umat muslim, gimana?”
Sebagai seorang dokter, walaupun dokter umum, satu hal yang saya ketahui bahwa pribadi muslim
diberikan akal dan pikiran pertama kali yang dilakukannya adalah MEY AKINI AY AT-AY AT ALLAH
dan RASULNY A. Selanjutnya baru kewajiban untuk mengkaji dan telaah.
Saya dan barisan orangtua kontra vaksin kimia telah memilih ASI sebagai vaksin alami, karena
kami meyakini QS. AL BAqarah : 233 dan dari ayat tersebut kami kaji lebih jauh. Saya pribadi
membutuhkan waktu 7 tahun untuk meyakini bahwa inilah maksud dari ayat Allah subhanahu wa
ta’ala itu, bahwa ASI adalah VAKSIN ALAMI bagi setiap anak manusia yang lahir di muka bumi.
Bukti ilmiahnya apa? Silakan membaca pada link dibawah ini, bahwa dr Albert Sabin pada awal
merintis percobaan vaksin polio – beliau menggunakan kolostrum manusia dan sapi sebagai obat.
Jurnal ini menunjukkan bahwa hewan yang terinfeksi oleh polio, 84% sembuh dengan pemberian
kolostrum.
http://pediatrics.aappublications.org/content/29/1/105.full.pdf+html
24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal
http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 6/7
sholichin
Oktober 2 7 ,
2 01 1 Balas
← 10 Kekeliruan Dalam Komunikasi
Pada bagian akhir penulis menyampaikan, “Silahkan menilai dan menjawab sendiri yaaaa”
Maka saya menjawab, “Betul sekali. Mari silakan menilai, megkaji dan menjawab sendiri.
Kebenaran hanyalah milik Allah subhanahu wa ta’ala semata dan kelemahan adalah dalam diri saya
sebagai penulis. BELAJAR dan DO’A untuk mendapatkan cahaya kebenaran. Semoga ayah bunda
tidak membutuhkan waktu selama 7 tahun seperti saya dalam meyakini kebenaran tersebut.”
Sekali lagi bukanlah sekedar halal/haram semata namun bahan kimia didalam vaksin tersebutlah
yang mendorong kami untuk mengatakan dengan lantang “NO TO VACCINE”.
Beri rating:
411 7 9 Rate This
Ditandai: ashi, bahaya
vaksin, engrafting, vakksin
Posted in: Dunia Laktasi
6 Responses “Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh
Dokter Muslim” →
Alhamdulillah…semakin mendpat pencerahan tentang imunisasi
Alhamdulillah jika menjadi manfaat Semoga semakin banyak bayi dan
anak yg bisa diselamatkan dr bahayanya vaksin ini
Memuat...
Related
GERAKAN PEDULI ASI Kesabaran dalam Perjalanan Panjang nan
Berliku
Tips Pemberian ASI Bagi Wanita Bekerja
In "Dunia Laktasi"
In "Catatan Hidupku"
In "Dunia Sehat"
24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal
http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 7/7
Henny Zainal
Nov em ber 2 ,
2 01 1
Balas
Henny Zainal
Nov em ber 2 ,
2 01 1 Balas
fetrisia
Nov em ber 2 ,
2 01 1 Balas
Henny Zainal
Nov em ber 2 ,
2 01 1 Balas
Alhamdulillah ^__^
trims infonya sgt brmnfaat krn mmg sy jg sdg mncri2 informasi mngenai
vaksin & imunisasi tp stlh mmbca ini smua,insyaallah sy pun stju dan akan
brkata ” No vaccination for our baby”
Alhamdulillah.. Sehatkan anak kita cukup dg menggunakan bahan alami
dan sehat ^__^
1 Trackback For This Post
Seminar IMUN is ASI « Metode Terpadu Pembentukan Karakter Unggulan Sejak Dini →
Desem ber 2 1 st, 2 01 1 → 1 0:2 4 AM
[...] 2. Tanggapan atas link nomor 1 ( kontra imunisasi ) [...]

More Related Content

What's hot

Pentingnya Imunisasi
Pentingnya ImunisasiPentingnya Imunisasi
Pentingnya Imunisasi
Happy Islam
 
Persentasi vaksin
Persentasi vaksinPersentasi vaksin
Persentasi vaksin
Fathan Hakim
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
oksheila
 
Imunisasi ppt
Imunisasi pptImunisasi ppt
Imunisasi ppt
AkbidDarussalam
 
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Pramudito Hutomo
 
Fiqh Kontemporer
Fiqh KontemporerFiqh Kontemporer
Fiqh Kontemporer
LAILA KHUSNA
 
Imunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioImunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioFerdiansah Umar
 
Imunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologiImunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologi
sartita ode
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
Bintang Meister
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anak
diana diana
 
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah RubellaImunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah RubellaTyaseta Sardjono
 
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam) CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
aimanusopam
 
Imunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioImunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polio
Sandi Saputra
 
PENATALAKSANAAN BBL RESIKO TINGGI DENGAN IBU PENGIDAP HIV/AIDS
PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDSPENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS
PENATALAKSANAAN BBL RESIKO TINGGI DENGAN IBU PENGIDAP HIV/AIDSAris Vabiyani
 
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakat
luluk setiawan
 
Artikel Flu Babi
Artikel Flu BabiArtikel Flu Babi
Artikel Flu BabiCynthia D
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
Klinik Atlanta
 
Makalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dptMakalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dpt
Septian Muna Barakati
 

What's hot (20)

Pentingnya Imunisasi
Pentingnya ImunisasiPentingnya Imunisasi
Pentingnya Imunisasi
 
Persentasi vaksin
Persentasi vaksinPersentasi vaksin
Persentasi vaksin
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
Imunisasi ppt
Imunisasi pptImunisasi ppt
Imunisasi ppt
 
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
 
Fiqh Kontemporer
Fiqh KontemporerFiqh Kontemporer
Fiqh Kontemporer
 
MuI imunisasi halal
MuI imunisasi halalMuI imunisasi halal
MuI imunisasi halal
 
Imunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioImunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polio
 
Imunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologiImunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologi
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anak
 
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah RubellaImunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
 
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam) CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
 
Imunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioImunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polio
 
PENATALAKSANAAN BBL RESIKO TINGGI DENGAN IBU PENGIDAP HIV/AIDS
PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDSPENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS
PENATALAKSANAAN BBL RESIKO TINGGI DENGAN IBU PENGIDAP HIV/AIDS
 
Presentation imunisasi
Presentation imunisasiPresentation imunisasi
Presentation imunisasi
 
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakat
 
Artikel Flu Babi
Artikel Flu BabiArtikel Flu Babi
Artikel Flu Babi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Makalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dptMakalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dpt
 

Similar to Jawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslim

Pandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasiPandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasi
AKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Warung Bidan
 
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docxSudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
RoniIrawan15
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode pianaPandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode pianaOperator Warnet Vast Raha
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islamMakalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islam
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
fhradillah
 
Pantang larang masyarakat melayu
Pantang larang masyarakat melayuPantang larang masyarakat melayu
Pantang larang masyarakat melayuIla Nazira Mustafar
 
Hiper.......................2
Hiper.......................2Hiper.......................2
Hiper.......................2
Operator Warnet Vast Raha
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
AKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
AKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Pelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakat
Pelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakatPelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakat
Pelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakat
Iinthane Permathe
 
Inseminasi
InseminasiInseminasi
Inseminasi
selifelyana
 
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)Operator Warnet Vast Raha
 
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)Operator Warnet Vast Raha
 
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)Operator Warnet Vast Raha
 
Modul 6 kb 5 asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
Modul 6 kb 5   asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksiModul 6 kb 5   asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
Modul 6 kb 5 asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
pjj_kemenkes
 
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdfKontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
RistiyanRagilPutradi
 
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
aghisna rahma
 

Similar to Jawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslim (20)

Pandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasiPandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasi
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docxSudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode pianaPandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Pandangan islam terhadap bayi tabung wa ode piana AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islamMakalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islam
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
 
Pantang larang masyarakat melayu
Pantang larang masyarakat melayuPantang larang masyarakat melayu
Pantang larang masyarakat melayu
 
Hiper.......................2
Hiper.......................2Hiper.......................2
Hiper.......................2
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Pelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakat
Pelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakatPelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakat
Pelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakat
 
Inseminasi
InseminasiInseminasi
Inseminasi
 
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
 
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
 
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri (2)
 
Modul 6 kb 5 asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
Modul 6 kb 5   asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksiModul 6 kb 5   asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
Modul 6 kb 5 asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
 
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdfKontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
 
Pandangan islam terhadap bayi tabung
Pandangan islam terhadap bayi tabungPandangan islam terhadap bayi tabung
Pandangan islam terhadap bayi tabung
 
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
 

More from Rizky Faisal

Kemenangan makin terang
Kemenangan makin terangKemenangan makin terang
Kemenangan makin terangRizky Faisal
 
As ‘mencengkram’ jawa barat
As ‘mencengkram’ jawa baratAs ‘mencengkram’ jawa barat
As ‘mencengkram’ jawa baratRizky Faisal
 
Yaman pun negeri asal para ilmuwan
Yaman pun negeri asal para ilmuwanYaman pun negeri asal para ilmuwan
Yaman pun negeri asal para ilmuwanRizky Faisal
 
Mesir negeri para ilmuwan
Mesir negeri para ilmuwanMesir negeri para ilmuwan
Mesir negeri para ilmuwanRizky Faisal
 
Beberapa agenda penjajahan gaya baru
Beberapa agenda penjajahan gaya baruBeberapa agenda penjajahan gaya baru
Beberapa agenda penjajahan gaya baruRizky Faisal
 
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!Rizky Faisal
 
Five myths about ukraine
Five myths about ukraineFive myths about ukraine
Five myths about ukraineRizky Faisal
 
Ustadz felix siauw fatwa golput haram, isyarat gagalnya demokrasi
Ustadz felix siauw   fatwa golput haram, isyarat gagalnya demokrasiUstadz felix siauw   fatwa golput haram, isyarat gagalnya demokrasi
Ustadz felix siauw fatwa golput haram, isyarat gagalnya demokrasiRizky Faisal
 
Perubahan hakiki bukan dari pemilu
Perubahan hakiki bukan dari pemiluPerubahan hakiki bukan dari pemilu
Perubahan hakiki bukan dari pemiluRizky Faisal
 
Soal jawab seputar zakat perdagangan
Soal jawab seputar zakat perdaganganSoal jawab seputar zakat perdagangan
Soal jawab seputar zakat perdaganganRizky Faisal
 
Demokrasi sistem bobrok dan berpihak pada pemilik modal
Demokrasi sistem bobrok dan berpihak pada pemilik modalDemokrasi sistem bobrok dan berpihak pada pemilik modal
Demokrasi sistem bobrok dan berpihak pada pemilik modalRizky Faisal
 
Dibalik rencana kedatangan obama ke saudi
Dibalik rencana kedatangan obama ke saudiDibalik rencana kedatangan obama ke saudi
Dibalik rencana kedatangan obama ke saudiRizky Faisal
 
Bagaimana mengubah mata uang ke dinar dirham
Bagaimana mengubah mata uang ke dinar dirham Bagaimana mengubah mata uang ke dinar dirham
Bagaimana mengubah mata uang ke dinar dirham Rizky Faisal
 
Pemilu harapan kesejahteraan atau ilusi
Pemilu  harapan kesejahteraan atau ilusi Pemilu  harapan kesejahteraan atau ilusi
Pemilu harapan kesejahteraan atau ilusi Rizky Faisal
 
Beratnya amanah kepemimpinan
Beratnya amanah kepemimpinanBeratnya amanah kepemimpinan
Beratnya amanah kepemimpinanRizky Faisal
 
Keterlaluan, mesir vonis mati 529 anggota ikhwanul muslimin
Keterlaluan, mesir vonis mati 529 anggota ikhwanul musliminKeterlaluan, mesir vonis mati 529 anggota ikhwanul muslimin
Keterlaluan, mesir vonis mati 529 anggota ikhwanul musliminRizky Faisal
 
Sistem sekuler lahirkan perempuan jahat
Sistem sekuler lahirkan perempuan jahatSistem sekuler lahirkan perempuan jahat
Sistem sekuler lahirkan perempuan jahatRizky Faisal
 
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”Rizky Faisal
 
Kaitkan pemilu dengan teroris, upaya bnpt agar tetap eksis
Kaitkan pemilu dengan teroris, upaya bnpt agar tetap eksis Kaitkan pemilu dengan teroris, upaya bnpt agar tetap eksis
Kaitkan pemilu dengan teroris, upaya bnpt agar tetap eksis Rizky Faisal
 

More from Rizky Faisal (20)

Kemenangan makin terang
Kemenangan makin terangKemenangan makin terang
Kemenangan makin terang
 
As ‘mencengkram’ jawa barat
As ‘mencengkram’ jawa baratAs ‘mencengkram’ jawa barat
As ‘mencengkram’ jawa barat
 
Yaman pun negeri asal para ilmuwan
Yaman pun negeri asal para ilmuwanYaman pun negeri asal para ilmuwan
Yaman pun negeri asal para ilmuwan
 
Mesir negeri para ilmuwan
Mesir negeri para ilmuwanMesir negeri para ilmuwan
Mesir negeri para ilmuwan
 
Beberapa agenda penjajahan gaya baru
Beberapa agenda penjajahan gaya baruBeberapa agenda penjajahan gaya baru
Beberapa agenda penjajahan gaya baru
 
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
 
Five myths about ukraine
Five myths about ukraineFive myths about ukraine
Five myths about ukraine
 
Ustadz felix siauw fatwa golput haram, isyarat gagalnya demokrasi
Ustadz felix siauw   fatwa golput haram, isyarat gagalnya demokrasiUstadz felix siauw   fatwa golput haram, isyarat gagalnya demokrasi
Ustadz felix siauw fatwa golput haram, isyarat gagalnya demokrasi
 
Perubahan hakiki bukan dari pemilu
Perubahan hakiki bukan dari pemiluPerubahan hakiki bukan dari pemilu
Perubahan hakiki bukan dari pemilu
 
Soal jawab seputar zakat perdagangan
Soal jawab seputar zakat perdaganganSoal jawab seputar zakat perdagangan
Soal jawab seputar zakat perdagangan
 
Demokrasi sistem bobrok dan berpihak pada pemilik modal
Demokrasi sistem bobrok dan berpihak pada pemilik modalDemokrasi sistem bobrok dan berpihak pada pemilik modal
Demokrasi sistem bobrok dan berpihak pada pemilik modal
 
Dibalik rencana kedatangan obama ke saudi
Dibalik rencana kedatangan obama ke saudiDibalik rencana kedatangan obama ke saudi
Dibalik rencana kedatangan obama ke saudi
 
Bagaimana mengubah mata uang ke dinar dirham
Bagaimana mengubah mata uang ke dinar dirham Bagaimana mengubah mata uang ke dinar dirham
Bagaimana mengubah mata uang ke dinar dirham
 
Pemilu harapan kesejahteraan atau ilusi
Pemilu  harapan kesejahteraan atau ilusi Pemilu  harapan kesejahteraan atau ilusi
Pemilu harapan kesejahteraan atau ilusi
 
Beratnya amanah kepemimpinan
Beratnya amanah kepemimpinanBeratnya amanah kepemimpinan
Beratnya amanah kepemimpinan
 
Keterlaluan, mesir vonis mati 529 anggota ikhwanul muslimin
Keterlaluan, mesir vonis mati 529 anggota ikhwanul musliminKeterlaluan, mesir vonis mati 529 anggota ikhwanul muslimin
Keterlaluan, mesir vonis mati 529 anggota ikhwanul muslimin
 
Sistem sekuler lahirkan perempuan jahat
Sistem sekuler lahirkan perempuan jahatSistem sekuler lahirkan perempuan jahat
Sistem sekuler lahirkan perempuan jahat
 
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
 
Kaitkan pemilu dengan teroris, upaya bnpt agar tetap eksis
Kaitkan pemilu dengan teroris, upaya bnpt agar tetap eksis Kaitkan pemilu dengan teroris, upaya bnpt agar tetap eksis
Kaitkan pemilu dengan teroris, upaya bnpt agar tetap eksis
 
Apa itu khilafah
Apa itu khilafah Apa itu khilafah
Apa itu khilafah
 

Jawaban terhadap uraian vaksinasi pertama kali oleh dokter muslim

  • 1. 24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 1/7 henny zainal"Its All About Informed Choice" Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim Posted on Oktober 17, 2011 6 Tahnik sebagai im u nisasi Alam i V S V aksinasi Modern Bismillah. Assalamu’alaykum wa rahmatullah. Perdebatan pro – kontra vaksin sepertinya kian memanas, mengingat dalam 1 minggu ke depan adalah Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dimana semakin banyak orangtua cerdas memilih uuntuk menghindari vaksin. Berbagai macam alasan para orangtua untuk memilih mengatakan TIDAK UNTUK VAKSINASI, kelompok ini lebih dikenal dengan kelompok kontra vaksinasi sebagai kelompok minoritas. Diantara alas an mereka adalah kekhawatiran akan bahaya vaksin dan dari segi halal/haramnya produk yang digunakan. Sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tentunya wajar sekali jika isu halal/tidaknya menjadi perhatian khusus para orangtua. Dan hal tersebut pula yang saya kritisi kepada pihak Biofarma, sebagai produsen vaksin lokal. Dimana sepengetahuan saya bahwa dalam menentukan halal/tidaknya sebuah produk, diwajibkan proses audit dari LPPOM MUI. Namun ternyata, lembaga tersebut tidak pernah mengaudit dan pihak Biofarma mengakui bahwa mereka tidak pernah meminta untuk diaudit. Aneh bukan? Pengakuan ini saya peroleh ketika menghadiri debat pro-kontra imunisasi yang diselenggarakan oleh majalah Ayahbunda di Jakarta. Dalam 1 minggu menjelang dilaksanakannya PIN, situasi perdebatan semakin memanas. Kemudian muncul sebuah argumentasi yang memojokkan pihak kontra vaksinasi melalui sebuah blog.
  • 2. 24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 2/7 Uraian ini bukan untuk menyudutkan siapapun, lebih memberikan ketegasan sikap atas PRINSIP DASAR ALASAN bagi pihak kontra dalam menolak vaksinasi. Saya akan mencoba menjabarkan secara bertahap analisa dan jawaban atas argumentasi di bawah ini. Dari sebuah blog yang saya baca, menuliskan bahwa “sistem imunisasi/vaksinasi berasal dari dokter-dokter muslim zaman khalifah Turki Utsmani, dan cikal bakalnya sudah ada dari zaman khilafah abbasiyah. Referensi informasi tersebut menurut penuturan si pengirim sumber email ada pada buku “1001 Inventations Muslim Heritage in Our World” page 178. Tertera: “The Anatolian Ottoman Turks knew about methods of vaccination, they called vaccination Ashi. or engrafting, and they had inherited it form older turkic tribes” Dalam hati, sejujurnya saya terkagum-kagum bahwa begitu hebatnya ilmuwan Islam namun hingga saat ini dunia barat pun masih belum memberikan pengakuan kepada para ilmuwan Islam. Satu kata yang menarik perhatian saya adalah “ENGRAFTING”. Saya memiliki latar belakang pendidikan dokter umum dan kebetulan ayah adalah seorang dokter spesialis bedah, sehingga kata “ENGRAFTING” sudah sering saya dengar sejak beranjak remaja. Jika merujuk pada kamus kedokteran maka kata tersebut memiliki arti melakukan penanaman pada bagian tubuh, bisa kulit dan sebagainya. Lalu karena semakin penasaran akan istilah ASHI / ENGRAFTING di jaman tersebut, maka saya telusuri mbah google demi memuaskan keingintahuan. Prinsip dasar saya bahwa ilmu yang diterima haruslah seimbang, dalam arti cek dan ricek adalah penting. Sebagai kelanjutan kisah terhadap blog tersebut, maka mari kita lanjutkan hingga selesai uraian tersebut yah. “Informasi berikutnya adalah Lady Mary Wortley Montagu (1689- 1762), istri dari duta besar Inggris untuk Turki saat itu, membawa system vaksinasi ke Inggris untuk memerangi smallpox, tapi ditolak oleh pemerintahan Inggris saat itu. Untuk informasi mengenai Lady Mary ini, bisa juga dibaca di: www/.psychologytoday.com/blog/child-myths/200909/lady-mary-wortley- montagucontributor-public-health Berikut kutipan tulisan pada URL tersebut: “Lady Mary Wortley Montagu was a pretty girl until she had smallpox at age 26 and was left with many pitted scars on her face and no eyelashes. Her only brother died of the disease. Despite her disfigurement, Lady Wortley Montagu recovered her health and energy. (And we should remember that plenty of other people had smallpox scars on their faces at that time, so the impact was not exactly what it would be if someone today had the same appearance.) With her husband, who was the British Ambassador to Turkey, and their little son and daughter, she traveled to what was then part of the Ottoman Empire. She watched with interest as Turkish women carried out a method of inoculation for smallpox. This she described in letters to her family back in England. The Turks waited until cool fall
  • 3. 24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 3/7 weather came after the heat of the summer was over. They inoculated children by using the purulent matter from the sores of a person who had become infected with smallpox. Cutting into 5 or 6 veins (on the legs or upper parts of the arms), they poked the smallpox matter into the incision and then bandaged the site. The children seemed fine for some days, developed a fever for a few more days, and then generally recovered — immune to smallpox. Lady Wortley Montagu decided to have her own young son inoculated, accepting the fact that a small number of children were harmed by the inoculation, and he recovered well— immune to smallpox. Returning to England, Lady Wortley Montagu began efforts at public education about inoculation. Her friendship with the then Princess of Wales, later Queen Caroline, was a great support to her work (although it’ s probably the case that Lady Mary could have accomplished more if she’d had fewer boyfriends, who didn’t seem to mind the lack of eyelashes). Because of these efforts, the British public was prepared to pay attention 30 years later when Edward Jenner published his evidence about smallpox vaccination.” Semakin penasaran dengan kisah diatas, maka saya telusuri lebih jauh tentang smallpox, Edward jenner dan ashi Turkic tribes. Pencarian akhirnya membuat saya menemukan link inihttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1200696/ dimana dalam link ini merupakan jurnal ilmiah akan sejarah Edward Jenner sebagai penemu vaksin cacar air/smallpox. Dalam pengkajian lebih lanjut, semakin memperkuat keyakinan saya bahwa vaksin saat ini dengan teknologi modern memang berbahaya tidak hanya bagi orangtua namun juga bagi bayi dan anak- anak. Prinsip dasar ASHI atau Inokulasi pada jaman itu hampir sama dengan prinsip vaksinasi alamiah yang masyarakat lakukan terhadap campak. Tentunya ayah bunda pernah mendengar anjuran banyak pihak bahwa jika ada yang sakit campak, maka biarkanlah anak kita tertular dengan demikian anak akan memiliki antibody terhadap penyakit tersebut dengan sendirinya. Nah ASHI, memang memaparkan penyakit terhadap orang sehat dengan cara melakukan sayatan pada kulit daerah subkutan dan memberikan bagian dari cacar air kedalamnya. Mirip namun tak sama. Kemudian bisa dibaca pula uraian mengenai peran wanita tersebut diatas dalam dunia kesehatan masyarakat pada link ini eurpub.oxfordjournals.org/content/18/4/353.full Setelah tuntas membaca dan mengkaji, Alhamdulillah keyakinan saya tidak berubah bahkan semakin menguatkan bahwa vaksin modern yang dipergunakan saat ini memang berbahaya. Mereka telah salah memahami bahwa penolakan kami adalah pada prinsip vaksinasinya. Padahal, penolakan kami adalah penggunaan bahan kimia yang berbahaya didalam vaksin modern tersebut. Jika dianalisa dari tindakan vaksinasi “kuno”, bisa kita pahami bahwa jaman itu mereka TIDAK menggunakan bahan-bahan kimia seperti merkuri, garam alumunim, atau bahkan menggunakan media hewan haram dalam proses pengembangbiakkan kuman/virus. Bagaimanapun dalam hati kecil saya saat membaca dan mencari tahu lebih jauh, berpegangan pada prinsip bahwa seorang MUSLIM akan menghindari penggunaan bahan haram dan berbahaya. Dan itu TERBUKTI.
  • 4. 24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 4/7 Untuk mengetahui bagaimana peran garam alumunium dalam tubuh, silakan dibaca penelitian ini dimana garam alumunium yang disuntikkan kedalam tubuh seekor tikus memberikan kerusakan bahkan kehancuran dari sel setiap organ tikus tersebut. Dosis yang digunakan tentunya disesuaikan dengan tubuh tikus tersebut. Lalu bagaimana dengan tubuh seorang bayi yang dilakukan berulang kali? Link terhadap penelitian alum atau garam alumunium bisa dibaca disini : - http://therefusers.com/refusers-newsroom/aluminum-based-adjuvants-cause-cell-death-and- release-of-host-cell-dna/ - http://www.sciencedaily.com/releases/2011/07 /1107 17 204910.htm - http://www.nature.com/nm/journal/v17 /n8/full/nm.2403.html - http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/21568886/ Link diatas hanyalah mengenai fakta akan bahaya garam alumunium yang digunakan sebagai bahan adjuvant di SEMUA vaksin. Untuk bahan vaksin lainnya, silakan ayah bunda telusuri mbah google dan belajar menganalisa sendiri yaahh.. Mari dilanjutkan uraian dari blog diatas : “Adalagi informasi lainnya. Untuk vaksinasi dasar, Indonesia telah berhasil membuat vaksin sendiri, sudah terbukti uji klinis dan epidemiloginya, bahkan dieskpor untuk kepentingan regional Asia Tenggara, di Biofarma, Bandung. Masalah yang berkembang dan mencuat belakangan adalah vaksinasi tambahan, termasuk meningitis untuk calon jamaah haji atau vaksin HPV, yang masih diproduksi oleh produsen luar negeri semisal GSK. *menurut penuturan seorang guru ngaji bahwa kebetulan beliau bekerja di balai POM, sudah ada vaksin meningitis yang halal untuk calon jemaah haji*” Mengenai vaksin meningitis, ayah bunda bisa baca sendiri di harian Republika edisi Jumat tanggal 14 Oktober 2011. Vaksin tersebut bahkan baru-baru ini kembali dikritisi oleh Mantan Menkes Siti Fadhillah Sapari bahwa semua vaksin tersebut tetap mengandung bahan haram alias babi. So, menurut saya dalam mencari sebuah informasi bukan sekedar berbicara dengan seseorang yang ilmunya terbatas. Alhamdulillah informasi ini saya dapatkan LANGSUNG dari bu DR. dr Siti Fadhillah Sapari, SpJK (K) sebagai mantan menkes lohh.. Ditambah dengan pengakuan dari Biofarma bahwa mereka TIDAK PERNAH diaudit oleh pihak yang berwenang dan dalam hal ini adalah LP POM MUI. Kalimat terakhir yang mendorong saya untuk meluruskan informasi dari blog tersebut adalah pernyataan bahwa seseorang yang bukan berasal dari kedokteran sebagaimana tertulis demikian“apalagi kalau munculnya dari orang-orang yang bukan ahlinya, atau bahkan ga punya background pendidikan kedokteran sama sekali.” Buat saya, seorang dokter atau bukan – ia punya kemampuan untuk BELAJAR dari siapapun. Gelar
  • 5. 24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 5/7 dan sebagainya bukan jaminan bahwa individu tersebut akan berkata benar. Belajar adalah kata kunci yang luar biasa. Bahkan Rasulullah shalallahu alayhi wa salam menyuruh kita untuk tidak taqlid atau belajar seperti kerbau dicucuk hidungnya, dimana apapun perkataan seseorang yang dianggap pintar langsung dijadikan hukum tanpa mempelajari lebih jauh. Dan Alhamdulillah informasi yang saya terima justru berasal dari sosok-sosok yang memiliki kompetensi tinggi, seperti DR. dr. Siti Fadhillah Sapari, SpJK(K) dan Prof. DR. Hasyim dari LP POM MUI. Kritikan tajam saya tujukan pada kalimat ini “sorry to say, maap- maap yeee kalo agak kasar, menurut saya, orang tua yang menganggap tidak mengimunisasi anaknya adalah pilihan terbaik dan adalah hak dia untuk memilih untuk tidak mengimunisasi adalah orang tua yang LUPA, lupa bahwasanya ada HAK ORANG LAIN untuk merasa aman dari ancaman penyakit yang mematikan.” Sebagai seorang dokter, saya memahami dengan baik bahwa jika kuman yang disuntikkan dalam tubuh seseorang dengan daya tahan tubuh yang menurun maka kuman/virus tersebut menjadi aktif bahkan menginfeksi tubuh yang menerima vaksin tersebut. Dalam hal ini, siapakah yang berjalan-jalan membawa bahan penyakit dan memiliki resiko memberikan penularan kepada anak lainnya yang sehat? Sehat tanpa bahan kimia, sehat karena ibunya memberikan pengobatan ala Rasulullah shalallahu alayhi wasalam? Ditambah lagi pengakuan dari salah seorang karyawan Biofarma bahwa penyimpanan vaksin tersebut di beberapa wilayah pelosok Indonesia TIDAK MEMENUHI STANDAR, sehingga kemungkinan vaksin rusak atau terkontaminasi sangat besar. Kembali pada kisah di blog tersebut “mau ngutip kalimat temennya ayah, beliau punya background pendidikan kedokteran dan sedang mengambil jenjang spesialis, aaahh: “‫ا‬َ‫ﻠﻟ‬ّ‫ﻪ‬ sdh Mengaruniakan akal buat kita, ilmu pengetahuan manusia sudah tahu tentang vaksinasi, kampanye sudah dijalankan, digratiskan lagi oleh pemerintah. Secara rasional, ga ada alasan lagi untuk ga vaksinasi jadi, anggapan bahwa imunisasi / vaksinasi berasal dari kedokteran barat yang penuh konspirasi untuk melemahkan umat muslim, gimana?” Sebagai seorang dokter, walaupun dokter umum, satu hal yang saya ketahui bahwa pribadi muslim diberikan akal dan pikiran pertama kali yang dilakukannya adalah MEY AKINI AY AT-AY AT ALLAH dan RASULNY A. Selanjutnya baru kewajiban untuk mengkaji dan telaah. Saya dan barisan orangtua kontra vaksin kimia telah memilih ASI sebagai vaksin alami, karena kami meyakini QS. AL BAqarah : 233 dan dari ayat tersebut kami kaji lebih jauh. Saya pribadi membutuhkan waktu 7 tahun untuk meyakini bahwa inilah maksud dari ayat Allah subhanahu wa ta’ala itu, bahwa ASI adalah VAKSIN ALAMI bagi setiap anak manusia yang lahir di muka bumi. Bukti ilmiahnya apa? Silakan membaca pada link dibawah ini, bahwa dr Albert Sabin pada awal merintis percobaan vaksin polio – beliau menggunakan kolostrum manusia dan sapi sebagai obat. Jurnal ini menunjukkan bahwa hewan yang terinfeksi oleh polio, 84% sembuh dengan pemberian kolostrum. http://pediatrics.aappublications.org/content/29/1/105.full.pdf+html
  • 6. 24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 6/7 sholichin Oktober 2 7 , 2 01 1 Balas ← 10 Kekeliruan Dalam Komunikasi Pada bagian akhir penulis menyampaikan, “Silahkan menilai dan menjawab sendiri yaaaa” Maka saya menjawab, “Betul sekali. Mari silakan menilai, megkaji dan menjawab sendiri. Kebenaran hanyalah milik Allah subhanahu wa ta’ala semata dan kelemahan adalah dalam diri saya sebagai penulis. BELAJAR dan DO’A untuk mendapatkan cahaya kebenaran. Semoga ayah bunda tidak membutuhkan waktu selama 7 tahun seperti saya dalam meyakini kebenaran tersebut.” Sekali lagi bukanlah sekedar halal/haram semata namun bahan kimia didalam vaksin tersebutlah yang mendorong kami untuk mengatakan dengan lantang “NO TO VACCINE”. Beri rating: 411 7 9 Rate This Ditandai: ashi, bahaya vaksin, engrafting, vakksin Posted in: Dunia Laktasi 6 Responses “Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim” → Alhamdulillah…semakin mendpat pencerahan tentang imunisasi Alhamdulillah jika menjadi manfaat Semoga semakin banyak bayi dan anak yg bisa diselamatkan dr bahayanya vaksin ini Memuat... Related GERAKAN PEDULI ASI Kesabaran dalam Perjalanan Panjang nan Berliku Tips Pemberian ASI Bagi Wanita Bekerja In "Dunia Laktasi" In "Catatan Hidupku" In "Dunia Sehat"
  • 7. 24/3/2014 Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim | hennyzainal http://drhennyzainal.wordpress.com/2011/10/17/jawaban-terhadap-uraian-vaksinasi-pertama-kali-olh-dokter-muslim/ 7/7 Henny Zainal Nov em ber 2 , 2 01 1 Balas Henny Zainal Nov em ber 2 , 2 01 1 Balas fetrisia Nov em ber 2 , 2 01 1 Balas Henny Zainal Nov em ber 2 , 2 01 1 Balas Alhamdulillah ^__^ trims infonya sgt brmnfaat krn mmg sy jg sdg mncri2 informasi mngenai vaksin & imunisasi tp stlh mmbca ini smua,insyaallah sy pun stju dan akan brkata ” No vaccination for our baby” Alhamdulillah.. Sehatkan anak kita cukup dg menggunakan bahan alami dan sehat ^__^ 1 Trackback For This Post Seminar IMUN is ASI « Metode Terpadu Pembentukan Karakter Unggulan Sejak Dini → Desem ber 2 1 st, 2 01 1 → 1 0:2 4 AM [...] 2. Tanggapan atas link nomor 1 ( kontra imunisasi ) [...]