SlideShare a Scribd company logo
468
OPINI
CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013
I
munisasi yang kita kenal saat ini, tidak bisa
dilepaskan dari peran besar Edward Jenner
(1749-1823).Padatahun1796,saatberbagai
belahanduniasedangdilandawabahpenyakit
smallpox (disebabkan oleh virus Variola) yang
mematikan, Jenner melalui eksperimennya
berhasil membuktikan bahwa seseorang
yang terpapar cowpox (penyakit kulit yang
ditularkan oleh sapi) memiliki imunitas
terhadap smallpox. Untuk menghargai jasa
Jenner, diperkenalkanlah istilah vaksinasi yang
mengadaptasi “vacca” dari bahasa Latin yang
berarti“sapi”.
A. Sejarah Imunisasi
Sebenarnya banyak catatan sejarah otentik
yang menjelaskan bahwa Jenner bukanlah
orang pertama yang melakukan variolasi
(upaya untuk mencegah penularan virus
Variola). Untuk memudahkan pemahaman
kita menelusuri sejarah dan perkembangan
imunisasi, penulis membagi tahapannya
menjadi 3: Era pra-Jenner, Era Jenner, dan Era
pasca-Jenner.
1. Era Pra- Jenner
Pada abad X, upaya serupa telah dilakukan
di Cina. Pada saat yang sama, upaya ini pun
dilakukan oleh kelompok kasta Brahmana di
India. Dokter-dokter di jazirah Arab dan sarjana
dari Mesir juga dilaporkan telah memulai
upaya pencegahan dengan prinsip vaksinasi.
Pada awal abad XVIII, variolasi diperkenalkan
oleh Lady Mary Wortley Montagu dari Turki
ke Inggris. Sayangnya upaya ini belum
memberikanhasilyangmenggembirakan.Dua
hingga tiga persen orang yang memperoleh
variolasi justru mengalami penyakit berat dan
berujung pada kematian.
2. Era Jenner
Kiranyatidakberlebihanbilakitamentahbiskan
Edward Jenner (1749-1823) (Gambar 1)
sebagai “Bapak Vaksinologi” atau bahkan
“Bapak Imunologi”. Jenner adalah seorang
dokter keluarga berkebangsaan Inggris yang
berpraktik di daerah pedesaan. Sejak awal
tahun 1780, ia mengamati berbagai kasus
Varioladanmengumpulkandataepidemiologi
terkait. Berdasarkan pengamatannya selama
bertahun-tahun melakukan variolasi, ia
berkeyakinan bahwa seseorang yang terpapar
Cowpox (penyakit kulit yang ditularkan oleh
sapi), imun terhadap penyakit Smallpox yang
mematikan. Jenner melakukan serangkaian
eksperimen untuk membuktikan hal ini.
Pada tahun 1796, Jenner mengambil
spesimen dari lesi di lengan Sarah Nelmes
yang terinfeksi Cowpox. Lalu Jenner
menginokulasikannya ke lengan James
Phipps, bocah berusia 8 tahun. Seminggu
kemudian, muncul lesi di tempat inokulasi,
namun ia hanya mengalami gejala ringan,
pulih segera, dan tidak “sakit”. Jenner
mempublikasikan penemuannya dalam
An Inquiry into the Causes and Effects of
the Variola Vaccinae pada tahun 1798.
Tak berhenti di situ, Jenner dibantu oleh
asistennya, terus melakukan eksperimen ini
dengan beberapa penyempurnaan. Pada
akhirnya, Jenner menyimpulkan bahwa:
(1) Infeksi Smallpox dapat dicegah dengan
inokulasi Cowpox; (2) Berbeda dengan
variolasi, vaksinasi hanya menyebabkan
timbulnya lesi di tempat inokulasi dan
tidak menimbulkan penyakit yang serius
ataupun kematian. Jenner memang bukan
orang pertama yang melakukan upaya
pencegahan infeksi Smallpox. Namun Jenner
adalah tonggak sejarah vaksinasi. Ia adalah
orang pertama yang mampu melakukan
upaya tersebut dengan menerapkan kaidah-
kaidah ilmiah dan berlandaskan pemahaman
epidemiologi.
3. Era Pasca- Jenner
Bila Jenner ‘hanya’ melakukan eksperimen
sederhana, pada era pasca-Jenner kita akan
melihat bagaimana berbagai observasi dan
eksperimen dilakukan dengan melibatkan
teknologi dan menerapkan kaidah ilmiah
dengan lebih baik.
Louis Pasteur (1822-1895), seorang ahli
Mikrobiologi berkebangsaan Perancis,
merupakan orang pertama yang
mengembangkan vaksin di laboratorium.
Ia berhasil mengembangkan vaksin kolera
pada ayam (dengan menggunakan teknik
atenuasi), vaksin antraks (eksperimen Poully-
le-Fort), dan vaksin rabies. Nama berikut
adalah Robert Koch (1843-1910), seorang
berkebangsaan Jerman yang berhasil
mengidentifikasi bakteri Mycobacterium
tuberculosis, mengisolasi bakteri Vibrio
cholerae, dan menegakkan postulat Koch
yang masih relevan hingga sekarang. Atas
prestasinya, ia diganjar hadiah nobel pada
tahun 1905. Pada tahun 1896, Pfeiffer, Kolle,
dan Wright berhasil mengembangkan vaksin
Salmonella typhi, yang merupakan vaksin mati
(inactivated vaccine) pertama untuk manusia
yang pernah ada.
Albert Calmette dan Jean Marie Camille
Guerin berhasil mengembangkan vaksin
BCG dengan menggunakan Mycobacterium
bovis yang dilemahkan. Pada tahun 1955,
vaksin polio trivalen jenis IPV (Inactivated Polio
Vaccine) yang dikembangkan oleh Jonas Salk
mendapat lisensi. Enam tahun berselang,
Imunisasi: Sejarah dan Masa Depan
Samsuridjal Djauzi, Dirga Sakti Rambe
Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia/PAPDI
Alamat korespondensi email: samsuridjal@yahoo.com
Gambar 1 Edward Jenner
(diunduh dari: www.scientistshowtell.wikispaces.com)
469
OPINI
CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013
Albert Sabin sukses mengembangkan vaksin
polio trivalen jenis OPV (Oral Polio Vaccine).
Kedua vaksin ini di kemudian hari terbukti
mampu mengeliminasi penyakit Polio hingga
90-99%. Emil von Behring menemukan
antitoksindifteripadatahun1981.LaluAchilles
Sclavo menemukan antitoksin antraks.
Gaston Ramon dan Alexander Glenny
mengembangkan ajuvan berbasis garam
aluminium (alum) pada tahun 1926. Ajuvan
adalahsubstansitambahanyangdigabungkan
bersama vaksin untuk memperoleh respons
imun yang lebih optimal. Avery dan Groebel
pada tahun 1920-an berhasil menemukan
bahwa vaksin polisakarida akan jauh lebih
imunogenik bila dikonjugasikan dengan
protein pembawa. Barulah 60 tahun
kemudian, vaksin Haemophilus influenzae tipe
B, mendapat lisensi sebagai vaksin konjugat
pertama.
B. Imunisasi di Indonesia
Indonesia sebenarnya telah menerapkan
program EPI (Expanded Program of
Immunization) sejak tahun 1977 yang dikenal
dengan Program Pengembangan Imunisasi.
Saat ini vaksin yang masuk ke dalam program
imunisasi rutin adalah BCG, DPT, Hepatitis B,
Campak, dan Polio. EPI merupakan program
yang dicanangkan WHO (World Health
Organization) sejak tahun 1974, bertujuan
untuk membasmi penyakit-penyakit infeksi
yang mematikan dan sejatinya dapat
dicegah melalui vaksinasi. Program ini juga
menekankan aksesibilitas vaksin bagi seluruh
penduduk dunia, termasuk negara-negara
miskin.
Imunisasi di Indonesia telah berjalan cukup
lama, baik berupa program pemerintah
maupun atas inisiatif dan pembiayaan
masyarakat. Peran organisasi profesi
kedokteran juga sangat besar dalam
meningkatkan keberhasilan program
imunisasi di negeri kita. Sementara itu, para
petugas di layanan kesehatan primer turut
menjadi tulang punggung utama, didukung
oleh para spesialis yang bekerja di layanan
kesehatan sekunder maupun tersier. Dewasa
ini, pemerintah sedang menggalakkan lima
imunisasi lengkap untuk anak. Cakupan
imunisasi dasar tersebut dinilai cukup tinggi,
meski masih terdapat perbedaan di berbagai
provinsi. Adapun cakupan imunisasi rutin
antigen DPT1, DPT3, Campak, dan universal
child immunization (UCI) dapat dilihat pada
Gambar 2.
Data statistik menunjukkan setiap tahun
cakupan nasional imunisasi kita cukup baik
dan insidens penyakit spesifik yang dapat
dicegah dengan vaksinasi juga menurun. Pada
saat yang sama, kita boleh berbangga karena
Indonesia memiliki perusahaan milik negara
yang memproduksi berbagai vaksin untuk
kebutuhannasionaldanmengeksporbeberapa
vaksin dengan reputasi yang telah diakui oleh
dunia internasional. Salah satu hal yang perlu
mendapat perhatian dari pemerintah adalah
bahwa hingga saat ini, pemerintah hanya
memerhatikan imunisasi bagi anak-anak
dan belum memiliki program nasional untuk
imunisasi dewasa. Kita menyadari bahwa
populasi dewasa dan penduduk usia lanjut
di Indonesia terus bertambah. Kelompok ini
juga rentan terhadap penyakit infeksi yang
dapat menurunkan kualitas hidup dan erat
kaitannya dengan penurunan produktivitas.
C. Imunisasi dan Perkembangan
Teknologi
Perubahan zaman diiringi dengan kemajuan
bioteknologi yang amat pesat. Vaksin
‘konvensional’ mengandung bakteri mati
(whole cell dead vaccine) atau bakteri yang
dilemahkan (attenuated vaccine). Artinya,
mungkin saja vaksin-vaksin ini terlalu
reaktogenik, padahal yang diinginkan adalah
vaksin yang imunogenik namun kurang
reaktogenik. Reaktogenisitas berbanding
terbalik dengan profil keamanan suatu vaksin.
Maka mulailah dipikirkan teknik purifikasi
untuk memproduksi suatu vaksin.
Vaksin hepatitis B merupakan vaksin
rekombinan pertama yang berhasil
dikembangkan. Vaksin influenza merupakan
contoh klasik vaksin subunit. Kedua jenis
vaksin ini diproduksi dengan teknik purifikasi
yang melibatkan rekayasa teknologi. Artinya,
vaksin tidak lagi mengandung bakteri utuh,
namun hanya mengandung antigen berupa
protein selektif. Manipulasi pada tingkat gen
sengaja dilakukan untuk mengekspresikan
proteintertentu.Reaktogenisitasvaksin-vaksin
ini berkurang.
Pada tahun 2000, Rino Rappuoli dari Italia
berhasil mengembangkan pendekatan baru
dalam pengembangan vaksin yang dikenal
dengan reverse technology. Teknik ini berbasis
genom dengan pendekatan yang berbeda
dengan vaksin pada umumnya. Metode ini
memungkinkan pengembangan vaksin untuk
bakteri yang memiliki kesamaan struktur
protein dengan protein tubuh (molecular
mimicry), seperti pada Meningococcus grup B.
Gambar 2 Cakupan imunisasi rutin antigen DPT1, DPT3, Campak, dan UCI
desa Indonesia, 2004-2008
470
OPINI
CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013
D. Masa Depan Imunisasi
Kemajuan bioteknologi dan komitmen semua
pihakmemungkinkanpengembanganvaksin-
vaksin generasi baru dengan pendekatan
yang berbeda-beda. Dalam beberapa tahun
ke depan akan lebih sering terdengar istilah
structural vaccinology maupun nucleic acid
vaccines.
Lebihdari200tahunsejakJennermenemukan
‘vaksin’smallpoxpadatahun1796,kinipuluhan
vaksin telah digunakan oleh negara-negara di
seluruh dunia (Gambar 3). Data dan fakta telah
berbicara bahwa vaksin memberikan dampak
yang sangat besar dalam pencegahan
penyakit infeksi. Vaksin menawarkan upaya-
upaya pencegahan yang efektif. Kita masih
memerlukan lebih banyak lagi vaksin-vaksin
baru untuk dapat mengeliminasi –bila
mungkin mengeradikasi– penyakit-penyakit
infeksi.
Saat ini, telah tersedia vaksin yang dapat
mencegah 27 penyakit infeksi. Jumlah vaksin
yang dilisensi setiap tahun diharapkan
makin bertambah. Setidaknya, sebanyak 300
uji klinis kandidat vaksin di seluruh dunia
tengah berlangsung. Beberapa vaksin baru
yang keberadaannya dirasakan mendesak
adalah vaksin HIV, vaksin malaria, dan vaksin
tuberkulosis generasi baru. Usaha penelitian
dan pengembangan vaksin-vaksin ini telah
dimulai sejak puluhan tahun lalu, namun
hingga kini belum membuahkan hasil yang
diharapkan.
Dahulu kita hanya mengenal vaksin sebagai
usaha profilaksis atau pencegahan. Saat ini,
tidak hanya vaksin profilaksis yang tersedia,
namun juga vaksin terapeutik/pengobatan.
Vaksin jenis ini terutama digunakan untuk
pengobatan kanker, misalnya kanker prostat
dan kanker paru. Vaksin terapeutik bekerja
dengan cara yang berbeda dari obat-
obat kemoterapi. Vaksin bekerja dengan
menginduksi dan memperkuat respons
imun. Dalam terapi kanker, kedudukan vaksin
terapeutik ini sebagai adjuvant therapy.
Pada tahun 2010, FDA memberikan lisensi
vaksin terapeutik pertama di dunia: vaksin
kanker prostat. Vaksin ini diproduksi oleh
sebuah perusahaan Amerika. Kendalanya,
vaksin ini bersifat individual, artinya setiap
pasienharusdiambildarahnyaterlebihdahulu,
kemudian baru dibuatkan vaksinnya. Sejak
saat itu, banyak produsen vaksin yang mulai
mengembangkan kandidat vaksin terapeutik,
misalnyauntukpenyakitAlzheimer,melanoma
malignum, kanker payudara, HIV, hepatitis
C, dan lain sebagainya. Saat ini jumlahnya
mencapai ratusan. Vaksin terapeutik terakhir
yang dilisensi adalah vaksin kanker paru,
yang hanya tersedia di Kuba. Prediksi
Gambar 3 Berbagai vaksin yang telah dilisensi dan digunakan di dunia
(Diadaptasi dari Warren et. al., 1986, Proc. Natl. Acad. Sci. USA. 83: 9275)
Gambar 4 Perkiraan perkembangan penemuan vaksin terapeutik
(Diadaptasi dari Oliver Wyman, Health & Life Sciences, 2012)
471
OPINI
CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013
perkembangan penemuan vaksin terapeutik
dapat dilihat pada Gambar 4.
Dari perjalanan sejarah, diketahui bahwa
perkembangan vaksin dari masa ke masa
dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
1. Adanya kebutuhan dunia medis dan
kesehatan masyarakat yang mendesak.
2. Kemajuan bioteknologi yang sangat
pesat.
3. Inovasi dalam melakukan berbagai
pendekatan baru dari aspek imunologi.
4. Persaingan industri vaksin yang kian
kompetitif.
5. Meningkatnya kepedulian dan komitmen
komunitas dunia.
6. Pertimbangan dari segi ekonomi bahwa
vaksin sangat efisien.
Saat ini merupakan “The decade of vaccines”.
Industri, pemerintah dari seluruh negara,
organisasi internasional, akademisi, lembaga
swadaya masyarakat hingga masyarakat
sipil terus berupaya mengembangkan
vaksin-vaksin baru dan pada saat yang sama
meningkatkan aksesibilitas vaksin-vaksin yang
sudah ada. Vaksin harus dapat dijangkau oleh
semualapisanmasyarakat.Takdapatdipungkiri
bahwa vaksin merupakan kontributor terbesar
bagi kesehatan masyarakat. Kita menaruh
harapan besar. Perkembangan bioteknologi
yang sangat pesat mengakselerasi kondisi ini.
Paradigmadalampraktikkedokteranperlahan-
lahan mulai berubah: dari pengobatan semata
menjadi pencegahan. Vaksin merupakan
bagian penting dari rencana besar ini. Kita
semua bertanggung jawab untuk mengambil
peran dalam mencegah penyakit infeksi,
pembunuh nomor satu di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Plotkin SL, Plotkin SA. A short history of vaccination. Dalam: Plotkin SA, Orenstein WA, Offit PA (ed.). Vaccines, 5th
ed. Elsevier Health Sciences. 2008
2. -, Immunization, Vaccines and Biologicals. 24 May 2013 (cited 25 Agustus 2011). http://www.who.int/immunization/en/index.html
3. Plotkin, S.,“The Past, Present and Future ofVaccination”, in Palese, P. (ed.), VirusesandViralDiseases:Emergingthreatstohumansandanimals,The Biomedical & Life Sciences Collection, Henry
Stewart Talks Ltd, London.2007.
4. Jenner, E. An Inquiry into the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae (Low, London, 1798).
5. Plotkin S. History of vaccine development. Springer-Verlag New York Inc. 2010.
6. Rappuoli, Rino. Reverse Vaccinology Current Opinion in Microbiology 2000, 3:445–50
7. Stern AM, Markel H (2005).“The history of vaccines and immunization: familiar patterns, new challenges”. Health Aff 2005;24(3): 611–21.
8. Vaccine delivery. Strategy overview. (cited: 27 Agustus 2011). http://www.gatesfoundation.org/vaccines/Pages/decade-of-vaccines.aspx
9. Oliver Wyman, Health & Life Sciences. 2012

More Related Content

What's hot

Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Tata Naipospos
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung
mertayasa
 
Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020
ILKKM SG BULOH
 
Vaksin rekombinan
Vaksin rekombinanVaksin rekombinan
Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007
Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007
Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007
Tata Naipospos
 
flu burung
flu burungflu burung
flu burung
Yuliana
 
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Tata Naipospos
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
Septian Muna Barakati
 
Persentasi vaksin
Persentasi vaksinPersentasi vaksin
Persentasi vaksin
Fathan Hakim
 
Arah Pengendalian Avian Influenza di Indonesia - CEVA Animal Health Indonesia...
Arah Pengendalian Avian Influenza di Indonesia - CEVA Animal Health Indonesia...Arah Pengendalian Avian Influenza di Indonesia - CEVA Animal Health Indonesia...
Arah Pengendalian Avian Influenza di Indonesia - CEVA Animal Health Indonesia...
Tata Naipospos
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracismarnitukan
 
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoo...
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis -  Ditkeswan - Presentasi Zoo...Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis -  Ditkeswan - Presentasi Zoo...
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoo...
Tata Naipospos
 
Sejarah imunologi
Sejarah imunologiSejarah imunologi
Sejarah imunologi
Wulan Kesumasari
 
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Tata Naipospos
 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Tata Naipospos
 
Keimunan
KeimunanKeimunan
Vaksin
VaksinVaksin
Flu Burung
Flu BurungFlu Burung
Flu Burungmcrohman
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
Tata Naipospos
 

What's hot (19)

Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung
 
Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020
 
Vaksin rekombinan
Vaksin rekombinanVaksin rekombinan
Vaksin rekombinan
 
Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007
Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007
Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007
 
flu burung
flu burungflu burung
flu burung
 
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Persentasi vaksin
Persentasi vaksinPersentasi vaksin
Persentasi vaksin
 
Arah Pengendalian Avian Influenza di Indonesia - CEVA Animal Health Indonesia...
Arah Pengendalian Avian Influenza di Indonesia - CEVA Animal Health Indonesia...Arah Pengendalian Avian Influenza di Indonesia - CEVA Animal Health Indonesia...
Arah Pengendalian Avian Influenza di Indonesia - CEVA Animal Health Indonesia...
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracis
 
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoo...
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis -  Ditkeswan - Presentasi Zoo...Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis -  Ditkeswan - Presentasi Zoo...
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoo...
 
Sejarah imunologi
Sejarah imunologiSejarah imunologi
Sejarah imunologi
 
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
 
Keimunan
KeimunanKeimunan
Keimunan
 
Vaksin
VaksinVaksin
Vaksin
 
Flu Burung
Flu BurungFlu Burung
Flu Burung
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
 

Viewers also liked

Lista de rd confiables
Lista de rd confiablesLista de rd confiables
Lista de rd confiables
Daniel Esparza
 
Actividad no. 4 almacenamiento virtual
Actividad no. 4  almacenamiento virtualActividad no. 4  almacenamiento virtual
Actividad no. 4 almacenamiento virtual
danilorenza
 
Medidas seguridad implementadas en Nepcom
Medidas seguridad implementadas en NepcomMedidas seguridad implementadas en Nepcom
Medidas seguridad implementadas en Nepcom
Nepcom
 
бюллетень 059
бюллетень 059бюллетень 059
бюллетень 059
Димаш Махмутов
 
Charles perrault
Charles perraultCharles perrault
Charles perrault
albabobesponja
 
Analise Espacial dos Resultados das Eleições Autárquicas de 2013 na Cidade de...
Analise Espacial dos Resultados das Eleições Autárquicas de 2013 na Cidade de...Analise Espacial dos Resultados das Eleições Autárquicas de 2013 na Cidade de...
Analise Espacial dos Resultados das Eleições Autárquicas de 2013 na Cidade de...Universida Eduardo Mondlane
 
VMGO
VMGOVMGO
бюллетень 061
бюллетень 061бюллетень 061
бюллетень 061
Димаш Махмутов
 
Slim BS- Importador de Alterações Mensais
Slim BS- Importador de Alterações MensaisSlim BS- Importador de Alterações Mensais
Slim BS- Importador de Alterações Mensais
Slim_bs
 
ATRAE MÁS CLIENTES Y DUPLICA TU FACTURACIÓN
ATRAE MÁS CLIENTES Y DUPLICA TU FACTURACIÓNATRAE MÁS CLIENTES Y DUPLICA TU FACTURACIÓN
ATRAE MÁS CLIENTES Y DUPLICA TU FACTURACIÓN
Marta García
 
Clonagem
ClonagemClonagem
Jogos e brincadeiras ao longo da história por Vitor Haniel Fernandes Ferreira...
Jogos e brincadeiras ao longo da história por Vitor Haniel Fernandes Ferreira...Jogos e brincadeiras ao longo da história por Vitor Haniel Fernandes Ferreira...
Jogos e brincadeiras ao longo da história por Vitor Haniel Fernandes Ferreira...Andresa Alves
 

Viewers also liked (17)

Lista de rd confiables
Lista de rd confiablesLista de rd confiables
Lista de rd confiables
 
Actividad no. 4 almacenamiento virtual
Actividad no. 4  almacenamiento virtualActividad no. 4  almacenamiento virtual
Actividad no. 4 almacenamiento virtual
 
Final Project
Final ProjectFinal Project
Final Project
 
Medidas seguridad implementadas en Nepcom
Medidas seguridad implementadas en NepcomMedidas seguridad implementadas en Nepcom
Medidas seguridad implementadas en Nepcom
 
бюллетень 059
бюллетень 059бюллетень 059
бюллетень 059
 
Chartering
CharteringChartering
Chartering
 
Charles perrault
Charles perraultCharles perrault
Charles perrault
 
Analise Espacial dos Resultados das Eleições Autárquicas de 2013 na Cidade de...
Analise Espacial dos Resultados das Eleições Autárquicas de 2013 na Cidade de...Analise Espacial dos Resultados das Eleições Autárquicas de 2013 na Cidade de...
Analise Espacial dos Resultados das Eleições Autárquicas de 2013 na Cidade de...
 
VMGO
VMGOVMGO
VMGO
 
Residuos electrónicos..!
Residuos electrónicos..!Residuos electrónicos..!
Residuos electrónicos..!
 
бюллетень 061
бюллетень 061бюллетень 061
бюллетень 061
 
Slim BS- Importador de Alterações Mensais
Slim BS- Importador de Alterações MensaisSlim BS- Importador de Alterações Mensais
Slim BS- Importador de Alterações Mensais
 
Свалят правителството
Свалят правителствотоСвалят правителството
Свалят правителството
 
ATRAE MÁS CLIENTES Y DUPLICA TU FACTURACIÓN
ATRAE MÁS CLIENTES Y DUPLICA TU FACTURACIÓNATRAE MÁS CLIENTES Y DUPLICA TU FACTURACIÓN
ATRAE MÁS CLIENTES Y DUPLICA TU FACTURACIÓN
 
Clonagem
ClonagemClonagem
Clonagem
 
Jogos e brincadeiras ao longo da história por Vitor Haniel Fernandes Ferreira...
Jogos e brincadeiras ao longo da história por Vitor Haniel Fernandes Ferreira...Jogos e brincadeiras ao longo da história por Vitor Haniel Fernandes Ferreira...
Jogos e brincadeiras ao longo da história por Vitor Haniel Fernandes Ferreira...
 
Actividad n°1
Actividad n°1Actividad n°1
Actividad n°1
 

Similar to 24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan

Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologiAzmi Yunita
 
Hiper.......................2
Hiper.......................2Hiper.......................2
Hiper.......................2
Operator Warnet Vast Raha
 
Materi IDK dr Enty.pptx
Materi IDK dr Enty.pptxMateri IDK dr Enty.pptx
Materi IDK dr Enty.pptx
jehandra1
 
virus
virusvirus
virus
vegabangun
 
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umumRingkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umumYogi Pratama
 
Cikungunya fever
Cikungunya feverCikungunya fever
Cikungunya fever
Ariyanto Harsono
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
Bintang Meister
 
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdfKontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
RistiyanRagilPutradi
 
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang MerugikanPenyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
arthur_willy
 
Macam - Macam Bioteknologi
Macam - Macam BioteknologiMacam - Macam Bioteknologi
Macam - Macam Bioteknologi
Sofia Salsabila
 
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhan
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhanVirus parasit manusia-hewan-tumbuhan
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhan
machdaniar
 
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam) CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
aimanusopam
 
Tugas biologi tentang virus
Tugas biologi tentang virusTugas biologi tentang virus
Tugas biologi tentang virus
준노 박
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
Andriey Setyawan
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularLilik Sholeha
 
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
Syahrum Syuib
 
Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penyaki...
Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penyaki...Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penyaki...
Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penyaki...
AhmadRaySuryaSurengg
 

Similar to 24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan (20)

Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Hiper.......................2
Hiper.......................2Hiper.......................2
Hiper.......................2
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Materi IDK dr Enty.pptx
Materi IDK dr Enty.pptxMateri IDK dr Enty.pptx
Materi IDK dr Enty.pptx
 
virus
virusvirus
virus
 
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umumRingkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
 
Cikungunya fever
Cikungunya feverCikungunya fever
Cikungunya fever
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
 
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdfKontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
Kontroversi Vaksinasi_ Tinjauan Medis.pdf
 
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang MerugikanPenyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
 
Macam - Macam Bioteknologi
Macam - Macam BioteknologiMacam - Macam Bioteknologi
Macam - Macam Bioteknologi
 
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhan
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhanVirus parasit manusia-hewan-tumbuhan
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhan
 
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam) CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
CTU 211 (Sains dan Teknologi Islam)
 
Lap plaque adz
Lap plaque adzLap plaque adz
Lap plaque adz
 
Sejarah imunisasi
Sejarah imunisasiSejarah imunisasi
Sejarah imunisasi
 
Tugas biologi tentang virus
Tugas biologi tentang virusTugas biologi tentang virus
Tugas biologi tentang virus
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
 
Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penyaki...
Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penyaki...Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penyaki...
Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penyaki...
 

Recently uploaded

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 

Recently uploaded (20)

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 

24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan

  • 1. 468 OPINI CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013 I munisasi yang kita kenal saat ini, tidak bisa dilepaskan dari peran besar Edward Jenner (1749-1823).Padatahun1796,saatberbagai belahanduniasedangdilandawabahpenyakit smallpox (disebabkan oleh virus Variola) yang mematikan, Jenner melalui eksperimennya berhasil membuktikan bahwa seseorang yang terpapar cowpox (penyakit kulit yang ditularkan oleh sapi) memiliki imunitas terhadap smallpox. Untuk menghargai jasa Jenner, diperkenalkanlah istilah vaksinasi yang mengadaptasi “vacca” dari bahasa Latin yang berarti“sapi”. A. Sejarah Imunisasi Sebenarnya banyak catatan sejarah otentik yang menjelaskan bahwa Jenner bukanlah orang pertama yang melakukan variolasi (upaya untuk mencegah penularan virus Variola). Untuk memudahkan pemahaman kita menelusuri sejarah dan perkembangan imunisasi, penulis membagi tahapannya menjadi 3: Era pra-Jenner, Era Jenner, dan Era pasca-Jenner. 1. Era Pra- Jenner Pada abad X, upaya serupa telah dilakukan di Cina. Pada saat yang sama, upaya ini pun dilakukan oleh kelompok kasta Brahmana di India. Dokter-dokter di jazirah Arab dan sarjana dari Mesir juga dilaporkan telah memulai upaya pencegahan dengan prinsip vaksinasi. Pada awal abad XVIII, variolasi diperkenalkan oleh Lady Mary Wortley Montagu dari Turki ke Inggris. Sayangnya upaya ini belum memberikanhasilyangmenggembirakan.Dua hingga tiga persen orang yang memperoleh variolasi justru mengalami penyakit berat dan berujung pada kematian. 2. Era Jenner Kiranyatidakberlebihanbilakitamentahbiskan Edward Jenner (1749-1823) (Gambar 1) sebagai “Bapak Vaksinologi” atau bahkan “Bapak Imunologi”. Jenner adalah seorang dokter keluarga berkebangsaan Inggris yang berpraktik di daerah pedesaan. Sejak awal tahun 1780, ia mengamati berbagai kasus Varioladanmengumpulkandataepidemiologi terkait. Berdasarkan pengamatannya selama bertahun-tahun melakukan variolasi, ia berkeyakinan bahwa seseorang yang terpapar Cowpox (penyakit kulit yang ditularkan oleh sapi), imun terhadap penyakit Smallpox yang mematikan. Jenner melakukan serangkaian eksperimen untuk membuktikan hal ini. Pada tahun 1796, Jenner mengambil spesimen dari lesi di lengan Sarah Nelmes yang terinfeksi Cowpox. Lalu Jenner menginokulasikannya ke lengan James Phipps, bocah berusia 8 tahun. Seminggu kemudian, muncul lesi di tempat inokulasi, namun ia hanya mengalami gejala ringan, pulih segera, dan tidak “sakit”. Jenner mempublikasikan penemuannya dalam An Inquiry into the Causes and Effects of the Variola Vaccinae pada tahun 1798. Tak berhenti di situ, Jenner dibantu oleh asistennya, terus melakukan eksperimen ini dengan beberapa penyempurnaan. Pada akhirnya, Jenner menyimpulkan bahwa: (1) Infeksi Smallpox dapat dicegah dengan inokulasi Cowpox; (2) Berbeda dengan variolasi, vaksinasi hanya menyebabkan timbulnya lesi di tempat inokulasi dan tidak menimbulkan penyakit yang serius ataupun kematian. Jenner memang bukan orang pertama yang melakukan upaya pencegahan infeksi Smallpox. Namun Jenner adalah tonggak sejarah vaksinasi. Ia adalah orang pertama yang mampu melakukan upaya tersebut dengan menerapkan kaidah- kaidah ilmiah dan berlandaskan pemahaman epidemiologi. 3. Era Pasca- Jenner Bila Jenner ‘hanya’ melakukan eksperimen sederhana, pada era pasca-Jenner kita akan melihat bagaimana berbagai observasi dan eksperimen dilakukan dengan melibatkan teknologi dan menerapkan kaidah ilmiah dengan lebih baik. Louis Pasteur (1822-1895), seorang ahli Mikrobiologi berkebangsaan Perancis, merupakan orang pertama yang mengembangkan vaksin di laboratorium. Ia berhasil mengembangkan vaksin kolera pada ayam (dengan menggunakan teknik atenuasi), vaksin antraks (eksperimen Poully- le-Fort), dan vaksin rabies. Nama berikut adalah Robert Koch (1843-1910), seorang berkebangsaan Jerman yang berhasil mengidentifikasi bakteri Mycobacterium tuberculosis, mengisolasi bakteri Vibrio cholerae, dan menegakkan postulat Koch yang masih relevan hingga sekarang. Atas prestasinya, ia diganjar hadiah nobel pada tahun 1905. Pada tahun 1896, Pfeiffer, Kolle, dan Wright berhasil mengembangkan vaksin Salmonella typhi, yang merupakan vaksin mati (inactivated vaccine) pertama untuk manusia yang pernah ada. Albert Calmette dan Jean Marie Camille Guerin berhasil mengembangkan vaksin BCG dengan menggunakan Mycobacterium bovis yang dilemahkan. Pada tahun 1955, vaksin polio trivalen jenis IPV (Inactivated Polio Vaccine) yang dikembangkan oleh Jonas Salk mendapat lisensi. Enam tahun berselang, Imunisasi: Sejarah dan Masa Depan Samsuridjal Djauzi, Dirga Sakti Rambe Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia/PAPDI Alamat korespondensi email: samsuridjal@yahoo.com Gambar 1 Edward Jenner (diunduh dari: www.scientistshowtell.wikispaces.com)
  • 2. 469 OPINI CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013 Albert Sabin sukses mengembangkan vaksin polio trivalen jenis OPV (Oral Polio Vaccine). Kedua vaksin ini di kemudian hari terbukti mampu mengeliminasi penyakit Polio hingga 90-99%. Emil von Behring menemukan antitoksindifteripadatahun1981.LaluAchilles Sclavo menemukan antitoksin antraks. Gaston Ramon dan Alexander Glenny mengembangkan ajuvan berbasis garam aluminium (alum) pada tahun 1926. Ajuvan adalahsubstansitambahanyangdigabungkan bersama vaksin untuk memperoleh respons imun yang lebih optimal. Avery dan Groebel pada tahun 1920-an berhasil menemukan bahwa vaksin polisakarida akan jauh lebih imunogenik bila dikonjugasikan dengan protein pembawa. Barulah 60 tahun kemudian, vaksin Haemophilus influenzae tipe B, mendapat lisensi sebagai vaksin konjugat pertama. B. Imunisasi di Indonesia Indonesia sebenarnya telah menerapkan program EPI (Expanded Program of Immunization) sejak tahun 1977 yang dikenal dengan Program Pengembangan Imunisasi. Saat ini vaksin yang masuk ke dalam program imunisasi rutin adalah BCG, DPT, Hepatitis B, Campak, dan Polio. EPI merupakan program yang dicanangkan WHO (World Health Organization) sejak tahun 1974, bertujuan untuk membasmi penyakit-penyakit infeksi yang mematikan dan sejatinya dapat dicegah melalui vaksinasi. Program ini juga menekankan aksesibilitas vaksin bagi seluruh penduduk dunia, termasuk negara-negara miskin. Imunisasi di Indonesia telah berjalan cukup lama, baik berupa program pemerintah maupun atas inisiatif dan pembiayaan masyarakat. Peran organisasi profesi kedokteran juga sangat besar dalam meningkatkan keberhasilan program imunisasi di negeri kita. Sementara itu, para petugas di layanan kesehatan primer turut menjadi tulang punggung utama, didukung oleh para spesialis yang bekerja di layanan kesehatan sekunder maupun tersier. Dewasa ini, pemerintah sedang menggalakkan lima imunisasi lengkap untuk anak. Cakupan imunisasi dasar tersebut dinilai cukup tinggi, meski masih terdapat perbedaan di berbagai provinsi. Adapun cakupan imunisasi rutin antigen DPT1, DPT3, Campak, dan universal child immunization (UCI) dapat dilihat pada Gambar 2. Data statistik menunjukkan setiap tahun cakupan nasional imunisasi kita cukup baik dan insidens penyakit spesifik yang dapat dicegah dengan vaksinasi juga menurun. Pada saat yang sama, kita boleh berbangga karena Indonesia memiliki perusahaan milik negara yang memproduksi berbagai vaksin untuk kebutuhannasionaldanmengeksporbeberapa vaksin dengan reputasi yang telah diakui oleh dunia internasional. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah adalah bahwa hingga saat ini, pemerintah hanya memerhatikan imunisasi bagi anak-anak dan belum memiliki program nasional untuk imunisasi dewasa. Kita menyadari bahwa populasi dewasa dan penduduk usia lanjut di Indonesia terus bertambah. Kelompok ini juga rentan terhadap penyakit infeksi yang dapat menurunkan kualitas hidup dan erat kaitannya dengan penurunan produktivitas. C. Imunisasi dan Perkembangan Teknologi Perubahan zaman diiringi dengan kemajuan bioteknologi yang amat pesat. Vaksin ‘konvensional’ mengandung bakteri mati (whole cell dead vaccine) atau bakteri yang dilemahkan (attenuated vaccine). Artinya, mungkin saja vaksin-vaksin ini terlalu reaktogenik, padahal yang diinginkan adalah vaksin yang imunogenik namun kurang reaktogenik. Reaktogenisitas berbanding terbalik dengan profil keamanan suatu vaksin. Maka mulailah dipikirkan teknik purifikasi untuk memproduksi suatu vaksin. Vaksin hepatitis B merupakan vaksin rekombinan pertama yang berhasil dikembangkan. Vaksin influenza merupakan contoh klasik vaksin subunit. Kedua jenis vaksin ini diproduksi dengan teknik purifikasi yang melibatkan rekayasa teknologi. Artinya, vaksin tidak lagi mengandung bakteri utuh, namun hanya mengandung antigen berupa protein selektif. Manipulasi pada tingkat gen sengaja dilakukan untuk mengekspresikan proteintertentu.Reaktogenisitasvaksin-vaksin ini berkurang. Pada tahun 2000, Rino Rappuoli dari Italia berhasil mengembangkan pendekatan baru dalam pengembangan vaksin yang dikenal dengan reverse technology. Teknik ini berbasis genom dengan pendekatan yang berbeda dengan vaksin pada umumnya. Metode ini memungkinkan pengembangan vaksin untuk bakteri yang memiliki kesamaan struktur protein dengan protein tubuh (molecular mimicry), seperti pada Meningococcus grup B. Gambar 2 Cakupan imunisasi rutin antigen DPT1, DPT3, Campak, dan UCI desa Indonesia, 2004-2008
  • 3. 470 OPINI CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013 D. Masa Depan Imunisasi Kemajuan bioteknologi dan komitmen semua pihakmemungkinkanpengembanganvaksin- vaksin generasi baru dengan pendekatan yang berbeda-beda. Dalam beberapa tahun ke depan akan lebih sering terdengar istilah structural vaccinology maupun nucleic acid vaccines. Lebihdari200tahunsejakJennermenemukan ‘vaksin’smallpoxpadatahun1796,kinipuluhan vaksin telah digunakan oleh negara-negara di seluruh dunia (Gambar 3). Data dan fakta telah berbicara bahwa vaksin memberikan dampak yang sangat besar dalam pencegahan penyakit infeksi. Vaksin menawarkan upaya- upaya pencegahan yang efektif. Kita masih memerlukan lebih banyak lagi vaksin-vaksin baru untuk dapat mengeliminasi –bila mungkin mengeradikasi– penyakit-penyakit infeksi. Saat ini, telah tersedia vaksin yang dapat mencegah 27 penyakit infeksi. Jumlah vaksin yang dilisensi setiap tahun diharapkan makin bertambah. Setidaknya, sebanyak 300 uji klinis kandidat vaksin di seluruh dunia tengah berlangsung. Beberapa vaksin baru yang keberadaannya dirasakan mendesak adalah vaksin HIV, vaksin malaria, dan vaksin tuberkulosis generasi baru. Usaha penelitian dan pengembangan vaksin-vaksin ini telah dimulai sejak puluhan tahun lalu, namun hingga kini belum membuahkan hasil yang diharapkan. Dahulu kita hanya mengenal vaksin sebagai usaha profilaksis atau pencegahan. Saat ini, tidak hanya vaksin profilaksis yang tersedia, namun juga vaksin terapeutik/pengobatan. Vaksin jenis ini terutama digunakan untuk pengobatan kanker, misalnya kanker prostat dan kanker paru. Vaksin terapeutik bekerja dengan cara yang berbeda dari obat- obat kemoterapi. Vaksin bekerja dengan menginduksi dan memperkuat respons imun. Dalam terapi kanker, kedudukan vaksin terapeutik ini sebagai adjuvant therapy. Pada tahun 2010, FDA memberikan lisensi vaksin terapeutik pertama di dunia: vaksin kanker prostat. Vaksin ini diproduksi oleh sebuah perusahaan Amerika. Kendalanya, vaksin ini bersifat individual, artinya setiap pasienharusdiambildarahnyaterlebihdahulu, kemudian baru dibuatkan vaksinnya. Sejak saat itu, banyak produsen vaksin yang mulai mengembangkan kandidat vaksin terapeutik, misalnyauntukpenyakitAlzheimer,melanoma malignum, kanker payudara, HIV, hepatitis C, dan lain sebagainya. Saat ini jumlahnya mencapai ratusan. Vaksin terapeutik terakhir yang dilisensi adalah vaksin kanker paru, yang hanya tersedia di Kuba. Prediksi Gambar 3 Berbagai vaksin yang telah dilisensi dan digunakan di dunia (Diadaptasi dari Warren et. al., 1986, Proc. Natl. Acad. Sci. USA. 83: 9275) Gambar 4 Perkiraan perkembangan penemuan vaksin terapeutik (Diadaptasi dari Oliver Wyman, Health & Life Sciences, 2012)
  • 4. 471 OPINI CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013 perkembangan penemuan vaksin terapeutik dapat dilihat pada Gambar 4. Dari perjalanan sejarah, diketahui bahwa perkembangan vaksin dari masa ke masa dipengaruhi oleh hal-hal berikut: 1. Adanya kebutuhan dunia medis dan kesehatan masyarakat yang mendesak. 2. Kemajuan bioteknologi yang sangat pesat. 3. Inovasi dalam melakukan berbagai pendekatan baru dari aspek imunologi. 4. Persaingan industri vaksin yang kian kompetitif. 5. Meningkatnya kepedulian dan komitmen komunitas dunia. 6. Pertimbangan dari segi ekonomi bahwa vaksin sangat efisien. Saat ini merupakan “The decade of vaccines”. Industri, pemerintah dari seluruh negara, organisasi internasional, akademisi, lembaga swadaya masyarakat hingga masyarakat sipil terus berupaya mengembangkan vaksin-vaksin baru dan pada saat yang sama meningkatkan aksesibilitas vaksin-vaksin yang sudah ada. Vaksin harus dapat dijangkau oleh semualapisanmasyarakat.Takdapatdipungkiri bahwa vaksin merupakan kontributor terbesar bagi kesehatan masyarakat. Kita menaruh harapan besar. Perkembangan bioteknologi yang sangat pesat mengakselerasi kondisi ini. Paradigmadalampraktikkedokteranperlahan- lahan mulai berubah: dari pengobatan semata menjadi pencegahan. Vaksin merupakan bagian penting dari rencana besar ini. Kita semua bertanggung jawab untuk mengambil peran dalam mencegah penyakit infeksi, pembunuh nomor satu di dunia. DAFTAR PUSTAKA 1. Plotkin SL, Plotkin SA. A short history of vaccination. Dalam: Plotkin SA, Orenstein WA, Offit PA (ed.). Vaccines, 5th ed. Elsevier Health Sciences. 2008 2. -, Immunization, Vaccines and Biologicals. 24 May 2013 (cited 25 Agustus 2011). http://www.who.int/immunization/en/index.html 3. Plotkin, S.,“The Past, Present and Future ofVaccination”, in Palese, P. (ed.), VirusesandViralDiseases:Emergingthreatstohumansandanimals,The Biomedical & Life Sciences Collection, Henry Stewart Talks Ltd, London.2007. 4. Jenner, E. An Inquiry into the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae (Low, London, 1798). 5. Plotkin S. History of vaccine development. Springer-Verlag New York Inc. 2010. 6. Rappuoli, Rino. Reverse Vaccinology Current Opinion in Microbiology 2000, 3:445–50 7. Stern AM, Markel H (2005).“The history of vaccines and immunization: familiar patterns, new challenges”. Health Aff 2005;24(3): 611–21. 8. Vaccine delivery. Strategy overview. (cited: 27 Agustus 2011). http://www.gatesfoundation.org/vaccines/Pages/decade-of-vaccines.aspx 9. Oliver Wyman, Health & Life Sciences. 2012