Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kontrasepsi dan keluarga berencana di masyarakat. Terdapat standar-standar pelayanan kebidanan yang meliputi persiapan untuk kehidupan keluarga sehat, pelayanan selama masa nifas, serta tujuan dan jenis-jenis alat kontrasepsi yang tersedia. Dokumen ini juga memaparkan proses pelaksanaan dan syarat-syarat pelayanan tersebut.
STANDAR 15: PELAYANAN BAGI IBU DAN BAYI PADA MASA NIFAS, PERLENGKAPAN DAN PAKAIAN BAYI, JADWAL PEMBERIAN/KUNJUNGAN IMUNISASI, Tumbuh Kembang Balita, IMUNISASI, Kunjungan anak balita dilakukan, DETEKSI DINI,
STANDAR 15: PELAYANAN BAGI IBU DAN BAYI PADA MASA NIFAS, PERLENGKAPAN DAN PAKAIAN BAYI, JADWAL PEMBERIAN/KUNJUNGAN IMUNISASI, Tumbuh Kembang Balita, IMUNISASI, Kunjungan anak balita dilakukan, DETEKSI DINI,
Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta danberakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira-kira 6 minggu.
Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta danberakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira-kira 6 minggu.
5. Persyaratan
1. Bidan bekerjasama dengan kader
kesehatan
1. Bidan di didik dalam hal :
- Penyuluhan kesehatan
- Kominikasi dan keterampilan
konseling dasar
- Siklus menstruasi, perkembangan
kehamilan, metode kontrasepsi, gizi,
bahaya kehamilan pada usia muda,
kebersihan dan kesehatan diri,
kesehatan/kematangan seksual dan
tanda bahaya pada kehamilan
3. Tersedianya bahan untuk penyuluhan
tentang hal-hal tersebut diatas
6. Bidan harus :
1. Merencanakan kunjungan rumah secara teratur ke
posyandu,kelompok ibu atau KPKIS,sekolah dan tempat kegiatan
masyarakat untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan
atau kebersihan secara umum ,kesiapan menghadapi
kehamilan,makanan bergizi,pencegahan anemia,pematangan
sexual,kehidupan sexual yang bertanggungjawab dan bahaya
kehamilan pada usia muda (perlu dibuat kesepakatan tentang
waktu penyuluhan,tempat dan topik pembicaraan.semua
kesepakatan hendaknya ditepati,kecuali pada keadaan darurat)
2. adat istiadat setempat atau perorangan ketika memberikan
penyuluhan dan berikan dukungan untuk kebiasaan tradisional
yang positif.(namun perlu dicegah mitos atau tabu yang
menbahayakan kehamilan,persalinan dan perawatan anak)
7. LANJUTAN PROSES...
4. Beri penyuluhan yang dapat memotivasi
masyarakat untuk meningkatkan
kesehatannya dan buatlah agar mereka mau
mengajukan pertanyaan
5. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan
sopan.berikan jawaban yang lebih jelas
6. Gunakan alat bantu yang menunjang dan
bahasa yang mudah dipahami
7. Beritahukan jadwal kegiatan bidan untuk
memeriksakan kehamilan dan konsling
perseorangan
8. Adakan konseling perseorangan ditempat
khusus,agar kerahasiaan terjaga
8. Penyuluhan kesehatan akan efektif bila pesannya
jelas dan tidak membingungkan
Penyuluhan dan nasehat akan efektif bila dapat
diterima oleh adat atau tradisi setempat
Tidak semua kebiasaan tradisional membahayakan
Pasangan berhak mendapatkan informasi tentang
metode KB yang tepat dan bisa diterima oleh tradisi
setempat
Kehamilan hendaknya direncanakan,dan hal ini
adalah tanggung jawab suami dan isteri
9. Tujuan :
Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari
setelah persalinan dan penyuluhan ASI ekslusif
Pernyataan standar :
“Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui
kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu ke dua dan
minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu
proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali
pusat yang benar, penemuan dini penanganan atau rujukan
komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta
memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum,
kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi
baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB”
10. SYARAT:
1. Bidan telah trampil dalam
- Perawatan nifas,termasuk pemeriksaan ibu
dan bayi pada masa nifas dengan cara yang
benar
- Membantu ibu untuk memberikan ASI
- Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi
pada ibu dan bayi pada masa nifas
2. Bidan dapat memberikan pelayanan
imunisasi atau bekerjasama dengan juru
imunisasi
3. Tersedia alat/ bahan
4. Tersedia kartu pencatatan
11. PROSES
1. Pada kunjungan rumah sapalah ibu dan suami atau keluarga dengan ramah
2. Tanyakan apakah ada masalah dengan ibu atau bayinya
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa ibu dan bayi
4. Lakukan pemeriksaan lengkap bagi ibu,dimulai dengan keadaan umum,kemudian
pemeriksaan dilakukan dari kepala ke ujung kaki.periksa involusi uterus (pengecilan
uterus sekitar 2 cm/hari selama 18 hari pertama) periksa lochea.yang pada hari
ketiga seharusnya mulai berkurang dan berwarna coklat ,dan pada hari kedelapan
sampai hari kesepuluh menjadi sedikit dan berwarna merah muda,jika ada kelainan
segera rujuk
5. Bila ibu menderita anemia semasa hamil atau mengalami perdarahan berat selama
proses persalinan,periksa hb pada hari kerja.nasehati ibu supaya makan-makanan
bergizi dan berikan tablet tambah darah
6. Berikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya menjaga kesehatan
diri,memakai pembalut bersih,makan bergizi dan istirahat cukup
7. Cucilah tangan lalu periksalah bayi.periksalah tali pusat setiap kali kunjungan
(paling sedikit hari ketiga minggu kedua dan minggu ke enam).talipusat harus tetap
kering.ibu perlu diberitahu bahaya pembubuhan sesuatu pada talipusat bayi jika
ada kemerahan pada pusat perdarahan atau tercium bau busuk segera dirujuk
12. LANJUTAN PROSES
8. Perhatikan kondisi umum bayi,tanyakan kepada ibu pemberian ASI,misalnya bayi tidak mau
menyusu,waktu jaga,cara bayi menangis,berapa kali buang air kecil dan bentuk fesesnya
9. Perhatikan warna kulit bayi apakah ada ikterus atau tidak,ikterus pada hari ketiga post partum adalah
ikterus fisiologis yang tidak memerlukan pengobatan .namun bila ikterus terjadi sesudah hari ketiga atau
kapan saja,dan bayi malas untuk menetek dan tampak mengantuk maka bayi segera dirujuk
10. Bicarakan pemberian asi dengan ibu dan bila mungkin perhatikan apakah bayi menetek dengan baik
11. Nasehati ibu untuk hanya memberikan ASI kepada bayi selama 4 bulan,dan bahaya pemberian makanan
tambahan selain ASI pada bayi sebelum 4 bulan
12. Bicarakan tentang KB dan kapan senggama dapat dimulai.sebaiknya hal ini didiskusikan dengan
kehadiran suami
13. Catat dengan tepat semua yang ditemukan
14. Jika ada hal-hal yang tidak normal segeralah merujuk ibu dan atau bayi
16. Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN
2004-2009 yang meliputi:
Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan
penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.
Menurunnya angka kelahiran total (TFR)
menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak
lagi dan ingin menjarangkan kelahiran
berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara
kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.
17. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang
rasional, efektif, dan efisien.
Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama
perempuan menjadi 21 tahun.
Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan
tumbuh kembang anak.
Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan
keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi
produktif.
Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.
Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.
18. JENIS ALAT KONTRASEPSI
1. IUD (Intra UterineDevice)
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik
yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga
rahim, dan harus diganti apabila sudah dipakai
dalam masa tertentu.
Kelebihan penggunaan IUD adalah sangat
efektif untuk mencegah kehamilan. Sedangkan
kekurangan penggunaan IUD adalah dapat
menyebabkan pendarahan di luar siklus
menstruasi yang dialami wanita
.
Cara kerja IUD, banyak yang berpendapat
bahwa cara kerja dari IUD ini adalah dengan
menyulitkan bertemunya sperma dan sel telur.
19. o Kondom digunakan pada fenis pria untuk mencegah sperma
bertemu sel telur ketika terjadi ejakulasi. Kondom berupa sarung
karet yang terbuat dari bahan lateks.
o Kelebihan penggunaan kondom adalah mudah digunakan dan tidak
membutuhkan bantuan medis untuk memakai.
o Kekurangan penggunaan kondom adalah terjadinya kebocoran
cairan mani dan alergi pada pemakaian bahan-bahan kondom
tertentu.
Fungsi kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga
tidak masuk ke dalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90
persen.
20.
21.
22.
23.
24. Bahan kimia (biasa nya non oksinol-9) digunakan
untuk menonaktifkan atau memunuh sperma
Dikemas dalam bentuk:
Aerosol(busa)
Tablet vagina,supositoria
krim
manfaat :
Tidak mengganggu produksi ASI
Tidak mengganggu kesehatan klien
Mudah di gunakan
Tidak perlu pemeriksaan kesehatan khusus atau
resep dokter
28. 7. Difragma
Kontrasepsi wanita yang mirip kondom. Bentuknya
seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat
dari bahan karet dan agak tebal. Kontrasepsi ini
dimasukkan ke dalam vagina, semacam sekat yang
dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim.
Diafragma atau cervical cap berguna untuk
menutupi uterus sehingga mencegah sperma
membuahi sel telur.
Metode ini tidak biasa di Indonesia karena selain
mahal, pemasangannya harus dengan tenaga medis
dengan biaya yang mahal. Ditambah lagi angka
kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi,
membutuhkan evaluasi dari tenaga kesehatan,
ketidaknyamanan
29. Metode Operatif Wanita adalah metode
operasi melalui operasi rongga perut dengan
pemotongan pada tubapalopi. Sehingga dengan
demikian tidak akan terjadi pembuahan.
Kontraindikasi penggunaan MOW : Alergi
terhadap obat anastesi, berat badan
berlebihan ( obesitas ), infeksi pada saat
melahirkan ( intrapartum ) dan nifas.
Efektivitas : Sangat efektif ( gagal 0,1 – 0,7
per 100 perempuan.