SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Jaringan Distribusi
Ulas Ulang
Fasor dan Daya Kompleks
Sinyal Sinus di kawasan waktu : v           V maks cos(        t       )


                 dapat dituliskan : v        V rms     2 cos(       t       )


 Apabila frekuensi di seluruh sistem sama besar, maka kita dapat
    melakukan analisis dengan menggunakan pengertian fasor.

             Di kawasan fasor, sinyal ini kita tuliskan:

             V     V rms     V rms cos            jV rms sin

        Fasor                                Im
yang pada bidang kompleks                                                   V
                                jV rms sin
dapat digambarkan sebagai
       diagram fasor

                                                                                    Re
                                                                        V rms cos
Fasor Negatif dan Fasor Konjugat


                 Im                          Jika A           A
                               A        maka negatif dari A adalah
                 jb
                                                                         o
                                             A       A             180
      a
                               a   Re                A             180
                                                                         o



  A                                     dan konjugat dari A adalah
                 jb            A
                                                 A*       A



          Jika    A   a   jb             A           a        jb

                                        A*       a       jb
Daya Kompleks Sistem Satu Fasa

                                         *
        Definisi              S     VI

                          S        P     jQ              S = Daya kompleks
                                                         P = Daya Nyata
                                                         Q = Daya Reaktif

    Daya kompleks pada suatu beban
            *                  2             S   P           jQ
S   ZBI I            ZB I
                                                             2                 2
                                                 R B I rms           jX   B   I rms
                           2
     RB         jX   B   I rms
                                                              2
          2                   2
                                             P    R B I rms           dan
    R B I rms        jX   B I rms                                2
                                             Q       X   B   I rms
Faktor Daya dan Segitiga Daya
                                                    P
          faktor daya           fd        cos
                                                    S

                                                    S       VI
   Im      I                         Im
                V
                    Re                                           jQ
                                                                       Re
            I (lagging)                             P
                                          Faktor daya lagging

   Im     I (leading)                Im
                                                        P
                                                                       Re
                V
                    Re
                                                                  jQ
            I                                   S   VI
                                      Faktor daya leading
                            2               2               2
Hubungan segitiga       S             P             Q
Daya Kompleks Sistem 3 Fasa Seimbang

            S3 f      3 V fn I f     V ff I f      3


                      P3 f     S 3 f cos

                                                       1
        Q3 f       S 3 f sin       S 3 f sin(cos           fd )



Daya Kompleks Sistem 3 Fasa Tak Seimbang

     S3 f      Jumlah          Daya Setiap             Fasa
Jaringan Distribusi
Energi yang didistribusikan bisa berasal
  Tanpa melihat secara detil peralatan
      Energi yang didistribusikan
 dari pasokan energi melalui tegangan
  Jaringan distribusi bertugas untuk
     yang digunakan, suatu jaringan
  menggunakan tegangan menengah
    tinggi yang diubah ke tegangan
   mendistribusikan energi listrik ke
  distribusi dapat digambarkan dalam
 yang kemudian di ubah ke tegangan
menengah, atau dari pembangkit-energi
         pengguna energi listrik
       diagram rangkaian berikut
rendah untuk dikirimkan ke pengguna
      di dalam jaringan itu sendiri
Rangkaian Jaringan

                                TT
                                TM
                               masukan           kWh-meter transaksi

 TR TM                                                    TM TR
                    20 kV           20 kV                          380/220 V
beban                                                      beban

               20 kV
                       Jaringan Radial
                                         20 kV


                              beban
                               TM
                               TR
                       Jaringan380/220 V
                                Ring

                                             kWh-meter transaksi
      Kita lihat lebih dulu
   rangkaian tegangan rendah
Jaringan Tegangan rendah

                      TR




                      ////
      ///                    sistem 4 kawat
sistem 3 kawat


                             Sistem 3 Fasa, 4 kawat



                       RST

                  N



                  Sistem
                 Satu Fasa
Sistem Satu Fasa
     Radial
Contoh:
          Suatu penyalur daya 1 fasa, dibebani motor-motor listrik satu
          fasa seperti pada diagram berikut:
            A      //
                       40 m            35 m        30 m
                                      10 HP          26 HP               5 HP
                                         = 0,83         = 0,87              = 0,81
                                      f.d1= 0.82     f.d2= 0,85          f.d3= 0,77

        Tegangan semua motor dianggap 220 V. Jika susut daya pada
        saluran adalah 5% dari daya total motor, hitung penampang
        kabel yang diperlukan. (1 HP = 746 W; resistivitas kawat
        tembaga = 0,0173 .mm2/m)
Penyelesaian:
Daya nyata masing-masing motor

             10
       P1            746    8988 W
            0 . 83
                              26
                       P2             746   22294   W
                             0 . 87                         5
                                                     P3            746    4605 W
                                                          0 . 81
A      //
                      40 m                         35 m                      30 m

                                 P1      8988 W           P2       22294     W     P3        4605     W

                                 fd 1     0,82            fd 2        0.85         fd 3        0,77

Nilai daya kompleks               P1
                           S1                 10961 VA
                                  fd 1
                                                                 P2
                                                    S2                   26228 VA
                                                                 fd 2
                                                                                        P3
                                                                              S3                 5980 VA
                                                                                        fd 3
                            S1        10961
Arus konjugat:        I1                           49,8    A
                            V1          220

                                                    S2           26228
                                              I2                             1 19 ,2 A
                                                    V2            220

                                                                              S3        5980
                                                                        I3                            2 7 ,2 A
                                                                              V3         220
A             //
                                       40 m                                  35 m                    30 m

                                                P1       8988 W                  P2     22294        W           P3       4605        W

                                                fd 1      0,82                   fd 2      0.85                  fd 3      0,77

                                                S1       10961 VA               S2      26228 VA                  S3       5980 VA

                                                I1       49,8 A                  I2     1 19 ,2 A                I3       2 7 ,2 A


Daya Reaktif:
                                                            1
          Q1        S 1 sin        1    S 1 sin(cos             fd 1 )
                                        1
                    S 1 sin(cos             0 ,82 )      6274      VAR

                                                                                             1
                                        Q2            S 2 sin     2          S 2 sin(cos          fd 2 )
                                                                         1
                                                     S 2 sin(cos             0 ,85 )    13817       VAR
                                                                                                                                  1
                                                                                Q3      S 3 sin        3       S 3 sin(cos            fd 3 )
                                                                                                           1
                                                                                        S 3 sin(cos            0 , 77 )    3816         VAR
A        //
                            40 m                               35 m                   30 m

                                      P1      8988 W                 P2      22294    W            P3       4605    W

                                      fd 1        0,82               fd 2     0.85                  fd 3     0,77

                                     S1       10961 VA               S2      26228 VA               S3       5980 VA

                                     I1       49,8 A                 I2      1 19 ,2 A              I3       2 7 ,2 A

                                 Q1         6274 VAR             Q2         13817 VAR              Q3      3816     VAR



Arus dan sudut fasa arus :
                             1                                   o
            I1   I1   cos        1         49 ,8         34,92       A

                                                           1                                   o
                                 I2          I2      cos         2       119 , 2     31,79         A

                                                                                           1                                o
                                                                      I3      I3     cos       3         27 , 2     39,65       A
A     //
                       40 m                       35 m                       30 m

                            P1     8988 W               P2      22294        W               P3       4605       W

                            fd 1    0,82                fd 2      0.85                        fd 3        0,77

                         S1        10961 VA            S2        26228 VA                     S3          5980 VA

                         I1        49,8 A               I2      1 19 ,2 A                     I3      2 7 ,2 A

                       Q1        6274 VAR          Q2          13817 VAR                     Q3      3816        VAR
                                            o                                       o                                        o
                  I1   49 ,8        34,92       A I2        119 , 2         31,79       A I3          27 , 2         39,65       A


                                                                       V1     V2         V3          Vs
Karena jarak yang pendek,
reaktansi saluran dapat diabaikan                                                                            Re
dan tegangan di ketiga titik beban
                                                                  I1
dapat dianggap sefasa, besar                           I3                               I2
tegangan sama 220 V.               Im
Sal 1                             Sal 2                   Sal 3
                                  A           //
                                                     40 m                                  35 m                    30 m

                                                            P1      8988 W                       P2      22294     W                P3      4605         W

                                                             fd 1     0,82                       fd 2      0.85                      fd 3         0,77
                     V1         V2       V3       Vs
                                              Re          S1        10961 VA                     S2       26228 VA                   S3       5980 VA

                I1                                        I1         49,8 A                      I2      1 19 ,2 A                   I3       2 7 ,2 A
      I3                              I2
Im                                                     Q1        6274 VAR                      Q2       13817 VAR                  Q3       3816         VAR
                                                                                  o                                            o                                     o
                                               I1      49 ,8          34,92           A I2          119 , 2       31,79            A I3       27 , 2         39,65       A


     Arus masing-masing bagian saluran:
                                              o                               o                                                               o
 I sal 3   I3        27 , 2 cos 39 , 65              j 27 , 2 sin 39 , 65              20 ,93          j17 ,34     27 , 2            39 , 6        A
                                                                                       o                               o
 I sal 2   I3        I2        20 , 93      j17 , 34      119 , 2 cos 31 , 79                   j119 , 2 sin 31 , 79
                                                                                       o
                               122 , 27       j 80 ,15       146 , 2          33 , 2        A

                                                                                           o                               o
 I sal 1   I sal 2        I1     122 , 27         j 80 ,15       49 ,8 cos 34 , 92                  j 49 ,8 sin 34 , 92
                                                                                            o
                                 163 ,12          j108 , 66         196        33 , 67           A
Sal 1                          Sal 2                          Sal 3
                          A         //
                                         40 m                             35 m                          30 m

                                               P1       8988 W                     P2      22294        W               P3      4605     W

                                               fd 1      0,82                      fd 2        0.85                      fd 3     0,77
               V1     V2       V3    Vs
                                    Re       S1         10961 VA                   S2         26228 VA                   S3      5980 VA

          I1                                 I1         49,8 A                     I2         1 19 ,2 A                  I3      2 7 ,2 A
     I3                       I2
Im                                        Q1        6274 VAR                   Q2         13817 VAR                     Q3      3816     VAR
                                                                 o                                              o                                     o
                                    I1    49 ,8          34,92       A I2           119 , 2           31,79         A I3        27 , 2       39,65        A
                                                                                                                                                  o
                                                                               I sal 3         20 ,93       j17 ,34           27 , 2     39 , 6       A
                                                                                                                    o
                                          I sal 2        122 , 27       j 80 ,15          146 , 2         33 , 2         A
                                                                                    o
                I sal 1       163 ,12     j108 , 66       196           33 , 67           A

     Jika R1, R2, R3 adalah resistansi setiap bagian saluran, susut daya saluran
     adalah:
                                                    2                          2                            2
                           Psal     2     I sal 1 R1        2        I sal 2       R2         2   I sal 1 R 3
Jika R1, R2, R3 adalah resistansi setiap bagian saluran, susut daya saluran
adalah:
                                            2                                  2                              2
                 Psal         2        I sal 1 R1           2        I sal 2       R2         2        I sal 1 R 3

Jika saluran berpenampang sama untuk semua bagian (lebih ekonomis
menggunakan satu macam penampang dibanding jika menggunakan
bermacam-macam penampang, karena jarak pendek); resistansi saluran
sebanding dengan panjangnya.
                         2                          2                                2
   Psal   2    I sal 1 R1          2     I sal 2 R 2             2        I sal 3 R 3

                     2                          2        35                                   2       30
           2 196         R1    2 146 , 2                        R1        2         27 , 2                 R1     115346 R1 W
                                                         40                                            40
Total daya nyata motor: Ptotal                      motor            P1        P2        P3           35887       W

Psal = 5% dari Ptotal motor :            Psal           0.05          35887              1794              115346 R1 W
                                                                           1794
                                                                R1                                0 , 01555
                                                                          115346
Penampang konduktor yang diperlukan adalah:
                                  40       0 , 0173             40                                2                   2
                 A                                               3
                                                                           44 ,5 mm                      45 mm
                              R1          15 ,55 10
Contoh:
                 Berikut ini adalah diagram rangkaian pencatu beban
                 dengan impedansi dan pembebanannya.
                                            Z      0,2       j 0 ,3
                                                                                                       VC        240 V
                A                                      B                                        C
                                                       100 A                                     100 A
                                                       f.d=0,6 lagging                           f.d=0,8 lagging

                 Hitunglah tegangan di A. (Diketahui AB = BC)

  Penyelesaian:
                                                                                                             o
                         AB     BC              Z AB       Z BC       0 ,1     j 0 ,15        0 ,18 56 ,31

                                           IC          100 A          IC


    Daya kompleks             SC       VC I C           240 100              24 kVA
                                                                                                                     1
                              SC        S C cos          C         j S C sin      C      24    0 ,8   j 24 sin(cos       0,8)
                                       19 , 2     14 , 4 kVA
                         2                                     2
    S salBC   Z BC I C        ( 0 ,1     j 0 ,15 ) 100                1      j1,5 kVA
VC      240 V
A     B         S salBC   1    j1,5 kVA          C
     100 A                                  IC       100 A
     f.d=0,6 lagging                        SC       19 , 2    14 , 4 kVA

                    S salBC      SC         20 , 2        j15 ,9 kVA

                                        2             2
    S salBC       SC           20 , 2       15 ,9             25 , 7 kVA

              S salBC     SC     25700
    VB                                           257 V
                    IC             100
VB        257 V
                                                                      VC      240 V
A                   B         S salBC    1   j1,5 kVA        C
                   100 A                                IC       100 A
                   f.d=0,6 lagging                      SC       19 , 2    14 , 4 kVA


    SB   VB I B     257       100       25 , 7 kVA

                        1
    SB   25 , 7   cos       0,6     15 , 4   j 20 , 6 kVA
VB     257 V
                                                         VC      240 V
A        B        S salBC   1   j1,5 kVA        C

    IB   100 A                             IC       100 A

    SB   15 , 4   j 20 , 6 kVA             SC       19 , 2    14 , 4 kVA
IA                           VB      257 V
                                                                                            VC      240 V
A                                    B          S salBC    1       j1,5 kVA        C

                          IB         100 A                                    IC       100 A

                          SB         15 , 4     j 20 , 6 kVA                  SC       19 , 2    14 , 4 kVA



           SB     S salBC            SC        35 , 6      j 36 ,5 kVA

                                                     2             2
      SB    S salBC         SC              35 , 6        36 ,5           51 kVA

            SB    S salBC            SC        51000
     IA                                                     198,4         A
                      257                       257
                      2                                        2
S salAB    Z AB I A         ( 0 ,1        j 0 ,15 ) 198 , 4            3 ,9   j 5 ,9 kVA
IA         198,4        A                 VB      257 V
                                                                                                  VC      240 V
     AS                                           B        S salBC   1   j1,5 kVA        C
          salAB       3,9      j 5 ,9 kVA

                                        IB    100 A                                 IC       100 A

                                        SB    15 , 4       j 20 , 6 kVA             SC       19 , 2    14 , 4 kVA


SA   S salAB          SB    S salBC          SC       39 ,5      j 42 , 4 kVA

                  2             2
SA     39 ,5           42 , 4           57,9 kVA

     SA           57900
VA                              292 V
      *
     IA           198 , 4
Sistem Tiga Fasa
 Empat Kawat
Jaringan Radial
Contoh
     Suatu saluran 3 fasa 4 kawat dengan tegangan 240 V antara fasa dan
     netral, mencatu daya pada motor 3 fasa 500 kW pada faktor daya 0,8.
     Disamping itu saluran ini mencatu daya pada lampu-lampu yang
     terhubung antara fasa dan netral berturut-turut 50 kW, 150 kW, 200 kW.
     Hitung arus di masing-masing penghantar fasa, dan juga di penghantar
     netral.

 Penyelesaian:
                        Vfn = 240
                 ////                      ////
          A

                                 ///




                                                    //




                                                               //
                                                          //
                           500 kW                 50 kW 150 kW 200 kW
                            fd      0 ,8



                        Coba hitung!
Vfn = 240
                                           ////                                           ////
                        A




                                                                               ///




                                                                                                                                 //
                                                                                                     //


                                                                                                                      //
                                                                         500 kW                  50 kW 150 kW 200 kW
                                                                         fd       0 ,8
                                                                                                             SR        50        j 0 kVA
              500                     -1                                             o
S motor                     cos            (0,8)          625            36,87           kVA
               0 ,8                                                                                                   SS     150       j 0 kVA
                            625                       o
S motor   per fasa                         36 ,87           166 , 7               j125 kVA                                  ST        200   j 0 kVA
                             3

                                                                                                                  o
                                           S Rtotal        216 , 7              j125       250 ,1 29 ,98               kVA
                                                                                                                  o
                                           S Stotal        316 , 7              j125       340 , 4       21 ,54        kVA
                                                                                                                  o
                                           S Ttotal        366 , 7              j125       387 , 4 18 ,82              kVA

             250 ,1                            o
    IR                            29 , 98             1042               A
             0 , 24
            340 , 4                            o                o                                        o
    IS                       ( 21 , 54                120           )        1418 , 5        141 , 54        A
             0 , 24
             387 , 4                              o              o                                   o
    IT                       ( 18 ,82                     120        )        1614 ,1 101 ,18            A
              0 , 24
                                                                         o
     IN      IR        IS        IT         551 , 2             19 ,1         A
Contoh:
       Saluran sistem 3 fasa 4 kawat 400/230 V, mencatu beban-beban berikut:
               a. Motor 3 fasa, 15 HP, efisiensi 0,85, faktor daya 0,9 lagging;
               b. Oven 3 fasa, 5 kW, faktor daya 1;
               c. Motor 1 fasa, 400 V, 3 HP, efisiensi 0,8, faktor daya 0,8 lagging,
                  dihubungkan antara fasa R dan fasa S.
               d. Beban-beban 1 fasa lain dihubungkan antara fasa dan netral:
                  Fasa R: 1 kW, faktor daya 0,9 lagging;
                  Fasa S: 3 kW, faktor daya 0,9 leading;
                  Fasa T: 4 kW, faktor daya 1.
           Hitung arus di penghantar fasa dan penghantar netral

                           400/230 V
           ////                    ////
  A
                             ///
                  ///




                                                                                                //
                                                                                 //
                                             //




      15 HP,       0 ,85   5 kW                                 //
                                                               1 kW             3 kW            4 kW
                                       3 HP, 400 V
      fd   0 ,9 lag .       fd     1        0,8           fd    0 ,9 lag   fd     0 ,9 lead .   fd   1

                                       fd    0 ,8 lag .
400/230 V
                 ////                                          ////
  A




                                             ///




                                                                                                                                                               //
                                                                                                                                 //
                            ///




                                                                             //




                                                                                                   //
          15 HP,            0 ,85         5 kW                                                    1 kW                          3 kW                   4 kW
                                                                      3 HP, 400 V
           fd     0 ,9 lag .               fd      1                                         fd        0 ,9 lag            fd     0 ,9 lead .          fd       1
                                                                            0,8
                                                                      fd     0 ,8 lag .

                                                                                                                       1                1
                                                                                                  SR      1       j          sin(cos         0 ,9 )        1        j 0 , 48
                                                                                                                      0 ,9

                                                                                                                       3                 1
Ini motor 3 fasa seimbang. Daya di masing-                                                        SS      3       j          sin(cos         0 ,9 )        3        j1, 45
                                                                                                                      0 ,9
masing fasa adalah 1/3 dari daya motor
                                                                                                                                                      ST        4       j0
                   (15 / 0 ,85 )         0 , 746                       1
S per   fasa                                                   cos         0.9        4,39   j 2 ,13
                              0 ,9   3

               Ini juga beban seimbang. Daya di masing-
               masing fasa adalah 1/3 dari daya total
                                     5                 1                          o
                    S per   fasa                cos        1     1, 67       0
                                     3
400/230 V
               ////                                                  ////
 A




                                                   ///




                                                                                                                                                                 //
                                                                                                                                          //
                             ///




                                                                                   //




                                                                                                                  //
S per   fasa     4,39              j 2 ,13                                  3 HP, 400 V                  SR        1     j 0 , 48    SS        3   j1, 45   ST        4   j0
                                                                     o
                                                                                  0,8
                              S per       fasa     1, 67         0
                                                                            fd     0 ,8 lag .



                  Ini motor 1 fasa 400 V, dengan efisiensi 0,8 dan faktor
                  daya 0,8 dan dihubungkan antara fasa R dan S

                                    ( 3 / 0 ,8 )         0 , 746                        1                                   o
                      S RS                                                       cos        0 ,8         3 , 5 36 ,87               V RS I RS
                                                 0 ,8
                                                 S RS                3,5                 1                                      o
                                   I RS                                          cos         0 ,8        8 , 74        36 ,87       A
                                                 V RS                0,4

                                                 S RS            V RS I RS              ( VR           V S ) I RS

                                                 SR          V R I RS                  SS              V S I RS

                                                             o                                 o
                              SR           230           0           8 , 74       36 ,87                1, 61          j1, 21

                                                                 o                                 o
                              SS           230           60              8 , 74        36 ,87                 2 , 41       j2
400/230 V
               ////                                               ////
 A




                                               ///




                                                                                                                                                                           //
                                                                                                                                                    //
                        ///




                                                                                  //




                                                                                                                     //
S per   fasa     4,39         j 2 ,13                                                                           SR      1     j 0 , 48         SS        3   j1, 45   ST        4   j0
                                                                  o
                         S per     fasa        1, 67        0

                                                              o                                         o
                              SR           230          0              8 , 74         36 ,87                     1, 61        j1, 21
                                                                  o                                         o
                              SS          230           60               8 , 74           36 ,87                      2 , 41       j2

                                                                                                                                       o
                                                      S Rtotal              8 , 66            j 3,82             9 , 47     23 , 77
                                                                                                                                       o
                                                       S Stotal             8 ,81             j 2 , 67           9 , 21 16 ,84
                                                                                                                                           o
                                                      S Ttotal              10 , 05            j 2 ,13           10 , 28 11 ,94

                                                     9 , 47                               o                                   o
                                        IR                                  23 , 77                41 , 2             23 ,8       A
                                                     0 , 23
                                                 9 , 21                           o                 o                                  o
                                          IS                          ( 16 ,84                120 )             40 ,1       136 ,8         A
                                                 0 , 23
                                                 10 , 28                              o                 o                          o
                                          IS                           ( 11 , 94              120 )              44 , 7 108 ,1             A
                                                     0 , 23

                                                                       IN       IR            IS        IT           5,6 A
Sistem Tiga Fasa
 Jaringan Ring
Contoh:

     Rangkaian 3 fasa ring GAB di catu di G. Beban terhubung bintang
     tersambung di A dengan impedansi per fasa 50 37o , dan di B
     dengan impedansi per fasa 40 26o . Tegangan antar fasa di G
     adalah 13,2 kV. Impedansi saluran adalah
          ZGA = 2,5+ j2,3             , ZAB = 1,4+j1,0        , dan ZBG = 1,5+j1,2
     Tentukan arus di masing-masing segmen saluran, dengan referensi
     tegangan di G.


                                            G         VGff =13,2 kV

                 2 ,5        j 2 ,3                     1,5    j1, 2

                    A                                               B
                                          1, 4   j1

                                      o                                  o
                Z       50      37 ,                    Z     40       26 ,
                terhubung             Y                 terhubung       Y
G              |VGfn |= 7620 V

                    2 ,5        j 2 ,3                               1,5      j1, 2

                         A                                                           B
                                             1, 4        j1

                                         o                                                   o
                   Z       50      37 ,                                  Z    40      26 ,
                   terhubung             Y                               terhubung       Y

                                  1                          1                               1                                                o
                   YGA                                                             tan           ( 2 ,3 / 2 ,5 )      0 , 29         42 , 6
  Kita gunakan                  Z GA              2 ,5
                                                         2
                                                                 2 ,3
                                                                         2

 model satu fasa
                                  1                          1
 dan kita hitung   YGB                                                             tan
                                                                                                 1
                                                                                                     (1, 2 / 1,5 )        0 ,52      38 , 7
                                                                                                                                              o

     dengan                     Z GB              1,5
                                                         2
                                                                 1, 2
                                                                         2


  menggunakan                      1                      1                              1                                                o
                   Y AB                                                        tan           (1 / 1, 4 )         0 ,58            35 ,5
metoda tegangan                  Z AB                        2       2
                                                   1, 4          1
     simpul.
Impedansi Z kita                                          1              1                                                o
                                             YA                                    37                0 , 02          37
 nyatakan dalam                                          ZA          50
   admitansi Y
                                                             1           1                                                    o
                                             YB                                     26               0 . 025          26
                                                         ZB              40
G        |VGfn | = 7620 V
                                                         o                                               o
                      YGA          0 , 29       42 , 6                   YGB           0 ,52    38 , 7

                                            A                                            B
                                                                               o
                                            o      Y AB      0 , 58   35 , 5                                         o
                YA    0 , 02          37                                                  YB   0 . 025          26




Persamaan Tegangan Simpul dengan tegangan di G sebagai referensi:

V A (Y GA    Y AB    YA )      Y GA V G         Y AB V B      0                    V A (Y GA   Y AB      YA )    Y AB V B       Y GA V G


 V B (Y GB    Y AB    YB )      Y GB V G         Y AB V A        0                 V B (Y GB   Y AB      YB )        Y AB V A   Y GB V G


        Perhatikan bahwa besaran-besaran dalam persamaan ini
                       adalah kompleks/fasor

               (YGA         Y AB       Ya )                   Y AB                  VA         YGA V G                    ditulis dalam
                                                                                                                         bentuk matriks
                            Y AB                  (YGB        Y AB    YB )          VB         YGB V G
Secara ringkas, persamaan matriks dapat kita tulis:

                           a11       a12    VA          b1
                           a 21      a 22    VB        b2

                                      dengan
                  a11     YGA     Y AB      YA ;    a12      Y AB
                  a 22    YGB     Y AB      YB ;     a 21    Y AB
                  b1     YGA V G ;          b2     YGB V G

 Salah satu cara penyelesaian adalah dengan eliminasi Gauss.

   Dalam perhitungan ini kita melakukan penyederhanaan,
mengingat bahwa tegangan jatuh sepanjang saluran tidak akan
 lebih besar dari 5% selisih tegangan antara titik-titik simpul.

Misalnya:    I AB Z AB    5%      VA        VB

   sehingga kita dapat melakukan pendekatan:                        I AB Z AB   I AB   Z AB

Impedansi dan admitansi hanya kita perhitungkan besarnya saja,
yang akan memberikan kesalahan hasil perhitungan yang masih
            dalam batas-batas yang bisa diterima.
Hasil perhitungan
                           a11     a12           VA           b1
  memberikan
                           a 21    a 22          VB           b2

          Mod       Eliminasi Gauss dari matriks ini
 YGA       0.29               memberikan
 YGB       0.52
                            a11        a12           VA        b1
 YAB       0.58
                             0         a 22          VB        b2
 YA        0.02
 YB        0.03                         dengan
 VG[V]    7 621            a 22        a 22          ( a 21 / a11 ) a12
 a11       0.89            b2      b2          ( a 21 / a11 ) b1
 a12       0.58
 a21
                          yang akan memberikan
           0.58
 a22       1.13                                       b2
                                       VB
 b1       2 239                                      a 22
 b2       3 967                               ( b1      a12 V B )
                                  VA
                                                       a11
a11           a12       VA         b1             a 22        a 22      ( a 21 / a11 ) a12
     0         a 22      VB         b2             b2         b2      ( a 21 / a11 ) b1



                b2            b2    ( a 21 / a11 ) b1
VB   fn                                                       7 240 V
                a 22      a 22      ( a 21 / a11 ) a12


                                                 VB      ff    12 500 V


                  ( b1    a12 V B     fn   )
 VA       fn                                   7 200
                              a11
                                                VA       ff    12 400 V
Contoh Lain
Contoh:
          Diagram rangkaian berikut menunjukkan sisten 3 fasa dengan
          pencatu energi di A pada 11 kV. Arus beban adalah seimbang dan
          semua faktor daya mengabil referensi tegangan di A. Impedansi per
          fasa dicantumkan pada gambar. Faktor daya semua beban adalah
          lagging dengan referensi tegangan di A. Hitung tegangan di C dan
          sudut fasanya relatif terhadap tegangan di A.

                                            A   11 kV
                 B 1,1    j 0 ,7                                  3,1     j 2 ,1   D

          57 A                                                                          30 A
     fd    0 ,8 lag .                                         1      j 0 ,8        fd    0 ,9 lag .
                         3 .4      j 2 ,9

                                                        C
                                                       50 A
                                                  fd    0 ,8 lag .
A
                                       YAB =                  11 kV
                                                              |VA |= 6 350 V Y =
                                                                                 AD
                                 B 0,77 -32,47o                                                                D
                                   1,1 j 0 ,7                            3,0,27j 2-34,11o
                                                                           1      ,1

       IB   5 7 A, fd   0 ,8 lag .
                                                                                                                   ID    3 0 A, fd    0 , 9 lag .
                                                                              1    j 0 ,8
                                                YBC =                                               YCD =
                                        3 0,22 j 2 ,9
                                          .4     -40,46o                                        0,78 -38,66o
                                                                          C
                                                                                   IC       5 0 A, fd      0 ,8 lag .


  Seperti contoh                     Persamaan Tegangan Simpul dengan tegangan di A
sebelumnya, kita                                    sebagai referensi:
 gunakan model                                         V B (Y AB      Y BC )       IB       Y AB V A       Y BC V C       0
satu fasa dan kita                                     V C (Y BC      Y CD )       IC       Y BC V B       Y CD V D           0
     lakukan
                                                       V D (Y CD      Y AD )       ID        Y CD V C         Y AD V A        0
   perhitungan
  menggunakan                                           V B (Y AB         Y BC )    Y BC V C             IB     Y AB V A
metoda tegangan
                                                        V C (Y BC         Y CD )     Y BC V B          Y CD V D          IC
     simpul.
                                                        V D (Y CD         Y AD )     Y CD V C            ID        Y AD V A
Impedansi Z kita
 nyatakan dalam
   admitansi Y                       Y AB       Y BC               Y BC                     0              VB                 IB     Y AB V A
                                            Y BC          Y BC       YCD                    YCD            VC                        IC
                                            0                      YCD             YCD          Y AD       VD                 ID     Y AD V A
A
                                  YAB =                          |VA |= 6 350 V Y =
                                                                                   AD
                            B 0,77 -32,47o                                                                    D
                                                                              0,27 -34,11o

IB   5 7 A, fd    0 ,8 lag .
                                                                                                                   ID    3 0 A, fd   0 , 9 lag .
                                             YBC =                                               YCD =
                                         0,22 -40,46o                                        0,78 -38,66o
                                                                             C
                                                                                      IC   5 0 A, fd     0 ,8 lag .


                 Y AB       Y BC               Y BC                    0              VB           IB         Y AB V A
                        Y BC            Y BC        YCD               YCD             VC                      IC
                        0                      YCD              YCD        Y AD       VD           ID         Y AD V A


                                               a11        a12         0          VB        b1
        Kita tuliskan:                         a 21   a 22        a 23           VC        b2
                                                0     a 32        a 33           VD        b3

                                                                dengan
                 a11        Y AB    Y BC ;            a12             Y BC ;               a13    0
                 a 21          Y BC ;                 a 22        Y BC           Y CD ;    a 23        Y CD
                 a 31       0;                        a 32            Y CD ;               a 33   Y CD        Y AD
                 b1         IB     Y AB V A ;         b2              IC ;                 b3      ID         Y AD V A
Mod
      a11         a12          0         VB         b1   Hasil perhitungan
                                                         VA         6 350
      a 21        a 22        a 23       VC         b2
                                                         YAB         0.77
          0       a 32        a 33       VD         b3
                                                         YAD         0.27
Kita akan melakukan pemecahan                            YBC         0.22
    dengan eliminasi Gauss:                              YCD         0.78
                                                         a11         0.99
    a11         a12           0          VB         b1
                                                         a12         0.22
     0          a 22        a 23         VC         b2
                                                         a13         0.00
     0           0          a 33         VD         b3
                                                         a21         0.22
                       dengan                            a22         1.00
         a 22        a 22      ( a 21 / a11 ) a12
                                                         a23         0.78
         b2      b2         ( a 21 / a11 ) b1            a31         0.00
                               a 32                      a12         0.78
         a 33     a 33                  a 23
                               a 22                      a33         1.05
                            a 32                         b1
         b3      b3                b2                               57.00
                            a 22                         b2         50.00
                                                         b3         30.00
a11             a12            0           VB                b1
      Mod
                    0              a 22         a 23          VC             b2
VA    6 350         0               0           a 33         VD              b3
YAB   0.77
YAD   0.27                                                a 32                              a 21
                                    b3                                               b2            b1
YBC   0.22              b3                     a 22    ( a 21 / a11 ) a12                   a11
              VD
                        a 33                                        a 32
YCD   0.78                                     a 33                                         a 23
                                                       a 22      ( a 21 / a11 ) a12
a11   0.99
a12                                                                a 21
      0.22                                               b2                b1        a 23 V D
                               b        a 23 V D                   a11
a13   0.00         VC
                                        a 22                                a 21
                                                                 a 22                 a12
a21   0.22                                                                  a11
a22   1.00                                              b1       a12 V C
a23                                            VB
      0.78                                                       a11
a31   0.00
a12   0.78              VD                6 160 V                         VD                10700       V
                               fn                                                fn
a33   1.05
                        VC     fn         6 130 V                         VC    fn          10 600 V
b1    57.00
b2    50.00             VB                6 250 V                         VB                10 800 V
                               fn                                               ff
b3    30.00
Course Ware

Jaringan Distribusi

   Sudaryatno Sudirham

More Related Content

What's hot

What's hot (10)

Applied Potential (AP)
Applied Potential (AP)Applied Potential (AP)
Applied Potential (AP)
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Arus Bolak Balik
Arus Bolak BalikArus Bolak Balik
Arus Bolak Balik
 
50260591 tl-6
50260591 tl-650260591 tl-6
50260591 tl-6
 
Resistor dan kapasitor
Resistor dan kapasitorResistor dan kapasitor
Resistor dan kapasitor
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameter
 
Elektronika analog 2
Elektronika analog 2Elektronika analog 2
Elektronika analog 2
 
Self Potential (SP)
Self Potential (SP)Self Potential (SP)
Self Potential (SP)
 
14 listrik-dinamis
14 listrik-dinamis14 listrik-dinamis
14 listrik-dinamis
 
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain ACKapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
 

Viewers also liked

Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioAlat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioRaimondus Tabulagatta
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...Fathan Hakim
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Teknik tenaga listrik pertemuan 2
Teknik tenaga listrik  pertemuan 2Teknik tenaga listrik  pertemuan 2
Teknik tenaga listrik pertemuan 2indra putra
 
Cara penulisan-bibliografi
Cara penulisan-bibliografiCara penulisan-bibliografi
Cara penulisan-bibliografinaninami
 
Penulisan mengikut format apa
Penulisan mengikut  format apaPenulisan mengikut  format apa
Penulisan mengikut format apaNorlasbtintah
 
Penulisan rujukan mengikut format apa contoh (1)
Penulisan rujukan mengikut format apa   contoh (1)Penulisan rujukan mengikut format apa   contoh (1)
Penulisan rujukan mengikut format apa contoh (1)Mohd Fadzil Ambok
 
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan MudahFormat APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan MudahKee-Man Chuah
 

Viewers also liked (11)

Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioAlat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Dasar kelistrikan
Dasar kelistrikanDasar kelistrikan
Dasar kelistrikan
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Teknik tenaga listrik pertemuan 2
Teknik tenaga listrik  pertemuan 2Teknik tenaga listrik  pertemuan 2
Teknik tenaga listrik pertemuan 2
 
Cara penulisan-bibliografi
Cara penulisan-bibliografiCara penulisan-bibliografi
Cara penulisan-bibliografi
 
Penulisan mengikut format apa
Penulisan mengikut  format apaPenulisan mengikut  format apa
Penulisan mengikut format apa
 
Penulisan rujukan mengikut format apa contoh (1)
Penulisan rujukan mengikut format apa   contoh (1)Penulisan rujukan mengikut format apa   contoh (1)
Penulisan rujukan mengikut format apa contoh (1)
 
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan MudahFormat APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
 

Similar to Jaringan distribusi energi listrik

Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)Ahmad Ilhami
 
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Ismail Musthofa
 
Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)Sugeng Widodo
 
Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)Sugeng Widodo
 
Arus dan tegangan ac
Arus dan tegangan acArus dan tegangan ac
Arus dan tegangan acAhmad Ilhami
 
Listrik dinamis(ppls)
Listrik dinamis(ppls)Listrik dinamis(ppls)
Listrik dinamis(ppls)Ahmad Ilhami
 
Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7Arif Wicaksono
 

Similar to Jaringan distribusi energi listrik (10)

Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
 
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
 
Bab4arusbolakbalik2
Bab4arusbolakbalik2Bab4arusbolakbalik2
Bab4arusbolakbalik2
 
Bab4arusbolakbalik2
Bab4arusbolakbalik2Bab4arusbolakbalik2
Bab4arusbolakbalik2
 
Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)
 
Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)
 
Tr saklar
Tr saklarTr saklar
Tr saklar
 
Arus dan tegangan ac
Arus dan tegangan acArus dan tegangan ac
Arus dan tegangan ac
 
Listrik dinamis(ppls)
Listrik dinamis(ppls)Listrik dinamis(ppls)
Listrik dinamis(ppls)
 
Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Jaringan distribusi energi listrik

  • 2. Ulas Ulang Fasor dan Daya Kompleks
  • 3. Sinyal Sinus di kawasan waktu : v V maks cos( t ) dapat dituliskan : v V rms 2 cos( t ) Apabila frekuensi di seluruh sistem sama besar, maka kita dapat melakukan analisis dengan menggunakan pengertian fasor. Di kawasan fasor, sinyal ini kita tuliskan: V V rms V rms cos jV rms sin Fasor Im yang pada bidang kompleks V jV rms sin dapat digambarkan sebagai diagram fasor Re V rms cos
  • 4. Fasor Negatif dan Fasor Konjugat Im Jika A A A maka negatif dari A adalah jb o A A 180 a a Re A 180 o A dan konjugat dari A adalah jb A A* A Jika A a jb A a jb A* a jb
  • 5. Daya Kompleks Sistem Satu Fasa * Definisi S VI S P jQ S = Daya kompleks P = Daya Nyata Q = Daya Reaktif Daya kompleks pada suatu beban * 2 S P jQ S ZBI I ZB I 2 2 R B I rms jX B I rms 2 RB jX B I rms 2 2 2 P R B I rms dan R B I rms jX B I rms 2 Q X B I rms
  • 6. Faktor Daya dan Segitiga Daya P faktor daya fd cos S S VI Im I Im V Re jQ Re I (lagging) P Faktor daya lagging Im I (leading) Im P Re V Re jQ I S VI Faktor daya leading 2 2 2 Hubungan segitiga S P Q
  • 7. Daya Kompleks Sistem 3 Fasa Seimbang S3 f 3 V fn I f V ff I f 3 P3 f S 3 f cos 1 Q3 f S 3 f sin S 3 f sin(cos fd ) Daya Kompleks Sistem 3 Fasa Tak Seimbang S3 f Jumlah Daya Setiap Fasa
  • 9. Energi yang didistribusikan bisa berasal Tanpa melihat secara detil peralatan Energi yang didistribusikan dari pasokan energi melalui tegangan Jaringan distribusi bertugas untuk yang digunakan, suatu jaringan menggunakan tegangan menengah tinggi yang diubah ke tegangan mendistribusikan energi listrik ke distribusi dapat digambarkan dalam yang kemudian di ubah ke tegangan menengah, atau dari pembangkit-energi pengguna energi listrik diagram rangkaian berikut rendah untuk dikirimkan ke pengguna di dalam jaringan itu sendiri
  • 10. Rangkaian Jaringan TT TM masukan kWh-meter transaksi TR TM TM TR 20 kV 20 kV 380/220 V beban beban 20 kV Jaringan Radial 20 kV beban TM TR Jaringan380/220 V Ring kWh-meter transaksi Kita lihat lebih dulu rangkaian tegangan rendah
  • 11. Jaringan Tegangan rendah TR //// /// sistem 4 kawat sistem 3 kawat Sistem 3 Fasa, 4 kawat RST N Sistem Satu Fasa
  • 13. Contoh: Suatu penyalur daya 1 fasa, dibebani motor-motor listrik satu fasa seperti pada diagram berikut: A // 40 m 35 m 30 m 10 HP 26 HP 5 HP = 0,83 = 0,87 = 0,81 f.d1= 0.82 f.d2= 0,85 f.d3= 0,77 Tegangan semua motor dianggap 220 V. Jika susut daya pada saluran adalah 5% dari daya total motor, hitung penampang kabel yang diperlukan. (1 HP = 746 W; resistivitas kawat tembaga = 0,0173 .mm2/m) Penyelesaian: Daya nyata masing-masing motor 10 P1 746 8988 W 0 . 83 26 P2 746 22294 W 0 . 87 5 P3 746 4605 W 0 . 81
  • 14. A // 40 m 35 m 30 m P1 8988 W P2 22294 W P3 4605 W fd 1 0,82 fd 2 0.85 fd 3 0,77 Nilai daya kompleks P1 S1 10961 VA fd 1 P2 S2 26228 VA fd 2 P3 S3 5980 VA fd 3 S1 10961 Arus konjugat: I1 49,8 A V1 220 S2 26228 I2 1 19 ,2 A V2 220 S3 5980 I3 2 7 ,2 A V3 220
  • 15. A // 40 m 35 m 30 m P1 8988 W P2 22294 W P3 4605 W fd 1 0,82 fd 2 0.85 fd 3 0,77 S1 10961 VA S2 26228 VA S3 5980 VA I1 49,8 A I2 1 19 ,2 A I3 2 7 ,2 A Daya Reaktif: 1 Q1 S 1 sin 1 S 1 sin(cos fd 1 ) 1 S 1 sin(cos 0 ,82 ) 6274 VAR 1 Q2 S 2 sin 2 S 2 sin(cos fd 2 ) 1 S 2 sin(cos 0 ,85 ) 13817 VAR 1 Q3 S 3 sin 3 S 3 sin(cos fd 3 ) 1 S 3 sin(cos 0 , 77 ) 3816 VAR
  • 16. A // 40 m 35 m 30 m P1 8988 W P2 22294 W P3 4605 W fd 1 0,82 fd 2 0.85 fd 3 0,77 S1 10961 VA S2 26228 VA S3 5980 VA I1 49,8 A I2 1 19 ,2 A I3 2 7 ,2 A Q1 6274 VAR Q2 13817 VAR Q3 3816 VAR Arus dan sudut fasa arus : 1 o I1 I1 cos 1 49 ,8 34,92 A 1 o I2 I2 cos 2 119 , 2 31,79 A 1 o I3 I3 cos 3 27 , 2 39,65 A
  • 17. A // 40 m 35 m 30 m P1 8988 W P2 22294 W P3 4605 W fd 1 0,82 fd 2 0.85 fd 3 0,77 S1 10961 VA S2 26228 VA S3 5980 VA I1 49,8 A I2 1 19 ,2 A I3 2 7 ,2 A Q1 6274 VAR Q2 13817 VAR Q3 3816 VAR o o o I1 49 ,8 34,92 A I2 119 , 2 31,79 A I3 27 , 2 39,65 A V1 V2 V3 Vs Karena jarak yang pendek, reaktansi saluran dapat diabaikan Re dan tegangan di ketiga titik beban I1 dapat dianggap sefasa, besar I3 I2 tegangan sama 220 V. Im
  • 18. Sal 1 Sal 2 Sal 3 A // 40 m 35 m 30 m P1 8988 W P2 22294 W P3 4605 W fd 1 0,82 fd 2 0.85 fd 3 0,77 V1 V2 V3 Vs Re S1 10961 VA S2 26228 VA S3 5980 VA I1 I1 49,8 A I2 1 19 ,2 A I3 2 7 ,2 A I3 I2 Im Q1 6274 VAR Q2 13817 VAR Q3 3816 VAR o o o I1 49 ,8 34,92 A I2 119 , 2 31,79 A I3 27 , 2 39,65 A Arus masing-masing bagian saluran: o o o I sal 3 I3 27 , 2 cos 39 , 65 j 27 , 2 sin 39 , 65 20 ,93 j17 ,34 27 , 2 39 , 6 A o o I sal 2 I3 I2 20 , 93 j17 , 34 119 , 2 cos 31 , 79 j119 , 2 sin 31 , 79 o 122 , 27 j 80 ,15 146 , 2 33 , 2 A o o I sal 1 I sal 2 I1 122 , 27 j 80 ,15 49 ,8 cos 34 , 92 j 49 ,8 sin 34 , 92 o 163 ,12 j108 , 66 196 33 , 67 A
  • 19. Sal 1 Sal 2 Sal 3 A // 40 m 35 m 30 m P1 8988 W P2 22294 W P3 4605 W fd 1 0,82 fd 2 0.85 fd 3 0,77 V1 V2 V3 Vs Re S1 10961 VA S2 26228 VA S3 5980 VA I1 I1 49,8 A I2 1 19 ,2 A I3 2 7 ,2 A I3 I2 Im Q1 6274 VAR Q2 13817 VAR Q3 3816 VAR o o o I1 49 ,8 34,92 A I2 119 , 2 31,79 A I3 27 , 2 39,65 A o I sal 3 20 ,93 j17 ,34 27 , 2 39 , 6 A o I sal 2 122 , 27 j 80 ,15 146 , 2 33 , 2 A o I sal 1 163 ,12 j108 , 66 196 33 , 67 A Jika R1, R2, R3 adalah resistansi setiap bagian saluran, susut daya saluran adalah: 2 2 2 Psal 2 I sal 1 R1 2 I sal 2 R2 2 I sal 1 R 3
  • 20. Jika R1, R2, R3 adalah resistansi setiap bagian saluran, susut daya saluran adalah: 2 2 2 Psal 2 I sal 1 R1 2 I sal 2 R2 2 I sal 1 R 3 Jika saluran berpenampang sama untuk semua bagian (lebih ekonomis menggunakan satu macam penampang dibanding jika menggunakan bermacam-macam penampang, karena jarak pendek); resistansi saluran sebanding dengan panjangnya. 2 2 2 Psal 2 I sal 1 R1 2 I sal 2 R 2 2 I sal 3 R 3 2 2 35 2 30 2 196 R1 2 146 , 2 R1 2 27 , 2 R1 115346 R1 W 40 40 Total daya nyata motor: Ptotal motor P1 P2 P3 35887 W Psal = 5% dari Ptotal motor : Psal 0.05 35887 1794 115346 R1 W 1794 R1 0 , 01555 115346 Penampang konduktor yang diperlukan adalah: 40 0 , 0173 40 2 2 A 3 44 ,5 mm 45 mm R1 15 ,55 10
  • 21. Contoh: Berikut ini adalah diagram rangkaian pencatu beban dengan impedansi dan pembebanannya. Z 0,2 j 0 ,3 VC 240 V A B C 100 A 100 A f.d=0,6 lagging f.d=0,8 lagging Hitunglah tegangan di A. (Diketahui AB = BC) Penyelesaian: o AB BC Z AB Z BC 0 ,1 j 0 ,15 0 ,18 56 ,31 IC 100 A IC Daya kompleks SC VC I C 240 100 24 kVA 1 SC S C cos C j S C sin C 24 0 ,8 j 24 sin(cos 0,8) 19 , 2 14 , 4 kVA 2 2 S salBC Z BC I C ( 0 ,1 j 0 ,15 ) 100 1 j1,5 kVA
  • 22. VC 240 V A B S salBC 1 j1,5 kVA C 100 A IC 100 A f.d=0,6 lagging SC 19 , 2 14 , 4 kVA S salBC SC 20 , 2 j15 ,9 kVA 2 2 S salBC SC 20 , 2 15 ,9 25 , 7 kVA S salBC SC 25700 VB 257 V IC 100
  • 23. VB 257 V VC 240 V A B S salBC 1 j1,5 kVA C 100 A IC 100 A f.d=0,6 lagging SC 19 , 2 14 , 4 kVA SB VB I B 257 100 25 , 7 kVA 1 SB 25 , 7 cos 0,6 15 , 4 j 20 , 6 kVA
  • 24. VB 257 V VC 240 V A B S salBC 1 j1,5 kVA C IB 100 A IC 100 A SB 15 , 4 j 20 , 6 kVA SC 19 , 2 14 , 4 kVA
  • 25. IA VB 257 V VC 240 V A B S salBC 1 j1,5 kVA C IB 100 A IC 100 A SB 15 , 4 j 20 , 6 kVA SC 19 , 2 14 , 4 kVA SB S salBC SC 35 , 6 j 36 ,5 kVA 2 2 SB S salBC SC 35 , 6 36 ,5 51 kVA SB S salBC SC 51000 IA 198,4 A 257 257 2 2 S salAB Z AB I A ( 0 ,1 j 0 ,15 ) 198 , 4 3 ,9 j 5 ,9 kVA
  • 26. IA 198,4 A VB 257 V VC 240 V AS B S salBC 1 j1,5 kVA C salAB 3,9 j 5 ,9 kVA IB 100 A IC 100 A SB 15 , 4 j 20 , 6 kVA SC 19 , 2 14 , 4 kVA SA S salAB SB S salBC SC 39 ,5 j 42 , 4 kVA 2 2 SA 39 ,5 42 , 4 57,9 kVA SA 57900 VA 292 V * IA 198 , 4
  • 27. Sistem Tiga Fasa Empat Kawat Jaringan Radial
  • 28. Contoh Suatu saluran 3 fasa 4 kawat dengan tegangan 240 V antara fasa dan netral, mencatu daya pada motor 3 fasa 500 kW pada faktor daya 0,8. Disamping itu saluran ini mencatu daya pada lampu-lampu yang terhubung antara fasa dan netral berturut-turut 50 kW, 150 kW, 200 kW. Hitung arus di masing-masing penghantar fasa, dan juga di penghantar netral. Penyelesaian: Vfn = 240 //// //// A /// // // // 500 kW 50 kW 150 kW 200 kW fd 0 ,8 Coba hitung!
  • 29. Vfn = 240 //// //// A /// // // // 500 kW 50 kW 150 kW 200 kW fd 0 ,8 SR 50 j 0 kVA 500 -1 o S motor cos (0,8) 625 36,87 kVA 0 ,8 SS 150 j 0 kVA 625 o S motor per fasa 36 ,87 166 , 7 j125 kVA ST 200 j 0 kVA 3 o S Rtotal 216 , 7 j125 250 ,1 29 ,98 kVA o S Stotal 316 , 7 j125 340 , 4 21 ,54 kVA o S Ttotal 366 , 7 j125 387 , 4 18 ,82 kVA 250 ,1 o IR 29 , 98 1042 A 0 , 24 340 , 4 o o o IS ( 21 , 54 120 ) 1418 , 5 141 , 54 A 0 , 24 387 , 4 o o o IT ( 18 ,82 120 ) 1614 ,1 101 ,18 A 0 , 24 o IN IR IS IT 551 , 2 19 ,1 A
  • 30. Contoh: Saluran sistem 3 fasa 4 kawat 400/230 V, mencatu beban-beban berikut: a. Motor 3 fasa, 15 HP, efisiensi 0,85, faktor daya 0,9 lagging; b. Oven 3 fasa, 5 kW, faktor daya 1; c. Motor 1 fasa, 400 V, 3 HP, efisiensi 0,8, faktor daya 0,8 lagging, dihubungkan antara fasa R dan fasa S. d. Beban-beban 1 fasa lain dihubungkan antara fasa dan netral: Fasa R: 1 kW, faktor daya 0,9 lagging; Fasa S: 3 kW, faktor daya 0,9 leading; Fasa T: 4 kW, faktor daya 1. Hitung arus di penghantar fasa dan penghantar netral 400/230 V //// //// A /// /// // // // 15 HP, 0 ,85 5 kW // 1 kW 3 kW 4 kW 3 HP, 400 V fd 0 ,9 lag . fd 1 0,8 fd 0 ,9 lag fd 0 ,9 lead . fd 1 fd 0 ,8 lag .
  • 31. 400/230 V //// //// A /// // // /// // // 15 HP, 0 ,85 5 kW 1 kW 3 kW 4 kW 3 HP, 400 V fd 0 ,9 lag . fd 1 fd 0 ,9 lag fd 0 ,9 lead . fd 1 0,8 fd 0 ,8 lag . 1 1 SR 1 j sin(cos 0 ,9 ) 1 j 0 , 48 0 ,9 3 1 Ini motor 3 fasa seimbang. Daya di masing- SS 3 j sin(cos 0 ,9 ) 3 j1, 45 0 ,9 masing fasa adalah 1/3 dari daya motor ST 4 j0 (15 / 0 ,85 ) 0 , 746 1 S per fasa cos 0.9 4,39 j 2 ,13 0 ,9 3 Ini juga beban seimbang. Daya di masing- masing fasa adalah 1/3 dari daya total 5 1 o S per fasa cos 1 1, 67 0 3
  • 32. 400/230 V //// //// A /// // // /// // // S per fasa 4,39 j 2 ,13 3 HP, 400 V SR 1 j 0 , 48 SS 3 j1, 45 ST 4 j0 o 0,8 S per fasa 1, 67 0 fd 0 ,8 lag . Ini motor 1 fasa 400 V, dengan efisiensi 0,8 dan faktor daya 0,8 dan dihubungkan antara fasa R dan S ( 3 / 0 ,8 ) 0 , 746 1 o S RS cos 0 ,8 3 , 5 36 ,87 V RS I RS 0 ,8 S RS 3,5 1 o I RS cos 0 ,8 8 , 74 36 ,87 A V RS 0,4 S RS V RS I RS ( VR V S ) I RS SR V R I RS SS V S I RS o o SR 230 0 8 , 74 36 ,87 1, 61 j1, 21 o o SS 230 60 8 , 74 36 ,87 2 , 41 j2
  • 33. 400/230 V //// //// A /// // // /// // // S per fasa 4,39 j 2 ,13 SR 1 j 0 , 48 SS 3 j1, 45 ST 4 j0 o S per fasa 1, 67 0 o o SR 230 0 8 , 74 36 ,87 1, 61 j1, 21 o o SS 230 60 8 , 74 36 ,87 2 , 41 j2 o S Rtotal 8 , 66 j 3,82 9 , 47 23 , 77 o S Stotal 8 ,81 j 2 , 67 9 , 21 16 ,84 o S Ttotal 10 , 05 j 2 ,13 10 , 28 11 ,94 9 , 47 o o IR 23 , 77 41 , 2 23 ,8 A 0 , 23 9 , 21 o o o IS ( 16 ,84 120 ) 40 ,1 136 ,8 A 0 , 23 10 , 28 o o o IS ( 11 , 94 120 ) 44 , 7 108 ,1 A 0 , 23 IN IR IS IT 5,6 A
  • 34. Sistem Tiga Fasa Jaringan Ring
  • 35. Contoh: Rangkaian 3 fasa ring GAB di catu di G. Beban terhubung bintang tersambung di A dengan impedansi per fasa 50 37o , dan di B dengan impedansi per fasa 40 26o . Tegangan antar fasa di G adalah 13,2 kV. Impedansi saluran adalah ZGA = 2,5+ j2,3 , ZAB = 1,4+j1,0 , dan ZBG = 1,5+j1,2 Tentukan arus di masing-masing segmen saluran, dengan referensi tegangan di G. G VGff =13,2 kV 2 ,5 j 2 ,3 1,5 j1, 2 A B 1, 4 j1 o o Z 50 37 , Z 40 26 , terhubung Y terhubung Y
  • 36. G |VGfn |= 7620 V 2 ,5 j 2 ,3 1,5 j1, 2 A B 1, 4 j1 o o Z 50 37 , Z 40 26 , terhubung Y terhubung Y 1 1 1 o YGA tan ( 2 ,3 / 2 ,5 ) 0 , 29 42 , 6 Kita gunakan Z GA 2 ,5 2 2 ,3 2 model satu fasa 1 1 dan kita hitung YGB tan 1 (1, 2 / 1,5 ) 0 ,52 38 , 7 o dengan Z GB 1,5 2 1, 2 2 menggunakan 1 1 1 o Y AB tan (1 / 1, 4 ) 0 ,58 35 ,5 metoda tegangan Z AB 2 2 1, 4 1 simpul. Impedansi Z kita 1 1 o YA 37 0 , 02 37 nyatakan dalam ZA 50 admitansi Y 1 1 o YB 26 0 . 025 26 ZB 40
  • 37. G |VGfn | = 7620 V o o YGA 0 , 29 42 , 6 YGB 0 ,52 38 , 7 A B o o Y AB 0 , 58 35 , 5 o YA 0 , 02 37 YB 0 . 025 26 Persamaan Tegangan Simpul dengan tegangan di G sebagai referensi: V A (Y GA Y AB YA ) Y GA V G Y AB V B 0 V A (Y GA Y AB YA ) Y AB V B Y GA V G V B (Y GB Y AB YB ) Y GB V G Y AB V A 0 V B (Y GB Y AB YB ) Y AB V A Y GB V G Perhatikan bahwa besaran-besaran dalam persamaan ini adalah kompleks/fasor (YGA Y AB Ya ) Y AB VA YGA V G ditulis dalam bentuk matriks Y AB (YGB Y AB YB ) VB YGB V G
  • 38. Secara ringkas, persamaan matriks dapat kita tulis: a11 a12 VA b1 a 21 a 22 VB b2 dengan a11 YGA Y AB YA ; a12 Y AB a 22 YGB Y AB YB ; a 21 Y AB b1 YGA V G ; b2 YGB V G Salah satu cara penyelesaian adalah dengan eliminasi Gauss. Dalam perhitungan ini kita melakukan penyederhanaan, mengingat bahwa tegangan jatuh sepanjang saluran tidak akan lebih besar dari 5% selisih tegangan antara titik-titik simpul. Misalnya: I AB Z AB 5% VA VB sehingga kita dapat melakukan pendekatan: I AB Z AB I AB Z AB Impedansi dan admitansi hanya kita perhitungkan besarnya saja, yang akan memberikan kesalahan hasil perhitungan yang masih dalam batas-batas yang bisa diterima.
  • 39. Hasil perhitungan a11 a12 VA b1 memberikan a 21 a 22 VB b2 Mod Eliminasi Gauss dari matriks ini YGA 0.29 memberikan YGB 0.52 a11 a12 VA b1 YAB 0.58 0 a 22 VB b2 YA 0.02 YB 0.03 dengan VG[V] 7 621 a 22 a 22 ( a 21 / a11 ) a12 a11 0.89 b2 b2 ( a 21 / a11 ) b1 a12 0.58 a21 yang akan memberikan 0.58 a22 1.13 b2 VB b1 2 239 a 22 b2 3 967 ( b1 a12 V B ) VA a11
  • 40. a11 a12 VA b1 a 22 a 22 ( a 21 / a11 ) a12 0 a 22 VB b2 b2 b2 ( a 21 / a11 ) b1 b2 b2 ( a 21 / a11 ) b1 VB fn 7 240 V a 22 a 22 ( a 21 / a11 ) a12 VB ff 12 500 V ( b1 a12 V B fn ) VA fn 7 200 a11 VA ff 12 400 V
  • 42. Contoh: Diagram rangkaian berikut menunjukkan sisten 3 fasa dengan pencatu energi di A pada 11 kV. Arus beban adalah seimbang dan semua faktor daya mengabil referensi tegangan di A. Impedansi per fasa dicantumkan pada gambar. Faktor daya semua beban adalah lagging dengan referensi tegangan di A. Hitung tegangan di C dan sudut fasanya relatif terhadap tegangan di A. A 11 kV B 1,1 j 0 ,7 3,1 j 2 ,1 D 57 A 30 A fd 0 ,8 lag . 1 j 0 ,8 fd 0 ,9 lag . 3 .4 j 2 ,9 C 50 A fd 0 ,8 lag .
  • 43. A YAB = 11 kV |VA |= 6 350 V Y = AD B 0,77 -32,47o D 1,1 j 0 ,7 3,0,27j 2-34,11o 1 ,1 IB 5 7 A, fd 0 ,8 lag . ID 3 0 A, fd 0 , 9 lag . 1 j 0 ,8 YBC = YCD = 3 0,22 j 2 ,9 .4 -40,46o 0,78 -38,66o C IC 5 0 A, fd 0 ,8 lag . Seperti contoh Persamaan Tegangan Simpul dengan tegangan di A sebelumnya, kita sebagai referensi: gunakan model V B (Y AB Y BC ) IB Y AB V A Y BC V C 0 satu fasa dan kita V C (Y BC Y CD ) IC Y BC V B Y CD V D 0 lakukan V D (Y CD Y AD ) ID Y CD V C Y AD V A 0 perhitungan menggunakan V B (Y AB Y BC ) Y BC V C IB Y AB V A metoda tegangan V C (Y BC Y CD ) Y BC V B Y CD V D IC simpul. V D (Y CD Y AD ) Y CD V C ID Y AD V A Impedansi Z kita nyatakan dalam admitansi Y Y AB Y BC Y BC 0 VB IB Y AB V A Y BC Y BC YCD YCD VC IC 0 YCD YCD Y AD VD ID Y AD V A
  • 44. A YAB = |VA |= 6 350 V Y = AD B 0,77 -32,47o D 0,27 -34,11o IB 5 7 A, fd 0 ,8 lag . ID 3 0 A, fd 0 , 9 lag . YBC = YCD = 0,22 -40,46o 0,78 -38,66o C IC 5 0 A, fd 0 ,8 lag . Y AB Y BC Y BC 0 VB IB Y AB V A Y BC Y BC YCD YCD VC IC 0 YCD YCD Y AD VD ID Y AD V A a11 a12 0 VB b1 Kita tuliskan: a 21 a 22 a 23 VC b2 0 a 32 a 33 VD b3 dengan a11 Y AB Y BC ; a12 Y BC ; a13 0 a 21 Y BC ; a 22 Y BC Y CD ; a 23 Y CD a 31 0; a 32 Y CD ; a 33 Y CD Y AD b1 IB Y AB V A ; b2 IC ; b3 ID Y AD V A
  • 45. Mod a11 a12 0 VB b1 Hasil perhitungan VA 6 350 a 21 a 22 a 23 VC b2 YAB 0.77 0 a 32 a 33 VD b3 YAD 0.27 Kita akan melakukan pemecahan YBC 0.22 dengan eliminasi Gauss: YCD 0.78 a11 0.99 a11 a12 0 VB b1 a12 0.22 0 a 22 a 23 VC b2 a13 0.00 0 0 a 33 VD b3 a21 0.22 dengan a22 1.00 a 22 a 22 ( a 21 / a11 ) a12 a23 0.78 b2 b2 ( a 21 / a11 ) b1 a31 0.00 a 32 a12 0.78 a 33 a 33 a 23 a 22 a33 1.05 a 32 b1 b3 b3 b2 57.00 a 22 b2 50.00 b3 30.00
  • 46. a11 a12 0 VB b1 Mod 0 a 22 a 23 VC b2 VA 6 350 0 0 a 33 VD b3 YAB 0.77 YAD 0.27 a 32 a 21 b3 b2 b1 YBC 0.22 b3 a 22 ( a 21 / a11 ) a12 a11 VD a 33 a 32 YCD 0.78 a 33 a 23 a 22 ( a 21 / a11 ) a12 a11 0.99 a12 a 21 0.22 b2 b1 a 23 V D b a 23 V D a11 a13 0.00 VC a 22 a 21 a 22 a12 a21 0.22 a11 a22 1.00 b1 a12 V C a23 VB 0.78 a11 a31 0.00 a12 0.78 VD 6 160 V VD 10700 V fn fn a33 1.05 VC fn 6 130 V VC fn 10 600 V b1 57.00 b2 50.00 VB 6 250 V VB 10 800 V fn ff b3 30.00
  • 47. Course Ware Jaringan Distribusi Sudaryatno Sudirham