Ini adalah refleksi perjalanan perjuangan saya dalam pemberdayaan masyarakat dan untuk mengubah sistem menuju Indonesia yang lebih baik. Ini hanya salah satu saja kisah dari banyak kisah yang dilakukan anak-anak bangsa yang lain.
Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang meliputi banyak komponen, Sumber belajar dan bahan ajar merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengajaran, keduanya saling melengkapi satu sama lainnya.
Sumber belajar dan bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui sumber belajar dan bahan ajar akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Sumeber belajar dan bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan.
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi pokok”. …. Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2011/12/pedoman-memilih-dan-menyusun-bahan-ajar.html
Guru sebagai ujuung tombak dalam penyampaian amanah pendidikan, harusnya mampu mengembangkan materi dengan menggunakan sumber dan bahan ajar semaksimal mungkin menyesuaikan segala bentuk kebutuhan dan tuntutan pendidikan.(Makalah_pengembangan_sumber_belajar,
Ini adalah refleksi perjalanan perjuangan saya dalam pemberdayaan masyarakat dan untuk mengubah sistem menuju Indonesia yang lebih baik. Ini hanya salah satu saja kisah dari banyak kisah yang dilakukan anak-anak bangsa yang lain.
Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang meliputi banyak komponen, Sumber belajar dan bahan ajar merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengajaran, keduanya saling melengkapi satu sama lainnya.
Sumber belajar dan bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui sumber belajar dan bahan ajar akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Sumeber belajar dan bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan.
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi pokok”. …. Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2011/12/pedoman-memilih-dan-menyusun-bahan-ajar.html
Guru sebagai ujuung tombak dalam penyampaian amanah pendidikan, harusnya mampu mengembangkan materi dengan menggunakan sumber dan bahan ajar semaksimal mungkin menyesuaikan segala bentuk kebutuhan dan tuntutan pendidikan.(Makalah_pengembangan_sumber_belajar,
sebuah proposal kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, dari dosen-dosen Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara Gading Serpong Tangerang Banten
Presentasi Study Visit Oxfam GB ke Desa implementator SID
Rombonga Berasal dari : Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Takalar dan Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Tenggara
lokasi kunjungan :
Combine Resource Institution, Panggungharjo Sewon Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (17-09-2014 dan 20-09-2014)
Balai Desa Balerante Kemalang Klaten Jawa Tengah (18-09-2014)
Balai Desa Sidorejo Kemalang Klaten Jawa Tengah (18-09-2014)
Radio Komunitas Lintas Merapi Sidorejo Kemalang Klaten Jawa Tengah (18-09-2014)
Balai Desa Terong Dlingo Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (19-09-2014)
Balai Desa Gilangharjo Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (19-09-2014)
Sanggar Giri Gino Guno Desa Gilangharjo Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (19-09-2014)
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019Yossy Suparyo
Subdit Inovasi dan Penerapan Teknologi (Inovtek), Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia tengah menyiapkan modul dan bahan ajar untuk Program Inkubasi Bisnis 2019.
Peserta mampu memahami konsep komunikasi massa, media massa, menyusun strategi komunikasi organisasi, dan mengembangkan media massa untuk penyebarluasan informasi organisasi.
Modul ini membahas strategi perancangan pelatihan untuk melakukan pemberdayaan sehingga penulis modul menempatkan proses pelatihan sebagai strategi perubahan sosial—dari pemikiran tertutup menuju pemikiran yang terbuka, dari pesimisme menuju optimisme, dari organisasi
yang stagnan menuju organisasi yang dinamis dan penuh semangat belajar (learning organization).
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaYossy Suparyo
Kehutanan Indonesia masih dihadapkan pada persoalan tenurial, di mana ketidakpastian dan ketimpangan penguasaan kawasan hutan telah menimbulkan konflik sosial dan menghambat pencapaian efektifitas pengelolaan hutan untuk kesejahteraa masyarakat dan kelestarian sumberdaya hutan. Persoalan tenurial kehutanan tidak hanya berkaitan dengan masyarakat adat ataupun masyarakat lokal tetapi juga kalangan bisnis kehutanan dan pemerintah. Tumpang tindih klaim atas kawasan hutan, pemberian izin yang tidak terkoordinasi, tidak adanya pengakuan terhadap hak-hak masyarakat adat dan masyarakat lokal telah memicu konflik-konflik tenurial di kawasan hutan.
Reformasi kebijakan tenurial tanah dan hutan telah dimandatkan melalui Ketetapan MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, UU NO. 5 tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria dan UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, namun dalam implementasinya masih jauh dari harapan. Diperlukan arah perubahan kebijakan penguasaan kawasan huan yang jelas yang mencerminkan suatu kepastian dan keadilan, yaitu adanya sistem hukum dan kebijakan yang jelas untuk memberikan hak bagi pengguna hutan, dan memberikan hak dan akses bagi masyarakat yang hidupnya tergantung pada sumberdaya hutan.
Reformasi kebijakan tenurial kehutanan telah mendapatkan momentumnya dari konferensi internasional Penguasaan Hutan, Tata Kelola dan Usaha Kehutanan di Lombok pada 11-15 Juli 2011, di mana Kementerian Kehutanan dan UKP4 (Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) telah menekankan pentingnya penyelesaian terhadap persoalan-persoalan tenurial kehutanan di Indonesia. Sebagai tindak lanjut hal itu, Kelompok Masyarakat Sipil Indonesia yang terdiri dari Epistema Institute, HuMa, FKKM, WG Tenure, KPA, KpSHK, Karsa,AMAN,Pusaka, JKPP, Sains, Kemitraan, KKI Warsi, Javlec, Scale Up, The Samdhana Institute dan Bioma dan sejumlah individu peneliti dan akademisi telah menyiapkan naskah peta jalan perubahan kebijakan tenurial hutan. Kelompok masyarakat sipil Indonesian mengusulkan tiga ranah perubahan sebagai cara untuk mereformasi kebijakan penguasaan tanah dan hutan. Ketiganya adalah: (1) Perbaikan kebijakan dan percepatan proses pengukuhan kawasan hutan; (2) Penyelesaian konflik kehutanan; (3) Perluasan wilayah kelola rakyat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adat dan masyarakat lokal lainnya.
Analisis kebijakan mendorong hutan desa dan hutan kemasyarakatan
Jadwal Acara Lokakarya Desa Membangun V
1. JADWAL TENTATIF
LOKAKARYA DESA MEMBANGUN V
13-14 Juli 2012 di Desa Dawuhan, Banyumas
Waktu Acara
JUMAT, 13 Juli 2012
07.15-08.15 Registrasi Peserta. Peserta menyerahkan form pendaftaran pada panitia,
panitia akan memberikan perlengkapan lokakarya dan pembagian penginapan
di rumah warga.
08.15-08.45 Pembukaan Lokakarya
Acara ini akan diisi oleh:
1. Sambutan selamat datang dari Kepala Desa Dawuhan
2. Sambuatan dan Pembukaan 0leh Camat Banyumas
08.45-09.00 Orasi Desa: Menuju Desa 2.0
A Budi Satrio, Kepala Desa Melung akan berbicara tentang gagasan
membangun pemerintahan terbuka (open governance) melalui penerapan
Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di
Desa. Dia akan berbagi pengalaman peluang dan tantangan desa-desa di
Banyumas dalam menerapkan pemerintah terbukan dengan sistem informasi
desa, termasuk melibatkan warga dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pembangunan.
09.00-09.15 Penjelasan Rangkaian Acara Lokakarya
Bayu Setyo Nugroho, Kepala Desa Dermaji akan menjelaskan rangkaian acara
lokakarya, seperti jadwal, pembagian kelas, peralatan, dan akomodasi
sehingga peserta bisa maksimal mengikuti lokakarya.
09.15-10.00 Progress Report Pemanfaatan TIK di Dunia Perdesaan
M. Irsyadul Ibad, Direktur Infest, akan mempresentasikan pemanfaatan
teknologi komputer dan portal desa oleh anggota GDM di Banyumas. Dia
akan berbagi dampak nyata dari pemanfaatan TIK pada desa.
10.00-11.30 Rembug Desa I: Tata Kelola Sumber Daya Desa
Ahli hukum HuMa Jakarta akan berbagi tentang aturan dan perundang-
undangan yang mengatur tentang kewenangan desa untuk mengelola sumber
daya desa. Lalu, bagaimana strategi mempengaruhi kebijakan-kebijakan
publik untuk berpihak pada desa.
11.30-13.30 Ishoma
13.30-15.00 Rembug Desa II: Kebijakan Pemberdayaan Telematika Perdesaan
Mariam Barata, Dirjen Aptika Kominfo Pusat akan berbagi tentang kebijakan
dan program Kominfo dalam mendorong pemanfaatan telematika di dunia
pemerintahan. Pada sesi ini akan dirumuskan strategi membangun kolaborasi
antara pemerintah dan masyarakat desa untuk mendorong kemandirian TIK di
Indonesia.
2. 15.00-17.00 Kelas A: Peserta Lama Kelas B: Peserta Baru
Desa Global: Peluang dan Portal Desa: Strategi Tata Kelola
Hambatan Informasi Desa
Kodirin dan A. Budi Satrio akan SB Margino dan Akhmad Munawar
memfasilitasi diskusi tentang akan memfasilitasi cara mengelola
pemanfaatan portal desa untuk informasi desa melalui website desa.
membangun citra desa. Bagaimana Bagaimana membangun tim redaksi,
berkomunikasi dan berinteraksi melibatkan warga untuk mengisi
melalui dunia internet untuk menjaring website, dan menciptakan diskusi
investasi dan pemasaran produk desa. secara online.
17.00-19.00 Ishoma
19.00-20.00 Nyadran 2.0: Wisata Religi di Ndalem Kalibening
Acara religius kontemporer memadukan khazanah tradisi, pengetahuan, dan
syariat Islam dalam semangat ke-Indonesiaan. Nyadran 2.0 menjadi ruang
refleksi untuk menelusuri semangat zaman melalui pembacaan sejarah yang
kritis.
20.00-22.00 Juguran Desa Membangun
RUU Desa dan Tata Kelola Sumber Klinik TIK Perdesaan: BlankOn
Daya Desa BlankOn Banyumas
Sabtu, 14 Juli 2012
08.30-09.00 Kilas Balik Lokakarya
Aziz dan Edi
09.00-10.30 Kelas A Kelas B
Jurus Menulis Berita Cepat, Penggunaan TIK Open Source di
Akurat, dan Keren Dunia Perdesaan
Yossy Suparyo, Pengelola Portal Pri Anton Subardio, BlankOn
Gentasari Banyumas
10.30-12.00 Panduan Mengelola Website Instalasi dan Problem Shotting
Desa BlankOn Linux
Aji Kisworo Mukti, TIK Infest MGOS dan DGOS
12.00-13.00 Ishoma
13.00-15.00 Social Media: Twitter dan Resep Jitu Mengelola Portal
Facebook Desa
Makmur, Perangkat Desa Suryaden, Presiden Blogger
Kedungbanteng Nusantara
15.00-16.00 Mitra Desa 1.0
Pemerintah Desa Melung, Desa Dermaji, dan Desa Karangnangka akan
berbagi kemajuan pengembangan aplikasi Mitra Desa, baik manfaat maupun
kendalanya.
16.00-17.00 Rencana Tindak Lanjut: Sungging Septivianto, DKN