Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020DeenAssalam
Â
Proposal kegiatan sosial dari kami Komunitas Remaja Islam Deen Assalam Bersam Chayra berbagi Sembako pada dampak pandemi covid 19 yang dilaksanakan di Tangerang Selatan.
Masih banyak anggota masyarkat yang tidak tahu tata cara mendirikan karang taruna, merasa bingung dan tidak tahu harus memulainya. Melalui pelatihan karang taruna di Desa Blagung pada 5 Maret 2017, karang taruna Perkab telah memiki materi cara mendirikan karang taruna yang dapat dijadikan rujukan untuk mendirikan kartar tingkat dukuh maupun desa
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020DeenAssalam
Â
Proposal kegiatan sosial dari kami Komunitas Remaja Islam Deen Assalam Bersam Chayra berbagi Sembako pada dampak pandemi covid 19 yang dilaksanakan di Tangerang Selatan.
Masih banyak anggota masyarkat yang tidak tahu tata cara mendirikan karang taruna, merasa bingung dan tidak tahu harus memulainya. Melalui pelatihan karang taruna di Desa Blagung pada 5 Maret 2017, karang taruna Perkab telah memiki materi cara mendirikan karang taruna yang dapat dijadikan rujukan untuk mendirikan kartar tingkat dukuh maupun desa
Kerangka Acuan (TOR) Kegiatan Karya Bakti untuk Negeri di Kebumen 2014Toto Wirjosoemarto
Â
Kegiatan Karya Bakti untuk Negeri 2014 di Kab, Kebumen, Jawa Tengah, diselenggarakan oleh Komunitas Sosial Media Sukarelawan PMI "KAMPOENGRELAWAN" sebagai upaya nyata dan bersinambung sejak Rembug Relawan I di Bantul Mei 2013, Temu Karya Nasional V 2013 di Kab. Malang serta Aksi Damai dan Audiensi dengan Panitia Khusus #RUUKepalangmerahan 3 Desember dan 5 - 18 Desember 2013. Konsisten menjaga sikap kemandirian sebagai realisasi Prinsip Dasar Kemandirian dan Kesukarelaan yang dilandasi oleh kesadaran kuat atas makna Prinsip Dasar Kesatuan dalam Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Yakni, di setiap negara hanya diperolehkan ada satu Perhimpunan Nasional, Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Bagi NKRI, PMI adalah harga mati yang tidak dapat ditukar dengan dalih dan ukuran apapun karena merupakan bagian sangat penting dari perjuangan merebut dan menegakkan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945.
Kampanye Frisian Flag "I am Super Kids"aulianastiti
Â
Kampanye "I am Super Kids" merupakan Program Aktivasi CSR yang ditujukan sebagai implementasi strategi media komunikasi dalam tataran organisasi (perushaan).
Kerangka Acuan Kerja kegiatan desa, disusun sebagai acuan kerja pemerintah desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasayarakatan di desa
Sosialisasi Program Melalui Kearifan LokalWildan Hakim
Â
Kearifan lokal akhir-akhir ini kerap dilupakan di tengah derap langkah pembangunan. Kearifan lokal sepertinya menjadi sesuatu yang dikesankan kuno, kolot, ortodoks, tradisional atau bahkan kampungan. Padahal, sebagai “sesuatu” yang hidup di tengah masyarakat, kearifan lokal bisa diolah menjadi modal awal penggerak pembangunan di tengah masyarakat. Artinya, kearifan lokal bisa juga dijadikan sebagai akselerator pembangunan.
Dengan memahami aksara, manusia mampu mengembangkan dirinya dan masyarakat melalui pendidikan, menuju taraf kehidupan yang lebih baik. Selain itu Tinggi rendahnya buta aksara akan menjadi penentu utama tinggi-rendahnya kualitas pembangunan manusia Indonesia atau human development index (HDI). Angka buta aksara menyumbang dua pertiga dalam penentuan HDI, sepertiga dalam pendidikan, dan lainnya ekonomi serta kesehatan.
Similar to Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013 (20)
Penetapan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus pada Sebagian Hutan Negara yang Berada di Kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindung di Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013
1. PROPOSAL
FESTIVAL BUDAYA DAN TIK PANJALU 2013
DESA PANJALU KECAMATAN PANJALU KAB. CIAMIS
25 OKTOBER – 10 NOVEMBER 2013
Supported by :
PANITIA FESTIVAL BUDAYA DAN TIK PANJALU 2013
DESA PANJALU KECAMATAN PANJALU CIAMIS
www.panjalu.desa.id
2. KERANGKA ACUAN KEGIATAN
FESTIVAL BUDAYA DAN TIK DESA PANJALU 2013
DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA 2013
A. DASAR PEMIKIRAN
Pemuda mengemban amanat penting untuk mendedikasikan dirinya dalam pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya. Di pundak pemuda, simbol semangat untuk membebaskan
dirinya dari berbagai bentuk belenggu persoalan masyarakat.
Pada tgl 28 oktober diperingati sebagai hari sumpah pemuda. Pada saat itu seluruh pemuda
dan pemudi Indonesia bergabung dan bersumpah untuk membebaskan rakyat Indonesia dari
belenggu penjajahan. Dan pemuda pemudi Indonesia memngucapkan sumpah yang bebunyi:
“Kami pemuda dan pemudi indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tumpah darah
indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia serta menggunakan bahasa yang satu
bahasa indonesia.”
Dengan semangat sumpah pemuda, akhirnya bangsa Indonesia telah mencapai kemerdekaan.
Persatuan dan kesatuan pemuda menjadi simbol kekuatan seluruh rakyat Indonesia, untuk
bersama-sama mempertahankan NKRI dari rongrongan penjajahan dengan membuat karyakarya nyata, membentuk kepribadian yang luhur serta mempersembahkan prestasi gemilang
dalam karya pemuda.
Peran pemuda saat ini, bukanlah dengan memikul senjata, tombak dan bambu runcing.
Melainkan dengan perwujudan dan bakti dirinya dengan menggunakan keilmuan, budi pekerti,
serta kemampuan yang dimiliki semata-mata didedikasikan untuk pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya.
Mengingat jasa-jasa pahlawan, diwujudkan dengan mengembangkan nilai-nilai dan budaya
yang baik untuk kemudian dikolaborasikan dengan kemajuan teknologi dan Informasi saat ini.
Sehingga bentuk dan warna budaya semakin semarak dengan semangatnya yang tidak
terpatahkan.
A.1. Pemuda dan Penggalian Seni Budaya
Generasi yang baik adalah generasi yang dapat menjaga dan melestarikan budayanya.
Masalah yang kita hadapi pada saat ini adalah bagaimana cara kita untuk menjaga dan
melestarikan kebudayaan kita sendiri, sehingga bangsa lain tidak dapat meniru ataupun
menggambil kebudayaan kita menjadi kebudayaannya mereka. Kita sebagai bangsa
Indonesia sudah seharusnya berpartisipasi aktif pada pembangunan kota, khususnya
dalam bidang budaya.
Partisipasi tersebut dapat dilakukan melalui para generasi muda yang mempunyai
kemauan, kemampuan, dan harapan yang besar untuk membangun suatu daerah lebih
baik lagi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama
meningkatkan potensi yang ada di suatu daerah. Potensi yang dimiliki setiap daerah di
Indonesia sangatlah besar karena begitu banyak budaya, kesenian, suku, ras, bahasa,
agama, dan kepercayaan yang ada di Indonesia. Hal tersebut tentu bukanlah menjadi
penghambat untuk kita karena begitu banyaknya perbedaan, namun sebaliknya
perbedaan tersebut tentu akan menjadi kekuatan dan kelebihan yang dimiliki Indonesia
seperti pada semboyan Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tetapi pada hakikatnya
tetap sebagai satu kesatuan.
3. Permasalahan terhadap masyarakat saat ini yang belum mengetahui, memahami,
menguasai, dan mengkomunikasikan budaya lokal perlu suatu cara untuk dapat
mengarahkan itu semua. Disinilah peran generasi muda di lingkungan tempat mereka
tinggal untuk bersama-sama mengarahkan itu semua melalui pelestarian kebudayaan,
salah satunya dengan ikut serta langsung dalam acara festival budaya di daerah masingmasing agar dapat mengenal dan mencintai kebudayaan yang ada di Indonesia sejak
dini.
Hal inilah yang membuktikan bahwa di pundak pemudalah masa depan pembangunan
bangsa dan negara Indonesia, karena pada diri generasi muda tersimpan potensi yang
besar dan memiliki daya kreatifitas yang tidak terbatas untuk kesuksesan suatu
pembangunan. Begitu juga dalam pelestarian budaya di suatu Negara. Kontribusi dan
apresiasi yang besar dari generasi muda sangat diperlukan karena generasi muda
sebagai tenaga-tenaga professional yang energik, kreatif, dan inovatif.
A. 2. Pemuda dan Pemberdayaan TIK Pedesaan
Pemuda mempunyai peran penting dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan terutama
dalam pengembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK). Peranannya harus
mampu membangun tata kelola pemerintahan terbuka (Open Governance) yang
merupakan salah satu keputusan Rembug Nasional Gerakan Desa Membangun (GDM)
pada 2-5 Juni 2012 di Desa Mandalamekar, Jatiwaras, Tasikmalaya. Keputusan itu
menguatkan kebijakan nasional untuk penerapkan Undang-undang RI No. 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), di mana penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan dilakukan prima dengan menerapkan prinsip efektivitas, transparansi, dan
akuntabel.
UU KIP menyatakan keterbukaan informasi sebagai kewajiban bagi penyelenggara
pemerintahan. Pemerintah wajib menyampaikan informasinya kepada masyarakat, baik
informasi tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan tata kelola pemerintahan.
Pemerintah Desa merupakan bagian dari struktur pemerintahan yang berhubungan
langsung dengan warga sehingga menjadi gerbang pertama pelayanan dan pemenuhan
hak informasi warganya.
Desa sendiri merupakan sumber data utama pemerintah. Selama ini, kemampuan
pemerintah desa dalam mengelola data dan informasi masih mengandalkan cara-cara
yang manual dan tradisional. Proses pengelolaan data berlangsung lama, baik dalam
pengumpulan maupun temu kembali data. Selain itu, banyak perangkat desa yang belum
dibekali pengkajian dan menganalisis data untuk menentukan arah pembangunan.
Akibatnya, banyak data yang kurang dimanfaatkan untuk mendukung penyelenggaraan
tata pemerintahan.
Peran desa dalam pembangunan nasional sangatlah sentral. Desa merupakan sumber
data yang berhubungan langsung dengan warga selaku penerima manfaat pelayanan
publik, seperti pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), administrasi pertanahan,
pernikahan dan migrasi, hingga pemberdayaan ekonomi. Ironisnya, peran desa acapkali
masih dipandang sebelah mata. Situasi struktural dan kultural menempatkan desa dalam
ruang yang sangat terbatas.
Di lain sisi, desa memiliki kekuatan besar untuk mendorong upaya-upaya perubahan
sosial. Desa pun kaya aspek pengetahuan yang dapat menjadi bahan pembelajaran
pembangunan dan pengembangan komunitas, contohnya desa memiliki keunikan
sumber daya ekonomi dengan model pengelolaan yang beragam. Selama ini kekayaan
sumber daya ekonomi baru bisa dikelola pada level desa dan tidak diketahui oleh pihakpihak lain yang berkemungkinan terkait namun berada di luar desa.
4. Tata kelola pemerintahan yang baik ditandai dengan pengelolaan data dan aset untuk
meningkatkan kesejahteraan warga, menyelenggarakan pelayanan publik yang baik, dan
memenuhi hak akses informasi warga sebagaimana diatur dalam konstitusi. Ini bukan
pekerjaan mudah, karena itu GDM menjadi wadah bagi pemerintah desa untuk mencari
jalan keluar atas permasalahan tersebut secara kolektif.
Ketersediaan media menjadi faktor penyebab persoalan tersebut. Media arus utama
(niaga) hanya memberikan porsi yang kecil dalam materi publikasi. Situasi ini
menyebabkan potensi-potensi desa tidak banyak dikenal. Parahnya, desa ditempatkan
menjadi objek pemberitaan dan bukan sebagai pelaku. Akibatnya, berita desa kerap
muncul dalam versi “orang lain”.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) harus disikapi dengan cepat
dan tepat oleh desa. Namun, urusan TIK bukan sekadar disikapi dengan kepemilikan alat
teknologi semata, melainkan perlu juga diikuti dengan kemampuan dan keinginan untuk
memanfaatkannya secara maksimal untuk perkembangan desa itu sendiri. Ketersediaan
akses internet dan portal desa idealnya mendorong desa untuk mendayagunakan
sejumlah metode dan teknik pengelolaan informasi untuk menuju desa 2.0, yaitu desa
yang mampu memberikan layanan keterbukaan informasi dan sumber rujukan
pengetahuan tentang desa.
Gerakan Desa Membangun merupakan ruang belajar bagi pemerintah desa untuk
meningkatkan kapasitas kepala desa, perangkat desa, dan warga. Dalam setiap
lokakarya, GDM mengusung cara pandang desa membangun, bukan membangun desa.
Konsep desa membangun lebih mencerminkan pola pembangunan yang bersifat dari
bawah (bottom up). Selain itu, istilah desa membangun muncul sebagai kritik terhadap
konsep "membangun desa" yang latah menjadi slogan politik akhir-akhir ini. Cara
pandang membangun desa menempatkan desa sebagai objek pembangunan sehingga
maju mundurnya desa tergantung pada belas kasihan pihak luar. Dalam konsep desa
membangun, desa merupakan subjek atau aktor yang melakukan kegiatan dan
berinovasi untuk mengangkat desa dari keterbelakangan.
Pemerintah Desa Panjalu, dengan segenap keinginan dan kemampuannya memandang
penting untuk kembali menggagas dan membangkitkan peran generasi muda agar
mampu memberikan karya terbaik dalam mengembangkan dan memberdayakan
masyarakat pedesaan dari berbagai sector terutama bidang seni budaya, olahraga dan
pengembangan Teknologi, Informasi dan Komunkasi (TIK).
Maka dengan ini pula, Pemerintah Desa Panjalu bermaksud menyelenggarakan kegiatan
“FESTIVAL BUDAYA DAN TIK DESA PANJALU 2013”
B. TEMA KEGIATAN
Melalui Festival Budaya dan TIK mampu meningkatkan peran pemuda dalam pemberdayaan
masyarakat pedesaan
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Menggali potensi seni dan budaya, olahraga dan kreatifitas pemuda;
2. Mempererat persatuan pemuda dan pemudi Desa Panjalu;
3. Mengembangkan seni budaya daerah sebagai aset budaya nasional;
4. Pemberdayaan peran pemuda dan perangkat desa dalam penggunaan internet untuk
pelayanan publik yang maksimal;
5. Menerapkan prinsip keterbukaan informasi publik di pemerintahan desa;
6. Melaksanakan gerakan IGOS (Indonesia Goes Open Source) dengan penerapan teknologi
berbasis sumber terbuka di tingkat desa;
7. Menguatkan posisi desa sebagai sumber data dan informasi yang akurat dalam sistem
informasi desa;
8. Penguatan kapasitas pengelolaan informasi pegiat desa melalui pewartaan warga dan tata
kelola sumber ekonomi di tingkat desa;
5. D. NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
1. Nama
FESTIVAL BUDAYA DAN TIK DESA PANJALU 2013
2. Waktu
Tanggal 25 Oktober – 16 November 2013
3. Tempat Kegiatan
1. Taman Borosngora Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis
2. Aula Desa Panjalu
E. BENTUK/JENIS KEGIATAN
1. Pertandingan Volley Ball (Pa/Pi) antar SD, SMP dan SMA;
2. Helaran Budaya dan Pentas Seni Tradisional dan Kontemporer;
3. Workshop Insan (Internet Sehat dan Aman untuk siswa SMP, SMA dan Pengajar TIK;
4. Lokakarya Gerakan Desa Membangun (GDM) Tentang Pemberdayaan TIK Pedesaan;
5. Lomba blog tentang Peran Pemuda dalam Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan;
6. Bazar Kuliner Khas Panjalu.
F. PESERTA
1. Peserta Pertandingan Volley Ball (Pa/Pi) adalah seluruh sekolah tingkatan
SD/SMP/SMA/Sederajat se Ciamis Utara
2. Peserta helaran Budaya dan pentas seni meliputi : Kelompok seni budaya yang ada di
Wilayah Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kecamatan Kawali, dan Kecamatan
Sukamantri.
3. Peserta Workshop INSAN adalah siswa SMP/SMA/Sederajat dan Pengajar TIK (300 orang)
4. Peserta Lokakarya GDM adalah para perangkat desa se- Kabupaten Ciamis (200 orang)
5. Peserta Bazar Kuliner khas Panjalu adalah perwakilan kader PKK dari masing-masing
dusun di Desa Panjalu.
6. Peserta Lomba Blog adalah Kategori pelajar/ Mahasiswa dan Umum
G. JADWAL ACARA DAN MATERI
Terlampir
H. NARASUMBER
1. Bambang Tri Sasongko, Direktorat Jendral Kementrian Komunikasi dan Informasi RI;
2. Budiman Sudjatmiko, Pansus RUU Desa DPR RI
3. Kepala Kominfo Provinsi Jawa Barat;
4. Kepala Dishub Kominfo Kab. Ciamis;
5. PNPM Kabupaten Ciamis;
6. Dewan Pakar Gerakan Desa Membangun (GDM);
7. Relawan TIK ;
8. Praktisi TIK Pedesaan
- R. Haris Riswandi, (Kades Panjalu, Ciamis)
- Yana Noviadi (Kades Mandalamekar, Tasikmalaya)
- Bayu Setyo Nugroho (Kades Dermaji, Karangpucung, Cilacap)
I. PANITIA
Pelindung
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Koordinator
1. Olahraga
2. Seni dan Budaya
3. Worskhop dan TIK
4. Bazar Kuliner
5. Peralatan
6. Humas
7. Pembantu Umum
:
:
:
:
Kepala Desa Panjalu
Rahmat Suryana
Sahdi Sutisna
Dani Hamdani
:
:
:
:
:
:
:
Gusyanto,Mamat Rohimat,S.Pd, Ero, Yaya Suhaya, E. Burhanudin
Ganda, Sutan Ahmad, Indra Indriadi
Sahdi Sutisna, Fajar Maulana
Ketua TP-PKK Desa Panjalu
Anjuh Juhrodi, Agung Gumilar
Dadan Ramdan, Kepala Dusun
Endang, Dadih
6. J. ANGGARAN DAN SUMBER ANGGARAN
1. ANGGARAN
A. Rencana Pengeluaran
: Rp. 72.060.000
B. Sumber Anggaran
:
a. Pemerintah Desa Panjalu
: Rp. 10.000.000,b. Sponsor
: (masih dalam konfirmasi)
c. Pihak lainnya
: (masih dalam konfirmasi)
3.
Kekurangan
: Rp. 62.060.000,-
(Rincian RAB terlampir)
C. PENUTUP
Peran pemuda dalam pengembangan dan pemberdayaan desa adalah semata-mata untuk
memberikan ruang yang lebih luas bagi pemerintahan desa dalam mengakses berbagai
informasi dan menggali potensi yang produktif untuk seluas-luasnya agar tercipta
kesejahteraan masyarakat desa.
Untuk mewujudkannya perlu dukungan dan bantuan terutama dari Pemerintah, Swasta,
Praktisi dan pihak yang terlibat agar penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat berhasil guna
demi mewujudkan pemerintahan desa yang terbuka (open governance) yang melek terhadap
informasi terbaru.
Demikian proposal ini kami buat, atas segala bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan
terimakasih. Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan kita dengan balasan
yang setimpal, amin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Ciamis, 10 Oktober 2013
Ketua Pelaksana,
Sekretaris,
RAHMAT SURYANA
SAHDI SUTISNA
Mengetahui:
Kepala Desa Panjalu,
R. HARIS RISWANDI, SE
7. ROUNDOWN ACARA FESTIVAL BUDAYA DAN TIK PANJALU 2103
25 OKTOBER – 10 NOVEMBER 2013
NO
TANGGAL
1
25 -10-2013
2
28-10-2013
JAM
KEGIATAN
-
08.00 – 10.00
-
12.00 – 17.00
-
3
29-10-2013
08.00 – 09.00
09.00 – 10.00
10.00 – 12.30
12.30 - 13.00
13.00 – 15.00
Pembukaan Pertandingan
Volley Ball (Pa/Pi) antar
Sekolah
Upacara Peringatan Hari
Sumpah Pemuda
Pembukaan Festival Budaya
dan TIK Panjalu 2013
Pentas Seni Tradisional Panjalu
Lokakarya Gerakan Desa
Membangun (GDM)
Registrasi Peserta
Pembukaan
Materi I : Bangun Open
Governance dari Desa
- Bambang Tri sasongko,
Dirjen Kominfo RI
- Budiman Sudjatmiko, Pansus
RUU Desa DPR RI
- Kepala Dishubkominfo Kab.
Ciamis
- Yana Noviadi, Kades
Mandalamekar, Tasikmalaya
ISHOMA
Materi 2 : Workshop Website
Desa
- Pengenalan Domain Desa.id oleh
Sigit Widodo (PANDI-RI)
- Berbagi Pengalaman Pengelolaan
Website Desa, oleh : R. Haris
Riswandi (Kades Panjalu), Betyo
Bayu Setyo Nugroho (Kades
dermaji, Cilacap)
Fasilitator: Yossy Suparyo
15.00 – 15.30
15.30 – 17.00
ISHOMA
Materi 3 : Pengenalan Piranti
Lunak Open Source
Oleh : Tim Helpdek Ciamis
19.30 – 21.00
Materi 4 : Mendorong
Pemasaran Produk Desa
- Kepala Kominfo Ciamis
- Margino, Pengusaha Kopi Luak
Desa Melung
- Endi Sobandi, Pengusaha
Jawadah Takir Panjalu
Pentas Budaya Tradisional Panjalu
21.00 - selesai
4
30-10-2013
08.00 – 12.00
Seminar INSAN (Internet Sehat
dan Aman)
- Mariam F Barata, Dirjen
Aptika Kominfo RI
- Banyumurti, Internet Sehat
Indonesia
- Disdik Kab. Ciamis
TEMPAT
Taman
Borosngora
Taman
Borosngora
Aula Desa Panjalu
Aula Desa Panjalu
Aula Desa Panjalu
Aula Desa Panjalu
Aula Desa Panjalu
8. 12.00 – 13.00
5
6
25-10-2013
s/d. 10-112013
10-11-2013
ISHOMA
14.00- selesai
(tiap hari)
Pertandingan Volley Ball (Pa/Pi)
antar SD/SMP/SMA/Sederajat
08.00 – 09.00
10.00 – 11.00
- Upacara Hari Pahlawan
- Pembagian Hadiah Kejuaraan
Volley Ball
- Penutupan Festival Budaya dan
TIK Panjalu
11.00 – 12.00
Taman
Borosngora
Taman
Borosngora