System tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik
Dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh
Jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan
Interkoneksi. Biaya operasi dari system tenaga listrik pada
umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya
operasi suatu perusahaan listrik. Secara garis besar biaya
operasi dari suatu system tenaga listrik terdiri dari ;
Biaya pembelian tenaga listrik.
Biaya pegawai.
Biaya bahan bakar dan material operasi.
Biaya lain â lain.
Berbagai persoalan pokok yang dihadapi
dalam pengoperasian system tenaga listrik
antara lain;
Pengaturan frekuensi.
Pemeliharaan peralatan.
Biaya operasi.
Perkembangan system.
Tegangan dalam system.
Gangguan dalam system
System tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik
Dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh
Jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan
Interkoneksi. Biaya operasi dari system tenaga listrik pada
umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya
operasi suatu perusahaan listrik. Secara garis besar biaya
operasi dari suatu system tenaga listrik terdiri dari ;
Biaya pembelian tenaga listrik.
Biaya pegawai.
Biaya bahan bakar dan material operasi.
Biaya lain â lain.
Berbagai persoalan pokok yang dihadapi
dalam pengoperasian system tenaga listrik
antara lain;
Pengaturan frekuensi.
Pemeliharaan peralatan.
Biaya operasi.
Perkembangan system.
Tegangan dalam system.
Gangguan dalam system
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Pengertiaan Dielektrik dan Bahan yang digunakan atau dipakai untuk mengisolasi suatu benda tertentu dari suatu nilai besaran listrik.
Bahan Insulasi atau sering disebut dielektrik berfungsi sebagai pelindung konduktor, yang mempunyai beberapa fungsi seperti: menghalau sinyal radio frekuensi, mengurangi problem skin efek, isolasi tegangan.
Dieletrik adalah bahan non-konduktor, seperti : karet, gelas, waxed paper. Dielektrik yang sempurna adalah dielektik hampa udara, kemudian adalah dielektrik udara dan kemudian bahan dielekrik lain seperti: PVC, Plastic, FPE, PP, Teflon. Konstruksi dielektrik juga beragam â ragam mulai dari kabel memakai kombinasi teflon dan gelembung udara, tiap lembar konduktor yang diisolasikan kemudian di pelintir baru kemudian di beri jaket dielektrik dan masih banyak lagi.
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Pengertiaan Dielektrik dan Bahan yang digunakan atau dipakai untuk mengisolasi suatu benda tertentu dari suatu nilai besaran listrik.
Bahan Insulasi atau sering disebut dielektrik berfungsi sebagai pelindung konduktor, yang mempunyai beberapa fungsi seperti: menghalau sinyal radio frekuensi, mengurangi problem skin efek, isolasi tegangan.
Dieletrik adalah bahan non-konduktor, seperti : karet, gelas, waxed paper. Dielektrik yang sempurna adalah dielektik hampa udara, kemudian adalah dielektrik udara dan kemudian bahan dielekrik lain seperti: PVC, Plastic, FPE, PP, Teflon. Konstruksi dielektrik juga beragam â ragam mulai dari kabel memakai kombinasi teflon dan gelembung udara, tiap lembar konduktor yang diisolasikan kemudian di pelintir baru kemudian di beri jaket dielektrik dan masih banyak lagi.
Green Building: bangunan yang sesuai dengan standar beberapa aspek seperti ramah lingkungan, kenyamanan thermal, dan efisiensi selama daur hidup bangunan sejak perencanaan, pembangunan operasional, pemeliharaan, renovasi/pembangunan.
percobaan adalah suatu cara yang dilakukan oleh umat manusia untuk mencoba suatu hal atau permasalahan yang belum pernah dilakukan.Percobaan ini biasanya dilakukan di suatu tempat contohnya percobaan kimia,pasti dilakukan di laboraturium kimia dan begitu juga percobaan mengenai hal lainnya dan pastinya akan disesuaikan dengan apa yang akan di percobakan dan tempat yang akan menjadi lokasi dilakukannya percobaan.Didalam makalah ini saya menjelaskan tentang salah satu komponen pembangkit listrik tenaga air yaitu bernama ekonomizer yang memiliki banyak fungsi contohnya yaitu untuk memindahkan panas dari suatu galon ke dslam suatub nghjgkjkjhj,dkfjgklrgfm.svs,gnrkljflkehflenfkl/erhil;whiolhrklk/lbckfgfjhcvmnb,mngvnmbcn vvbgmxcbv nbvnmbcfndjhgmnfvhfxgeasrthdgjhvhhj,mjhil.kjolk.,jkfgvghdxgfsdfbasrefgdfythjghukjfyjhmgkj,khkjdhgnsddghdnfhjmgyhsgrfstrhwethrgfdnhmgukj,kyhk,mhjfmtjdhfndazgfdghdjhfgmnjhgykurfytjhmhvhmnbcgfsxgcnb hj,mhujkhfghxvbv cmdngsrkgnrdtghrsioglkjrfjbaehrhfjawjfgalrkjhkljgkljdncksdhlqhkfjalkjwgfwuilqyrweflkjhwkjefehlkjrhiuqyro;qihfliqugfelrjfhkrejlhl;qlorkoi;qwyrh
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Prosedur Audit Energi Listrik
Pada Bangunan Gedung
ī§Konsep Audit Energi Listrik
ī§Proses Audit Energi Listrik
ī§Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
3. Pre Test
1.Apa yang anda ketahui tentang audit energi
listrik ?
2.Bagaimana proses yang dilakukan dalam audit
energi listrik ?
3.Apa yang anda ketahui tentang Intensitas
Konsumsi Energi (IKE) listrik dan apa
satuannya ?
4.Apa tindaklanjut yang dilakukan jika nilai IKE
lebih besar daripada nilai IKE standar ?
5.Parameter apa saja yang harus diukur untuk
menghitung besarnya Intensitas Konsumsi
Energi (IKE) listrik ?
4. Audit Energi Listrik
īŽ Teknik yang dipakai untuk menghitung
besarnya konsumsi energi listrik pada
bangunan gedung dan mengenali cara-
cara penghematannya.
īŽ Bertujuan untuk mengetahui potret
penggunaan energi listrik dan mencari
upaya yang perlu untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan energi listrik.
5. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik
īŽ Istilah yang digunakan untuk
menyatakan besarnya pemakaian
energi listrik dalam bangunan gedung
dan dinyatakan dalam satuan KWh/m2.
īŽ Hasil nilai IKE harus sama atau lebih
kecil dari nilai standar dan selalu
diupayakan untuk dipertahankan lebih
rendah di masa-masa mendatang.
6. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik
untuk Indonesia
(Hasil penelitian ASEAN-USAID, 1987)
No Jenis Tempat Nilai Intensitas
Konsumsi Energi (IKE)
1. Perkantoran (komersial) 240 KWh/m2 per tahun
2. Pusat belanja 330 KWh/m2 per tahun
3. Hotel/Apartemen 300 KWh/m2 per tahun
4. Rumah sakit 380 KWh/m2 per tahun
7. Audit Energi Listrik
īŽ Dilakukan dalam dua bagian, yaitu:
īŽ Audit energi awal
īŽAudit energi terinci
īŽ Audit energi listrik dilakukan oleh
pemilik gedung/pengelola gedung
berdasarkan data rekening pembayaran
energi listrik yang dikeluarkan dan luas
gedung.
8. Audit Energi Awal
īŽ Dilakukan pengumpulan data energi
bangunan dengan data yang tersedia
dan tidak memerlukan pengukuran.
īŽ Data yang diperlukan:
ī§Dokumentasi bangunan (denah bangunan,
gambar instalasi, diagram garis tunggal)
ī§Pembayaran rekening listrik bulanan
ī§Tingkat hunian bangunan (occupancy rate)
9. Audit Energi Terinci
īŽ Dilakukan apabila nilai IKE lebih besar
daripada nilai standar
īŽ Dilakukan apabila alat-alat ukur energi
telah tersedia/terpasang lengkap dIsi
dalam gedung terutama yang
digunakan untuk mengukur besarnya
IKE.
10. Proses Audit Energi Listrik (1)
īŽ Audit Energi Awal, yaitu:
īŽ Pengumpulan dan penyusunan data
historis energi listrik tahun sebelumnya.
īŽ Menghitung besarnya intensitas
konsumsi energi (IKE) listrik tahun
sebelumnya.
īŽ Hasilnya berupa data historis energi
listrik dan hasil perhitungan IKE.
11. Proses Audit Energi Listrik (2)
īŽ Audit Energi Terinci, yaitu:
īŽ Melakukan penelitian dan pengukuran
konsumsi energi listrik.
īŽ Memeriksa nilai IKE (IKE > Target)
īŽ Mengenali kemungkinan PHE.
īŽ Analisa PHE (Peluang Hemat Energi).
īŽ Rekomendasi PHE
īŽ Impklementasi PHE.
īŽ Hasilnya berupa nilai IKE.
12. Menghitung Besarnya Intensitas
Konsumsi Energi (IKE) Listrik
1. Rincian luas bangunan & luas total bangunan
(m2).
2. Tingkat pencahayaan ruang (Lux/m2).
3. Daya listrik total yang dibutuhkan (kVA atau kW).
4. Intensitas daya terpasang per m2 peralatan lampu
(Watt/m2).
5. Daya listrik terpasang per m2 luas lantai untuk
keseluruhan bangunan.
6. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik
bangunan.
7. Biaya energi bangunan.
13. Formulir Perhitungan Energi Listrik
Data Konsumsi Energi Listrik Tahun ........
Nama gedung: . . . . . . . .
Jumlah orang : . . . . . . . .
Luas lantai : . . . . . m2
Bulan KWh
(LWBP)
KWh
(LWBP)
KVArh Total
KWh
Total
Biaya
Occupancy
rate
Jan
Feb
. . . . . .
Des
Total
Rata2/
bln
14. Perhitungan Energi Listrik
Energi Total/
tahun
Tota KWh/
tahun
Total Rp/
tahun
KWh/
m2..
tahun
Rp/m2..
tahun
Rp/ KWh
Listrik
Solar
Elpiji
Bensin
Minyak
tanah
Total
16. Penelitian Energi
ī§ Audit energi terinci perlu dilakukan
apabila audit energi awal memberikan
gambaran nilai IKE listrik lebih besar dari
nilai standar yang ditentukan.
īŽ Audit energi terinci untuk mengetahui profil
penggunaan energi pada bangunan tersebut
sehingga dapat diketahui peralatan pengguna
energi apa saja yang pemakaian energinya
cukup besar.
17. Profil Penggunaan Energi
ī§ Perkantoran
Jenis Peralatan Penggunaan Energi
(%)
Air Conditioning 66,0
Pencahayaan 17,4
Lift 3,0
Pompa Air 4,9
Lain-lain 8,7
Total 100,0
18. Profil Penggunaan Energi
ī§ Perhotelan
Jenis Peralatan Penggunaan Energi
(%)
Air Conditioning 48,50
Pencahayaan 16,97
Lift 8,05
Cleaning & Laundry 5,32
Utilitas 18,67
Lain-lain 2,49
Total 100,0
19. Profil Penggunaan Energi
ī§ Rumah Sakit
Jenis Peralatan Penggunaan Energi
(%)
Air Conditioning 56,60
Pencahayaan 18,99
Cleaning & Laundry 3,46
Fasilitas medis 11,62
Utilitas 3,82
Lain-lain 5,51
Total 100,0
20. Pengukuran Energi Listrik
ī§ Seluruh analisa energi bertumpu pada
hasil pengukuran.
īŽ Hasil pengukuran harus dapat diandaalkan dan
mempunyai kesalahan (error) yang masih
dapat diterima.
īŽ Alat ukur yang digunakan telah dikalibrasi
sesuai ketentuan yang berlaku.
īŽ Alat ukurnya dapat berupa alat ukur dipasang
tetap (permanent) atau alat ukur dipasang
tidak tetap (portable).
21. Tingkat Pencahayaan
ī§ Alat ukurnya yaitu Lux-meter.
īŽ Tingkat pencahayaan bidang kerja diukur
secara horizontal 75 Cm di atas permukaan
lantai.
īŽ Suatu luasan tertentu diambil nilai rata-rata
dari beberapa titik pengukuran.
F total x kp x kd
īŽ E rata-rata = ----------------------- (Lux)
A
22. Pengukuran Tingkat Pencahayaan
īŽ Persamannya :
F total x kp x kd
īŽ E rata-rata = ----------------------- (Lux)
A
īŽ F total : Fluks luminus total dari semua lampu
yang menerangi bidang kerja (lumen).
īŽ kp : koefisien penggunaan
īŽ kd : koefisien depresiasi (penyusutan)
īŽ A : luas bidang kerja (m2).
23. Tingkat Pencahayaan Minimum
Fungsi ruang Tingkat
pencahayaan (lux)
Kelompok
renderasi warna
Teras rumah 60 1 atau 2
Ruang tamu 120 - 250 1 atau 2
Ruang makan 120 - 250 1 atau 2
Ruang kerja 120 - 250 1
Kamar tidur 120 - 250 1 atau 2
Kamar mandi 250 1 atau 2
Dapur 250 1 atau 2
Garasi 60 3 atau 4
24. Kelompok Renderasi Warna
Kelompok
renderasi warna
Rentang indeks
renderasi warna (Ra)
Tampak
warna
1 Ra > 85
dingin
sedang
hangat
2 70 < Ra < 85
dingin
sedang
hangat
3 40 < Ra < 70
4 Ra < 40
25. Contoh Perhitungan (1)
ī§ Diketahui:
īŽ Suatu ruangan dengan luas = 10.000 m2, dan
ruangan ini tidak ber-AC (non AC), besarnya
konsumsi energi listrik 400 KW.
Jam operasi per hari = 10 jam,
Jam operasi per bulan = 25 hari.
ī§ Hitung:
Besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) per
tahun.
26. Jawaban (1)
ī§ Konsumsi Energi rata-rata per hari
= 400 (KW) x 10 (jam) = 4.000 (KWh).
ī§ Konsumsi Energi rata-rata per bulan
= 4000 (KWh) x 25 (hari) = 100.000 KWh/bln.
ī§ Konsumsi Energi rata-rata per tahun
= 100.000 KWh x 12 bln = 1.200.000 KWh/th.
ī§ Intensitas Konsumsi Energi per tahun thd luas
= 1.200.000 KWh/th / 10.000 m2
= 120 KWh/m2. tahun.
27. Contoh Perhitungan (2)
ī§ Diketahui:
īŽ Suatu ruangan dengan luas ruangan ber-AC =
8.000 m2, dgn konsumsi energi listrik 480 KW.
Sedangkan luas ruangan tidak ber-AC adalah
2.000 m2, dgn konsumsi energi listrik 80 KW.
Jam operasinya per hari = 10 jam,
Jam operasinya per bulan = 25 hari.
ī§ Hitung:
Besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) per
tahun.
28. Jawaban (2)
ī§ Konsumsi Energi per tahun ruang non AC
= 80 KW x 10 jam x 25 x 12 = 240.000 KWh/th
ī§ Konsumsi Energi per tahun ruang ber-AC
= 480 KWh x10 x 25 x 12 = 1.440.000 KWh/th
ī§ Total Konsumsi Energi per tahun
= 240.000 + 1.440.000 = 1.680.000 KWh/th.
ī§ Intensitas Konsumsi Energi per tahun thd luas
= 1.680.000 / 10.000 = 168 KWh/m2. tahun.
ī§ Intensitas Konsumsi Energi per th thd luas AC
= 1.680.000 / 8.000 = 210 KWh/m2. tahun.
29. Contoh Perhitungan (3)
ī§ Diketahui:
īŽ Suatu ruangan dengan luas ruangan ber-AC =
8.000 m2, dgn konsumsi energi listrik 480 KW.
Terbagi atas ruang yang disewakan 7.000 m2
dan ruang yang tidak disewakan 1.000 m2
Sedangkan luas ruangan tidak ber-AC adalah
2.000 m2, dgn konsumsi energi listrik 80 KW.
Jam operasi/hari = 10 jam, per bulan = 25 hari.
ī§ Hitung:
Besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) per
tahun thd ruang yg disewakan.
30. Jawaban (3)
ī§ Total Konsumsi Energi per tahun
= 240.000 + 1.440.000 = 1.680.000 KWh/th.
ī§ IKE per tahun thd luas
= 1.680.000 / 10.000 = 168 KWh/m2. tahun.
ī§ IKE per tahun thd luas yang disewakan
= 1.680.000 / 7.000 = 240 KWh/m2. tahun.
ī§ IKE per tahun thd luas yang tidak ber-AC
= 1.680.000 / 2.000 = 840 KWh/m2. tahun.
31. Kesimpulan
īŽ Intensitas Konsumsi Energi pada
bangunan gedung komersial dapat
berbentuk:
īŽ IKE per tahun terhadap luas bangunan
īŽ IKE per tahun terhadap luas yang ber-AC
īŽ IKE per tahun terhadap luas yang
disewakan.
32. Contoh Perhitungan (4)
ī§ Diketahui:
īŽ Sebuah hotel mempunyai jumlah kamar = 169.
Luas bangunan = 31.079 m2,
Luas ruangan yang ber-AC = 21.939 m2.
Konsumsi Energi per tahun = 13.466.160 KWh
ī§ Hitung:
Besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) per
tahun pada occupancy rate 59%.
33. Jawaban (4)
ī§ IKE per tahun thd luas bangunan
= 13.466.160 / (31.079 x 0,59)
= 734,4 KWh/m2. tahun
ī§ IKE per tahun thd luas yang ber-AC
= 13.466.160 / (21.939 x 0,59)
= 1.040 KWh/m2. tahun
ī§ IKE per tahun thd kamar yg disewakan
= 13.466.160 / (169 x 0,59)
= 135.053 KWh/kamar. tahun
34. Analisa Peluang Hemat Energi
ī§Penurunan Daya Tersambung PLN
īŽSebuah hotel menyambung daya PLN 345 KVA
tahun 1994. Biaya penyambungan listrik
sebesar Rp. 58.650.000,-
īŽSetelah hotel beroperasi selama 4 tahun
ternyata pemakaian listriknya rata-rata berkisar
antara 205 KVA saja, dengan beban
puncaknya sebesar 250 KVA selama 2 jam
dalam sehari.
ī§ Hotel ini berkeinginan untuk menurunkan daya
tersambung dari 345 KVA menjadi 279 KVA.
35. Perhitungan Penurunan Daya PLN
ī§ Biaya Operasional bulan Oktober 1997
No Jenis biaya Pemakaian Harga Total
1. Biaya beban 345 23.900 8.245.500
2. Biaya LWBP 110.000 238 26.180.000
3. Biaya WBP 24.000 285 6.840.000
Sub total 41.265.500
4. Biaya PLJ 0,03 1.237.965
5. Meterai 1 2.000 2.000
Total biaya 42.505.465
36. Perhitungan Penurunan Daya PLN
ī§ Biaya Operasional bulan Nopember 1998
No Jenis biaya Pemakaian Harga Total
1. Biaya beban 279 23.900 6.668.100
2. Biaya LWBP 110.000 238 26.180.000
3. Biaya WBP 24.000 285 6.840.000
Sub total 39.688.100
4. Biaya PLJ 0,03 1.190.643
5. Meterai 1 2.000 2.000
Total biaya 40.880.743
37. Kesimpulan
ī§Penurunan Daya Tersambung PLN dari
345 KVA menjadi 205 KVA ternyata
dapat menghemat biaya listrik setiap
bulannya sebesar Rp. 1.624.722,-
(dengan asumsi perhitungan harga listrik
PLN bulan Nopember 1998)
īŽHal ini sebagai salah satu strategi dalam
penerapan program manajemen energi
listrik pada konsumen industri.
38. Post Test
1.Apa yang anda ketahui tentang audit energi
listrik ?
2.Bagaimana proses yang dilakukan dalam audit
energi listrik ?
3.Apa yang anda ketahui tentang Intensitas
Konsumsi Energi (IKE) listrik dan apa
satuannya ?
4.Apa tindaklanjut yang dilakukan jika nilai IKE
lebih besar daripada nilai IKE standar ?
5.Parameter apa saja yang harus diukur untuk
menghitung besarnya Intensitas Konsumsi
Energi (IKE) listrik ?