SlideShare a Scribd company logo
PRINSIP KONSERVASI ENERGI
PADA PROSES PRODUKSI
HERI TRANGGONO
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
1. Menjelaskan prinsip-prinsip
konservasi energi
1. Jenis energi dianalisis
2. Indikator kinerja pemanfaatan energi dipahami
3. Pengoperasian fasilitas utiliti dianalisis
4. Pengoperasian fasilitas produksi dianalisis
5. Pemeliharaan dan perawatan fasilitas energi
dianalisis
6. Dampak lingkungan dianalisis
2. Menjelaskan prinsip-prinsip
konservasi energi pada
teknologi pengguna energi
1. Prinsip konservasi energi pada sistem peralatan
thermal dimengerti
2. Prinsip konservasi energi pada sistem kelistrikan
dimengerti
3. Prinsip konservasi energi pada sistem kendali
(control) dimengerti
3. Menjelaskan prinsip-prinsip
konservasi energi pada
proses produksi
1. Proses produksi dianalisis
2. Neraca massa dianalisis
3. Neraca energi dianalisis
4. Parameter operasi dianalisis
Elemen Kompetensi
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PROSES PRODUKSI
1. Menentukan unit produksi pengguna energi signifikan
2. Menghilangkan buangan energi (pencegahan).
3. Mengurangi rugi-rugi energi (recovery)
4. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi (Inovasi efisiensi)
 Proses produksi yang konsumsi energinya signifikan ..?
 Konsumen energi signifikan (besar) - Teori Pareto
Potret pengguna energi pada proses produksi.
Unit Produksi Yang Signifikan .??
Sasaran konservasi energi proses produksi
ditentukan dengan metode analisis ABC sbb :
Prioritas Sasaran - Teori Pareto
Langkah Tindakan yang Perlu Obyektive
Langkah 1 Bagi sistem keseluruhan menjadi
kelompok dan sub-kelompok
berdasarkan jenis energi seperti
diperlihakan pada gambar informasi
pemanfaatan energi di atas.
Pendekatan ini akan
membuat masalah yang
kompleks menjadi lebih
sederhana.
Langkah 2 Hitung energi input masing –masing
sub kelompok
Membantu dalam
menetukan prioritas
pengendalian
Langkah 3 Analisis ABC konsumsi energi sub
kelompokdalam % keseluruhan
Membantu manager
energi untuk menentukan
prioritas dan model
Langkah 4 Analisis mikro katagori A dan katagori
B sub kelompok peralatan masing –
masing untuk tiap jenis energi yang
digunakan
Mengidentifikasi area
masalah dan membantu
menetapkan sasaran,
Menentukan Sasaran dengan Metode
Analisis ABC (Berdasarkan Unit dan Konsumsi bahan bakar)
% Sasaran
4.5 Prioritas 7
7.5 Prioritas 5
3 Prioritas 8
1
7 Prioritas 6
2
1.25
3 Prioritas 8
0.75
12 Prioritas 3
15 Prioritas2
3 Prioritas 8
8 Prioritas 4
20 Prioritas 1
12 Prioritas 3
Unit Pengguna Energi Signifikan
(Berdasarkan Biaya Energi)
Industri Gula
R E A K T O R D E F E K A S I S I S T E M
D E F E K A T O R II
& E Q U A L IZ E R
K e B e ja n a
S u l f i t a s i
p H 7 , 2 - 7 , 4
S u s u K a p u r
p H 8 , 6 - 9 , 0
N ir a M e n t a h
P R E C O N T A C T O R
S u s u K a p u r
D E F E K A T O R I
A d y s f ile 2 0 0 6
• Stasiun Pemurnian
• Stasiun Penguapan
BP I BP II BP III BP IV
Kondensat
• Stasiun Masakan
Pengguna Energi Signifikan –Industri Gula
• Boiler
⚫ Stasiun Gilingan Gula
Pengguna Energi Signifikan
INDUSTRI BAJA
EAF
REHEAT FURNACE
1. Menghilangkan Buangan Energi Unit Produksi
• Menjaga level produksi sesuai kapasitas disain
• Mengendalikan Parameter Operasi
• Pemeliharaan Rutin
• Menghindari Gagal produksi
Prinsip Konservasi Energi (Pencegahan)
Intensitas energi vs Level Produksi
(Tipikal)
Prinsip Konservasi Energi
(Menjaga level produksi sesuai kapasitas disain)
Intensitas Energi VS Level Produksi
• Jenis/teknologi proses sama
• Level produksi sama
• Intensitas beda
Mengapa
Beda ..??
• Energi terkait langsung dengan output/produksi : (mP),
• Energi yang tak terkait langsung dengan output : (e).
KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI
KONSUMSI ENERGI
E = mP + e
E : Konsumsi energi per bulan,
P : Produksi bulanan,
m : Kemiringan (slope) dari
garis konsumsi energi.
e : Perpotongan garis dengan
sumbu y.
"mP" : Energi berguna dipakai untuk proses produksi yaitu :
1. Proses,
2. Utilitas produksi
“e” : Energi yang dipakai untuk tingkat produksi terendah
(tidak terkait langsung dengan produksi).
E = mP + e
Komponen Konsumsi Energi :
Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Energi : (mP)
1. Proses Produksi
 Parameter Operasi Kritis Proses Produksi
Penghematan Energi dari Parameter Operasi (Setting Temp Tap)
(oC)
kWh/Ton =(Ta –Ts) *Cp
Dengan:
- Ta =T
emperatur operasi pd heat number tertentu
- T
s =T
emperatur setting yang bisa dicapai (oC)
- Cp =Panas spesifik di atas T=1500 =0,2431 kWh/Ton.C
T
tap
(oC)
a-2
s
a-1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No Heat
 Parameter Operasi Kritis Sistem Uap
2. Utilitas Produksi (Sistem Uap)
Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Energi : (mP)
 Pemeliharaan (Isolasi Pipa panas)
• Pemeliharaan adalah salah satu faktor yg
mempengaruhi kinerja dan efisiensi operasi
peralatan energi
• Selain mempengaruhi efisiensi, pemeliharaan juga
mempengaruhi umur operasi peralatan.
• Umur peralatan produksi akan lebih panjang jika
dioperasikan sesuai disain kapasitas dan dipelihara
sesuai dengan prosedur,
• Pemeliharaan secara rutin tidak menimbulkan
masalah karena dengan demikian kondisi operasi
yang diharapkan (bersih, dingin, kering, dengan
pelumasan yang benar, dll) dapat diperoleh .
Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Energi : (mP)
Pemborosan Energi (Pemeliharaan)
20
Kerugian energi dalam praktek seperti bocoran
uap sering terjadi, mulai dari yang kecil hingga
ukuran yang cukup besar.
Kerugian bocoran tersebut jika dihitung dalam satu tahun jumlahnya
cukup besar dapat mencapai ratusan hingga ribuan juta rupiah per tahun.
Uap Bocor
1 Ton Uap butuh 80 liter BBM
atau 130 kg Batubara.
Reheating
Furnace
rusak
Pemeliharaan Rutin
 Reheating Furnace
Belt Kendor
Minyak Gemuk
 PEMELIHARAAN (MOTOR & FAN)
(PEMERIKSAAN THERMOGRAPHY)
Pemeliharaan
Isolasi pipa instalasi uap outdoor yang kurang terawat akan
menimbulkan rugi-rugi panas dari permukaan dan rugi-rugi energi
akibat pipa isolasi basah air hujan.
 Instalasi Luar (Out Door)
Isolasi yang buruk Pipa Panas
PRODUKSI DAN KONSUMSI STEAM
(MUSIM HUJAN)
 Pipa Panas Tanpa Isolasi
Pemeliharaan
 Kiln
Perbedaan suhu yang tinggi adalah indikasi
 Pemborosan energi
 Perlu tindakan perbaikan.
 Menghindari Gagal produksi
Prinsip Konservasi Energi (Pencegahan)
Misroll pada Rolling Mills
Mengurangi Rugi-rugi Energi Unit Produksi dengan :
• Waste heat recovery
• Cogenerasi
Prinsip Konservasi Energi (Recovery)
Preheat Udara Pembakaran Reheating Furnace
Waste heat recovery
Konsumsi vs Suhu udara Preheater
 Suhu udara pembakaran berkaitan dengan efisiensi boiler.
 Setiap suhu udara pembakaran naik 20 C , bahan bakar hemat 1 %.
 Suhu udara pembakaran dapat dinaikkan dengan memanfaatkan
panas gas buang boiler (Preheat udara pembakaran)
32
Preheat Udara Pembakaran Boiler
Waste heat recovery
Waste Heat Recovery dan Kombinasi Panas – Daya
(Cogen)
Efisiensi = Output/Input
Efisiensi = (Input – Rugi-rugi)/Input
= 100 - Σ Rugi-rugi % input.
• Meningkatkan Efisiensi :
– Menambah output, Input tetap.
– Mengurangi rugi-rugi, Output tetap.
• Mengurangi Rugi-rugi energi :
– Memanfaatkan kembali energi
terbuang.
Caranya
Aplikasi Cogenerasi
Waste Heat Recovery Dan Cogen
• Cogeneration (Cogen) atau Combined Heat
Power (CHP) atau Kombinasi Panas Daya (KPD).
• KPD adalah peningkatan efisiensi energi
dengan cara membangkitkan dua jenis energi
bermanfaat secara serentak dari salah satu
sumber energi primer di industri maupun pusat
pembangkit.
Kedua jenis energi bermanfaat dapat berupa :
– Listrik dan termal (uap),
– Tenaga mekanik dan energi termal.
(1) Pembangkitan Terpisah (2) Pembangkitan Cogen
Manfaat Cogen
• Mengurangi pemanfaatan energi primer,
• Tidak ada rugi-rugi transmissi dan distribusi
• Mengurangi ketergantungan listrik PLN
• Mengurangi biaya energi
• Mengurangi pollusi udara
Jumlah dan mutu energi untuk keperluan proses tetap
dapat dipenuhi.
Mengapa Cogen Perlu.?
• Konfigurasi pembangkitan secara terpisah belum
menghasilkan efisiensi energi maksimum
• Cogen adalah teknologi efisien energi.
• Dengan teknologi cogen (listrik dan panas
dibangkitlkan secara simultan), efisiensi
keseluruhan dapat mencapai 80 %.
• Bermanfaat mengurangi pemakaian energi
primer, menghemat biaya.
Contoh 1 :
(2) Konvensional (Biasa)
(1) Gogen (KPD)
Energi Primer Energi Primer
Kebutuhan Energi
(1)Sistem pembangkit cogen
• Andaikan energi listrik dan termal yang dibutuhkan
adalah sama masing-masing 30 dan 50,
• Dengan sistem pembangkit cogen energi input yang
diperlukan adalah 100 unit satuan.
• Energi yang terbuang hanya 20 satuan.
(2) Sistem konvensional – biasa
• Sistem pembangkit konvensional (bukan
cogen) menghasilkan jenis energi sama yaitu
30 satuan listrik, dan 50 satuan panas.
• Membutuhkan energi input sebesar 142 unit
satuan.
• 62 satuan panas yang terbuang.
Perbandingan Konsumsi energi
• Pembangkit dengan sistem konvensional
memerlukan energi lebih besar 42 unit satuan
dibandingkan dengan sistem cogen.
• Dengan kata lain untuk menghasilkan energi
bermanfaat yang sama sebesar 50 unit satuan
energi termal dan 30 unit satuan untuk energi
listrik pembangkit sistem cogen lebih irit
energi primer sebesar 42 unit satuan
Contoh 2 :
Energi Kebutuhan Energi
Energi Bermanfaat
(MW)
Input Energi
(MW)
Efisiensi
Sistem (%)
Termal
Listrik
10.75 ton/Jam Uap.
4.7 MW
7
4.7
8.2
13.5
85
35
Total - 11.7 21.7 54
(1). Sistem Konvensional :
Energi listrik dari jaringan PLN dengan efisiensi
sistem sekitar 35 % termasuk transmissi dan
distribusi.
Uap dihasilkan dengan boiler sendiri dengan efisiensi
termal sekitar 85 %.
Total efisiensi sistem konvensional adalah 54 %.
(2). Sistem Cogenerasi.
Listrik diproduksi sendiri dengan turbin generator
berbahan bakar gas bumi.
Gas buang dari turbin dimanfaatkan dengan waste
heat recovery boiler untuk memproduksi uap tekanan
rendah.
Uap tekanan rendah dari waste heat recovery boiler
dimanfaatkan ke proses dan jaringan uap
perusahaan.
Efisiensi keseluruhan sistem cogen mencapai 74 %.
Aplikasi Cogen
• Penyulingan minyak
• Pupuk dan pestisida
• Pabrik gula
• Petrokomia
• Tekstil
• Pulp dan kertas
• Besi dan baja
• Makanan dan minuman
Teknologi & Pelanggan Cogen
Teknologi cogen cocok diaplikasikan untuk
pelanggan berikut :
Teknologi Pelanggan
1. Gas turbin • Industri
• Pembangkit
2. Mesin disel • Bangunan komersil
• Industri
3. Turbin uap • Pembangkit
• Industri
Dari teknologi cogen yang ada gas turbin adalah yang paling
berkembang dan banyak digunakan di industri. Hal ini karena
efisiensinya yg semakin meningkat dan harga semakin bersaing.
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI.pptx

More Related Content

Similar to PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI.pptx

Kuliah perdana teknik mesin
Kuliah perdana teknik mesinKuliah perdana teknik mesin
Kuliah perdana teknik mesin
ambarpratomo
 
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
Instansi
 
J prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikJ prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrik
Instansi
 
Sde tm6
Sde tm6Sde tm6
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKPENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
ZAINI ABDUL WAHAB
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
ZoomLPPM
 
jhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptxjhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptx
DoniDony
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
YOHANIS SAHABAT
 
Kuliah perdana teknik mesin 02
Kuliah perdana teknik mesin 02Kuliah perdana teknik mesin 02
Kuliah perdana teknik mesin 02
Ibad Ibadurrahman
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt
WayanSantosa1
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt
WayanSantosa1
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
SetyoRini29
 
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiPemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Ali Fuad R
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor surya
Helmas Tanjung
 
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptxAudit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
satrioajikurniawan
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
Waridin Niam
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
Waridin Niam
 

Similar to PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI.pptx (20)

Poster Jadi PRI
Poster Jadi PRIPoster Jadi PRI
Poster Jadi PRI
 
Kuliah perdana teknik mesin
Kuliah perdana teknik mesinKuliah perdana teknik mesin
Kuliah perdana teknik mesin
 
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
 
J prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikJ prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrik
 
Sde tm6
Sde tm6Sde tm6
Sde tm6
 
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKPENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
 
jhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptxjhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptx
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
 
Kuliah perdana teknik mesin 02
Kuliah perdana teknik mesin 02Kuliah perdana teknik mesin 02
Kuliah perdana teknik mesin 02
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiPemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor surya
 
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptxAudit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
 
PPT_Sidang_Tesis
PPT_Sidang_TesisPPT_Sidang_Tesis
PPT_Sidang_Tesis
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
 
Jurnal Ampudan 2
Jurnal Ampudan 2Jurnal Ampudan 2
Jurnal Ampudan 2
 

Recently uploaded

Contoh pengisian Formulir metadataq.pptx
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptxContoh pengisian Formulir metadataq.pptx
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptx
4301170149rizkiekose
 
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi” Oleh : B. HERRY PR...
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi”  Oleh : B. HERRY PR...Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi”  Oleh : B. HERRY PR...
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi” Oleh : B. HERRY PR...
attikahgzl
 
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdfMateri Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
ssuser3378b5
 
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.pptanamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
DianIslamiatiIswan1
 
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
MSahrul7
 
Surat tugas media dayli Batam wartawan Batam
Surat tugas media dayli Batam wartawan BatamSurat tugas media dayli Batam wartawan Batam
Surat tugas media dayli Batam wartawan Batam
TaufikTito
 

Recently uploaded (6)

Contoh pengisian Formulir metadataq.pptx
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptxContoh pengisian Formulir metadataq.pptx
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptx
 
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi” Oleh : B. HERRY PR...
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi”  Oleh : B. HERRY PR...Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi”  Oleh : B. HERRY PR...
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi” Oleh : B. HERRY PR...
 
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdfMateri Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
 
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.pptanamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
 
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
 
Surat tugas media dayli Batam wartawan Batam
Surat tugas media dayli Batam wartawan BatamSurat tugas media dayli Batam wartawan Batam
Surat tugas media dayli Batam wartawan Batam
 

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI.pptx

  • 1. PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI HERI TRANGGONO
  • 2. Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK) 1. Menjelaskan prinsip-prinsip konservasi energi 1. Jenis energi dianalisis 2. Indikator kinerja pemanfaatan energi dipahami 3. Pengoperasian fasilitas utiliti dianalisis 4. Pengoperasian fasilitas produksi dianalisis 5. Pemeliharaan dan perawatan fasilitas energi dianalisis 6. Dampak lingkungan dianalisis 2. Menjelaskan prinsip-prinsip konservasi energi pada teknologi pengguna energi 1. Prinsip konservasi energi pada sistem peralatan thermal dimengerti 2. Prinsip konservasi energi pada sistem kelistrikan dimengerti 3. Prinsip konservasi energi pada sistem kendali (control) dimengerti 3. Menjelaskan prinsip-prinsip konservasi energi pada proses produksi 1. Proses produksi dianalisis 2. Neraca massa dianalisis 3. Neraca energi dianalisis 4. Parameter operasi dianalisis Elemen Kompetensi
  • 3. PRINSIP KONSERVASI ENERGI PROSES PRODUKSI 1. Menentukan unit produksi pengguna energi signifikan 2. Menghilangkan buangan energi (pencegahan). 3. Mengurangi rugi-rugi energi (recovery) 4. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi (Inovasi efisiensi)
  • 4.  Proses produksi yang konsumsi energinya signifikan ..?  Konsumen energi signifikan (besar) - Teori Pareto Potret pengguna energi pada proses produksi. Unit Produksi Yang Signifikan .??
  • 5. Sasaran konservasi energi proses produksi ditentukan dengan metode analisis ABC sbb : Prioritas Sasaran - Teori Pareto Langkah Tindakan yang Perlu Obyektive Langkah 1 Bagi sistem keseluruhan menjadi kelompok dan sub-kelompok berdasarkan jenis energi seperti diperlihakan pada gambar informasi pemanfaatan energi di atas. Pendekatan ini akan membuat masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana. Langkah 2 Hitung energi input masing –masing sub kelompok Membantu dalam menetukan prioritas pengendalian Langkah 3 Analisis ABC konsumsi energi sub kelompokdalam % keseluruhan Membantu manager energi untuk menentukan prioritas dan model Langkah 4 Analisis mikro katagori A dan katagori B sub kelompok peralatan masing – masing untuk tiap jenis energi yang digunakan Mengidentifikasi area masalah dan membantu menetapkan sasaran,
  • 6. Menentukan Sasaran dengan Metode Analisis ABC (Berdasarkan Unit dan Konsumsi bahan bakar) % Sasaran 4.5 Prioritas 7 7.5 Prioritas 5 3 Prioritas 8 1 7 Prioritas 6 2 1.25 3 Prioritas 8 0.75 12 Prioritas 3 15 Prioritas2 3 Prioritas 8 8 Prioritas 4 20 Prioritas 1 12 Prioritas 3
  • 7. Unit Pengguna Energi Signifikan (Berdasarkan Biaya Energi)
  • 9. R E A K T O R D E F E K A S I S I S T E M D E F E K A T O R II & E Q U A L IZ E R K e B e ja n a S u l f i t a s i p H 7 , 2 - 7 , 4 S u s u K a p u r p H 8 , 6 - 9 , 0 N ir a M e n t a h P R E C O N T A C T O R S u s u K a p u r D E F E K A T O R I A d y s f ile 2 0 0 6 • Stasiun Pemurnian • Stasiun Penguapan BP I BP II BP III BP IV Kondensat • Stasiun Masakan Pengguna Energi Signifikan –Industri Gula • Boiler ⚫ Stasiun Gilingan Gula
  • 10. Pengguna Energi Signifikan INDUSTRI BAJA EAF REHEAT FURNACE
  • 11. 1. Menghilangkan Buangan Energi Unit Produksi • Menjaga level produksi sesuai kapasitas disain • Mengendalikan Parameter Operasi • Pemeliharaan Rutin • Menghindari Gagal produksi Prinsip Konservasi Energi (Pencegahan)
  • 12. Intensitas energi vs Level Produksi (Tipikal) Prinsip Konservasi Energi (Menjaga level produksi sesuai kapasitas disain)
  • 13. Intensitas Energi VS Level Produksi • Jenis/teknologi proses sama • Level produksi sama • Intensitas beda Mengapa Beda ..??
  • 14. • Energi terkait langsung dengan output/produksi : (mP), • Energi yang tak terkait langsung dengan output : (e). KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI ENERGI E = mP + e E : Konsumsi energi per bulan, P : Produksi bulanan, m : Kemiringan (slope) dari garis konsumsi energi. e : Perpotongan garis dengan sumbu y.
  • 15. "mP" : Energi berguna dipakai untuk proses produksi yaitu : 1. Proses, 2. Utilitas produksi “e” : Energi yang dipakai untuk tingkat produksi terendah (tidak terkait langsung dengan produksi). E = mP + e Komponen Konsumsi Energi :
  • 16. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Energi : (mP) 1. Proses Produksi  Parameter Operasi Kritis Proses Produksi
  • 17. Penghematan Energi dari Parameter Operasi (Setting Temp Tap) (oC) kWh/Ton =(Ta –Ts) *Cp Dengan: - Ta =T emperatur operasi pd heat number tertentu - T s =T emperatur setting yang bisa dicapai (oC) - Cp =Panas spesifik di atas T=1500 =0,2431 kWh/Ton.C T tap (oC) a-2 s a-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 No Heat
  • 18.  Parameter Operasi Kritis Sistem Uap 2. Utilitas Produksi (Sistem Uap) Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Energi : (mP)
  • 19.  Pemeliharaan (Isolasi Pipa panas) • Pemeliharaan adalah salah satu faktor yg mempengaruhi kinerja dan efisiensi operasi peralatan energi • Selain mempengaruhi efisiensi, pemeliharaan juga mempengaruhi umur operasi peralatan. • Umur peralatan produksi akan lebih panjang jika dioperasikan sesuai disain kapasitas dan dipelihara sesuai dengan prosedur, • Pemeliharaan secara rutin tidak menimbulkan masalah karena dengan demikian kondisi operasi yang diharapkan (bersih, dingin, kering, dengan pelumasan yang benar, dll) dapat diperoleh . Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Energi : (mP)
  • 20. Pemborosan Energi (Pemeliharaan) 20 Kerugian energi dalam praktek seperti bocoran uap sering terjadi, mulai dari yang kecil hingga ukuran yang cukup besar.
  • 21. Kerugian bocoran tersebut jika dihitung dalam satu tahun jumlahnya cukup besar dapat mencapai ratusan hingga ribuan juta rupiah per tahun. Uap Bocor 1 Ton Uap butuh 80 liter BBM atau 130 kg Batubara.
  • 23. Belt Kendor Minyak Gemuk  PEMELIHARAAN (MOTOR & FAN) (PEMERIKSAAN THERMOGRAPHY)
  • 24. Pemeliharaan Isolasi pipa instalasi uap outdoor yang kurang terawat akan menimbulkan rugi-rugi panas dari permukaan dan rugi-rugi energi akibat pipa isolasi basah air hujan.  Instalasi Luar (Out Door)
  • 25. Isolasi yang buruk Pipa Panas
  • 26. PRODUKSI DAN KONSUMSI STEAM (MUSIM HUJAN)
  • 27.  Pipa Panas Tanpa Isolasi Pemeliharaan
  • 28.  Kiln Perbedaan suhu yang tinggi adalah indikasi  Pemborosan energi  Perlu tindakan perbaikan.
  • 29.  Menghindari Gagal produksi Prinsip Konservasi Energi (Pencegahan) Misroll pada Rolling Mills
  • 30. Mengurangi Rugi-rugi Energi Unit Produksi dengan : • Waste heat recovery • Cogenerasi Prinsip Konservasi Energi (Recovery)
  • 31. Preheat Udara Pembakaran Reheating Furnace Waste heat recovery Konsumsi vs Suhu udara Preheater
  • 32.  Suhu udara pembakaran berkaitan dengan efisiensi boiler.  Setiap suhu udara pembakaran naik 20 C , bahan bakar hemat 1 %.  Suhu udara pembakaran dapat dinaikkan dengan memanfaatkan panas gas buang boiler (Preheat udara pembakaran) 32 Preheat Udara Pembakaran Boiler Waste heat recovery
  • 33. Waste Heat Recovery dan Kombinasi Panas – Daya (Cogen) Efisiensi = Output/Input Efisiensi = (Input – Rugi-rugi)/Input = 100 - Σ Rugi-rugi % input. • Meningkatkan Efisiensi : – Menambah output, Input tetap. – Mengurangi rugi-rugi, Output tetap. • Mengurangi Rugi-rugi energi : – Memanfaatkan kembali energi terbuang. Caranya Aplikasi Cogenerasi
  • 34. Waste Heat Recovery Dan Cogen • Cogeneration (Cogen) atau Combined Heat Power (CHP) atau Kombinasi Panas Daya (KPD). • KPD adalah peningkatan efisiensi energi dengan cara membangkitkan dua jenis energi bermanfaat secara serentak dari salah satu sumber energi primer di industri maupun pusat pembangkit.
  • 35. Kedua jenis energi bermanfaat dapat berupa : – Listrik dan termal (uap), – Tenaga mekanik dan energi termal. (1) Pembangkitan Terpisah (2) Pembangkitan Cogen
  • 36. Manfaat Cogen • Mengurangi pemanfaatan energi primer, • Tidak ada rugi-rugi transmissi dan distribusi • Mengurangi ketergantungan listrik PLN • Mengurangi biaya energi • Mengurangi pollusi udara Jumlah dan mutu energi untuk keperluan proses tetap dapat dipenuhi.
  • 37. Mengapa Cogen Perlu.? • Konfigurasi pembangkitan secara terpisah belum menghasilkan efisiensi energi maksimum • Cogen adalah teknologi efisien energi. • Dengan teknologi cogen (listrik dan panas dibangkitlkan secara simultan), efisiensi keseluruhan dapat mencapai 80 %. • Bermanfaat mengurangi pemakaian energi primer, menghemat biaya.
  • 38. Contoh 1 : (2) Konvensional (Biasa) (1) Gogen (KPD) Energi Primer Energi Primer Kebutuhan Energi
  • 39. (1)Sistem pembangkit cogen • Andaikan energi listrik dan termal yang dibutuhkan adalah sama masing-masing 30 dan 50, • Dengan sistem pembangkit cogen energi input yang diperlukan adalah 100 unit satuan. • Energi yang terbuang hanya 20 satuan.
  • 40. (2) Sistem konvensional – biasa • Sistem pembangkit konvensional (bukan cogen) menghasilkan jenis energi sama yaitu 30 satuan listrik, dan 50 satuan panas. • Membutuhkan energi input sebesar 142 unit satuan. • 62 satuan panas yang terbuang.
  • 41. Perbandingan Konsumsi energi • Pembangkit dengan sistem konvensional memerlukan energi lebih besar 42 unit satuan dibandingkan dengan sistem cogen. • Dengan kata lain untuk menghasilkan energi bermanfaat yang sama sebesar 50 unit satuan energi termal dan 30 unit satuan untuk energi listrik pembangkit sistem cogen lebih irit energi primer sebesar 42 unit satuan
  • 42. Contoh 2 : Energi Kebutuhan Energi Energi Bermanfaat (MW) Input Energi (MW) Efisiensi Sistem (%) Termal Listrik 10.75 ton/Jam Uap. 4.7 MW 7 4.7 8.2 13.5 85 35 Total - 11.7 21.7 54 (1). Sistem Konvensional : Energi listrik dari jaringan PLN dengan efisiensi sistem sekitar 35 % termasuk transmissi dan distribusi. Uap dihasilkan dengan boiler sendiri dengan efisiensi termal sekitar 85 %. Total efisiensi sistem konvensional adalah 54 %.
  • 43. (2). Sistem Cogenerasi. Listrik diproduksi sendiri dengan turbin generator berbahan bakar gas bumi. Gas buang dari turbin dimanfaatkan dengan waste heat recovery boiler untuk memproduksi uap tekanan rendah. Uap tekanan rendah dari waste heat recovery boiler dimanfaatkan ke proses dan jaringan uap perusahaan. Efisiensi keseluruhan sistem cogen mencapai 74 %.
  • 44. Aplikasi Cogen • Penyulingan minyak • Pupuk dan pestisida • Pabrik gula • Petrokomia • Tekstil • Pulp dan kertas • Besi dan baja • Makanan dan minuman
  • 45. Teknologi & Pelanggan Cogen Teknologi cogen cocok diaplikasikan untuk pelanggan berikut : Teknologi Pelanggan 1. Gas turbin • Industri • Pembangkit 2. Mesin disel • Bangunan komersil • Industri 3. Turbin uap • Pembangkit • Industri Dari teknologi cogen yang ada gas turbin adalah yang paling berkembang dan banyak digunakan di industri. Hal ini karena efisiensinya yg semakin meningkat dan harga semakin bersaing.