Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
Perpindahan panas adalah ilmu yang mempelajari laju perpindahan panas antar material karena perbedaan suhu. Panas akan mengalir dari tempat bertemperatur tinggi ke tempat bertemperatur rendah. Perpindahan panas dapat terjadi melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kinetika reaksi kimia dan katalisis, termasuk mekanisme reaksi katalitik heterogen dan homogen, sifat fisik katalis, dan penentuan persamaan laju reaksi untuk sistem katalitik.
Dokumen tersebut membahas mengenai alat penukar panas (heat exchanger) yang berfungsi untuk memindahkan panas antara dua fluida. Jenis-jenis alat penukar panas dijelaskan seperti penukar panas pipa rangkap, penukar panas cangkang dan buluh, serta penukar panas pelat dan bingkai. Faktor yang mempengaruhi efektivitas alat penukar panas juga dibahas.
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malangnurul isnaini
Laporan ini membahas proses produksi gula kristal putih di PG Kebon Agung yang terdiri dari enam stasiun yaitu stasiun gilingan, pemurnian, penguapan, masakan, puteran dan pengemasan. PG Kebon Agung didirikan pada tahun 1905 dan berlokasi di Malang, dengan kapasitas produksi 120.000 kuintal/hari.
Batch reactor merupakan reaktor kimia yang digunakan untuk produksi berkapasitas kecil seperti pelarutan padatan, pencampuran produk, dan reaksi kimia. Reaktor ini memiliki harga konstruksi yang rendah dan fleksibel digunakan, namun skala produksinya kecil dan biaya buruhnya tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perpindahan panas melalui konduksi, konveksi, dan radiasi serta aplikasinya dalam industri. Dibahas pula mekanisme perpindahan panas pada berbagai koordinat seperti bidang datar, silinder, dan bola."
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
Perpindahan panas adalah ilmu yang mempelajari laju perpindahan panas antar material karena perbedaan suhu. Panas akan mengalir dari tempat bertemperatur tinggi ke tempat bertemperatur rendah. Perpindahan panas dapat terjadi melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kinetika reaksi kimia dan katalisis, termasuk mekanisme reaksi katalitik heterogen dan homogen, sifat fisik katalis, dan penentuan persamaan laju reaksi untuk sistem katalitik.
Dokumen tersebut membahas mengenai alat penukar panas (heat exchanger) yang berfungsi untuk memindahkan panas antara dua fluida. Jenis-jenis alat penukar panas dijelaskan seperti penukar panas pipa rangkap, penukar panas cangkang dan buluh, serta penukar panas pelat dan bingkai. Faktor yang mempengaruhi efektivitas alat penukar panas juga dibahas.
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malangnurul isnaini
Laporan ini membahas proses produksi gula kristal putih di PG Kebon Agung yang terdiri dari enam stasiun yaitu stasiun gilingan, pemurnian, penguapan, masakan, puteran dan pengemasan. PG Kebon Agung didirikan pada tahun 1905 dan berlokasi di Malang, dengan kapasitas produksi 120.000 kuintal/hari.
Batch reactor merupakan reaktor kimia yang digunakan untuk produksi berkapasitas kecil seperti pelarutan padatan, pencampuran produk, dan reaksi kimia. Reaktor ini memiliki harga konstruksi yang rendah dan fleksibel digunakan, namun skala produksinya kecil dan biaya buruhnya tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perpindahan panas melalui konduksi, konveksi, dan radiasi serta aplikasinya dalam industri. Dibahas pula mekanisme perpindahan panas pada berbagai koordinat seperti bidang datar, silinder, dan bola."
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sumur gas lift, meliputi penentuan titik injeksi gas, jumlah gas yang diinjeksikan, spasi valve, dan tekanan setting valve. Langkah-langkah perencanaan mencakup plot kurva tekanan, penentuan gradient cairan dan gas, serta perhitungan berbagai parameter seperti produksi, GLR, dan tekanan.
MPS (Master Production Schedule) adalah rencana produksi induk perusahaan manufaktur yang merencanakan output kuantitas dan periode produksi untuk produk akhir dan suku cadangnya. MPS memberikan input utama untuk perencanaan kebutuhan bahan baku dan kapasitas serta menjadwalkan pesanan produksi dan pembelian.
Dokumen tersebut membahas perhitungan filtrasi dan penyaringan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tekanan, viskositas, dan resistensi filter. Juga dijelaskan perhitungan laju filtrasi, jatuh tekanan, dan volume filtrat untuk proses filtrasi secara batch dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang industri baja PT Krakatau Steel. PT Krakatau Steel merupakan produsen baja terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 2,45 juta ton per tahun. Dokumen ini menjelaskan proses produksi baja mulai dari pabrik besi spons, pabrik baja slab, pabrik billet baja, pabrik batang kawat, hingga pabrik pengerolan baja lembaran dingin. Dokumen ini juga membahas fasilitas, mutu,
This document discusses the properties and design considerations of continuously stirred tank reactors (CSTRs), also known as back-mixed reactors. It outlines key characteristics of CSTRs such as perfect mixing, uniform conditions throughout the reactor, and identical properties at the inlet and outlet. Advantages include low cost and easy temperature control. Disadvantages are lower reaction rates due to diluted reactant concentrations compared to the inlet. Mass and energy balances are derived and used to determine the reactor volume required for a given conversion based on kinetic data and operating conditions. Examples are provided to demonstrate solving for reactor size and temperature based on specified conversions.
[Ringkasan]
Modul ini membahas pengolahan data untuk merancang tata letak pabrik PT Kereta Kayu Mainan. Data yang diolah antara lain routing sheet untuk menentukan urutan proses, kebutuhan mesin, dan kebutuhan bahan baku. Dihitung pula permintaan produk untuk menentukan target produksi. Hasilnya digunakan untuk membuat Multi-Product Process Chart dan menganalisis kebutuhan bahan baku.
Evaporator adalah alat yang digunakan untuk menguapkan air dari larutan untuk meningkatkan konsentrasinya. Terdapat beberapa jenis evaporator seperti sirkulasi alami, sirkulasi paksa, falling film, dan rising film. Evaporator digunakan dalam industri untuk mengosentrasikan larutan sebelum proses selanjutnya seperti kristalisasi.
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Ir. Najamudin, MT
Mesin pendingin (Refrigerator) ialah suatu rangkaian mesin atau pesawat yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperatur dingin (temperatur rendah).
Sesuai dengan kegunaannya mesin pendingin terdiri dari beberapa jenis antara lain :
1. Refrigerator untuk keperluan Industri.
2. Lemari es / Kulkas.
3. Freezer (Pembekuan / pendingin makanan dan minuman).
4. Penyejuk ruangan (AC/Air Conditioning).
5. Dispenser (untuk menghasilkan air panas dan dingin).
6. Kipas angin penyejuk.
Dokumen tersebut membahas pentingnya rencana proyek yang terdiri atas perencanaan ruang lingkup, waktu, kualitas, organisasi, biaya, komunikasi, dan manajemen resiko guna menyelesaikan proyek dengan menjadwalkan sumber daya, menentukan tahapan utama, memperkirakan anggaran, dan menyusun kerangka kerja pengukuran.
Polipropilena atau polipropena (PP) dibuat dari monomer propilen melalui proses polimerisasi menggunakan katalis. PP digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pengemasan, tekstil, perlengkapan laboratorium, dan komponen otomotif.
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan suatu organisasi. Proses ini mencakup pengukuran risiko berdasarkan probabilitas dan dampaknya, pengembangan strategi untuk meminimalkan risiko, serta pemantauan risiko secara berkelanjutan."
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sumur gas lift, meliputi penentuan titik injeksi gas, jumlah gas yang diinjeksikan, spasi valve, dan tekanan setting valve. Langkah-langkah perencanaan mencakup plot kurva tekanan, penentuan gradient cairan dan gas, serta perhitungan berbagai parameter seperti produksi, GLR, dan tekanan.
MPS (Master Production Schedule) adalah rencana produksi induk perusahaan manufaktur yang merencanakan output kuantitas dan periode produksi untuk produk akhir dan suku cadangnya. MPS memberikan input utama untuk perencanaan kebutuhan bahan baku dan kapasitas serta menjadwalkan pesanan produksi dan pembelian.
Dokumen tersebut membahas perhitungan filtrasi dan penyaringan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tekanan, viskositas, dan resistensi filter. Juga dijelaskan perhitungan laju filtrasi, jatuh tekanan, dan volume filtrat untuk proses filtrasi secara batch dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang industri baja PT Krakatau Steel. PT Krakatau Steel merupakan produsen baja terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 2,45 juta ton per tahun. Dokumen ini menjelaskan proses produksi baja mulai dari pabrik besi spons, pabrik baja slab, pabrik billet baja, pabrik batang kawat, hingga pabrik pengerolan baja lembaran dingin. Dokumen ini juga membahas fasilitas, mutu,
This document discusses the properties and design considerations of continuously stirred tank reactors (CSTRs), also known as back-mixed reactors. It outlines key characteristics of CSTRs such as perfect mixing, uniform conditions throughout the reactor, and identical properties at the inlet and outlet. Advantages include low cost and easy temperature control. Disadvantages are lower reaction rates due to diluted reactant concentrations compared to the inlet. Mass and energy balances are derived and used to determine the reactor volume required for a given conversion based on kinetic data and operating conditions. Examples are provided to demonstrate solving for reactor size and temperature based on specified conversions.
[Ringkasan]
Modul ini membahas pengolahan data untuk merancang tata letak pabrik PT Kereta Kayu Mainan. Data yang diolah antara lain routing sheet untuk menentukan urutan proses, kebutuhan mesin, dan kebutuhan bahan baku. Dihitung pula permintaan produk untuk menentukan target produksi. Hasilnya digunakan untuk membuat Multi-Product Process Chart dan menganalisis kebutuhan bahan baku.
Evaporator adalah alat yang digunakan untuk menguapkan air dari larutan untuk meningkatkan konsentrasinya. Terdapat beberapa jenis evaporator seperti sirkulasi alami, sirkulasi paksa, falling film, dan rising film. Evaporator digunakan dalam industri untuk mengosentrasikan larutan sebelum proses selanjutnya seperti kristalisasi.
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Ir. Najamudin, MT
Mesin pendingin (Refrigerator) ialah suatu rangkaian mesin atau pesawat yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperatur dingin (temperatur rendah).
Sesuai dengan kegunaannya mesin pendingin terdiri dari beberapa jenis antara lain :
1. Refrigerator untuk keperluan Industri.
2. Lemari es / Kulkas.
3. Freezer (Pembekuan / pendingin makanan dan minuman).
4. Penyejuk ruangan (AC/Air Conditioning).
5. Dispenser (untuk menghasilkan air panas dan dingin).
6. Kipas angin penyejuk.
Dokumen tersebut membahas pentingnya rencana proyek yang terdiri atas perencanaan ruang lingkup, waktu, kualitas, organisasi, biaya, komunikasi, dan manajemen resiko guna menyelesaikan proyek dengan menjadwalkan sumber daya, menentukan tahapan utama, memperkirakan anggaran, dan menyusun kerangka kerja pengukuran.
Polipropilena atau polipropena (PP) dibuat dari monomer propilen melalui proses polimerisasi menggunakan katalis. PP digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pengemasan, tekstil, perlengkapan laboratorium, dan komponen otomotif.
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan suatu organisasi. Proses ini mencakup pengukuran risiko berdasarkan probabilitas dan dampaknya, pengembangan strategi untuk meminimalkan risiko, serta pemantauan risiko secara berkelanjutan."
Makalah ini membahas tentang manajemen sumber daya manusia secara strategis. Pembahasan mencakup pengertian manajemen SDM strategis, peran SDM dalam manajemen strategis organisasi modern, analisis lingkungan eksternal dan global serta hubungannya dengan SDM, serta analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang lini produk dan strategi pengembangan merek serta kemasan. Secara singkat, lini produk adalah kumpulan produk yang saling terkait karena fungsi, konsumen, dan saluran distribusi yang sama. Perusahaan dapat mengembangkan lini produknya dengan menambah atau menghilangkan produk, serta memperluas jangkauan harga dan segmen pasar lini produk. Pengembangan merek dan kemasan merupakan keputusan
Manajemen produksi membahas pengertian sistem produksi, manajemen produksi, dan pengukuran kinerja. Terdapat berbagai jenis keputusan esensial dalam manajemen produksi seperti proses produksi, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan kualitas. Strategi operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis yang terdiri atas misi, kompetensi, dan tujuan.
Proses produksi meliputi pengumpulan bahan baku, pengolahan, dan distribusi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Ada beberapa tahapan kunci seperti perencanaan, pengolahan bahan baku, dan distribusi. Pemilihan lokasi produksi yang tepat sangat penting karena mempengaruhi biaya dan efisiensi. Layout produksi menentukan cara menempatkan fasilitas untuk mengoptimalkan produksi.
1. Manajemen produksi membahas proses transformasi input menjadi output berupa barang atau jasa melalui serangkaian aktivitas produksi. 2. Ada dua jenis proses produksi yaitu terus menerus dan terputus-putus, yang membedakan fleksibilitas dan biaya produksi. 3. Keputusan manajemen produksi terkait proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan kualitas untuk mencapai tujuan operasi secara efisien.
[Ringkasan]
Strategi proses merupakan pendekatan organisasi secara keseluruhan untuk menghasilkan barang dan jasa. Ada empat strategi proses utama yaitu fokus pada proses, fokus berulang, fokus pada produk, dan mass customization. Dalam memilih strategi proses, perusahaan perlu mempertimbangkan volume produksi, variasi produk, alat produksi, keterampilan tenaga kerja, instruksi kerja, persediaan, throughput, penjadwalan, dan biaya. Analisis
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi proses dan transformasi dalam manajemen operasi, termasuk empat strategi proses utama (fokus pada proses, fokus berulang, fokus pada produk, kustomisasi massal) dan bagaimana memilih peralatan serta teknologi yang tepat untuk mendukung strategi tersebut. Dokumen ini juga membahas analisis dan desain proses, peran inspeksi, serta jenis-jenis inspeksi yang dapat dilakukan.
Tata letak fasilitas produksi sangat penting untuk meminimalkan kemacetan, menjaga fleksibilitas, dan menggunakan tenaga kerja serta ruang secara efektif. Ada beberapa tipe tata letak utama seperti berdasarkan aliran produksi, fungsi, lokasi material tetap, dan kelompok produk. Line balancing diperlukan untuk menyeimbangkan beban kerja antar stasiun kerja dan memotong waktu tunggu. Faktor-faktor seperti volume
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi proses dan perencanaan kapasitas produksi yang mencakup empat strategi proses utama yaitu fokus pada proses, fokus berulang, fokus pada produk, dan mass customization serta teknik-teknik analisis dan perencanaan proses produksi."
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek manajemen operasional seperti perencanaan kapasitas, proses produksi, pemilihan peralatan, dan perencanaan lokasi. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan operasional dijelaskan secara rinci.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen produksi, mulai dari pengertian manajemen produksi, proses produksi, tipe proses produksi, pengambilan keputusan dalam manajemen produksi, ruang lingkup manajemen produksi, dan aliran produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen produksi, mulai dari pengertian manajemen produksi, proses produksi, tipe proses produksi, pengambilan keputusan dalam manajemen produksi, ruang lingkup manajemen produksi, dan aliran produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen produksi, mulai dari pengertian manajemen produksi, proses produksi, tipe proses produksi, pengambilan keputusan dalam manajemen produksi, ruang lingkup manajemen produksi, dan aliran produksi.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah banyak dikatakan bahwa tujuan umum perusahaan (bisnis) adalah “membuat suatu
produk atau jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya, dan menjual dengan harga wajar.”
Sebuah keputusan yang perlu dilakukan oleh manajer operasi adalah menemukan cara
produksi yang terbaik. Setelah berbagai produk dan jasa di rancang, spesifikasi-spesifikasi
lainnya harus diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau
menyediakan jasa. Desain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga
menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Berdasarkan hal di atas, maka kami memutuskan menyusun sebuah makalah yang
berjudul “Perancangan Proses Produksi.”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan seleksi proses?
2. Apa saja aliran dalam proses produksi?
3. Apa saja perbedaan karakteristik proses?
4. Apa saja klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan?
5. Apa saja keputusan-keputusan seleksi proses?
C. Tujuan Penulisan
Mengetahui seleksi proses, aliran dalam proses produksi, perbedaan karakteristik proses,
klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan, keputusan-keputusan seleksi proses,
analisis bagan proses
2. 2
BAB II
PERANCANGAN PROSES PRODUKSI
Rancanganproses
Diantara keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi adalah
keputusan yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa.
A. Seleksi proses
Seleksi proses merupakan serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan
peralatan yang digunakan. Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran
prosesnya maupun tipe pesanan langganan. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah
aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran :
1. Aliran Garis
Aliran garis mempunyai cirri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi
produk akhir dan urutan akhir operasi-opersai yang digunakan untuk menghasilkan produk atau
jasa selalu tetap. Untuk operasi-operasi aliran garis, produk harus distandardisasi dengan baik dan
mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Operasi-operasi individual sedapat mungkin diletakkan berdekatan dan
diusahakan seimbang agar suatu operasi tidak mengakibatkan penundaan operasi berikutnya.
Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi, yaitu :
A. Produksi Massa (mass production)
Memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti
serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering
disebut sebagai repetitive process. Produksi massa bersangkutan dengan tipe operasi lini
perakitan, seperti yang digunakan dalam industry barang-barang elektronika, mobil, dan
sebagainya.
B. Produksi Terus-menerus (continuous production)
Produksi yang ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama untuk menghindari
penyetelan-penyetelan, persiapan-persiapan lain dan kemacetan-kemacetan yang mahal. Produksi
3. 3
terus menerus tampak dalam industri-industri proses, seperti industry kimia, kertas, baja, bir, dan
sebagainya. Meskipun ke dua tipe operasi ini mempunyai karakteristik aliran garis, proses terus
menerus cenderung untuk memproduksi lebih banyak produk-produk yang telah distandardisasi
dan mempunyai tingkat otomatis lebih tinggi.
Pola aliran garis ini ditunjukkan pada gambar 1.1.
Gambar 1.1. Pola Aliran Garis
Operasi-operasi garis biasanya efisien tetapi tetapi tidak fleksibel. Efisiensi ini
diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses padat
modal (capital intensive), dan standardisasi pengerjaan tugas rutin. Tingkat efisiensi yang tinggi
dipergunakan untuk menutup biaya peralatan-peralatan khusus (special-purpose) melalui
produksi dalam volume yang relative besar. Di samping itu, operasi garis mensyaratkan suatu lini
produk standar yang relative stabil sepanjang waktu. Karena standardisasi dan organisasi operasi-
operasi yang berurutan ini, maka sulit dan mahal untuk mengubah produk atau volume dalam
opersai-operasi aliran garis, sehingga operasi-operasi ini relative tidak fleksibel.
Keputusan untuk menggunakan operasi-operasi garis hendaknya tidak hanya berdasarkan
pertimbangan efisiensi saja, tetapi perlu di pertimbangkan factor-faktor lain, seperti keusangan
produk, ketidak puasan kerja karyawan karena kebosanan, dan risiko perubahan teknologi proses.
Contoh : Produksi mie instant, surat kabar, dll.
2. Aliran Intermiten (terputus-putus)
Suatu proses aliran intermiten mempunyai cirri produksi dalam kumpulan-kumpulan atau
kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus.
Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja
menurut tipe-tipe ketrampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan
mengalir hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi aliran bahan baku sampai dengan
menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti, seperti ditunjukkan dalam gambar sbb:
Operasi-operasi intermiten adalah sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk,
karena operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketrampilan
input Proses
1
Proses
2
Proses
3
Proses
4
output
4. 4
tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul
dan kualitas, disamping juga tidak efisien. Salah satu karakteristik pokok suatu proses intemiten
adalah peralatan dan ketrampilan kerja yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang
dikenal sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya aliran garis dikenal sebagai layout produk
karena berbagai proses, peralatan dan ketrampilan kerja diletakkan atas dasar urut-urutan
pengerjaan produk. Istilah operasi-operasi intermiten sering disebut job shops. Bagaimanapun
juga, istilah “job shop” kadang-kadang digunakan hanya untuk menyatakan operasi-operasi
intermiten yang memproduksi barang-barang berdasarkan spesifikasi pesanan langganan. Karena
kebalauan dan konotasi pabrik “job shop” ini, kita lebih baik menggunakan istilah “operasi
intermiten”. Operasi intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak
standardisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling ekonomis dan
melibatkan risiko yang paling kecil. Bentuk-bentuk operasi intermiten biasanya tampak dalam
siklus kehidupan awal semua produk, untuk produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan
untuk produk-produk dengan pasar bervolume rendah. Contoh : Produksi furniture dan kerajinan
lainnya
Gambar 1.2. Pola Aliran Intermiten
3. Aliran Proyek
Aliran ini digunakan unuk memproduksi produk-produk khusus atau unik. Biasanya
setiap unit produk dibuat sebagai sauatu barang tunggal. Masalah signifikan dalam manajemen
proyek adalah perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan
input
input
proses
1
proses
2
input
proses
3
proses
4
output
output
input
5. 5
individual yang mengarahkan penyelesaiaan proyek secara keseluruhan. Contoh dari aliran
proyek ini antara lain adalah : Pesawat, kapal, kereta api, jembatan, gedung dll.
Bentuk operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreativitas dan
kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Kita sulit untuk mengotomatisasikan proyek-proyek
karena hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serba guna kadang-kadang dapat digunakan
untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek-proyek ditandai dengan biaya yang tinggi dan
kesulitan dalam perencanaan dan pengawasan manajerial. Ini diakibatkan karena proyek pada
dasarnya sukar dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi yang
tinggi. Secara konseptual urutan kegiatan proyek ditunjukkan dalam gambar 1.3.
Gambar 1.3. Pola Aliran Proyek
B. Perbedaan Karakteristik Proses
Tabel 1.1 Perbedaan Karakteristik Proses
Karakteristik Garis Intermiten Proyek
Produk
Tipe order Kontinyu/kumpulan
besar
Kumpulan Unit Tunggal
Aliran produk Berurutan Berpola tidak pasti Tidak ada
Variasi produk Rendah Tinggi Sangat tinggi
Tipe pasar Massa Pesanan Khusus (unik)
INPUT
PROSES
1
1
PROSES
2
1
PROSES
4
1
PROSES
2
1
PROSES
2
1
OUTPUT
6. 6
Volume Tinggi Menengah Unit tunggal
Tenaga kerja
Ketrampilan Rendah Tinggi Tinggi
Tipe kegiatan Bersifat pengulangan Tidak rutin Tidak Rutin
Upah Rendah Tinggi Tinggi
Kapital
Investasi Tinggi Menengah Rendah
Persediaan Rendah Tinggi Menengah
Peralatan Mesin khusus Serba guna Serba guna
Sasaran
Fleksibilitas Rendah Menengah Tinggi
Biaya Rendah Menengah Tinggi
Kualitas Konsisten Lebih variabel Lebih variable
Waktu penyelesaian Rendah Menengah Tinggi
Perencanaan dan
Pengawasan
Produksi Mudah Sulit Sulit
Kualitas Mudah Sulit Sulit
Persediaan Mudah Sulit Sulit
Dimensi kritis lainnya yang mempengaruhi pemilihan proses adalah apakah produk dibuat
untuk persediaan atau untuk pesanan dan dikenal sebagai jenis produksi untuk persediaan
(production-to-stock) dan produksi untuk pesanan (production-to-order). Masing-masing proses
ini mempunyai kebaikan dan kelemahan tersendiri, dimana proses produksi untuk persediaan
akan berproduksi lebih cepat pada harga lebih rendah, tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan
produk dibanding proses produksi untuk pesanan.
Proses produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang
dan jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam
proses produksi untuk pesanan, kegiatan-kegiatan untuk pemrosesan menyesuaikan dengan
spesifikasi pesanan langganan secara individual. Spesifikasi produk yang dipesan biasanya tidak
distandardisasikan. Siklus perencanan produksi mulai pada saat langganan menetukan spesifikasi
produk yang dia inginkan. Atas dasar pesanan langganan tersebut, perusahaan akan menetapkan
harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima proses selanjutnya menentukan proses
perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan bahan-bahan yang diperlukan,
alokasi pembebanan kerja tiap-tiap departemen, prioritas pesanan, skedul-skedul produksi,
7. 7
rencana proses, dan sebagainya. Proses produksi untuk pesanan berakhir dengan pengiriman
produk kelangganan.
Faktor penting pelaksanaan operasi-operasi untuk poses produksi untuk pesanan adalah
waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, langganan sering ingin mengetahui terlebih
dahulu berapa lama pesanan akan diselesaikan. Bila waktu penyelesaian disetujui oleh langganan,
kemudian operasi-operasi harus mengendalikan aliran pesanan untuk menepati jadwal waktu
penyelesaian yang telah ditentukan. Ini berarti bahwa waktu penyelesaian hendaknya ditetapkan
secara realistic dengan kerjasama antara bagian produksi dan pemasaran.
Produk untuk persediaan. Perusahaan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan
mempunyai masalah yang sama sekali berbeda. Pertama, operasi produksi untuk persediaan
menghasilkan garis produk yang distandardisasikan. Permintaan langganan dipenuhi dengan
produk-produk standar ini dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan
yang tidak pasti dam merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting,
manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi bagi suatu
operasi produksi untuk persediaan.
Dalam operasi produksi untuk persediaan, siklus perencaan produksi mulai dengan
forecast penjualan yang akan menentukan spesifikasi dan kuantitas produk yang dapat dijual
selama periode waktu tertentu. Langkah selanjutnya adalah penyusunan skedul-skedul produksi
induk dengan memadukan hasil forecast penjualan dan rencana volume persediaan. Dalam situasi
ini, factor-faktor yang penting diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi
(persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan,
pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari
persediaan.
Secara ringkas, proses produksi untuk pesanan terutama bersangkutan dengan waktu
penyelesaian dan pengendalian aliran pesanan. Proses harus cukup fleksibel untuk memenuhi
berbagai macam pesanan langganan. Sedangkan proses produksi untuk persediaan terutama
diarahkan untuk pemenuhan rencana produksia dan persediaan serta efisiensi operasi-operasi.
C. Klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan dibagi dua, yaitu :
1. Proses Produksi untuk Pesanan.
Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas dasar permintaan
atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan,
kegiatan pemrosesan menyesuaikan denganspesifikasi pesanan langganan secara individual.
8. 8
Faktor terpenting dalam pelaksanaan proses produksi untuk pesanan adalah waktu
penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, harus dilakukan kesepakatan waktu penyelesaian
terlebih dahulu.
2. Proses Produksi untuk Persediaan
Proses ini menetapkan bahwa perusahaan selalu melakukan kegiatan produksi guna
mengisi persediaan yang ada. Permintaan langganan dipenuhi dengan produk-produk standar
dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dan
merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan
perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi produksi untuk persediaan.
Faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi
(persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan,
pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari
persediaan.
Perbedaan pokok kedua jenis proses produksi tersebut dijelaskan dalam tabel 1.2. berikut
ini :
Tabel 1.2. Pesanan Vs Persediaan
Karakteristik Pesanan Persediaan
Produk Spesifikasinya ditentukan langganan
Tidak distandarisasi
Volume kecil
Variasi besar
Relatif mahal
Spesifikasinya ditentukan perusahaan
Distandarisasikan
Volume besar
Variasi kecil
Relatif murah
Sasaran Pemenuhan waktu penyelesaiaan dan
pengelolaan kapasitas
Keseimbangan persediaan, kapasitas
dan pelayanan
Masalah utama Ketepatan pengiriman
Pengawasan pengiriman
Forecasting
9. 9
Perencanaan produksi
Pengendalian persediaan
D. Keputusan-keputusan seleksi proses
Telah mengklasifikasikan proses produksi atas dasar dua dimensi : aliran produk dan tipe
order langganan. Yaitu suatu matriks dengan enam proses yang berbeda. Dalam suatu
perusahaan, setiap produk tertentu diproduksikan oleh salah satu dari enam proses tersebut, tetapi
dapat juga suatu campuran produk sering harus diproduksikan oleh campuran berbagai tipe
produksi dalam perusahaan yang sama. Sangat umum bagi organisasi-organisasi untuk
mempunyai beberapa tipe proses yang berbeda dengan fasilitas phisik yang sama.
Klasifikasi proses ini dapat diguakan untuk beberapa tujuan :
untuk mengkatogorikan berbagai tipe masalah keputusan berbeda yang dihadapi dalam
operasi-operasi
untuk seleksi proses. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan
keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut :
a. Kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-
mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Proses aliran garis biasanya akan
memerlukan modal lebih besar daripada aliran intermiten atau proyek.
b. Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para langganan ? apakah perkiraan
volume penjualan pada harga yang drencanakan dapat menghasilkan laba yang diinginkan
? apakah kondisi persaingan sekarang dan diwaktu yang akan datang menguntungkan ?
c. Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu
jenis proses pada biaya wajar ? bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja di waktu
yang akan datang ? proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja berketrampilan
relative rendah dan murah dibandingkan proses intermiten dan proyek.
d. Bahan mentah. Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai ? apakah
ada perubahan-perubahan mentah dalam proses produksi ? bentuk proses proyek adalah
relative lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bahan-bahan yang berbeda-beda
bila diperlukan.
10. 10
e. Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk
proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk
mendukung proses selama proses waktu tertentu ? penilaian kondisi teknologi merupakan
bagian penilaian risiko proses. Pada umumnya, urutan tingkat risiko dari yang tinggi
sampai yang terendah adalah garis, intermiten dan proyek.
f. Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe
ketrampilan-ketrampilan manajemen yang dibutuhkan ? sebagai contoh, untuk proses
intermiten, perusahaan munkin akan memerlukan ketrampilan manajemen operasi dalam
forecasting, scheduling dan pengendalian persediaan. Tetapi proses aliran garis juga
memerlukan penguasaan ketrampilan-ketrampilan tersebut, bahkan lebih “sophisticated”.
Sedangkan proses proyek memerlukan penguasaan teknik-teknik perencanaan dan
pengawasan proyek tertentu.
E. Pemilihan diantara berbagai alternative pemrosesan.
Banyak keputusan-keputusan seleksi proses bersangkutan dengan kapasitas-kapasitas
peralatan atau proses alternatif untuk memproduksi tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah ini,
analisis break event dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan pemilihan di antara
berbagai proses alternatif tersebut, melalui perbandingan keuntungan-keuntungan relatif setiap
proses.
Sebagai contoh, dalam perusahaan manufacturing, proses-proses yang memerlukan
mesin-mesin sederhana, dimana mudah penyiapannya, biasanya beroperasi dengan kecepatan
rendah dan memakan biaya. Dilain pihak, volume-volume keluaran yang lebih besar mungkin
memerlukan penggunaan mesin-mesin lebih cepat dengan biaya-biaya penyiapan lebih besar,
tetapi beroperasi dengan biaya lebih rendah. Sering ada beberapa metode alternative dan setiap
alternative mungkin merupakan alternative yang paling ekonomis untuk “range” volume
keluaran tertentu. Metode yang sebaiknya digunakan tergantung pada tingkat volume keluaran
yang diharapkan.
Keputusan-keputusan membuat atau membeli dapat mencakup faktor-faktor yang tidak
berwujud. Tetapi perusahaan penting menetapkan kelayakan ekonomi untuk melakukan penilaian
faktor-faktor berwujud. Akhirnya pemilihan suatu proses yang paling ekonomis sering juga harus
konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi dan lingkungannya.
F. Strategi Proses
11. 11
Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber
daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara
membuat produk dan jasa yang dapat memenuhi persyaratan dari konsumen dan spesifikasi
produk yang berada dalam batasan biaya.
Adapun tipe-tipe strategi proses, meliputi:
Fokus Pada Proses
Perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses berarti mengatur fasilitas yang
digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk menghasilkan produksi dengan volume
produksi rendah tetapi variasinya tinggi.
Contoh perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses :
Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani
pengelasan, penghalusan, dan pengecatan.
Dalam sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa penanganan utang, penjualan, dan
pembayaran.
Dalam sebuah restoran proses tersebut, mungkin berupa bar, panggangan, dan pembuat
roti.
Fokus Berulang
Proses berulang berada di antara strategi yang terfokus pada produk dan proses. Proses
berulang menggunakan modul.
Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya, yang sering
berada dalam proses yang kontinu.
Lini proses berulang (repetitive process) sama dengan lini perakitan klasik.
Lini yang secara luas digunakan di dalam hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan
rumah tangga; lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan
adanya customizing yang lebih dibandingkan suatu proses kontinu; modul (sebagai
contoh, daging, keju, saus, buah tomat, bawang) dirakit untuk mendapatkan suatu quasi-
custom produk, yaitu roti lapis keju.
Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model yang kontinu
(di mana banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model, yaitu volume rendah,
dengan banyak variasi
Fokus pada produk
Proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah adalah proses fokus pada
produk (product-focused).
12. 12
Fasilitas diatur di sekeliling produk. Proses ini disebut juga dengan proses kontinu, sebab
mempunyai lintasan produksi yang sangat panjang, dan kontinu.
Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bohlam lampu, bir, dan baut dibuat melalui
suatu proses yang kontinu
Beberapa produk, seperti bohlam lampu, dibuat dalam proses yang diskrit; yang lain,
seperti gulungan kertas, adalah non-diskrit
Perusahaan dapat mendirikan fasilitas yang terfokus pada produk hanya dengan
standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif.
Sebuah organisasi yang memproduksi bola lampu yang sama, atau roti hot dog setiap hari
dapat mengatur fasilitas di sekitar produk.
Sebuah organisasi memiliki kemampuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menetapkan
standar dan menjaga kualitas tertentu, yang berbanding terbalik dengan organisasi yang
memproduksi produk unik tiap hari, seperti percetakan atau rumah sakit umum.
Fokus Mass Customization
Para manajer operasi telah memproduksi jasa dan barang pilihan ini melalui apa yang
dikenal sebagai mass customization.
Tetapi mass customization bukan hanya tentang variasi produk, tetapi bagaimana secara
ekonomis mengetahui dengan apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan
menginginkannya
Mass customization merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi
keinginan pelanggan yang semakin unik, secara cepat dan murah.
Mass customization memberikan kita variasi produk yang biasanya disediakan oleh
manufaktur yang bervolume rendah (terfokus pada proses) dengan biaya seperti
manufaktur yang bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus pada produk).
Bagaimanapun, untuk mencapai mass customization merupakan suatu tantangan yang
membutuhkan peningkatan kemampuan operasional. Kaitan antara logistik, produksi dan
penjualan semakin erat. Para manajer operasi harus menggunakan sumber daya organisasi
yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit, yang memproduksi
produk tertentu dengan cepat dan murah.
13. 13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Desain ialah langkah pertama dalam suatu fase pengembangan bagi setiap produk atau
sistem yang direkayasa. Desain juga didefinisikan sebagai proses aplikasi berbagai teknik
danprinsip bagi tujuanpendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail
yangmemadai untuk memungkinkan realisasi. Desain Proses ialah suatu kegiatan dengan
melibatkan tenaga manusia, bahan sertaperalatan untuk menghasilkan produk yang berguna baik
barang atau jasa. Proses produksi pada hakekatnya merupakan proses perubahan (transformasi)
daribahan/komponen (input) menjadi produk yang lain yang mempunyai nilai.Proses produksi
saat ini berkembang pesat karena kemajuan teknologidan didorong oleh usaha untuk
meningkatkan kualitas produktivitas dan fleksibilitas produk. Seleksi proses merupakan
serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan. Proses
produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran yaitu aliran garis, aliran Intermiten
(terputus-putus),dan aliran proyek serta tipe pesanan langganan. Strategi proses atau transformasi
adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.
Adapun tipe-tipe strategi proses, meliputi:
1. Fokus Pada Proses
2. Fokus Berulang
3. Fokus Pada Produk
4. Fokus Mass Customization
Perencanaan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi sistem kerja yang
akan memproduksi produk yang akan diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan.
14. 14
SARAN
Dalam suatu perusahaan sering sekali dihadapkan terhadap masalah produksi barang dan
jasa. Perusahaan dituntut agar barangyang diproduksi harus sesuai dengan apa yangdiinginkan
oleh konsumen. Dan untuk mewujudkan hal tersebut maka perusahaan harusmendesain suatu
cara untuk mengatasi masalah tersebut, oleh karena itu desain prosesmerupakan salah satu cara
yang efektif untuk mengatsi masalah pada manajemen operasionalperusahaan.
Menurut penulis, masih banyak hal-hal di Perusahaan yang perlu diperbaiki
demimenyambut era globalisasi. Bidang-bidangproduksi seperti baran dan jasaharus banyak
mengalami perubahan mengarah kepada yang lebih baik. Globalisasi tidak bisa kita hindari,
tetapi perlu untuk tetap menyesuaikan dengan teknologi yang ada. Penulis yakin meskipun
secanggih-canggihnya perubahan zaman nanti, apabila kita tetap berpegang teguh terhadap desain
proses tersebut, maka produksi perusahaan akan menjadi semakin baik kedepannya
15. 15
DAFTAR PUSTAKA
1. Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005
2. Darman, Manajemen Operasional, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB
3. T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta, 2000
4. Agus Ahyari, 986. ManajemenProduksi.Perencanaan Sistem Produksi . Buku 1 dan 2.
BPFEYogyakarta
5. Zulian Yamit,2003. Manajemen Produksi dan Operasi Ekonisia. Fakultas Ekonomi
UII.Yogyakarta