SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah banyak dikatakan bahwa tujuan umum perusahaan (bisnis) adalah “membuat suatu
produk atau jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya, dan menjual dengan harga wajar.”
Sebuah keputusan yang perlu dilakukan oleh manajer operasi adalah menemukan cara
produksi yang terbaik. Setelah berbagai produk dan jasa di rancang, spesifikasi-spesifikasi
lainnya harus diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau
menyediakan jasa. Desain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga
menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Berdasarkan hal di atas, maka kami memutuskan menyusun sebuah makalah yang
berjudul “Perancangan Proses Produksi.”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan seleksi proses?
2. Apa saja aliran dalam proses produksi?
3. Apa saja perbedaan karakteristik proses?
4. Apa saja klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan?
5. Apa saja keputusan-keputusan seleksi proses?
C. Tujuan Penulisan
Mengetahui seleksi proses, aliran dalam proses produksi, perbedaan karakteristik proses,
klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan, keputusan-keputusan seleksi proses,
analisis bagan proses
2
BAB II
PERANCANGAN PROSES PRODUKSI
Rancanganproses
Diantara keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi adalah
keputusan yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa.
A. Seleksi proses
Seleksi proses merupakan serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan
peralatan yang digunakan. Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran
prosesnya maupun tipe pesanan langganan. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah
aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran :
1. Aliran Garis
Aliran garis mempunyai cirri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi
produk akhir dan urutan akhir operasi-opersai yang digunakan untuk menghasilkan produk atau
jasa selalu tetap. Untuk operasi-operasi aliran garis, produk harus distandardisasi dengan baik dan
mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Operasi-operasi individual sedapat mungkin diletakkan berdekatan dan
diusahakan seimbang agar suatu operasi tidak mengakibatkan penundaan operasi berikutnya.
Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi, yaitu :
A. Produksi Massa (mass production)
Memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti
serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering
disebut sebagai repetitive process. Produksi massa bersangkutan dengan tipe operasi lini
perakitan, seperti yang digunakan dalam industry barang-barang elektronika, mobil, dan
sebagainya.
B. Produksi Terus-menerus (continuous production)
Produksi yang ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama untuk menghindari
penyetelan-penyetelan, persiapan-persiapan lain dan kemacetan-kemacetan yang mahal. Produksi
3
terus menerus tampak dalam industri-industri proses, seperti industry kimia, kertas, baja, bir, dan
sebagainya. Meskipun ke dua tipe operasi ini mempunyai karakteristik aliran garis, proses terus
menerus cenderung untuk memproduksi lebih banyak produk-produk yang telah distandardisasi
dan mempunyai tingkat otomatis lebih tinggi.
Pola aliran garis ini ditunjukkan pada gambar 1.1.
Gambar 1.1. Pola Aliran Garis
Operasi-operasi garis biasanya efisien tetapi tetapi tidak fleksibel. Efisiensi ini
diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses padat
modal (capital intensive), dan standardisasi pengerjaan tugas rutin. Tingkat efisiensi yang tinggi
dipergunakan untuk menutup biaya peralatan-peralatan khusus (special-purpose) melalui
produksi dalam volume yang relative besar. Di samping itu, operasi garis mensyaratkan suatu lini
produk standar yang relative stabil sepanjang waktu. Karena standardisasi dan organisasi operasi-
operasi yang berurutan ini, maka sulit dan mahal untuk mengubah produk atau volume dalam
opersai-operasi aliran garis, sehingga operasi-operasi ini relative tidak fleksibel.
Keputusan untuk menggunakan operasi-operasi garis hendaknya tidak hanya berdasarkan
pertimbangan efisiensi saja, tetapi perlu di pertimbangkan factor-faktor lain, seperti keusangan
produk, ketidak puasan kerja karyawan karena kebosanan, dan risiko perubahan teknologi proses.
Contoh : Produksi mie instant, surat kabar, dll.
2. Aliran Intermiten (terputus-putus)
Suatu proses aliran intermiten mempunyai cirri produksi dalam kumpulan-kumpulan atau
kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus.
Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja
menurut tipe-tipe ketrampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan
mengalir hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi aliran bahan baku sampai dengan
menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti, seperti ditunjukkan dalam gambar sbb:
Operasi-operasi intermiten adalah sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk,
karena operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketrampilan
input Proses
1
Proses
2
Proses
3
Proses
4
output
4
tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul
dan kualitas, disamping juga tidak efisien. Salah satu karakteristik pokok suatu proses intemiten
adalah peralatan dan ketrampilan kerja yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang
dikenal sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya aliran garis dikenal sebagai layout produk
karena berbagai proses, peralatan dan ketrampilan kerja diletakkan atas dasar urut-urutan
pengerjaan produk. Istilah operasi-operasi intermiten sering disebut job shops. Bagaimanapun
juga, istilah “job shop” kadang-kadang digunakan hanya untuk menyatakan operasi-operasi
intermiten yang memproduksi barang-barang berdasarkan spesifikasi pesanan langganan. Karena
kebalauan dan konotasi pabrik “job shop” ini, kita lebih baik menggunakan istilah “operasi
intermiten”. Operasi intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak
standardisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling ekonomis dan
melibatkan risiko yang paling kecil. Bentuk-bentuk operasi intermiten biasanya tampak dalam
siklus kehidupan awal semua produk, untuk produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan
untuk produk-produk dengan pasar bervolume rendah. Contoh : Produksi furniture dan kerajinan
lainnya
Gambar 1.2. Pola Aliran Intermiten
3. Aliran Proyek
Aliran ini digunakan unuk memproduksi produk-produk khusus atau unik. Biasanya
setiap unit produk dibuat sebagai sauatu barang tunggal. Masalah signifikan dalam manajemen
proyek adalah perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan
input
input
proses
1
proses
2
input
proses
3
proses
4
output
output
input
5
individual yang mengarahkan penyelesaiaan proyek secara keseluruhan. Contoh dari aliran
proyek ini antara lain adalah : Pesawat, kapal, kereta api, jembatan, gedung dll.
Bentuk operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreativitas dan
kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Kita sulit untuk mengotomatisasikan proyek-proyek
karena hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serba guna kadang-kadang dapat digunakan
untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek-proyek ditandai dengan biaya yang tinggi dan
kesulitan dalam perencanaan dan pengawasan manajerial. Ini diakibatkan karena proyek pada
dasarnya sukar dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi yang
tinggi. Secara konseptual urutan kegiatan proyek ditunjukkan dalam gambar 1.3.
Gambar 1.3. Pola Aliran Proyek
B. Perbedaan Karakteristik Proses
Tabel 1.1 Perbedaan Karakteristik Proses
Karakteristik Garis Intermiten Proyek
Produk
Tipe order Kontinyu/kumpulan
besar
Kumpulan Unit Tunggal
Aliran produk Berurutan Berpola tidak pasti Tidak ada
Variasi produk Rendah Tinggi Sangat tinggi
Tipe pasar Massa Pesanan Khusus (unik)
INPUT
PROSES
1
1
PROSES
2
1
PROSES
4
1
PROSES
2
1
PROSES
2
1
OUTPUT
6
Volume Tinggi Menengah Unit tunggal
Tenaga kerja
Ketrampilan Rendah Tinggi Tinggi
Tipe kegiatan Bersifat pengulangan Tidak rutin Tidak Rutin
Upah Rendah Tinggi Tinggi
Kapital
Investasi Tinggi Menengah Rendah
Persediaan Rendah Tinggi Menengah
Peralatan Mesin khusus Serba guna Serba guna
Sasaran
Fleksibilitas Rendah Menengah Tinggi
Biaya Rendah Menengah Tinggi
Kualitas Konsisten Lebih variabel Lebih variable
Waktu penyelesaian Rendah Menengah Tinggi
Perencanaan dan
Pengawasan
Produksi Mudah Sulit Sulit
Kualitas Mudah Sulit Sulit
Persediaan Mudah Sulit Sulit
Dimensi kritis lainnya yang mempengaruhi pemilihan proses adalah apakah produk dibuat
untuk persediaan atau untuk pesanan dan dikenal sebagai jenis produksi untuk persediaan
(production-to-stock) dan produksi untuk pesanan (production-to-order). Masing-masing proses
ini mempunyai kebaikan dan kelemahan tersendiri, dimana proses produksi untuk persediaan
akan berproduksi lebih cepat pada harga lebih rendah, tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan
produk dibanding proses produksi untuk pesanan.
Proses produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang
dan jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam
proses produksi untuk pesanan, kegiatan-kegiatan untuk pemrosesan menyesuaikan dengan
spesifikasi pesanan langganan secara individual. Spesifikasi produk yang dipesan biasanya tidak
distandardisasikan. Siklus perencanan produksi mulai pada saat langganan menetukan spesifikasi
produk yang dia inginkan. Atas dasar pesanan langganan tersebut, perusahaan akan menetapkan
harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima proses selanjutnya menentukan proses
perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan bahan-bahan yang diperlukan,
alokasi pembebanan kerja tiap-tiap departemen, prioritas pesanan, skedul-skedul produksi,
7
rencana proses, dan sebagainya. Proses produksi untuk pesanan berakhir dengan pengiriman
produk kelangganan.
Faktor penting pelaksanaan operasi-operasi untuk poses produksi untuk pesanan adalah
waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, langganan sering ingin mengetahui terlebih
dahulu berapa lama pesanan akan diselesaikan. Bila waktu penyelesaian disetujui oleh langganan,
kemudian operasi-operasi harus mengendalikan aliran pesanan untuk menepati jadwal waktu
penyelesaian yang telah ditentukan. Ini berarti bahwa waktu penyelesaian hendaknya ditetapkan
secara realistic dengan kerjasama antara bagian produksi dan pemasaran.
Produk untuk persediaan. Perusahaan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan
mempunyai masalah yang sama sekali berbeda. Pertama, operasi produksi untuk persediaan
menghasilkan garis produk yang distandardisasikan. Permintaan langganan dipenuhi dengan
produk-produk standar ini dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan
yang tidak pasti dam merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting,
manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi bagi suatu
operasi produksi untuk persediaan.
Dalam operasi produksi untuk persediaan, siklus perencaan produksi mulai dengan
forecast penjualan yang akan menentukan spesifikasi dan kuantitas produk yang dapat dijual
selama periode waktu tertentu. Langkah selanjutnya adalah penyusunan skedul-skedul produksi
induk dengan memadukan hasil forecast penjualan dan rencana volume persediaan. Dalam situasi
ini, factor-faktor yang penting diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi
(persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan,
pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari
persediaan.
Secara ringkas, proses produksi untuk pesanan terutama bersangkutan dengan waktu
penyelesaian dan pengendalian aliran pesanan. Proses harus cukup fleksibel untuk memenuhi
berbagai macam pesanan langganan. Sedangkan proses produksi untuk persediaan terutama
diarahkan untuk pemenuhan rencana produksia dan persediaan serta efisiensi operasi-operasi.
C. Klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan dibagi dua, yaitu :
1. Proses Produksi untuk Pesanan.
Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas dasar permintaan
atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan,
kegiatan pemrosesan menyesuaikan denganspesifikasi pesanan langganan secara individual.
8
Faktor terpenting dalam pelaksanaan proses produksi untuk pesanan adalah waktu
penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, harus dilakukan kesepakatan waktu penyelesaian
terlebih dahulu.
2. Proses Produksi untuk Persediaan
Proses ini menetapkan bahwa perusahaan selalu melakukan kegiatan produksi guna
mengisi persediaan yang ada. Permintaan langganan dipenuhi dengan produk-produk standar
dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dan
merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan
perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi produksi untuk persediaan.
Faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi
(persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan,
pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari
persediaan.
Perbedaan pokok kedua jenis proses produksi tersebut dijelaskan dalam tabel 1.2. berikut
ini :
Tabel 1.2. Pesanan Vs Persediaan
Karakteristik Pesanan Persediaan
Produk Spesifikasinya ditentukan langganan
Tidak distandarisasi
Volume kecil
Variasi besar
Relatif mahal
Spesifikasinya ditentukan perusahaan
Distandarisasikan
Volume besar
Variasi kecil
Relatif murah
Sasaran Pemenuhan waktu penyelesaiaan dan
pengelolaan kapasitas
Keseimbangan persediaan, kapasitas
dan pelayanan
Masalah utama Ketepatan pengiriman
Pengawasan pengiriman
Forecasting
9
Perencanaan produksi
Pengendalian persediaan
D. Keputusan-keputusan seleksi proses
Telah mengklasifikasikan proses produksi atas dasar dua dimensi : aliran produk dan tipe
order langganan. Yaitu suatu matriks dengan enam proses yang berbeda. Dalam suatu
perusahaan, setiap produk tertentu diproduksikan oleh salah satu dari enam proses tersebut, tetapi
dapat juga suatu campuran produk sering harus diproduksikan oleh campuran berbagai tipe
produksi dalam perusahaan yang sama. Sangat umum bagi organisasi-organisasi untuk
mempunyai beberapa tipe proses yang berbeda dengan fasilitas phisik yang sama.
Klasifikasi proses ini dapat diguakan untuk beberapa tujuan :
 untuk mengkatogorikan berbagai tipe masalah keputusan berbeda yang dihadapi dalam
operasi-operasi
 untuk seleksi proses. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan
keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut :
a. Kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-
mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Proses aliran garis biasanya akan
memerlukan modal lebih besar daripada aliran intermiten atau proyek.
b. Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para langganan ? apakah perkiraan
volume penjualan pada harga yang drencanakan dapat menghasilkan laba yang diinginkan
? apakah kondisi persaingan sekarang dan diwaktu yang akan datang menguntungkan ?
c. Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu
jenis proses pada biaya wajar ? bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja di waktu
yang akan datang ? proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja berketrampilan
relative rendah dan murah dibandingkan proses intermiten dan proyek.
d. Bahan mentah. Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai ? apakah
ada perubahan-perubahan mentah dalam proses produksi ? bentuk proses proyek adalah
relative lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bahan-bahan yang berbeda-beda
bila diperlukan.
10
e. Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk
proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk
mendukung proses selama proses waktu tertentu ? penilaian kondisi teknologi merupakan
bagian penilaian risiko proses. Pada umumnya, urutan tingkat risiko dari yang tinggi
sampai yang terendah adalah garis, intermiten dan proyek.
f. Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe
ketrampilan-ketrampilan manajemen yang dibutuhkan ? sebagai contoh, untuk proses
intermiten, perusahaan munkin akan memerlukan ketrampilan manajemen operasi dalam
forecasting, scheduling dan pengendalian persediaan. Tetapi proses aliran garis juga
memerlukan penguasaan ketrampilan-ketrampilan tersebut, bahkan lebih “sophisticated”.
Sedangkan proses proyek memerlukan penguasaan teknik-teknik perencanaan dan
pengawasan proyek tertentu.
E. Pemilihan diantara berbagai alternative pemrosesan.
Banyak keputusan-keputusan seleksi proses bersangkutan dengan kapasitas-kapasitas
peralatan atau proses alternatif untuk memproduksi tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah ini,
analisis break event dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan pemilihan di antara
berbagai proses alternatif tersebut, melalui perbandingan keuntungan-keuntungan relatif setiap
proses.
Sebagai contoh, dalam perusahaan manufacturing, proses-proses yang memerlukan
mesin-mesin sederhana, dimana mudah penyiapannya, biasanya beroperasi dengan kecepatan
rendah dan memakan biaya. Dilain pihak, volume-volume keluaran yang lebih besar mungkin
memerlukan penggunaan mesin-mesin lebih cepat dengan biaya-biaya penyiapan lebih besar,
tetapi beroperasi dengan biaya lebih rendah. Sering ada beberapa metode alternative dan setiap
alternative mungkin merupakan alternative yang paling ekonomis untuk “range” volume
keluaran tertentu. Metode yang sebaiknya digunakan tergantung pada tingkat volume keluaran
yang diharapkan.
Keputusan-keputusan membuat atau membeli dapat mencakup faktor-faktor yang tidak
berwujud. Tetapi perusahaan penting menetapkan kelayakan ekonomi untuk melakukan penilaian
faktor-faktor berwujud. Akhirnya pemilihan suatu proses yang paling ekonomis sering juga harus
konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi dan lingkungannya.
F. Strategi Proses
11
Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber
daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara
membuat produk dan jasa yang dapat memenuhi persyaratan dari konsumen dan spesifikasi
produk yang berada dalam batasan biaya.
Adapun tipe-tipe strategi proses, meliputi:
 Fokus Pada Proses
Perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses berarti mengatur fasilitas yang
digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk menghasilkan produksi dengan volume
produksi rendah tetapi variasinya tinggi.
Contoh perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses :
 Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani
pengelasan, penghalusan, dan pengecatan.
 Dalam sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa penanganan utang, penjualan, dan
pembayaran.
 Dalam sebuah restoran proses tersebut, mungkin berupa bar, panggangan, dan pembuat
roti.
 Fokus Berulang
 Proses berulang berada di antara strategi yang terfokus pada produk dan proses. Proses
berulang menggunakan modul.
 Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya, yang sering
berada dalam proses yang kontinu.
 Lini proses berulang (repetitive process) sama dengan lini perakitan klasik.
 Lini yang secara luas digunakan di dalam hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan
rumah tangga; lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan
adanya customizing yang lebih dibandingkan suatu proses kontinu; modul (sebagai
contoh, daging, keju, saus, buah tomat, bawang) dirakit untuk mendapatkan suatu quasi-
custom produk, yaitu roti lapis keju.
 Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model yang kontinu
(di mana banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model, yaitu volume rendah,
dengan banyak variasi
 Fokus pada produk
 Proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah adalah proses fokus pada
produk (product-focused).
12
 Fasilitas diatur di sekeliling produk. Proses ini disebut juga dengan proses kontinu, sebab
mempunyai lintasan produksi yang sangat panjang, dan kontinu.
 Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bohlam lampu, bir, dan baut dibuat melalui
suatu proses yang kontinu
 Beberapa produk, seperti bohlam lampu, dibuat dalam proses yang diskrit; yang lain,
seperti gulungan kertas, adalah non-diskrit
 Perusahaan dapat mendirikan fasilitas yang terfokus pada produk hanya dengan
standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif.
 Sebuah organisasi yang memproduksi bola lampu yang sama, atau roti hot dog setiap hari
dapat mengatur fasilitas di sekitar produk.
 Sebuah organisasi memiliki kemampuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menetapkan
standar dan menjaga kualitas tertentu, yang berbanding terbalik dengan organisasi yang
memproduksi produk unik tiap hari, seperti percetakan atau rumah sakit umum.
 Fokus Mass Customization
 Para manajer operasi telah memproduksi jasa dan barang pilihan ini melalui apa yang
dikenal sebagai mass customization.
 Tetapi mass customization bukan hanya tentang variasi produk, tetapi bagaimana secara
ekonomis mengetahui dengan apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan
menginginkannya
 Mass customization merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi
keinginan pelanggan yang semakin unik, secara cepat dan murah.
 Mass customization memberikan kita variasi produk yang biasanya disediakan oleh
manufaktur yang bervolume rendah (terfokus pada proses) dengan biaya seperti
manufaktur yang bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus pada produk).
 Bagaimanapun, untuk mencapai mass customization merupakan suatu tantangan yang
membutuhkan peningkatan kemampuan operasional. Kaitan antara logistik, produksi dan
penjualan semakin erat. Para manajer operasi harus menggunakan sumber daya organisasi
yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit, yang memproduksi
produk tertentu dengan cepat dan murah.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Desain ialah langkah pertama dalam suatu fase pengembangan bagi setiap produk atau
sistem yang direkayasa. Desain juga didefinisikan sebagai proses aplikasi berbagai teknik
danprinsip bagi tujuanpendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail
yangmemadai untuk memungkinkan realisasi. Desain Proses ialah suatu kegiatan dengan
melibatkan tenaga manusia, bahan sertaperalatan untuk menghasilkan produk yang berguna baik
barang atau jasa. Proses produksi pada hakekatnya merupakan proses perubahan (transformasi)
daribahan/komponen (input) menjadi produk yang lain yang mempunyai nilai.Proses produksi
saat ini berkembang pesat karena kemajuan teknologidan didorong oleh usaha untuk
meningkatkan kualitas produktivitas dan fleksibilitas produk. Seleksi proses merupakan
serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan. Proses
produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran yaitu aliran garis, aliran Intermiten
(terputus-putus),dan aliran proyek serta tipe pesanan langganan. Strategi proses atau transformasi
adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.
Adapun tipe-tipe strategi proses, meliputi:
1. Fokus Pada Proses
2. Fokus Berulang
3. Fokus Pada Produk
4. Fokus Mass Customization
Perencanaan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi sistem kerja yang
akan memproduksi produk yang akan diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan.
14
SARAN
Dalam suatu perusahaan sering sekali dihadapkan terhadap masalah produksi barang dan
jasa. Perusahaan dituntut agar barangyang diproduksi harus sesuai dengan apa yangdiinginkan
oleh konsumen. Dan untuk mewujudkan hal tersebut maka perusahaan harusmendesain suatu
cara untuk mengatasi masalah tersebut, oleh karena itu desain prosesmerupakan salah satu cara
yang efektif untuk mengatsi masalah pada manajemen operasionalperusahaan.
Menurut penulis, masih banyak hal-hal di Perusahaan yang perlu diperbaiki
demimenyambut era globalisasi. Bidang-bidangproduksi seperti baran dan jasaharus banyak
mengalami perubahan mengarah kepada yang lebih baik. Globalisasi tidak bisa kita hindari,
tetapi perlu untuk tetap menyesuaikan dengan teknologi yang ada. Penulis yakin meskipun
secanggih-canggihnya perubahan zaman nanti, apabila kita tetap berpegang teguh terhadap desain
proses tersebut, maka produksi perusahaan akan menjadi semakin baik kedepannya
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005
2. Darman, Manajemen Operasional, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB
3. T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta, 2000
4. Agus Ahyari, 986. ManajemenProduksi.Perencanaan Sistem Produksi . Buku 1 dan 2.
BPFEYogyakarta
5. Zulian Yamit,2003. Manajemen Produksi dan Operasi Ekonisia. Fakultas Ekonomi
UII.Yogyakarta

More Related Content

What's hot

reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
sartikot
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
Carrie Meiriza Virriysha Putri
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaKhoridatun Nafisah
 
Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas
lombkTBK
 
Penjadwalan Produksi Induk
Penjadwalan Produksi IndukPenjadwalan Produksi Induk
Penjadwalan Produksi Induk
Ansar Lawi
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Ahmadjuni1
 
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasiPertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
deniswan
 
Industri Baja PT Krakatau Steel
Industri Baja PT Krakatau SteelIndustri Baja PT Krakatau Steel
Industri Baja PT Krakatau Steel
Asida Gumara
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Leo Simanjuntak
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
Fariz Mido
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Siti Sahati
 
Laporan Modul 2 K98
Laporan Modul 2 K98Laporan Modul 2 K98
Laporan Modul 2 K98
Institut Teknologi Bandung
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
Alfath Muhtar
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Ir. Najamudin, MT
 
Work sampling
Work samplingWork sampling
Work sampling
Mhd Syahrul Ramadhan
 
Perencanaan proyek
Perencanaan proyekPerencanaan proyek
Perencanaan proyek
Fajar Baskoro
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
Carrie Meiriza Virriysha Putri
 
Aplikasi alat penukar Ion
Aplikasi alat penukar IonAplikasi alat penukar Ion
Aplikasi alat penukar Ion
Dawwati Nisaa
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
Dwi Wahyu
 

What's hot (20)

reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas
 
Penjadwalan Produksi Induk
Penjadwalan Produksi IndukPenjadwalan Produksi Induk
Penjadwalan Produksi Induk
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
 
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasiPertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
 
Industri Baja PT Krakatau Steel
Industri Baja PT Krakatau SteelIndustri Baja PT Krakatau Steel
Industri Baja PT Krakatau Steel
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Laporan Modul 2 K98
Laporan Modul 2 K98Laporan Modul 2 K98
Laporan Modul 2 K98
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
 
Work sampling
Work samplingWork sampling
Work sampling
 
Perencanaan proyek
Perencanaan proyekPerencanaan proyek
Perencanaan proyek
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
Aplikasi alat penukar Ion
Aplikasi alat penukar IonAplikasi alat penukar Ion
Aplikasi alat penukar Ion
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
 

Viewers also liked

Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategikHertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
hertian_febrianto
 
Noviyudin tugas makalah msdm strategik
Noviyudin tugas makalah msdm strategikNoviyudin tugas makalah msdm strategik
Noviyudin tugas makalah msdm strategik
novi yudin
 
Makalah wahyu yudha 11131328. 6bmsdm
Makalah wahyu yudha 11131328. 6bmsdmMakalah wahyu yudha 11131328. 6bmsdm
Makalah wahyu yudha 11131328. 6bmsdm
Wahyu Yudha
 
Artikel ilmiah seleksi
Artikel ilmiah seleksiArtikel ilmiah seleksi
Artikel ilmiah seleksi
magdalena praharani
 
Makalah lini produk
Makalah lini produkMakalah lini produk
Makalah lini produk
Fadlyxxx
 
Power point msdm seleksi
Power point msdm seleksiPower point msdm seleksi
Power point msdm seleksi
Throne Rush Indo
 
Strategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran pptStrategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran ppt
Prilla Yaumil Awali Tuhuteru
 
Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi PegawaiAnalisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Pritjohan Agung Winawang
 

Viewers also liked (9)

Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategikHertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
 
Noviyudin tugas makalah msdm strategik
Noviyudin tugas makalah msdm strategikNoviyudin tugas makalah msdm strategik
Noviyudin tugas makalah msdm strategik
 
Makalah wahyu yudha 11131328. 6bmsdm
Makalah wahyu yudha 11131328. 6bmsdmMakalah wahyu yudha 11131328. 6bmsdm
Makalah wahyu yudha 11131328. 6bmsdm
 
Artikel ilmiah seleksi
Artikel ilmiah seleksiArtikel ilmiah seleksi
Artikel ilmiah seleksi
 
Makalah lini produk
Makalah lini produkMakalah lini produk
Makalah lini produk
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Power point msdm seleksi
Power point msdm seleksiPower point msdm seleksi
Power point msdm seleksi
 
Strategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran pptStrategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran ppt
 
Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi PegawaiAnalisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
 

Similar to Isi makalah mo

Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )nurulllah
 
Materi Konsep dan kajian sukurku produksi mesin
Materi Konsep dan kajian sukurku produksi mesinMateri Konsep dan kajian sukurku produksi mesin
Materi Konsep dan kajian sukurku produksi mesin
HendrickPutra1
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
guestc5111e
 
KONSEP PRODUKSI.pptx
KONSEP PRODUKSI.pptxKONSEP PRODUKSI.pptx
KONSEP PRODUKSI.pptx
ElisabethSinaga7
 
Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2
Lilis Ruwetz
 
PROSESSTRATEGIDANPERENCANAANKAPASITASPPT.pdf
PROSESSTRATEGIDANPERENCANAANKAPASITASPPT.pdfPROSESSTRATEGIDANPERENCANAANKAPASITASPPT.pdf
PROSESSTRATEGIDANPERENCANAANKAPASITASPPT.pdf
BaderrusyarifSyamsur
 
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesManajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Arif Setiawan
 
Manajemen operasi bab vi dstrusnya
Manajemen operasi bab vi dstrusnyaManajemen operasi bab vi dstrusnya
Manajemen operasi bab vi dstrusnya
Neni Mulyati
 
Strategi Proses Produksi.pdf
Strategi Proses Produksi.pdfStrategi Proses Produksi.pdf
Strategi Proses Produksi.pdf
DamanSudarman1
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdf
fatkhun1
 
4. PROSES STRATEGI.ppt
4. PROSES STRATEGI.ppt4. PROSES STRATEGI.ppt
4. PROSES STRATEGI.ppt
DerryJuniawan
 
Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4
Indra Abdam Muwakhid
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
Luthfi Nk
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
soffisoffia
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
soffisoffia
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
soffisoffia
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
YABES HULU
 
Pengertian_sistem_manufaktur1 (3).pptx
Pengertian_sistem_manufaktur1 (3).pptxPengertian_sistem_manufaktur1 (3).pptx
Pengertian_sistem_manufaktur1 (3).pptx
ErwanTaufik3
 
Manajemen produksi pada industri bioenergi
Manajemen produksi pada industri bioenergiManajemen produksi pada industri bioenergi
Manajemen produksi pada industri bioenergi
DedyBinAli
 
Memproduksi barang dan jasa
Memproduksi barang dan jasaMemproduksi barang dan jasa
Memproduksi barang dan jasa
Yesica Adicondro
 

Similar to Isi makalah mo (20)

Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )
 
Materi Konsep dan kajian sukurku produksi mesin
Materi Konsep dan kajian sukurku produksi mesinMateri Konsep dan kajian sukurku produksi mesin
Materi Konsep dan kajian sukurku produksi mesin
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
KONSEP PRODUKSI.pptx
KONSEP PRODUKSI.pptxKONSEP PRODUKSI.pptx
KONSEP PRODUKSI.pptx
 
Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2
 
PROSESSTRATEGIDANPERENCANAANKAPASITASPPT.pdf
PROSESSTRATEGIDANPERENCANAANKAPASITASPPT.pdfPROSESSTRATEGIDANPERENCANAANKAPASITASPPT.pdf
PROSESSTRATEGIDANPERENCANAANKAPASITASPPT.pdf
 
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesManajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
 
Manajemen operasi bab vi dstrusnya
Manajemen operasi bab vi dstrusnyaManajemen operasi bab vi dstrusnya
Manajemen operasi bab vi dstrusnya
 
Strategi Proses Produksi.pdf
Strategi Proses Produksi.pdfStrategi Proses Produksi.pdf
Strategi Proses Produksi.pdf
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdf
 
4. PROSES STRATEGI.ppt
4. PROSES STRATEGI.ppt4. PROSES STRATEGI.ppt
4. PROSES STRATEGI.ppt
 
Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
 
Pengertian_sistem_manufaktur1 (3).pptx
Pengertian_sistem_manufaktur1 (3).pptxPengertian_sistem_manufaktur1 (3).pptx
Pengertian_sistem_manufaktur1 (3).pptx
 
Manajemen produksi pada industri bioenergi
Manajemen produksi pada industri bioenergiManajemen produksi pada industri bioenergi
Manajemen produksi pada industri bioenergi
 
Memproduksi barang dan jasa
Memproduksi barang dan jasaMemproduksi barang dan jasa
Memproduksi barang dan jasa
 

Recently uploaded

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
DebiCarolina2
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
azfikar96
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
AnisaSyahfitri1
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 

Recently uploaded (14)

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 

Isi makalah mo

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telah banyak dikatakan bahwa tujuan umum perusahaan (bisnis) adalah “membuat suatu produk atau jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya, dan menjual dengan harga wajar.” Sebuah keputusan yang perlu dilakukan oleh manajer operasi adalah menemukan cara produksi yang terbaik. Setelah berbagai produk dan jasa di rancang, spesifikasi-spesifikasi lainnya harus diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau menyediakan jasa. Desain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Berdasarkan hal di atas, maka kami memutuskan menyusun sebuah makalah yang berjudul “Perancangan Proses Produksi.” B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan seleksi proses? 2. Apa saja aliran dalam proses produksi? 3. Apa saja perbedaan karakteristik proses? 4. Apa saja klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan? 5. Apa saja keputusan-keputusan seleksi proses? C. Tujuan Penulisan Mengetahui seleksi proses, aliran dalam proses produksi, perbedaan karakteristik proses, klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan, keputusan-keputusan seleksi proses, analisis bagan proses
  • 2. 2 BAB II PERANCANGAN PROSES PRODUKSI Rancanganproses Diantara keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi adalah keputusan yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa. A. Seleksi proses Seleksi proses merupakan serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan. Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan langganan. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran : 1. Aliran Garis Aliran garis mempunyai cirri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir dan urutan akhir operasi-opersai yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk operasi-operasi aliran garis, produk harus distandardisasi dengan baik dan mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Operasi-operasi individual sedapat mungkin diletakkan berdekatan dan diusahakan seimbang agar suatu operasi tidak mengakibatkan penundaan operasi berikutnya. Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi, yaitu : A. Produksi Massa (mass production) Memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process. Produksi massa bersangkutan dengan tipe operasi lini perakitan, seperti yang digunakan dalam industry barang-barang elektronika, mobil, dan sebagainya. B. Produksi Terus-menerus (continuous production) Produksi yang ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama untuk menghindari penyetelan-penyetelan, persiapan-persiapan lain dan kemacetan-kemacetan yang mahal. Produksi
  • 3. 3 terus menerus tampak dalam industri-industri proses, seperti industry kimia, kertas, baja, bir, dan sebagainya. Meskipun ke dua tipe operasi ini mempunyai karakteristik aliran garis, proses terus menerus cenderung untuk memproduksi lebih banyak produk-produk yang telah distandardisasi dan mempunyai tingkat otomatis lebih tinggi. Pola aliran garis ini ditunjukkan pada gambar 1.1. Gambar 1.1. Pola Aliran Garis Operasi-operasi garis biasanya efisien tetapi tetapi tidak fleksibel. Efisiensi ini diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses padat modal (capital intensive), dan standardisasi pengerjaan tugas rutin. Tingkat efisiensi yang tinggi dipergunakan untuk menutup biaya peralatan-peralatan khusus (special-purpose) melalui produksi dalam volume yang relative besar. Di samping itu, operasi garis mensyaratkan suatu lini produk standar yang relative stabil sepanjang waktu. Karena standardisasi dan organisasi operasi- operasi yang berurutan ini, maka sulit dan mahal untuk mengubah produk atau volume dalam opersai-operasi aliran garis, sehingga operasi-operasi ini relative tidak fleksibel. Keputusan untuk menggunakan operasi-operasi garis hendaknya tidak hanya berdasarkan pertimbangan efisiensi saja, tetapi perlu di pertimbangkan factor-faktor lain, seperti keusangan produk, ketidak puasan kerja karyawan karena kebosanan, dan risiko perubahan teknologi proses. Contoh : Produksi mie instant, surat kabar, dll. 2. Aliran Intermiten (terputus-putus) Suatu proses aliran intermiten mempunyai cirri produksi dalam kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe ketrampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi aliran bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti, seperti ditunjukkan dalam gambar sbb: Operasi-operasi intermiten adalah sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketrampilan input Proses 1 Proses 2 Proses 3 Proses 4 output
  • 4. 4 tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, disamping juga tidak efisien. Salah satu karakteristik pokok suatu proses intemiten adalah peralatan dan ketrampilan kerja yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang dikenal sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya aliran garis dikenal sebagai layout produk karena berbagai proses, peralatan dan ketrampilan kerja diletakkan atas dasar urut-urutan pengerjaan produk. Istilah operasi-operasi intermiten sering disebut job shops. Bagaimanapun juga, istilah “job shop” kadang-kadang digunakan hanya untuk menyatakan operasi-operasi intermiten yang memproduksi barang-barang berdasarkan spesifikasi pesanan langganan. Karena kebalauan dan konotasi pabrik “job shop” ini, kita lebih baik menggunakan istilah “operasi intermiten”. Operasi intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak standardisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling ekonomis dan melibatkan risiko yang paling kecil. Bentuk-bentuk operasi intermiten biasanya tampak dalam siklus kehidupan awal semua produk, untuk produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan untuk produk-produk dengan pasar bervolume rendah. Contoh : Produksi furniture dan kerajinan lainnya Gambar 1.2. Pola Aliran Intermiten 3. Aliran Proyek Aliran ini digunakan unuk memproduksi produk-produk khusus atau unik. Biasanya setiap unit produk dibuat sebagai sauatu barang tunggal. Masalah signifikan dalam manajemen proyek adalah perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan input input proses 1 proses 2 input proses 3 proses 4 output output input
  • 5. 5 individual yang mengarahkan penyelesaiaan proyek secara keseluruhan. Contoh dari aliran proyek ini antara lain adalah : Pesawat, kapal, kereta api, jembatan, gedung dll. Bentuk operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreativitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Kita sulit untuk mengotomatisasikan proyek-proyek karena hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serba guna kadang-kadang dapat digunakan untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek-proyek ditandai dengan biaya yang tinggi dan kesulitan dalam perencanaan dan pengawasan manajerial. Ini diakibatkan karena proyek pada dasarnya sukar dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi yang tinggi. Secara konseptual urutan kegiatan proyek ditunjukkan dalam gambar 1.3. Gambar 1.3. Pola Aliran Proyek B. Perbedaan Karakteristik Proses Tabel 1.1 Perbedaan Karakteristik Proses Karakteristik Garis Intermiten Proyek Produk Tipe order Kontinyu/kumpulan besar Kumpulan Unit Tunggal Aliran produk Berurutan Berpola tidak pasti Tidak ada Variasi produk Rendah Tinggi Sangat tinggi Tipe pasar Massa Pesanan Khusus (unik) INPUT PROSES 1 1 PROSES 2 1 PROSES 4 1 PROSES 2 1 PROSES 2 1 OUTPUT
  • 6. 6 Volume Tinggi Menengah Unit tunggal Tenaga kerja Ketrampilan Rendah Tinggi Tinggi Tipe kegiatan Bersifat pengulangan Tidak rutin Tidak Rutin Upah Rendah Tinggi Tinggi Kapital Investasi Tinggi Menengah Rendah Persediaan Rendah Tinggi Menengah Peralatan Mesin khusus Serba guna Serba guna Sasaran Fleksibilitas Rendah Menengah Tinggi Biaya Rendah Menengah Tinggi Kualitas Konsisten Lebih variabel Lebih variable Waktu penyelesaian Rendah Menengah Tinggi Perencanaan dan Pengawasan Produksi Mudah Sulit Sulit Kualitas Mudah Sulit Sulit Persediaan Mudah Sulit Sulit Dimensi kritis lainnya yang mempengaruhi pemilihan proses adalah apakah produk dibuat untuk persediaan atau untuk pesanan dan dikenal sebagai jenis produksi untuk persediaan (production-to-stock) dan produksi untuk pesanan (production-to-order). Masing-masing proses ini mempunyai kebaikan dan kelemahan tersendiri, dimana proses produksi untuk persediaan akan berproduksi lebih cepat pada harga lebih rendah, tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan produk dibanding proses produksi untuk pesanan. Proses produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan, kegiatan-kegiatan untuk pemrosesan menyesuaikan dengan spesifikasi pesanan langganan secara individual. Spesifikasi produk yang dipesan biasanya tidak distandardisasikan. Siklus perencanan produksi mulai pada saat langganan menetukan spesifikasi produk yang dia inginkan. Atas dasar pesanan langganan tersebut, perusahaan akan menetapkan harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima proses selanjutnya menentukan proses perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan bahan-bahan yang diperlukan, alokasi pembebanan kerja tiap-tiap departemen, prioritas pesanan, skedul-skedul produksi,
  • 7. 7 rencana proses, dan sebagainya. Proses produksi untuk pesanan berakhir dengan pengiriman produk kelangganan. Faktor penting pelaksanaan operasi-operasi untuk poses produksi untuk pesanan adalah waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, langganan sering ingin mengetahui terlebih dahulu berapa lama pesanan akan diselesaikan. Bila waktu penyelesaian disetujui oleh langganan, kemudian operasi-operasi harus mengendalikan aliran pesanan untuk menepati jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Ini berarti bahwa waktu penyelesaian hendaknya ditetapkan secara realistic dengan kerjasama antara bagian produksi dan pemasaran. Produk untuk persediaan. Perusahaan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan mempunyai masalah yang sama sekali berbeda. Pertama, operasi produksi untuk persediaan menghasilkan garis produk yang distandardisasikan. Permintaan langganan dipenuhi dengan produk-produk standar ini dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dam merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi bagi suatu operasi produksi untuk persediaan. Dalam operasi produksi untuk persediaan, siklus perencaan produksi mulai dengan forecast penjualan yang akan menentukan spesifikasi dan kuantitas produk yang dapat dijual selama periode waktu tertentu. Langkah selanjutnya adalah penyusunan skedul-skedul produksi induk dengan memadukan hasil forecast penjualan dan rencana volume persediaan. Dalam situasi ini, factor-faktor yang penting diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi (persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan. Secara ringkas, proses produksi untuk pesanan terutama bersangkutan dengan waktu penyelesaian dan pengendalian aliran pesanan. Proses harus cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai macam pesanan langganan. Sedangkan proses produksi untuk persediaan terutama diarahkan untuk pemenuhan rencana produksia dan persediaan serta efisiensi operasi-operasi. C. Klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan dibagi dua, yaitu : 1. Proses Produksi untuk Pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan, kegiatan pemrosesan menyesuaikan denganspesifikasi pesanan langganan secara individual.
  • 8. 8 Faktor terpenting dalam pelaksanaan proses produksi untuk pesanan adalah waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, harus dilakukan kesepakatan waktu penyelesaian terlebih dahulu. 2. Proses Produksi untuk Persediaan Proses ini menetapkan bahwa perusahaan selalu melakukan kegiatan produksi guna mengisi persediaan yang ada. Permintaan langganan dipenuhi dengan produk-produk standar dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dan merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi produksi untuk persediaan. Faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi (persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan. Perbedaan pokok kedua jenis proses produksi tersebut dijelaskan dalam tabel 1.2. berikut ini : Tabel 1.2. Pesanan Vs Persediaan Karakteristik Pesanan Persediaan Produk Spesifikasinya ditentukan langganan Tidak distandarisasi Volume kecil Variasi besar Relatif mahal Spesifikasinya ditentukan perusahaan Distandarisasikan Volume besar Variasi kecil Relatif murah Sasaran Pemenuhan waktu penyelesaiaan dan pengelolaan kapasitas Keseimbangan persediaan, kapasitas dan pelayanan Masalah utama Ketepatan pengiriman Pengawasan pengiriman Forecasting
  • 9. 9 Perencanaan produksi Pengendalian persediaan D. Keputusan-keputusan seleksi proses Telah mengklasifikasikan proses produksi atas dasar dua dimensi : aliran produk dan tipe order langganan. Yaitu suatu matriks dengan enam proses yang berbeda. Dalam suatu perusahaan, setiap produk tertentu diproduksikan oleh salah satu dari enam proses tersebut, tetapi dapat juga suatu campuran produk sering harus diproduksikan oleh campuran berbagai tipe produksi dalam perusahaan yang sama. Sangat umum bagi organisasi-organisasi untuk mempunyai beberapa tipe proses yang berbeda dengan fasilitas phisik yang sama. Klasifikasi proses ini dapat diguakan untuk beberapa tujuan :  untuk mengkatogorikan berbagai tipe masalah keputusan berbeda yang dihadapi dalam operasi-operasi  untuk seleksi proses. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut : a. Kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin- mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Proses aliran garis biasanya akan memerlukan modal lebih besar daripada aliran intermiten atau proyek. b. Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para langganan ? apakah perkiraan volume penjualan pada harga yang drencanakan dapat menghasilkan laba yang diinginkan ? apakah kondisi persaingan sekarang dan diwaktu yang akan datang menguntungkan ? c. Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses pada biaya wajar ? bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja di waktu yang akan datang ? proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja berketrampilan relative rendah dan murah dibandingkan proses intermiten dan proyek. d. Bahan mentah. Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai ? apakah ada perubahan-perubahan mentah dalam proses produksi ? bentuk proses proyek adalah relative lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bahan-bahan yang berbeda-beda bila diperlukan.
  • 10. 10 e. Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk mendukung proses selama proses waktu tertentu ? penilaian kondisi teknologi merupakan bagian penilaian risiko proses. Pada umumnya, urutan tingkat risiko dari yang tinggi sampai yang terendah adalah garis, intermiten dan proyek. f. Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe ketrampilan-ketrampilan manajemen yang dibutuhkan ? sebagai contoh, untuk proses intermiten, perusahaan munkin akan memerlukan ketrampilan manajemen operasi dalam forecasting, scheduling dan pengendalian persediaan. Tetapi proses aliran garis juga memerlukan penguasaan ketrampilan-ketrampilan tersebut, bahkan lebih “sophisticated”. Sedangkan proses proyek memerlukan penguasaan teknik-teknik perencanaan dan pengawasan proyek tertentu. E. Pemilihan diantara berbagai alternative pemrosesan. Banyak keputusan-keputusan seleksi proses bersangkutan dengan kapasitas-kapasitas peralatan atau proses alternatif untuk memproduksi tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah ini, analisis break event dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan pemilihan di antara berbagai proses alternatif tersebut, melalui perbandingan keuntungan-keuntungan relatif setiap proses. Sebagai contoh, dalam perusahaan manufacturing, proses-proses yang memerlukan mesin-mesin sederhana, dimana mudah penyiapannya, biasanya beroperasi dengan kecepatan rendah dan memakan biaya. Dilain pihak, volume-volume keluaran yang lebih besar mungkin memerlukan penggunaan mesin-mesin lebih cepat dengan biaya-biaya penyiapan lebih besar, tetapi beroperasi dengan biaya lebih rendah. Sering ada beberapa metode alternative dan setiap alternative mungkin merupakan alternative yang paling ekonomis untuk “range” volume keluaran tertentu. Metode yang sebaiknya digunakan tergantung pada tingkat volume keluaran yang diharapkan. Keputusan-keputusan membuat atau membeli dapat mencakup faktor-faktor yang tidak berwujud. Tetapi perusahaan penting menetapkan kelayakan ekonomi untuk melakukan penilaian faktor-faktor berwujud. Akhirnya pemilihan suatu proses yang paling ekonomis sering juga harus konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi dan lingkungannya. F. Strategi Proses
  • 11. 11 Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara membuat produk dan jasa yang dapat memenuhi persyaratan dari konsumen dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya. Adapun tipe-tipe strategi proses, meliputi:  Fokus Pada Proses Perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses berarti mengatur fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah tetapi variasinya tinggi. Contoh perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses :  Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan, penghalusan, dan pengecatan.  Dalam sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa penanganan utang, penjualan, dan pembayaran.  Dalam sebuah restoran proses tersebut, mungkin berupa bar, panggangan, dan pembuat roti.  Fokus Berulang  Proses berulang berada di antara strategi yang terfokus pada produk dan proses. Proses berulang menggunakan modul.  Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya, yang sering berada dalam proses yang kontinu.  Lini proses berulang (repetitive process) sama dengan lini perakitan klasik.  Lini yang secara luas digunakan di dalam hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga; lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan adanya customizing yang lebih dibandingkan suatu proses kontinu; modul (sebagai contoh, daging, keju, saus, buah tomat, bawang) dirakit untuk mendapatkan suatu quasi- custom produk, yaitu roti lapis keju.  Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model yang kontinu (di mana banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model, yaitu volume rendah, dengan banyak variasi  Fokus pada produk  Proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah adalah proses fokus pada produk (product-focused).
  • 12. 12  Fasilitas diatur di sekeliling produk. Proses ini disebut juga dengan proses kontinu, sebab mempunyai lintasan produksi yang sangat panjang, dan kontinu.  Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bohlam lampu, bir, dan baut dibuat melalui suatu proses yang kontinu  Beberapa produk, seperti bohlam lampu, dibuat dalam proses yang diskrit; yang lain, seperti gulungan kertas, adalah non-diskrit  Perusahaan dapat mendirikan fasilitas yang terfokus pada produk hanya dengan standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif.  Sebuah organisasi yang memproduksi bola lampu yang sama, atau roti hot dog setiap hari dapat mengatur fasilitas di sekitar produk.  Sebuah organisasi memiliki kemampuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menetapkan standar dan menjaga kualitas tertentu, yang berbanding terbalik dengan organisasi yang memproduksi produk unik tiap hari, seperti percetakan atau rumah sakit umum.  Fokus Mass Customization  Para manajer operasi telah memproduksi jasa dan barang pilihan ini melalui apa yang dikenal sebagai mass customization.  Tetapi mass customization bukan hanya tentang variasi produk, tetapi bagaimana secara ekonomis mengetahui dengan apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya  Mass customization merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik, secara cepat dan murah.  Mass customization memberikan kita variasi produk yang biasanya disediakan oleh manufaktur yang bervolume rendah (terfokus pada proses) dengan biaya seperti manufaktur yang bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus pada produk).  Bagaimanapun, untuk mencapai mass customization merupakan suatu tantangan yang membutuhkan peningkatan kemampuan operasional. Kaitan antara logistik, produksi dan penjualan semakin erat. Para manajer operasi harus menggunakan sumber daya organisasi yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit, yang memproduksi produk tertentu dengan cepat dan murah.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Desain ialah langkah pertama dalam suatu fase pengembangan bagi setiap produk atau sistem yang direkayasa. Desain juga didefinisikan sebagai proses aplikasi berbagai teknik danprinsip bagi tujuanpendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail yangmemadai untuk memungkinkan realisasi. Desain Proses ialah suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan sertaperalatan untuk menghasilkan produk yang berguna baik barang atau jasa. Proses produksi pada hakekatnya merupakan proses perubahan (transformasi) daribahan/komponen (input) menjadi produk yang lain yang mempunyai nilai.Proses produksi saat ini berkembang pesat karena kemajuan teknologidan didorong oleh usaha untuk meningkatkan kualitas produktivitas dan fleksibilitas produk. Seleksi proses merupakan serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan. Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran yaitu aliran garis, aliran Intermiten (terputus-putus),dan aliran proyek serta tipe pesanan langganan. Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Adapun tipe-tipe strategi proses, meliputi: 1. Fokus Pada Proses 2. Fokus Berulang 3. Fokus Pada Produk 4. Fokus Mass Customization Perencanaan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi sistem kerja yang akan memproduksi produk yang akan diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan.
  • 14. 14 SARAN Dalam suatu perusahaan sering sekali dihadapkan terhadap masalah produksi barang dan jasa. Perusahaan dituntut agar barangyang diproduksi harus sesuai dengan apa yangdiinginkan oleh konsumen. Dan untuk mewujudkan hal tersebut maka perusahaan harusmendesain suatu cara untuk mengatasi masalah tersebut, oleh karena itu desain prosesmerupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatsi masalah pada manajemen operasionalperusahaan. Menurut penulis, masih banyak hal-hal di Perusahaan yang perlu diperbaiki demimenyambut era globalisasi. Bidang-bidangproduksi seperti baran dan jasaharus banyak mengalami perubahan mengarah kepada yang lebih baik. Globalisasi tidak bisa kita hindari, tetapi perlu untuk tetap menyesuaikan dengan teknologi yang ada. Penulis yakin meskipun secanggih-canggihnya perubahan zaman nanti, apabila kita tetap berpegang teguh terhadap desain proses tersebut, maka produksi perusahaan akan menjadi semakin baik kedepannya
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA 1. Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005 2. Darman, Manajemen Operasional, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB 3. T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2000 4. Agus Ahyari, 986. ManajemenProduksi.Perencanaan Sistem Produksi . Buku 1 dan 2. BPFEYogyakarta 5. Zulian Yamit,2003. Manajemen Produksi dan Operasi Ekonisia. Fakultas Ekonomi UII.Yogyakarta