SlideShare a Scribd company logo
MADRASAH PADA MASA ISLAM KLASIK
Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
1
Matakuliah: Ilmu Pendidikan Islam
Dosen pengampu: M.A. Hermawan, M.Si
Oleh:
Festina Dwi Nurcahyani
NIM. 1123303083
Tarbiyah/ 3 KI 2
PRODI KEPENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih tak pilih kasih dan Maha
Penyayang tak pandang orang. Shalawat dan salam semoga tetap
dilimpahkankepada Nabi besar Muhammad saw beserta keluarganya, sahabat-
sahabatnya, para pengikut-pengikutnya yang benar-benar beriman.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas individual terstruktur
matakuliah Ilmu Pendidikan Islam yang ditugaskan kepada mahasiswa STAIN
2
Purwokerto khsusnya mahasiswa jurusan Tarbiyah 3 KI 2 sebagai tugas akhir dan
syarat mengikuti UAS.
Akhirnya semoga makalah yang sangat ringkas ini akan dapat bermanfaat.
Makalah yang sangat sederhana ini juga masih banyak mengandung sesuatu yang
layak untuk disempurnakan. Karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan serta akan diterima dengan tulus hati. Hanya kepada Allah jualah kita
mohon petunjuk pertolongan, limpahan maghfirah, dan hidayah-Nya. Allahuma
Amin Ya Rabbal ‘Alamain.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pandangan Islam Terhadap Manusia
Pembahasan tentang ilmu pendidikan tidak mungkin terbebaskan dari
obyek yang menjadi sasarannya, yaitu manusia. Secara filosofis, pembahasan
Ilmu Pendidikan Islam harus mengikutsertakan obyek utamnya, yaitu manusia
dan pandangan Islam.1
Manusia adalah makhluk Allah. Ia dan alam semesta bukan terjadi
sendirinya, tetapi dijadikan oleh Allah.prof. Dr. Omar Muhammad al Toumi al
Syaibany memperinci pandangan Islam terhadap manusia atas delapan prinsip:
1. Kepercayaan bahwa manusia makhluk yang termulia di dalam jagat raya
ini.
2. Kepercayaan akan kemuliaan manusia.
3. Kepercayaan bahwa manusia itu ialah hewan yang berpikir.
4. Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai tiga dimensi: badan, akal dan
ruh.
5. Kepercayaan bahwa manusia dalam pertumbuhannya terpengaruh oleh
faktor-faktor warisan (pembawaan) dan alam lingkungan.
6. Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai motivasi dan kebutuhan.
7. Kepercayaan bahwa ada perbedaan perseorangan di antara manusia.
8. Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai keluasan sifat dan selalu
berubah.
1 Dr. Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 1.
4
B. Manusia Sebagai Makhluk yang Mulia2
Kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu adalah karena (1)
akal dan perasaan, (2) ilmu pendidikan dan (3) kebudayaan, yang seluruhnya
dikaitkan kepada pengabdian pada Pencipta, Allah SWT.
1. Akal dan Perasaan
Setiap orang menyadari bahwa ia mempunyai akal dan perasaan.
Akal pusatnya di otak, digunakan untuk berpikir. Perasaan pusatnya di
hati, digunakan untuk merasa an dalam tingkat paling tinggi ia melahirkan
“kata hati”.
2. Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui
pengalaman, informasi, perasaan atau melalui intuisi. Ilmu pengetahuan
merupakan hasil pengolahan akal (berpikir) dan perasaan tentang sesuatu
yang diketahui itu.
3. Kebudayaan3
Akibat dari manusia menggunakan akal pikirannya, perasaannya
dan ilmu pengetahuannya, timbullah kebudayaan, baik berbentuk sikap,
tingkah laku, cara hidup ataupun berupa benda, irama, bentuk dan
sebagainya. Dengan akal, ilmu dan perasaan, ia membentuk kebudayaan,
dan sekaligus mewariskan kebudayaannya itu kepada anak dan
keturunannya, kepada orang atau kelompok lain yang dapat
mendukungnya.
2 Ibid, hlm. 3-5.
3 Ibid, hlm. 8-9.
5
C. Manusia sebagai Khalifah di Bumi4
Setelah bumi ini diciptakan, Allah memandang perlu bumi itu didiami,
diurus, diolah. Untuk itu ia menciptakan manusia yang diserahi tugas dan
jabatan khalifah. Kemampuan bertugas ini adalah suatu anugerah Allah dan
sekaligus merupakan amanat yang dibimbing manusia yang bernama khalifah
itu. Untuk itu Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang lengkap
dan utuh dengan sarana yang lengkap.
Allah menciptakan bumi dalam keadaan seimbang dan serasi.
Keteraturan alam dan kehidupan ini dibebankan kepada manusia untuk
memelihara dan mengembangkannya demi kesejahteraan hidup mereka
sendiri.
D. Manusia sebagai Makhluk Paedagogik
Makhluk paedagogik ialah makhluk Allah yang dilahirkan membawa
potensi dapat dididik dan dapat mendidik. Makhluk ini adalah manusia.
Daialah yang memiliki potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu
menjadi khalifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan. Kalau
potensi itu tidak dikembangkan, niscaya ia akan kurang bermakna dalam
kehidupan.
E. Landasan Pendidikan Islam
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan
oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terkandung ajaran
4 Ibid, hlm. 16.
6
pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek
kehidupan melalui ijtihad.
Pendidikan Islam harus berlandaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang
penafsirannya dapat dilakukan berdasarkan ijtihad disesuaikan dengan
perubahan dan pembaharuan.
2. As-Sunnah
As-Sunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan Rasul
Allah SWT. Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau
perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan beliau membiarkan
saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan landasan
kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim.
3. Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berfikir dengan
menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan Syari’at Islam
untuk menetapkan/menentukan sesuatu hukum syari’at Islam dalam hal-
hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-Qur’an dan
Sunnah.
7
BAB II
MADRASAH PADA MASA ISLAM KLASIK
A. Madrasah sebagai Institusi Pendidikan5
Pendidikan Islam secara kelembagaan tampak dalam berbagai bentuk
yang bervariaso. Di samping lembaga yang bersifat umum seperti masjid,
terdapat lembaga-lembaga lain yang mencerminkan kekhasan orientasinya.
Secara umum, pada abad keempat hijrah dikenal beberapa sistem pendidikan
Islam.
Hasan Abd al-‘Al, menyebutkan lima sistem dengan klasifikasi sebagai
berikut: Sisem Pendidikan Mu’tazilah, Sistem Pendidikan Ikhwan al-Safa,
Sistem Pendidikan Bercorak Filsafat, Sistem Pendidikan Bercorak Tasawuf,
dan Sistem Pendidikan Bercorak Fiqh.
Institusi pendidikan Islam mengalami perkembangan, sesuai dengan
kebutuhan dan perubahan masyarakat Muslim di kala itu. Perkembangan dan
kebutuhan masyarakat ditandai oleh:
1. Perkembangan ilmu. Kaum Muslimin pada masa awal membutuhkan
pemahaman al-Qur’an sebagai apa adanya, begitu juga membutuhkan
keterampilan membaca dan menulis. Ibn Khaldun mencatat bahwa pada
awal kedatangan Islam orang-orang Quraisy yang pandai membaca dan
menulis hanya berjumlah 117 orang. Semuanya laki-laki.
5 Maksum, Madrasah; Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1999), hlm. 51-53.
8
2. Perkembangan kebutuhan. Pada masa awal, yang menjadi kebutuhan
utama ialah menda’wahkan Islam. Karena itu, sasaran pun pada mulanya
ditujukan pada orang-orang dewasa. Ketika keadaan semakin baik,
penganut Islam semakin banyak dan kuat, terdapatlah kebutuhan untuk
melakukan pendidikan untuk anak-anak. Selanjutnya timbul kebutuhan
untuk mendidik guru, untuk pengembangan ilmu, dan untuk kebutuhan-
kebutuhan masyarakat yang lebih maju, termasuk mempersiapkan
pegawai.
B. Asal-Usul dan Motivasi Pendirian Madrasah6
Multi motivasi yang mendasari kelahiran madrasah, yaitu selain
motivasi agama, dan motivasi ekonomi karena berkaitan dengan
ketenagakerjaan, juga motivasi politik. Dengan berdirinya madrasah, maka
pendidikan Islam memasuki periode baru yaitu “pendidikan menjadi fungsi
bagi negara, dan sekolah-sekolah dilembagakan untuk tujuan pendidikan
sectarian dan indoktrinasi politik”.7
C. Tradisi Keilmuan Madarah
Melalui kajian lebih dalam, tradisi keilmuan di madrasah dapat dilihat
dari tiga hal: yaitu transformasinya, aliran, dan kecenderungan politik
pemerintahnya. Dalam hal transformasi akan dapat dilihat sejauh mana
madrasah mempertahankan elemen pendidikan masjid di satu pihak dan
6 Ibid, hlm. 60-63.
7 Mehdi Nakosteen, Kotribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat, (Jakarta: Risalah
Gusti, 1996), hlm. 50.
9
menambahkan elemen-elemen baru di pihak lain. Sedangkan dalam hal aliran
keagamaan, kajian ini akan meperlihatkan bagaimana madrasah dipengaruhi
oleh perkembangan sekte-sekte pemikiran keagamaan yang berkembang.
Adapun dalam hal kecenderungan politik pemerintah, perhatian dalam tradisi
keilmuan ini akan dapat menjelaskan bagaimana kepentingan politik dapat
menentukan pola kajian yang dikembangkan di madarasah.
1. Aspek Transformasi Madrasah8
Secara fisik madrasah pada abad pertengahan Islam pada dasarnya
adalah bangunan masjid yang ditambah dengan lokal-lokal khusus untuk
pendidikan (‘iwan) dan penginapan (pemondokan). Di samping itu
madrasah mencerminkan transformasi dalam bidang administrasi dan
managemen.
Madrasah memiliki aturan-aturan tertentu menyangkut hampir
seluruh komponen pendidikan. Madrasah membedakan tingkatan dan
tugas pengajar antara mudarris (guru), mu’id (asisten), dan wu’adz (tutor).
Di samping itu madrasah mengenal adanya nazir atau wali yang
mempunyai tanggung jawab terhadap aktivitas madrasah, dan mereka
dipilih dari orang-orang yang ahli di bidangnya.
2. Aspek Aliran Keagamaan
Sebetulnya, jika dilihat dari perkembangannya, madrasah relative
mengandung ajaran rasional, jika dibandingkan dari sistem pendidikan
aliran fiqh dan Hadits pada masa sebelumnya. Potensi lain dari rasionalitas
madrasah, yang sudah lebih cenderung ke fiqh daripada Hadits, ialah
8 Ibid, hlm. 66-69.
10
diajarkannya Kalam ke dalam madrasah, khususnya Kalam Asy’ariyah
seperti pada madrasah Nizamiyah. Kalam menggunakan akal dan mantiq.
Akan tetapi, akal yang digunakannya lebih terbatas, dan dalam kadar yang
kurang kuat untuk mendukung perkembangan ilmu. Semua potensi
rasional yang dimiliki itu ternyata kurang mampu mendorong perhatian
terhadap ilmu pengetahuan.
3. Aspek Politik Pemerintahan9
Madrasah merupakan babak baru dalam pendidikan Islam karena
pemerintah telah ikut terlibat di dalamnya. Keterlibatan tersebut sangat
erat kaitannya dengan tujuan pemerintah, sehingga pendidikan merupakan
bagian dari institusi pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Dari sudut keilmuan, keterlibatan pemerintah dalam Madrasah
Nizamiyah telah mengarahkan madrasah hanya kepada ilmu yang
mendukung satu madzhab dari empat madzhab.
Pada masa khalifah al-Musta’sim tercatat perintah agar para guru
tidak mengajarkan karya-karyanya sendiri dan cukup menyebutkan
ucapan-ucapan masyayikh, pendahulunya. Alasannya, dalam rangka
menghormati dan mengambil berkahnya. Sebagai akibatnya, proses belajar
mengajar hanya terbatas pada menghafal, membaca, dan mengulangi
ucapan orang-orang sebelumnya, tanpa tambahan dan pembaharuan.
D. Pengaruh Madrasah10
9 Ibid, hlm. 73.
10 Ibid, hlm. 75-78.
11
Sebagai suatu ide, madrasah mempunyai pengaruh yang luas dan
monumental. Dengan mengutip pernyataan al-Dailami, Abd Ghani Abud
mengatakan “pendirian universitas-universitas di Barat adalah sebagai hasil
inspirasi dan pengaruh madrasah (Nizamiyah). George Makdisi dalam
beberapa tulisannya membuktikan, bahwa tradisi akademik Barat secara
historis mengambil banyak keuntungan dari tradisi madrasah.
Di dunia Islam, besarnya pengaruh madrasah merupakan fenomena
umum. Madrasah pada masa klasik merupakan model umum dan standard
untuk pendidikan Islam tingkat menengah, setelah katatib. Dalm kaitan ini,
keterlibatan pemerintah kelihatannya memiliki andil besar.
Madrasah-madrasah besar—umumnya di ibu kota kerajaan atau kota-
kota strategis—adalah madaah yang didirikan dan dibiayai oleh individu-
individu yang memiliki kedudukan dalam pemerintahan atau keluarga-
keluarga dekat mereka. Dalam batas ini memang madrasah merupakan
kebijakan religio-politik untuk penguasa.
Dengan adanya perhatian, atau campur tangan pemerintah, madrasah
segera tersebar dengan luas. Banyak saudagar, ulama ataupun yang lainnya,
yang mendirikan madrasah dengan model dan standard yang relatif sama.
Madrasah bukan hanya tersebar pada daerah yang amat luas di Timur,
melainkan juga idenya telah terawetkan sehingga madrasah tetap eksis pada
era modern.
Secara sosial keagamaan, madrasah diterima masyarakat Muslim
karena sesuai dengan lingkungannya dan keyakinannya. Pertama, materi
12
pokok yang diajarkan di madrasah ialah fiqh. Materi ini diharapkan
merupakan kebutuhan masyarakat umumnya dalam rangka hidup dan
kehdiupan yang sesuai dengan ajaran dan keyakinannya. Karena itu, materi ini
dapat diberikan kepada anggota masyarakat dalam segala tingkatan umur.
Secara ekonomi, madrasah adalah lembaga yang menjanjikan kerja.
Pengajaran fiqh, sejak semula, dapat memberikan kesempatan kerja, karena
dengan menguasai fiqh seseorang akan dibutuhkan di dalam masyarakat.
Madrasah dalam era modern berada dalam tarik menarik antara
keharusan mempertahankan pengajaran ilmu-ilmu agama secara modern di
satu pihak, dan mengembangkan pengajaran ilmu-ilmu non-keagamaan di lain
pihak. Sikap madrasah yang terlaku konservatif akan mendorong lembaga itu
terasing dan bahkan lenyap dari perkembangan modern. Sebaliknya, sikap
akomodatif yang berlebihan terhadap kecenderungan pendidikan modern
(sekuler) juga akan menjerumuskan madrasah ke dalam sistem pendidikan
yang lepas dari nilai-nilai keislaman.
13
BAB III
KESIMPULAN
Madrasah pada awalnya dapat dianggap sebagai hasil perkembangan dari
institusi sebelumnya. Namun demikian, madrasah selanjutnya tidak selalu harus
memiliki penekanan yang sama dengan institusi yang melahirkannya atau institusi
yang melahirkannya atau institusi lainnya. Karena itu madrasah tidak harus
mematikan bibitnya, melainkan dapat tumbuh bersama-sama dan saling
melengkapi, dengan institusi pendidikan Islam yang lain.
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan madrasah ternyata tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan masyarakatnya, atau tegasnya semua aspek
kehidupan masyarakatnya. Dua faktor yang melatarbelakangi petumbuhan
madrasah di Indonesia secara konkrit adalah adanya desakan politik pendidikan
colonial di semua pihak, dan munculnya pembaharuan pemikiran keagamaan di
pihak lain.
Pengembangan madrasah itu dapat dilihat dari perkembangan kurikulum
madrasah di segala tingkatannya, baik yang berkaitan dengan perbandingan
prosentase, variasi komposisi, maupun model pemaduan antara mata pelajaran
agama, umum dan keterampilan, yang pada gilirannya juga memunculkan
keberagaman madrasah itu sendiri.
14
DAFTAR PUSTAKA
An-Nahidl, Ahmad, Nunu. 2010. Spektrum Baru Pendidikan Madrasah. Jakarta:
Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Daradjat, Zakiah. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Maksum. 1999. Madrasah; Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Logos
Wacana Ilmu.
Roqib, Mohamad. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: LkiS.
Tuanaya, Thaha, M., Malik, A.. 2007. Modernisasi Pesantren. Jakarta: Balai
Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta.
Yasmadi. 2002. Kritik Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan Islam
Tradisional. Jakarta: Ciputat Press.
15

More Related Content

What's hot

Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam
Tokoh-Tokoh Pendidikan IslamTokoh-Tokoh Pendidikan Islam
Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam
Levina Lme
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Neng Pupu Rohilah
 
Falsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baruFalsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi barumaleha lauto
 
Spi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahSpi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahIman Sulaeman
 
Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
Pengertian Ilmu Pendidikan IslamPengertian Ilmu Pendidikan Islam
Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
ST_Nurlelasari
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Soga Biliyan Jaya
 
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
Mahrus Ali
 
KURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKANKURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKANsafyah
 
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Muhammad Fadzli
 
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangKepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangRahila Najihah
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
ridwan muhamad saputra
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Novia Senja
 
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2ATugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Universitas Pakuan Bogor
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islam
teguh ahmad
 
Ilmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IIlmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam I
Fauzi Din
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
Wati Rahmawati
 
Peran pendidikan agama islam bagi peserta didik
Peran pendidikan agama islam  bagi peserta didikPeran pendidikan agama islam  bagi peserta didik
Peran pendidikan agama islam bagi peserta didikOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah
MakalahMakalah

What's hot (20)

Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam
Tokoh-Tokoh Pendidikan IslamTokoh-Tokoh Pendidikan Islam
Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Falsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baruFalsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baru
 
Spi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahSpi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullah
 
Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
Pengertian Ilmu Pendidikan IslamPengertian Ilmu Pendidikan Islam
Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
 
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
 
KURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKANKURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKAN
 
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
 
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangKepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islam
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
 
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2ATugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islam
 
Ilmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IIlmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam I
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Peran pendidikan agama islam bagi peserta didik
Peran pendidikan agama islam  bagi peserta didikPeran pendidikan agama islam  bagi peserta didik
Peran pendidikan agama islam bagi peserta didik
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Viewers also liked

Makalah ilmu-kalam11
Makalah ilmu-kalam11Makalah ilmu-kalam11
Makalah ilmu-kalam11
iwan Alit
 
Cruz’s cruise
Cruz’s cruiseCruz’s cruise
Cruz’s cruiseMjccruz
 
Analisis statistik inferensial
Analisis statistik inferensialAnalisis statistik inferensial
Analisis statistik inferensial
iwan Alit
 
Cruz’s cruise
Cruz’s cruiseCruz’s cruise
Cruz’s cruiseMjccruz
 
Tetesan wudlu secercah cahaya
Tetesan wudlu secercah cahayaTetesan wudlu secercah cahaya
Tetesan wudlu secercah cahaya
iwan Alit
 
Sahabat itu kayak rumus
Sahabat itu kayak rumusSahabat itu kayak rumus
Sahabat itu kayak rumusiwan Alit
 
Laporan full 1
Laporan full 1Laporan full 1
Laporan full 1
iwan Alit
 
alat-alat pendidikan
alat-alat pendidikanalat-alat pendidikan
alat-alat pendidikan
iwan Alit
 
Sejarahberdirinyadinastial ayyubiyah-citrahasanah-8sbm-130121062205-phpapp02
Sejarahberdirinyadinastial ayyubiyah-citrahasanah-8sbm-130121062205-phpapp02Sejarahberdirinyadinastial ayyubiyah-citrahasanah-8sbm-130121062205-phpapp02
Sejarahberdirinyadinastial ayyubiyah-citrahasanah-8sbm-130121062205-phpapp02iwan Alit
 
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01iwan Alit
 
ΠΑΡΑΤΗΡΗΣΕΙΣ ΓΙΑ ΤΙΣ ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΕΙΣ
ΠΑΡΑΤΗΡΗΣΕΙΣ ΓΙΑ ΤΙΣ ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΕΙΣΠΑΡΑΤΗΡΗΣΕΙΣ ΓΙΑ ΤΙΣ ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΕΙΣ
ΠΑΡΑΤΗΡΗΣΕΙΣ ΓΙΑ ΤΙΣ ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΕΙΣdimotikod2
 
παρατηρησεισ για τισ παρουσιασεισ
παρατηρησεισ για τισ παρουσιασεισπαρατηρησεισ για τισ παρουσιασεισ
παρατηρησεισ για τισ παρουσιασεισdimotikod2
 
ΝΑΡΚΩΤΙΚΑ
ΝΑΡΚΩΤΙΚΑΝΑΡΚΩΤΙΚΑ
ΝΑΡΚΩΤΙΚΑ
dimotikod2
 
Laporan observasi slb strategi pembelajaran
Laporan observasi slb strategi pembelajaranLaporan observasi slb strategi pembelajaran
Laporan observasi slb strategi pembelajaran
iwan Alit
 
Rpp shalat jenazah kelas vii.g
Rpp shalat jenazah kelas vii.gRpp shalat jenazah kelas vii.g
Rpp shalat jenazah kelas vii.giwan Alit
 
Rpp fiqih vii anyar
Rpp fiqih vii anyarRpp fiqih vii anyar
Rpp fiqih vii anyariwan Alit
 

Viewers also liked (16)

Makalah ilmu-kalam11
Makalah ilmu-kalam11Makalah ilmu-kalam11
Makalah ilmu-kalam11
 
Cruz’s cruise
Cruz’s cruiseCruz’s cruise
Cruz’s cruise
 
Analisis statistik inferensial
Analisis statistik inferensialAnalisis statistik inferensial
Analisis statistik inferensial
 
Cruz’s cruise
Cruz’s cruiseCruz’s cruise
Cruz’s cruise
 
Tetesan wudlu secercah cahaya
Tetesan wudlu secercah cahayaTetesan wudlu secercah cahaya
Tetesan wudlu secercah cahaya
 
Sahabat itu kayak rumus
Sahabat itu kayak rumusSahabat itu kayak rumus
Sahabat itu kayak rumus
 
Laporan full 1
Laporan full 1Laporan full 1
Laporan full 1
 
alat-alat pendidikan
alat-alat pendidikanalat-alat pendidikan
alat-alat pendidikan
 
Sejarahberdirinyadinastial ayyubiyah-citrahasanah-8sbm-130121062205-phpapp02
Sejarahberdirinyadinastial ayyubiyah-citrahasanah-8sbm-130121062205-phpapp02Sejarahberdirinyadinastial ayyubiyah-citrahasanah-8sbm-130121062205-phpapp02
Sejarahberdirinyadinastial ayyubiyah-citrahasanah-8sbm-130121062205-phpapp02
 
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
 
ΠΑΡΑΤΗΡΗΣΕΙΣ ΓΙΑ ΤΙΣ ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΕΙΣ
ΠΑΡΑΤΗΡΗΣΕΙΣ ΓΙΑ ΤΙΣ ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΕΙΣΠΑΡΑΤΗΡΗΣΕΙΣ ΓΙΑ ΤΙΣ ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΕΙΣ
ΠΑΡΑΤΗΡΗΣΕΙΣ ΓΙΑ ΤΙΣ ΠΑΡΟΥΣΙΑΣΕΙΣ
 
παρατηρησεισ για τισ παρουσιασεισ
παρατηρησεισ για τισ παρουσιασεισπαρατηρησεισ για τισ παρουσιασεισ
παρατηρησεισ για τισ παρουσιασεισ
 
ΝΑΡΚΩΤΙΚΑ
ΝΑΡΚΩΤΙΚΑΝΑΡΚΩΤΙΚΑ
ΝΑΡΚΩΤΙΚΑ
 
Laporan observasi slb strategi pembelajaran
Laporan observasi slb strategi pembelajaranLaporan observasi slb strategi pembelajaran
Laporan observasi slb strategi pembelajaran
 
Rpp shalat jenazah kelas vii.g
Rpp shalat jenazah kelas vii.gRpp shalat jenazah kelas vii.g
Rpp shalat jenazah kelas vii.g
 
Rpp fiqih vii anyar
Rpp fiqih vii anyarRpp fiqih vii anyar
Rpp fiqih vii anyar
 

Similar to Ipi2.rtf

sistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamsistem pendidikan islam
sistem pendidikan islam
RasyidiAli
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam
Mohd Kamal Jusoh
 
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam 48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam Mohd Kamal Jusoh
 
Terminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islamTerminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islam
MuktarIsnanHasibuan
 
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docxTerminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
WildatlZuhra
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Safitrisymsr
 
Agama Islam
Agama IslamAgama Islam
Agama Islam
Safitrisymsr
 
Agama
AgamaAgama
pendidikan Agama islam
 pendidikan Agama islam pendidikan Agama islam
pendidikan Agama islam
Safitrisymsr
 
Agama
AgamaAgama
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Maulana Arief
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Ameilya P P
 
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfFILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
NurTasya9
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
Ainina Sa'id
 
Bab i proposal
Bab i  proposalBab i  proposal
Bab i proposal
Abie Tomy
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamIdrus Abidin
 

Similar to Ipi2.rtf (20)

sistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamsistem pendidikan islam
sistem pendidikan islam
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam
 
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam 48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
 
Terminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islamTerminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islam
 
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docxTerminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
Agama Islam
Agama IslamAgama Islam
Agama Islam
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
pendidikan Agama islam
 pendidikan Agama islam pendidikan Agama islam
pendidikan Agama islam
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
 
Bai
BaiBai
Bai
 
Bai
BaiBai
Bai
 
Resume.docx
Resume.docxResume.docx
Resume.docx
 
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfFILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Peran pendidikan bagi peserta didik
Peran pendidikan bagi peserta didikPeran pendidikan bagi peserta didik
Peran pendidikan bagi peserta didik
 
Bab i proposal
Bab i  proposalBab i  proposal
Bab i proposal
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islam
 

More from iwan Alit

Nadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawaNadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawa
iwan Alit
 
Al kalam
Al kalamAl kalam
Al kalam
iwan Alit
 
Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014iwan Alit
 
Madza aqul
Madza aqulMadza aqul
Madza aqul
iwan Alit
 
Mubadzir
MubadzirMubadzir
Mubadzir
iwan Alit
 
Akulturasi 3
Akulturasi 3Akulturasi 3
Akulturasi 3
iwan Alit
 
Akulturasi 2
Akulturasi 2Akulturasi 2
Akulturasi 2
iwan Alit
 
Akulturasi 1
Akulturasi 1Akulturasi 1
Akulturasi 1
iwan Alit
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
iwan Alit
 
Minoritas
MinoritasMinoritas
Minoritas
iwan Alit
 
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودةهذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
iwan Alit
 
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013  2014 polosRacangan jadwal kbm 2013  2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
iwan Alit
 
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaRancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaiwan Alit
 
نية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىنية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىiwan Alit
 
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةصفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةiwan Alit
 
دعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهدعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهiwan Alit
 

More from iwan Alit (20)

Nadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawaNadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawa
 
Al kalam
Al kalamAl kalam
Al kalam
 
Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014
 
Madza aqul
Madza aqulMadza aqul
Madza aqul
 
Mitung dina
Mitung dinaMitung dina
Mitung dina
 
Mubadzir
MubadzirMubadzir
Mubadzir
 
Kuissioner
KuissionerKuissioner
Kuissioner
 
Akulturasi 3
Akulturasi 3Akulturasi 3
Akulturasi 3
 
Akulturasi 2
Akulturasi 2Akulturasi 2
Akulturasi 2
 
Akulturasi 1
Akulturasi 1Akulturasi 1
Akulturasi 1
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Minoritas
MinoritasMinoritas
Minoritas
 
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودةهذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
 
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013  2014 polosRacangan jadwal kbm 2013  2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
 
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaRancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
 
نية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىنية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحى
 
مقدمة
مقدمةمقدمة
مقدمة
 
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةصفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
 
سألتك
سألتكسألتك
سألتك
 
دعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهدعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعده
 

Recently uploaded

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 

Recently uploaded (20)

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 

Ipi2.rtf

  • 1. MADRASAH PADA MASA ISLAM KLASIK Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur 1
  • 2. Matakuliah: Ilmu Pendidikan Islam Dosen pengampu: M.A. Hermawan, M.Si Oleh: Festina Dwi Nurcahyani NIM. 1123303083 Tarbiyah/ 3 KI 2 PRODI KEPENDIDIKAN ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2012 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih tak pilih kasih dan Maha Penyayang tak pandang orang. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkankepada Nabi besar Muhammad saw beserta keluarganya, sahabat- sahabatnya, para pengikut-pengikutnya yang benar-benar beriman. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas individual terstruktur matakuliah Ilmu Pendidikan Islam yang ditugaskan kepada mahasiswa STAIN 2
  • 3. Purwokerto khsusnya mahasiswa jurusan Tarbiyah 3 KI 2 sebagai tugas akhir dan syarat mengikuti UAS. Akhirnya semoga makalah yang sangat ringkas ini akan dapat bermanfaat. Makalah yang sangat sederhana ini juga masih banyak mengandung sesuatu yang layak untuk disempurnakan. Karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan serta akan diterima dengan tulus hati. Hanya kepada Allah jualah kita mohon petunjuk pertolongan, limpahan maghfirah, dan hidayah-Nya. Allahuma Amin Ya Rabbal ‘Alamain. 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Islam Terhadap Manusia Pembahasan tentang ilmu pendidikan tidak mungkin terbebaskan dari obyek yang menjadi sasarannya, yaitu manusia. Secara filosofis, pembahasan Ilmu Pendidikan Islam harus mengikutsertakan obyek utamnya, yaitu manusia dan pandangan Islam.1 Manusia adalah makhluk Allah. Ia dan alam semesta bukan terjadi sendirinya, tetapi dijadikan oleh Allah.prof. Dr. Omar Muhammad al Toumi al Syaibany memperinci pandangan Islam terhadap manusia atas delapan prinsip: 1. Kepercayaan bahwa manusia makhluk yang termulia di dalam jagat raya ini. 2. Kepercayaan akan kemuliaan manusia. 3. Kepercayaan bahwa manusia itu ialah hewan yang berpikir. 4. Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai tiga dimensi: badan, akal dan ruh. 5. Kepercayaan bahwa manusia dalam pertumbuhannya terpengaruh oleh faktor-faktor warisan (pembawaan) dan alam lingkungan. 6. Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai motivasi dan kebutuhan. 7. Kepercayaan bahwa ada perbedaan perseorangan di antara manusia. 8. Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai keluasan sifat dan selalu berubah. 1 Dr. Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 1. 4
  • 5. B. Manusia Sebagai Makhluk yang Mulia2 Kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu adalah karena (1) akal dan perasaan, (2) ilmu pendidikan dan (3) kebudayaan, yang seluruhnya dikaitkan kepada pengabdian pada Pencipta, Allah SWT. 1. Akal dan Perasaan Setiap orang menyadari bahwa ia mempunyai akal dan perasaan. Akal pusatnya di otak, digunakan untuk berpikir. Perasaan pusatnya di hati, digunakan untuk merasa an dalam tingkat paling tinggi ia melahirkan “kata hati”. 2. Ilmu Pengetahuan Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui pengalaman, informasi, perasaan atau melalui intuisi. Ilmu pengetahuan merupakan hasil pengolahan akal (berpikir) dan perasaan tentang sesuatu yang diketahui itu. 3. Kebudayaan3 Akibat dari manusia menggunakan akal pikirannya, perasaannya dan ilmu pengetahuannya, timbullah kebudayaan, baik berbentuk sikap, tingkah laku, cara hidup ataupun berupa benda, irama, bentuk dan sebagainya. Dengan akal, ilmu dan perasaan, ia membentuk kebudayaan, dan sekaligus mewariskan kebudayaannya itu kepada anak dan keturunannya, kepada orang atau kelompok lain yang dapat mendukungnya. 2 Ibid, hlm. 3-5. 3 Ibid, hlm. 8-9. 5
  • 6. C. Manusia sebagai Khalifah di Bumi4 Setelah bumi ini diciptakan, Allah memandang perlu bumi itu didiami, diurus, diolah. Untuk itu ia menciptakan manusia yang diserahi tugas dan jabatan khalifah. Kemampuan bertugas ini adalah suatu anugerah Allah dan sekaligus merupakan amanat yang dibimbing manusia yang bernama khalifah itu. Untuk itu Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang lengkap dan utuh dengan sarana yang lengkap. Allah menciptakan bumi dalam keadaan seimbang dan serasi. Keteraturan alam dan kehidupan ini dibebankan kepada manusia untuk memelihara dan mengembangkannya demi kesejahteraan hidup mereka sendiri. D. Manusia sebagai Makhluk Paedagogik Makhluk paedagogik ialah makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan dapat mendidik. Makhluk ini adalah manusia. Daialah yang memiliki potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan. Kalau potensi itu tidak dikembangkan, niscaya ia akan kurang bermakna dalam kehidupan. E. Landasan Pendidikan Islam 1. Al-Qur’an Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terkandung ajaran 4 Ibid, hlm. 16. 6
  • 7. pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Pendidikan Islam harus berlandaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang penafsirannya dapat dilakukan berdasarkan ijtihad disesuaikan dengan perubahan dan pembaharuan. 2. As-Sunnah As-Sunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan Rasul Allah SWT. Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim. 3. Ijtihad Ijtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan Syari’at Islam untuk menetapkan/menentukan sesuatu hukum syari’at Islam dalam hal- hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-Qur’an dan Sunnah. 7
  • 8. BAB II MADRASAH PADA MASA ISLAM KLASIK A. Madrasah sebagai Institusi Pendidikan5 Pendidikan Islam secara kelembagaan tampak dalam berbagai bentuk yang bervariaso. Di samping lembaga yang bersifat umum seperti masjid, terdapat lembaga-lembaga lain yang mencerminkan kekhasan orientasinya. Secara umum, pada abad keempat hijrah dikenal beberapa sistem pendidikan Islam. Hasan Abd al-‘Al, menyebutkan lima sistem dengan klasifikasi sebagai berikut: Sisem Pendidikan Mu’tazilah, Sistem Pendidikan Ikhwan al-Safa, Sistem Pendidikan Bercorak Filsafat, Sistem Pendidikan Bercorak Tasawuf, dan Sistem Pendidikan Bercorak Fiqh. Institusi pendidikan Islam mengalami perkembangan, sesuai dengan kebutuhan dan perubahan masyarakat Muslim di kala itu. Perkembangan dan kebutuhan masyarakat ditandai oleh: 1. Perkembangan ilmu. Kaum Muslimin pada masa awal membutuhkan pemahaman al-Qur’an sebagai apa adanya, begitu juga membutuhkan keterampilan membaca dan menulis. Ibn Khaldun mencatat bahwa pada awal kedatangan Islam orang-orang Quraisy yang pandai membaca dan menulis hanya berjumlah 117 orang. Semuanya laki-laki. 5 Maksum, Madrasah; Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 51-53. 8
  • 9. 2. Perkembangan kebutuhan. Pada masa awal, yang menjadi kebutuhan utama ialah menda’wahkan Islam. Karena itu, sasaran pun pada mulanya ditujukan pada orang-orang dewasa. Ketika keadaan semakin baik, penganut Islam semakin banyak dan kuat, terdapatlah kebutuhan untuk melakukan pendidikan untuk anak-anak. Selanjutnya timbul kebutuhan untuk mendidik guru, untuk pengembangan ilmu, dan untuk kebutuhan- kebutuhan masyarakat yang lebih maju, termasuk mempersiapkan pegawai. B. Asal-Usul dan Motivasi Pendirian Madrasah6 Multi motivasi yang mendasari kelahiran madrasah, yaitu selain motivasi agama, dan motivasi ekonomi karena berkaitan dengan ketenagakerjaan, juga motivasi politik. Dengan berdirinya madrasah, maka pendidikan Islam memasuki periode baru yaitu “pendidikan menjadi fungsi bagi negara, dan sekolah-sekolah dilembagakan untuk tujuan pendidikan sectarian dan indoktrinasi politik”.7 C. Tradisi Keilmuan Madarah Melalui kajian lebih dalam, tradisi keilmuan di madrasah dapat dilihat dari tiga hal: yaitu transformasinya, aliran, dan kecenderungan politik pemerintahnya. Dalam hal transformasi akan dapat dilihat sejauh mana madrasah mempertahankan elemen pendidikan masjid di satu pihak dan 6 Ibid, hlm. 60-63. 7 Mehdi Nakosteen, Kotribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat, (Jakarta: Risalah Gusti, 1996), hlm. 50. 9
  • 10. menambahkan elemen-elemen baru di pihak lain. Sedangkan dalam hal aliran keagamaan, kajian ini akan meperlihatkan bagaimana madrasah dipengaruhi oleh perkembangan sekte-sekte pemikiran keagamaan yang berkembang. Adapun dalam hal kecenderungan politik pemerintah, perhatian dalam tradisi keilmuan ini akan dapat menjelaskan bagaimana kepentingan politik dapat menentukan pola kajian yang dikembangkan di madarasah. 1. Aspek Transformasi Madrasah8 Secara fisik madrasah pada abad pertengahan Islam pada dasarnya adalah bangunan masjid yang ditambah dengan lokal-lokal khusus untuk pendidikan (‘iwan) dan penginapan (pemondokan). Di samping itu madrasah mencerminkan transformasi dalam bidang administrasi dan managemen. Madrasah memiliki aturan-aturan tertentu menyangkut hampir seluruh komponen pendidikan. Madrasah membedakan tingkatan dan tugas pengajar antara mudarris (guru), mu’id (asisten), dan wu’adz (tutor). Di samping itu madrasah mengenal adanya nazir atau wali yang mempunyai tanggung jawab terhadap aktivitas madrasah, dan mereka dipilih dari orang-orang yang ahli di bidangnya. 2. Aspek Aliran Keagamaan Sebetulnya, jika dilihat dari perkembangannya, madrasah relative mengandung ajaran rasional, jika dibandingkan dari sistem pendidikan aliran fiqh dan Hadits pada masa sebelumnya. Potensi lain dari rasionalitas madrasah, yang sudah lebih cenderung ke fiqh daripada Hadits, ialah 8 Ibid, hlm. 66-69. 10
  • 11. diajarkannya Kalam ke dalam madrasah, khususnya Kalam Asy’ariyah seperti pada madrasah Nizamiyah. Kalam menggunakan akal dan mantiq. Akan tetapi, akal yang digunakannya lebih terbatas, dan dalam kadar yang kurang kuat untuk mendukung perkembangan ilmu. Semua potensi rasional yang dimiliki itu ternyata kurang mampu mendorong perhatian terhadap ilmu pengetahuan. 3. Aspek Politik Pemerintahan9 Madrasah merupakan babak baru dalam pendidikan Islam karena pemerintah telah ikut terlibat di dalamnya. Keterlibatan tersebut sangat erat kaitannya dengan tujuan pemerintah, sehingga pendidikan merupakan bagian dari institusi pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dari sudut keilmuan, keterlibatan pemerintah dalam Madrasah Nizamiyah telah mengarahkan madrasah hanya kepada ilmu yang mendukung satu madzhab dari empat madzhab. Pada masa khalifah al-Musta’sim tercatat perintah agar para guru tidak mengajarkan karya-karyanya sendiri dan cukup menyebutkan ucapan-ucapan masyayikh, pendahulunya. Alasannya, dalam rangka menghormati dan mengambil berkahnya. Sebagai akibatnya, proses belajar mengajar hanya terbatas pada menghafal, membaca, dan mengulangi ucapan orang-orang sebelumnya, tanpa tambahan dan pembaharuan. D. Pengaruh Madrasah10 9 Ibid, hlm. 73. 10 Ibid, hlm. 75-78. 11
  • 12. Sebagai suatu ide, madrasah mempunyai pengaruh yang luas dan monumental. Dengan mengutip pernyataan al-Dailami, Abd Ghani Abud mengatakan “pendirian universitas-universitas di Barat adalah sebagai hasil inspirasi dan pengaruh madrasah (Nizamiyah). George Makdisi dalam beberapa tulisannya membuktikan, bahwa tradisi akademik Barat secara historis mengambil banyak keuntungan dari tradisi madrasah. Di dunia Islam, besarnya pengaruh madrasah merupakan fenomena umum. Madrasah pada masa klasik merupakan model umum dan standard untuk pendidikan Islam tingkat menengah, setelah katatib. Dalm kaitan ini, keterlibatan pemerintah kelihatannya memiliki andil besar. Madrasah-madrasah besar—umumnya di ibu kota kerajaan atau kota- kota strategis—adalah madaah yang didirikan dan dibiayai oleh individu- individu yang memiliki kedudukan dalam pemerintahan atau keluarga- keluarga dekat mereka. Dalam batas ini memang madrasah merupakan kebijakan religio-politik untuk penguasa. Dengan adanya perhatian, atau campur tangan pemerintah, madrasah segera tersebar dengan luas. Banyak saudagar, ulama ataupun yang lainnya, yang mendirikan madrasah dengan model dan standard yang relatif sama. Madrasah bukan hanya tersebar pada daerah yang amat luas di Timur, melainkan juga idenya telah terawetkan sehingga madrasah tetap eksis pada era modern. Secara sosial keagamaan, madrasah diterima masyarakat Muslim karena sesuai dengan lingkungannya dan keyakinannya. Pertama, materi 12
  • 13. pokok yang diajarkan di madrasah ialah fiqh. Materi ini diharapkan merupakan kebutuhan masyarakat umumnya dalam rangka hidup dan kehdiupan yang sesuai dengan ajaran dan keyakinannya. Karena itu, materi ini dapat diberikan kepada anggota masyarakat dalam segala tingkatan umur. Secara ekonomi, madrasah adalah lembaga yang menjanjikan kerja. Pengajaran fiqh, sejak semula, dapat memberikan kesempatan kerja, karena dengan menguasai fiqh seseorang akan dibutuhkan di dalam masyarakat. Madrasah dalam era modern berada dalam tarik menarik antara keharusan mempertahankan pengajaran ilmu-ilmu agama secara modern di satu pihak, dan mengembangkan pengajaran ilmu-ilmu non-keagamaan di lain pihak. Sikap madrasah yang terlaku konservatif akan mendorong lembaga itu terasing dan bahkan lenyap dari perkembangan modern. Sebaliknya, sikap akomodatif yang berlebihan terhadap kecenderungan pendidikan modern (sekuler) juga akan menjerumuskan madrasah ke dalam sistem pendidikan yang lepas dari nilai-nilai keislaman. 13
  • 14. BAB III KESIMPULAN Madrasah pada awalnya dapat dianggap sebagai hasil perkembangan dari institusi sebelumnya. Namun demikian, madrasah selanjutnya tidak selalu harus memiliki penekanan yang sama dengan institusi yang melahirkannya atau institusi yang melahirkannya atau institusi lainnya. Karena itu madrasah tidak harus mematikan bibitnya, melainkan dapat tumbuh bersama-sama dan saling melengkapi, dengan institusi pendidikan Islam yang lain. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan madrasah ternyata tidak dapat dipisahkan dari perkembangan masyarakatnya, atau tegasnya semua aspek kehidupan masyarakatnya. Dua faktor yang melatarbelakangi petumbuhan madrasah di Indonesia secara konkrit adalah adanya desakan politik pendidikan colonial di semua pihak, dan munculnya pembaharuan pemikiran keagamaan di pihak lain. Pengembangan madrasah itu dapat dilihat dari perkembangan kurikulum madrasah di segala tingkatannya, baik yang berkaitan dengan perbandingan prosentase, variasi komposisi, maupun model pemaduan antara mata pelajaran agama, umum dan keterampilan, yang pada gilirannya juga memunculkan keberagaman madrasah itu sendiri. 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA An-Nahidl, Ahmad, Nunu. 2010. Spektrum Baru Pendidikan Madrasah. Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Daradjat, Zakiah. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Maksum. 1999. Madrasah; Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Roqib, Mohamad. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: LkiS. Tuanaya, Thaha, M., Malik, A.. 2007. Modernisasi Pesantren. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta. Yasmadi. 2002. Kritik Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional. Jakarta: Ciputat Press. 15