Dalam salah satu ajaran Islam terdapat hadist Nabi yang menyebutkan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Pertanyaannya, kenapa yang disebut Cina, bukan negara-negara Eropa atau lainnya ? Padahal menurut Prof Dr Ahmad Baiquni, negeri Cina ketika itu belum Islam.
Dalam salah satu ajaran Islam terdapat hadist Nabi yang menyebutkan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Pertanyaannya, kenapa yang disebut Cina, bukan negara-negara Eropa atau lainnya ? Padahal menurut Prof Dr Ahmad Baiquni, negeri Cina ketika itu belum Islam.
MUBADZIR
Saya pernah menghadiri bahkan membantu nglidig dalam suatu hajatan tertentu. Dan saya tertegun demi melihat piring-piring tamu undangan yang menyisakan makanannya dan kemudian dibuang kedalam kantong tertentu. Katanya untuk diberikan kepada ternak bebeknya ketika saya tanyakan untuk apa. Dan lebih tertegun lagi ketika hampir semua piring-piring tamu undangan yang diambil dari meja-meja menyisakan makanannya masing-masing kemudian saya bertanya dalam hati, untuk apa mengambil jika akhirnya tidak dihabiskan, ditinggalkan untuk dibuang. Toh jika memang tidak kersa ya tidak akan ada yang akan memaksa.
Sayang memang kalau melihat sisa makanan harus dibuang hanya karena perut sudah tidak memungkinkan untuk menampung, terlanjur kenyang. Namun jika dikasihkan kepada orang lain, siapa pula yang mau mencicipi bekas sisa makanan kita kan. Dan akhirnyalah mau dikemanakan lagi kalau tidak dibuang secara mubadzir, sedangkan mubadzir itu adalah termasuk saudaranya syetan, sebagaimana termaktub didalam Al-Qur’an.
Maka kalau sudah begitu, berarti pola makan kita haruslah dirubah sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. sebagai teladan yaitu makan sebelum lapar dan berhenti (makan) sebelum kenyang dan apabila masih tersisa maka simpanlah untuk kemudian. Artinya, makanlah makanan kita sesuai porsi atau kebutuhan kita.
alam memperingati satu abad Sri Sultan Hamengku Buwana IX, Komunitas Yogya Semesta menyelenggarakan dialog dan pentas seni di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta. Kali ini topic yang diangkat dalam acarfa tersebut adalah Akulturasi Budaya Tionghoa dengan Indonesia/Jawa dalam Proses Membangsa. Acara yang biasa diselenggarakan setiap Selasa malam sebulan sekali itu, kali ini diselenggarakan pada hari Sabtu malam (18/2).
Seseorang yang menjadi immigran mengalami menjadi minoritas,
baik sebagai "immigrant sojourn" (tinggal selama perjalanan jangka
pendek), "immigrant refugee" (pengungsi), maupun "immigrant
voluntary" (karena kehendak sendiri).
Dalam salah satu ajaran Islam terdapat hadist Nabi yang menyebutkan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Pertanyaannya, kenapa yang disebut Cina, bukan negara-negara Eropa atau lainnya ? Padahal menurut Prof Dr Ahmad Baiquni, negeri Cina ketika itu belum Islam.
Membahas mengenai minoritas , maka yang ada di benak kita adalah mereka yang selalu terkalahkan hak dan kepentingannya yang disebabkan oleh banyak hal tentunya. Bisa saja karena jumlah mereka yang sedikit , atau mungkin jumlah yang banyakk namun berada di bawah kekangan pemerintahan yang berkuasa, atau mungkin keberadaan mereka yang bukan merupakan penduduk asli daerah/Negara tersebut sehingga selalu kesusahan dalam berinteraksi dengan penduduk asli karena bahasa, budaya , dan kebiasaan yang jauh berbeda di antra keduanya.
MUBADZIR
Saya pernah menghadiri bahkan membantu nglidig dalam suatu hajatan tertentu. Dan saya tertegun demi melihat piring-piring tamu undangan yang menyisakan makanannya dan kemudian dibuang kedalam kantong tertentu. Katanya untuk diberikan kepada ternak bebeknya ketika saya tanyakan untuk apa. Dan lebih tertegun lagi ketika hampir semua piring-piring tamu undangan yang diambil dari meja-meja menyisakan makanannya masing-masing kemudian saya bertanya dalam hati, untuk apa mengambil jika akhirnya tidak dihabiskan, ditinggalkan untuk dibuang. Toh jika memang tidak kersa ya tidak akan ada yang akan memaksa.
Sayang memang kalau melihat sisa makanan harus dibuang hanya karena perut sudah tidak memungkinkan untuk menampung, terlanjur kenyang. Namun jika dikasihkan kepada orang lain, siapa pula yang mau mencicipi bekas sisa makanan kita kan. Dan akhirnyalah mau dikemanakan lagi kalau tidak dibuang secara mubadzir, sedangkan mubadzir itu adalah termasuk saudaranya syetan, sebagaimana termaktub didalam Al-Qur’an.
Maka kalau sudah begitu, berarti pola makan kita haruslah dirubah sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. sebagai teladan yaitu makan sebelum lapar dan berhenti (makan) sebelum kenyang dan apabila masih tersisa maka simpanlah untuk kemudian. Artinya, makanlah makanan kita sesuai porsi atau kebutuhan kita.
alam memperingati satu abad Sri Sultan Hamengku Buwana IX, Komunitas Yogya Semesta menyelenggarakan dialog dan pentas seni di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta. Kali ini topic yang diangkat dalam acarfa tersebut adalah Akulturasi Budaya Tionghoa dengan Indonesia/Jawa dalam Proses Membangsa. Acara yang biasa diselenggarakan setiap Selasa malam sebulan sekali itu, kali ini diselenggarakan pada hari Sabtu malam (18/2).
Seseorang yang menjadi immigran mengalami menjadi minoritas,
baik sebagai "immigrant sojourn" (tinggal selama perjalanan jangka
pendek), "immigrant refugee" (pengungsi), maupun "immigrant
voluntary" (karena kehendak sendiri).
Dalam salah satu ajaran Islam terdapat hadist Nabi yang menyebutkan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Pertanyaannya, kenapa yang disebut Cina, bukan negara-negara Eropa atau lainnya ? Padahal menurut Prof Dr Ahmad Baiquni, negeri Cina ketika itu belum Islam.
Membahas mengenai minoritas , maka yang ada di benak kita adalah mereka yang selalu terkalahkan hak dan kepentingannya yang disebabkan oleh banyak hal tentunya. Bisa saja karena jumlah mereka yang sedikit , atau mungkin jumlah yang banyakk namun berada di bawah kekangan pemerintahan yang berkuasa, atau mungkin keberadaan mereka yang bukan merupakan penduduk asli daerah/Negara tersebut sehingga selalu kesusahan dalam berinteraksi dengan penduduk asli karena bahasa, budaya , dan kebiasaan yang jauh berbeda di antra keduanya.