Dokumen tersebut membahas tentang peran intuisi dalam epistemologi Islam. Intuisi didefinisikan sebagai pemandangan hati atau daya batin untuk memahami sesuatu tanpa berpikir. Intuisi dapat berupa wahyu, ilham, atau hasil riyadah batin. Beberapa tokoh seperti Ibnu Sina dan Al-Ghazali menerima intuisi sebagai metode ilmiah setelah melalui tahapan bersihkan hati. Sedangkan ilmuan Barat se
Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula, struktur, metode dan validitas pengetahuan. Epistemologi berpengaruh besar dalam menentukan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu peradaban melalui penentuan cara kerja ilmiah yang efektif dalam memperoleh pengetahuan yang kebenarannya terandalkan.
Filsafat ilmu membahas metode berpikir ilmiah, nilai usaha ilmiah, dan sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan pandangan. Filsafat ilmu juga menelaah pendekatan seperti sistematis, positivisme, rasionalitas, fenomenologi, dan pragmatisme dalam memperoleh pengetahuan ilmiah secara empiris dan rasional. Tujuannya adalah untuk memahami makna dan tanggung jawab ilmu serta menganalisis masalah secara kritis.
Maslahah Mursalah adalah kemaslahatan yang tidak ditetapkan secara pasti oleh syariat untuk mewujudkannya dan tidak ada dalil syara' yang memerintahkan atau mengabaikannya. Beberapa ulama seperti Imam Maliki menggunakan maslahah mursalah sebagai dalil hukum karena kemaslahatan manusia selalu berkembang sesuai perkembangan kebutuhan, sedangkan Imam Syafi'i menolaknya k
- Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap proses pendidikan seseorang dan prestasi belajarnya.
- Hubungan antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan optimal pendidikan.
- Harmoni dan dukungan dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat diperlukan guna membentuk kepribadian yang unggul dan mendukung prest
Bimbingan psiko-edukatif bertujuan untuk mencegah masalah pada peserta didik dan memfasilitasi perkembangan mereka secara optimal. Guru bertugas mengarahkan, mengendalikan, dan mendampingi peserta didik serta memotivasi, menjadi teladan, menghubungkan, dan memfasilitasi potensi mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula, struktur, metode dan validitas pengetahuan. Epistemologi berpengaruh besar dalam menentukan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu peradaban melalui penentuan cara kerja ilmiah yang efektif dalam memperoleh pengetahuan yang kebenarannya terandalkan.
Filsafat ilmu membahas metode berpikir ilmiah, nilai usaha ilmiah, dan sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan pandangan. Filsafat ilmu juga menelaah pendekatan seperti sistematis, positivisme, rasionalitas, fenomenologi, dan pragmatisme dalam memperoleh pengetahuan ilmiah secara empiris dan rasional. Tujuannya adalah untuk memahami makna dan tanggung jawab ilmu serta menganalisis masalah secara kritis.
Maslahah Mursalah adalah kemaslahatan yang tidak ditetapkan secara pasti oleh syariat untuk mewujudkannya dan tidak ada dalil syara' yang memerintahkan atau mengabaikannya. Beberapa ulama seperti Imam Maliki menggunakan maslahah mursalah sebagai dalil hukum karena kemaslahatan manusia selalu berkembang sesuai perkembangan kebutuhan, sedangkan Imam Syafi'i menolaknya k
- Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap proses pendidikan seseorang dan prestasi belajarnya.
- Hubungan antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan optimal pendidikan.
- Harmoni dan dukungan dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat diperlukan guna membentuk kepribadian yang unggul dan mendukung prest
Bimbingan psiko-edukatif bertujuan untuk mencegah masalah pada peserta didik dan memfasilitasi perkembangan mereka secara optimal. Guru bertugas mengarahkan, mengendalikan, dan mendampingi peserta didik serta memotivasi, menjadi teladan, menghubungkan, dan memfasilitasi potensi mereka.
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Identifikasi masalahnya adalah kemampuan komunikasi matematis siswa belum memadai dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dan proses jawaban siswa melalui pembelajaran berbasis masalah
Kurikulum pendidikan Islam merupakan rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan pelajaran, dan cara pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum bertujuan membimbing siswa dari tidak mengetahui menjadi mengetahui dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat. Isi kurikulum pendidikan Islam terdiri atas ilmu Al-Qur'an, agama, bahasa, ilmu-
Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah strategi yang menekankan penyampaian materi pelajaran secara verbal dari guru ke siswa agar siswa dapat menguasai materi secara optimal. Strategi ini bergantung pada kemampuan bercerita guru dan penguasaan materi, namun hanya cocok untuk siswa tertentu dan terbatas pada pengetahuan yang disampaikan guru.
PERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARANNur Widianningsih
Dokumen ini membahas pentingnya mempertimbangkan faktor emosional anak dalam merancang pembelajaran. Faktor emosional seperti empati dan kepedulian terhadap anak perlu dikembangkan, begitu pula ketrampilan EQ. Emosi negatif seperti malu dan bersalah dapat dimanfaatkan untuk mengubah pola pikir anak dan mendefinisikan masalah. Faktor emosi harus diperimbangkan dalam perencanaan pembelajaran agar d
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan jenis-jenis sumber belajar menurut beberapa teori. Terdapat dua klasifikasi sumber belajar yaitu yang direncanakan (by design) dan yang dimanfaatkan (by utilization). Jenis-jenis sumber belajar menurut AECT terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, dan teknik. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai terdiri dari tercetak, non cetak, fasilitas, kegi
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang penilaian unjuk kerja siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), termasuk pengertian, teknik, dan format penilaian unjuk kerja."
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber kaidah fiqhiyah dari berbagai mazhab. Terdapat lima paragraf yang menjelaskan sumber-sumber kaidah fiqhiyah dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali, serta kitab-kitab kaidah fiqhiyah modern. Dokumen ini juga membahas dua kitab kaidah fiqhiyah klasik yaitu Qawa'id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam karya Izz
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada berbagai angkatan, mulai dari Pujangga Lama, Angkatan 20-an, 30-an, 45, 50-an hingga 66-an. Setiap angkatan memiliki ciri khas berdasarkan kondisi sosial politik masa itu."
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan, termasuk epistemologi Islam yang terdiri dari pendekatan bayani, 'irfani, dan burhani dalam memperoleh pengetahuan.
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Identifikasi masalahnya adalah kemampuan komunikasi matematis siswa belum memadai dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dan proses jawaban siswa melalui pembelajaran berbasis masalah
Kurikulum pendidikan Islam merupakan rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan pelajaran, dan cara pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum bertujuan membimbing siswa dari tidak mengetahui menjadi mengetahui dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat. Isi kurikulum pendidikan Islam terdiri atas ilmu Al-Qur'an, agama, bahasa, ilmu-
Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah strategi yang menekankan penyampaian materi pelajaran secara verbal dari guru ke siswa agar siswa dapat menguasai materi secara optimal. Strategi ini bergantung pada kemampuan bercerita guru dan penguasaan materi, namun hanya cocok untuk siswa tertentu dan terbatas pada pengetahuan yang disampaikan guru.
PERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARANNur Widianningsih
Dokumen ini membahas pentingnya mempertimbangkan faktor emosional anak dalam merancang pembelajaran. Faktor emosional seperti empati dan kepedulian terhadap anak perlu dikembangkan, begitu pula ketrampilan EQ. Emosi negatif seperti malu dan bersalah dapat dimanfaatkan untuk mengubah pola pikir anak dan mendefinisikan masalah. Faktor emosi harus diperimbangkan dalam perencanaan pembelajaran agar d
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan jenis-jenis sumber belajar menurut beberapa teori. Terdapat dua klasifikasi sumber belajar yaitu yang direncanakan (by design) dan yang dimanfaatkan (by utilization). Jenis-jenis sumber belajar menurut AECT terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, dan teknik. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai terdiri dari tercetak, non cetak, fasilitas, kegi
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang penilaian unjuk kerja siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), termasuk pengertian, teknik, dan format penilaian unjuk kerja."
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber kaidah fiqhiyah dari berbagai mazhab. Terdapat lima paragraf yang menjelaskan sumber-sumber kaidah fiqhiyah dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali, serta kitab-kitab kaidah fiqhiyah modern. Dokumen ini juga membahas dua kitab kaidah fiqhiyah klasik yaitu Qawa'id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam karya Izz
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada berbagai angkatan, mulai dari Pujangga Lama, Angkatan 20-an, 30-an, 45, 50-an hingga 66-an. Setiap angkatan memiliki ciri khas berdasarkan kondisi sosial politik masa itu."
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan, termasuk epistemologi Islam yang terdiri dari pendekatan bayani, 'irfani, dan burhani dalam memperoleh pengetahuan.
Dokumen membahas perbandingan pandangan Barat dan Islam tentang sumber-sumber pengetahuan. Pandangan Barat meliputi empirisme, rasionalisme, kritisisme, dan intuisionisme yang menempatkan akal, pengalaman, atau intuisi sebagai sumber pengetahuan. Pandangan Islam menyatakan bahwa pengetahuan berasal dari Tuhan dan diperoleh melalui indera, akal sehat, berita benar, dan intuisi. Pandangan Islam juga memberikan per
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ilmu dan pengetahuan, serta perbedaan antara keduanya. Ilmu adalah hasil dari proses penelitian sistematis menggunakan metode ilmiah, sedangkan pengetahuan adalah kumpulan fakta yang menjadi bahan dasar suatu ilmu. Dokumen juga membahas filsafat ilmu, epistemologi, aksioma, serta peranan ilmu pengetahuan dalam membangun karakter mahasiswa.
Teks tersebut membahas pentingnya kajian epistemologi Islam untuk menangkal "kanker epistemologis" seperti relativisme dan skeptisisme. Epistemologi Islam menolak pemisahan ilmu menjadi ilmiah dan nonilmiah, melainkan mengakui semua jenis pengetahuan termasuk yang bersumber dari rasio, pengalaman, intuisi, dan wahyu.
Dokumen tersebut membahasakan definisi ilmu menurut Islam dan Barat, klasifikasi ilmu yang meliputi epistemologi, ontologi dan aksiologi, sejarah perkembangan falsafah dan ilmu, serta budaya ilmu dari konsep dan aplikasinya dalam kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pengetahuan (epistemologi) yang mencakup pengertian epistemologi, arti pengetahuan, terjadinya pengetahuan, jenis-jenis pengetahuan, dan sumber pengetahuan.
1) Filsafat Islam memiliki berbagai aliran seperti filsafat rasional (parepatetik), filsafat iluminasi (iluminasionis), tasawuf, dan filsafat transenden (hikmah muta'aliyah).
2) Parepatetik berfokus pada akal dan berpegang teguh pada ajaran Aristoteles. Iluminasionis menekankan pengalaman intuitif spiritual. Tasawuf menganut pengetahuan langsung dari Tuhan tanpa logika. Hikmah muta'aliyah
Tulisan ini membahas tentang khabar shadiq sebagai metode transmisi ilmu pengetahuan dalam Islam yang diragukan oleh para orientalis. Epistemologi Islam memiliki empat sumber kebenaran yaitu indra, akal, khabar shadiq, dan wahyu. Khabar shadiq merupakan sumber ilmu pengetahuan utama dalam Islam seperti al-Quran dan hadis."
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)Erta Erta
Teks tersebut membahas tentang epistemologi sains modern dengan menjelaskan beberapa hal:
1) Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sumber, struktur, dan kebenaran pengetahuan.
2) Sumber pengetahuan sains meliputi alam, rasio, hati, sejarah, pengalaman indra, nalar, otoritas, intuisi, dan wahyu.
3) Epistemologi sains berfokus pada cara memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar
Similar to INTUISI Dalam Epistemologi Islam (Miftah Pahlevi).pptx (20)
2. 2
Pokok Pembahasan
• Makna Intuisi
• Intuisi sebagai Metode Ilmiah
• Penggunaan Intuisi dalam Epistemologi
• Kesimpulan
3. 3
Makna Intuisi
Bahasa latin
intuitio
Bahasa Inggris
intuition
Kamus Bahasa
Indonesia
Dalam Islam
Pemandangan
Gerak hati atau hati nurani
Bisikan hati, gerak hati atau daya batin untuk mengerti atau
mengetahui sesuatu tidak dengan berpikir atau belajar.
Ma’rifah al-qalb, sebuah upaya untuk melewati proses riyadah dan
mujahadah, sehingga terjadi mukasyafah atau yang lebih dikenal
dengan metode ‘irfan.
4. 4
Intuisi tertinggi dapat mengambil dalam bentuk wahyu sebagaimana
para nabi. Sedangkan yang lainnya dapat mengambil bentuk inspirasi
atau ilham dan lintasan pikiran.
Ibnu Sina menyebutnya al-fayd (iluminasi). Zunnun al-Misri dan Imam
al-Ghazali menyebutnya al-ma’rifah. Ahmad al-Syirbasi menyebutnya
al-mawhubah. Ada juga yang menyebutnya ilmu laduni.
5. 5
Contoh Intuisi para sufi
Salah satu karya Ibnu Arabi yang berjudul Risalah al-Anwar fi Ma
Yumnah Sahib al-Halwa min Asrar, bisa menjadi bukti ata saksi atas
kekuatan intuitif sebagai sumber ilmu pengetahuan. Dalam buku yang
tidak terlalu besar itu, Ibnu Arabi menceritakan pengalaman intuitif luar
biasa ketika dia bisa menembus berbagai dunia dalam sebuah zikirnya
(ada sekitar 23 tingkat pengalaman batinnya), baik yang bersifat fisik,
seperti dunia mineral dan tumbuh-tumbuhan, maupun dunia-dunia gaib,
termasuk melihat surga, neraka, dan arasy.
6. 6
Ibnu Sina seorang ilmuwan ensiklopedis, integrated, holistik, dan
multitalenta, pada saat menulis, pada hakikatnya ia sedang bertasbih.
Melalui tangannya pengetahuan terpancar dari Tuhan. Terkait ini,
Atiyyah al-Abrasyi menceritakan tentang salah satu kebiasaan Ibnu
Sina. Ia berkata, "Jika ia menemui masalah (ilmiah), maka ia pergi ke
masjid, kemudian ia berwudu, shalat sunah, dan berdoa, sehingga
selubung yang menutupi akalnya terbuka”.
7. 7
Intuisi sebagai Metode Ilmiah
Kajian tentang intuisi sebagai metode ilmiah dapat dijumpai pada pemikiran para
pakar yang menyetujui eksistensi dan intuisi tersebut. Sebaliknya, bagi para pakar
yang menolak intuisi sebagai metode ilmiah, baik dari kalangan Muslim maupun
non-Muslim, menganggap bahwa intuisi itu secara metodologis mengandung
kelemahan karena terdapat kesulitan dalam mengujinya. Mereka menolak intuisi
sebagai metode ilmiah karena berpandangan bahwa sumber ilmu hanya alam jagat
raya dengan segala isinya serta fenomena sosial. Mereka tidak mengakui adanya
wahyu yang berasal dari Tuhan berupa taufik, hidayah, ilham, dan pencerahan batin.
Lebih dari itu, ketidakpercayaan terhadap intusi ini terjadi karena mereka tidak
percaya kepada Tuhan.
8. 8
Al-Ghazali sebagai seorang sufi yang sudah sampai pada tahap mencapai ilmu melalui intuisi
menawarkan sebuah metode efektif. Dalam bukunya Ihya' 'Ulum al-Din ia menawarkan beberapa
tahapan dimulai dari :
(1) taubat,
(2) sabar dan syukur,
(3) al-khawf wa al-rajā’,
(4) al-faqr wa al-zuhd,
(5) tauhid dan tawakal,
(6) al-mahabbah,
(7) al-niyyat, al-ikhlāṣ dan al-ṣidq,
(8) al-tafakkur, dan
(9) dzikr al-mawt wa ma ba'dahu.
9. 9
Itulah metode atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai
pengetahuan intuitif. Metode tersebut pada intinya adalah
membersihkan hati karena hati yang sudah bersih inilah yang dapat
menerima ilmu dari Tuhan.
Karena itu, Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kita agar selalu
menjaga kebersihan dan kesehatan hati sebagaimana tercantum dalam
hadis yang diriwayatkan al-Bukhari, "Ingatlah bahwa pada dirimu
terdapat segumpal darah, jika ia sehat, maka sehatlah seluruh badan.
Jika segumpal darah itu rusak (sakit), maka rusaklah seluruh badan
seluruhnya. Ingatlah, segumpal darah itu adalah hati”.
10. 10
Hati juga memiliki makna batin sebagai tempat di mana Allah dapat melimpahkan ilmu-Nya jika hati
tersebut sudah bersih. Mustafa al-Maraghi dalam tafsirnya tentang ayat 179 dari Surah al-A'raf
berkata, "Sesungguhnya ahli neraka itu terdiri dari orang-orang yang kaya raya, bodoh, lalai, tidak
dapat mempergunakan akalnya dalam memahami hakikat segala perkara, tidak mempergunakan
penglihatan dan pendengarannya dalam menetapkan ma'rifah serta mengambil faedah ilmu
pengetahuan, dan tidak pula menggunakannya dalam memahami ayat-ayat Allah yang bersifat
kawniyyah, serta ayat-ayat yang bersifat tanziliyyah”.
Sejalan dengan peran hati dalam memperoleh intuisi, Murtadha Muthahhari mengatakan, "Islam
tergolong kelompok yang mengakui hati sebagai suatu sumber pengetahuan yang alatnya adalah
penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs). Dalam proses mendapatkan ‘irfānī atau intuisi itu, Al-Qur'an tidak
menganjurkan manusia agar mengucilkan diri dari masyarakatnya, pergi ke bukit-bukit, hingga tidak
berurusan dengan berbagai aktivitas”.
12. 12
Penggunaan Intuisi dalam Epistemologi
Epistemologi di kalangan sarjana Muslim didominasi pendekatan bayani dan 'irfani, sedangkan di
kalangan sarjana non-Muslim didominasi pendekatan ijbārī, burhānī, dan jadali, yakni observasi,
eksperimen, dan kebebasan penggunaan akal (rasionalisme, liberalisme, pragmatisme, dan
turunannya).
Ibnu Sina, al-Ghazali, Imam Syafi'i, Jalaluddin Rumi, Syuhrawardi, Mulla Sadra, Sayyid Qutb,
Muhammad Naquib al-Attas, Ziauddin Sardar, dan Ismail Raji al-Faruqi adalah beberapa
cendekiawan Muslim yang menerima dan telah menggunakan intuisi dalam bangunan
epistemologinya.
Hal ini didasarkan pada tiga alas an :
1. Metode intuisi adalah metode yang banyak digunakan manusia dan dikenal sangat berhasil atau
efektif di kalangan orang-orang yang menggeluti dunia spiritual.
2. Metode intuisi dapat diuji kemampuannya dalam memahami realitas secara objektif.
3. Metode intuisi dapat dipelajari dan dikuasai oleh siapapun dengan usaha-usaha yang intens dan
terbimbing."
13. 13
Adapun di antara ilmuan Barat yang menolak intuisi adalah John Stuart Mill.
Penentangannya terhadap intuisi memiliki pengaruh besar, bukan hanya di kalangan
ilmuwan Barat lainnya, tetapi juga di kalangan ilmuwan non-Barat yang telah
terpengaruh pola pikir, tradisi, dan kultur pemikiran Barat. Menurut mereka, intuisi
tidak empiris, tidak rasional, dan (akhirnya) tidak ilmiah. Intinya, bagi mereka,
intuisi itu tidak memenuhi syarat sebagai suatu metode keilmuan.
Sementara Maslow dan Nietzsche mengakui intuisi sebagai intelegensi paling
tinggi dan sebagai fakta psikologis, walaupun kedua tokoh filsafat Barat ini tetap
menolak intuisi sebagai metode keilmuan. Itu karena mereka berdua pernah
mengalami intuisi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak bisa diingkari. Bahkan,
lebih dari sekadar pengalaman, intuisi telah memberikan kesan mendalam sebagai
kejadian yang menakjubkan. Intuisi dapat mengungguli pengalaman-pengalaman
lainnya dan memberikan pencerahan intelektual yang luar biasa.
14. 14
Dengan demikian, intuisi telah memainkan tiga peran sekaligus: sebagai
dasar pengetahuan, sumber pengetahuan, dan sebagai cara atau metode
mendapatkan pengetahuan. Sebagai dasar dan sumber pengetahuan,
intuisi bersifat pasif, tetapi sebagai metode mendapatkan pengetahuan,
ia bersifat aktif.
15. 15
Kesimpulan
Intuisi merupakan salah satu potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk
melengkapi potensi panca indra dan akal pikiran. Ketiga potensi ini adalah anugerah
yang harus dimanfaatkan, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu
pengetahuan yang menjadi modal berharga bagi pembangunan kebudayaan dan
peradaban, demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia.
Penggunaan panca indra dan akal secara metodologis dikenal dengan metode
pengamatan (observasi) dan percobaan (eksperimen), kemudian dianalisa,
dikategorisasi, dan disimpulkan melalui proses abstraksi oleh akal menggunakan
metode analogi, kritik, debat, perbandingan, dan sebagainya. Sedangkan intuisi
dimanfaatkan dengan menggunakan metode 'irfani, melalui penyucian diri (tazkiyah
al-nafs) dengan menempuh sejumlah latihan batin (spiritual) yang cukup panjang
dan intens. Jadi, dalam epistimologi Islam, pendekatan panca indra dan akal yang
dilengkapi dengan pendekatan intuitif membuat semua masalah epistemologis dapat
dipecahkan.