Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien An. M yang menderita asma bronchiale. Ringkasan utamanya adalah:
1. Pasien mengalami sesak napas berat, batuk produktif, dan tanda-tanda hipoksia.
2. Dilakukan pengobatan nebulizer, oksigenasi, dan pemantauan parameter vital.
3. Kondisi pasien mengalami peningkatan dengan berkurangnya sesak dan tanda hipoksia.
Retensi urin dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan pusat miksi, hipertrofi prostat, atau trauma. Gejala umumnya meliputi nyeri saat berkemih, kesulitan berkemih, dan distensi kandung kemih. Penatalaksanaan meliputi kateterisasi, drainase, dan obat analgesik.
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien An. M yang menderita asma bronchiale. Ringkasan utamanya adalah:
1. Pasien mengalami sesak napas berat, batuk produktif, dan tanda-tanda hipoksia.
2. Dilakukan pengobatan nebulizer, oksigenasi, dan pemantauan parameter vital.
3. Kondisi pasien mengalami peningkatan dengan berkurangnya sesak dan tanda hipoksia.
Retensi urin dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan pusat miksi, hipertrofi prostat, atau trauma. Gejala umumnya meliputi nyeri saat berkemih, kesulitan berkemih, dan distensi kandung kemih. Penatalaksanaan meliputi kateterisasi, drainase, dan obat analgesik.
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan diare. Secara ringkas, diare adalah kondisi buang air besar yang tidak normal lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer yang disebabkan oleh inflamasi usus dan gangguan absorpsi cairan dan elektrolit. Gejala klinis diare antara lain buang air besar encer, dehidrasi, dan gangguan keseimbangan asam basa. Penanganannya meliputi pemberian cair
Ketidakbersihan jalan napas, kekurangan volume cairan, kerusakan jaringan kulit, dan hambatan mobilitas merupakan masalah prioritas pasien dengan diabetes mellitus dan komplikasinya.
Asuhan keperawatan untuk Ny. W dengan diagnosis bronchitis kronis mencakup evaluasi gejala sesak napas dan nafas tidak teratur serta pemberian terapi oksigen dan obat-obatan. Perawatan fokus pada meningkatkan kemampuan bernafas dan kebersihan saluran pernapasan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit TBC, yang meliputi pengertian TBC, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis. Tujuannya agar mahasiswa dapat memahami konsep penyakit TBC dan asuhan keperawatan yang diberikan."
Dokumen tersebut membahas tentang gagal jantung kongestif pada lansia. Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang dapat menjadi kronis jika disertai penyakit seperti hipertensi dan kardiomiopati. Gejala umum gagal jantung kongestif adalah kelelahan dan dispnea. Pengkajian keperawatan meliputi aktivitas, sirkulasi, integritas ego, elim
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
[1] Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan atas yaitu ISPA. [2] Dibahas konsep penyakit ISPA, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. [3] Juga dibahas konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan pada klien ISPA.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Rencana asuhan keperawatan menjelaskan diagnosa hipertermi pada pasien dengan suhu tubuh 38,8°C. Tujuan penanganannya adalah mengembalikan suhu tubuh ke normal 36,5°C. Rencana meliputi pemantauan suhu, pemberian kompres hangat, kolaborasi pemberian antiperetik, serta edukasi kepada orang tua tentang pengukuran suhu tubuh. Hasil implementasi menunjukkan suhu tubuh normal kembali beserta peningkatan pemah
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan diare. Secara ringkas, diare adalah kondisi buang air besar yang tidak normal lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer yang disebabkan oleh inflamasi usus dan gangguan absorpsi cairan dan elektrolit. Gejala klinis diare antara lain buang air besar encer, dehidrasi, dan gangguan keseimbangan asam basa. Penanganannya meliputi pemberian cair
Ketidakbersihan jalan napas, kekurangan volume cairan, kerusakan jaringan kulit, dan hambatan mobilitas merupakan masalah prioritas pasien dengan diabetes mellitus dan komplikasinya.
Asuhan keperawatan untuk Ny. W dengan diagnosis bronchitis kronis mencakup evaluasi gejala sesak napas dan nafas tidak teratur serta pemberian terapi oksigen dan obat-obatan. Perawatan fokus pada meningkatkan kemampuan bernafas dan kebersihan saluran pernapasan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit TBC, yang meliputi pengertian TBC, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis. Tujuannya agar mahasiswa dapat memahami konsep penyakit TBC dan asuhan keperawatan yang diberikan."
Dokumen tersebut membahas tentang gagal jantung kongestif pada lansia. Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang dapat menjadi kronis jika disertai penyakit seperti hipertensi dan kardiomiopati. Gejala umum gagal jantung kongestif adalah kelelahan dan dispnea. Pengkajian keperawatan meliputi aktivitas, sirkulasi, integritas ego, elim
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
[1] Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan atas yaitu ISPA. [2] Dibahas konsep penyakit ISPA, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. [3] Juga dibahas konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan pada klien ISPA.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Rencana asuhan keperawatan menjelaskan diagnosa hipertermi pada pasien dengan suhu tubuh 38,8°C. Tujuan penanganannya adalah mengembalikan suhu tubuh ke normal 36,5°C. Rencana meliputi pemantauan suhu, pemberian kompres hangat, kolaborasi pemberian antiperetik, serta edukasi kepada orang tua tentang pengukuran suhu tubuh. Hasil implementasi menunjukkan suhu tubuh normal kembali beserta peningkatan pemah
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang keperawatan maternitas dan operasi sectio caesarea khususnya pada kasus letak lintang. Secara khusus dibahas tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi perempuan, definisi letak lintang, penatalaksanaan medis sectio caesarea, komplikasi dan asuhan keperawatan pada pasca operasi sectio caesarea hari pertama.
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
1. Memberikan tindakan nyaman seperti pijatan punggung dan mandi air hangat untuk menurunkan nyeri abdomen yang berhubungan dengan distensi perut.
2. Memantau pola eliminasi urin dan cairan untuk mendeteksi infeksi saluran kemih, serta mendorong peningkatan asupan cairan dan sering buang air kecil.
3. Mengompres area panas dengan air hangat dan memberikan obat untuk menurunkan demam.
Dokumen tersebut membahas tentang bronkitis, yaitu peradangan pada bronkus yang dapat berupa akut atau kronis. Bronkitis akut biasanya disebabkan virus sedangkan bronkitis kronis oleh faktor seperti rokok, infeksi, dan polusi. Gejalanya bervariasi mulai dari batuk, nyeri dada, hingga gangguan pernapasan. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat seperti ekspektoran, bronchodilator, serta terapi suportif se
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk klien dengan diagnosis emfisema.
2. Klien mengeluh sesak napas, batuk, dan nyeri dada. Pemeriksaan menunjukkan hipoksia dan hiperkapnia.
3. Diagnosa keperawatan meliputi gangguan pertukaran gas, pola pernapasan tidak efektif, bersihan jalan napas tidak efektif, dan intoleransi aktivitas.
Asuhan keperawatan pada klien dengan asma bronkial memberikan penjelasan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, pengkajian, diagnosis keperawatan yang mungkin timbul, dan intervensi keperawatan untuk menangani kondisi tersebut. Beberapa diagnosis keperawatan yang mungkin mencakup tidak efektifnya bersihan jalan nafas, kerusakan pertukaran gas, perubahan nutrisi, dan kurangny
Bronkitis adalah peradangan pada saluran udara paru-paru yang menyebabkan batuk berdahak. Anak berusia 7 tahun ini mengalami bronkitis akut selama 14 hari dengan gejala batuk, demam, dan kesulitan makan. Pemeriksaan menunjukkan hiperventilasi paru dan peningkatan diameter saluran udara. Diagnosa keperawatan meliputi gangguan bersih saluran napas, pertukaran gas, dan keseimbangan gizi yang perlu ditangani dengan obat
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemeriksaan fisik abdomen, meliputi tujuan, teknik, dan langkah-langkah inspeksi, auskultasi, palpasi, dan pemeriksaan khusus organ-organ dalam abdomen seperti hati, limpa, aorta, maupun pemeriksaan ascites.
1. DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes dan ditandai dengan demam, nyeri otot, dan perdarahan.
2. Penanganannya meliputi pemberian cairan secara oral atau intravena, obat penurun panas, dan pengawasan gejala perdarahan dan syok.
3. Pencegahannya meliputi menjauhkan nyamuk dengan membersihkan tempat penampungan air dan menutupnya rapat.
1. Pasien mengalami gagal pernapasan akut akibat hematotoraks yang dipasang ventilator mekanik. Keperluan utama adalah meningkatkan ventilasi dan oksigenasi, mencegah komplikasi, dan memberikan dukungan emosional.
2. Prioritas perawatan meliputi menjaga kebersihan mulut, mencegah infeksi, dan memastikan nutrisi cukup untuk mendukung pemulihan.
3. Perawat melakukan monitoring dan intervensi untuk memastikan
Rencana asuhan keperawatan ini membahas diagnosa dan tindakan untuk meningkatkan fungsi pernapasan dan mengurangi gangguan pertukaran gas, serta meningkatkan toleransi aktivitas dengan memberikan lingkungan yang mendukung dan menjelaskan proses penyakit untuk meningkatkan pemahaman pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang fisioterapi dada yang merupakan salah satu bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi paru dengan menggunakan teknik seperti postural drainage, perkusi, dan vibrasi untuk membersihkan sekret paru. Tujuannya adalah meningkatkan ventilasi paru dan mencegah penumpukan sekret. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur dan posisi yang digunakan dalam melakukan fisioterapi dada.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Surat permohonan izin keramaian untuk acara perpisahan kelas XII dengan tema "OSC SPECTA 017" yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 25 Maret 2017 di Gedung Sor La Ode Pandu mulai pukul 20.00 WITA. Surat ini meminta dukungan berupa izin keramaian dari Kapolres Muna.
1. C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN HEMOFILIA
DIAGNOSA
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
HASIL
KEPERAWTAN
TUJUAN DAN KRITERIA
KEPERAWATAN
1. Gangguan volume
1. Pertahankan pemasukan dan
cairan berhubungan
pengeluaran yang akurat
keseimbangan cairan
pemasukan dan
dengan syok
R: Pasien dapat menurun pemasukan
-Menunjukkan perfusi
pengeluaran yang
hipovolemik.
cairan selama periode krisis karena
yang adekuat misalnya:
akurat
malaise, anoreksia, dan sebagainya,
Membran mukosa
dehidrasi dari muntah, demam dapat
berwarna merah muda.
karakteristik urin dan
berwarna merah muda.
menurunkan haluaran urin dan
Mental kembali seperti
berat jenisnya
Mental kembali seperti
pencetus krisis vaso-oklusif.
-Menunjukan perbaikan
biasa.
1. mempertahankan
EVALUASI
2. memperhatikan
3. mengawasi tanda vital,
ukur tekanan darah
2. Perhatikan karakteristik urin
dan berat jenisnya.
R:ginjal dapat kehilangan
kemampuannya untuk
mengkosentrasikan urin
mengakibatkan banyak urin encer.
3. Awasi tanda vital, ukur tekanan
darah pada posisi berbaring,
duduk dan berdiri bila mungkin.
pada posisi berbaring,
duduk dan berdiri bila
mungkin.
4. Observasi demam,
perubahan tingkat
kesadaran, turgor kulit
buruk, kulit dan
membran mukosa
kering, nyeri.
R: penurunan sirkulasi darah
dapat terjadi dari peningkatan
kehilangan mengakibatkan
hipotensi dan takikardi
5. memperkirakan
drainase luka dan
kehilangan yang tampak
Berikan input cairan
perbaikan
keseimbangan cairan
perfusi yang adekuat
misalnya:
Membran mukosa
biasa.
2. 4. Perkirakan drainase luka dan
sesuai indikasi.
kehilangan yang tampak.
kolaborasi
6. memberikan input
5. Observasi demam, perubahan
cairan sesuai
tingkat kesadaran, turgor kulit
indikasi.
buruk, kulit dan membran mukosa
kering, nyeri.
R: gejala yang menunjukan
behidrasi/hemokonsentrasidengan
status vaso-oklusif
Kolaborasi
6. Berikan input cairan sesuai
indikasi.
R: penggantian atas kehingan
/deficit; dapat memperbaiki
konsentrasi SDM/ adanya
kegagalan cairan harus diberikan
segera ( khususnya pada
keterlibatan SSP ) untuk
menurunkan hemokonsentrasi
dan mencegah infark
3. 2. Perubahan perfusi
1.
jaringan sehubungan
Kaji penyebab perdarahan
-Tidak terjadi penurunan
1,.menakaji penyebab
Peningkatan
R: penentuan penyebab perdarahan
kesadaran, pengisian
perdarahan
kesadaran, pengisian
dengan perdarahan
dapat memudahkan intervensi yang
kapiler baik, perdarahan
aktif.
akan diberikan,
dapat teratasi
pengisian kapiler, warna
perdarahan dapat
2. Awasi tanda vital, kaiji pengisian
- menunjukan volume
kulit atau membran
teratasi
kapiler, warna kulit atau membran
cairan adekauat,
mukosa, warna kuku
volume cairan
mukosa, warna kuku.
dibutuhkan oleh tanda
R: memberikan informasi tentang
vital-vital stabil, nadi
pernafasan : Auskultasi
oleh tanda vital-vital
derajat / ke adekuatan perfusi
teraba, haluaran urine,
bunyi nafas, selidiki
stabil, nadi teraba,
jaringan dan membantu menentukan
barat jenis dan pH dalam
keluhan nyeri dada
haluaran urine, barat
kebutuhan intervensi.
batas normal
3. Perhatikan upaya pernafasan :
.
Auskultasi bunyi nafas, selidiki
keluhan nyeri dada
2. Awasi tanda vital, kaiji
3. memperhatikan upaya
4. . Berikan transfusi
darah sesuai dengan
indikasi
5. Beriakan oksigen
R: Dispnea, gemercik menunjukkan
tambahan sesuai
GJK karena regangan jantung lama /
indikasi
peningkatan konpensasi curah
jantung.
Kolaborasi
4. Berikan transfusi darah sesuai
dengan indikasi.
R: pembarian tranfusi darah
berparan dalam pemenuhan darah
yang dibutuhkan
kapiler baik,
adekauat, dibutuhkan
jenis dan pH dalam
batas normal
4. 5. Beriakan oksigen tambahan sesuai
indikasi
R: memaksimalkan transfer oksigen
ke jaringan
3. Nyeri berhubungan
1. selidiki keluhan nyeri. Perhatikan
-Melaporkan nyeri hilang
dengan perdarahan
perubahan derajat dan sisi (guna
/terkontrol
nyeri. Perhatikan
Dapat tidur /istrahat dan
dalam jaringan
skala 0-10).
-Menunjukan perilaku
perubahan derajat dan
dapat melakukan aktivitas.
R: membantu mengkaji kebutuhan
penanganan nyeri
sisi (guna skala 0-10).
Mengikuti
untuk intervensi, dapat
-Tampak rileks dan
mengindikasikan terjadinya
mampu tidur/istirahat
perhatikan petunjuk non-
komplikasi.
dengan baik
verbal, misalnya :
2. Awasi tanda vital, perhatikan
petunjuk non-verbal, misalnya :
1. menyelidiki keluhan
2. mengawasi tanda vital,
tegangan otot, gelisah
3. Berikan lingkungan
tegangan otot, gelisah.
tenang dan kurangi
R: dapat membantu mengevaluasi
rangsangan penuh
pernyataan verbal dan keefektifan
stress.
intervensi.
4. Tempatkan pada posisi
3. Berikan lingkungan tenang dan
nyaman dan sokong
kurangi rangsangan penuh stress.
sendi, ekstremitas
R: meningkatkan istirahat dan
dengan bantal/bantalan.
kemampuan koping.
5. Ubah posisi secara
4. Tempatkan pada posisi
priodik dan
nyaman dan sokong sendi,
berikan/bantu latihan
ekstremitas dengan
rentang gerak lembut.
bantal/bantalan.
6. Berikan tindakan
R: dapat menurunkan
kenyamanan (mis;
ketidaknyamanan tulang/sendi.
pijatan, kompres dingin)
Nyeri hilang/terkontrol
pengobatan
diresepkan.
program
yang
5. 5. Ubah posisi secara priodik dan
dan dukungan psikologis
berikan/bantu latihan rentang
(mis; dorongan,
gerak lembut.
keberadaan).
R: memperbaiki sirkulasi jaringan
dan mobilitas sendi.
6. Berikan tindakan kenyamanan
(mis; pijatan, kompres dingin) dan
dukungan psikologis (mis;
dorongan, keberadaan).
R: meminimalkan kebutuhan atau
meningkatkan efek obat.
4. Gangguan Mobilitas
1. Kaji keterbatasan aktivitas,
-Mempertahankan
1. Kaji keterbatasan
mobilitas/ fungsi
fisik berhubungan
perhatikan adanya / derajat
mobilitas/ fungsi optimal
aktivitas, perhatikan
dengan efek hemoragi
keterbatasan / kemampuan.
-Menunjukan peningkatan
adanya / derajat
kekuatan dan bebas dari
keterbatasan /
dan bebas dari
komplikasi
kemampuan.
komplikasi
dalam sendi.
R: mempengaruhi pilihan intervensi.
2. Ubah posisi secara sering bila
tirah baring; dukung bagian tubuh
yang sakit / sendi dengan bantal,
gulungan, kulit domba, bantalan
siku / tumit sesuai indikasi.
R: menurunkan ketidaknyamanan,
-Mendemonstrasikan
2. Ubah posisi secara
optimal
peningkatan kekuatan
Mendemonstrasikan
teknik/perilaku yang
sering bila tirah baring;
teknik/perilaku yang
memungkinkan
dukung bagian tubuh yang
memungkinkan
melakukan aktivitas.
sakit / sendi dengan bantal,
melakukan aktivitas.
gulungan, kulit domba,
bantalan siku / tumit sesuai
indikasi
6. mempertahankan kekuatan otot /
3. Berikan pengalihan
mobilitas sendi, meningkatkan
dengan tepat pada kondisi
sirkulasi dan mencegah kerusakan
pasien, contoh :
kulit.
pengunjung, radio /
televise, buku.
3. Berikan pengalihan dengan tepat
4. membantu dalam
pada kondisi pasien, contoh :
latihan rentang gerak aktif /
pengunjung, radio / televise,
pasif
buku.
R: menurunkan kebosanan;
meningkatkan relaksasi.
4. Bantu dalam latihan rentang
gerak aktif / pasif.
R: mempertahankan kelunturan
sendi, mencegah kontraktur dan
membantu dalam menurunkan
tegangan otot.
5. Buat rencana program aktivitas
dengan masukan dari pasien.
R: meningkatkan energy pasien dan
perasaan sejahtera / terkontrol.
5. mengkonsultasikan
dengan ahli terapi fisik
mengenai program latihan
6. memberikan tempat
tidur busa/kapuk
7. Kolaborasi:
5.Konsultasi dengan ahli terapi fisik
mengenai program latihan
R: mempermuda program latihan
yang akan diberiakan
6. Berikan tempat tidur busa/kapuk
R: menurunkan tekanan jaringan
dan dapat meningkatkan sirkulasi
sehingga menurunkan resiko
iskemia, kerusakan dermal.
5. Resiko tinggi injuri
1. Pertahankan keamanan tempat
-Menyatakan pemahaman
1. Pertahankan keamanan
Menyatakan
sehubungan dengan
tidur klien, pasang pengaman
factor yang terlibat dalam
tempat tidur klien,
pemahaman factor
kelemahan pertahanan
pada tempat tidur
kemungkinan cedara
pasang pengaman pada
yang terlibat dalam
akibat hemofilia.
R:mencegah terjadinya kecelakan
-Menunjukan perubahan
tempat tidur
kemungkinan cedara
pada saat pasien dlm keadaan
perilaku, pola hidup untuk
istirahat
-menunjukan factor resiko
2. Hindarkan dari cedera, ringan
dan untuk melindungi diri
– berat
R:menjauhkan cedera dapat
mengurangi resiko pendarahan
3. Awasi setiap gerakan yang
dari cedera
2. Hindarkan dari cedera,
ringan – berat
3. Awasi setiap gerakan
Menunjukan
perubahan perilaku,
pola hidup untuk
yang memungkinkan
melindungi diri dari
terjadinya cedera
cedera
4. Anjurkan untuk segera
membawa ke RS jika
8. memungkinkan terjadinya
cedera
terjadi injuri
5. Jelaskan pada keluarga
R:pengontolan dapat mencega
pentingnya menghindari
resiko cedera
cedera
4. Anjurkan untuk segera
membawa ke RS jika terjadi
injuri
R:tindakan pertolongan
pertama yang dilakukan
dirumah sakit dapat
menghindari kejadian yang
fatal
5. Jelaskan pada keluarga
pentingnya menghindari
cedera
R:.pemberian informasi akan
menambah pemahanan
keluarga tentang bahaya dari
cedera yang ditimbulkan