Bab ini membahas integral lipat dua pada berbagai koordinat dan daerah integrasi. Integral lipat dua digunakan untuk menghitung volume, pusat massa, dan momen inersia. Contoh soal mendemonstrasikan teknik penyelesaian integral lipat dua dengan merubah urutan integrasi sesuai bentuk daerah integrasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang integral dan penerapannya untuk menghitung luas daerah dan volume benda. Integral digunakan untuk menghitung luas daerah yang tidak beraturan dengan membagi daerah menjadi bagian-bagian kecil dan menjumlahkannya. Integral juga digunakan untuk menghitung volume dengan cara memutar daerah sekitar sumbu x atau y.
Presentasi ini membahas sistem koordinat kutub, termasuk definisi, persamaan, hubungannya dengan koordinat Cartesius, grafik persamaan kutub, perpotongan kurva, kalkulus dan luas dengan koordinat kutub, serta garis singgung dalam koordinat kutub. Presentasi ini disampaikan oleh Kelompok 9 Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Manado.
Makalah ini membahas perumuman Teorema Stokes di R4. Teorema Stokes menghubungkan integral garis batas suatu daerah dengan integral luas daerah tersebut. Makalah ini menggunakan parameterisasi dan teorema Green di bidang untuk memperluas Teorema Stokes ke R4, dengan menghubungkan integral garis batas benda berdimensi dua di R4 dengan integral volume benda tersebut.
Dokumen ini membahas tentang bilangan rasional dan irasional. Bilangan rasional didefinisikan sebagai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk pecahan dengan pembilang dan penyebut bilangan bulat, sedangkan bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan. Dokumen ini juga menjelaskan operasi dasar bilangan rasional seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta perluasan nilai desimal bilangan rasional.
Bab ini membahas integral lipat dua pada berbagai koordinat dan daerah integrasi. Integral lipat dua digunakan untuk menghitung volume, pusat massa, dan momen inersia. Contoh soal mendemonstrasikan teknik penyelesaian integral lipat dua dengan merubah urutan integrasi sesuai bentuk daerah integrasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang integral dan penerapannya untuk menghitung luas daerah dan volume benda. Integral digunakan untuk menghitung luas daerah yang tidak beraturan dengan membagi daerah menjadi bagian-bagian kecil dan menjumlahkannya. Integral juga digunakan untuk menghitung volume dengan cara memutar daerah sekitar sumbu x atau y.
Presentasi ini membahas sistem koordinat kutub, termasuk definisi, persamaan, hubungannya dengan koordinat Cartesius, grafik persamaan kutub, perpotongan kurva, kalkulus dan luas dengan koordinat kutub, serta garis singgung dalam koordinat kutub. Presentasi ini disampaikan oleh Kelompok 9 Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Manado.
Makalah ini membahas perumuman Teorema Stokes di R4. Teorema Stokes menghubungkan integral garis batas suatu daerah dengan integral luas daerah tersebut. Makalah ini menggunakan parameterisasi dan teorema Green di bidang untuk memperluas Teorema Stokes ke R4, dengan menghubungkan integral garis batas benda berdimensi dua di R4 dengan integral volume benda tersebut.
Dokumen ini membahas tentang bilangan rasional dan irasional. Bilangan rasional didefinisikan sebagai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk pecahan dengan pembilang dan penyebut bilangan bulat, sedangkan bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan. Dokumen ini juga menjelaskan operasi dasar bilangan rasional seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta perluasan nilai desimal bilangan rasional.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat dan persamaan linier. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang sistem koordinat kartesius dan kutub serta cara menentukan persamaan garis dan kemiringannya berdasarkan persamaan yang diketahui. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep dasar persamaan linier satu variabel dan dua variabel beserta cara penyelesaiannya.
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptxFitriYanto15
Dokumen tersebut membahas konsep integral dan operasi pengintegralan. Integral digunakan untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar. Terdapat beberapa jenis integral seperti integral tak tentu, integral tentu, serta rumus-rumus integral untuk fungsi aljabar dan trigonometri.
Dokumen tersebut membahas konsep integral dan operasi pengintegralan. Integral digunakan untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar. Terdapat beberapa jenis integral seperti integral tak tentu, integral tentu, serta rumus-rumus integral untuk fungsi aljabar dan trigonometri.
Dokumen tersebut membahas tentang irisan antara bidang datar dengan kerucut. Terdapat beberapa bentuk irisan yang mungkin terjadi berdasarkan posisi dan sudut bidang datar terhadap kerucut, di antaranya titik, dua garis, satu garis, lingkaran, elips, atau hiperbola. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi irisan kerucut secara analitis beserta contoh pada parabola, elips, dan cara menentukan garis yang menyingg
Dokumen ini membahas tentang Kalkulus 1. Terdiri dari beberapa bab yang membahas bilangan riil, persamaan linier, nilai mutlak, fungsi, limit, turunan 1, dan turunan 2.
Dokumen ini membahas tentang integral tak tentu dan integral tentu, termasuk konsep dasar integral, sifat-sifat integral tak tentu dan integral tentu, penggunaan integral untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar, serta metode-metode penyelesaian integral seperti substitusi dan integral parsial.
1. Dokumen ini membahas tentang definisi integral ganda dan penerapannya dalam menghitung momen inersia.
2. Integral ganda adalah integral dari fungsi dua variabel yang terdefinisi pada daerah tertutup. Rumus momen inersia lamina terhadap sumbu-sumbu x, y, dan z dituliskan menggunakan integral ganda.
3. Momen inersia adalah ukuran kekakuan benda pada gerakan rotasi, seperti halnya massa pada gerakan
1. Materi ini membahas sistem koordinat polar dan kurva polar dalam kalkulus peubah banyak.
2. Sistem koordinat polar menggunakan jarak (r) dan sudut (θ) untuk merepresentasikan posisi suatu titik dalam bidang dua dimensi.
3. Kurva polar didefinisikan oleh persamaan r = f(θ) yang menggambarkan hubungan antara jarak dan sudut.
Dokumen tersebut membahas berbagai sistem koordinat termasuk koordinat Kartesius, koordinat polar, koordinat tabung, dan koordinat bola beserta konversi antara sistem-sistem koordinat tersebut. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya terkait empat sistem koordinat utama.
1. Fungsi Hamilton merupakan persamaan kanonik untuk gerak yang terdiri dari 2n persamaan diferensial orde-1 yang menggambarkan hubungan antara koordinat dan momentum suatu sistem.
2. Fungsi Hamilton dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi dan benda dalam medan sentral.
3. Persamaan Lagrange dapat diterapkan untuk menyelesaikan gerak zarah bermuatan dalam medan elektromagnetik
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi vektor dan operasinya. Kurva dapat didefinisikan dalam bentuk persamaan Cartesius atau Parametrik. Fungsi vektor di bidang dan ruang didefinisikan sebagai pengaitan antara parameter t dengan vektor F(t). Contoh soal tentang menyatakan kurva dalam bentuk Cartesius dan sketsanya diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat dan persamaan linier. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang sistem koordinat kartesius dan kutub serta cara menentukan persamaan garis dan kemiringannya berdasarkan persamaan yang diketahui. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep dasar persamaan linier satu variabel dan dua variabel beserta cara penyelesaiannya.
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptxFitriYanto15
Dokumen tersebut membahas konsep integral dan operasi pengintegralan. Integral digunakan untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar. Terdapat beberapa jenis integral seperti integral tak tentu, integral tentu, serta rumus-rumus integral untuk fungsi aljabar dan trigonometri.
Dokumen tersebut membahas konsep integral dan operasi pengintegralan. Integral digunakan untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar. Terdapat beberapa jenis integral seperti integral tak tentu, integral tentu, serta rumus-rumus integral untuk fungsi aljabar dan trigonometri.
Dokumen tersebut membahas tentang irisan antara bidang datar dengan kerucut. Terdapat beberapa bentuk irisan yang mungkin terjadi berdasarkan posisi dan sudut bidang datar terhadap kerucut, di antaranya titik, dua garis, satu garis, lingkaran, elips, atau hiperbola. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi irisan kerucut secara analitis beserta contoh pada parabola, elips, dan cara menentukan garis yang menyingg
Dokumen ini membahas tentang Kalkulus 1. Terdiri dari beberapa bab yang membahas bilangan riil, persamaan linier, nilai mutlak, fungsi, limit, turunan 1, dan turunan 2.
Dokumen ini membahas tentang integral tak tentu dan integral tentu, termasuk konsep dasar integral, sifat-sifat integral tak tentu dan integral tentu, penggunaan integral untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar, serta metode-metode penyelesaian integral seperti substitusi dan integral parsial.
1. Dokumen ini membahas tentang definisi integral ganda dan penerapannya dalam menghitung momen inersia.
2. Integral ganda adalah integral dari fungsi dua variabel yang terdefinisi pada daerah tertutup. Rumus momen inersia lamina terhadap sumbu-sumbu x, y, dan z dituliskan menggunakan integral ganda.
3. Momen inersia adalah ukuran kekakuan benda pada gerakan rotasi, seperti halnya massa pada gerakan
1. Materi ini membahas sistem koordinat polar dan kurva polar dalam kalkulus peubah banyak.
2. Sistem koordinat polar menggunakan jarak (r) dan sudut (θ) untuk merepresentasikan posisi suatu titik dalam bidang dua dimensi.
3. Kurva polar didefinisikan oleh persamaan r = f(θ) yang menggambarkan hubungan antara jarak dan sudut.
Dokumen tersebut membahas berbagai sistem koordinat termasuk koordinat Kartesius, koordinat polar, koordinat tabung, dan koordinat bola beserta konversi antara sistem-sistem koordinat tersebut. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya terkait empat sistem koordinat utama.
1. Fungsi Hamilton merupakan persamaan kanonik untuk gerak yang terdiri dari 2n persamaan diferensial orde-1 yang menggambarkan hubungan antara koordinat dan momentum suatu sistem.
2. Fungsi Hamilton dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi dan benda dalam medan sentral.
3. Persamaan Lagrange dapat diterapkan untuk menyelesaikan gerak zarah bermuatan dalam medan elektromagnetik
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi vektor dan operasinya. Kurva dapat didefinisikan dalam bentuk persamaan Cartesius atau Parametrik. Fungsi vektor di bidang dan ruang didefinisikan sebagai pengaitan antara parameter t dengan vektor F(t). Contoh soal tentang menyatakan kurva dalam bentuk Cartesius dan sketsanya diberikan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
INTEGRAL LIPAT DUA DAERAH SEBERANG DAN INTEGRAL LIPAT.pptx
1. INTEGRAL LIPAT DUA DAERAH SEBERANG DAN
INTEGRAL LIPAT DUA DALAM KOORDINAT KUTUB
AMDUL ARIYANTO : 221055201034
DELTA ALVERO VANA : 221055201047
MOHD.FATUR WARIS ENGGATAMA : 221055201068
MUHAMMAD ABDILLAH ZIKRI : 221055201062
UPAR GULTOM : 221055201095
2. PENGERTIAN INTEGRAL LIPAT
Integral berulang (kadang juga dikenal sebagai integral
ganda atau integral lipat) adalah materi kalkulus lanjut
yang dipelajari secara mendalam untuk menganalisis
masalah luas dan volume baik pada bidang dua dimensi
maupun tiga dimensi. Untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca tentang materi tersebut, berikut disajikan
beberapa soal terkait terkhusus untuk integral lipat dua,
yaitu integral dengan dua simbol sekaligus.
3. INTEGRAL LIPAT DUA
Definisi integral lipat dua :
Misalkan f suatu fungsi dua peubah yang terdefinisi
pada suatu persegi panjang tertutup R.
Jika ada, kita katakan f dapat
diintegralkan pada R. Lebih lanjut
yang disebut integral lipat dua f pada R diberikan oleh :
Atau
4. MENGHITUNG INTEGRAL LIPAT
DUA
Jika f(x,y) 0 pada R, maka volume dapat dihitung dengan
metode irisan sejajar, yaitu:
(i) Sejajar bidang XOZ
10. ATURAN INTEGRASI
• Urutan pengintegralan dalam integral lipat dua tergantung dari
bentuk D (daerah integrasi).
• Dalam perhitungannya, kadangkala kita perlu merubah urutan
pengintegralan. Hal ini dapat disebabkan dengan perubahan urutan
pengintegralan akan memudahkan dalam proses integrasinya.
• Oleh karena itu, langkah pertama kita harus dapat menggambarkan
daerah integrasi, selanjutnya kita dapat merubah urutan integrasi
dengan mengacu pada sketsa daerah integrasi yang sama.
11. Sistem Koordinat Polar
Sistem koordinat polar terdiri dari sumbu polar (berupa setengah garis,
yang berimpit dengan sumbu-x positif pada bidang R 2 ) dan titik asal
O. Setiap titik P pada bidang kemudian dinyatakan dengan jaraknya
dari O, sebutlah r, dan besar sudut θ yang dibentuk oleh ruas garis OP
dan sumbu polar (dihitung berlawanan arah dengan arah jarum jam).
12. Hubungan Koordinat Polar dan
Koordinat Cartesius
Jika P = P(r,θ), maka P dapat dinyatakan dalam
koordinat Cartesius sebagai P = P(x,y) dengan
x = r cos θ dan y = r sin θ.
Sebaliknya, jika P = P(x,y), maka P dapat dinyata-
kan dalam koordinat polar P = P(r,θ) dengan
r2 = x2 + y2 dan tan θ = y/x,
dengan penafsiran nilai θ yg tepat untuk x = 0.
13. Persamaan Kurva dalam Koordinat
Polar
Persamaan lingkaran yang berpusat di O dan berjari-jari R dapat
dinyatakan secara sederhana dalam koordinat polar sebagai
r = R, 0 ≤ θ ≤ 2π.
Persamaan setengah garis y = x,dengan x > 0, dapat dinyatakan
dalam koordinat polar sebagai
θ = π/4, r > 0.
14. Menghitung integral lipat dua dalam
koordinat polar
Integral Lipat Dua
dalam Koordinat Polar Dengan substitusi x = r cos θ dan y = r sin θ,
integral lipat dua yang semula dinyatakan dalam koordinat Cartesius
sekarang dinyatakan dalam koordinat polar sebagai:
Catatan: Dalam koordinat polar, daerah seperti setengah lingkaran atau
cincin setara dengan “persegi panjang”.
15. Daerah dalam Koordinat Polar
Daerah cakram lingkaran S = {(x,y) | x2 + y2 ≤ R2} dapat dinyatakan
sebagai S = {(r,θ)|0 ≤ r ≤ R, 0 ≤ θ ≤ 2π}.
Daerah segitiga yang dibatasi oleh sumbu-x, garis y = x, dan garis x =
1, merupakan daerah r-sederhana, dengan 0 ≤ r ≤ sec θ, 0 ≤ θ ≤ π/4.
16. Contoh Soal
Hitung I = apabila S adalah daerah cincin yg
dibatasi oleh lingkaran x2 + y2 = 1 dan x2 + y2 = 4.
Jawab: / =