Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ā
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, memiliki banyak pemikiran tentang masalah-masalah pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. DI presentasi ini saya mencoba menelaah secara filosofis dan mencari benang merah percikan-percikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dari teks-teks yang langsung ditulis oleh beliau semasa hidupnya. Ada 3 kerangka utama yang saya tangkap yang mewarnai keseluruhan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu: 1) Kodrat Keadaan (Alam & Zaman); 2) Asas Tri-Kon - kontinuitet, konvergensi, konsentris; 3) Budi Pekerti (bulatnya cipta-rasa-karsa yang menghasilkan tenaga). Jika diperas lagi, esensi filosofi pemikiran beliau, menurut saya dari bacaan teks-teks tulisan beliau, adalah perubahan yang dinamis, yang dinamikanya ibarat sistem tata surya.
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ā
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, memiliki banyak pemikiran tentang masalah-masalah pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. DI presentasi ini saya mencoba menelaah secara filosofis dan mencari benang merah percikan-percikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dari teks-teks yang langsung ditulis oleh beliau semasa hidupnya. Ada 3 kerangka utama yang saya tangkap yang mewarnai keseluruhan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu: 1) Kodrat Keadaan (Alam & Zaman); 2) Asas Tri-Kon - kontinuitet, konvergensi, konsentris; 3) Budi Pekerti (bulatnya cipta-rasa-karsa yang menghasilkan tenaga). Jika diperas lagi, esensi filosofi pemikiran beliau, menurut saya dari bacaan teks-teks tulisan beliau, adalah perubahan yang dinamis, yang dinamikanya ibarat sistem tata surya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Ā
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Ā Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2.Ā Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3.Ā Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Ā
Indikator keberhasilan manajemen kelas
1. MAKALAH
MANAJEMEN KELAS
āINDIKATOR KEBERHASILAN MANAJEMEN KELASā
Dosen Pengampu : Nintin Nurlela, M.Pd
Disusun Oleh :
Herlinda Rahayu Riskynianyo ( 037119001 )
Reza Dzulfiqar Falah ( 037119011 )
Anggraeni Puspita Sari ( 037119012 )
Sifa Nurfauzziyah ( 037119015 )
Ridha Lugiana Utari ( 037119019 )
Widyasari Izmi Haida Al Wasyi ( 037119025 )
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2020
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Indikator
Keberhasilan Manajemen Kelas ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Kelas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Indikator Keberhasilan Manajemen Kelas bagi
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Nintin
Nurlela,M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah Manajemen Kelas yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Bogor, Februari 2020
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................1
B. Perumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Indikator Keberhasilan Manajamen Kelas ......................3
B. Macam ā macam Indikator Keberhasilan Manajemen Kelas ............4
C. Faktor Keberhasilan Manajemen Kelas..............................................5
D. Manfaat Indikator Keberhasilan Manajemen Kelas ...........................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................10
B. Saran ................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan aktivitas manusia bergantung pada manajemen yang
diterapkan. Manajemen kelas merupakan miniatur dalam manajemen sekolah. Ketika
manajemen sekolah tidak baik, pendidikan juga tidak dapat mengelola atau
menggorganasi kelas dengan baik, dengan demikian pula sebaliknya.
Dengan adanya manajemen kelas yang baik, peserta didik dapat
memanfaatkan kemampuan, bakat, dan energinya pada tugas-tugas individual maupun
kelompok karena kelas mempunyai preran dan fungsi tertentu dalam menunjang
keberhasilan proses interaksi edukatif.
Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan
perhatian utama oleh para calon, guru baru, dan bahkan guru yang telah
berpengalaman. Karena calon guru, guru baru, dan bahkan guru yang telah
berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapaat belajar dengan optimal.
Dalam artian guru menyampaikan bahan pelajaran dan dapaat diterima oleh peserta
didik dengan baik. Guru yang profesional salah satu cirinya adalah guru yang mampu
mengelola kelas dengan baik. Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari
manajemen kelas. Sebab manajemen kelas merupakan serangkain perilaku guru dalam
upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta
didik untuk belajar dengan baik.
Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses, Guru
dengan segala kemampuannya,murid dengan segala latar belakang dan potesinnya,
kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan segala pendekatannya, media
dengan segala perangkatnya, materi dengan segala sumber belajar nya bertemu dan
berinteraksi di dalam kelas. Manajemen kelas diperlukan karena dari hari kehari
bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan peserta didik selalu
berubah,hari ini peserta didik dapat belajar dengan baik dan benar, tetapi besok belum
tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat dalam kelompok,sebaliknya dimasa
mendatang boleh jadi persaingan kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk
perilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional siswa.
5. 2
B. Perumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: ,
1. Apa yang dimaksud dengan indikator keberhasilan manajemen kelas?
2. Apa saja Macam - macam Indikator keberhasilan manajemen kelas?
3. Apa saja faktor -faktor yang mempengaruhi keberhasilan manajemen
kelas?
4. Apa manfaat indikator keberhasilan kelas bagi peserta didik?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan indikator keberhasilan
manajemen kelas.
2. Untuk mengetahui macam - macam indikator keberhasilan manajemen
kelas.
3. Menambah wawasan tentang gaktor - faktor keberhasilan manajemen kelas.
4. Mengetahui manfaat indikator keberhasilan kelas bagi peserta didik.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Indikator Keberhasilan Manajemen Kelas
1. Indikator
Menurut kamus besar bahasa indonesia indikator adalah sesuatu yang
dapat memberikan ( menjadi ) petunjuk atau keterangan. Menurut Darwin
Syah, Indikator merupakan tanda ataupun ciri yang menunjukan siswa telah
mampu memenuhi standar komptensi yang diterapkan/ berlaku.
Indikator Keberhasilan dalam pengelolaan kelas adalah ( Alam S : 2003)
1) Terciptanya suasana atau kondisi belajar mengajar ( tertib, lancar,
berdisiplin dan bergairah )
2) Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan
peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik.
2. Manajemen Kelas
Manajemen berasal dari kata manage yang berarti
mengurus,memimpin,mencapai dan memerintah.Manajemen berasal dari bahasa
latin yaitu manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan
(usman,2009:5).Dua kata tersebut digabung menjadi managere yang berarti
menangani ,melakukan dengan tangan. Menurut Hasibuan (1990) menyatakan
bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan tertentu. Sementara itu pengertian kelas menurut Nawawi yang
mengartikan kelas sebagai suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari
masyarakat sekolah sebagai satu kesatuan diorganisasikan menjadi unit kerja
yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang
kreatif untuk mencapai tujuan(Rohmad, 2009:69). Dapat disimpulkan bahwa
Manajemen kelas adalah proses perencanaan,pengorganisasian,penggerakan dan
pengawasan kegiatan pembelajaran guru dengan segenap penggunan sumber daya
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan
7. 4
efisien. Pencipta kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas
,sebab manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya
menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik
untuk belajar dengan baik.
B. Macam - Macam Indikator keberhasilan Manajemen Kelas
Menurut Salman Rusydie,jika berbagai kegiatan manajemen kelas dapat
dilaksanakan dengan baik,tujuan dari manajemen kelas dapat tercapai.Maka,ada
dua kemungkinan yang akan dialami oleh peserta didik sebagai indikator
keberhasilan manajemen kelas.Indikator tersebut yaitu:
1. Sebuah manajemen kelas dapat dikatakan berhasil jika sesudah itu peseeta
didik mampu untuk terus belajar dan bekerja.Peserta didik tidak mudah
menyerah dan pasif disaat mereka merasa tidak tahu atau kurang memahami
tugas yang harus dikerjakan.Setidaknya,peserta didik masih menunjukan
semnagat dan gairah nya untuk terus mencoba belajar walaupun mereka
menghadapi hambatan dan masalah yang sangat sulit.
2. Sebuah manajemen kelas juga dapat dikatakan berhasil jika setiap perserta
didik mampu untuk terus-menurus melakukan pekerjaan tanpa membuang-
buang waktu dengan percuma.Artinya,setiap peserta didik akan berkerja
secepatnya supaya ia segera dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
kepada.Hal ini akan menjadikan peserta didik mampu menggunakan waktu
belajarnya seefektif mungkin.
Selain itu terdapat indikator - indikator keberhasilan manajemen kelas yaitu:
1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas
2. Sebagai guru jika anda pulang kerumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah.
3. Guru mengetahui perbedaan anatara prosedur kelas ( apa yang guru inginkan
terjadi contohnya: cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa,bekerja secara
bersamaan dan lain-lain) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan secara
8. 5
otomatis misalnya:tata cara masuk kelas,pergi ke kamar mandi, dan lain- lain).
Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
4. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-
prosedur,sebab prosedur mengajarkan suswa akan pentingnya tanggung jawab.
5. Guru tidak mendisiplinkan dengan ancaman - ancaman, dan
konsekuensi.(stiker,penghilangan siswa dan lain-lain).
6. Guru mengerti bahwa perilaku siswa dikelas disebabkan oleh
sesuatu,sedangkan disiplin dapat dipelajari.
Ada dua hal yang membedakan antar guru yang berhasil dan yang tidak
berhasil.
1. Guru yang kurang berhasil menghabiskan hari-haru pertama dengan
langsung mengajarkan subjek mata pelajaran kemudian sibuk mendisiplinkan
siswa selama setahun penuh.
2. Guru yang efektif menghabiskan dua minggu pertama di tahun ajaran dengan
meneguhkan prosedur.
C. Faktor Keberhasilan Manajemen Kelas
Permasalahan yang timbul dalam manajemen kelas bukanlah tugas yang
ringan.Ada beberapa faktor yang menyebabkan kerumitan tersebut.Secara
umum,faktor yang mempengaruhi kelas ada dua jenis,yaitu:
1. Faktor Internal Peserta Didik
Faktor internal peserta didik ini berhubungan dengan masalah
emosi,pikiran,dan perilaku.Kepribadian peserta didik dengan spesifikasinya
masing - masing menyebabkan perbedaan antara peserta didik yang satu dengan
yang lainnya.Perbedaan tersebut dapat ditinjau dari tiga aspek,yaitu:
Biologis,intelektual dan psikologis.
9. 6
2. Faktor Eksternal Peserta Didik
Faktor ekternal peserta didik ini berkaitan dengan masalah suasana
lingkungan belajar,penempatan peserta didik,pengelompokan,jumlah peserta
didik didalam kelas,dan lain sebagainya.Misalnya,semakin banyak jumlah peserta
didik,semakin besar pula kemungkinan terjadi konflik di dalam kelas.
Selain faktor diatas,dalam mewujudkan dalam pengelolaan kelas yang
baik,terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhinya diantaranya :
1. Kondisi fisik
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil
pembelajaran.Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat
minumal mendukung meningkatnya instensitas proses pembelajaran
mempengaruhi postif terhadap pencapaian.Tujuan pembelajaran lingkungan fisik
yang dimaksud meliputi :
a. Ruang tempat berlasungnya proses berlajar mengajar Ruangan belajara yang
harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa tidak berdesak desakan
dan saling mengganggu anatara siswa yang satu dengan lainnya pada saat
melakukan aktivitas belajar.
b. Pengaturan tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya
tatap muka,dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku.
c. Vertilasi dan Pengaturan cahaya suhu,pentilasi dan penerangan (kendati[pun
guru sulit mengatur karena sudah ada)adalah aset penting untuk terciptanya
suasana belajar yang nyaman.
d. Pengaturan penyimpangan barang - barang ,barang -barang hendaknya
disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai bila diperlukan dan akan
dipergunakan bagi kepentingan belajar.
e. Pengaturan dan kebersihan kelas ,mencangkup penataan hiasan
dinding,penempatan lemari sepeti lemari untuk buku yang ditempatkan di
10. 7
depan kelas dan alat - alat peraga diletakan dibelakang, dan pemeliharaan
kebersihan.
f. Rak buku ,merupakan miniatur perpustakaan.
2. Peseta Didik
Peserta didik dipandang sebagai individu dengan segala perbedaan dan
persamaanna.Dengan alasan ini,kegiatan interaksi edukatif dengan pendekatan
dengan sekelompok mempertimbangkan peninjauan pada aspek perbedaan
individual peserta didik yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Postur tubuh,peserta didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibarisan
belakang.
b. Peseta didik yang mengalami gangguan pengelihatan atau pendengaran
hendaknya ditempatkan di depan.
c. Peserta didik yang cerdass sebaiknya digabung dengan anak didik yang
kuurang cerdas.
d. Peserta didik yang mempunyai kecakapan dalam berdiskusi dikelompokan
dengan anak yang pendiam.
e. Peserta didik yang gemar membuat keributan dan mengganggu peserta didik
lainnya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari pengawasan guru.
D. Manfaat Indikator Keberhasilan Manajemen Kelas Bagi Peserta Didik
1. Memupuk peserta didik untuk berani mengeluarkan pendapat tentang suatu
masalah secara bebas
2. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri seorang peserta didik
3. Menumbuhkan rasa toleransi sesama peserta didik
4. Memberi kesempatan untuk mengembangkan kebebasan intelektual peserta
didik
5. Memberi kesempatan berpikir kepada peserta didik untuk menguji dan
mengubah serta memperbaiki pandangan , nilai dan pertimbangan.
11. 8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kelas merupakan suatu usaha sengaja yang dilakukan oleh
guru dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga
kegiatan pembelajaran dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.Dengan
kata lain,manajemen kelas adalah kegiatan untuk mewujudkan dan
mempertahankan proses pembelajaran yang optimal.Indikator - indikator
manajemen kelas ada berbagai macam contohnya dan faktor - faktor yang
mempengaruhi keberhasilan kelas ada dua yaitu faktor internal dengan eksternal.
B. Saran
Dalam manajeman kelas guru berfungsi sebagai manajer atau seorang
pemimpin dikelas yang bertanggung jawab terhadap siswa dalam melakukan
kegiatan belajar, oleh karena itu selain mengajar guru harus dapat membelajarkan
siswa secara aktif, yaitu dengan cara memperhatikan apa saja ayang menjadi
keberhasilan indikator-indikator dalam manajemen kelas.
12. 9
DAFTAR PUSTAKA
Aifin, Zaidin. 2001. Penggerakan Peserta Didik dengan Ragam Belajar. Jakarta :
Diva Publisher.
Fatah, Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Rosdakarya
www.academia.edu.com
repo.iain-tulungagung.ac.id
gurukreatif.wordpress.com
dosen pendidikan.co.id