Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akhlak, macam-macam akhlak yang terpuji dan tercela, faktor penyebab dekadensi moral dan cara membendungnya, peran generasi muda dalam membentuk akhlak mulia, serta akhlak terhadap Allah, manusia, dan lingkungan.
3. Akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari
bentuk mufradatnya“khuluqun” yang berari
budi pekerti, perangai, tingkah laku dan
tabiat. Sedangkan menurut istilah adalah
pengetahuan yang menjelaskan tentang
baik dan buruk (benar dan salah), mengatur
pergaulan manusia, dan menentukan
tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya.
5. Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah)
Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah yaitu golongan akhlak yang
seharusnya dimiliki oleh seorang muslim. Akhlakul mahmudah meliputi
sifat sabar, juju, rendah hati, dermawan, sopan, gigih, rela berkorban, adil,
bijaksa, lembut dan santun, tawakal, dan masih banyak lagi.
Seorang muslim yang memiliki akhlakul mahmudah, dalam kehidupan
sehari-hari akan menjaga tutur kata dan perbuatannya. Sebagai seorang
muslim, sudah menjadi sebuah keharusan untuk menjaga akhlakul
mahmudah dalam kehidupan sehari-hari.
6. Akhlak Tercela (Akhlakul Mazmumah)
Akhlak tercela atau akhlakul mazmumah yaitu golongan akhlak atau
tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak
mazmumah ini harus dijauhi karena dapat mendatangkan mudharat bagi
diri sendiri maupun orang lain.
Beberapa contoh akhlakul mazmumah yaitu sifat sombong, iri, dengki,
tamak, hasad, takabur, ghibah, dan lain sebagainya. Sebagai seorang
muslim, sudah seharusnya kita menjauhi akhlakul mazmumah. Hal ini
karena akhlak ini sangat dibenci oleh Allah SWT.
8. Dekadensi moral yang ditunjukkan oleh sebagian generasi muda harapan masa
depan tersebut, meskipun tidak besar presentasenya, namun menjadi sesuatu
yang disayangkan dan bahkan mencoreng kredibilitas dan kewibawaan dunia
pendidikan. Para pelajar yang seharusnya menunjukkan sikap dan perbuatan
yang bermuatan akhlak mulia justru menunjukkan tingkah laku yang sebaliknya.
Faktor-faktor penyebab timbulnya dekadensi moral diantaranya:
- Longgarnya pegangan terhadap agama
- Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga, sekolah,
maupun masyarakat
- Derasnya arus budaya materialistis, hedonistis, dan sekularistis
9. Untuk membendung, menangkal dan mengatasi dekadensi
moral yang telah mengakar ini, maka gerakan sistematis
yang mutlak dilakukan oleh seluruh elemen bangsa baik
pemerintah, ulama dan masyarakat yaitu:
- Menyadarkan kembali para orang tua tentang tanggung
jawabnya terhadap keluarga.
- Memberdayakan tokoh agama semaksimal mungkin,
dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
berkarya.
- Membentuk sistem pendidikan pondok pesantren murni
yang berpedoman al-Qur’an dan hadits dengan pengamalan
yang benar dengan mengedepankan kualitas bukan
kuantitas.
11. Tidak hanya penanaman akhlak saja, daripada itu dalam
membentuk karakter generasi milenial yang berakhlak
mulia; diperlukan juga praktek dalam penguatan sikap
yang penting mencakup perkembangan sosial, seperti
ketulusan hati atau kejujuran, membangun koneksi yang
harmonis antara keluarga dan masyarakat, menerapkan
sikap toleransi, dan yang paling utama adalah
melakukan kontrol diri.
Maka dari itu, generasi milenial harus tetap mempunyai
akhlak yang baik, karena akhlak yang baik adalah
segalanya. Sebab Allah perhatian dan sangat mewanti-
wanti akan akhlak baik, karena tidak akan ada
pertumpahan darah; jika semua orang di dunia ini sadar
akan pentingnya penanaman akhlak yang baik, entah
bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
13. Akhlak Terhadap Allah
Akhlak kepada Allah di sini maksudnya adalah beriman kepada Allah,
taat kepada Allah, dan mengharap ridha Allah swt. Dengan memiliki sifat
tersebut diharapkan manusia akan memiliki akhlak terpuji kepada Allah
swt. Akhlak kepada Allah swt dapat diartikan juga sebagai
sikap/perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai
makhluk kepada Tuhan yang Khaliq.
14. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban
terhadap dirinya disertai dengan larangan
merusak, membinasakan dan menganiyaya diri
baik secara jasmani (memotong dan merusak
badan), maupun secara rohani (membiarkan larut
dalam kesedihan).
Akhlak terhadap diri
sendiri
Akhlak terhadap Rasulullah meliputi mencintai
Rasul Allah secara tulus dengan mengikuti semua
sunnahnya, menjadikan Rasul Allah sebagai idola
dalam hidup dan kehidupan, menjalankan apa
yang diperintah dan menjauhi larangannya.
Akhlak terhadap
Rasul Allah
15. Pentingnya akhlak tidak terbatas pada perorangan
saja, tetapi penting untuk bertetangga,
masyarakat, umat dan kemanusiaan seluruhnya. Di
antaranya akhlak terhadap tetangga dan
masyarakat adalah saling tolong menolong, saling
menghormati, persaudaraan, pemurah, penyantun,
menepati janji, berkata sopan dan berlaku adil.
Akhlak terhadap tetangga
dan masyarakat
Wajib bagi umat Islam untuk menghormati kedua
orang tuanya, yaitu dengan berbakti, mentaati
perintahnya dan berbuat baik kepada
keluarganya. Akhlakul karimah kepada guru di
antaranya dengan menghormatinya, berlaku
sopan di hadapannya, mematuhi perintah-
perintahnya, baik itu dihadapannya ataupun di
belakangnya.
Akhlak terhadap orang tua
(ayah, ibu dan guru)
16. Akhlak Terhadap Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang
berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun
benda-benda tidak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan al-
Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai
khalifah.