Presentasi ini menjelaskan tentang konsep IPTEKS dalam Islam, bagaimana dulu Islam sangat berjaya dengan adanya integritas antara IPTEKS dengan Iman, sehingga ilmu pengetahuan,teknologi dan seni dapat berkembang kala itu.
Semoga Bermanfaat..
Presentasi ini menjelaskan tentang konsep IPTEKS dalam Islam, bagaimana dulu Islam sangat berjaya dengan adanya integritas antara IPTEKS dengan Iman, sehingga ilmu pengetahuan,teknologi dan seni dapat berkembang kala itu.
Semoga Bermanfaat..
Sebagaimana agama terakhir, Islam di ketahui memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang berbicara tentang islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu di kaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif hal ini perlu dilakukan, karena kualitas pemahaman ke-Islaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan ke-Islaman yang bersangkutan. Kita barang kali sepakat terhadap kualitas ke-Islaman seseorang benar-benar komprehenshif dan berkualitas. Dan untuk bagian ini kita akan membicarakan Islam dan kebudayaan, hal ini perlu diketahui agar kita dapat menjawab pertanyaan atau persoalan Islam dan kebudayaan. Diantara pertanyaan apakah Islam itu kebudayaan? Pertanyaan ini penting untuk dikaji agar kita dapat memahami Islam secara komprehenshif disamping itu kita pun dapat mengungkap hubungan antara Islam dan kebudayaan itu sendiri.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ini adalah tugas mata kuliah agama ketika di semester 1. Penulisnya adalah Faizal Alifiansyah, Slamet Widodo, Delina Rahayu, Anindya Astri Garini, dan Deri Saputra. Tentunya isi dari makalah ini di ambil dari sumber-sumber seperti internet dan buku pendamping mata kuliah agama. Semoga bermanfaat :)
Sebagaimana agama terakhir, Islam di ketahui memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang berbicara tentang islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu di kaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif hal ini perlu dilakukan, karena kualitas pemahaman ke-Islaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan ke-Islaman yang bersangkutan. Kita barang kali sepakat terhadap kualitas ke-Islaman seseorang benar-benar komprehenshif dan berkualitas. Dan untuk bagian ini kita akan membicarakan Islam dan kebudayaan, hal ini perlu diketahui agar kita dapat menjawab pertanyaan atau persoalan Islam dan kebudayaan. Diantara pertanyaan apakah Islam itu kebudayaan? Pertanyaan ini penting untuk dikaji agar kita dapat memahami Islam secara komprehenshif disamping itu kita pun dapat mengungkap hubungan antara Islam dan kebudayaan itu sendiri.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ini adalah tugas mata kuliah agama ketika di semester 1. Penulisnya adalah Faizal Alifiansyah, Slamet Widodo, Delina Rahayu, Anindya Astri Garini, dan Deri Saputra. Tentunya isi dari makalah ini di ambil dari sumber-sumber seperti internet dan buku pendamping mata kuliah agama. Semoga bermanfaat :)
Materi ini merupakan pembahasan lanjutan bagaimana rekonsiliasi sains dan agama dapat didialogkan dan diintergarsikan dengan berbagai macam pendekatan paradigma ke ilmuan yang kerap digunakan di perbagai perguruan tinggi keagamaan Islam secara umum
PERGERAKAN IDEA DAN AMALAN ETIKA SERTA PERADABAN DUNIA
1. Wilayah Alam Melayu
- Kerajaan-kerajaan Awal Silih Berganti Dalam Alam Melayu / Nusantara
- Peradaban, pengaruh dan perubahan yang berlaku dalam persekitaran Alam Melayu dan Nusantara, khususnya di Tanah Melayu, Sarawak dan Sabah.
5. POSISI AGAMA DALAM
PENGEMBANGAN ILMU
• BARAT : ILMU MELEPASKAN DIRI
DARI AGAMA
• ISLAM : PERAN MORAL DAN
PERAN PIJAKAN BERGERAK
DAN MOTIVASI
6. PERAN MORAL AGAMA
MENGARAHKAN AGAR MANUSIA BERSIKAP
• Memiliki komitmen yang kuat terhadap
kebenaran dan kebaikan
• Mampu mengidentifikasi mana yang baik dan
mana yang buruj
• Mampu mengerjakan yang baik dan
meninggalkan yang buruk
• Mampu mempengaruhi orang lain agar berbuat
baik dan mencegah orang lain berbuat buruk
7. PERAN PIJAKAN BERGERAK
DAN MOTIVASI
Penghargaan islam pada ilmu pengetahuan
dapat dilihat dari beberapa hal berikut
• Allah menganugerahkan kepada manusia
panca indera, akal pikiran dan berbagai
kecerdasan lainnya agar manusai dapat bebas
berpikir dan mengembangkan ilmu
pengetahuan.
• Manusia diperintahkan Allah agar berpikir dan
menggunakan nalarnya untuk memahami
berbagai fenomena yang terjadi di alamjagad
raya (makro kosmos) dan alam manusia (mikro
kosmos)
8. PERAN PIJAKAN BERGERAK DAN
MOTIVASI
• Manusia diperintahkan menuntut ilmu
• Ilmu ditetapkan Allah sebagai dasar dan
landasan iman dan amal saleh
• Ilmu dijadikan dasar keutamaan dan posisi
tinggi bagi manusia
• Allah menghormati orang yang berilmu
9. INTEGRASI ILMU DAN AGAMA
SEJARAH
• AlKindi mencoba mengungkap titik temu,
interaksi (Barbour) dan kontak (John
Fought) antara ilmu dan agama,
dikarenakan ilmu dan agama sama-sama
ingin mengungkap kebenaran.
10. INTEGRASI ILMU DAN AGAMA
IBNU RUSYD, HUBUNGAN ILMU DAN
AGAMA
• Temuan akal sama dengan apa yang
diajarkan agama
• Temuan akal berbeda dengan apa yang
diajarkan agama, dimana menimbulkan
lahirnya takwil agar tercapai keselarasan,
• Temuan akal tidak disingging dalam teks
keagamaan baik al Qur’an maupun Hadits
11. INTEGRASI ILMU DAN AGAMA
- Gagasan integrasi ini kemudian mati suri
saat Eropa mengalami renaissance, yaitu
sejak jatuhnya Baghdad pada tahun 1258
M. Masa ini ditandai dengan adanya
pemisahan dikotomik antara ilmu agama
dan ilmu sains.
12. INTEGRASI ILMU DAN AGAMA
Pada abad XIX kesadaran akan pentingnya
integrasi ilmu dan agama dimunculkan
kembali oleh para pemikir pembaharu
seperti Jamaluddin al Afghani, Syaikh
Muhammad Abduh, dan diberbagai negara
termasuk di Indonesia. Ide integrasi di
Indonesia semakin mendapatkan angin
segar ketika IAIN berubah menjadi UIN
13. MAKNA DAN RUANG
LINGKUP INTEGRASI
Integrasi adalah upaya memposisikan ilmu
dan agama secara sehat dan konstruktif
dalam arti kontributif bagi kemajuan ilmu
dan agama. Integrasi bukan bermakna
ayatisasi atau mencocokkan ayat-ayat al
Qur’an dan temuan sains modern
14. MODEL-MODEL INTEGRASI
- Penyadaran umat Islam akan pentingnya sains
modern bagi kemajuan kaum muslimin
- Islamisasi ilmu pengetahuan, tokoh utama
penggagasnya adalah Ismail Raji alFaruqi, dengan
cita merombak konsep dan paradigma keilmuan
sesuai sesuai dengan pandangan dasar islam baik
menyangkut metafisika ilmu (ontologi) , metode dan
cara kerja ilmu ( epistemologi) dan penggunaannya
(aksiologi). Islamisasi model ini ternyata mengalami
keterjebakan pada ayatisasi yang tidak produktif
dan tidak konstruktif