SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
APA PENDEKATAN DAN METODE
YANG TEPAT UNTUK RISET IMPLEMENTASI?
CHAPTER 5
“Pertanyaan Penelitian
adalah
Raja”
Pendekatan yang digunakan dalam Riset Implementasi
berkaitan dengan tujuan penelitian:
• Untuk memahami bagaimana, dan mengapa
kebijakan klinis dan kesehatan masyarakat,
program, dan praktik ada yang berhasil dan
ada yang gagal dilaksanakan dalam kondisi
dunia nyata, dan
• Untuk belajar bagaimana membuat kegiatan-
kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara
lebih baik.
Lebih spesifik: Riset implementasi
dapat dipakai untuk:
• Menilai perubahan dalam konteks dunia nyata,
• melihat pengalaman masa lalu jika diperlukan.
• Memahami fenomena yang kompleks.
• Menghasilkan atau menguji ide-ide baru.
• Memprediksi dan membantu mengantisipasi apa yang
mungkin terjadi di masa depan sebagai hasil dari
inovasi atau perubahan tertentu.
• Membuat perbedaan, untuk meningkatkan efektivitas,
kualitas, efisiensi dan ekuitas kebijakan, program dan
layanan.
Riset Implementasi didasari dua prinsip:
1. Hasil penelitian harus dijamin kebenarannya, dengan didukung oleh bukti
yang cukup.
2. Menggunakan metode yang transparan, yang cukup jelas bagi orang lain
untuk dapat menilai apakah proses yang dilakukan memadai dan
membenarkan kesimpulan yang dihasilkan, serta dapat dilakukan
kembali.
Dapat menggunakan berbagai macam pendekatan:
• Kualitatif
• Kuantitatif
• Mixed-method.
Percobaan Pragmatis
Percobaan Pragmatis
• Berfokus pada efek dari intervensi
dalam praktek rutin.
• Bertujuan untuk memaksimalkan
variabilitas cara implementasi suatu
intervensi untuk memaksimalkan
generalisasi hasil penelitian untuk
kondisi yang berbeda.
• dapat memberikan bukti yang kuat
terhadap efektivitas strategi
implementasi dalam kondisi 'dunia
nyata'
Percobaan Eksplanatori
• Bertujuan untuk memahami dan
menjelaskan manfaat yang
dihasilkan oleh intervensi dalam
kondisi yang terkendali.
• Sering menggunakan subjek yang
dipilih dengan hati-hati di
penelitian klinis.
Percobaan intervensi kesehatan umumnya terbagi dua yaitu percobaan
pragmatis dan percobaan eksplanatori.
• Percobaan pragmatis yang melibatkan pelaksana dan
pembuat kebijakan untuk merancang strategi intervensi,
kadang-kadang mempunyai kelemahan dalam hal desain
yang kuat dan cocok dengan kondisi dimana intervensi
diimplementasikan.
• Untuk menangkap berbagai perubahan di ‘dunia nyata’
(perubahan strategi implementasi, perubahan variabel hasil
implementasi, atau perubahan lainnya dalam faktor
kontekstual), perlu penguatan dalam metode penelitian.
• Desain intervensi dan rancangan outcome penelitian dalam
percobaan pragmatis idealnya harus dikembangkan
bersama dengan peserta, penyandang dana, praktisi yang
membuat keputusan tentang intervensi, dan pihak yang
terkena dampak langsung dari hasil ujicoba.
Percobaan Pragmatis
• Salah satu kendala terbesar untuk meningkatkan
akses terhadap terapi antiretroviral (ART) di
LMICs adalah kurangnya tenaga medis yang
terlatih diperlukan untuk mengelola program
tersebut.
• Di Afrika Selatan kekurangan dokter cenderung
membatasi akses ke pengobatan.
• Peneliti di the Knowledge Translation Unit of the
University of Cape Town Lung Institute in Cape
Town, Afrika Selatan menggunakan percobaan
pragmatis untuk menunjukkan bahwa ada
“petugas kesehatan selain dokter” yang mampu
memenuhi permintaan perawatan kesehatan
Contoh Percobaan Pragmatis
• Secara khusus, percobaan difokuskan pada program the
Streamlining Tasks and Roles to Expand Treatment and Care for HIV
(STRETCH), yang memberikan pelatihan penjangkauan jarak jauh
kepada para perawat untuk memprakarsai dan mengharuskan
kembali pemakaian ART, dan mendesentralisasikan perawatan.
• Tiga puluh satu klinik perawatan primer ditentukan secara acak
untuk program perawat-keliling atau program perawatan 'standar'.
• Studi ini diikuti lebih dari 8000 pasien dalam program perawat-
keliling dan 7000 pasien dalam kelompok perawatan standar untuk
satu setengah tahun,
• menemukan bahwa tingkat kematian, tingkat penekanan virus, dan
ukuran-ukuran lain dari kualitas pelayanan tidak berbeda, atau yang
bahkan lebih tinggi dalam program perawat-keliling.
Effectiveness-Implementation Hybrid Trials
Percobaan pragmatis
Tidak mencoba untuk
mengendalikan atau memastikan
pelayanan agar memenuhi standar
yang realistis dalam kondisi praktik
normal
Percobaan Effectiveness-
Implementation Hybrid
Terjadi campur tangan dan / atau
pengamatan proses implementasi,
misalnya dengan menilai variabel
outcome implementasi.
• Percobaan Effectiveness-Implementation Hybrid menggabungkan unsur-unsur
efektivitas dan Riset Implementasi untuk menilai:
 Efektivitas dari intervensi kesehatan.
 Strategi implementasi yang digunakan untuk menghasilkan efektivitas
tersebut.
3 Jenis Desain Effectiveness-Implementation Hybrid
Trials
Desain tipe 1
• Menguji efek dari intervensi kesehatan
pada hasil yang relevan sambil
mengamati dan mengumpulkan
informasi tentang implementasi.
• Fungsi dan simptom pada pasien dalam
menanggapi intervensi kesehatan
diukur, dan pada saat yang sama
kelayakan dan akseptabilitas dari
pendekatan implementasi dievaluasi
melalui metode kualitatif, process-
oriented, atau mixed-methods
Desain tipe 2
• Melibatkan pengujian ganda intervensi
kesehatan dan strategi-strategi
implementasi.
Desain tipe 3
• Menguji strategi implementasi sambil
mengamati dan mengumpulkan
informasi mengenai dampak intervensi
kesehatan pada hasil yang relevan.
• Disain ini terutama menguji strategi
implementasi dengan mengukur adopsi
dan kepatuhan terhadap intervensi
kesehatan.
Manfaat Effectiveness-Implementation
Hybrid Trials
• Memungkinkan peneliti untuk secara bersamaan
mengevaluasi dampak intervensi dalam pengaturan
dunia nyata dan strategi implementasi yang
digunakan.
• Memungkinkan penelitian dilakukan dengan cepat,
dan memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi
interaksi antara intervensi dan implementasi penting.
• Dapat digunakan untuk menginformasikan
pendekatan implementasi yang optimal.
Quality Improvement (QI) Studies
• Studi tentang peningkatan kualitas (QI) dalam
pelayanan kesehatan mempunyai tiga
tantangan utama:
– Evaluasi kualitas sangat tergantung pada konteks.
– Kualitas merupakan target yang terus bergerak,
dimana perbaikan intervensi berulang kali
dilakukan untuk merespons umpan balik dari hasil
yang sudah dicapai.
– Penelitian mengenai kualitas umumnya
melibatkan intervensi dengan banyak komponen.
• Penelitian QI yang mempunyai sifat “moving-
target”, biasanya melibatkan satu perangkat yang
terstruktur, siklus proses, diatur oleh paradigma
yang dikenal sebagai siklus Plan-Do-Study-Act
(PDSA) atau bentuk lainnya.
• Siklus PDSA memungkinkan untuk penerapan
metode ilmiah secara terus menerus untuk:
– Merumuskan hipotesis atau berencana untuk
meningkatkan kualitas.
– Melaksanakan rencana.
– Menganalisis dan menginterpretasikan hasil.
– Menghasilkan rencana tindak lanjut.
Siklus PDSA dan Alat Penelitian yang digunakan pada
setiap tahap
• Penelitian QI PDSA menilai apakah intervensi sedang
dipelajari menghasilkan peningkatan yang signifikan
dalam hasil.
• Hasilnya kemudian digunakan untuk efek perubahan
intervensi pada siklus secara berulang.
• Biasanya melibatkan mengulangi pengujian dari waktu
ke waktu.
• Sering disebut sebagai kuasi-eksperimental karena
tidak ada kontrol penuh dalam penelitian, terutama
sehubungan dengan kemampuannya untuk
mengalokasikan secara acak intervensi untuk subyek
tertentu.
• Desain penelitian PDSA biasanya meliputi:
– Studi time series, penilaian dilakukan sebelum dan
setelah intervensi dari tingkat dan kecenderungan
hasil.
– Studi beberapa time series, di mana intervensi dan
baseline diulang pada waktu yang berbeda
– Studi desain faktorial dimana intervensi yang acak
menjadi beberapa kelompok untuk membandingkan
time series.
• Data untuk desain kuasi-eksperimental dapat
berasal dari informasi manajemen kesehatan
rutin, atau dari survei khusus untuk secara khusus
mengukur hasil.
Participatory Action Research (PAR)
• Penelitian ini memberikan subyek penelitiannya
kekuasaan dan kontrol atas proses penelitian.
• Mengacu pada berbagai metode penelitian yang
melibatkan proses berulang dari refleksi dan tindakan
“dilakukan dengan dan oleh masyarakat setempat bukan
terhadap mereka”
• Pendekatan "bottom-up" yang melibatkan prioritas dan
perspektif yang didefinisikan secara lokal (lihat tabel).
• Banyak menggunakan teknik kualitatif, tapi pendekatan
kuantitatif dan mixed-method mulai banyak digunakan.
Perbandingan PAR dengan Riset Konvensional
PAR Riset Konvensional
Tujuan penelitian? Tindakan Memahami dengan
kemungkinan tindakan
kemudian
Pengguna penelitian? Masyarakat setempat Kepentingan institusi,
perorangan, dan profesional
Pengetahuan yang paling
penting?
Masyarakat setempat Ilmuwan
Pemilihan topik? Prioritas setempat Kepentingan lembaga
pendanaan, agenda
institusional, profesional
Alasan pemilihan
metodologi?
Pemberdayaan dan
pembelajaran
Sesuai ketentuan yang
berlaku, "objektivitas",
"kebenaran"
Yang terlibat dalam tahap penelitian?
Identifikasi masalah Masyarakat setempat Peneliti
Pengumpulan data Masyarakat setempat Peneliti, pengumpul data
Interpretasi Konsep dan kerangka kerja
setempat
Sesuai teori dan kerangka kerja
Analisis Masyarakat setempat Peneliti
Presentasi temuan Dapat diakses dan berguna
secara lokal
Oleh peneliti untuk akademisi
dan lembaga pendanaan
Tindak lanjut temuan Menyeluruh Biasanya terpisah
Pengambil tindakan Masyarakat setempat, dengan
atau tanpa dukungan eksternal
Lembaga eksternal
Siapa yang pemilik hasil Bersama Peneliti atau pemilik dana
Penekanan Proses Hasil
Realist Review
• Bertujuan memudahkan para pengambil keputusan untuk
memahami secara mendalam mengenai intervensi dan
bagaimana kemungkinan menerapkannya dalam kondisi
yang berbeda.
• Sangat berguna berkaitan dengan intervensi kebijakan dan
program, di mana kompleksitas dan variasi dalam
implementasi merupakan faktor yang signifikan.
• Digunakan untuk intervensi atau program yang kompleks,
yang mempunyai ciri khas memberikan analisis eksplanatori
yang berfokus pada:
– Bagian apa dari program yang berjalan dan mana yang tidak
..untuk siapa?
– Dalam keadaan bagaimana?
– Dalam hal apa, dan bagaimana)?
Langkah-langkah Realist Review
Menemukan dan menegaskan asumsi pokok mengenai
intervensi dalam pertanyaan penelitian,
mengungkapkan bagaimana hal ini bekerja dalam teori.
Merupakan proses berulang untuk penajaman fokus
dari pertanyaan mengenai intervensi:
– Menilai integritas teori yang mendasarinya.
– Membandingkan dengan teori lain
– Menilai teori yang sama dalam kondisi berbeda.
Mencari bukti empiris dalam literatur yang mendukung,
bertentangan atau memodifikasi asumsi program yang
mendasari, menggabungkan pemahaman teoritis dan
bukti empiris, sambil memfokuskan pada hubungan
antara konteks di mana intervensi diterapkan,
mekanisme yang bekerja dan outcome yang dihasilkan.
.
Pencarian dan review publikasi mengarah pada
jejak audit formal dari literatur yang direview, dan
pencarian dihentikan setelah review selesai
dilakukan.
Artikel dinilai untuk melihat relevansi dan kekuatan
metodologis, dan disintesis sesuai dengan
pertanyaan kunci dari review:
– Bagian mana dari program yang bekerja dan
yang tidak?
– Untuk siapa?
– Dalam keadaan apa?
– Mengapa?
Terakhir, hasil review disebarkan dengan cara
menyediakan link bagi mereka yang ditugaskan
melakukan review atau yang dapat menggunakan
review, sebagai bagian dari dialog kebijakan.
Mixed-methods Research
• Penelitian dengan mixed-methods menggunakan
metode kualitatif dan kuantitatif dalam
pengumpulan dan analisis data dalam studi yang
sama.
• Meskipun tidak dirancang khusus untuk Riset
Implementasi, metode campuran sangat cocok
untuk kegiatan penelitian ini karena memberikan
cara praktis untuk memahami:
– Berbagai perspektif
– Berbagai jenis jalur kausal
– Beberapa jenis outcome yang semuanya umum dalam
setting implementasi.
Tujuan Penelitian Mixed-Methods
• Pendekatan penelitian mixed-methods dapat diterapkan untuk
berbagai tujuan, secara garis besar meliputi empat tujuan:
– Pengayaan peserta: untuk mendapatkan informasi lebih banyak dari
sampel peserta (misalnya dengan pemberian kuesioner survei standar
dan kemudian meminta penjelasan secara mendalam).
– Validitas instrumen: untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan adalah tepat dan berguna (misalnya menggunakan diskusi
kelompok terarah untuk mengidentifikasi isi atau menguji validitas
kuesioner).
– Kepatuhan dalam implementasi: untuk menilai apakah intervensi atau
program dilaksanakan sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan.
– Penguatan makna: untuk memaksimalkan interpretasi temuan, seperti
dengan menggunakan langkah-langkah kualitatif untuk menjelaskan
analisis statistik atau sebaliknya.
Skema Penelitian Mixed-Methods
• Penelitian mixed-methods mempunyai
beberapa skema yang berbeda, berdasarkan:
– Penekanan yang digunakan dalam pendekatan
yang berbeda.
– Skema sampling yang digunakan untuk bagian-
bagian yang berbeda dari studi.
– Waktu dan urutan metode kualitatif dan
kuantitatif
– Tingkat pencampuran antara metode kualitatif
dan kuantitatif.
Pelaporan Penelitian Mixed-Methods
• Skema sederhana untuk pelaporan penelitian mixed-
methods memuat:
– Penjelasan mengenai justifikasi penggunaan pendekatan mixed-
methods untuk menjawab pertanyaan penelitian.
– Penjelasan mengenai desain dalam hal tujuan, prioritas dan
urutan metode.
– Penjelasan tentang setiap metode dalam hal sampling,
pengumpulan data dan analisis.
– Penjelasan mengenai dimana integrasi kedua metode terjadi,
bagaimana integrasi terjadi, dan orang yang berpartisipasi
dalam integrasi.
– Penjelasan mengenai batasan dari hubungan satu metode
dengan metode lain.
– Penjelasan mengenai beberapa wawasan yang diperoleh dari
pencampuran atau mengintegrasikan metode.
Pentingnya Pertanyaan Penelitian
• Pendekatan penelitian dapat dikatakan
sebagai “toolbox“ bagi para peneliti
implementasi, sedangkan pertanyaan yang
diajukan menentukan tool yang akan
digunakan, bukan sebaliknya, tool yang
menentukan bentuk pertanyaan.
• Dalam Riset Implementasi “Pertanyaan
penelitian adalah raja”.
Mencocokan Metode
Dengan Pertanyaan Penelitian
• Mengingat pentingnya pertanyaan penelitian,
perlu mempertimbangkan jenis-jenis
pertanyaan dan metode penelitian yang tepat
untuk menjawabnya.
• Caranya adalah dengan memecah pertanyaan
penelitian ke sejumlah kategori berdasarkan
tujuan inti dari penelitian yang akan dilakukan
(lihat tabel berikut)
Tujuan Riset Implementasi, Pertanyaan
Implementasi, dan Metode Penelitian
Tujuan Deskripsi Pertanyaan Implementasi Metode penelitian dan
pengumpulan data
Eksplorasi Eksplorasi ide atau
fenomena untuk membuat
hipotesis atau generalisasi
dari contoh-contoh
spesifik
Apa faktor dan agen yang
mungkin bertanggung jawab
atas implementasi yang baik
dari intervensi kesehatan?
Untuk meningkatkan dan
memperluas intervensi
kesehatan?
Kualitatif: grounded theory,
etnografi, phenomenolog,
pendekatan studi kasus dan
naratif, interview informan
kuncu, focus groups, historical
reviews Kuantitatif: analisis
jaringan, Cross-sectional surveys
Mixed-methods: kombinasi
metode kualitatif dan kuantitatif
Deskriptif Mengidentifikasi dan
menggambarkan
fenomena dan korelasi
atau kemungkinan
penyebab
Apa konteks di mana
implementasi terjadi? Apa
faktor utama yang
mempengaruhi implementasi
dalam konteks tertentu?
Kuantitatif: Survei cross-sectional
(deskriptif), analisis jaringan
Kualitatif: grounded theory,
ethnografi, phenomenologi, studi
kasus dan pendekatan naratif,
interview informan kunci, focus
groups, historical reviews
Mixed -methods: penelitian
kualitatif dan kuantitatif dengan
konvergensi data dan analisis
Tujuan Deskripsi Pertanyaan Implementasi Metode penelitian dan
pengumpulan data
Pengaruh Menguji apakah
intervensi menghasilkan
outcome yang
diharapkan.
Dengan
adekuasi
Dengan keyakinan yang
memadai bahwa
intervensi dan outcome
sedang terjadi
Apakah cakupan dari
intervensi kesehatan berubah
antara penerima manfaat dari
intervensi?
Before-after atau time-series pada
penerima intervensi saja,
penelitian tindakan partisipatif
(PAR)
Dengan
plausibilitas
Dengan keyakinan yang
lebih besar bahwa
outcome-nya adalah
karena intervensi
Apakah perubahan outcome
kesehatan disebabkan karena
implementasi intervensi,
bukan penyebab lain?
Bersamaan, non-randomized
cluster trials: intervensi kesehatan
dilaksanakan di beberapa daerah
dan tidak pada daerah lain; studi
before-after atau cross-sectional
pada penerima program dan non-
penerima; Studi peningkatan
kualitas.
Dengan
probabilitas
Dengan probabilitas
tinggi (dihitung) yang
outcome-nya adalah
karena intervensi
Apakahperubahan outcome
kesehatan karena
pelaksanaan intervensi?
Partially controlled trials:
Pragmatic and cluster randomized
trials; intervensi kesehatan
dilaksanakan di beberapa daerah
dan tidak di daerah lain;
Effectiveness-Implementation
Hybrid
Tujuan Deskripsi Pertanyaan Implementasi Metode penelitian dan
pengumpulan data
Eksplanatori Mengembangkan atau
memperluas teori untuk
menjelaskan hubungan
antara konsep dan alasan
terjadinya peristiwa, dan
bagaimana hal itu terjadi?
Bagaimana dan mengapa
implementasi intervensi
menyebabkan efek pada
perilaku kesehatan, jasa atau
status dalam semua
variasinya?
Mixed methods: penelitian
kualitatif dan kuantitatif dengan
konvergensi data dan analisis
Kuantitatif: pengulangan langkah-
langkah dari konteks, aktor,
kedalaman dan luasnya
implementasi di seluruh subunit;
identifikasi jaringan; dapat
menggunakan desain untuk
konfirmasi kesimpulan;
Effectiveness-implementation
hybrids
Kualitatif: Studi kasus, pendekatan
fenomenologis dan etnografi
dengan wawancara informan kunci,
kelompok fokus, historical reviews ,
PAR.
Prediksi Menggunakan
pengetahuan sebelumnya
atau teori untuk
meramalkan kejadian di
masa depan
Apa kemungkinan
implementasi di masa depan?
Kuantitatif: agent-based modeling;
simulation and forecasting
modeling; data extrapolation and
sensitivity analysis (trend analysis,
econometric modeling)
Kualitatif: scenario building
exercises; Delphi techniques from
opinion leaders
Rangkuman
Chapter 5
• Riset Implementasi diatur oleh dua prinsip:
hasilnya dijamin keabsahannya dan
metodenya bersifat transparan.
• Karena Riset Implementasi dapat
menggunakan beragam bentuk dari
pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
mixed-method, maka tidak masuk akal
untuk membahas secara sempit ‘Metode
Riset Implementasi‘.
• Dalam Riset Implementasi, “Pertanyaan
penelitian adalah Raja”. Pertanyaan yang
menentukan metode penelitian, bukan
sebaliknya.
• Pertanyaan penelitian yang diajukan
seringkali kompleks, yang mencerminkan
kompleksitas dunia nyata. Begitu banyak
faktor kontekstual mempengaruhi
implementasi, sehingga menghasilkan efek
yang tidak terduga yang membutuhkan
adaptasi terus menerus oleh pelaksana.

More Related Content

What's hot

Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianJerusman Marbun
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
Kajian literatur
Kajian literaturKajian literatur
Kajian literaturDwi Karyani
 
Makalah perumusan masalah penelitian
Makalah perumusan masalah penelitianMakalah perumusan masalah penelitian
Makalah perumusan masalah penelitianyurika mariani
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifRoyadi Nusa
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialIkaMufarrohah
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XINurul Abidah
 
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranIlham Setiawan
 

What's hot (20)

Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
Kajian literatur
Kajian literaturKajian literatur
Kajian literatur
 
Makalah perumusan masalah penelitian
Makalah perumusan masalah penelitianMakalah perumusan masalah penelitian
Makalah perumusan masalah penelitian
 
Penyajian Data ppt
Penyajian Data pptPenyajian Data ppt
Penyajian Data ppt
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatif
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensial
 
Bab I Pendahuluan
Bab I PendahuluanBab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
 
desain instruksional
desain instruksionaldesain instruksional
desain instruksional
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
 

Similar to RISET IMPLEMENTASI

Chapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
Chapter 3 - Apa Itu Riset ImplementasiChapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
Chapter 3 - Apa Itu Riset ImplementasiInsan Adiwibowo
 
Chapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
Chapter 3 - Apa Itu Riset ImplementasiChapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
Chapter 3 - Apa Itu Riset ImplementasiInsan Adiwibowo
 
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.pptMODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.pptsilviyamaharani
 
Chapter 4 - Siapa yang harus dilibatkan dalam riset implementasi?
Chapter 4 - Siapa yang harus dilibatkan dalam riset implementasi?Chapter 4 - Siapa yang harus dilibatkan dalam riset implementasi?
Chapter 4 - Siapa yang harus dilibatkan dalam riset implementasi?Insan Adiwibowo
 
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi DipergunakanChapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi DipergunakanInsan Adiwibowo
 
2915292.ppt
2915292.ppt2915292.ppt
2915292.pptSigitP7
 
Chapter 6 - Bagaimana melaksanakan Riset Implementasi?
Chapter 6 - Bagaimana melaksanakan Riset Implementasi?Chapter 6 - Bagaimana melaksanakan Riset Implementasi?
Chapter 6 - Bagaimana melaksanakan Riset Implementasi?Sulastri Rinahyu
 
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
 
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan ForecastingModul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecastingunitpublikasi
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabelpjj_kemenkes
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
 
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdfHandryTatuu
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananBayu Fijrie
 
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptxclinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptxSeptylytaRahmitaPutr
 
Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxFrans Dione
 

Similar to RISET IMPLEMENTASI (20)

Chapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
Chapter 3 - Apa Itu Riset ImplementasiChapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
Chapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
 
Chapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
Chapter 3 - Apa Itu Riset ImplementasiChapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
Chapter 3 - Apa Itu Riset Implementasi
 
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.pptMODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE.ppt
 
Chapter 4 - Siapa yang harus dilibatkan dalam riset implementasi?
Chapter 4 - Siapa yang harus dilibatkan dalam riset implementasi?Chapter 4 - Siapa yang harus dilibatkan dalam riset implementasi?
Chapter 4 - Siapa yang harus dilibatkan dalam riset implementasi?
 
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi DipergunakanChapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
 
2915292.ppt
2915292.ppt2915292.ppt
2915292.ppt
 
1. pengantar monev (1)
1. pengantar monev (1)1. pengantar monev (1)
1. pengantar monev (1)
 
Penel r & d
Penel r & dPenel r & d
Penel r & d
 
Chapter 6 - Bagaimana melaksanakan Riset Implementasi?
Chapter 6 - Bagaimana melaksanakan Riset Implementasi?Chapter 6 - Bagaimana melaksanakan Riset Implementasi?
Chapter 6 - Bagaimana melaksanakan Riset Implementasi?
 
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
 
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan ForecastingModul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
 
Clinical Pathway: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?
Clinical Pathway: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?Clinical Pathway: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?
Clinical Pathway: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
 
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
 
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptxclinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
 
KDK JUDUL 6 LISA.pdf
KDK JUDUL 6 LISA.pdfKDK JUDUL 6 LISA.pdf
KDK JUDUL 6 LISA.pdf
 
Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptx
 
Kelompok 11_Merancang Evaluasi.pptx
Kelompok 11_Merancang Evaluasi.pptxKelompok 11_Merancang Evaluasi.pptx
Kelompok 11_Merancang Evaluasi.pptx
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

RISET IMPLEMENTASI

  • 1. APA PENDEKATAN DAN METODE YANG TEPAT UNTUK RISET IMPLEMENTASI? CHAPTER 5
  • 3. Pendekatan yang digunakan dalam Riset Implementasi berkaitan dengan tujuan penelitian: • Untuk memahami bagaimana, dan mengapa kebijakan klinis dan kesehatan masyarakat, program, dan praktik ada yang berhasil dan ada yang gagal dilaksanakan dalam kondisi dunia nyata, dan • Untuk belajar bagaimana membuat kegiatan- kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara lebih baik.
  • 4. Lebih spesifik: Riset implementasi dapat dipakai untuk: • Menilai perubahan dalam konteks dunia nyata, • melihat pengalaman masa lalu jika diperlukan. • Memahami fenomena yang kompleks. • Menghasilkan atau menguji ide-ide baru. • Memprediksi dan membantu mengantisipasi apa yang mungkin terjadi di masa depan sebagai hasil dari inovasi atau perubahan tertentu. • Membuat perbedaan, untuk meningkatkan efektivitas, kualitas, efisiensi dan ekuitas kebijakan, program dan layanan.
  • 5. Riset Implementasi didasari dua prinsip: 1. Hasil penelitian harus dijamin kebenarannya, dengan didukung oleh bukti yang cukup. 2. Menggunakan metode yang transparan, yang cukup jelas bagi orang lain untuk dapat menilai apakah proses yang dilakukan memadai dan membenarkan kesimpulan yang dihasilkan, serta dapat dilakukan kembali. Dapat menggunakan berbagai macam pendekatan: • Kualitatif • Kuantitatif • Mixed-method.
  • 6. Percobaan Pragmatis Percobaan Pragmatis • Berfokus pada efek dari intervensi dalam praktek rutin. • Bertujuan untuk memaksimalkan variabilitas cara implementasi suatu intervensi untuk memaksimalkan generalisasi hasil penelitian untuk kondisi yang berbeda. • dapat memberikan bukti yang kuat terhadap efektivitas strategi implementasi dalam kondisi 'dunia nyata' Percobaan Eksplanatori • Bertujuan untuk memahami dan menjelaskan manfaat yang dihasilkan oleh intervensi dalam kondisi yang terkendali. • Sering menggunakan subjek yang dipilih dengan hati-hati di penelitian klinis. Percobaan intervensi kesehatan umumnya terbagi dua yaitu percobaan pragmatis dan percobaan eksplanatori.
  • 7. • Percobaan pragmatis yang melibatkan pelaksana dan pembuat kebijakan untuk merancang strategi intervensi, kadang-kadang mempunyai kelemahan dalam hal desain yang kuat dan cocok dengan kondisi dimana intervensi diimplementasikan. • Untuk menangkap berbagai perubahan di ‘dunia nyata’ (perubahan strategi implementasi, perubahan variabel hasil implementasi, atau perubahan lainnya dalam faktor kontekstual), perlu penguatan dalam metode penelitian. • Desain intervensi dan rancangan outcome penelitian dalam percobaan pragmatis idealnya harus dikembangkan bersama dengan peserta, penyandang dana, praktisi yang membuat keputusan tentang intervensi, dan pihak yang terkena dampak langsung dari hasil ujicoba. Percobaan Pragmatis
  • 8. • Salah satu kendala terbesar untuk meningkatkan akses terhadap terapi antiretroviral (ART) di LMICs adalah kurangnya tenaga medis yang terlatih diperlukan untuk mengelola program tersebut. • Di Afrika Selatan kekurangan dokter cenderung membatasi akses ke pengobatan. • Peneliti di the Knowledge Translation Unit of the University of Cape Town Lung Institute in Cape Town, Afrika Selatan menggunakan percobaan pragmatis untuk menunjukkan bahwa ada “petugas kesehatan selain dokter” yang mampu memenuhi permintaan perawatan kesehatan Contoh Percobaan Pragmatis
  • 9. • Secara khusus, percobaan difokuskan pada program the Streamlining Tasks and Roles to Expand Treatment and Care for HIV (STRETCH), yang memberikan pelatihan penjangkauan jarak jauh kepada para perawat untuk memprakarsai dan mengharuskan kembali pemakaian ART, dan mendesentralisasikan perawatan. • Tiga puluh satu klinik perawatan primer ditentukan secara acak untuk program perawat-keliling atau program perawatan 'standar'. • Studi ini diikuti lebih dari 8000 pasien dalam program perawat- keliling dan 7000 pasien dalam kelompok perawatan standar untuk satu setengah tahun, • menemukan bahwa tingkat kematian, tingkat penekanan virus, dan ukuran-ukuran lain dari kualitas pelayanan tidak berbeda, atau yang bahkan lebih tinggi dalam program perawat-keliling.
  • 10. Effectiveness-Implementation Hybrid Trials Percobaan pragmatis Tidak mencoba untuk mengendalikan atau memastikan pelayanan agar memenuhi standar yang realistis dalam kondisi praktik normal Percobaan Effectiveness- Implementation Hybrid Terjadi campur tangan dan / atau pengamatan proses implementasi, misalnya dengan menilai variabel outcome implementasi. • Percobaan Effectiveness-Implementation Hybrid menggabungkan unsur-unsur efektivitas dan Riset Implementasi untuk menilai:  Efektivitas dari intervensi kesehatan.  Strategi implementasi yang digunakan untuk menghasilkan efektivitas tersebut.
  • 11. 3 Jenis Desain Effectiveness-Implementation Hybrid Trials Desain tipe 1 • Menguji efek dari intervensi kesehatan pada hasil yang relevan sambil mengamati dan mengumpulkan informasi tentang implementasi. • Fungsi dan simptom pada pasien dalam menanggapi intervensi kesehatan diukur, dan pada saat yang sama kelayakan dan akseptabilitas dari pendekatan implementasi dievaluasi melalui metode kualitatif, process- oriented, atau mixed-methods Desain tipe 2 • Melibatkan pengujian ganda intervensi kesehatan dan strategi-strategi implementasi. Desain tipe 3 • Menguji strategi implementasi sambil mengamati dan mengumpulkan informasi mengenai dampak intervensi kesehatan pada hasil yang relevan. • Disain ini terutama menguji strategi implementasi dengan mengukur adopsi dan kepatuhan terhadap intervensi kesehatan.
  • 12. Manfaat Effectiveness-Implementation Hybrid Trials • Memungkinkan peneliti untuk secara bersamaan mengevaluasi dampak intervensi dalam pengaturan dunia nyata dan strategi implementasi yang digunakan. • Memungkinkan penelitian dilakukan dengan cepat, dan memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi interaksi antara intervensi dan implementasi penting. • Dapat digunakan untuk menginformasikan pendekatan implementasi yang optimal.
  • 13. Quality Improvement (QI) Studies • Studi tentang peningkatan kualitas (QI) dalam pelayanan kesehatan mempunyai tiga tantangan utama: – Evaluasi kualitas sangat tergantung pada konteks. – Kualitas merupakan target yang terus bergerak, dimana perbaikan intervensi berulang kali dilakukan untuk merespons umpan balik dari hasil yang sudah dicapai. – Penelitian mengenai kualitas umumnya melibatkan intervensi dengan banyak komponen.
  • 14. • Penelitian QI yang mempunyai sifat “moving- target”, biasanya melibatkan satu perangkat yang terstruktur, siklus proses, diatur oleh paradigma yang dikenal sebagai siklus Plan-Do-Study-Act (PDSA) atau bentuk lainnya. • Siklus PDSA memungkinkan untuk penerapan metode ilmiah secara terus menerus untuk: – Merumuskan hipotesis atau berencana untuk meningkatkan kualitas. – Melaksanakan rencana. – Menganalisis dan menginterpretasikan hasil. – Menghasilkan rencana tindak lanjut.
  • 15. Siklus PDSA dan Alat Penelitian yang digunakan pada setiap tahap
  • 16. • Penelitian QI PDSA menilai apakah intervensi sedang dipelajari menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam hasil. • Hasilnya kemudian digunakan untuk efek perubahan intervensi pada siklus secara berulang. • Biasanya melibatkan mengulangi pengujian dari waktu ke waktu. • Sering disebut sebagai kuasi-eksperimental karena tidak ada kontrol penuh dalam penelitian, terutama sehubungan dengan kemampuannya untuk mengalokasikan secara acak intervensi untuk subyek tertentu.
  • 17. • Desain penelitian PDSA biasanya meliputi: – Studi time series, penilaian dilakukan sebelum dan setelah intervensi dari tingkat dan kecenderungan hasil. – Studi beberapa time series, di mana intervensi dan baseline diulang pada waktu yang berbeda – Studi desain faktorial dimana intervensi yang acak menjadi beberapa kelompok untuk membandingkan time series. • Data untuk desain kuasi-eksperimental dapat berasal dari informasi manajemen kesehatan rutin, atau dari survei khusus untuk secara khusus mengukur hasil.
  • 18. Participatory Action Research (PAR) • Penelitian ini memberikan subyek penelitiannya kekuasaan dan kontrol atas proses penelitian. • Mengacu pada berbagai metode penelitian yang melibatkan proses berulang dari refleksi dan tindakan “dilakukan dengan dan oleh masyarakat setempat bukan terhadap mereka” • Pendekatan "bottom-up" yang melibatkan prioritas dan perspektif yang didefinisikan secara lokal (lihat tabel). • Banyak menggunakan teknik kualitatif, tapi pendekatan kuantitatif dan mixed-method mulai banyak digunakan.
  • 19. Perbandingan PAR dengan Riset Konvensional PAR Riset Konvensional Tujuan penelitian? Tindakan Memahami dengan kemungkinan tindakan kemudian Pengguna penelitian? Masyarakat setempat Kepentingan institusi, perorangan, dan profesional Pengetahuan yang paling penting? Masyarakat setempat Ilmuwan Pemilihan topik? Prioritas setempat Kepentingan lembaga pendanaan, agenda institusional, profesional Alasan pemilihan metodologi? Pemberdayaan dan pembelajaran Sesuai ketentuan yang berlaku, "objektivitas", "kebenaran"
  • 20. Yang terlibat dalam tahap penelitian? Identifikasi masalah Masyarakat setempat Peneliti Pengumpulan data Masyarakat setempat Peneliti, pengumpul data Interpretasi Konsep dan kerangka kerja setempat Sesuai teori dan kerangka kerja Analisis Masyarakat setempat Peneliti Presentasi temuan Dapat diakses dan berguna secara lokal Oleh peneliti untuk akademisi dan lembaga pendanaan Tindak lanjut temuan Menyeluruh Biasanya terpisah Pengambil tindakan Masyarakat setempat, dengan atau tanpa dukungan eksternal Lembaga eksternal Siapa yang pemilik hasil Bersama Peneliti atau pemilik dana Penekanan Proses Hasil
  • 21. Realist Review • Bertujuan memudahkan para pengambil keputusan untuk memahami secara mendalam mengenai intervensi dan bagaimana kemungkinan menerapkannya dalam kondisi yang berbeda. • Sangat berguna berkaitan dengan intervensi kebijakan dan program, di mana kompleksitas dan variasi dalam implementasi merupakan faktor yang signifikan. • Digunakan untuk intervensi atau program yang kompleks, yang mempunyai ciri khas memberikan analisis eksplanatori yang berfokus pada: – Bagian apa dari program yang berjalan dan mana yang tidak ..untuk siapa? – Dalam keadaan bagaimana? – Dalam hal apa, dan bagaimana)?
  • 22. Langkah-langkah Realist Review Menemukan dan menegaskan asumsi pokok mengenai intervensi dalam pertanyaan penelitian, mengungkapkan bagaimana hal ini bekerja dalam teori. Merupakan proses berulang untuk penajaman fokus dari pertanyaan mengenai intervensi: – Menilai integritas teori yang mendasarinya. – Membandingkan dengan teori lain – Menilai teori yang sama dalam kondisi berbeda. Mencari bukti empiris dalam literatur yang mendukung, bertentangan atau memodifikasi asumsi program yang mendasari, menggabungkan pemahaman teoritis dan bukti empiris, sambil memfokuskan pada hubungan antara konteks di mana intervensi diterapkan, mekanisme yang bekerja dan outcome yang dihasilkan. .
  • 23. Pencarian dan review publikasi mengarah pada jejak audit formal dari literatur yang direview, dan pencarian dihentikan setelah review selesai dilakukan. Artikel dinilai untuk melihat relevansi dan kekuatan metodologis, dan disintesis sesuai dengan pertanyaan kunci dari review: – Bagian mana dari program yang bekerja dan yang tidak? – Untuk siapa? – Dalam keadaan apa? – Mengapa? Terakhir, hasil review disebarkan dengan cara menyediakan link bagi mereka yang ditugaskan melakukan review atau yang dapat menggunakan review, sebagai bagian dari dialog kebijakan.
  • 24. Mixed-methods Research • Penelitian dengan mixed-methods menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dalam pengumpulan dan analisis data dalam studi yang sama. • Meskipun tidak dirancang khusus untuk Riset Implementasi, metode campuran sangat cocok untuk kegiatan penelitian ini karena memberikan cara praktis untuk memahami: – Berbagai perspektif – Berbagai jenis jalur kausal – Beberapa jenis outcome yang semuanya umum dalam setting implementasi.
  • 25. Tujuan Penelitian Mixed-Methods • Pendekatan penelitian mixed-methods dapat diterapkan untuk berbagai tujuan, secara garis besar meliputi empat tujuan: – Pengayaan peserta: untuk mendapatkan informasi lebih banyak dari sampel peserta (misalnya dengan pemberian kuesioner survei standar dan kemudian meminta penjelasan secara mendalam). – Validitas instrumen: untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan adalah tepat dan berguna (misalnya menggunakan diskusi kelompok terarah untuk mengidentifikasi isi atau menguji validitas kuesioner). – Kepatuhan dalam implementasi: untuk menilai apakah intervensi atau program dilaksanakan sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan. – Penguatan makna: untuk memaksimalkan interpretasi temuan, seperti dengan menggunakan langkah-langkah kualitatif untuk menjelaskan analisis statistik atau sebaliknya.
  • 26. Skema Penelitian Mixed-Methods • Penelitian mixed-methods mempunyai beberapa skema yang berbeda, berdasarkan: – Penekanan yang digunakan dalam pendekatan yang berbeda. – Skema sampling yang digunakan untuk bagian- bagian yang berbeda dari studi. – Waktu dan urutan metode kualitatif dan kuantitatif – Tingkat pencampuran antara metode kualitatif dan kuantitatif.
  • 27. Pelaporan Penelitian Mixed-Methods • Skema sederhana untuk pelaporan penelitian mixed- methods memuat: – Penjelasan mengenai justifikasi penggunaan pendekatan mixed- methods untuk menjawab pertanyaan penelitian. – Penjelasan mengenai desain dalam hal tujuan, prioritas dan urutan metode. – Penjelasan tentang setiap metode dalam hal sampling, pengumpulan data dan analisis. – Penjelasan mengenai dimana integrasi kedua metode terjadi, bagaimana integrasi terjadi, dan orang yang berpartisipasi dalam integrasi. – Penjelasan mengenai batasan dari hubungan satu metode dengan metode lain. – Penjelasan mengenai beberapa wawasan yang diperoleh dari pencampuran atau mengintegrasikan metode.
  • 28. Pentingnya Pertanyaan Penelitian • Pendekatan penelitian dapat dikatakan sebagai “toolbox“ bagi para peneliti implementasi, sedangkan pertanyaan yang diajukan menentukan tool yang akan digunakan, bukan sebaliknya, tool yang menentukan bentuk pertanyaan. • Dalam Riset Implementasi “Pertanyaan penelitian adalah raja”.
  • 29. Mencocokan Metode Dengan Pertanyaan Penelitian • Mengingat pentingnya pertanyaan penelitian, perlu mempertimbangkan jenis-jenis pertanyaan dan metode penelitian yang tepat untuk menjawabnya. • Caranya adalah dengan memecah pertanyaan penelitian ke sejumlah kategori berdasarkan tujuan inti dari penelitian yang akan dilakukan (lihat tabel berikut)
  • 30. Tujuan Riset Implementasi, Pertanyaan Implementasi, dan Metode Penelitian Tujuan Deskripsi Pertanyaan Implementasi Metode penelitian dan pengumpulan data Eksplorasi Eksplorasi ide atau fenomena untuk membuat hipotesis atau generalisasi dari contoh-contoh spesifik Apa faktor dan agen yang mungkin bertanggung jawab atas implementasi yang baik dari intervensi kesehatan? Untuk meningkatkan dan memperluas intervensi kesehatan? Kualitatif: grounded theory, etnografi, phenomenolog, pendekatan studi kasus dan naratif, interview informan kuncu, focus groups, historical reviews Kuantitatif: analisis jaringan, Cross-sectional surveys Mixed-methods: kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif Deskriptif Mengidentifikasi dan menggambarkan fenomena dan korelasi atau kemungkinan penyebab Apa konteks di mana implementasi terjadi? Apa faktor utama yang mempengaruhi implementasi dalam konteks tertentu? Kuantitatif: Survei cross-sectional (deskriptif), analisis jaringan Kualitatif: grounded theory, ethnografi, phenomenologi, studi kasus dan pendekatan naratif, interview informan kunci, focus groups, historical reviews Mixed -methods: penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan konvergensi data dan analisis
  • 31. Tujuan Deskripsi Pertanyaan Implementasi Metode penelitian dan pengumpulan data Pengaruh Menguji apakah intervensi menghasilkan outcome yang diharapkan. Dengan adekuasi Dengan keyakinan yang memadai bahwa intervensi dan outcome sedang terjadi Apakah cakupan dari intervensi kesehatan berubah antara penerima manfaat dari intervensi? Before-after atau time-series pada penerima intervensi saja, penelitian tindakan partisipatif (PAR) Dengan plausibilitas Dengan keyakinan yang lebih besar bahwa outcome-nya adalah karena intervensi Apakah perubahan outcome kesehatan disebabkan karena implementasi intervensi, bukan penyebab lain? Bersamaan, non-randomized cluster trials: intervensi kesehatan dilaksanakan di beberapa daerah dan tidak pada daerah lain; studi before-after atau cross-sectional pada penerima program dan non- penerima; Studi peningkatan kualitas. Dengan probabilitas Dengan probabilitas tinggi (dihitung) yang outcome-nya adalah karena intervensi Apakahperubahan outcome kesehatan karena pelaksanaan intervensi? Partially controlled trials: Pragmatic and cluster randomized trials; intervensi kesehatan dilaksanakan di beberapa daerah dan tidak di daerah lain; Effectiveness-Implementation Hybrid
  • 32. Tujuan Deskripsi Pertanyaan Implementasi Metode penelitian dan pengumpulan data Eksplanatori Mengembangkan atau memperluas teori untuk menjelaskan hubungan antara konsep dan alasan terjadinya peristiwa, dan bagaimana hal itu terjadi? Bagaimana dan mengapa implementasi intervensi menyebabkan efek pada perilaku kesehatan, jasa atau status dalam semua variasinya? Mixed methods: penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan konvergensi data dan analisis Kuantitatif: pengulangan langkah- langkah dari konteks, aktor, kedalaman dan luasnya implementasi di seluruh subunit; identifikasi jaringan; dapat menggunakan desain untuk konfirmasi kesimpulan; Effectiveness-implementation hybrids Kualitatif: Studi kasus, pendekatan fenomenologis dan etnografi dengan wawancara informan kunci, kelompok fokus, historical reviews , PAR. Prediksi Menggunakan pengetahuan sebelumnya atau teori untuk meramalkan kejadian di masa depan Apa kemungkinan implementasi di masa depan? Kuantitatif: agent-based modeling; simulation and forecasting modeling; data extrapolation and sensitivity analysis (trend analysis, econometric modeling) Kualitatif: scenario building exercises; Delphi techniques from opinion leaders
  • 33. Rangkuman Chapter 5 • Riset Implementasi diatur oleh dua prinsip: hasilnya dijamin keabsahannya dan metodenya bersifat transparan. • Karena Riset Implementasi dapat menggunakan beragam bentuk dari pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed-method, maka tidak masuk akal untuk membahas secara sempit ‘Metode Riset Implementasi‘. • Dalam Riset Implementasi, “Pertanyaan penelitian adalah Raja”. Pertanyaan yang menentukan metode penelitian, bukan sebaliknya. • Pertanyaan penelitian yang diajukan seringkali kompleks, yang mencerminkan kompleksitas dunia nyata. Begitu banyak faktor kontekstual mempengaruhi implementasi, sehingga menghasilkan efek yang tidak terduga yang membutuhkan adaptasi terus menerus oleh pelaksana.