Untuk melihat tulisan lebih jelas, maka silahkan di unduh. Karena tulisan banyak tertimpa dengan efek-efek. Jika kurang jelas, Anda bisa email saya di: amrina7x@gmail.com. Terima kasih telah berkunjung.
Upaya untuk melakukan harmonisasi akuntansi internasional telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru- baru ini, sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para investor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal;akuntansi, pengungkapan, dan audit. Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi dengan standarisasi memiliki perbedaan yaitu standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan dalam penerapannya satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengkomodasi perbedaan-perbedaan antar negara, dan oleh karenanya lebih sukar diimplementasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
2. International Accounting Standard Committee
(IASC) dan International Financial Reporting
Standard (IFRS)
Kelompok:
•Yura Febriatma(20100420xxx)
•Rezza Ardiansyah (20100420127)
•Dewi Sinta Noviana (20100420155)
3. International Accounting Standard Committee
(IASC)
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan
akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk
transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip
akuntansi di negara-negara yang berlainan dan
harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
4. International Accounting Standard Committee (IASC)
#Lanjutan
IASC didirikan pada tahun 1973 dan
beranggotakan anggota organisasi profesi
akuntan dari sepuluh negara. Di tahun
1999, keanggotaan IASC terdiri dari 134
organisasi profesi akuntan dari 104
negara, termasuk Indonesia.
5. Tujuan IASC
1. Merumuskan dan menerbitkan standar
akuntansi sehubungan dengan pelaporan
keuangan dan mempromosikannya untuk bisa
diterima secara luas di seluruh dunia, serta
2. Bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi
standar dan prosedur akuntansi sehubungan
dengan pelaporan keuangan.
6. IASC memiliki kelompok konsultatif yang disebut
“IASC Consultative Group” yang terdiri:
a) Pihak-pihak yang mewakili para pengguna
laporan keuangan,
b) Pembuat laporan keuangan,
c) Lembaga-lembaga pembuat standar, dan
d) Pengamat dari organisasi antar-pemerintah
7. International Financial Reporting Standard
(IFRS)
International Financial
Reporting Standard (IFRS)
merupakan standar
akuntansi internasional yang
diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board
(IASB).
8. Penyusun IAS
1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2. Komisi Masyarakat Eropa (EC)
3. Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC)
4. Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC)
9. Struktur IFRS (International Financial Reporting
Standards) mencakup:
International Financial Reporting Standards (IFRS) –
standar yang diterbitkan setelah tahun 2001
International Accounting Standards (IAS) – standar
yang diterbitkan sebelum tahun 2001
Interpretations yang diterbitkan oleh International
Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)
– setelah tahun 2001
Interpretations yang diterbitkan oleh Standing
Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun
2001 (www.wikipedia.org)
10. Empat hal pokok yang diatur dalam standar
1. Definisi elemen laporan keuangan atau informasi
lain yang berkaitan.
2. Pengukuran dan penilaian.
3. Pengakuan.
4. Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
11. Tujuan (IFRS)
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan
keungan interim perusahaan untuk periode-periode
yang dimaksukan dalam laporan keuangan
tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi
yang :
1. Transparansi bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang peiode yang disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk
akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi
manfaat untuk para pengguna.
12. Manfaat dari adanya suatu standard
global:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi
dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan
berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas
tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh
dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.
2. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan mengenai merger dan
akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas
pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang berkualitas
tertinggi.
13. Penerapan IFRS di Indonesia
Semua persiapan ke arah sana harus diselesaikan karena ini
akan dimulai pada 1 Januari 2012. Coba dilihat dampak pada
biayanya karena pengalihan standar akan menyebabkan
timbulnya ongkos tambahan,” ungkap Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (5/5), saat menjadi
pembicara kunci dalam seminar ”IFRS, Penerapan dan Aspek
Perpajakannya”.
Menurut Sri Mulyani, konvergensi akuntansi Indonesia
ke IFRS perlu didukung agar Indonesia mendapatkan
pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah
lama menganut standar ini. ”Kalau standar itu dibutuhkan dan
akan meningkatkan posisi Indonesia sebagai negara yang bisa
dipercaya di dunia dengan tata kelola dan pertanggungjawaban
kepada rakyat dengan lebih baik dan konsisten, tentu itu perlu
dilakukan,” ujarnya.
14. Manfaat Penerapan IFRS
1. Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan
(SAK).
2. Mengurangi biaya SAK.
3. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan
keuangan.
4. Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
5. Meningkatkan transparansi keuangan.
6. Menurunkan biaya modal dengan membuka
peluang penghimpunan dana melalui pasar modal.
7. Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan
keuangan.
15. Dampak Penerapan IFRS di
Indonesia
Bidang pendidikan antara lain :
1. Perubahan mind stream dari rule-
based ke principle-based
2. Banyak menggunakan professional judgement
3. Banyak menggunakan fair value accounting
4. IFRS selalu berubah dan konsep yang digunakan
dalam suatu IFRSdapat berbeda dengan IFRS lain
5. Semakin meningkatnya ketergantungan ke profesi
lain.
6. Perubahan text-book dari US GAPP ke IFRS.
16. Dampak #Lanjutan
Terhadap Bisnis
1. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan
keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global.
2. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak
menggunakan nilai wajar.
3. Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif
apabila harga-harg fluktuatif.
4. Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan
balance sheet approach dan fair value.
5. principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan
laporan keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan
professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk
mengatur laba (earning management).
6. Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.
17. IFRS/IAS yang Telah Diadopsi ke dalam
PSAK hingga 31 Desember 2008
1. IAS 2 Inventories
2. IAS 10 Events after balance sheet date
3. IAS 11 Construction contracts
4. IAS 16 Property, plant and equipment
5. IAS 17 Leases
6. IAS 18 Revenues
7. IAS 19 Employee benefits
8. IAS 23 Borrowing costs
9. IAS 32 Financial instruments: presentation
10. IAS 39 Financial instruments: recognition and measurement
11. IAS 40 Investment propert
18. IFRS/IAS yang Akan Diadopsi ke dalam
PSAK pada Tahun 2009
1. IFRS 2 Share-based payment
2. IFRS 4 Insurance contracts
3. IFRS 5 Non-current assets held for sale and discontinued operations
4. IFRS 6 Exploration for and evaluation of mineral resources
5. IFRS 7 Financial instruments: disclosures
6. IAS 1 Presentation of financial statements
7. IAS 27 Consolidated and separate financial statements
8. IAS 28 Investments in associates
9. IFRS 3 Business combination
10. IFRS 8 Segment reporting
19. 11. IAS 8 Accounting policies, changes in accounting
estimates and errors
12. IAS 12 Income taxes
13. IAS 21 The effects of changes in foreign exchange
rates
14. IAS 26 Accounting and reporting by retirement
benefit plans
15. IAS 31 Interests in joint ventures
16. IAS 36 Impairment of assets
17. IAS 37 Provisions, contingent liabilities and
contingent assets
18. IAS 38 Intangible assets
20. IFRS/IAS yang Akan Diadopsi ke dalam
PSAK pada Tahun 2010
1. IAS 7 Cash flow statements
2. IAS 20 Accounting for government grants and
disclosure of government assistance
3. IAS 24 Related party disclosures
4. IAS 29 Financial reporting in hyperinflationary
economies
5. IAS 33 Earning per share
6. IAS 34 Interim financial reporting
7. IAS 41 Agriculture