Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
1. ISU ISU TERKINI AKUNTANSI
KEUANGAN
SAK Berbasis IFRS
Lecture
Dr. Amrizal , SE. Ak. MM, M.Ak, CFE, CFrA.
STIE Y.A.I
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
2. AGENDA HARI INI
1. Konvergensi SAK dengan IFRS
2. Sejarah Konvergensi IFRS di Indonesia
3. Implementasi SAK Berbasis IFRS
3. 1. KONVERGENSI SAK dengan IFRS
• Akuntansi keuangan modern dapat dimulai pada abad pertengahan, Ketika mulai dilaksanakan perdagangan internasional, yang
terutama berpusat di sekitar Mediterania.
• Dalam perkembangan akuntansi keuangan di dunia dikenal 2 rumpun atau clusters akuntansi keuangan, yaitu :
1. Model Kontinental, Akuntansi secara sistimatis dimulai di Perancis tahun 1673. Model continental ini mengorientasikan laporan
keuangan terutama untuk kepentingan pelaporan oleh perusahaan kepada badan otoritas pemerintah, kususnya untuk
perhitungan dan pelaporan perpajakan. (dianut oleh daratan Eropa sebelum 2005 dan Jepang)
2. Model Anglo Saxon, sering disebut model pasar modal (capital market), Lahir di Inggris pada abad ke-19 menysusul revolusi
industry. Kebutuhan dana yang besar untuk investasi perusahaan industri telah memperkenalkan badan hukum Perseroan
Terbatas, sehingga modal saham dipecah atas saham. Dan juga pemisahan persero dengan manajemen, sehingga perusahaan
dapat dikelola oleh manajemen professional. Model Anglo Saxon beriorentasi untuk memberikan informasi keuangan secaraa
wajar,lengkap, andal, berguna, dapat diperbandingkan, dan dapat dimengerti oleh para stakeholders di pasar modal. Modek ini
terpisah dari peraturan pajak. (berkembang di Amerika Serikat, Belanda)
Kedua model akuntansi keuangan tersebut menyebar keseluruh dunia, kederah jajahan, atau negara bekas jajahan. Sampai akhir
abad ke-20, negara persemakmuran (commonwealth countries) bekas jajahan Inggris menganut model Anglo Saxon, sedangkan
negara bekas jajahan Perancis dan Jerman pada umumnya menganut model Kontinental.
Dalam era globalisasi saat ini peran akuntansi keuangan sebagai sumber informasi keuangan secara geografis semakin meluas dan
melampaui batas wilayah negara. Ruang lingkup pengguna laporan keuangan telah meluas secara global sejalan dengan arus dana,
barang, jasa dan tenaga kerja. Dalam era globalisasi, pelaku dan transaksi pasar uang dan pasar modal datang dan terjadi dengan
melintas batas negara.
•
Di abad ke-21 laporan keuangan suatu perusahaan tidak saja harus dapat
digunakan, diperbandingkan, dan dimengerti di suatu wilayah atau suatu negara,
tetapi juga oleh para stakeholders global. Maka standar akuntansi keuangan yang
semula bersifat nasional, telah dituntut untuk bersifat international
4. Konvergensi membawa - perubahan yang signifikan
terhadap system akuntansi dan pelaporan, yaitu:
1. Penggunaan estimasi dan judgement. Akibat karakteristik IFRS yang lebih
principle-based dibandingkan PSAK/ISAK terdahulu yang lebih rule-based, akan
lebih banyak dibutuhkan judgement untuk menentukan bagaimana suatu
transaksi keuangan dicatat.
2. Peningkatan penggunaan nilai wajar (fair value). Standar IFRS lebih condong
kepada penggunaan nilai wajar, seperti untuk proporti investasi, beberapa
asset tak berwujud, dan asset keuangan. Dengan demikian maka diperlukan
sumber daya yang kompeten untuk menghitung nilai wajar atau bahkan perlu
menyewa jasa konsultan penilai, terutama untuk asset-asset yang tidak
memiliki nilai pasar aktif
3. Persyaratan pengungkapan yang lebih banyak dan lebih rinci. IFRS
mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi tentang risiko baik kualitatif
maupun kuantitatif. Pengungkapan dalam laporan keuangan harus sejalan
dengan data/informasi yang dipakai untuk pengambilan keputusan yang
digunakan oleh manajemen.
5. 2. Sejarah IFRS dan Penggunaannya di Indonesia
• 1973 atas inisiatif Inggris dan Amerika Serikat dan Kanada, Australia, Jepang, Perancis, Jerman, Belanda dan
Selandia Baru mendirikan International Accounting Standards Committee (IASC) yang bermarkas di London.
IASC menghasilkan International Accounting Standards (IAS)
• 1977, terbentuknya International Federation of Accountants (IFAC), dan dibuat kesepakatan (Statement
Membership Obligation-SMO) bahwa semua anggota IFAC secara otomatis menjadi anggota IASC.
• Mei 2000, Iinternational Organization of Securities and Exchanges Commission (IOSCO) badan pengawas
pasar modal sedunia, mulai menerima standar yang dihasilkan IASC dengan beberapa persayaratan yang
harus dipenuhi
• Tahun 2000, IASC telah berubah menjadi International Accounting Stamdars Board (IASB), dan standar yang
dihasilkan juga berubah dari IAS menjadi International Financial Reporting Standards (IFRS).
• Juni 2000, UE mangadopsi IAS/IFRS, dan mewajibkan mulai 2005 semua perusahaan yang terdaftar di bursa
efek Eropa (kurang lebih 7000 perusahaan) Menyusun laporan keuangan harus berdasarkan
IAS/IFRS.Australia, Selandia Baru, Rusia, dan Afrika Selatan juga menerima IFRS.
• 2011 menyusul Canada menerima IFRS
• 2012, Indonesia mulai menerapkan IFRS. Karena Indonesia merupakan bagian dari IFAC yang mewajibkan
anggotanya untuk mematuhi Statement Membership Obligation (SMO). Pemerintah mewajibkan beberapa
Lembaga untuk menggunakan IFRS yaitu : Perbankan, Asuransi, Perusahaan Publik dan BUMN. Pemerintah
mewajibakan penggunaan IFRS disebabkan Lembaga tersebut terkait langsung dengan masyarakat, sehingga
penggunaan IFRS memiliki tujuan untuk memberikan informasi apa yang relevan bagi pengguna dalam
membaca dan menganalisa laporan keuangan perushaan tersebut.
6. Sejarah Konvergensi IFRS di Indonesia (Lanjutan)
• Pada saat HUT IAI ke 51 pada tanggal 23 Desember 2008 telah mendeleklarasikan rencana
Indonesia untuk konvergensi terhadap International Financial Reporting Standards (IFRS) dalam
pengaturan standar akuntansi keuangan.
• Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20
forum.
• Sasaran program konvergensi tersebut adalah merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan
IFRS versi 1 Januari 2009, dengan target pencapaian tahun 2012.
• Artinya pada tahun 2012 seluruh standar yang dikeluarkan oleh DSAK IAI akan mengacu kepada
IFRS dan diterapkan oleh entitas.
• DSAK IAI memilih menggunakan metode bertahap dalam melakukan program konvergensi
tersebut.
• Sampai Agustus 2012, hampir semua IFRS telah diadopsi ke dalam PSAK, kecuali IFRS -1 Fisrt Time
Adoption of International Financial Reporting Standards karena IFRS-1 tidak dapat diterapkan
apabila belum mengadopsi penuh IFRS, IFRS-41 Agriculture yang belum diadopsi karena masih
menunggu IASB merevisi standar tersebut, IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real
Estate yang ditunda pemberlakuannya.
7. SAK Yang Berlaku Di Indondesia.
• SAK menjadi acuan pengelolaan Laporan Keuangan dalam taraf nasional maupun
international
• Di Indonesia, SAK disusun oleh DSAK dan disahkan oleh IAI
• SAK yang telah disahkan disusun dalam bentuk buku yang disebut dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
• Saat ini di Indonesia berlaku 4 (set) standar akuntansi keuangan :
1. Standar Akuntansi Keuangan-IFRS (SAK-IFRS) untuk entitas berakuntabilitas public
secara signifikan, diterbitkan oleh DSAK IAI
2. Standar Akuntansi Keuangan Khusus untuk entitas tanpa akuntabilitas public (ETAP),
diterbitkan oleh DSAK IAI
3. Standar Akuntansi Syariah (SAS) khusus untuk entitas dan transaksi Syariah, diterbitkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI.
4. Standar Akuntansi Pemeritahan (SAP), diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan dibawah Menteri Keuangan.
8. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)
Buku SAK Efektif Per 1 Januari 2022
Bagian A
Ø Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan
Ø Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1- PSAK 60
Bagian B
Ø PSAK 61-PSAK 73
Ø Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 9- ISAK 36
Ø Pernyataan Pencabutan SAK : 1-PPSAK 13
Bagian C
Ø Amandemen PSAK Efektif per 1 Januari 2023 : 1,1,16,25,46
Ø SAK Efektif per 1 Januari 2025 : PSAK 74 Kontrak Asuransi
9.
10. Keuntungan Menggunakan IFRS
1. Dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan dan
memberikan informasi laporan keuangan yang berkualitas dalam
pasar modal international
2. Dapat menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan
3. Dapat mengurangi penggunaan biaya pelaporan keuangan
perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi
para analis keuangan perusahaan
4. Dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan perusahaan
menuju best practice.
11. 3. Implementasi SAK-IFRS di Indonesia
• Tahun 2012, Indonesia mulai menerapkan IFRS.
• Karena Indonesia merupakan bagian dari IFAC yang mewajibkan
anggotanya untuk mematuhi Statement Membership Obligation
(SMO).
• Pemerintah mewajibkan beberapa Lembaga untuk menggunakan IFRS
yaitu : Perbankan, Asuransi, Perusahaan Publik dan BUMN.
Pemerintah mewajibkan penggunaan IFRS disebabkan Lembaga
tersebut terkait langsung dengan masyarakat, sehingga penggunaan
IFRS memiliki tujuan untuk memberikan informasi apa yang relevan
bagi pengguna dalam membaca dan menganalisa laporan keuangan
perushaan tersebut.
12. Perbandingan SAK dengan IAS/IFRS
• PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan pada dasarnya telah mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 1
Presentation of Financial Statement (IAS 1), kecuali beberapa berkaitan denga kondisi local yang tak
terhindarkan, antara lain ttg laporan keuangan Syariah, entitas sector public. Koperasi, peraturan
regulator pasar modal
• Pada dasarnya perbedaan pokok PSAK 50.55.60 dengan IFRS terkait pengukuran, penyajian dan
pengungkapan adalah mengenai tanggal efektif, ketentuan transisi, penarikan, dan amandemen IFRS 7
mengenai opsi nilai wajar yang belum diadopsi oleh PSAK
• Terdapat perbedaan sedikit antara PSAK 15 (Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama)
dengan IAS 28. (Investment in Associates and Joint Ventures) terkait dengan ketentuan hukum ayang
ada di Indonesia. Perbedaan antara IFRS dan PSAK dapat saja berubah dimasa depan.
• PSAK 23 Pendapatan tidak mengadopsi pragraf 38 IAS 18 tentang amandemen biaya investasi pada
entitas anak, pengendalian Bersama entitas atau entitas asosiasi
• PSAK 23 Pendapatan tidak mengadopsi catatan kaki paragraph 20 (d) IAS 18 yang mengacu pasa SIC 31
Revenue-Barter Transactions Involving Advertising Services, karena SIC 31 belum diadopsi
• Tanggal efektif PSAK 23 Pendapatan berbeda dengan tanggal efektif IAS 18 Revenue
• PSAK 46 Pajak Penghasilan secra signifikan adalah sama dengan IAS 12, hanya saja dalam
implementasinya harus diingat bahwa peraturan per UU pajak penghasilan RI haruslah menjadi acuan
utama.
13. • PSAK 30 Sewa mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 17 Leases
kecuali paragraph 2(c) dan (d), 32 dan 57 karena IAS 41 Agriculture
telah diadopsi menjadi PSAK 69 Agrikultur, lalu paragraph 67,68 dan
68A karena tidak relevan, serta paragraph 69A yaitu dihilangkannya
opsi penerapan dini karena opsi penerapan nilai dini hanya dapat
diterapkan jika seluruh pengaturan dalam IFRS telah diadopsi menjadi
SAK secara bersamaan
14. Topik Konvergensi SAK dengan IFRS
1. PSAK 1 Penyajian Atas Laporan Keuangan
2. PSAK 2 Laporan Arus Kas
3. PSAK 3 Laporan Keuangan Interim
4. PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Lap Keu Tersendiri
5. PSAK 5 Segmen Operasi
6. PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi
7. PSAK 12 Bagian Partisipasi dalam Vantura Bersama
8. PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosisi
9. PSAK 19 Aset Takberwujud
10. PSAK 22 Kombinasi Bisnis
11. PSAK 23 Pendapatan
12. PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, Kesalahan
13. PSAK 48 Penurunan Nilai Aset
14. PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
15. PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untu Dijual dan Operasi yang Dihendtikan
16. Dll
15. Perbedaan PSAK dan IFRS
No PERBEDAAN PSAK IRFS
1 Sumber PSAK No.1 (Revisi 1998) . Penyajian Laporan Keuangan IAS-1 Presentation of Financial Statement
2 Neraca Memerlukan penyajian aset lancar maupun aset tidak
lancar kecuali untuk industri tertentu seperti bank
Penyajian bukan aset lancar atau aset tidak lancar, hanya bila
penyajian likuiditas lebih relevan dan dapat diandalkan untuk
item tertentu
3 Laporan Kinerja Keuangan Laporan Laba Rugi Laporan Laban Rugi Komprehensif
4 Laporan Laba/Rugi Sama seperti IFRS, tetapi ada perbedaan rincian pada
item yang disajikan pada laporan pendapatan yang
diterima diawal
Tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran harus
disajikan dengan memilih salah satu dari dua format
5 Laporan Arus Kas (Format
dan Metode)
Sama dengan IFRS tetapi dalam beberapa entitas harus
menggunakan metode langsung.
Pos standar tetapi ketentuan terbatas pada isinya:
menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung
6 Penyajian Keuntungan dan
Kerugian yang Diakui
(Pendapatan dan
Komprehensif Lainnya)
Diakui adanya keuntungan dan kerugian yang disajikan
dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham
Menyajikan laporan keuangan yang mengakui keuntungan dan
kerugian dalam catatan terpisah ataupun tidak pada laporan
perubahan ekuitas pemegang saham
7 Hasil Presentasi Perubahan
Asosiasi
Pengungkapan yang kurang dibandingkan dengan IFRS.
Informasi yang signifikan aktiva, kewajiban, pendapatan,
dan hasil yang tidak diperlukan.
Memberikan informasi yang rinci atau signifikan atas aktiva,
kewajiban, pendapatan, dan hasil
8 Tanggung Jawab Laporan
Keuangan
Manajemen Tidak diatur
9
Komponen Laporan
Keuangan
Neraca, Laporan Laba-Rugi, Laporan Arus Kas Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba-Rugi