SlideShare a Scribd company logo
A s t r o f i s i k a
 Penerapan ilmu fisika pada alam semesta/benda-benda 
langit 
Informasi yang diterima Cahaya (gelombang 
elektromagnet) 
Pancaran gelombang elektromagnet dapat dibagi dalam 
beberapa jenis, bergantung pada panjang gelombangnya 
(l ) 
1. Pancaran gelombang radio, dengan l antara beberapa 
milimeter sampai 20 meter 
2. Pancaran gelombang inframerah, dengan l ≈ 7500 Å 
hingga sekitar 1 mm (1 Å = 1 Angstrom = 10-8 cm)
3. Pancaran gelombang optik atau pancaran kasatmata 
(pancaran visual) dengan l :3 800Å s/d 7 500 Å 
Panjang gelombang optik terbagi dlm beraneka warna: 
 merah l : 6 300 – 7 500 Å 
 merah oranye l : 6 000 – 6 300 Å 
 oranye l : 5 900 – 6 000 Å 
 kuning l : 5 700 – 5 900 Å 
 kuning hijau l : 5 500 – 5 700 Å 
 hijau l : 5 100 – 5 500 Å 
 hijau biru l : 4 800 – 5 100 Å 
 biru l : 4 500 – 4 800 Å 
 biru ungu l : 4 200 – 4 500 Å 
 ungu l : 3 800 – 4 200 Å
4. Pancaran gelombang ultraviolet, sinar X dan sinar g 
mempunyai l < 3 500 Å 
http://www.astro.uiuc.edu/~kaler/sow/spectra.html
teleskop optik 
teleskop radio balon, satelit satelit balon, satelit 
Radio Mikcrowave Inframerah UV Sinar-X Sinar-Gamma 
at a mt asaK ayahaC 
nai ggnit eK 
ozon (O3) 
molekul (H2O, CO2) 
molekul, atom, inti atom 
http://imagine.gsfc.nasa.gov/docs/introduction/emsurface.html
Dengan mengamati pancaran gelombang elektromagnet 
kita dapat mempelajari beberapa hal yaitu, 
 Arah pancaran 
 Dari pengamatan kita dapat mengamati letak dan 
gerak benda yang memancarkannya 
 Kuantitas pancaran 
 Kita bisa mengukur kuat atau kecerahan pancaran 
 Kualitas pancaran 
 Dalam hal ini kita bisa mempelajari warna, 
spektrum maupun polarisasinya
Seperti telah dibicarakan dalam bab yang lalu, informasi 
yang diterima dari benda-benda langit berupa gelombang 
elektromagnet (cahaya) 
 diperlukan pengetahuan mengenai gelombang 
elektromagnet tersebut 
Teori Pancaran Benda Hitam 
Jika suatu benda disinari dengan radiasi elektromagnetik, 
benda itu akan menyerap setidaknya sebagian energi 
radiasi tersebut. 
 temperatur benda akan naik
Jika benda tersebut menyerap semua energi yang datang 
tanpa memancarkannya kembali, temperatur benda akan 
terus naik 
 Kenyataannya tidak pernah terjadi , mengapa? 
 Sebagian energi yang diserap benda akan 
dipancarkan kembali. 
Temperatur akan terus naik apabila laju penyerapan 
energi lebih besar dari laju pancarannya sampai akhirnya 
benda mencapai temperatur keseimbangan dimana laju 
penyerapan sama dengan laju pancarannya. Keadaan ini 
disebut setimbang termal (setimbang termodinamik).
Untuk memahami sifat pancaran suatu benda kita 
hipotesakan suatu pemancar sempurna yang disebut 
benda hitam (black body) 
 Pada keadaan kesetimbangan termal, temperatur 
benda hanya ditentukan oleh jumlah energi yang 
diserapnya per detik 
 Suatu benda hitam tidak memancarkan seluruh 
gelombang elektromagnet secara merata. Benda hitam 
bisa memancarkan cahaya biru lebih banyak 
dibandingkan dengan cahaya merah, atau sebaliknya.
Menurut Max Planck (1858 – 1947), suatu benda hitam 
yang temperaturnya T akan memancarkan energi 
berpanjang gelombang antara l  dan l + dl dengan 
intensitas spesifik Bl (T) dl sebesar 
2 h c2 
l 5 
1 
ehc/l kT - 1 
Bl (T) = 
Fungsi Planck 
. . . . . . . . . . . . . (1-1) 
Bl (T) = Intensitas spesifik (I) = Jumlah energi yang 
mengalir pada arah tegak lurus permukaan 
per cm2 per detik, per steradian
2 h c2 
l 5 
1 
ehc/l kT - 1 
Bl (T) = 
h = Tetapan Planck = 6,625 x 10-27 erg det 
k = Tetapan Boltzmann = 1,380 x 10-16 erg/ oK 
c = Kecepatan cahaya = 2,998 x 1010 cm/det 
T = Temperatur dalam derajat Kelvin (oK) 
Apabila dinyatakan dalam frekuensi fungsi Planck 
menjadi : 
2 h n 3 1 
. . . . . . . . . . . . . . (1-2) 
c 2 
B e hn /kT - 1 n (T) =
Distribusi energi menurut panjang gelombang untuk pancaran 
benda hitam dengan berbagai temperatur (Spektrum Benda 
Hitam) 
UV Inframerah 
Intensitas spesifik 
benda hitam sebagai 
fungsi panjang 
gelombang 
Visible 
8 000 K 
7 000 K 
6 000 K 
5 000 K 
4 000 K 
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 
l 
(mm) 
Intensitas Spesifik [Bl (T)] 
Makin tinggi temperatur benda hitam, makin tinggi pula intensitas 
spesifiknya dan jumlah energi terbesar dipancarkan pada l pendek
Panjang gelombang maksimum (l maks) pancaran benda 
hitam dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum 
Wien yaitu 
0,2898 
T 
l . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1-3) maks = 
l maks dinyatakan dalam cm dan T dalam derajat Kelvin 
 Hukum Wien ini menyatakan bahwa makin tinggi 
temperatur suatu benda hitam, makin pendek 
panjang gelombangnya 
 Hal ini dapat digunakan untuk menerangkan gejala 
bahwa bintang yang temperaturnya tinggi akan 
tampak berwarna biru, sedangkan yang temperatur-nya 
rendah tampak berwarna merah.
0 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00 
Panjang Gelombang 
Intensitas 
8 000 K 
l maks = 
0,2898 
T 
0,2898 
8000 
= 
= 3,62 x 10-5 cm = 0,36 mm
Contoh : 
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa puncak 
spektrum bintang A dan bintang B masing-masing 
berada pada panjang gelombang 0,35 mm dan 0,56 mm. 
Tentukanlah bintang mana yang lebih panas, dan 
seberapa besar perbedaan temperaturnya 
Jawab : 
l = 0,35 mm , l = 0,56 mm 
maks A maks B Jadi bintang A mempunyai l lebih pendek daripada 
maks bintang B. Menurut hukum Wien, bintang A lebih panas 
daripada bintang B 
l maks = 
0,2898 
T 
T = 
0,2898 
l maks
Untuk bintang A : 
Untuk bintang B : 
TA = 
0,2898 
l maks A 
= 
0,2898 
0,35 
TB = 
0,2898 
l maks B 
= 
0,2898 
0,56 
T A 
0,2898 
0,56 TB 
0,35 
= = 
1,6 
0,2898 
Jadi temperatur bintang A lebih panas 1,6 kali daripada 
temperatur bintang B
Cara lain : 
l maks = 
0,2898 
T 
0,2898 
T = 
l maks 
Bintang A : l maks = 0,35 mm = 0,35 x 10-4 cm 
0,2898 
0,35 x 10-4 TA = = 8 280 K 
Bintang B : l maks = 0,56 mm = 0,56 x 10-4 cm 
0,2898 
0,56 x 10-4 TB = = 5 175 K 
T 8280 A 
TB 
= = 1,6 
5175 
Jadi bintang A 1,6 kali lebih panas daripada bintang B
Energi total yang dipancarkan benda hitam dapat 
ditentukan dengan mengintegrasikan persamaan (1-1) 
. . . . . . . . . . . (1-4) 
B(T) = sp 
Hukum Stefan-Boltzmann 
¥ 
B(T) = Bl (T) dl 
0 
konstanta Stefan-Boltzmann 
T4 
2 k4 p 5 
s 
= 15 h3 c2 = 5,67 x 10-5 erg cm-2 K-4 s-1
Dari intensitas spesifik Bl (T) dapat ditentukan jumlah 
energi yang dipancarkan oleh setiap cm2 permukaan benda 
hitam per detik ke semua arah, yaitu 
F = p B(T) = s T 4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1-5) 
Fluks energi benda hitam 
Apabila suatu benda berbentuk bola beradius R dan 
bertemperatur T memancarkan radiasi dengan sifat-sifat 
benda hitam, maka energi yang dipancarkan seluruh 
benda itu ke semua arah perdetik adalah, 
L = 4 p R2 F = 4 p R2 sT 4 . . . . . . . . . . . . . . . . (1-6) 
Luminositas benda Temperatur efektif 
L = 4 p R2 sT ef  4
Luminositas : 
L = 4 pR2 F = 4 p R2 sT 4 
Fluks 
d R 
Fluks 
Luas permukaan 
bola 
F = L 
4 p R2 
E = L 
4 p d 
2
Intensitas spesifik B(T) = I 
1 cm 
1 cm 
Fluks F = s  T4 
Luminositas L = 4 p  R 2 s  T4 
Fluks pada jarak d : d 
Energi yang melewati 
sebuah permukaan bola 
yang beradius d per detik 
per cm2 E = L 
4 p d 
2 
1 cm 
1 cm
Bintang dapat dianggap sebagai benda hitam. Hal ini bisa dilihat 
dalam gambar di bawah, yaitu distribusi energi bintang kelas O5 
dengan Tef = 54 000 K sama dengan distribusi energi benda 
hitam yang temparaturnya T = 54 000 K. 
1.80 
1.60 
1.40 
1.20 
1.00 
0.80 
0.60 
0.40 
0.20 
0.00 
0.35 0.45 0.55 0.65 0.75 0.85 
Panjang Gelombang (m m) 
Intensitas 
Black Body 
T = 54 000 K 
Bintang Kelas O5 
Tef = 54 000 K
Oleh karena itu semua hukum-hukum yang berlaku 
pada benda hitam, berlaku juga untuk bintang. 
 Intensitas spesifik (I) : 
2 h c2 
l 5 
1 
ehc/l kT - 1 
Bl (T) = 
Jumlah energi yang dipancarkan bintang pada arah 
tegak lurus permukaan per cm2 per detik per steradian 
 Fluks (F) : 
F = p B(T) (F = p I) 
F = s T 4 
F = L 
4 p R2 
Jumlah energi yang dipancarkan oleh setiap cm2 
permukaan bintang per detik ke semua arah
 Luminositas (L) : L = 4 p R2 sT ef  4 
Energi yang dipancarkan oleh seluruh permukaan 
bintang yang beradius R dan bertemperatur Tef per 
detik ke semua arah 
 Fluks pada jarak d (E) : 
E = L 
4 p d 
2 
Energi bintang yang diterima/melewati permukaan 
pada jarak d per cm2 per detik (E) 
 Pers. ini disebut juga hukum kuadrat kebalikan 
(invers square law) untuk kecerlangan (brightness). 
Karena pers. ini menyatakan bahwa kecerlangan 
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya 
 Makin jauh sebuah bintang, makin redup 
cahayanya
Contoh : 
Berapakah kecerlangan sebuah bintang dibandingkan 
dengan kecerlangan semula apabila jaraknya dijauhkan 3 
kali dari jarak semula. 
Jawab : 
Misalkan dA jarak semula dan kecerlangannya adalah EA. 
Jarak sekarang adalah dB = 3 dA dan kererlangannya 
adalah EB. Jadi, 
EA = L 
4 p dA 
2 
EB = L 
4 p dB 
2 
EB = E dA A 
dB 
2 dA 
3dA 
= EA 
2 
= EA 1 
9 
Jadi setelah jaraknya dijauhkan 3 kali dari jarak semula, 
maka kecerlangan bintang menjadi lebih redup sebesar 
1/9 kali kecerlangan semula.
Contoh : 
Bumi menerima energi dari matahari sebesar 1380 W/m2. 
Berapakah energi dari matahari yang diterima oleh 
planet Saturnus, jika jarak Matahari-Saturnus adalah 9,5 
AU ? 
Jawab : 
Misalkan energi matahari yang diterima di Bumi adalah EB 
= 1380 W/m2 dan jarak Bumi-Matahari adalah dB = 1 AU. 
Misalkan energi matahari yang diterima di Saturnus 
adalah ES dan jarak Saturnus-Matahari adalah dS = 9,5 AU. 
Jadi 
2 
E = d1 
B 
S = 15,29 W/m2 = 1380 9,5 
dS 
EB 
2
Soal-soal Latihan 
1. Andaikan sebuah bintang A yang mirip dengan 
Matahari (temperatur dan ukurannya sama) berada 
pada jarak 250 000 AU dari kita. Berapa kali lebih 
lemahkah penampakan bintang tersebut dibanding-kan 
dengan Matahari? 
2. Andaikan bintang B 1000 kali lebih terang daripada 
bintang A (pada soal no.1 di atas) dan berada pada 
jarak 25 kali lebih jauh dari bintang A. Bintang 
manakah yang akan tampak lebih terang jika dilihat 
dari Bumi? Berapa kali lebih terangkah bintang yang 
lebih terang tersebut?
E L A = 
4p ( 250000)2 
E L B 
1000 
´ 
= 
p 
4 ( 25 250000)2 
= ´ p ´ 
p 
( ) 
( ) 
( ) 
4 25 250000 
L 
L 
E 
E 
B 
A 
1000 
4 250000 
2 
2 
= 25 ´ 250000 
= 625 
= 
2 
( ) 0,625 
1000 
1000 250000 
2

More Related Content

What's hot

85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
eli priyatna laidan
 
astronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintangastronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintang
Ajeng Rizki Rahmawati
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
eli priyatna laidan
 
Bintang Ganda
Bintang GandaBintang Ganda
Bintang Ganda
Muhamad Dzaki Albiruni
 
astronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintangastronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintang
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
eli priyatna laidan
 
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam AstrofisikaBesaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
Muhamad Dzaki Albiruni
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
eli priyatna laidan
 
Bab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjutBab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjut
eli priyatna laidan
 
Astronomi fisika bab vb
Astronomi fisika bab vbAstronomi fisika bab vb
Astronomi fisika bab vb
eli priyatna laidan
 
94876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-201194876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-2011
eli priyatna laidan
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
eli priyatna laidan
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Annisa Khoerunnisya
 
Hukum pancaran
Hukum pancaranHukum pancaran
Hukum pancaran
eli priyatna laidan
 
Analisis garis spektrum
Analisis garis spektrumAnalisis garis spektrum
Analisis garis spektrumArnoldus Tedi
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
eli priyatna laidan
 
Astronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iiiAstronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iii
eli priyatna laidan
 

What's hot (20)

85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
astronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintangastronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintang
 
Fotometri bintang
Fotometri bintangFotometri bintang
Fotometri bintang
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
 
Bintang Ganda
Bintang GandaBintang Ganda
Bintang Ganda
 
astronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintangastronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintang
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam AstrofisikaBesaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
 
Bab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjutBab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjut
 
Astronomi fisika bab vb
Astronomi fisika bab vbAstronomi fisika bab vb
Astronomi fisika bab vb
 
94876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-201194876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-2011
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Materi ajar 2 (huk. pancaran)
Materi ajar 2 (huk. pancaran)Materi ajar 2 (huk. pancaran)
Materi ajar 2 (huk. pancaran)
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
 
Sistem magnitudo
Sistem magnitudoSistem magnitudo
Sistem magnitudo
 
Hukum pancaran
Hukum pancaranHukum pancaran
Hukum pancaran
 
Analisis garis spektrum
Analisis garis spektrumAnalisis garis spektrum
Analisis garis spektrum
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Astronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iiiAstronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iii
 

Similar to Hukum pancaran

Bahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitamBahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitam
eli priyatna laidan
 
Radiasi banda hitam ok
Radiasi banda hitam okRadiasi banda hitam ok
Radiasi banda hitam ok
Lilis Sartika
 
Radiasi Benda Hitam
Radiasi Benda HitamRadiasi Benda Hitam
Radiasi Benda Hitam
fahmimn21
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitamYusuf Sopian
 
Radiasi benda hita (fisdas ii)
Radiasi benda hita (fisdas ii)Radiasi benda hita (fisdas ii)
Radiasi benda hita (fisdas ii)
FKIP UHO
 
Radiasi benda hitam (fisdas ii)
Radiasi benda hitam (fisdas ii)Radiasi benda hitam (fisdas ii)
Radiasi benda hitam (fisdas ii)
FKIP UHO
 
Radiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMARadiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMAIrhuel_Abal2
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Astronomi fisika bab ii
Astronomi fisika bab iiAstronomi fisika bab ii
Astronomi fisika bab ii
eli priyatna laidan
 
Bab ii hukum pancaran
Bab ii hukum pancaranBab ii hukum pancaran
Bab ii hukum pancaran
eli priyatna laidan
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
YuniartiUlfa1
 
Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1 Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1
radar radius
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
oilandgas24
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 

Similar to Hukum pancaran (20)

Radiasi benda hitam xii ipa 2
Radiasi benda hitam xii ipa 2Radiasi benda hitam xii ipa 2
Radiasi benda hitam xii ipa 2
 
Bahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitamBahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitam
 
Radiasi banda hitam ok
Radiasi banda hitam okRadiasi banda hitam ok
Radiasi banda hitam ok
 
Radiasi Benda Hitam
Radiasi Benda HitamRadiasi Benda Hitam
Radiasi Benda Hitam
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Radiasi benda hita (fisdas ii)
Radiasi benda hita (fisdas ii)Radiasi benda hita (fisdas ii)
Radiasi benda hita (fisdas ii)
 
Radiasi benda hitam (fisdas ii)
Radiasi benda hitam (fisdas ii)Radiasi benda hitam (fisdas ii)
Radiasi benda hitam (fisdas ii)
 
Radiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMARadiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMA
 
materi fisika-4
materi fisika-4materi fisika-4
materi fisika-4
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Astronomi fisika bab ii
Astronomi fisika bab iiAstronomi fisika bab ii
Astronomi fisika bab ii
 
Bab ii hukum pancaran
Bab ii hukum pancaranBab ii hukum pancaran
Bab ii hukum pancaran
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Ppt.radiasi benda hitam
Ppt.radiasi benda hitamPpt.radiasi benda hitam
Ppt.radiasi benda hitam
 
Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1 Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1
 
Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12
 
Struktur atom1
Struktur atom1Struktur atom1
Struktur atom1
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Bahan sem genap 2013
Bahan sem genap 2013Bahan sem genap 2013
Bahan sem genap 2013
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 

Hukum pancaran

  • 1. A s t r o f i s i k a
  • 2.  Penerapan ilmu fisika pada alam semesta/benda-benda langit Informasi yang diterima Cahaya (gelombang elektromagnet) Pancaran gelombang elektromagnet dapat dibagi dalam beberapa jenis, bergantung pada panjang gelombangnya (l ) 1. Pancaran gelombang radio, dengan l antara beberapa milimeter sampai 20 meter 2. Pancaran gelombang inframerah, dengan l ≈ 7500 Å hingga sekitar 1 mm (1 Å = 1 Angstrom = 10-8 cm)
  • 3. 3. Pancaran gelombang optik atau pancaran kasatmata (pancaran visual) dengan l :3 800Å s/d 7 500 Å Panjang gelombang optik terbagi dlm beraneka warna:  merah l : 6 300 – 7 500 Å  merah oranye l : 6 000 – 6 300 Å  oranye l : 5 900 – 6 000 Å  kuning l : 5 700 – 5 900 Å  kuning hijau l : 5 500 – 5 700 Å  hijau l : 5 100 – 5 500 Å  hijau biru l : 4 800 – 5 100 Å  biru l : 4 500 – 4 800 Å  biru ungu l : 4 200 – 4 500 Å  ungu l : 3 800 – 4 200 Å
  • 4. 4. Pancaran gelombang ultraviolet, sinar X dan sinar g mempunyai l < 3 500 Å http://www.astro.uiuc.edu/~kaler/sow/spectra.html
  • 5. teleskop optik teleskop radio balon, satelit satelit balon, satelit Radio Mikcrowave Inframerah UV Sinar-X Sinar-Gamma at a mt asaK ayahaC nai ggnit eK ozon (O3) molekul (H2O, CO2) molekul, atom, inti atom http://imagine.gsfc.nasa.gov/docs/introduction/emsurface.html
  • 6. Dengan mengamati pancaran gelombang elektromagnet kita dapat mempelajari beberapa hal yaitu,  Arah pancaran  Dari pengamatan kita dapat mengamati letak dan gerak benda yang memancarkannya  Kuantitas pancaran  Kita bisa mengukur kuat atau kecerahan pancaran  Kualitas pancaran  Dalam hal ini kita bisa mempelajari warna, spektrum maupun polarisasinya
  • 7.
  • 8. Seperti telah dibicarakan dalam bab yang lalu, informasi yang diterima dari benda-benda langit berupa gelombang elektromagnet (cahaya)  diperlukan pengetahuan mengenai gelombang elektromagnet tersebut Teori Pancaran Benda Hitam Jika suatu benda disinari dengan radiasi elektromagnetik, benda itu akan menyerap setidaknya sebagian energi radiasi tersebut.  temperatur benda akan naik
  • 9. Jika benda tersebut menyerap semua energi yang datang tanpa memancarkannya kembali, temperatur benda akan terus naik  Kenyataannya tidak pernah terjadi , mengapa?  Sebagian energi yang diserap benda akan dipancarkan kembali. Temperatur akan terus naik apabila laju penyerapan energi lebih besar dari laju pancarannya sampai akhirnya benda mencapai temperatur keseimbangan dimana laju penyerapan sama dengan laju pancarannya. Keadaan ini disebut setimbang termal (setimbang termodinamik).
  • 10. Untuk memahami sifat pancaran suatu benda kita hipotesakan suatu pemancar sempurna yang disebut benda hitam (black body)  Pada keadaan kesetimbangan termal, temperatur benda hanya ditentukan oleh jumlah energi yang diserapnya per detik  Suatu benda hitam tidak memancarkan seluruh gelombang elektromagnet secara merata. Benda hitam bisa memancarkan cahaya biru lebih banyak dibandingkan dengan cahaya merah, atau sebaliknya.
  • 11. Menurut Max Planck (1858 – 1947), suatu benda hitam yang temperaturnya T akan memancarkan energi berpanjang gelombang antara l dan l + dl dengan intensitas spesifik Bl (T) dl sebesar 2 h c2 l 5 1 ehc/l kT - 1 Bl (T) = Fungsi Planck . . . . . . . . . . . . . (1-1) Bl (T) = Intensitas spesifik (I) = Jumlah energi yang mengalir pada arah tegak lurus permukaan per cm2 per detik, per steradian
  • 12. 2 h c2 l 5 1 ehc/l kT - 1 Bl (T) = h = Tetapan Planck = 6,625 x 10-27 erg det k = Tetapan Boltzmann = 1,380 x 10-16 erg/ oK c = Kecepatan cahaya = 2,998 x 1010 cm/det T = Temperatur dalam derajat Kelvin (oK) Apabila dinyatakan dalam frekuensi fungsi Planck menjadi : 2 h n 3 1 . . . . . . . . . . . . . . (1-2) c 2 B e hn /kT - 1 n (T) =
  • 13. Distribusi energi menurut panjang gelombang untuk pancaran benda hitam dengan berbagai temperatur (Spektrum Benda Hitam) UV Inframerah Intensitas spesifik benda hitam sebagai fungsi panjang gelombang Visible 8 000 K 7 000 K 6 000 K 5 000 K 4 000 K 0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 l (mm) Intensitas Spesifik [Bl (T)] Makin tinggi temperatur benda hitam, makin tinggi pula intensitas spesifiknya dan jumlah energi terbesar dipancarkan pada l pendek
  • 14. Panjang gelombang maksimum (l maks) pancaran benda hitam dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum Wien yaitu 0,2898 T l . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1-3) maks = l maks dinyatakan dalam cm dan T dalam derajat Kelvin  Hukum Wien ini menyatakan bahwa makin tinggi temperatur suatu benda hitam, makin pendek panjang gelombangnya  Hal ini dapat digunakan untuk menerangkan gejala bahwa bintang yang temperaturnya tinggi akan tampak berwarna biru, sedangkan yang temperatur-nya rendah tampak berwarna merah.
  • 15. 0 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00 Panjang Gelombang Intensitas 8 000 K l maks = 0,2898 T 0,2898 8000 = = 3,62 x 10-5 cm = 0,36 mm
  • 16. Contoh : Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa puncak spektrum bintang A dan bintang B masing-masing berada pada panjang gelombang 0,35 mm dan 0,56 mm. Tentukanlah bintang mana yang lebih panas, dan seberapa besar perbedaan temperaturnya Jawab : l = 0,35 mm , l = 0,56 mm maks A maks B Jadi bintang A mempunyai l lebih pendek daripada maks bintang B. Menurut hukum Wien, bintang A lebih panas daripada bintang B l maks = 0,2898 T T = 0,2898 l maks
  • 17. Untuk bintang A : Untuk bintang B : TA = 0,2898 l maks A = 0,2898 0,35 TB = 0,2898 l maks B = 0,2898 0,56 T A 0,2898 0,56 TB 0,35 = = 1,6 0,2898 Jadi temperatur bintang A lebih panas 1,6 kali daripada temperatur bintang B
  • 18. Cara lain : l maks = 0,2898 T 0,2898 T = l maks Bintang A : l maks = 0,35 mm = 0,35 x 10-4 cm 0,2898 0,35 x 10-4 TA = = 8 280 K Bintang B : l maks = 0,56 mm = 0,56 x 10-4 cm 0,2898 0,56 x 10-4 TB = = 5 175 K T 8280 A TB = = 1,6 5175 Jadi bintang A 1,6 kali lebih panas daripada bintang B
  • 19. Energi total yang dipancarkan benda hitam dapat ditentukan dengan mengintegrasikan persamaan (1-1) . . . . . . . . . . . (1-4) B(T) = sp Hukum Stefan-Boltzmann ¥ B(T) = Bl (T) dl 0 konstanta Stefan-Boltzmann T4 2 k4 p 5 s = 15 h3 c2 = 5,67 x 10-5 erg cm-2 K-4 s-1
  • 20. Dari intensitas spesifik Bl (T) dapat ditentukan jumlah energi yang dipancarkan oleh setiap cm2 permukaan benda hitam per detik ke semua arah, yaitu F = p B(T) = s T 4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1-5) Fluks energi benda hitam Apabila suatu benda berbentuk bola beradius R dan bertemperatur T memancarkan radiasi dengan sifat-sifat benda hitam, maka energi yang dipancarkan seluruh benda itu ke semua arah perdetik adalah, L = 4 p R2 F = 4 p R2 sT 4 . . . . . . . . . . . . . . . . (1-6) Luminositas benda Temperatur efektif L = 4 p R2 sT ef 4
  • 21. Luminositas : L = 4 pR2 F = 4 p R2 sT 4 Fluks d R Fluks Luas permukaan bola F = L 4 p R2 E = L 4 p d 2
  • 22. Intensitas spesifik B(T) = I 1 cm 1 cm Fluks F = s T4 Luminositas L = 4 p R 2 s T4 Fluks pada jarak d : d Energi yang melewati sebuah permukaan bola yang beradius d per detik per cm2 E = L 4 p d 2 1 cm 1 cm
  • 23. Bintang dapat dianggap sebagai benda hitam. Hal ini bisa dilihat dalam gambar di bawah, yaitu distribusi energi bintang kelas O5 dengan Tef = 54 000 K sama dengan distribusi energi benda hitam yang temparaturnya T = 54 000 K. 1.80 1.60 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 0.35 0.45 0.55 0.65 0.75 0.85 Panjang Gelombang (m m) Intensitas Black Body T = 54 000 K Bintang Kelas O5 Tef = 54 000 K
  • 24. Oleh karena itu semua hukum-hukum yang berlaku pada benda hitam, berlaku juga untuk bintang.  Intensitas spesifik (I) : 2 h c2 l 5 1 ehc/l kT - 1 Bl (T) = Jumlah energi yang dipancarkan bintang pada arah tegak lurus permukaan per cm2 per detik per steradian  Fluks (F) : F = p B(T) (F = p I) F = s T 4 F = L 4 p R2 Jumlah energi yang dipancarkan oleh setiap cm2 permukaan bintang per detik ke semua arah
  • 25.  Luminositas (L) : L = 4 p R2 sT ef 4 Energi yang dipancarkan oleh seluruh permukaan bintang yang beradius R dan bertemperatur Tef per detik ke semua arah  Fluks pada jarak d (E) : E = L 4 p d 2 Energi bintang yang diterima/melewati permukaan pada jarak d per cm2 per detik (E)  Pers. ini disebut juga hukum kuadrat kebalikan (invers square law) untuk kecerlangan (brightness). Karena pers. ini menyatakan bahwa kecerlangan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya  Makin jauh sebuah bintang, makin redup cahayanya
  • 26. Contoh : Berapakah kecerlangan sebuah bintang dibandingkan dengan kecerlangan semula apabila jaraknya dijauhkan 3 kali dari jarak semula. Jawab : Misalkan dA jarak semula dan kecerlangannya adalah EA. Jarak sekarang adalah dB = 3 dA dan kererlangannya adalah EB. Jadi, EA = L 4 p dA 2 EB = L 4 p dB 2 EB = E dA A dB 2 dA 3dA = EA 2 = EA 1 9 Jadi setelah jaraknya dijauhkan 3 kali dari jarak semula, maka kecerlangan bintang menjadi lebih redup sebesar 1/9 kali kecerlangan semula.
  • 27. Contoh : Bumi menerima energi dari matahari sebesar 1380 W/m2. Berapakah energi dari matahari yang diterima oleh planet Saturnus, jika jarak Matahari-Saturnus adalah 9,5 AU ? Jawab : Misalkan energi matahari yang diterima di Bumi adalah EB = 1380 W/m2 dan jarak Bumi-Matahari adalah dB = 1 AU. Misalkan energi matahari yang diterima di Saturnus adalah ES dan jarak Saturnus-Matahari adalah dS = 9,5 AU. Jadi 2 E = d1 B S = 15,29 W/m2 = 1380 9,5 dS EB 2
  • 28. Soal-soal Latihan 1. Andaikan sebuah bintang A yang mirip dengan Matahari (temperatur dan ukurannya sama) berada pada jarak 250 000 AU dari kita. Berapa kali lebih lemahkah penampakan bintang tersebut dibanding-kan dengan Matahari? 2. Andaikan bintang B 1000 kali lebih terang daripada bintang A (pada soal no.1 di atas) dan berada pada jarak 25 kali lebih jauh dari bintang A. Bintang manakah yang akan tampak lebih terang jika dilihat dari Bumi? Berapa kali lebih terangkah bintang yang lebih terang tersebut?
  • 29. E L A = 4p ( 250000)2 E L B 1000 ´ = p 4 ( 25 250000)2 = ´ p ´ p ( ) ( ) ( ) 4 25 250000 L L E E B A 1000 4 250000 2 2 = 25 ´ 250000 = 625 = 2 ( ) 0,625 1000 1000 250000 2